Kementrian Lembaga: Kemdikbud

  • Mentan dampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Rusia

    Mentan dampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Rusia

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Rusia pada 18-20 Juni 2025.

    Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Pertanian di Jakarta, Kamis menyebutkan kunjungan itu dilakukan atas undangan langsung dari Presiden Vladimir Putin, sekaligus dalam rangka menghadiri dan menjadi pembicara utama pada forum ekonomi bergengsi St. Petersburg International Economic Forum 2025 (SPIEF 2025).

    Selain menghadiri forum ekonomi, Presiden Prabowo juga dijadwalkan mengikuti sejumlah agenda penting lainnya, termasuk pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin.

    Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan kedua negara di berbagai sektor. Presiden Prabowo juga direncanakan mengunjungi makam pahlawan Rusia sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa tersebut.

    Rombongan kenegaraan turut diisi oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang sudah tiba lebih dulu, termasuk Mentan Amran, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin; Menko Pangan Zulkifli Hasan; Menteri Investasi Rosan Roeslani; dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.

    Partisipasi Mentan Amran dalam kunjungan itu menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memperkuat hubungan kerja sama dengan Rusia, khususnya di sektor pangan dan pertanian.

    Rusia dikenal memiliki sistem pertanian modern yang efisien serta unggul dalam teknologi agrikultur skala besar yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim.

    Indonesia dan Rusia memiliki perbedaan musim dan kondisi geografis yang mencolok. Perbedaan ini menciptakan potensi saling melengkapi dalam produksi pangan dan komoditas pertanian, sekaligus membuka peluang kerja sama yang saling menguntungkan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KPPU Bantah Pernyataan Nadiem Makarim Soal Beri Saran atas Kebijakan Pengadaan Laptop Chromebook

    KPPU Bantah Pernyataan Nadiem Makarim Soal Beri Saran atas Kebijakan Pengadaan Laptop Chromebook

    PIKIRAN RAKYAT – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tidak pernah memberikan saran dan pertimbangan atas kebijakan pengadaan laptop pendidikan (Chromebook) pada periode 2019-2022, yang saat ini menjadi temuan dugaan kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung.

    Pernyataan ini menanggapi pernyataan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, terkait adanya konsultasi dengan KPPU dalam pengadaan laptop tersebut.

    Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama pada Sekretariat Jenderal KPPU, Deswin Nur, mengatakan KPPU juga tidak pernah diminta konsultasi khusus terkait pengadaan laptop pendidikan tersebut. 

    Secara historis, KPPU memang pernah diundang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam sebuah forum diskusi pada 17 Juni 2020.

    “Namun, diskusi tersebut berfokus pada rencana pengembangan empat platform teknologi pendidikan melalui pola kemitraan dengan pihak swasta. Bukan mengenai pengadaan perangkat keras seperti laptop,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis, 19 Juni 2025.

    Dalam forum tersebut, kata Deswin, KPPU diminta pandangan seputar rencana kerja sama dengan mitra swasta untuk pengembangan platform, seperti manajemen sumber daya sekolah, Guru Penggerak, kurikulum, serta karir siswa dan lulusan. Tidak ada pembahasan soal pengadaan laptop pendidikan.

    Dia mengatakan, platform-platform itu direncanakan dibangun tanpa proses pengadaan barang dan jasa karena menggunakan teknologi dan aplikasi yang sudah dikembangkan oleh pihak swasta. 

    Oleh karena itu, proses lelang formal tidak menjadi bagian dari rencana kerja sama tersebut karena tidak melibatkan penggunaan anggaran negara secara langsung.

    Meski demikian, Deswin mengatakan KPPU saat itu tetap memberikan masukan agar prinsip persaingan usaha tetap dijaga. Salah satu perhatian utama adalah potensi terbentuknya dominasi atau monopoli jika hanya satu mitra ditunjuk untuk setiap platform.

    Oleh karena itu, ia menyarankan agar proses seleksi mitra tetap dilakukan secara terbuka dan kompetitif guna mendorong efisiensi dan mencegah potensi diskriminasi. 

    KPPU juga mengusulkan adanya kerangka kebijakan yang jelas, termasuk rencana induk, skema kerja sama, serta pengaturan hak dan kewajiban mitra usaha agar tidak menciptakan diskriminasi.

    Selain itu, pengawasan terhadap kualitas layanan dan harga, serta jangka waktu hak monopoli, dan pengaturan sanksi juga penting untuk diatur, sekalipun tidak ada dana APBN yang digunakan secara langsung. 

    “Melalui klarifikasi ini, KPPU berharap informasi yang beredar dapat dipahami secara proporsional, dan tetap mendukung prinsip transparansi serta tata kelola yang baik dalam pengembangan layanan pendidikan berbasis teknologi,” tutur Deswin. (*)

  • Prabowo bertemu Putin didampingi Seskab Teddy dan Menlu Sugiono

    Prabowo bertemu Putin didampingi Seskab Teddy dan Menlu Sugiono

    Saya sangat berterima kasih Rusia mendukung Indonesia menjadi anggota penuh BRICS dengan waktu yang sangat cepat.

    Saint Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui hubungan Indonesia dan Rusia makin erat dan kuat, terutama di tengah gejolak geopolitik global.

    Delegasi pemerintah Republik Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan resmi ke Istana Konstantine, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    Presiden Putin, saat membuka pertemuan dengan Presiden Prabowo, menjelaskan bahwa pertemuan dua pemimpin negara di Istana Konstantine, St. Petersburg, Kamis, bertujuan untuk memperluas bidang-bidang kerja sama di berbagai bidang, termasuk bidang militer dan penjelajahan luar angkasa.

    “Banyak peluang untuk kerja sama dan masih banyak kapasitas untuk berkembang,” kata Presiden Putin kepada Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Putin juga mengungkap harapannya terhadap Indonesia yang belum lama ini menjadi anggota penuh BRICS.

    “Harapan saya kepada Indonesia, Indonesia dapat memberikan sumbangan besar dalam kegiatan organisasi ini. Kami sangat senang bertemu Bapak Prabowo di sini. Selamat datang,” sambung Presiden Putin.

    Presiden Prabowo lantas menyampaikan terima kasihnya kepada Rusia yang mendukung Indonesia mendapatkan keanggotaan penuh BRICS.

    “Saya sangat berterima kasih Rusia mendukung Indonesia menjadi anggota penuh BRICS dengan waktu yang sangat cepat,” kata Presiden Prabowo kepada Presiden Putin.

    Presiden Prabowo kemudian menilai kerja sama Indonesia dan Rusia makin erat, terlebih setelah Presiden Prabowo resmi menjabat.

    “Hubungan kita terus meningkat. Pejabat-pejabat senior dari Rusia datang. Saya sudah berjumpa dengan Wakil Perdana Menteri Mantirov pada tahun ini. Saya kira bertemu Wakil PM Mantirov ke Jakarta dua kali, di Saint Petersburg satu kali,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo lantas mengatakan kepada Presiden Putin, “Menteri Luar Negeri saya sudah tiga kali, belum setahun, sudah tiga kali ke Rusia.”

    Presiden Prabowo diterima oleh Presiden Putin di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, yang merupakan kota kelahiran Presiden Putin.

    Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo didampingi oleh dua orang kepercayaannya, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Sementara itu, Presiden Putin didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan beberapa pejabat pemerintah Rusia.

    Pertemuan empat mata (tete-a-tete) antara dua pemimpin negara itu berlangsung terbuka selama kurang lebih 10 menit.

    Selepas itu, Presiden Putin menjamu Presiden Prabowo makan siang yang disertai dengan pertemuan bilateral antara delegasi pemerintah Rusia dan pemerintah Indonesia.

    Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo juga didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Diaspora Indonesia sambut meriah Presiden Prabowo di St. Petersburg

    Diaspora Indonesia sambut meriah Presiden Prabowo di St. Petersburg

    Ambar, salah satu diaspora Indonesia yang datang bersama suami dan kedua anaknya, berkesempatan mengobrol dengan Presiden Prabowo

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Sejumlah diaspora Indonesia termasuk mahasiswa Indonesia di Rusia menyambut meriah kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Kota St. Petersburg, Rusia, Rabu malam.

    Sebanyak 50 orang lebih warga negara Indonesia yang menetap di St. Petersburg memenuhi pelataran hotel tempat Presiden menginap di pusat kota St. Petersburg, dengan mengenakan pakaian tradisional khas Indonesia, di antaranya pakaian khas Jawa Tengah, Kalimantan, atasan kebaya lengkap dengan kain batiknya.

    Sejumlah diaspora itu kemudian begitu antusias melihat kedatangan Presiden di pelataran hotel, dan mereka kompak memanggil-manggil nama Presiden: “Presiden Prabowo! Bapak Presiden!”

    Presiden Prabowo pun menghentikan langkahnya dan menghampiri diaspora dan mahasiswa Indonesia yang berkumpul di pelataran hotel. Presiden kemudian menyalami beberapa dari mereka.

    Ambar, salah satu diaspora Indonesia, yang datang bersama suami dan kedua anaknya, berkesempatan mengobrol dengan Presiden Prabowo.

    “Berapa anaknya?” tanya Presiden kepada Ambar.

    “Dua Bapak, Zenya dan Vladimir,” balas Ambar yang kemudian memperkenalkan dua anaknya kepada Presiden.

    Dua anaknya Ambar, yang menyambut kedatangan Presiden, ikut memeriahkan acara dengan memakai pakaian tradisional khas Kalimantan dan Jawa. Keduanya kemudian mendekat ke arah Presiden dan bersalaman.

    Presiden kemudian sempat bertanya kepada Vladimir: “Kamu ganteng sekali” ungkapan itu kemudian mengundang tawa diaspora lainnya. Vladimir pun memanfaatkan kesempatan bertemu Presiden dengan meminta mainan lego.

    Presiden pun memanggil sekretaris pribadinya, Rizky Irmansyah, untuk membelikan lego untuk Vladimir.

    Presiden lanjut bertanya asal daerah diaspora Indonesia lainnya. Ada yang berasal dari Ambon, ada pula yang dari Papua. Dalam sela-sela pertemuan Presiden dengan para diaspora, ada dari mereka yang memanggil-manggil nama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    “Seskab Teddy! Letkol Teddy!” kata beberapa diaspora.

    Presiden berinteraksi dengan diaspora dan mahasiswa Indonesia di pelataran hotel selama kurang lebih 15 menit. Presiden Prabowo kemudian berpamitan dengan para diaspora Indonesia itu dan masuk ke dalam hotel untuk makan malam dan beristirahat. Saat Presiden masuk ke dalam hotel, beberapa diaspora berseru: “Panjang umur Presiden!”

    Di lobi hotel, kedatangan Presiden Prabowo, yang didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, disambut oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Kemudian, ada pula Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.

    Di St. Petersburg, Presiden Prabowo dijadwalkan melaksanakan dua kegiatan utama, yaitu kunjungan kenegaraan yang termasuk di antaranya pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Kamis (19/6), kemudian memenuhi undangan sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6).

    Lawatan Prabowo ke St. Petersburg pada 18–20 Juni 2025 merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah dirinya resmi menjabat sebagai Presiden RI. Walaupun demikian, Presiden Prabowo, saat masih sebagai presiden terpilih, juga telah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan diterima oleh Presiden Putin pada 31 Juli 2024.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tiba di Rusia, Prabowo Disambut Wakil PM Denis Manturov

    Tiba di Rusia, Prabowo Disambut Wakil PM Denis Manturov

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto tiba di St Petersburg, Rusia untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Kedatangan Prabowo di Terminal VVIP Bandar Udara Internasional Pulkovo, St Petersburg, disambut Wakil Kepala Protokol Rusia Alexander Prusov dan Wakil Perdana Menteri (PM) Rusia Denis Manturov.

    Dikutip Antara, Rabu (18/6/2025), Prabowo sempat berbincang selama beberapa waktu dengan Prusov, setelah itu bersalaman dan merangkul Wakil PM Manturov. Turut menyambut kedatangan Prabowo, Menteri Luar Negeri RI Sugiono, yang juga belum lama tiba di St Petersburg setelah bertolak dari Moskow, Rusia.

    Prabowo dan Manturov lanjut mengikuti upacara penyambutan dari pasukan jajar kehormatan. Lagu kebangsaan Republik Indonesia Indonesia Raya pun dikumandangkan menyambut kedatangan Prabowo.

    Selepas itu, Prabowo lanjut menyalami satu per satu pejabat Pemerintah Rusia dan pejabat dari Pemerintah Republik Indonesia yang menyambut di bandara. Jajaran pejabat dari Pemerintah Rusia yang hadir di antaranya Gubernur St Petersburg Alexander Beglov, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergey Tolchenov, Direktur Asia 3 Kementerian Luar Negeri Rusia Lyudmila Vorobieva.

    Sementara itu, pejabat Pemerintah RI yang menyambut kedatangan Prabowo di bandara yakni Duta Besar RI untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares dan Atase Pertahanan KBRI Moskow Marsekal Pertama TNI Jatmiko Adi.

    Prabowo dan Manturov lanjut memeriksa pasukan dan keduanya lanjut melihat parade (defile) pasukan militer Rusia. Selepas itu Prabowo langsung naik kendaraan dan melanjutkan perjalanan ke hotel di pusat kota St Petersburg.

    Kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral Prabowo dan Putin berlangsung pada hari kedua di St Petersburg. Dalam rangkaian itu, Prabowo akan lebih dulu berziarah ke taman makam pahlawan Piskarevskoye Memorial Cemetery, Kamis pagi.

    Di taman makam pahlawan itu, Presiden Prabowo akan memberi penghormatan kepada pahlawan-pahlawan Rusia yang gugur, kemudian meletakkan karangan bunga (laying wreath). Kemudian, Prabowo akan melanjutkan perjalanan ke Istana Constantine untuk kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral dengan Putin.

    Dalam pertemuan bilateral dengan Putin, Prabowo akan didampingi sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Kemudian, ada pula Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan kemungkinan juga ada Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Selepas merampungkan seluruh agenda kenegaraan pada hari kedua, Prabowo akan menghadiri St Petersburg International Economic Forum 2025 sebagai pembicara utama, Jumat. Forum ekonomi tingkat dunia itu berlangsung pada 18-21 Juni dihadiri pelaku usaha, pemerintahan, masyarakat sipil, akademisi, think tank bidang ekonomi dan bisnis, serta media dari berbagai negara.

    Lawatan Prabowo ke St Petersburg pada 18-20 Juni 2025 merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah menjabat sebagai Presiden RI. Walaupun demikian, Prabowo, saat masih sebagai presiden terpilih, juga telah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan diterima oleh Putin pada 31 Juli 2024.

    (idn/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden Prabowo tiba di St. Petersburg Rabu sore, ketemu Putin Kamis

    Presiden Prabowo tiba di St. Petersburg Rabu sore, ketemu Putin Kamis

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan tiba di Kota St. Petersburg, Rusia, pada Rabu sore, untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis (19/6).

    Pesawat kepresidenan PK-GRD yang membawa Presiden Prabowo beserta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dijadwalkan mendarat di Terminal VVIP Bandar Udara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Rusia, Rabu, sekitar pukul 17.30 waktu setempat.

    Di St. Petersburg, Presiden Prabowo dijadwalkan melaksanakan dua kegiatan utama, yaitu kunjungan kenegaraan yang termasuk di antaranya pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Kamis, kemudian memenuhi undangan sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6).

    Informasi yang diterima oleh ANTARA, kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral Presiden Prabowo dan Presiden Putin berlangsung pada hari kedua Presiden RI di St. Petersburg. Dalam rangkaian itu, Presiden Prabowo akan lebih dulu berziarah ke taman makam pahlawan Piskarevskoye Memorial Cemetery, Kamis pagi.

    Di taman makam pahlawan itu, Presiden Prabowo akan memberi penghormatan kepada pahlawan-pahlawan Rusia yang gugur, kemudian meletakkan karangan bunga (laying wreath).

    Kemudian, Presiden akan melanjutkan perjalanan ke Istana Constantine untuk kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin. Di Istana Constantine, Presiden Prabowo juga akan bertemu empat mata (tete-a-tete), dan menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara Indonesia dan Rusia. Agenda kenegaraan di Istana Constantine, Kamis, kemudian akan diakhiri dengan menyampaikan pernyataan bersama (joint statement) di hadapan wartawan Istana Kepresidenan Rusia dan wartawan Istana Kepresidenan Republik Indonesia.

    Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Kemudian, ada pula Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan kemungkinan juga ada Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Selepas merampungkan seluruh agenda kenegaraan pada hari kedua, Presiden Prabowo akan menghadiri St. Petersburg International Economic Forum 2025 sebagai pembicara utama, Jumat. Forum ekonomi tingkat dunia itu berlangsung pada 18–21 Juni dihadiri pelaku usaha, pemerintahan, masyarakat sipil, akademisi, think tank bidang ekonomi dan bisnis, serta media dari berbagai negara.

    Lawatan Prabowo ke St. Petersburg pada 18–20 Juni 2025 merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah dirinya resmi menjabat sebagai Presiden RI. Walaupun demikian, Presiden Prabowo, saat masih sebagai presiden terpilih, juga telah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan diterima oleh Presiden Putin pada 31 Juli 2024.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PKB akan gelar konferensi pesantren internasional undang Turki-Iran

    PKB akan gelar konferensi pesantren internasional undang Turki-Iran

    “Ini sebuah kegiatan yang merupakan realisasi komitmen besar PKB dalam menjaga, mendorong, dan mengembangkan pendidikan pesantren agar terus berkembang di tengah perubahan sosial yang sangat dahsyat,”

    Jakarta (ANTARA) – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bakal menggelar Konferensi Internasional Transformasi Pesantren yang mengundang pakar pendidikan dari Turki hingga Iran guna menghadirkan transfer keilmuan di dunia pendidikan Islam.

    Sekretaris Dewan Syuro PKB Saifullah Maksum mengatakan bahwa pesantren dan para santrinya jangan sampai hanya menjadi penonton selama adanya perkembangan teknologi, melainkan juga harus menjadi aktor yang turut terlibat.

    “Ini sebuah kegiatan yang merupakan realisasi komitmen besar PKB dalam menjaga, mendorong, dan mengembangkan pendidikan pesantren agar terus berkembang di tengah perubahan sosial yang sangat dahsyat,” kata Saifullah di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa.

    Dia menyampaikan bahwa konferensi tersebut akan digelar di Jakarta pada 24-26 Juni 2025, yang bakal dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar hingga Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Selain itu, pengasuh pesantren di Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi pun akan turut diundang.

    Menurut dia, konferensi itu juga digelar karena adanya kerisauan dari PKB terkait dogma pesantren yang cenderung masih memelihara budaya lama. Walaupun pesantren masih tetap eksis, pesantren pun perlu tanggap dalam mengambil perkembangan yang ada di dunia luar.

    “Maka kami laksanakan dengan tema besar, pesantren berkelas menuju Indonesia emas. Itu menggambarkan PKB ingin seluruh pesantren berkelas,” kata dia.

    Dengan konferensi tersebut, dia berharap kesadaran kolektif terbangun di kalangan pengelola dan pemangku kepentingan pesantren dengan memahami pentingnya transformasi pesantren agar lebih produktif melahirkan santri unggul.

    Selain itu, para pengasuh pesantren juga diharapkan mampu mengidentifikasi dan menganalisis tantangan yang dihadapi pesantren dalam kehidupan global, serta merumuskan paradigma baru dan sistem pendidikan pesantren yang mengintegrasikan nilai keislaman, keindonesiaan, dan keilmuan global dalam satu sistem yang komprehensif.

    Dia juga mendorong terciptanya blueprint ekosistem ekonomi pesantren melalui pilar kewirausahaan, koperasi, dan pemanfaatan platform digital, serta konsolidasi modal usaha pesantren yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan.

    “Pesantren dulu pernah punya legasi, pernah punya pengalaman ikut jadi agen perubahan zaman prakemerdekaan, kemerdekaan, sampai pada zaman pembangunan awal itu pesantren menjadi ikon perubahan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peran Seni dalam Pendidikan Karakter untuk Generasi Bebas Kekerasan

    Peran Seni dalam Pendidikan Karakter untuk Generasi Bebas Kekerasan

    Jakarta

    Pendidikan karakter tidak hanya soal menghafal norma atau prinsip moral, melainkan menanamkan nilai kepedulian, tanggung jawab, dan keberanian untuk bertindak adil. Seni memegang peran strategis dalam upaya membentuk generasi yang terbebas dari kekerasan: ia bukan sekadar hiburan, melainkan medium nyata yang memungkinkan anak mengenal diri, meresapi perspektif orang lain, dan mempraktikkan nilai-nilai kemanusiaan.

    Etika Peduli dan Keterampilan Sosial

    Nel Noddings menyatakan bahwa ethics of care berakar pada hubungan saling peduli dan keterbukaan hati. Dalam praktiknya, aktivitas seni berkelompok—seperti kolase, teater partisipatif, atau musik bersama—menuntut anak untuk mendengarkan, menghargai gagasan teman, dan bertindak responsif. Lewat proses ini, nilai kepedulian tumbuh secara alami dan membentuk fondasi moral yang menentang sikap agresif.

    UNESCO juga menegaskan bahwa pendidikan seni meningkatkan social and emotional skills, termasuk empati, toleransi, dan kepekaan budaya. Ketika siswa diajak membuat mural keragaman atau menari dalam kelompok multikultural, mereka mempraktikkan kerja sama dan pengakuan perbedaan. Evaluasi UNESCO menunjukkan partisipasi seni berkorelasi positif dengan keterlibatan sipil dan perilaku saling menghormati.

    Bukti Empiris dan Tantangan di Indonesia

    Studi Cabedo‐Mas, Nethsinghe, dan Forrest (2017) di Australia dan Spanyol menemukan bahwa kurikulum terintegrasi seni berkontribusi pada peacebuilding serta pengembangan kompetensi sipil siswa. Sekolah yang rutin menyelenggarakan pementasan drama bertema persahabatan melaporkan penurunan insiden perundungan hingga 30 % dan peningkatan rasa solidaritas.

    Kids Biennale dan Kolaborasi Ekosistem

    Sebagai wujud nyata dari integrasi seni dan pendidikan karakter, Kids Biennale Indonesia mengusung tema “Tumbuh Tanpa Takut” dalam pamerannya di Galeri Nasional Indonesia (3–31 Juli 2025). Lebih dari 1 000 karya—lukisan, instalasi, film pendek, fotografi, hingga wayang cilik—menjadi cermin kreativitas dan keberanian anak-anak. Karya-karya ini bukan sekadar estetika, tetapi perwujudan nilai empati, keadilan, dan kerjasama.

    Memberi ruang luas bagi seni berarti memberi anak pijakan untuk mengenal diri, memproses emosi, dan membentuk karakter yang menolak kekerasan. Dengan sinergi seluruh pemangku kepentingan, pendidikan karakter berbasis seni tidak hanya mencegah kekerasan, tetapi juga menyiapkan generasi yang berdaya, berempati, dan siap membangun tatanan sosial yang damai.

    Maila Dinia Husni Rahiem, Guru Besar Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesejahteraan Sosial di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penasehat ahli Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, anggota Board Advisor Kids Biennale Indonesia

    (imk/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wamendikdasmen: Belajar ke Luar Negeri untuk Serap Ide Kemajuan Barat

    Wamendikdasmen: Belajar ke Luar Negeri untuk Serap Ide Kemajuan Barat

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menegaskan bahwa tujuan studi ke luar negeri bukanlah untuk meniru budaya barat, melainkan menyerap ide-ide kemajuan demi membangun Indonesia.

    Pernyataan tersebut disampaikan Atip saat memberikan pembekalan kepada para penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Angkatan IV dan Beasiswa Garuda 2025 di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Senin (16/6/2025).

    “Yang harus kita tiru bukan budayanya, tapi ide-ide kemajuannya. Kalau yang maju berasal dari timur atau bahkan dari bangsa kita sendiri, itu yang harus kita ambil,” tegas Atip.

    Ia mengingatkan, banyak generasi muda yang kehilangan jati diri setelah menimba ilmu di luar negeri. Mereka terlalu terpukau oleh gaya hidup dan nilai-nilai barat, hingga melupakan akar budaya bangsa.

    Menurut Atip, semangat membangun negeri harus tetap menjadi fondasi utama. Para penerima beasiswa didorong untuk fokus pada riset dan inovasi yang bermanfaat bagi Indonesia.

    “Mereka yang belajar ke luar negeri harus membawa pulang semangat riset dan keingintahuan yang tinggi, bukan pulang lalu lupa makan nasi atau tak lagi berbahasa Indonesia,” ujarnya.

    Atip berharap, para siswa dan mahasiswa penerima beasiswa mampu menjadi agen perubahan dengan tetap memegang teguh identitas bangsa sambil membawa pulang gagasan-gagasan besar dari dunia internasional.

  • Indonesia dan Belanda Perkuat Komitmen Repatriasi Benda Budaya – Page 3

    Indonesia dan Belanda Perkuat Komitmen Repatriasi Benda Budaya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Belanda (Ministerie van Onderwijs, Cultuur en Wetenschap) di Den Haag, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Belanda H.E. Eppo Bruins menyepakati langkah strategis memperkuat kerja sama repatriasi benda budaya.

    Kedua menteri menegaskan pentingnya kolaborasi jangka panjang, khususnya dalam riset asal-usul koleksi (provenance research), penguatan kerja sama kelembagaan, dan penyederhanaan proses pengembalian artefak yang secara historis dan kultural berasal dari Indonesia.

    Langkah ini juga menjadi bagian penting dalam penguatan Indonesia–Netherlands Comprehensive Partnership dan Plan of Action 2024–2025, yang menempatkan kebudayaan sebagai pilar utama kerja sama kedua negara.

    Fadli Zon mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin, terutama keberhasilan pemulangan 828 obyek warisan budaya ke tanah air hingga akhir 2024. Koleksi yang telah dipulangkan antara lain Koleksi Pita Maha, Harta Karun Lombok, dan 68 artefak dari Museum Rotterdam.

    “Saya sangat menghargai semangat keterbukaan dan kemitraan yang ditunjukkan oleh Pemerintah Belanda dalam proses repatriasi ini. Lebih dari sekedar pemulangan artefak, repatriasi ini sangat penting untuk melengkapi narasi sejarah, memulihkan memori, martabat, dan identitas budaya bangsa,” ujar Fadli Zon.

    Sementara itu, Bruins menyampaikan komitmen penuh terhadap restitusi benda budaya milik Indonesia.

    “Saya sangat terlibat secara pribadi dalam proses restitusi. Bagi saya, seluruh benda atau artefak apa pun yang tidak seharusnya berada di sini, harus dikembalikan ke tempat asalnya, ke akar budayanya. Sesuatu yang dicuri tidak seharusnya disimpan di sini,” tegasnya.

    Ia juga menekankan bahwa proses pengembalian seharusnya tidak dihambat oleh birokrasi yang rumit. Menurutnya, riset asal-usul tetap penting namun harus dibarengi dengan proses yang cepat dan efisien.