Kementrian Lembaga: Kemdikbud

  • Pemerintah Kaji Ulang Beasiswa LPDP untuk Maksimalkan Program Swasembada dan Hilirisasi

    Pemerintah Kaji Ulang Beasiswa LPDP untuk Maksimalkan Program Swasembada dan Hilirisasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyebut akan melakukan pengkajian ulang pemanfaatan Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) atau beasiswa LPDP untuk memaksimalkan program swasembada dan hilirisasi.

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menjelaskan, pemerintah akan fokus memberikan kesempatan yang luas bagi mereka yang bergelut di bidang pangan dan energi.

    “Presiden sudah mencanangkan program swasembada pangan, swasembada energi, ketersediaan air, hilirisasi. Nah, ke depan kita arahkan LPDP untuk bidang-bidang itu,” ungkapnya, saat ditemui di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (5/11/2024).

    Menurut Satryo, hal ini guna menunjang target pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan, swasembada energi, dan hilirisasi.

    “Supaya ketika dia lulus dan berkarya di mana pun, sehingga bisa membangun Indonesia, memenuhi pangan, energi, air, hilirisasi, dan sebagainya,” tuturnya.

    Di samping itu, Satryo mengungkapkan, pemerintah saat ini tengah berupaya membangun industri yang kuat di Indonesia, sehingga ke depannya dapat mewadahi potensi para alumni LPDP untuk bekerja dan berkarya di Indonesia.

    “Kalau kita punya industri yang cukup kuat, mereka yang punya beasiswa LPDP bisa pulang bekerja di kita. Sementara mereka di sana dahulu, syukur-syukur dia di sana bisa bantu kita membangun industri di sini atau mereka yang di luar negeri masuk ke startup yang kelas dunia, bisa bikin di sini cabangnya, atau pabriknya di sini, kan tidak ada masalah,” tuturnya.

  • Mendikdasmen akan Masukan Pelajaran Matematika Sejak TK

    Mendikdasmen akan Masukan Pelajaran Matematika Sejak TK

    GELORA.CO – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya bertekad memasukan pendidikan matematika sejak masa Taman Kanak-kanak (TK). Hal ini dilakukan sebagai upaya menguatkan pendidikan dasar anak bangsa.

    “Kami sudah merancang InsyaAllah pendidikan matematika itu akan dimulai dari sejak taman kanak-kanak,” kata Abdul dalam paparannya dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).

    Abdul menyebut keputusan ini menjadi langkah Kemendikdasmen dalam meningkatkan wawasan numerasi dan teknologi. Kebijakan ini lantas menjadi gebrakan baru dalam dunia pendidikan.

    “Kemudian yang keempat adalah penguatan pendidikan unggul literasi numerasi dan teknologi untuk meliputi pendidikan matematika sains teknologi sejak usia dini,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini juga mengatakan implementasi pendidikan matematika sejak usia dini sudah dilakukan pihaknya lebih dulu. Diakuinya, kebijakan ini pernah dilakukan kepada salah satu taman kanak-kanak di Palembang.

    “Di sebuah TK yang dikelola oleh angkatan udara dan kamu pilih TK Angkatan Udara supaya pendidikan Indonesia terbang tinggi setinggi pesawat kita. saya didampingi oleh ketua Komisi X pada waktu itu,” tuturnya. 

    Sebagai informasi, Abdul Mu’ti akan membuat sejumlah kebijakan usai dilantik sebagai Mendikdasmen oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya dia akan memasukkan sejumlah kurikulum pada sejumlah jenjang pendidikan di Indonesia. 

  • Mendikti: Penerima Beasiswa LPDP Tak Harus ke Indonesia, yang Penting Merah Putih – Page 3

    Mendikti: Penerima Beasiswa LPDP Tak Harus ke Indonesia, yang Penting Merah Putih – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan alumni beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari universitas luar negeri dapat berkarya di mana saja sehingga tidak harus kembali ke tanah air untuk mengabdi.

    “Kami memang memberi kesempatan mereka untuk berkarya di mana saja. Meskipun tidak pulang, tapi dia punya prestasi yang bagus, bekerja di perusahaan yang juga baik di luar negeri, atau menemukan inovasi. Kita bilang, Indonesia yang menemukan inovasi itu. Jadi meskipun di luar negeri, kan masih Merah Putih,” ujar Satryo usai Rapat Tingkat Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta Pusat pada Selasa, 5 November 2024.

    Dia menambahkan ketidakharusan penerima beasiswa LPDP untuk kembali mengabdi di tanah air dikarenakan kondisi dalam negeri yang menurutnya belum optimal dalam menyediakan wadah sekaligus peluang untuk berkarya dan mengabdi sesuai keahlian masing-masing.

    Meski begitu, ia mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen untuk bersinergi membangun industri dalam negeri yang nantinya mampu menampung keahlian serta gelar pendidikan para alumni LPDP dari universitas luar negeri.

    Dia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak menganggap pemberian beasiswa pendidikan tinggi hingga ke luar negeri, seperti Program LPDP sebagai sesuatu yang merugikan, sebab investasi dalam bidang pendidikan tidak pernah memberikan kerugian.

    “Memang menghabiskan duit? Tidak juga. Investasi pendidikan tidak pernah rugi. Jangan dihitung pulang atau tidak. Dia punya karir, punya prestasi kan tidak menganggur, dia bekerja, punya pengetahuan, penghasilan yang baik. Kenapa tidak?” imbuhnya.

     

    Para penerima beasiswa LPDP di AS dan Kanada, yang tergabung dalam komunitas Mata Garuda Amerika, berkumpul di Washington, D.C. untuk ber-networking, alias berjejaring. Acara itu digelar untuk meningkatkan kolaborasi demi kontribusi positif bagi tana…

  • 6
                    
                        Mendikti: Penerima Beasiswa LPDP Tak Harus Pulang ke Indonesia
                        Nasional

    6 Mendikti: Penerima Beasiswa LPDP Tak Harus Pulang ke Indonesia Nasional

    Mendikti: Penerima Beasiswa LPDP Tak Harus Pulang ke Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyatakan, penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (
    LPDP
    ) tidak harus pulang ke Indonesia usai lulus kuliah.
    Menurut Satryo, pemerintah memberi kebebasan bagi peraih
    beasiswa LPDP
    untuk berkarya di mana pun.
    Termasuk, jika ingin bekerja pada perusahaan yang baik yang berada di luar negeri.
    “Enggak (harus pulang), kita memang memberi kesempatan mereka untuk berkarya di mana saja,” kata Satryo saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Jakarta, Selasa (5/11/2024).
    Satryo mengatakan, pemerintah tidak bisa memaksa penerima LPDP untuk bekerja di Tanah Air.
    Terlebih, Indonesia belum memiliki tempat yang baik bagi para penerima LPDP untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki.
    “Kita belum punya cukup tempat untuk mereka berkarya. Kasihan dia (penerima LPDP) nanti, ilmunya tinggi, di sini tidak ada wadahnya. Lebih baik kamu (penerima LPDP) teruskan ke sana saja. Yang penting (jiwanya) merah putih,” kata Satryo.
    Ia pun menjamin tidak akan ada sanksi bagi para penerima beasiswa LPDP yang tidak kembali ke Indonesia.
    Ia turut memastikan bahwa tidak ada aturan dari LPDP yang mengharuskan mahasiswa untuk pulang ke Indonesia setelah lulus menempuh pendidikan di luar negeri.
    “Suatu hari siapa tahu ada peraih Nobel orang Indonesia, tapi di Amerika. Tidak apa-apa, kan? Itu yang positif. Berkarya bisa di mana-mana, untuk Merah-Putih,” kata Satryo.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Anak-anak SMA Tak Bisa Hitung Pembagian, Netizen: Miris Lihatnya!

    Viral Anak-anak SMA Tak Bisa Hitung Pembagian, Netizen: Miris Lihatnya!

    GELORA.CO – Jagat media sosial sedang dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan sejumlah siswa SMA kebingungan menjawab soal pembagian sederhana. Dalam video viral tersebut, tampak seorang guru sedang menguji kemampuan matematika dasar para siswanya melalui kegiatan “ice breaking”.

    Di video yang diunggah akun Instagram @lambe_turah, guru perempuan tersebut menanyakan soal-soal pembagian. “12 dibagi tiga,” tanya sang guru kepada seorang siswa laki-laki yang berdiri di barisan paling depan.

    Alih-alih menjawab dengan yakin, siswa tersebut malah tampak ragu dan menjawab, “Dua, eh,” sambil menyingkir. Tak hanya satu, beberapa siswa lainnya yang diminta menjawab soal pembagian seperti “24 dibagi tiga” juga terlihat bingung dan memberikan jawaban yang keliru.

    Bahkan, mayoritas siswa tampak kesulitan menyelesaikan soal-soal dasar tersebut. Video ini pun sontak menarik perhatian warganet dan menimbulkan keprihatinan.

    Banyak yang mempertanyakan penyebab dari fenomena ini, mengingat soal-soal yang diberikan tergolong dasar untuk pelajaran matematika tingkat sekolah menengah atas. Ribuan komentar pun membanjiri unggahan tersebut.

    Sebagian besar netizen mengungkapkan kekecewaan dan keprihatinan terhadap kondisi pendidikan saat ini. “Tell me, ini yang salah gurunya, muridnya, kurikulumnya, atau bahkan pendidikannya?” tulis netizen di kolom komentar.

    Komentar lainnya turut menyentil menteri pendidikan di pemerintahan sebelumnya. “Pak Menteri Pendidikan yang kemaren, lihat ini pak!! Menangis ibu pertiwi,” komentar yang lain.

    Banyak pula yang merasa miris melihat situasi ini, terutama bagi mereka yang memahami pentingnya kemampuan matematika dasar. “Buat orang yang pengen sekolah tapi susah karena biaya, miris melihat ini,” kata netizen lain.

    “Sebenci-bencinya gue sama matematika, alhamdulillah masih khatam perkalian, pembagian, gak separah ini,” tambah yang lain.

    “Itu matematika basic yang kepakai lho, jujur sedih Indonesia begini,” kata netizen. “10:5 lho…. segampang itu masih jawab 5 juga… ampun,” tambah komentar lain.

  • Melestarikan Bahasa Daerah Kerinci Lewat Festival Tunas Bahasa Ibu

    Melestarikan Bahasa Daerah Kerinci Lewat Festival Tunas Bahasa Ibu

    Bahasa daerah Kerinci di ujung barat Provinsi Jambi kini terancam punah, menurut penelitian Balai Bahasa Jambi. Bahasa daerah Kerinci rentan terhadap kepunahan karena penuturnya (suku Kerinci) yang sedikit. 

    Penelitian yang dilakukan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahasa Kerinci tergolong bahasa daerah yang terancam punah karena hanya kalangan orang tua yang menjadi penuturnya.

    Disamping itu sekarang ini banyak anggota masyarakat Kerinci di Sungai Penuh yang lebih memilih menggunakan bahasa dari daerah lain alih-alih menggunakan bahasa Kerinci.

    Revitalisasi Bahasa Kerinci menjadi sangat penting supaya bahasa ini terus lestari ditengah gempuran arus globalisasi dan generasi muda enggan menggunakannya dalam sehari-hari.

    Revitalisasi itu juga sebagai upaya untuk mempertahankan atau memperluas penggunaan bahasa Kerinci. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam revitalisasi bahasa Kerinci, di antaranya: Bimbingan teknis revitalisasi bahasa Kerinci, Pengimbasan materi bahan ajar cerpen bahasa Kerinci. 

    Tujuan revitalisasi bahasa pada umumnya adalah untuk memperluas jumlah penutur bahasa; mempertahankan tingkat penggunaan bahasa; melindungi bahasa dari kepunahan. 

    Berdasarkan Peta Bahasa Kemendikbud disebutkan bahwa bahasa Kerinci dituturkan di Desa Pengasih Lama, Kecamatan Bukitkerman; Desa Koto Tuo Ujung Pasir, Desa Seleman, Kecamatan Danau Kerinci; Desa Hiang tinggi, Kecamatan Sitinjau Laut; Desa Koto Lebu dan Desa Koto Lolo, Kecamatan Pondong Tinggi; Desa Sungaiabu, Kecamatan Kerinci; Desa Belui, Kecamatan Air Hangat Timur; serta Desa Mukai Tinggi dan Desa Sung Betung Ilir, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci.

    Bahasa Kerinci terdiri atas tujuh dialek, yaitu (1) dialek Gunung Raya, (2) dialek Danau Kerinci, (3) dialek Sitinjau Laut, (4) dialek Sungai Penuh, (5) dialek Pembantu Sungai Tutung, (6) dialek Belui Air Hangat, dan (7) dialek Gunung Kerinci. 

    Berdasarkan penghitungan dialektometri, persentase perbedaan ketujuh dialek tersebut berkisar 51% -65,50%. Isolek Kerinci merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81%-100% jika dibandingkan dengan bahasa Bengkulu dan Minangkabau.

  • 30 Finalis Startup Terbaik Perguruan Tinggi Siap Bersaing Memperebutkan Hadiah di Pertamuda 2024

    30 Finalis Startup Terbaik Perguruan Tinggi Siap Bersaing Memperebutkan Hadiah di Pertamuda 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamuda 2024 telah menetapkan 30 tim terbaik yang akan melaju ke babak Demoday “Pertamuda Seed and Scale 2024”. Pertamuda (Pertamina Muda) Seed and Scale adalah kompetisi ide bisnis unggulan, untuk mengembangkan ekosistem startup dan mendorong inovasi berkelanjutan dari talenta muda Indonesia. 

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan 30 finalis terbaik terpilih dari 3.245 pendaftar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang telah melalui seleksi ketat.

    “Pertamuda Seed and Scale 2024 merupakan kompetisi ide bisnis unggulan Pertamina yang telah memasuki tahun ke-4. Ini merupakan wujud nyata dukungan Pertamina terhadap pengembangan wirausaha muda di Indonesia,” ujar Fadjar. 

    Fadjar menambahkan 30 finalis ini terbagi atas 10 peserta kategori Energy Founder dan 20 peserta kategori Early Stage Startup. Para finalis akan mengikuti kegiatan Demoday Pertamuda Seed and Scale 2024 yang akan dilaksanakan di Surabaya pada 18-19 November 2024.

    “Para finalis berasal dari 21 kampus terbaik di Indonesia yang tersebar di Jatim, Jateng, DIY, Jabar, DKI Jakarta dan Sumut,” imbuh Fadjar.

    Menurut Fadjar, para finalis yang masuk dalam tahap demoday akan diseleksi kembali menjadi 15 finalis untuk memperebutkan TOP 3 dari masing-masing kategori. Finalis yang lolos TOP 3 akan mendapat dana pembinaan senilai ratusan juta rupiah termasuk dana pembinaan untuk kampus. 

    “Program ini fokus mengembangkan ekosistem startup dan mendorong inovasi berkelanjutan dari talenta muda Indonesia. Program ini sejalan dengan imbauan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI tentang penguatan kolaborasi perguruan tinggi dan industri dalam akselerasi pertumbuhan wirausaha nasional,” pungkas Fadjar. 

    Pertamuda Seed and Scale merupakan kegiatan tahunan yang sudah menginjak tahun ke-empat. Program ini fokus mengembangkan ekosistem startup dan mendorong inovasi berkelanjutan dari talenta muda Indonesia. Program ini sejalan dengan Program Asta Cita Pemerintah tentang penguatan pembangunan sumber daya manusia (SDM), melalui kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan pihak industri guna peningkatan pemanfaatan digital dan teknologi. 

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 7 Energi bersih dan terjangkau, poin 8 Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan poin 13 Penanganan perubahan iklim. Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

  • Kelanjutan Kurikulum Merdeka hingga Nasib Ujian Nasional Jadi Tantangan Abdul Mu’ti sebagai Mendikdasmen

    Kelanjutan Kurikulum Merdeka hingga Nasib Ujian Nasional Jadi Tantangan Abdul Mu’ti sebagai Mendikdasmen

    Jakarta, Beritasatu.com – Penunjukan Abdul Mu’ti sebagai menteri pendidikan dasar dan menengah (mendikdasmen) diharapkan mendorong kemajuan serta peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pada jenjang dasar dan menengah.

    Kepala Sekolah SD Eksperimental Mangunan, Go Yogyakarta, Augustinus Windu Aji, menyatakan bahwa pemisahan Kementerian Pendidikan menjadi tiga bidang terpisah, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Kementerian Kebudayaan, dianggap langkah yang dapat meningkatkan efektivitas kerja. Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Abdul Mu’ti sebagai Mendikdasmen dengan dua wakilnya, Fajar Rizal UI Haq dan Latif Uhayat.

    “Saya melihat pemisahan ini memungkinkan setiap bidang untuk lebih fokus dalam pengelolaan dan pengembangan,” ujar Windu Aji kepada Beritasatu.com, Sabtu (2/11/2024).

    Menurut Windu Aji, dengan kapasitas dan pengalaman Mendikdasmen Abdul Mu’ti serta kedua wakilnya, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan secara signifikan. Tugas Mendikdasmen di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo mencakup upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah, memperkuat sinergi antar-kementerian, serta menyediakan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh anak-anak Indonesia.

    Beberapa tantangan pendidikan dasar dan menengah yang mendesak untuk diatasi antara lain pelaksanaan Kurikulum Merdeka, penghapusan ujian nasional, angka putus sekolah, kesejahteraan guru, upah guru honorer, serta keterbatasan fasilitas sekolah. Selain itu, pemerintah juga tengah merencanakan program makan siang bergizi di sekolah untuk meningkatkan kesehatan siswa.

    “Dengan adanya fokus yang lebih terarah, mendikdasmen seharusnya dapat lebih efektif dalam memajukan pendidikan di Indonesia, terutama di tingkat dasar dan menengah,” tutur Windu Aji.

    Namun, ia juga mempertanyakan prioritas Abdul Mu’ti yang langsung menyoroti peningkatan kemampuan matematika sebagai fokus utama. Windu Aji menilai bahwa pendekatan ini tampak seolah memandang rendah siswa yang memiliki kemampuan matematika yang kurang.

    “Fokus pada matematika ini seolah menyiratkan bahwa anak yang kurang menguasai matematika dianggap kurang pintar,” jelasnya.

    Ia menegaskan pentingnya teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence), yang menunjukkan bahwa setiap anak memiliki kelebihan dalam bidang tertentu. Dengan demikian, sekolah perlu mengembangkan pendekatan yang mampu mengidentifikasi potensi dominan setiap siswa, tanpa memandang rendah anak yang kurang dalam satu bidang akademis tertentu.

    Dalam kesempatan terpisah, guru bimbingan konseling SMPN 31 Kota Tangerang, Nicolaus Janto Windratmoko, juga berharap agar Mendikdasmen Abdul Mu’ti dapat berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah, sehingga baik siswa maupun guru mendapatkan pelayanan pendidikan yang lebih baik serta kesejahteraan yang lebih terjamin.

    “Saya kira kinerja mendikdasmen akan lebih efektif dan komprehensif karena fokusnya yang lebih terarah, sehingga dapat bekerja lebih baik,” pungkas Janto.

  • Momen Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih Kompak Nyanyi di Indonesia Arena

    Momen Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih Kompak Nyanyi di Indonesia Arena

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menggelar Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada Sabtu (2/11/2024). Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo, para menteri, jajaran kabinet, hingga kepala lembaga pemerintahan.

    Selain meresmikan acara, momen kebersamaan terlihat ketika para menteri dari Kabinet Merah Putih dan sejumlah jenderal kompak bernyanyi bersama. Momen ini terjadi setelah Presiden Prabowo menyampaikan sambutannya kepada ribuan pendukung dan masyarakat yang hadir. Prabowo mengajak beberapa anggota kabinetnya, seperti Wiranto, Dudung Abdurachman, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk tampil membawakan lagu Indonesia Jaya dan Jogja Istimewa.

    “Saya kira sambutannya cukup, ya. Saya minta izin minum kopi sebentar. Habis minum kopi, saya bisa bicara dua jam lagi. Bagaimana? Masih kuat dengar saya? Ini ada band, enggak? Kalian lebih suka dengar saya pidato atau mendengar tokoh-tokoh nasional nyanyi? Milih mana?” canda Prabowo Subianto usai memberikan sambutan.

    Prabowo kemudian mengajak para pejabat Kabinet Merah Putih yang dikenal pandai bernyanyi untuk menghibur.

    “Saya minta rekan-rekan dari Kabinet Merah Putih yang jago nyanyi. Di sini ada beberapa jenderal yang hebat nyanyinya, Pak Wiranto sama Pak Dudung. Saya minta, bersediakah kalian menghibur rakyat kita sesekali?” tambah Prabowo.

    Sambil berseloroh, Prabowo menyampaikan bahwa para jenderal dan menteri yang biasanya dihormati juga perlu sesekali menghibur masyarakat dalam acara sore itu.

    “Bagaimana, setuju enggak? Atau saudara ingin mendengar pidato politik setengah jam lagi? Mungkin saudara suka, tapi para tokoh nasional ini sudah bosan dengar saya bicara terus,” gurau Prabowo, disambut tawa hadirin.

    Sejumlah menteri yang hadir dalam acara ini di antaranya adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono.

    Selain itu, hadir pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran/BP2MI Christina Aryani, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nusron Wahid, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satrio Brodjonegoro, serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.

  • Kenaikan Gaji Guru 2025 Harus Diimbangi Pemahaman Literasi Keuangan

    Kenaikan Gaji Guru 2025 Harus Diimbangi Pemahaman Literasi Keuangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) menyambut baik rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menaikkan gaji guru pada 2025. 

    Namun, kenaikan gaji harus diimbangi pemahaman literasi keuangan.

    Ketua Komunitas Guru Belajar Nusantara Nunuk Riza menjelaskan, dari data dan pengalaman di lapangan, masih banyak tenaga pengajar yang pendapatannya belum layak.

    “Oke kesejahteraan guru memang naik, tetapi itu tidak akan memutus mata rantai sebenarnya. Itu akan terus bisa berlangsung kalau guru enggak dibekali pemahaman bahwa gaji naik, tetapi kebijaksanaan kita dalam menggunakan gaji itu seperti apa,” ujar Nunuk Riza, seusai menjadi pembicara pada Puncak Temu Pendidik Nusantara XI, di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2024).

    Untuk itu, Nunuk dan rekan-rekan yang berkecimpung di organisasi profesi merasa memiliki tanggung jawab. Para guru harus bisa bijak dalam mengelola pendapatannya.

    “Kami akan mencoba ambil langkah bahwa tidak hanya sekedar menyambut kenaikan gaji, tetapi bagaimana agar guru-guru bisa bertanggung jawab dan bijak menggunakan gaji. Sehingga isu terkait kesejahteraan ini diiringi kemampuan guru dalam memanfaatkan,” terang Nunuk.

    Nunuk menerangkan, banyak guru yang belum memiliki kemampuan mengelola keuangan. Menurutnya, pemahaman literasi keuangan yang dimiliki masih sederhana.

    “Yang (literasinya) paling rendah ya dapat gaji habiskan. Ada yang level lebih tinggi dapat gaji kemudian dia simpen, kemudian baru dibagiin,” jelas Nunuk.

    Dia mengatakan, Komunitas Guru Belajar Nusantara mendapatkan data, 42% guru masih terjerat pinjaman online (pinjol). “Kami tuh baru sadar bahwa sebenarnya kebutuhan guru itu memang enggak sedikit,” tambahnya.