Kementrian Lembaga: Kemdikbud

  • Mendikdasmen Pastikan Gaji Guru ASN dan Honorer Naik!

    Mendikdasmen Pastikan Gaji Guru ASN dan Honorer Naik!

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan akan adanya kenaikan gaji guru. Namun, dia belum mau membeberkan besaran nominal kenaikannya. 

    Menurut dia, kenaikan nominal ini akan segera diumumkan dalam waktu dekat. Kenaikan gaji ini disebut sebagai kesejahteraan guru.

    “Sudah saya sampaikan tadi, InsyaAllah ada kenaikan. Tapi untuk jumlahnya berapa, nanti nunggu pengumumannya saja,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).

    Mu’ti menambahkan, kenaikan gaji guru ini tidak hanya untuk guru aparatur sipil negara (ASN) saja, tetapi juga berlaku untuk guru non-ASN.

    “Jadi untuk kesejahteraan guru itu tidak hanya untuk guru ASN, tapi juga guru non-ASN. Jadi untuk semuanya,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan memandang pendidikan berkualitas harus dimulai dari guru sehingga guru harus mendapat kesejahteraan yang jauh lebih baik.

    “Jangan lagi mereka punya penghasilan Rp230 ribu per bulan. Kita sudah ada instrumen Undang-Undang Dasar, kita sudah menjamin itu,” ucapnya dalam rapat di Komisi X, Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).

    Oleh sebab itu, dirinya ingin guru tidak lagi mendapatkan gaji di bawah upah minimum regional (UMR). Menurutnya, Kemendikdasmen dapat mewujudkan upaya pemberian gaji yang layak melalui program sertifikasi guru.

    “Jangan ada yang dibawah UMR lagilah. Jangan ada lagi guru kita yang penghasilannya atau bekerja sebagai “pemulung” atau sebagai pekerjaan yang semestinya tidak dilakukan oleh seorang guru,” tegasnya.

  • Hore! Gaji Guru Akan Naik

    Hore! Gaji Guru Akan Naik

    GELORA.CO – Kabar gembira bagi para guru, baik yang berstatus ASN atau tetap maupun honorer. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) akan menaikkan gaji guru. 

    Soal nominal kenaikan, akan diumumkan dalam waktu dekat ini.

    “Sudah saya sampaikan tadi, insyaAllah akan ada kenaikan. Tapi untuk jumlahnya berapa, nominalnya berapa, nanti nunggu pengumumannya saja,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 6 November 2024.

    Mu’ti menambahkan, kenaikan ini menyasar guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) maupun non-ASN, sehingga kenaikannya akan dijamin merata.

    “Jadi yang kami sampaikan tadi, untuk kesejahteraan guru itu tidak hanya untuk guru ASN, tapi juga guru non-ASN. Jadi untuk semuanya, untuk guru ASN dan non-ASN,” imbuhnya.

    Sebelumnya, pada pembukaan Pameran Bulan Bahasa dan Sastra, Senin (28/10/2024), Mu’ti mengatakan skema kenaikan gaji guru pada 2025 dianggarkan, baik untuk guru ASN bersertifikasi maupun guru honorer.

    Mu’ti mengatakan kesejahteraan guru masuk ke quick win program prioritas Presiden Prabowo Subianto agar guru semangat mendidik anak bangsa.

    Pada acara tersebut, Mu’ti juga tidak menyebutkan nominal kenaikan gaji guru pada 2025 tersebut. Ia mengatakan besaran ini belum disampaikan karena masih ada pendataan guru. Jika sudah selesai, data guru RI akan diteruskan ke Kementerian Keuangan agar dapat dicairkan.

    “Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama pada tahun 2025 sudah bisa terealisasi untuk menaikkan tunjangan guru,” kata Mu’ti.

  • Komisi X DPR Minta Mendikdasmen Pastikan Gaji Guru Tak Lagi di Bawah UMR

    Komisi X DPR Minta Mendikdasmen Pastikan Gaji Guru Tak Lagi di Bawah UMR

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti agar memperhatikan gaji guru yang masih ada di bawah upah minimum reginoal (UMR). 

    “Nasib guru harus diselesaikan, jangan ada yang di bawah UMR,” ujar Sofyan dalam rapat kerja perdana di Komisi X DPR dengan Mendikdasmen di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

    Sofyan mengatakan guru harus mendapat kesejahteraan yang jauh lebih baik. “Jangan lagi mereka punya penghasilan Rp 230.000 per bulan. Kita sudah ada instrumen UUD 1945, kita sudah menjamin itu,” tandas Sofyan.

    Menurut Sofyan, guru tak boleh lagi mendapatkan gaji di bawah UMR. Selama ini, kata dia, masih ada guru yang harus rela menjadi pemulung lantaran gaji mereka tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-sehari. 

    “Jangan ada lagi guru kita yang bekerja sebagai pemulung atau pekerjaan yang semestinya tidak dilakukan oleh seorang guru,” kata Sofyan.

    Dalam kesempatan yang sama, Abdul Mu’ti mengatakan, pihaknya berkomitmen akan menaikkan gaji guru. Kenaikan tidak hanya untuk guru berstatus aparatur sipil negara (ASN), tetapi juga untuk guru non-ASN.

    “Kan sudah saya sampaikan insyaallah akan ada kenaikan,” ujar Abdul Mu’ti seusai mengikuti raker perdana dengan Komisi X DPR di gedung DPR.

  • Mendikti Sebut Penerima LPDP Akan Difokuskan untuk Dukung Program Prabowo

    Mendikti Sebut Penerima LPDP Akan Difokuskan untuk Dukung Program Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, menjelaskan pihaknya akan mengkaji ulang penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

    Dia menyebut ke depannya pemberian beasiswa LPDP akan difokuskan pada ilmu Sains dan Teknologi (Saintek), karena dianggap mendukung program Presiden Prabowo Subianto.

    “Ke depan itu kita fokuskan untuk mendukung programnya Pak Presiden. Soal swasembada pangan, swasembada energi, persediaan air, dan hilirisasi,” ujarnya di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/11/2024).

    Kendati demikian, Satryo turut mengatakan tak menutup kemungkinan sasaran penerima LPDP juga akan diberikan pada bidang lain seperti sosial dan humaniora (Soshum).

    Akan tetapi, dia kembali menegaskan bahwa memang penerima beasiswa LPDP diutamakan pada bidang Saintek.

    “Yang utama itu [Saintek], kemudian yang bidang lain. Kalau memang ada yang menonjol dan patut didanai, kita danai ya,” pungkasnya.

    Lebih jauh, Satryo berharap bahwa jumlah penerima beasiswa LPDP di masa berikutnya bisa terus bertambah per tahunnya.

    Di sisi lain, Satryo turut menegaskan alumni beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari universitas luar negeri dapat berkarya di mana saja sehingga tidak harus kembali ke tanah air untuk mengabdi. 

    “Kami memang memberi kesempatan mereka untuk berkarya di mana saja. Meskipun tidak pulang, tapi dia punya prestasi yang bagus, bekerja di perusahaan yang juga baik di luar negeri, atau menemukan inovasi. Kita bilang, Indonesia yang menemukan inovasi itu. Jadi meskipun di luar negeri, kan masih Merah Putih,” ujar Satryo usai Rapat Tingkat Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dikutip dari Antara Rabu (6/11/2024).

  • Mendikdasmen Tegaskan Belum Ada Keputusan Terapkan Kembali UN

    Mendikdasmen Tegaskan Belum Ada Keputusan Terapkan Kembali UN

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan, belum ada keputusan soal penerapan kembali ujian nasional (UN). Pihaknya sedang mengkaji dan mengevaluasi efektivitas ada atau tidaknya UN.

    “Jadi masih kita evaluasi, belum ada keputusan soal UN,” ujar Abdul Mu’ti seusai mengikuti raker perdana dengan Komisi X DPR, di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

    Abdul Mu’ti mengatakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sedang mengkaji keberadaan UN dengan berbagai stakeholder. Hasil kajian tersebut akan menjadi dasar pengambilan keputusan soal UN. “Kita masih mengkaji UN, baru akan melakukan diskusi dengan para peneliti dan pengambil kebijakan,” tandas dia.

    Dalam raker tersebut, anggota Komisi X DPR Ali Zamroni meminta Abdul Mu’ti mengkaji wacana penerapan kembali UN secara mendalam. “Soal UN dan zonasi, kita minta dilakukan kajian terlebih dahulu secara mendalam. Mohon ini jangan terlalu gegabah,” kata Ali dalam raker tersebut.

    Ali juga mengaku kaget dengan pemberitaan yang beredar di tengah masyarakat mengenai wacana penerapan kembali UN. Sementara, Komisi X DPR yang merupakan mitra kerja Kemendikdasmen belum mengetahui hal tersebut.

  • Mendiktisaintek: Penerima LPDP dari Ikatan Dinas Wajib Pulang

    Mendiktisaintek: Penerima LPDP dari Ikatan Dinas Wajib Pulang

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menjelaskan, penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) saat ini diperbolehkan untuk tetap tinggal di luar negeri.  Namun, bagi yang memiliki ikatan dinas di Indonesia harus tetap kembali ke Tanah Air.

    “Kalau mereka yang awalnya dari instansi, harus pulang. Namun, kalau dia tidak ada instansinya, bebas mau mengajar atau bekerja. Memang kalau dari sisi kepatutan harus pulang, tetapi kan kita tahu juga kalau pulang enggak punya kerjaan juga enggak baik,” usar Satryo di kompleks parlemen Seayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

    Satryo menjelaskan, perubahan kebijakan ini akan menguntungkan negara dalam mengurangi pengangguran di Indonesia mengingat lapangan pekerjaan dalam negeri terbatas.

    “Kalau pemerintah memang tidak mampu memberikan pekerjaan, juga sulit, kita kasih waktu mereka. Oke bisa teruskan dahulu di sana, cari kerjaan, perdalami ilmunya, dan nanti kalau sudah (bekerja), pulang,” jelasnya.

    Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyebut akan mengkaji ulang pemanfaatan beasiswa LPDP untuk memaksimalkan program swasembada dan hilirisasi.

    Satryo Soemantri Brodjonegoro memiliki sejumlah alasan mengizinkan alumni penerima beasiswa LPDP dari universitas luar negeri tak diwajibkan kembali ke Tanah Air untuk mengabdi.

    Pertama, alumni LPDP bisa berkarya di mana saja, selama memiliki prestasi yang dapat menunjang kariernya untuk bekerja di perusahaan top global atau melakukan penelitian di laboratorium yang bagus di luar negeri.

    Kedua, prestasi para alumni LPDP yang berkarya di luar negeri bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

    Ketiga, Indonesia belum memiliki wadah yang cukup untuk memanfaatkan potensi para alumni LPDP. Banyak negara yang dapat memberikan kesempatan yang lebih luas untuk mereka.
     

  • Soal Gaji Guru, Mendikdasmen: Insyaallah Ada Kenaikan

    Soal Gaji Guru, Mendikdasmen: Insyaallah Ada Kenaikan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, pihaknya berkomitmen akan menaikkan gaji guru. Kenaikan tidak hanya untuk guru berstatus aparatur sipil negara (ASN), tetapi juga untuk guru non-ASN.

    “Kan sudah saya sampaikan insyaallah akan ada kenaikan,” ujar Abdul Mu’ti seusai mengikuti raker perdana dengan Komisi X DPR di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

    Hanya saja, Abdul Mu’ti tidak memerinci lebih jauh soal kenaikan gaji guru tersebut. Dia mengaku, pada waktunya akan diumumkan. “Untuk jumlah nominalnya berapa, nanti tunggu pengumuman saja, itu tidak hanya guru ASN, tetapi non-ASN termasuk di dalamnya,” tandas Abdul Mu’ti.

    Sebelumnya, anggota Komisi X DPR Sofyan Tan meminta Abdul Mu’ti agar memperhatikan nasib jutaan guru yang memiliki gaji rendah. Menurut Sofyan, perubahan kebijakan ke depannya adalah perbaikan nasib guru.

    “Saya menginginkan kebijakan yang dilakukan hari ini adalah perubahan terhadap nasib guru. Nasib guru harus diselesaikan,” ujar Sofyan dalam rapat kerja perdana di Komisi X DPR dengan Mendikdasmen di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

    Menurut Sofyan, guru tak boleh lagi mendapatkan gaji di bawah upah minimum regional (UMR). Selama ini, kata dia, masih ada guru yang harus rela menjadi pemulung lantaran gajinya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. 

    Dia menilai salah satu upaya mewujudkan gaji yang layak bagi guru adalah itu program sertifikasi guru. “Jangan ada yang di bawah UMR lagi. Jangan ada guru kita bekerja sebagai pemulung atau pekerjaan yang semestinya tidak dilakukan oleh seorang guru,” imbuh Sofyan.

    Senada, anggota Komisi X DPR Ratih Megasari Singkarru menilai, prioritas kerja Kemendikdasmen adalah mewujudkan kesejahteraan guru. 

  • 9
                    
                        Mendikdasmen Klaim Kasus Guru Supriyani yang Dituduh Pukul Anak Polisi Berakhir Damai
                        Nasional

    9 Mendikdasmen Klaim Kasus Guru Supriyani yang Dituduh Pukul Anak Polisi Berakhir Damai Nasional

    Mendikdasmen Klaim Kasus Guru Supriyani yang Dituduh Pukul Anak Polisi Berakhir Damai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen)
    Abdul Mu’ti
    mengeklaim bahwa kasus guru honorer
    Supriyani
    di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, berakhir damai.
    Adapun Supriyani sempat berurusan dengan hukum karena dituduh memukul muridnya yang merupakan anak seorang polisi.
    “Ibu Supriyani kabarnya sudah selesai. Kabarnya sudah selesai, sudah damai,” ujar Mu’ti kepada wartawan di Gedung DPR RI, Rabu (6/11/2024).
    Mu’ti pun kembali menyampaikan rencananya memberikan afirmasi kepada Supriyani untuk menjadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
    Menurut dia, hal itu menjadi bagian dari komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyejahterakan guru.
    “Sudah kami sampakan itu kan. Insya Allah, insya Allah nanti. Jadi yang kami sampaikan tadi, untuk kesejahteraan guru itu tidak hanya untuk guru ASN, tapi juga guru non-ASN,” kata Mu’ti.
    Supriyani adalah seorang guru honorer yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Baito, Kecamatan Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
    Namanya diperbincangkan publik karena dituduh telah memukul salah satu murid berinisial D yang merupakan anak dari Ajun Inspektur Dua (Aipda) Hasyim Wibowo.
    Terbaru, Bupati Konawe Selatan Surunnudin Dangga telah mendamaikan
    guru Supriyani
    dengan orangtua korban pada Selasa (5/11/2024)
    Mediasi di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati tersebut dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan antara kedua pihak melalui jalur damai. Namun, perkara yang sudah masuk ke persidangan masih terus bergulir.
    Terkait dengan hal tersebut, Surunuddin menyerahkan sepenuhnya kepada hakim yang menangani perkara guru Supriyani.
    Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Sam menuturkan, pihaknya akan membantu untuk berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri Andoolo terkait kesepakatan damai.
    “Kami akan membantu berkoordinasi dengan PN Andoolo terkait hasil kesepakatan damai ini untuk menjadi pertimbangan hakim dalam putusan nanti serta akan mengakomodasi dengan pihak-pihak lain agar tidak ada lagi panggilan kepada guru maupun perangkat sekolah lain, agar mereka dapat melaksanakan aktivitas belajar mengajar dengan baik dan normal,” kata Febry.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendikdasmen Tegaskan Belum Ada Keputusan Terapkan Kembali UN

    Beberkan 6 Program Prioritas di DPR, Mendikdasmen Dorong Matematika Dimulai Sejak TK

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti membeberkan enam program prioritas kementeriannya dalam rapat kerja perdana dengan Komisi IX DPR di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Salah satu program prioritas tersebut adalah merancang pendidikan matematika sejak taman kanak-kanak (TK) sebagai upaya penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains serta teknologi.

    Raker tersebut dihadiri juga oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    “Yang pertama, penguatan pendidikan karakter di mana kami akan melakukan pelatihan-pelatihan dan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru kelas. Kemudian peningkatan kompetensi guru bimbingan konseling dan guru agama, penanaman karakter 7 kebiasaan anak Indonesia, pengangkatan guru BK, dan makan siang bergizi,” ujar Abdul Mu’ti.

    Program prioritas kedua, kata Abdul Mu’ti, adalah wajib belajar 13 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan. Dalam program tersebut, Kemdikdasmen akan melakukan afirmasi endidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk rumah belajar, PAUD, pendidikan jarak jauh serta memfasilitasi relawan mengajar.

    “Ketiga, peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru. Hal itu meliputi peningkatan kualifikasi D4 atau D1 karena banyak guru yang belum memenuhi undang-undang guru dan dosen untuk kualifikasi minimal D4 atau D1,” ungkap dia.

    Selain itu, kompetensi guru dan peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi. Dia mengaku sertifikasi guru akan diumumkan pada peringatan Hari Guru Nasional mendatang.

    Program prioritas keempat adalah penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi. Hal itu meliputi pendidikan matematika, sains teknologi sejak usia dini.

    “Kami sudah merancang insyaallah pendidikan matematika itu akan dimulai dari sejak Taman Kanak-kanak. Saya sudah praktikkan bagaimana matematika untuk taman kanak-kanak dalam kunjungan kerja kami yang pertama di Palembang, di sebuah TK yang dikelola oleh Angkatan Udara. Kami pilih TK Angkatan Udara supaya pendidikan Indonesia terbang tinggi, setinggi pesawat kita,” jelas dia.

    Program prioritas kelima, lanjut Abdul Mu’ti, adalah pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan. Terakhir adalah program pembangunan bahasa dan sastra yang meliputi pemartabatan bahasa negara, perlindungan bahasa daerah, penginternasionalan bahasa Indonesia, dan peningkatan literasi.

    “Sekadar informasi bahwa beberapa minggu yang lalu, dalam peringatan bahasa 28 Oktober, kami menyampaikan program besar, yaitu kedaulatan bahasa Indonesia. Bangga, kemudian kita mahir dan maju dengan bahasa Indonesia. Kami memberikan penghargaan untuk pejabat publik yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” pungkas Abdul Mu’ti.

  • Menko Praktino Sebut Alumni LPDP Lebih Baik Bangun Bangsa dan Negara

    Menko Praktino Sebut Alumni LPDP Lebih Baik Bangun Bangsa dan Negara

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menyebut alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk pulang ke Tanah Air demi membangun bangsa dan negara.

    Pratikno menilai program LPDP merupakan investasi besar dari pemerintah untuk pengembangan sumber daya manusia Indonesia.

    “Negara berinvestasi besar untuk pengembangan SDM sejak awal mulai dari sekolah dasar, menengah, tinggi, dan lain-lain,” ujar Pratikno kepada wartawan seusai acara “D-Futuro Futurist Summit 2024 (DFFS)” di The Kasablanka Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2024).

    “Oleh karena itu negara berhaklah untuk mendapatkan return dari investasi itu. Investasi itukan dimaksudkan untuk membangun bangsa dan negara, menyejahterakan masyarakat,” sambungnya.

    Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan alumni LPDP dari universitas luar negeri tak diwajibkan kembali ke Tanah Air untuk mengabdi.

    Pertama, Satryo mengatakan, bahwa alumni LPDP bisa berkarya di mana saja, selama memiliki prestasi yang dapat menunjang kariernya untuk bekerja di perusahaan top global atau melakukan penelitian di laboratorium yang bagus di luar negeri.

    Kedua, Satryo menilai, prestasi para alumni LPDP yang berkarya di luar negeri bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

    “Suatu hari menemukan inovasi. Kita bilang, Indonesia yang menemukan inovasi. Meskipun di luar negeri, kan masih Merah Putih,” ungkapnya, saat ditemui di kantor Kemenko PMK, Selasa (5/11/2024).

    Ketiga, menurut Satryo, Indonesia belum memiliki wadah yang cukup untuk memanfaatkan potensi para alumni LPDP. Dia menilai, banyak negara yang dapat memberikan kesempatan lebih luas untuk mereka.

    “Tidak harus (pulang ke Indonesia), karena kita tidak bisa memaksa dia pulang. Pasalnya, kita belum punya cukup tempat untuk mereka berkarya. Kasihan dia nanti, ilmunya tinggi, di sini tidak ada wadahnya. Lebih baik kamu teruskan ke sana saja, yang penting Merah Putih,” ujarnya.