Kementrian Lembaga: Kemdikbud

  • Gibran Mau Bangun Sekolah Khusus Siswa Korban Kekerasan Seksual dan Bullying

    Gibran Mau Bangun Sekolah Khusus Siswa Korban Kekerasan Seksual dan Bullying

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka ingin membuat sekolah khusus untuk para siswa yang menjadi korban kekerasan, baik itu seksual maupun perundungan atau bullying. 

    Menurut Gibran, para siswa yang jadi korban kekerasan atau bullying di sekolahnya tidak boleh diacuhkan. Justru, mereka harus diberikan perhatian khusus agar traumanya hilang.

    “Anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dan korban lainnya harus diberikan atensi khusus. Jangan sampai mereka malah dikeluarkan dari sekolah,” tuturnya di sela-sela acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Hotel Sheraton Gandaria City Jakarta, Senin (11/11/2024). 

    Dia mengingatkan kepala sekolah agar tidak mengeluarkan siswa yang menjadi korban kekerasan seksual maupun bullying. Namun, menurut Gibran, harus dibuatkan sekolah khusus sehingga para korban bisa tetap menerima haknya untuk belajar.

    Gibran juga mengimbau agar siswa korban kekerasan seksual maupun bullying tidak ada lagi di setiap sekolah. Dia memastikan bahwa dirinya bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti akan ikut melakukan pengawasan.

    “Kalau bisa kita akan beri atensi khusus ya. Ini idenya Pak Menteri, bukan ide saya dan ini sangat baik kalau dilaporkan kepada Pak Presiden Prabowo. Beliau pasti juga akan menyambut baik juga,” katanya.

  • PGRI Tekankan Pentingnya Evaluasi Kurikulum Merdeka Belajar untuk Perbaikan Pendidikan

    PGRI Tekankan Pentingnya Evaluasi Kurikulum Merdeka Belajar untuk Perbaikan Pendidikan

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi mendorong pemerintah untuk mengkaji ulang penerapan Kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim pada 2022. Evaluasi ini dianggap penting untuk menilai dampaknya terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.

    Unifah menekankan, perubahan kurikulum bukanlah sesuatu yang harus dilakukan setiap kali ada pergantian menteri. Namun, kurikulum harus bersifat adaptif mengikuti perkembangan zaman, yang berarti perlu adanya penyesuaian secara berkala.

    “Perubahan dalam kurikulum itu adalah keniscayaan. Perubahan itu bukan berarti pergantian. Perubahan diperlukan agar kurikulum bisa menyesuaikan dengan perkembangan yang sangat dinamis di luar sana, yang juga harus masuk ke dalam dunia pendidikan,” ujar Unifah saat berbincang dengan Beritasatu.com di Jakarta, Minggu (10/11/2024).

    Meskipun demikian, Unifah mengakui kurikulum merdeka belajar memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Ia menilai, kurikulum ini diterapkan secara tergesa-gesa, terutama karena masih dalam masa transisi dari Kurikulum 2013, sehingga hasilnya belum optimal. Namun, menurutnya, perubahan yang dilakukan tidak perlu merombak keseluruhan kurikulum, tetapi cukup melakukan penyempurnaan.

    Salah satu hal yang disoroti oleh Unifah adalah penghapusan ujian nasional (UN) dalam kurikulum merdeka belajar. Menurutnya, UN tetap penting sebagai alat untuk memetakan kualitas pendidikan di tingkat nasional dan sebagai salah satu syarat penerimaan di jenjang pendidikan berikutnya.

    “Kami di PGRI merasa perlu untuk melakukan kajian komprehensif terhadap Kurikulum Merdeka Belajar. Setelah diterapkan selama beberapa tahun, kita sudah bisa melihat hasilnya. Sebagai pihak yang bertanggung jawab di dunia pendidikan, kami tidak ingin kerusakan semakin dalam,” jelas Unifah.

    Di sisi lain, Unifah menyambut baik pendekatan deep learning yang diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Muti. Pendekatan ini didasarkan pada tiga pilar, yaitu mindful, meaningful, dan joyful, yang bertujuan menciptakan suasana belajar yang lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan bagi siswa.

    Untuk itu, PGRI menyarankan agar dilakukan evaluasi terhadap kurikulum merdeka belajar, sambil mengintegrasikan pendekatan deep learning tanpa perlu merancang kurikulum baru.

    Unifah juga menyarankan agar kurikulum diberi nama Kurikulum Nasional, sehingga apabila ada perubahan, penyesuaian dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman. 

    “Penamaan kurikulum sebaiknya tidak perlu yang terlalu rumit. Karena ini berlaku secara nasional, lebih baik jika kita sebut saja Kurikulum Nasional. Fokus pada pendekatan deep learning adalah pilihan yang sah, karena memang setiap periode pendidikan pasti ada kebutuhan untuk fokus pada hal tertentu,” tuturnya.

    Ia menambahkan, Merdeka Belajar itu lebih indah dalam konsep, tetapi terkadang terasa sulit dalam pelaksanaan.

  • Respons Orang Tua Murid Soal Pendekatan Belajar Deep Learning

    Respons Orang Tua Murid Soal Pendekatan Belajar Deep Learning

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah masih melakukan kajian terkait rencana perubahan kurikulum, yaitu menggunakan pendekatan belajar deep learning. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan, keputusan mengenai ada atau tidaknya perubahan kurikulum akan disampaikan pada tahun ajaran baru 2025-2026.

     Istilah deep learning yang disebut-sebut sebagai pengganti kurikulum merdeka. Terkait hal ini, Menteri Abdul Mu’ti menegaskan bahwa metode belajar tersebut bukanlah sebuah kurikulum, melainkan pendekatan dalam proses pembelajaran.

     Seorang orang tua murid, Sulviani mengungkapkan, pendekatan deep learning akan lebih berpusat kepada anak. Namun, menurutnya dalam perkembangan belajar anak, kerja sama antara guru dan orang tua sangatlah penting.

    “Keberhasilan anak dalam belajar, apakah pintar atau tidak, itu memang sangat bergantung pada anak itu sendiri dan kerja sama antara orang tua dan guru,” ujar Sylviani kepada Beritasatu.com di kawasan Jakarta Barat, pada Minggu (10/11/2024).

    Sylviani menjelaskan, ia baru mendengar istilah deep learning yang dikaitkan dengan tiga konsep utama, yaitu mindful, meaningful, dan joyful. Menurutnya, hal tersebut lebih mengarah pada pendekatan pembelajaran, bukan pada kurikulum. Ia menganggap pendekatan ini mirip dengan pendekatan saintifik yang lebih berpusat pada anak.

    Sebagai orang tua dari dua anak, Sylviani juga menceritakan pengalamannya dengan Kurikulum Merdeka. Ia merasa kurikulum merdeka memberikan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak untuk belajar secara praktik. Anak pertamanya saat ini duduk di kelas 5 madrasah ibtidaiyah (MI).

    “Menurut saya, dengan kurikulum merdeka, anak saya lebih banyak belajar melalui praktik. Bahan-bahan yang digunakan pun lebih sering untuk kegiatan praktikum. Jadi, pembelajarannya juga terasa lebih panjang,” katanya.

    Sylviani mengungkapkan, apabila nantinya terjadi perubahan kurikulum, ia akan mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dan berharap perubahan tersebut dapat memberikan manfaat bagi perkembangan anak-anak.

    “Apakah saya setuju atau tidak dengan perubahan kurikulum, saya sebagai orang tua akan mengikuti saja kebijakan yang berlaku. Karena memang, seiring berjalannya waktu dan pergantian Menteri Pendidikan, kurikulum pasti akan berubah. Jadi, kami sebagai orang tua hanya bisa mengikuti perkembangan ini,” tandasnya.

  • 7 Fakta Margono Djojohadikoesoemo, Kakek Prabowo yang Digadang Jadi Pahlawan Nasional

    7 Fakta Margono Djojohadikoesoemo, Kakek Prabowo yang Digadang Jadi Pahlawan Nasional

    Jakarta: Margono Djojohadikoesoemo, sosok ekonom ulung yang berperan penting dalam sejarah Indonesia, kini tengah digadang-gadang menjadi pahlawan nasional. Kakek dari Presiden Prabowo Subianto ini tidak hanya berpengaruh dalam bidang ekonomi, namun juga dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

    “Tadi ada yang nanya apakah kakeknya Pak Prabowo apa tadi katanya (layak diberi gelar pahlawan)? Iya, sangat layak beliau,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu 10 November 2024.

    “Kalau ada yang nanya, sangat layak. Dan diproses bagaimana mestinya,” sambungnya.

    Margono Djojohadikoesoemo meninggal dunia pada 25 Juli 1978 di Jakarta. Dedikasi dan jasanya terhadap negara membuat sosoknya kini tengah dipertimbangkan untuk diberi gelar pahlawan nasional. Melalui pengakuan ini, diharapkan generasi mendatang dapat lebih mengenal dan menghargai perannya dalam sejarah bangsa.

    Baca juga: Daftar 7 Pahlawan Nasional Wanita dan Kontribusinya

    Berikut tujuh fakta menarik tentang Margono Djojohadikoesoemo yang dikutip dari situs resmi Kemdikbud, Minggu 10 November 2024:
    1. Lahir dari Keluarga Bangsawan dengan Akses Pendidikan Terbaik
    Margono lahir di Purbalingga pada 16 Mei 1894 dari keluarga bangsawan. Ia merupakan cucu buyut Panglima Banyakwide, seorang pejuang yang setia kepada Pangeran Diponegoro. 

    Sebagai keturunan bangsawan, Margono mendapatkan akses pendidikan yang sangat baik, termasuk belajar di Europeesche Lagere School (ELS) dan melanjutkan di sekolah calon pegawai negeri OSVIA di Magelang.

    2. Pakar Ekonomi yang Dikirim Belajar ke Belanda
    Ketertarikannya pada ekonomi, khususnya dalam perkreditan dan koperasi, mendorong Margono untuk melanjutkan pendidikan di Belanda. Di sana, ia memperdalam pengetahuan yang kemudian berkontribusi besar pada pembangunan ekonomi Indonesia.

    3. Pernikahan dengan Siti Katoemi dan Kehilangan Dua Anak di Perang
    Margono menikahi Siti Katoemi Wirodihardjo dan dikaruniai lima anak, salah satunya Soemitro Djojohadikoesoemo, ayah dari Prabowo Subianto. Dua anak Margono, Subianto dan Sujono, gugur dalam pertempuran di Lengkong, sebuah peristiwa bersejarah dalam perjuangan melawan pasukan Jepang.

    4. Bersama Hatta, Membentuk Dasar Koperasi di Indonesia
    Margono pernah bekerja di kantor koperasi yang dipimpin Mohammad Hatta selama masa penjajahan Jepang. Di sini, jiwa nasionalismenya makin terpupuk, dan ia kemudian terlibat dalam pengembangan koperasi di Indonesia, bahkan tetap berperan setelah Indonesia merdeka.

    5. Ketua Pertama Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
    Setelah kemerdekaan Indonesia, Margono diangkat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang bertugas memberikan nasihat kepada pemerintah. Perannya sebagai ketua menjadi bagian penting dalam proses pembentukan pemerintahan awal Republik Indonesia.

    6. Pendiri Bank Negara Indonesia (BNI)
    Margono adalah tokoh di balik berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI) pada tahun 1946. Ketika pemerintah Indonesia pindah ke Yogyakarta, ia juga turut memindahkan BNI ke sana, memastikan fungsi bank sebagai lembaga keuangan tetap berjalan di masa sulit itu.

    7. Menyelamatkan Aset BNI untuk Perjuangan Kemerdekaan
    Saat Agresi Militer Belanda II, Margono berhasil menyelamatkan aset emas BNI seberat tujuh ton dengan menjualnya di Macau. Hasil penjualan emas ini digunakan untuk mendukung perjuangan Indonesia, mulai dari kebutuhan pangan hingga biaya diplomasi internasional yang krusial bagi pengakuan kedaulatan Indonesia.

    Jakarta: Margono Djojohadikoesoemo, sosok ekonom ulung yang berperan penting dalam sejarah Indonesia, kini tengah digadang-gadang menjadi pahlawan nasional. Kakek dari Presiden Prabowo Subianto ini tidak hanya berpengaruh dalam bidang ekonomi, namun juga dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 
     
    “Tadi ada yang nanya apakah kakeknya Pak Prabowo apa tadi katanya (layak diberi gelar pahlawan)? Iya, sangat layak beliau,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu 10 November 2024.
     
    “Kalau ada yang nanya, sangat layak. Dan diproses bagaimana mestinya,” sambungnya.
    Margono Djojohadikoesoemo meninggal dunia pada 25 Juli 1978 di Jakarta. Dedikasi dan jasanya terhadap negara membuat sosoknya kini tengah dipertimbangkan untuk diberi gelar pahlawan nasional. Melalui pengakuan ini, diharapkan generasi mendatang dapat lebih mengenal dan menghargai perannya dalam sejarah bangsa.
     
    Baca juga: Daftar 7 Pahlawan Nasional Wanita dan Kontribusinya
     
    Berikut tujuh fakta menarik tentang Margono Djojohadikoesoemo yang dikutip dari situs resmi Kemdikbud, Minggu 10 November 2024:

    1. Lahir dari Keluarga Bangsawan dengan Akses Pendidikan Terbaik

    Margono lahir di Purbalingga pada 16 Mei 1894 dari keluarga bangsawan. Ia merupakan cucu buyut Panglima Banyakwide, seorang pejuang yang setia kepada Pangeran Diponegoro. 
     
    Sebagai keturunan bangsawan, Margono mendapatkan akses pendidikan yang sangat baik, termasuk belajar di Europeesche Lagere School (ELS) dan melanjutkan di sekolah calon pegawai negeri OSVIA di Magelang.

    2. Pakar Ekonomi yang Dikirim Belajar ke Belanda

    Ketertarikannya pada ekonomi, khususnya dalam perkreditan dan koperasi, mendorong Margono untuk melanjutkan pendidikan di Belanda. Di sana, ia memperdalam pengetahuan yang kemudian berkontribusi besar pada pembangunan ekonomi Indonesia.

    3. Pernikahan dengan Siti Katoemi dan Kehilangan Dua Anak di Perang

    Margono menikahi Siti Katoemi Wirodihardjo dan dikaruniai lima anak, salah satunya Soemitro Djojohadikoesoemo, ayah dari Prabowo Subianto. Dua anak Margono, Subianto dan Sujono, gugur dalam pertempuran di Lengkong, sebuah peristiwa bersejarah dalam perjuangan melawan pasukan Jepang.

    4. Bersama Hatta, Membentuk Dasar Koperasi di Indonesia

    Margono pernah bekerja di kantor koperasi yang dipimpin Mohammad Hatta selama masa penjajahan Jepang. Di sini, jiwa nasionalismenya makin terpupuk, dan ia kemudian terlibat dalam pengembangan koperasi di Indonesia, bahkan tetap berperan setelah Indonesia merdeka.

    5. Ketua Pertama Dewan Pertimbangan Agung (DPA)

    Setelah kemerdekaan Indonesia, Margono diangkat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang bertugas memberikan nasihat kepada pemerintah. Perannya sebagai ketua menjadi bagian penting dalam proses pembentukan pemerintahan awal Republik Indonesia.

    6. Pendiri Bank Negara Indonesia (BNI)

    Margono adalah tokoh di balik berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI) pada tahun 1946. Ketika pemerintah Indonesia pindah ke Yogyakarta, ia juga turut memindahkan BNI ke sana, memastikan fungsi bank sebagai lembaga keuangan tetap berjalan di masa sulit itu.

    7. Menyelamatkan Aset BNI untuk Perjuangan Kemerdekaan

    Saat Agresi Militer Belanda II, Margono berhasil menyelamatkan aset emas BNI seberat tujuh ton dengan menjualnya di Macau. Hasil penjualan emas ini digunakan untuk mendukung perjuangan Indonesia, mulai dari kebutuhan pangan hingga biaya diplomasi internasional yang krusial bagi pengakuan kedaulatan Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • DPR: Penerima Beasiswa LPDP Wajib Berkontribusi ke Negara – Espos.id

    DPR: Penerima Beasiswa LPDP Wajib Berkontribusi ke Negara – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Ilustrasi beasiswa. (freepik.com)

    Esposin, JAKARTA — Wakil Ketua DPR Bidang Industri dan Pembangunan Saan Mustopa mengatakan warga yang mendapatkan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk sekolah di luar negeri harus memberikan kontribusi kepada negara.

    “Tentu hasil dari LPDP ini kan juga harus berkontribusi kepada bangsa dan negara karena dia dibebani oleh biaya negara dan itu uang dari pajak semua,” kata Saan saat ditemui di Gedung Akademi Bela Negara, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2024). 

    Promosi
    BRI Peduli Salurkan Beasiswa dan Sarana Prasarana kepada YPAC Jakarta

    Menurut Saan, beasiswa LPDP merupakan investasi besar yang dikeluarkan negara dalam bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.

    Investasi itu berupa mengirimkan putra-putri terbaik bangsa untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas di luar negeri.

    Tentu saja, lanjut Saan, ilmu yang didapatkan di luar negeri itu harus dimanfaatkan para pelajar Indonesia untuk memajukan bangsa.

    “Lebih bagus (mengabdi) di dalam negerilah. Menurut saya balik ke sini kan mereka banyak dibutuhkan, walaupun ya tidak dilarang juga kalau memang mereka mau tetap di sana,” kata Saan sebagaimana dilansir Antara. 

    Dengan mengabdinya seluruh peserta LPDP kepada bangsa, Saan yakin langkah Indonesia menuju bonus demografi yang berkualitas pada tahun 2045 akan berjalan dengan mulus.

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan alumni penerima beasiswa LPDP dari universitas luar negeri dapat berkarya di mana saja sehingga tidak harus kembali ke tanah air untuk mengabdi.

    “Kami memang memberi kesempatan mereka untuk berkarya di mana saja. Meskipun tidak pulang, tetapi dia punya prestasi yang bagus, bekerja di perusahaan yang juga baik di luar negeri atau menemukan inovasi. Kita bilang, Indonesia yang menemukan inovasi itu. Jadi, meskipun di luar negeri, kan masih Merah Putih,” ujar Satryo seusai Rapat Tingkat Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024). 

    Ia menambahkan ketidakharusan penerima beasiswa LPDP untuk kembali mengabdi di tanah air karena kondisi dalam negeri yang menurutnya belum optimal dalam menyediakan wadah sekaligus peluang untuk berkarya dan mengabdi sesuai keahlian masing-masing.

    Meski begitu, ia mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen untuk bersinergi membangun industri dalam negeri yang nantinya mampu menampung keahlian serta gelar pendidikan para alumni LPDP dari universitas luar negeri.

    Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak menganggap pemberian beasiswa pendidikan tinggi hingga ke luar negeri, seperti Program LPDP sebagai sesuatu yang merugikan, sebab investasi dalam bidang pendidikan tidak pernah memberikan kerugian.

    “Memang menghabiskan duit? Tidak juga. Investasi pendidikan tidak pernah rugi. Jangan dihitung pulang atau tidak. Dia punya karir, punya prestasi kan tidak menganggur, dia bekerja, punya pengetahuan, penghasilan yang baik. Kenapa tidak?” imbuhnya.

    Sebelumnya, pada Rabu (30/10/2024),Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie mengatakan, pihaknya sedang meneliti secara seksama terhadap penggunaan dana LPDP berbasis data dan melakukan analisis berbasis pengeluaran dan manfaat yang didapatkan atau cost-benefit analysis.

    “Alokasi dana (LPDP) itu memang perlu kita lihat kembali, apakah dana yang sekarang dipakai, misalnya bahwa kebanyakan dana dipakai untuk program magister itu apakah optimal atau tidak,” katanya.

    Stella menekankan asas dari suatu hal yang optimal adalah berkeadilan dan berkualitas, sehingga kedua faktor tersebut juga menjadi hal yang dipertimbangkan dalam pengkajian ulang ini.

    “Sebentar lagi akan kami keluarkan temuan dan rekomendasi kami, bagaimana untuk bisa mengoptimalkan dana LPDP supaya jelas,” ujarnya.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Kunjungan Prabowo ke China Hasilkan Investasi Rp156 Triliun

    Kunjungan Prabowo ke China Hasilkan Investasi Rp156 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke China menghasilkan kontrak investasi senilai US$10 miliar atau sekitar Rp156 triliun (kurs jisdor Rp15.671 per dolar AS).

    Adapun, Presiden Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Qiang pada Sabtu (9/11/2024) di Great Hall of the People Beijing untuk menekankan pentingnya memperkuat kemitraan antara Indonesia dan China.

    “Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan kontrak bisnis bernilai lebih dari US$10 miliar antara perusahaan kedua negara, yang diharapkan mendorong pertumbuhan sektor industri di Indonesia,” kata Bahlil melalui akun Instagram resminya pada Minggu (10/11/2024).

    Lebih lanjut, dia mengatakan, Indonesia berencana belajar dari keberhasilan China dalam pengentasan kemiskinan, serta akan mengirim lebih banyak pelajar untuk studi di China guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan membentuk generasi muda Indonesia yang siap menghadapi tantangan global.

    Adapun, pemerintah Indonesia dan China juga menandatangani perjanjian kerja sama (memorandum of understanding/MoU) strategis di bidang mineral hijau untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia-China.

    “MoU ini diharapkan dapat mendukung rantai pasok mineral yang berkelanjutan dalam pengembangan energi bersih, serta mendorong Indonesia dan Tiongkok untuk bersama-sama mengembangkan industri mineral hijau yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan,” kata Bahlil.

    Pertemuan bilateral ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan hubungan diplomatik Indonesia-China, yang akan merayakan peringatan 75 tahun pada tahun 2025. 

    Perlu diketahui, berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), China merupakan negara terbesar ketiga dengan realisasi investasi US$5,78 miliar atau Rp86,7 triliun sepanjang Januari-September 2024.

    Sementara itu, pada periode yang sama, negara dengan penanaman modal asing (PMA) terbesar di Indonesia yaitu Singapura yang tercatat sebesar US$14,35 miliar, dan Hongkong di urutan kedua dengan nilai US$6,06 miliar.

    Alhasil, kunjungan Prabowo ke China saat ini berpotensi meningkatkan realisasi investasi asal Negeri Tirai Bambu di Indonesia.

    Sebagai informasi, selain Bahlil, Prabowo juga didampingi beberapa menteri di antaranya yaitu Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, hingga Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie.

    Tak hanya itu, sejumlah konglomerat Indonesia seperti Prajogo Pangestu, Tomy Winata, Garibaldi Thohir, hingga Franky Widjaja terpantau ikut menyertai lawatan perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke negara China akhir pekan ini.

  • Kisah Heroik Kakek Prabowo Selamatkan 7 Ton Emas Aset BNI saat Agresi Militer Belanda

    Kisah Heroik Kakek Prabowo Selamatkan 7 Ton Emas Aset BNI saat Agresi Militer Belanda

    Jakarta: Margono Djojohadikusumo, kakek dari Presiden Prabowo Subianto, memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada Agresi Militer Belanda II tahun 1948, Margono berinisiatif menyelamatkan aset emas milik Bank Negara Indonesia (BNI) yang menjadi salah satu penopang diplomasi dan logistik Indonesia saat itu. 

    Berkat upayanya, emas seberat tujuh ton berhasil diamankan dan dijual di Macau, di mana hasilnya dialokasikan untuk memperkuat perjuangan Indonesia menghadapi Belanda.

    “Keterlibatan Margono dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah ketika Margono menyelamatkan aset BNI berupa emas seberat  tujuh ton saat Belanda melancarkan Agresi Militer II pada tahun 1948,” demikian dalam situs resmi Kemdikbud yang ditulis Handoko dan dikutip, Minggu 10 November 2024.

    Baca juga: Bertemu Xi Jinping, Prabowo Singgung Hubungan RI-Tiongkok yang Terjalin Berabad-abad

    Perjuangan ini tidak hanya dilakukan di bidang ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam mempertahankan kemerdekaan. Margono yang menjabat sebagai direktur BNI saat itu, juga bertugas mengelola kebutuhan pangan nasional dan berbagai keperluan diplomasi yang sangat penting di masa genting ini. 

    Selain dana untuk membeli persediaan pangan bagi rakyat, hasil penjualan emas tersebut digunakan dalam upaya diplomasi dan pembiayaan kebutuhan pertahanan Indonesia.

    Ketika Perdana Menteri Sutan Sjahrir menjalankan diplomasi, Margono pun turut berkontribusi dengan mengirimkan bantuan pangan berupa beras ke India, yang menunjukkan upaya kolektif bangsa dalam mendapatkan dukungan internasional.

    Peran besar Margono tak berhenti sampai di situ. Ia terus mengabdi demi Indonesia hingga era pengakuan kedaulatan melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949. Setelah KMB, Margono juga berfokus pada pengembangan pendidikan bangsa dengan mendirikan Yayasan Hatta pada tahun 1950, sebuah yayasan yang berkomitmen meningkatkan kecerdasan generasi penerus bangsa. 

    “Peran Margono masih berlanjut hingga Indonesia mencapai pengakuan secara de facto maupun de jure setelah dilakukannya perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB),” demikian dalam laporan yang sama.

    Dedikasi ini terus berlanjut hingga akhir hayatnya pada 25 Juli 1978, di mana Margono dimakamkan di pemakaman keluarga di Dawuhan, Banyumas, Jawa Tengah. Warisan perjuangan Margono bagi bangsa Indonesia tidak hanya dalam wujud fisik, seperti emas yang diselamatkannya, namun juga melalui nilai-nilai dedikasi dan nasionalisme yang terus diingat hingga saat ini.

    Jakarta: Margono Djojohadikusumo, kakek dari Presiden Prabowo Subianto, memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada Agresi Militer Belanda II tahun 1948, Margono berinisiatif menyelamatkan aset emas milik Bank Negara Indonesia (BNI) yang menjadi salah satu penopang diplomasi dan logistik Indonesia saat itu. 
     
    Berkat upayanya, emas seberat tujuh ton berhasil diamankan dan dijual di Macau, di mana hasilnya dialokasikan untuk memperkuat perjuangan Indonesia menghadapi Belanda.
     
    “Keterlibatan Margono dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah ketika Margono menyelamatkan aset BNI berupa emas seberat  tujuh ton saat Belanda melancarkan Agresi Militer II pada tahun 1948,” demikian dalam situs resmi Kemdikbud yang ditulis Handoko dan dikutip, Minggu 10 November 2024.
    Baca juga: Bertemu Xi Jinping, Prabowo Singgung Hubungan RI-Tiongkok yang Terjalin Berabad-abad
     
    Perjuangan ini tidak hanya dilakukan di bidang ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam mempertahankan kemerdekaan. Margono yang menjabat sebagai direktur BNI saat itu, juga bertugas mengelola kebutuhan pangan nasional dan berbagai keperluan diplomasi yang sangat penting di masa genting ini. 
     
    Selain dana untuk membeli persediaan pangan bagi rakyat, hasil penjualan emas tersebut digunakan dalam upaya diplomasi dan pembiayaan kebutuhan pertahanan Indonesia.
     
    Ketika Perdana Menteri Sutan Sjahrir menjalankan diplomasi, Margono pun turut berkontribusi dengan mengirimkan bantuan pangan berupa beras ke India, yang menunjukkan upaya kolektif bangsa dalam mendapatkan dukungan internasional.
     
    Peran besar Margono tak berhenti sampai di situ. Ia terus mengabdi demi Indonesia hingga era pengakuan kedaulatan melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949. Setelah KMB, Margono juga berfokus pada pengembangan pendidikan bangsa dengan mendirikan Yayasan Hatta pada tahun 1950, sebuah yayasan yang berkomitmen meningkatkan kecerdasan generasi penerus bangsa. 
     
    “Peran Margono masih berlanjut hingga Indonesia mencapai pengakuan secara de facto maupun de jure setelah dilakukannya perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB),” demikian dalam laporan yang sama.
     
    Dedikasi ini terus berlanjut hingga akhir hayatnya pada 25 Juli 1978, di mana Margono dimakamkan di pemakaman keluarga di Dawuhan, Banyumas, Jawa Tengah. Warisan perjuangan Margono bagi bangsa Indonesia tidak hanya dalam wujud fisik, seperti emas yang diselamatkannya, namun juga melalui nilai-nilai dedikasi dan nasionalisme yang terus diingat hingga saat ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Bahlil Ungkap Prabowo Gandeng Pengusaha China Boyong Rp 156 T ke RI

    Bahlil Ungkap Prabowo Gandeng Pengusaha China Boyong Rp 156 T ke RI

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang. Pertemuan itu disebut menghasilkan kontrak bisnis lebih dari US$ 10 miliar atau Rp 156,19 triliun (kurs Rp 15.619).

    Bahlil mengharapkan kerja sama ini dapat mendorong pertumbuhan sektor industri di Indonesia.

    “Bapak Presiden @prabowo dan Perdana Menteri Li Qiang bertemu di Beijing untuk menekankan pentingnya memperkuat kemitraan Indonesia-Tiongkok. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan kontrak bisnis bernilai lebih dari US$ 10 miliar antara perusahaan kedua negara, yang diharapkan mendorong pertumbuhan sektor industri di Indonesia,” kata Bahlil dalam unggahan di Instagram resminya, Minggu (10/11/2024).

    Selain aspek ekonomi, Prabowo juga menyampaikan minat Indonesia untuk belajar dari pengalaman Tiongkok dalam memberantas kemiskinan.

    Sedangkan di bidang pendidikan, Prabowo menyatakan keinginan Indonesia untuk mengirim lebih banyak pelajar ke institusi pendidikan tinggi di Tiongkok. Hal ini bertujuan untuk membangun generasi muda yang terdidik dan mampu menghadapi tantangan global.

    “Indonesia berencana belajar dari keberhasilan Tiongkok dalam pengentasan kemiskinan dan mengirim lebih banyak pelajar untuk studi di Tiongkok, guna meningkatkan kualitas SDM dan membentuk generasi muda Indonesia yang siap menghadapi tantangan global,” ucapnya.

    Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, yang akan merayakan peringatan 75 tahun pada tahun 2025. Di tengah tantangan global, pertemuan ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus mempererat kerja sama dan membangun masa depan bersama yang lebih sejahtera.

    Selain Bahlil, turut mendampingi Prabowo dalam pertemuan di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Pertahanan Doni Hermawan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, serta Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali.

    Lihat juga Video Xi Jinping ke Prabowo: Bilateral Kita Memiliki Pengaruh Global yang Besar

    (aid/rrd)

  • 10 Fakta Menarik Presiden Prabowo Subianto Bertemu Xi Jinping, Hubungan Indonesia-China Makin Mesra

    10 Fakta Menarik Presiden Prabowo Subianto Bertemu Xi Jinping, Hubungan Indonesia-China Makin Mesra

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden China Xi Jinping di Great Hall of The People atau Balai Besar Rakyat, Beijing, Sabtu (9/11/2024). Prabowo yang disambut dengan upacara kenegaraan membahas program kerja sama bilateral dengan Jinping, bagian upaya perkuat hubungan Indonesia-China.

    Presiden Prabowo bertemu Jinping didampingi sejumlah menteri, wakil menteri dan kepala staf TNI. Prabowo turut memperkenalkan delegasi Indonesia ke Jinping sebelum melakukan pembahasan dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) berbagai kerja sama kedua negara.

    Berikut fakta-fakta Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden China Xi Jinping :

    Kunjungan luar negeri pertama Prabowo
    China adalah negara pertama dikunjungi Prabowo dalam lawatannya ke setelah resmi jadi presiden RI. Tujuannya untuk mempererat hubungan RI dengan China sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

    Sambutan hangat Jinping
    Presiden Prabowo dapat sambutan hangat Xi Jinping. China menggelar upacara khusus kenegaraan dan karpet merah menyambut presiden ke 8 RI itu.

    Begitu tiba di Great Hall of the People, Beijing, Prabowo berjalan menuju North Hall diiringi pasukan jajar kehormatan (guard of honor) yang berjaga di sepanjang karpet merah. Jinping kemudian menyambut Prabowo dengan hangat. Keduanya berjabat tangan erat dan foto bersama. Pertemuan berlangsung akrab.

    Perkenalkan delegasi
    Sebelum upacara dimulai, Jinping memperkenalkan memperkenalkan delegasi Tiongkok ke Prabowo. Begitu juga Prabowo turut memperkenalkan delagasinya ke Jinping.

    Delegasi Indonesia yang hadir mendampingi Prabowo adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

    Kemudian Menteri Pertahanan Donny Ermawan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal M Tonny Harjono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar untuk China Djauhari Oratmangun.

    Prabowo disambut putra-putri China
    Usai memperkenalkan delegasi masing-masing, upacara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara. Prabowo melakukan hormat saat lagu Indonesia Raya berkumandang.

    Jinping dan Prabowo kemudian menginspeksi jajaran pasukan kehormatan dengan berjalan berdampingan. Sejumlah putra-putri China menyambut Prabowo dan Xi Jinping sambil membawa bunga serta bendera Indonesia dan bendera Tiongkok. Mereka juga menyerukan ucapan selamat datang saat Presiden Prabowo.

    Setelah itu, Prabowo dan Jinping mengadakan pertemuan bilateral dengan pembahasan resmi untuk memperkuat kemitraan strategis Indonesia dan China, kemudian jamuan makan siang.

    Xi Jinping puji transisi pemerintah RI
    Pada pertemuan itu, Xi Jinping memuji transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo Subianto dan menyatakan ingin bekerja sama dalam masa pemerintahan Prabowo.

    Sementara Prabowo menyatakan rasa hormat ke Jinping karena telah menerima kedatangannya, baik sebelum maupun setelah dilantik sebagai presiden.

    Selesai pertemuan, kedua pemimpin negara menyaksikan para menteri melakukan penandatanganan dan pertukaran nota kesepahaman kerja sama kedua negara.

    Tujuh MoU ditandatangani
    China dan Indonesia menandatangani MoU kerja sama berbagai sektor mulai dari ekonomi kelautan hingga sumber daya mineral, dengan perincian sebagai berikut:

    Protokol persyaratan fitosanitari untuk ekspor buah kelapa segar dari Indonesia ke Tiongkok.Pedoman kerja teknis untuk mendukung perikanan tangkap yang berkelanjutan.Nota kesepahaman mengenai penguatan kerja sama ekonomi biru.Nota kesepahaman mengenai kerja sama sumber daya mineral.Nota kesepahaman mengenai kerja sama mineral hijau.Nota kesepahaman mengenai kerja sama di bidang sumber daya air.Nota kesepahaman mengenai kerja sama penilaian kesesuaian.

    Komitmen pererat hubungan RI-China
    Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia mempererat hubungan dengan China melalui penandatanganan MoU tersebut. 

    “Sekali lagi, Presiden Xi dan para pemimpin yang terhormat, saya ingin menegaskan kembali komitmen kami untuk mempererat hubungan ini dan bekerja sama demi kepentingan bersama kedua negara, serta untuk kemakmuran, perdamaian, dan stabilitas di seluruh kawasan Asia. Itulah komitmen saya,” kata Prabowo.

    China dukung makan bergizi gratis
    Pemerintahan China mendukung program makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto dengan menyepakati pendanaan “Food Supplementaion and School Feeding Programme in Indonesia”.

    Kesepakatan itu dibacakan dalam penandatangan MoU antara pemerintah Indonesia dan China yang disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping.

  • Hari Ini Prabowo Gandeng Pengusaha China Boyong Rp 156 Triliun ke RI

    Hari Ini Prabowo Gandeng Pengusaha China Boyong Rp 156 Triliun ke RI

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri pertemuan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dengan sejumlah perusahaan raksasa China hari ini, Minggu (10/11/2024).

    Dalam pertemuan ini Kadin dengan para pengusaha China akan melakukan penandatanganan perjanjian investasi senilai lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 156,54 triliun (kurs Rp 15.654/US$)

    Adapun agenda penandatanganan kontrak kerja sama ini sudah disampaikan Prabowo dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Li Qiang di Great Hall of the People, Beijing, pada Sabtu (9/11) siang kemarin.

    “Investasi patungan dari perusahaan China ke ekonomi Indonesia sangat besar. Bahkan besok sore kamar dagang dan industri akan ada acara penandatanganan kontrak antar pengusaha Indonesia dan China senilai US$ 10 miliar,” terang Prabowo dikutip dari keterangan Sekretariat Presiden.

    Investasi ini diharapkan akan memperkuat kolaborasi antar korporasi kedua negara, serta mendorong keterlibatan yang lebih mendalam antara masyarakat Indonesia dan China.

    “Saya pikir ini menunjukkan kolaborasi yang erat dan juga partisipasi serta integrasi yang meningkat antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan perusahaan-perusahaan Indonesia,” jelasnya.

    Selain aspek ekonomi, Prabowo juga menyampaikan minat pemerintah untuk belajar dari China dalam hal memberantas kemiskinan. Menurutnya pemerintahan saat ini akan meningkatkan upaya pengentasan kemiskinan di Tanah Air.

    “Kita akan meningkatkan upaya kita untuk memberantas kemiskinan, dan saya kira kita ingin belajar lebih banyak dari pengalaman Tiongkok juga,” terang Prabowo.

    Pertemuan bilateral ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, yang akan merayakan peringatan 75 tahun pada tahun 2025. Di tengah tantangan global, pertemuan ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus mempererat kerja sama dan membangun masa depan bersama yang lebih sejahtera.

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Pertahanan Doni Hermawan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, serta Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali.

    (hns/hns)