Kementrian Lembaga: Kemdikbud

  • Mendikdasmen Mu’ti Usul Pendekatan Deep Learning dalam Pendidikan Indonesia

    Mendikdasmen Mu’ti Usul Pendekatan Deep Learning dalam Pendidikan Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengusung istilah pendekatan deep learning dalam pembelajaran pendidikan Indonesia. Dia membantah metode Deep Learning merupakan sebuah kurikulum yang akan menggantikan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013.

    “Jadi, itu pendekatan belajar, deep learning itu pendekatan belajar, bukan kurikulum, termasuk full-full itu juga bukan kurikulum,” kata Mu’ti di kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    “Enggak (diganti), belum ada begitu (pergantian kurikulum). Masih dalam pengkajian. Belum ada kesimpulan berkaitan dengan kurikulumnya,” tambah dia.

    Mu’ti menjelaskan pendekatan deep learning merupakan metode pembelajaran siswa untuk mendalami suatu ilmu dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

    “Jadi deep learning itu kan pembelajaran. Seseorang itu belajar tidak sekadar mengumpulkan fakta-fakta, mengetahui sesuatu, tetapi mendalami suatu ilmu dan kemudian bisa mengontekstualisasikannya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” jelas dia.

    Pendekatan ini didasarkan pada tiga pilar, yaitu mindful, meaningful, dan joyful. Tujuannya untuk menciptakan suasana belajar lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan bagi siswa.

    “Jadi tunggu saja, kami juga masih akan terus mengkaji, dan kemungkinan penerapannya juga itu kan sebagai pendekatan baru yang memang harus melibatkan pelatihan-pelatihan. Nanti harus ada pelatihan guru, tentang deep learning, tentang mindful learning, meaningful dan joyful,” ungkap Mu’ti.

    Terkait kemungkinan perubahan kurikulum akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2025, Mu’ti meminta masyarakat menunggu keputusan akhir. Berbagai kemungkinan terkait kurikulum saat ini masih dikaji pemerintah.

    “Semuanya masih dalam pengkajian, belum ada keputusan. Jadi tunggu saja sampai ada keputusan resmi dari kementerian. Sabar, kata Pak Prabowo, sabar,” pungkas Mu’ti terkait implementasi pendekatan deep learning dalam pembelajaran pendidikan Indonesia.

  • Madrasah Ikuti Kebijakan Kemendikdasmen soal AI & Coding – Espos.id

    Madrasah Ikuti Kebijakan Kemendikdasmen soal AI & Coding – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Ilustrasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). (Freepik)

    Esposin, JAKARTA — Kementerian Agama menyatakan lembaga pendidikan madrasah akan mengikuti arah kebijakan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah soal mata pelajaran baru, yakni Artificial Intelligence (AI) dan Coding di sekolah dasar/ibtidaiyah.

    “Prinsipnya kami di madrasah akan mengikuti kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh Kemendikdasmen,” ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Sidik Sisdiyanto di Jakarta, Kamis (14/11/2024). 

    Promosi
    BRI Hadirkan Kemudahan Investasi Sukuk Tabungan ST013 melalui BRImo

    Sidik sepakat peserta didik harus dibekali dengan kemampuan AI dan coding. Hal tersebut tak lepas dari tantangan zaman yang membutuhkan sumber daya manusia yang mahir dalam bidang komputasi.

    Ia berpendapat bahwa mata pelajaran yang diusulkan langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu berpeluang besar untuk mewujudkan SDM yang bisa bersaing dengan dunia global, yang saat ini banyak memanfaatkan teknologi di berbagai bidang.

    “Untuk mempersiapkan generasi masa depan yang siap dengan kemampuan IT yang mumpuni, tetapi tentu dengan mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana di madrasah serta guru-gurunya,” kata Sidik sebagaimana dilansir Antara. 

    Berkaca pada keterbatasan sarana dan prasarana serta SDM, ia memandang tepat jika mata pelajaran AI dan coding dijadikan sebagai mata pelajaran pilihan bukan wajib.

    “Maka menjadi mapel pilihan adalah opsi terbaik bagi madrasah,” kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menyebut Artificial Intelligence (AI) dan Coding akan diterapkan sebagai mata pelajaran pilihan, bukan wajib di Sekolah Dasar (SD).

    “Itu (AI dan Coding) mata pelajaran pilihan ya, bukan wajib,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

    Mu’ti mengatakan Kemendikdasmen masih mengkaji secara menyeluruh soal dua mata pelajaran tersebut. Sebagai kajian awal, mata pelajaran AI dan Coding diterapkan mulai dari kelas 4 SD.

    Selain itu, kata dia, tidak semua sekolah akan menerapkan dua mata pelajaran itu, mengingat tidak semua lembaga pendidikan di bawah kewenangannya sudah memenuhi kebutuhan infrastruktur penunjang.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Manusia Rp 2.000 Triliun di Jakarta Hari Ini Bawa Kejutan, Cek Jadwal!

    Manusia Rp 2.000 Triliun di Jakarta Hari Ini Bawa Kejutan, Cek Jadwal!

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Nvidia Jensen Huang akan hadir di Jakarta pada hari ini, Kamis (14/11/2024). Ia akan mengisi acara Indonesia AI Day 2024 yang diselenggarakan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

    Berdasarkan daftar Forbes Real-Time Billionaires, Huang saat ini memiliki kekayaan di atas kertas diestimasikan senilai US$127,6 miliar atau setara Rp 2.025 triliun.

    Kekayaan Huang mayoritas diperoleh dari harga saham Nvidia yang terus melonjak berkat popularitas teknologi kecerdasan buatan (AI). Nvidia menjadi pemasok chip dan software AI canggih yang saat ini mendominasi pasar.

    Kliennya merupakan raksasa teknologi kawakan yang berlomba-lomba mengembangkan teknologi AI seperti OpenAI, Meta, Google, Microsoft, dkk.

    Saham Nvidia melonjak ke rekor tertinggi pada Kamis (7/11). Ini menjadikan Nvidia sebagai perusahaan pertama dalam sejarah yang melampaui nilai pasar saham sebesar US$3,6 triliun (Rp 56 ribu triliun).

    SVP Head of Corporate Communications Indosat, Steve Saerang, beberapa saat lalu menjelaskan Huang akan membicarakan soal visi AI. Selain itu juga terkait trend dan perusahaan yang menentukan arah perjalanan teknologi terkait.

    “Kita akan mengetahui apa yang bisa diaplikasi di Indonesia,” ungkap Steve.

    Huang dijadwalkan mengisi diskusi di Indonesia AI Day bertajuk ‘Navigating the Golden Indonesia Era’ pada pukul 11.00 WIB. Ia akan tampil bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan CEO GoTo Patrick Waluyo menjadii moderator.

    Selanjutnya, Huang juga akan mengikuti inaugurasi IOH Large Language Model bersama Vikram Sinha, Presiden Direktur dan CEO IOH, pada pukul 11.30 WIB.

    Tak sampai di situ, Huang juga akan kembali menjadi pembicara bersama CEO Accenture Julie Sweet dan Vikram Sinha dalam topik ‘Pioneering AI for Indonesia’s Future: Empowering Digital Transformation’ pada pukul 11.40 WIB.

    Indonesia AI Day 2024 akan diselenggarakan di The Tribrata Hotel and Convention Center, Jakarta Selatan.

    Dalam acara tersebut turut hadir Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid. Ada juga Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Stella Christie.

    Para praktisi AI, mulai dari peneliti, developer, dan engineer kawakan dari berbagai institusi juga akan membagikan wawasan mereka terkait teknologi yang tengah booming dan perannya untuk mendukung pertumbuhan Indonesia di masa depan.

    (fab/fab)

  • Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Pelajaran Coding dan AI akan Diajarkan Mulai Kelas IV – Espos.id

    Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Pelajaran Coding dan AI akan Diajarkan Mulai Kelas IV – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memberikan sambutan dalam forum diskusi bertajuk Sambung Rasa Guru di SMAN 2 Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (13/11/2024). (Istimewa)

    Esposin, KULON PROGO — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan materi Coding dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bakal masuk kurikulum pendidikan dasar dan akan diajarkan mulai kelas IV, V, dan VI SD dan sekolah menengah pertama (SMP).

    Namun, dua mata pelajaran tersebut akan menjadi pelajaran pilihan atau bersifat tidak wajib. Hal itu disampaikan Mu’ti saat menghadiri forum diskusi bertajuk Sambung Rasa Guru di SMAN 2 Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (13/11/2024).

    Promosi
    Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, BRI dan Ombudsman RI Gelar Sosialisasi

    “Coding dan AI ini kita mulai dari SD mungkin mulai kelas IV, V atau VI dan SMP dan itu pilihan, bukan wajib, karena sekolah kita kemampuannya berbeda-beda,” kata Mu’ti saat membuka acara.

    Menurut Mu’ti, pengenalan pelajaran coding dan AI bukanlah hal baru di Indonesia. Sudah ada beberapa sekolah yang melakukan hal tersebut. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2015-2027 tersebut menilai dua pelajaran itu penting untuk diajarkan di SD-SMP agar anak-anak siap dengan tantangan global atau era digital. 

    Di samping itu, coding dan AI juga memicu kreativitas anak dalam belajar. “Pak [Presiden] Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam pendidikan tapi tidak sekadar itu. Coding dan AI menjadi bagian penting yang memungkinkan mereka [para siswa] lebih kreatif dalam belajar,” tuturnya.

    Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, Senin (11/11/2024) meminta ke Mendikdasmen Abdul Mu’ti menerapkan pelajaran coding dan AI di tingkat SD-SMP.

    “Kemarin saya titip ke Pak Menteri di rapat terakhir, ini kalau bisa mungkin di tingkat SD atau SMP mungkin diterapkan juga sekolah pelajaran coding,” jelasnya seperti dikutip Espos dari video di kanal YouTube Wakil Presiden RI.

    Putra sulung Presiden ke-7 RI Jokowi tersebut menilai coding dan AI penting untuk diajarkan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dia mengaku tidak ingin Indonesia kalah dengan India dalam hal tersebut.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Mendikdasmen: AI & Coding Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD – Espos.id

    Mendikdasmen: AI & Coding Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Ilustrasi teknologi Artificial Intelligence. (Freepik)

    Esposin, JOGJA — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyebut mata pelajaran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan coding bakal diajarkan mulai dari kelas 4 SD.

    “Untuk SD itu tidak mulai kelas 1 ya, tapi nanti mulai kelas 4, kelas 5, atau kelas 6,” kata Abdul Mu’ti kepada awak media di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro, Kota Yogyakarta, Rabu (13/11/2024). 

    Promosi
    Pulihkan Hutan Bekas Tambang, Kelompok Tani Selamatkan Lingkungan Bersama BRI

    Selain itu, lanjut Mu’ti, materi mengenai AI dan coding tersebut juga hanya menjadi mata pelajaran (mapel) pilihan. 

    “Bukan mata pelajaran wajib,” ucap dia sebagaimana dilansir Antara. 

    Menurut dia, gagasan terkait mapel baru tersebut bukan hal baru karena sejumlah SD di Indonesia sebelumnya sudah ada yang mengajarkan.

    “Ternyata beberapa SD di Jakarta, bahkan di Aceh itu sudah ada yang mengembangkan coding untuk SD,” ujar dia.

    Mengenai kebutuhan tenaga pengajarnya, menurut Mu’ti, Mendikdasmen memungkinkan merekrut tenaga baru atau cukup bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang selama ini menyelenggarakan pelatihan terkait AI dan coding.

    Menurut dia, format terkait perekrutan tenaga pengajar mapel baru tersebut masih akan dibahas, termasuk kemungkinan melatih para lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

    “Nanti formatnya akan kita pikirkan belakangan,” kata Mu’ti.

    Sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyampaikan telah menitipkan pesan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar mengupayakan penerapan mata pelajaran AI dan coding di tingkat satuan pendidikan SD dan SMP.

    “Jadi jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi bapak-ibu, ya untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” ujar Wapres dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta pada Senin (11/11/2024).

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Soal Wacana Penerapan Kembali Ujian Nasional, Mendikdasmen Sebut Masih Dikaji – Espos.id

    Soal Wacana Penerapan Kembali Ujian Nasional, Mendikdasmen Sebut Masih Dikaji – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memberikan sambutan dalam forum diskusi bertajuk Sambung Rasa Guru di SMAN 2 Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (13/11/2024). (Istimewa)

    Esposin, KULON PROGO — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyatakan belum keputusan terkait wacana penerapan kembali ujian nasional (UN) di sekolah. Tim Kemendikdasmen, kata Mu’ti, hingga saat ini masih mengkaji hal tersebut.

    Hal itu disampaikan Mu’ti saat berbicara dalam forum diskusi bertajuk Sambung Rasa Guru di SMAN 2 Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (13/11/2024). 

    Promosi
    Waspada Penipuan, Ini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu!

    “Soal ujian nasional itu belum ada keputusan. Kami masih berusaha melakukan pengkajian melalui tim pengkajian yang kami bentuk untuk melakukan telaah mengenai ujian nasional itu,” katanya menjawab pertanyaan salah satu guru SMK Ma’arif Wates, Rahmat Raharja, yang bertanya soal kejelasan UN dalam forum tersebut.

    Menurut Mu’ti, selama proses pengkajian tersebut akan dirumuskan soal bentuk baku UN. Oleh karena itu, dia meminta para guru untuk menunggu keputusan resmi dari Mendikdasmen.

    “[Tim kami] menelaah apakah ujian nasional [format atau bentuknya] apakah assessment nasional, assessment yang disempurnakan atau ada nanti UN versi baru atau apalah namanya. Tunggu saja sampai kami ambil keputusan,” ujar dia.

    Menteri kelahiran Kudus, 2 September 1968, itu menilai penerapan kembali UN saat ini masih menjadi pro dan kontra di masyarakat. Sehingga dia masih ingin mendengar hal tersebut dengan saksama.

    Sebelumnya, wacana penerapan UN menjadi perbincangan hangat beberapa waktu terakhir seusai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan akan meninjau ulang kebijakan tersebut.

    Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Kota Solo Siti Supeni menyebutkan perlunya diberlakukan kembali UN. Menurutnya, UN dalam konteks pembelajaran bisa menguji kemampuan kognitif siswa.

    “UN masih bagus dilaksanakan karena menjadi tolok ukur kognitif mereka, toh itu sifatnya penunjang pembelajaran di sekolah,” kata dia ketika dihubungi Espos, Sabtu (9/11/2024).

    Sementara itu, Pegiat Masyarakat Peduli Pendidikan Surakarta (MPPS) Pardoyo lebih setuju untuk mencari model yang lebih efisien untuk melakukan evaluasi ujian akhir. Meski UN hari ini dihapus, menurutnya, tetap perlu ada standar tertentu untuk mengukur kualitas lulusan.

    “Saya setuju untuk mencari model yang lebih tepat untuk melakukan evaluasi ujian akhir. Standar nasional harus tetap ada sehingga masyarakat tahu kualitas layanan sekolah yang diketahui dari hasil output lulusannya,” kata dia.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Kemendikdasmen Buka Peluang Rekrut Tenaga Pengajar Bidang "Coding"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 November 2024

    Kemendikdasmen Buka Peluang Rekrut Tenaga Pengajar Bidang "Coding" Regional 13 November 2024

    Kemendikdasmen Buka Peluang Rekrut Tenaga Pengajar Bidang “Coding”
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, kementeriannya membuka opsi untuk merekrut tenaga pengajar mata pelajaran
    coding
    .
    Hal ini merespons permintaan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang berharap
    coding
    jadi mata pelajaran SD maupun SMP.
    Mu’ti mengatakan, untuk merealisasikan harapan tersebut membutuhkan tenaga pendidik yang menguasai bidang tersebut.
    Oleh sebab itu, Mu’ti membuka peluang untuk merekrut tenaga pendidik yang menguasai
    coding
    atau opsi lain bekerja sama dengan lembaga pelatihan
    coding
    .
    “Nanti bisa kita rekrut baru atau bisa juga kerja sama dengan misalnya lembaga-lembaga yang selama ini menyelenggarakan pelatihan
    coding
    . Nanti formatnya akan kita pikirkan secara matang,” ujar Mu’ti saat ditemui di Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, di Kota Yogyakarta, Rabu (13/11/2024).
    Untuk memenuhi tenaga pengajar, Mu’ti juga membuka peluang untuk memberikan pelatihan
    coding
    kepada para Guru SD.
    Mengingat guru SD saat ini kebanyakan adalah lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
    “Ya mungkin saja (memberikan pelatihan), nanti kita lihat
    cost-
    nya,” imbuh dia.

    Dia menambahkan, pelajaran
    coding
    rencananya diberikan untuk kelas 4,5, dan 6 SD, serta sifatnya tidak wajib.
    “Itu juga mapel pilihan bukan mapel wajib,” kata dia.
    Menurutnya, mata pelajaran
    coding
    bagi anak siswa SD bukanlah sesuatu yang baru.
    Sebab, mata pelajaran
    coding
    sudah banyak ditemui di SD di kota-kota besar seperti di Jakarta.
    “Saya amati ternyata itu bukan sesuatu yang sama sekali baru. Ternyata beberapa SD di Jakarta bahkan di Aceh sudah ada yang mengenbangkan
    coding
    untuk SD,” ucap dia.
    Sebelumnya, Ketua PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, usul Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk memasukkan
    coding
    sebagai mata pelajaran perlu dibarengi pelatihan untuk para guru.
    Aji sapaan akrabnya menyampaikan bahwa untuk memasukkan
    coding
    dalam mata pelajaran tidak bisa serampangan. Menurut dia dalam menerapkan mata pelajaran baru bagi anak perlu penyusunan materi dan silabus, serta kurikulum terlebih dahulu.
    “Nah dari kurikulum itu baru diketahui bagaimana kesiapan guru SD, guru SD rata-rata dengan ijazah PGSD (Pendidikan Guru SD),” ucapnya saat dihubungi, Selasa (12/11/2024).
    Hal tersebut, kata dia, sudah disampaikannya ke Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
    “Kemarin saya titip ke Pak Menteri di rapat terakhir kita, ini kalau bisa mungkin dititipan SD atau SMP mungkin diterapkan juga sekolah pelajaran
    coding
    ,” kata Gibran dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan yang membahas soal di Jakarta, Senin (11/11/2024).
    Gibran menilai, hal ini perlu demi mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045. Putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo ini tidak ingin Indonesia kalah dari negara India.
    “Jadi jangan sampai kita kalah dengan India karena saya lagi Bapak Ibu, ya untuk menuju Indonesia Emas kita butuh generasi emas,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komisi X DPR Sepakat Dukung Coding Jadi Mata Pelajaran di SD dan SMP – Espos.id

    Komisi X DPR Sepakat Dukung Coding Jadi Mata Pelajaran di SD dan SMP – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Ilustrasi coding. (Image by Freepik)

    Esposin, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi X DPR RI Mahfudz Abdurrahman menyampaikan bahwa Komisi X DPR RI sepakat mendukung Artificial Intelligence (AI) dan coding menjadi mata pelajaran di tingkat sekolah dasar (SD) dan SMP.

    “Kami para pimpinan Komisi X DPR RI yang hadir pada Rapat Koordinasi yang diselenggarakan oleh Kemendikdasmen pada Senin (11/11) sepakat mendukung masuknya kurikulum pilihan coding dan Artificial Intelligence,” ujar Mahfudz, Rabu (13/11/2024), dilansir Antara.

    Promosi
    Mantap! AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan untuk Warga Rejang Bengkulu

    Ia juga menyampaikan bahwa Komisi X DPR RI berharap hal tersebut dapat segera diterapkan.

    “Kami mendukung upaya akselerasi kurikulum untuk SD dan SMP, sekarang adalah momen yang tepat. Kita apresiasi langkah cepat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, yang sudah menyatakan coding dan Artificial Intelligence jadi mata pelajaran pilihan, disesuaikan dengan kemampuan dan fasilitas sekolah,” kata dia.

    Lalu, dalam penerapan mata pelajaran tersebut nantinya, Mahfudz memberikan motivasi kepada para guru agar tak menjadikan pembelajaran coding dan Artificial Intelligence sebagai beban.

    “Harapan saya kepada rekan guru-guru, adanya mata pelajaran pilihan coding dan Artificial Intelligence ini jangan dianggap sebagai beban yang baru atau malah menambah beban. Mari, kita jadikan sebagai upaya memperkaya sumbangsih untuk peradaban dan masa depan bangsa kita, agar anak didik kita mampu menghadapi tantangan pada zamannya dengan percaya diri,” kata dia.

    Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dalam arahannya pada kegiatan yang sama menyampaikan telah menitipkan pesan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar mengupayakan penerapan mata pelajaran AI dan coding di tingkat satuan pendidikan SD dan SMP.

    “Jadi jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi bapak-ibu, ya untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” ujar Wapres.

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti lalu mengatakan pihaknya akan menyiapkan mata pelajaran Artificial Intelligence dan coding guna mengimplementasikan program Kabinet Merah Putih terkait digitalisasi.

    Ia mengatakan kedua mata pelajaran tersebut akan menjadi pilihan di beberapa sekolah dengan mempertimbangkan kesiapan sarana dan prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dimiliki masing-masing sekolah.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Kurikulum Pendidikan Indonesia Harus Dinamis

    Kurikulum Pendidikan Indonesia Harus Dinamis

    JABAR EKSPRES – Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita menyampaikan, kurikulum pendidikan di Indonesia harus dinamis, tetapi tidak langsung mengalami perubahan besar.

    Hal itu disampaikannya pada B-Universe focus group discussion (FGD) bertema “Mengunci Sistem Pendidikan Indonesia” di kantor B-Universe Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (12/11/2024).

    Turut hadir dalam B-Universe FGD, yakni Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita, pengamat pendidikan Darmaningtyas, psikolog anak dan remaja Vera Itabilina Hadiwidjojo, dan Pengurus PGRI Jakarta Dadi Ardiansyah.

    “Tadi ada narasumber kita, psikolog khusus untuk anak-anak (Vera Itabilina Hadiwidjojo) yang juga mengingatkan, ya (kurikulum pendidikan) harus dinamis, tetapi jangan kemudian terjadi perubahan total,” ujar Enggartiasto.

    Dia mengatakan, jika kurikulum statis dan dikunci, maka tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. “Kebutuhan ekonomi dan kebutuhan keseharian kita,” sambungnya.

    Enggartiasto menilai, saat ini terjadi perubahan sangat besar dan cepat di dunia usaha, industri, hingga perdagangan. Hal tersebut perlu diantisipasi dengan kurikulum pendidikan yang dinamis.

    “Kalau kita tidak mengantisipasi itu, pendidikan tidak mengantisipasi itu, maka akan menjadi persoalan sendiri dalam menghadapi Indonesia Emas 2045,” ujar Enggartiasto.

    Enggartiasto menyebut Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan yang terlihat dari pernyataan yang disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    “Kita menyambut gembira berbagai pernyataan Pak Mendikdasmen dan Menteri Pendidikan Tinggi yang aware betul, mengantisipasi pertumbuhan atau kekinian itu dengan kondisi yang ada,” terang Enggartiasto.

    Enggartiasto bersyukur atas penunjukan kedua sosok menteri pendidikan tersebut yang lebih memahami dunia pendidikan dibanding Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim.

    “Kita bersyukur mempunyai menteri pendidikan dipisah. Sebab mereka lebih paham mengenai kondisi pendidikan ini daripada menteri sebelumnya,” kata dia yang kembali menegaskan kurikulum pendidikan di Indonesia harus dinamis.

  • Marak Kriminalisasi Guru, Mendikbudasmen Bakal Revisi UU Sistem Pendidikan Nasional – Page 3

    Marak Kriminalisasi Guru, Mendikbudasmen Bakal Revisi UU Sistem Pendidikan Nasional – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikbudasmen), Abdul Mu’ti bakal merevisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional usai maraknya kriminalisasi guru. 

    “Yang satu adalah revisi Undang-Undang 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan juga ada masuk prolegnas juga adalah revisi Undang-Undang Guru dan Dosen, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005,” ujar Mu’ti di Mabes Polri, Selasa (12/11/2024).

    Mu’ti mengaku masih perlu ada pembahasan lebih lanjut perihal perlindungan terhadap para tenaga pengajar, karena sejatinya perlindungan terhadap guru sudah ada dalam kedua undang-undang tersebut. 

    “Nanti kita lihat apakah kita cukup memasukan diperintahkan undang-undang ini atau membuat undang-undang yang baru, kami akan melakukan pengkajian dengan ya memohon masukan dan aspirasi dari masyarakat,” ujar Mu’ti.

    Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendorong agar nantinya adanya upaya restorative justice terhadap guru dan murid yang terlibat dalam dugaan tindak pidana.

    “Tentunya ini yang kita bicarakan dalam perjanjian kerja sama untuk memberikan ruang mediasi atau restoratif justice terhadap pengaduan pengaduan yang dilakukan oleh orang tua murid, yang tentunya kita harapkan bisa dimulai dengan proses mediasi terlebih dahulu,” tutur Sigit.

    Menurutnya guru layak untuk mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam dunia pendidikan terlebih untuk membangun rasa disiplin terhadap para muridnya.

    “Dan ini bentuk sosialisasi pada saat siswa masuk, program kedisiplinan seperti apa disampaikan ke orang tua murid kemudian sama sama bisa saling paham, kecuali hal hal yang sifatnya menyimpang tentunya hal tersebut tentunya menjadi concern kita,” tutup Sigit.