Kementrian Lembaga: Kemdikbud

  • Abdul Mu’ti Tegaskan Deep Learning Bukan Kurikulum Baru

    Abdul Mu’ti Tegaskan Deep Learning Bukan Kurikulum Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan, konsep deep learning bukan sebuah kurikulum baru. Hal ini disampaikannya setelah munculnya isu mengenai perubahan kurikulum dalam dunia pendidikan.

    “Deep learning itu bukan kurikulum,” tegas Abdul Mu’ti saat ditemui di Gedung DPR, seusai rapat dengan Komisi X DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (18/11/2024).

    Pernyataan tersebut mengklarifikasi isu yang muncul setelah Abdul Mu’ti menyebutkan dalam sebuah video di kanal YouTube Sahabat Pembelajar, arah pembelajaran ke depan akan difokuskan pada konsep deep learning.

    “Kita bocori ya, jadi arah pembelajaran ke depan itu mau saya arahkan ke konsep yang disebut deep learning,” ujarnya dalam video yang dikutip pada Senin (18/11/2024).

    Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menjelaskan deep learning merupakan metode pembelajaran yang sudah lama dikenal dan diperkenalkan sekitar 20 tahun lalu, ketika ia menempuh pendidikan tinggi di Australia.

    “Deep learning adalah metode yang menekankan pengalaman belajar yang penuh kesadaran, bermakna, dan menyenangkan,” jelasnya.
     

  • Mendiktisaintek: Penangguhan Gelar Doktoral Bahlil Lahadalia Urusan UI

    Mendiktisaintek: Penangguhan Gelar Doktoral Bahlil Lahadalia Urusan UI

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan pihaknya enggan mencampuri urusan terkait penangguhan doktoral Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia oleh Universitas Indonesia (UI). 

    Menurutnya, penangguhan gelar doktoral untuk Bahlil merupakan kewenangan penuh dari rektor UI. 

    “Kita nggak mencampuri, nggak intervensi kegiatan seperti itu. Silakan masing-masing rektor membenahi dan menyelesaikan kegiatan di kampus masing-masing sesuai dengan norma yang berlaku,” ujarnya kepada wartawan seusai menghadiri rapat dengan Komisi X di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (18/11/2024).

    Tak hanya itu, dia juga menanggapi soal UI yang meminta maaf kepada publik dan mengakui bahwa permasalahan ini merupakan kekurangan dari UI sendiri. Akan tetapi, dia tidak banyak merespons terkait hal tersebut.

    “Ya, silakan mereka perbaiki,” tuturnya.

    Dia juga menambahkan agar ke depannya tidak terjadi masalah serupa, sudah seharusnya rektor universitas mengantisipasinya terlebih dahulu, sehingga baiknya ini dikembalikan ke internal kampus.

    “Antisipasi harusnya oleh rektornya sendiri. Iya [dikembalikan ke internal kampus], kan dia harusnya tahu dong,” tandasnya.

    Sebelumnya, Universitas Indonesia (UI) menangguhkan kelulusan doktor Bahlil Lahadalia. Keputusan ini diambil melalui hasil rapat koordinasi empat organ UI pada Selasa, 12 November. 

    Dalam dokumen yang ditandatangani Ketua MWA UI Yahya Cholil Staquf, UI meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait BL atau Bahlil Lahadalia. UI mengakui bahwa permasalahan ini merupakan kekurangan dari UI sendiri. 

    “Mengingat langkah-langkah yang telah diambil oleh UI, kelulusan BL [Bahlil Lahadalia] mahasiswa Program Doktor (S3) SKSG ditangguhkan, mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik,” tulis dokumen tersebut, seperti dikutip pada Rabu (13/11/2024). 

    Menindaklanjuti hal tersebut, kini UI tengah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, baik dari segi akademik maupun etika.

  • Mendiktisaintek Akan Kaji Penguatan BAN-PT

    Mendiktisaintek Akan Kaji Penguatan BAN-PT

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan akan mengkaji peningkatan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

    “Kalau penguatan, kita akan lihat lagi bagaimana perkembangan BAN-PT sekarang,” tutur Satryo di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (18/11/2024).

    Saat ditanya apakah hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Satryo menuturkan pihaknya akan mendalami terkait aspek-aspek yang penting dalam menentukan kebijakan yang tepat untuk BAN-PT.

    “Terus ke depan seperti apa, kita lihat lagi. Kalau perlu dikuatkan, di mana sisi penguatannya,” ujarnya.

    Diketahui, BAN-PT merupakan lembaga yang bertugas untuk menilai dan memastikan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Badan ini dibentuk untuk melakukan akreditasi secara berkala sehingga dapat memastikan bahwa perguruan tinggi dan program studi yang ada telah memenuhi standar yang ditetapkan.

    Akreditasi ini merupakan bentuk pengakuan formal bahwa suatu institusi memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

  • Anies Doakan Luluk Hamidah Jadi Gubernur Jatim, Cak Imin: Terima Kasih Mas

    Anies Doakan Luluk Hamidah Jadi Gubernur Jatim, Cak Imin: Terima Kasih Mas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anies Baswedan mengunggah momen dirinya bersama Calon Gubernur Jawa Timur (Cagub Jatum) Luluk Hamidah. Hal itu menuai spekulasi beragam.

    Ada yang menyebut eks Menteri Pendidikan itu mengendorse Luluk Hamidah. Seperti yang ia lakukan di Pilgub Jakarta dengan Pramono Anung.

    “Beberapa waktu lalu menerima dan menjamu mbak Luluk Hamidah di rumah. Berbincang panjang dan hangat tentang Jawa Timur, tentang Indonesia,” tulis akun dikutip dari akun X nya, Senin (18/11/2024).

    Anies mengaku senang berdiskusi dengan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. Ia pun mendoakan Luluk.

    “Amat senang berdiskusi dengannya, semangatnya terasa, pemikirannya bernas. Semoga mbak @lulukhamidah dikabulkan hajatnya, dilancarkan ikhtiarnya, dan diberi jalan menebar manfaat bagi lebih banyak orang, khususnya di Jawa Timur. Aamiin yra,” ucapnya.

    Unggahan itu pun dikomentari oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ketua Umum PKB itu berterima kasih pada Anies. 

    “Terimakasih Mas @aniesbaswedan  Semoga @lulukhamidah jadi Gubernur Jatim,” ucapnya.

    (Arya/Fajar)

  • Tak Masalah Kurikulum Berganti, tetapi Buruk Kalau Tak Berkelanjutan

    Tak Masalah Kurikulum Berganti, tetapi Buruk Kalau Tak Berkelanjutan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerhati pendidikan Doni Koesoema Albertus menyoroti kurikulum pendidikan yang santer diisukan akan kembali berganti, seiring bergantinya menteri pendidikan yang baru.

    Doni menilai, pergantian kurikulum tidak perlu dianggap sebagai sebuah momok. Namun, evaluasi memang diperlukan. Ia pun menyinggung penerapan Kurikulum Merdeka di era Menteri Nadiem Makarim yang dinilainya dipaksakan dan belum siap.

    “Tidak usah menganggap bahwa ganti menteri ganti kurikulum itu sesuatu yang buruk, tidak. Yang buruk adalah kalau kita membuat sesuatu itu tidak berkelanjutan,” ucap Doni kepada Beritasatu.com, Minggu (17/11/2024).

    Ia melanjutkan, mengubah langsung kurikulum, maka akan mengubah total semuanya tanpa persiapan, tanpa pelatihan memadai.

    “Lalu bapak ibu guru dipaksa melaksanakan kurikulum itu. Itulah yang terjadi di era Kurikulum Merdeka. Kurikulumnya belum jadi, pelatihannya belum selesai, lalu bapak ibu guru diminta untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka. Makanya rusak di lapangan,” tambah Doni.

    Doni mengenang, Kurikulum Merdeka sempat diklaim telah terlaksana di hampir 90% lembaga pendidikan. Padahal, menurutnya, klaim tersebut hanya berupa administrasi pendaftaran saja.

    “Saya bisa memastikan itu. Mereka hanya mendaftarkan diri untuk melaksanakan kurikulum Merdeka, tetapi pelaksanaan kayak apa? Coba dicek di lapangan pasti amburadul. Di Jakarta saja amburadul, di Tangerang amburadul, apalagi di Papua. Itu sudah pasti karena yang ditekankan adalah administrasinya, mereka sudah lapor menggunakan ini,” kata dia.

    Doni menyebut, di saat belum semua guru mendapatkan pelatihan terkait Kurikulum Merdeka, aturan mengenai penerapan kurikulum pada era Nadiem Makarim itu sudah diterbitkan. Ia menilai, hal ini sebagai pemaksaan penerapan yang mengacaukan proses pengajaran.

    “Belum selesai mereka pelatihan tiba-tiba permendikbudristek tentang kurikulum pendidikan dasar dan menengah, sudah jadi. Itu dipaksakan kemarin pada Maret karena sudah disahkan. Buat apa memaksakan cepat-cepat sebuah kurikulum, yang di bawah tidak pernah dipahami dengan baik, dan itu akan mengacaukan keseluruhan proses,” ungkap dia.

    Oleh karena itu, ia melihat proses transformasi dari aturan pendidikan terdahulu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah saat ini.

    “Menurut saya transformasi yang baik itu adalah kita coba melihat apa yang sudah kuat, yang baik di lapangan silakan itu mereka dipakai. Guru-guru di lapangan itu sudah paham tentang K13 atau kurikulum 2013 karena itu metode pendekatan konsep-konsep di dalam K13 bisa dipakai. Mereka banyak belum paham tentang pembelajaran berbasis proyek, penilaian berbasis fase, pembelajaran terdiferensiasi, dan lain-lain, itu banyak proses fase-fase itu banyak yang belum memahami bapak ibu guru itu,” jelas dia.

  • Orang Tua Siswa Sebut Deep Learning Penyempurnaan dari Kurikulum Merdeka

    Orang Tua Siswa Sebut Deep Learning Penyempurnaan dari Kurikulum Merdeka

    Jakarta, Beritasatu.com – Kurikulum pendidikan baru, deep learning yang tengah diterapkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, menjadi penyempurnaan dari kurikulum merdeka pada era sebelumnya.

    Hal itu ditegaskan oleh salah satu anggota Komite Sekolah SD Mangunan Go Yogyakarta, Bernadin Putri kepada Beritasatu.com pada Minggu (17/11/2024).

    “Masalah kecerdasan anak itu ada tiga faktor yang memengaruhi, yakni dari lingkungan rumah, sekolah dan sistem pendidikan yang ada. Jadi ketiganya bisa sejalan beriringan bersama untuk pengembangan siswa,” katanya.

    Menurutnya, lingkungan rumah bertugas menyiapkan nutrisi pola makan dan pembiasaan belajar di rumah. Untuk lingkungan sekolah adalah pembiasaan di kelas. Sementara, sistem pendidikan sebagai konsep materi pembelajaran yang diterapkan di sekolahan.

    “Sedangkan kursus atau les di luar hanyalah sebagai stimulus tambahan untuk perkembangan belajar di sekolah saja. Dengan demikian, anak-anak kita juga tidak ketinggalan zaman,” tambah Bernadin Putri.

    Kurikulum deep learning dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui pendekatan yang lebih mendalam dan fokus pada keterlibatan aktif.

    Kata deep learning meliputi mindfull learning (menghargai keunikan dan keterlibatan siswa), meaningfull learning (pentingnya pembelajaran yang relevan), dan joyfull learning (menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan). Ketiga pilar ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan bagi siswa.

    “Maka dari itu saya setuju perubahan kurikulum merdeka ke deep learning karena setiap anak punya kompetensi dan keunikan sendiri-sendiri, sehingga bisa mengembangkan multiple intelegensi sesuai dengan bakat dan keahlian masing-masing anak untuk meraih masa depan,” ungkap orang tua siswa tersebut.

    Dengan perubahan kurikulum terbaru, Bernadin berharap para siswa bisa semakin terasah kecerdasan untuk mengisi generasi emas Indonesia.

    Namun, ia juga mengakui bahwa selama ini dengan perubahan kurikulum yang selalu terjadi belum efektif karena sumber daya manusia (SDM) terbilang kurang untuk guru yang mumpuni.

    “Dengan kurikulum deep learning yang baru ini, saya menyakini apabila semua berjalan lancar, para siswa bakal semakin cerdas atau pintar sesuai dengan bidangnya,” harap Bernadin.

    Ia pun menilai bahwa akan lebih mudah apabila kurikulum deep learning diterapkan, karena dunia semakin berkembang dinamis dan anak-anak tidak ketinggalan zaman.

  • Pemerintah Angkat Guru PPPK untuk Ditempatkan di Sekolah Swasta

    Pemerintah Angkat Guru PPPK untuk Ditempatkan di Sekolah Swasta

    Kudus, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan pengangkatan guru dengan status sebagai pegawai pemerintah dengan perjaniian kerja (PPPK) masih dilakukan untuk memastikan layanan pendidikan berjalan baik. Sebagian guru PPPK akan ditempatkan di sekolah swasta yang mengalami kekurangan tenaga pendidik. 

    Hal tersebut diungkapkan Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat berkunjung di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) pada Sabtu (16/11/2024). Dia mengatakan, pengangkatan guru PPPK masih dibutuhkan untuk memastikan pendidikan berjalan dengan baik serta menyejahterakan guru. 

    Abdul Mu’ti menyebut, masih banyak ditemukan pengangkatan guru PPPK yang ditempatkan di sekolah negeri justru membuat sekolah swasta mengalami kekurangan tenaga pendidik. 

    Abdul Mu’ti yang juga sekretaris umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan pengangkatan guru PPPK di sekolah swasta saat ini hanya bisa dilakukan apabila ada persetujuan dari yayasan di sekolah. 

    Menurutnya, pengangkatan guru PPPK yang bertugas di sekolah swasta tergantung pada aturan baru yang diterbitkan presiden berdasarkan aspirasi masyarakat.

    “Mudah-mudahan ada aturan baru yang diterbitkan oleh presiden sebagai pemenuhan aspirasi masyarakat,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen juga menyinggung soal undang-undang perlindungan guru. Undang-undang ini diperlukan  untuk melindungi tenaga pendidik selama bekerja. Saat ini, guru mudah dikriminalisasi ketika memberikan teguran atau hukuman kepada siswa.

  • Guru: Kurikulum Deep Learning Lebih Mengena dalam Pembelajaran di Sekolah

    Guru: Kurikulum Deep Learning Lebih Mengena dalam Pembelajaran di Sekolah

    Jakarta, Beritasatu.com – Kurikulum pendidikan baru, yakni deep learning yang tengah diterapkan pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, mendapat dukungan dari guru. Hal itu dikarenakan kurikulum baru ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui pendekatan yang lebih mendalam dan fokus pada keterlibatan aktif.

    Guru Bahasa Indonesia SMPN 20 Kota Tangerang Tri Prasetiyawati, mengaku setuju dan menyepakati dengan perubahan kurikulum merdeka dan fokus pada deep learning.

    Kata deep learning meliputi mindfull learning (menghargai keunikan dan keterlibatan siswa), meaningfull Learning (pentingnya pembelajaran yang relevan), dan joyfull learning (menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan). Hal itu disebut dapat mengena dalam pembelajaran di sekolah asalkan guru harus selalu hadir di kelas bisa dan menguasai metode tersebut.

    “Karena pendekatan tersebut mendorong siswa untuk menerapkan P5 atau proyek penguatan profil pelajar Pancasila, yang sudah dilakukan dalam kurikulum merdeka. Deep learning mengutamakan pemahaman konsep yang mendalam dan keterampilan yang relevan, sehingga siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga mampu menerapkannya dalam situasi nyata,” katanya kepada Beritasatu.com, Sabtu (16/11/2024).

    Tri juga menilai kurikulum yang selalu berganti dengan menteri baru bisa efektif, asalkan adanya sumber daya manusia (SDM) dengan pelatihan yang konsisten.

    Menurutnya, di satu sisi perubahan kurikulum dapat membawa inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran. Namun, jika tidak diimbangi dengan pelatihan yang memadai untuk guru dan fasilitas yang mendukung, perubahan tersebut bisa kurang efektif. Maka perlu adanya kerja sama dari warga sekolah, kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua.

    “Selain itu, adaptasi siswa dan guru terhadap kurikulum baru juga menjadi faktor penting dalam menentukan efektivitas,” tegasnya. 

    Tri menjelaskan, kurikulum yang baru dapat meningkatkan kecerdasan dan keterampilan siswa, asalkan diterapkan dengan baik dan kerja sama dengan warga sekolah. Dengan pendekatan yang lebih fokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, siswa memiliki peluang lebih besar untuk memahami materi secara mendalam dan pembelajaran yang menyenangkan.

    “Keberhasilan tersebut juga tergantung pada dukungan lingkungan belajar, motivasi siswa, dan keterlibatan orang tua,” papar dia.

    Terkait kurikulum 25 tahun lalu dengan sekarang, Tri memaparkan bahwa kurikulum 25 tahun lalu cenderung lebih berfokus pada penghafalan dan penilaian berbasis ujian. Guru hanya ceramah anak dan dituntut duduk, catat, dan dengar. Guru lebih aktif daripada siswa.

    Sedangkan kurikulum sekarang lebih menekankan pada pengembangan kompetensi dan pemahaman konsep. Terlebih dengan adanya P5 dengan bermacam-macam dimensi, seperti bertaqwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, kemandirian, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif, yang dilaksanakan di sekolah satu tahun tiga kali.

    “Dalam hal kemudahan pelaksanaan, penerapan kurikulum deep leaning ini tergantung pada konteks. Beberapa guru mungkin menemukan kurikulum baru lebih menantang karena memerlukan pendekatan yang lebih aktif, inovatif, kemandirian, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan kreatif, sehingga siswa mungkin merasa lebih terlibat dan termotivasi. Dengan dukungan yang tepat, kurikulum baru dapat menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan menarik,” pungkas Tri Prasetiyawati.

  • Wamendikdasmen Sebut Bakal Kurangi Beban Administratif Guru

    Wamendikdasmen Sebut Bakal Kurangi Beban Administratif Guru

    Solo, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menyebut Kemendikdasmen akan mengurangi beban tugas administratif yang selama ini dinilai memberatkan para guru di Indonesia.

    “Setelah mendengar aspirasi dan kemudian juga melakukan pengamatan ke lapangan dalam waktu yang relatif singkat ini, maka salah satu di antaranya kami akan mengurangi beban-beban administrasi yang dirasakan pada bapak dan ibu guru selama ini,” ujarnya.

    Atip menyampaikan hal itu saat menghadiri malam puncak  Festival Transformasi Pendidikan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/11/2024) malam.  

    Dia menjelaskan, mengurangi beban administrasi merupakan salah satu langkah yang disiapkan Kemendikdasmen untuk mewujudkan guru yang kompeten di Indonesia. Atip mengaku, banyaknya beban administratif membuat fokus guru menjadi terpecah dan tidak bisa maksimal saat mengajar siswa.

    “Jadi nanti bapak dan ibu guru tidak perlu lagi tengah malam dikiranya tahajud padahal sedang upload. Dan siang harinya terkantuk-kantuk karena terlalu banyak beban administratif. Kami akan kurangi akan melakukan relaksasi untuk hal tersebut. Dalam rangka mewujudkan guru hebat agar Indonesia kuat dalam mewujudkan generasi emas,” paparnya.

    Selain mengurangi beban administratif guru, untuk meningkatkan kompetensi Kemendikdasmen juga akan melaksanakan berbagai macam pelatihan serta memberikan kesejahteraan bagi para guru.

    “Insyaallah akan ada kesejahteraan, tetapi jumlahnya sedang kami hitung. Jadi belum bisa dikira-kira nominalnya, yang penting sejahtera. Untuk formulasinya kami masih menyusunnya. Kalau lewat sertifikasi jelas itu salah satu mekanismenya karena ke depan semua guru termasuk honorer didorong untuk sertifikasi, tetapi yang lebih detail sedang kita persiapkan,” ungkapnya.

    Atip kembali menegaskan, peningkatan kompetensi merupakan cara untuk mewujudkan guru yang bermutu sehingga bisa menghadirkan pendidikan yang bermutu.

    “Sejak awal arah atau orientasi pendidikan adalah menciptakan pendidikan yang bermutu yang tentunya mensyaratkan guru yang bermutu. Maka ada beberapa langkah yang secara cepat dipersiapkan oleh ementerian sekarang untuk mewujudkan guru yang bermutu agar dapat menghadirkan pendidikan yang bermutu,” pungkasnya.

  • Solopos Hari Ini : Balas Patukan Sang Gagak! – Espos.id

    Solopos Hari Ini : Balas Patukan Sang Gagak! – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Koran Solopos edisi Sabtu (16/11/2024).

    Esposin, SOLO—Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu (16/11/2024), mengangkat headline tentang Indonesia tetap harus mengakui kalah kelas dari Samurai Biru Jepang setelah takluk dengan skor 0-4 dari Jepang pada laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (15/11/2024).

    Diberitakan Solopos hari ini, keempat gol Jepang tercipta lewat bu­nuh diri Justin Hubner (35’), Takumi Mi­­namino (40’), Hidemasa Morita (49’) dan Yukinari Sugawara (69’). Kekalahan da­ri Jepang membuat Indonesia kini ber­ada di dasar klasemen Grup C dengan koleksi tiga poin dari lima pertandingan. Sementara Jepang kokoh bertengger di puncak klasemen dengan 13 poin dari lima laga.

    Promosi
    Berdayakan Perempuan, BRI Raih Indonesia Women’s Empowerment Principles Awards

    Meski dua kali kalah, peluang Indone­sia untuk lolos ke babak keempat kualifi­kasi belum tertutup. Pasalnya, jarak poin In­done­sia dengan peringkat kedua Austra­lia hanya tiga angka. Apalagi, In­donesia masih me­nyisakan tiga pertandingan kandang lagi yang berpotensi meraup sembilan poin.

    Timnas Jepang, yang berperingkat 15 dunia FIFA, menunjukkan kelasnya sejak menit pertama. Diperkuat pemain-pemain ternama seperti Wataru Endo (Liverpool), Takumi Minamino (AS Monaco), Kaoru Mitoma (Brighton and Hove Albion) dan Daichi Kamada (Crystal Palace), tim Jepang yang berlogo burung mitologi gagak berkaki tiga Yatagarasu mengurung pertahanan Indonesia untuk mendapatkan gol.

    Akan tetapi, pertahanan yang penuh disiplin membuat Jepang tidak mudah merangsek masuk ke kotak penalti skuad Garuda. Anak-anak asuh pelatih Shin Tae-yong sempat memiliki peluang emas pada menit kesembilan saat penyerang Ragnar Oratmangoen tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Jepang Zion Suzuki, tetapi situasi itu gagal menghadirkan gol.

    Beban Administratif Guru akan Dikurangi

    SOLO—Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menyatakan bahwa beban administratif yang ditanggung guru akan dikurangi. Dengan begitu guru punya lebih banyak waktu mempersiapkan bahan ajar serta menjalankan tugas sebagai pendidikan dengan lebih baik dan lebih fokus.

    Hal itu diungkapkan Atip di hadapan lebih dari 15.000 guru di Jawa Tengah (Jateng) yang mengikuti Festival Transformasi Pendidikan di Stadion Manahan Solo, Jumat (15/11/2023) malam. Dia mengaku menerima banyak masukan dari para guru tentang admistrasi yang terlalu membebani guru di sekolah sehingga tidak maksimal dalam mengajar.

    “Agar menjadi guru yang kompeten, setelah mendengar aspirasi, salah satunya kami akan mengurangi beban administrasi yang dirasakan guru,” katanya disambut tepuk tangan belasan ribu guru yang hadir.

    Pilih Sewa atau Beli Rumah?

    Perusahaan manajemen properti co-living, Cove, mengungkapkan adanya pergeseran tren membeli rumah pada anak muda, Generasi Z, dan milenial. Country Director of Investment Cove, Rizky Kusumo, menyatakan berdasarkan sejumlah riset diketahui saat ini terdapat pergeseran usia ketika seseorang ingin membeli rumah sendiri.

    “Kalau di Baby Boomers itu trennya beli rumah di usia 20-an awal, milenial dan Gen Z ini bergeser jadi ke usia awal 30-an,” ujar Rizky, dalam diskusi media pada Selasa (12/11/2024), seperti dikutip Bisnis.com.

    Dikutip dari data Kementerian PUPR, sebesar 52% dari Gen z ingin punya rumah sendiri tapi hanya mampu beli yang di bawah Rp400 juta. Sedangkan dari kelompok milenial, terdapat 81 juta milenial sampai saat ini belum punya rumah sendiri. Hal ini juga yang membuat penjualan rumah secara umum di Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

    Menyiapkan Fondasi agar Warga Senior Sejahtera

    BOYOLALI – DPRD Kabupaten Boyolali mengajukan usulan rancangan peraturan daerah (raperda) untuk menjamin kesejahteraan warga lanjut usia (lansia) atau warga senior, termasuk kesempatan bekerja pada usia pensiun.

    Raperda tersebut untuk menjamin kesejahteraan warga senior seiring jumlah mereka yang semakin banyak. DPRD Kabupaten Boyolali mengusulkan raperda tentang kesejahteraan warga senior itu bersamaan dengan raperda tentang pemberdayaan masyarakat desa dan pengelolaan sumber daya air pada Rabu (13/11/2024).

    Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Boyolali, Wahyono, menjelaskan alasan pengusulan raperda tentang kesejahteraan warga lansia karena sebagai warga negara Indonesia mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam semua aspek kehidupan.

    Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Sabtu (16/11/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.espos.id. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Espos.id yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Espos.id tanpa gangguan iklan.

    Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.