JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi dan Saintek, Satryo Soemantri didemo ratusan pegawai kementeriannya pada 20 Januari 2024. Massa menuntut Menteri Satryo untuk mundur dari jabatannya karena diduga otoriter dan bersikap semena-mena. Pegawai Kemendikti Saintek, Neni Herlina diduga dipecat secara lisan dan dimaki-maki di kantornya dengan nada tinggi. Simak informasi selengkapnya di VOI.ID
Kementrian Lembaga: Kemdikbud
-

Tanggapan Menteri Satyo Soemantri Soal Rekaman Suara Memaki Karyawan Viral, Merasa Dirinya Dipojokan
TRIBUNJAKARTA.COM – Satryo Soemantri Brodjonegoro Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) memerintahkan kepada seluruh jajarannya agar mencari tahu darimana asal mula sumber rekaman suara mirip dirinya yang viral di media sosial.
Rekaman suara yang viral di media sosial itu diduga adalah suara dari Satryo saat sedang memarahi pegawai di rumah dinas.
Satriyo menduga, rekaman itu disebar untuk memojokkan dirinya.
Ia pun mengeklaim, suara di balik rekaman itu bukanlah dirinya.
“Saya minta teman-teman untuk melacak dari mana sumbernya dan siapa yang lakukan dan maksudnya. Pasti maksudnya untuk memojokkan saya,” kata Satryo, saat memberikan klarifikasi mengenai polemik di Kemendikti, dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (21/1/2025).
Bukan cuma itu saja, ia juga meminta jajarannya mencari siapa sosok yang menyebarluaskan rekaman dengan sengaja, dan mengeditnya seolah-olah dirinya menjadi subyek utama dalam rekaman suara.
“Saya minta teman-teman yang ahli dalam bidang tersebut untuk melacak dan melihat, kalau perlu cari pelakunya siapa,” pinta Satryo.
Selain itu Satriyo juga menyebut ingin mengetahui apakah rekaman suara itu dimanipulasi, mengingat Satryo menampik anggapan soal menteri arogan.
Dan jika terbukti dimanipulasi, ia tidak segan-segan membawanya ke jalur hukum.
“Apakah ini buatan atau manipulasi dan sebagainya. Kalau memang sudah ada manipulasi, kita lihat nanti siapa yang melakukan hal itu. Kita akan coba pastikan jalur hukum bagi mereka yang sengaja membuat konten yang seperti itu,” ujar dia.
Isi Rekaman Suara
Penelurusan Tribunnews.com, rekaman suara berdurasi 42 detik tersebut diunggah oleh akun @cjournalist_ID.
Saat berita ini ditulis, unggahan rekaman suara telah tayang lebih dari 60 ribu kali.
Rekaman suara berisi percakapan dua orang yang tak jelas sosoknya, diduga Menteri Satryo dan seorang pegawainya.
Isi rekaman pun tentang permasalahan matinya saluran air di suatu rumah, kemungkinan di rumah dinas Menteri Satryo.
Terdengar seseorang memaki-maki satu lainnya yang beberapa kali merintih memohon maaf.
Namun, ada beberapa bagian percakapan yang tidak jelas pengucapannya.
Berikut isi rekaman suara di tengah panasnya kasus demo Menteri Satryo:
X: Demi Allah, Pak, mohon maaf saya, Pak.
Y: …(tidak jelas)…
X: Iya mohon maaf sekali lagi, Pak.
(Suara benturan dan benda jatuh)
Y: …(tidak jelas).. Sengaja? Membuat rumah ini ga ada air?
Tadi air hidup, kok tiba-tiba mati?
Ulah si Ricky, kamu diam aja!
Nggak tanggung jawab sama sekaliX: …(tidak terdengar jelas)…
Y: Sengaja kan kamu, sengaja dong!
Sebelumnya diberitakan, anggapan “Menteri Arogan” memicu penolakan keras dari pegawai Kemendikti.
Para pegawai ini merasa diperlakukan tidak adil oleh Satryo karena sikapnya yang disebut-sebut pemarah hingga tidak segan-segan memecat.
Penolakan itu tercermin dari demo di depan kantornya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Top 5 News: Shin Tae-yong Pulang ke Korsel hingga Mahalini Salah Sebut Rakaat Salat
Jakarta, Beritasatu.com – Shin Tae-yong pulang ke Korea Selatan (Korsel) pada 26 Januari 2025 dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periksa 7 saksi terkait kasus proyek digitalisasi SPBU Pertamina menjadi berita terpopuler atau top 5 news sepanjang Selasa (21/1/2025).
Berita lainnya yang tidak kalah menarik, yaitu longsor di pekalongan telan korban jiwa hingga Mahalini salah menyebut jumlah rakaat salat di depan Sule.
Berikut lima berita terpopuler atau top 5 news di Beritasatu.com yang dirangkum pada Rabu (22/1/2025).
1. Shin Tae-yong Pulang ke Korea Selatan pada 26 Januari 2025
Penerjemah bahasa mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, Jeong Seok-seo menyebut Shin Tae-yong akan kembali ke negara asalnya, Korea Selatan pada 26 Januari 2025.
Jeong Seok-seo menyebut, Shin Tae-yong akan kembali ke Korea dengan menggunakan pesawat Korean Air.
2. KPK Periksa 7 Saksi Terkait Kasus Proyek Digitalisasi SPBU Pertamina
Tim penyidik KPK mengagendakan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus proyek digitalisasi SPBU PT Pertamina (Persero) pada 2018 sampai 2023, Senin (20/1/2025). Pemeriksaan mereka dalam rangka proses penyidikan kasus tersebut.
“Pemeriksaan dilakukan di gedung Merah Putih KPK,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika, Selasa (21/1/2025).
3. Longsor di Pekalongan Telan Korban Jiwa
Top 5 news berikutnya adalah sebanyak 16 orang ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun longsoran di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin (20/1/2025) pukul 17.30 WIB.
Longsor itu juga menimbun dua unit rumah dan menyeret beberapa kendaraan yang sedang melintas di wilayah tersebut.
4. Mendiktisaintek Satryo Sumantri Brodjonegoro Berdamai dengan Neni Herlina
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro sudah berdamai dengan Neni Herlina, ASN Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) yang sebelumnya dikabarkan dipecat hingga memicu demo pegawai kementerian tersebut.
Neni Herlina sudah bertemu langsung dengan Satryo Brodjonegoro di kediaman mendiktisaintek, Senin (21/1/2025) malam. Neni dipastikan tetap bekerja di Kemendiktisaintek.
5. Mahalini Salah Sebut Rakaat Saat Salat, Sule: Enggak Apa-apa
Selebritas Mahalini Raharja mengaku salah dalam menyebut jumlah rakaat salat. Mendengar pengakuan menantunya itu, komedian Sule sekaligus ayah Rizki Febian bisa memakluminya lantaran istri putranya tersebut masih tahap belajar.
“Enggak apa-apa kalau kamu salah, kan namanya lagi belajar. Jadi bisa dimaklumi,” ujar Sule.
Demikian top 5 news Beritasatu.com yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.
-

DPR Panggil Menteri Satryo Soemantri Hari Ini, Minta Penjelasan soal Kisruh di Kemendiktisaintek – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro akan dipanggil DPR RI hari ini, Rabu (22/1/2025).
Pemanggilan itu berkaitan dengan kisruh yang terjadi di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Hal tersebut, sebelumnya telah disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani.
“Insya Allah besok (hari ini), hari Rabu, kami akan Raker (rapat kerja) dengan Pak Mendikti beserta seluruh jajaran,” kata Lalu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Dalam Raker tersebut, kata Lulu, pihaknya akan meminta penjelasan Satryo mengenai kisruh di kementeriannya tersebut.
“Nah di forum itulah kemungkinan kita akan tabayyun. Sebenarnya apa ini yang terjadi di Kemendikti, sehingga menimbulkan sorotan publik kemarin itu. Sungguh mengagetkan kita semua itu,” ujarnya.
Lalu juga mengingatkan mengenai pentingnya para pemimpin di Kemendiktisaintek untuk meneladani prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.
Dia menekankan, perlunya menjalankan filosofi Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, dalam kepemimpinan dan pelaksanaan tugas.
“Kalau tiga prinsip ini dijalankan, saya rasa persoalan di Kemdikti seperti kemarin tidak akan terjadi,” ungkap Lalu.
Menteri Satryo Ngaku Sudah Lapor Prabowo
Mengenai polemik yang terjadi di kementerian yang dipimpinnya itu, Menteri Satryo mengaku sudah melapor kepada Presiden Prabowo Subianto secara lengkap.
Hal tersebut dilaporkan oleh Satryo melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf. Teddy Indra Wijaya alias Mayor Teddy.
“Sudah (melapor ke Prabowo). Saya melapornya lewat (Sekretaris Kabinet) Mayor Teddy, kemudian Mayor Teddy menyampaikan kepada Pak Presiden,” kata Satryo saat memberikan klarifikasi mengenai polemik di Kemendikti, dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (21/1/2025).
Satryo mengatakan tidak ada arahan khusus dari Presiden Prabowo soal polemik yang terjadi itu.
Bahkan, Satryo menyampaikan Presiden Prabowo tak mempermasalahkannya.
“Dan dari Presiden ke Mayor Teddy, dikatakan oleh beliau enggak ada masalah,” ujar Satryo.
Satryo juga mengatakan tidak ada rencana pemanggilan yang dilayangkan kepadanya oleh Prabowo.
“Saya sampaikan detail. Saya sampaikan lewat Mayor Teddy semua yang terjadi. Kemudian juga hasil pertemuan ini juga saya sampaikan kepada beliau, sangat lengkap.”
“Beliau kemudian menyampaikan kepada Presiden dan dari Presiden tidak ada instruksi lebih lanjut,” kata Satryo.
Duduk Perkara
Sebelumnya, Satryo didemo oleh pegawainya melalui unjuk rasa di depan kantor Kemenditiksaintek pada Senin (20/1/2025), karena diduga berperilaku tidak adil, arogan, dan kasar.
Selain itu, para pegawai tersebut menggelar aksi demonstrasi karena mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian bernama Neni Herlina.
Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan masalah yang ada di Kemendiktisaintek tidak baru saja terjadi.
Masalah itu sudah dimulai sejak adanya pergantian pejabat baru setelah Satryo diangkat sebagai Mendiktisaintek oleh Presiden Prabowo.
Suwitno mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan tidak sesuai dengan prosedur atau pergantian pejabat itu dilakukan dengan cara yang tidak elegan dan tidak adil.
“Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur,” ujar Suwitno di Kantor Kemendikti Saintek, Senin.
“Nah, ini juga memang terjadi sebenarnya di pimpinan di ditjen yang lama dan juga ada salah seorang direktur di lingkungan di Ditjen Dikti itu tidak diperlakukan secara adil,” lanjutnya.
Lalu, permasalahan semakin runyam setelah salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN), yakni Neni Herlina, mengaku dipecat secara sepihak oleh Satryo.
Neni diketahui bertugas menangani semua urusan rumah tangga Kemendiktisaintek.
Namun, saat itu ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas, lalu Neni tiba-tiba dipecat oleh Satryo.
Mengenai hal ini, Suwitno mengatakan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.
“Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin, tapi harus jelas prosedurnya.”
“Ini tidak dilakukan sama sekali. Bahkan diusir dan diberhentikan katanya, bahkan diminta angkat kaki,” ujarnya.
Menteri Satryo dan Neni Sudah Damai
Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar M. Simatupang, mengatakan Menteri Satryo dan Neni kini sudah berdamai.
Dia mengatakan Satryo sudah bertemu dengan pihak-pihak terkait, termasuk Neni hingga Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno.
Pada pertemuan tersebut, kata Togar, semua pihak saling menerima dan memaafkan satu sama lain.
“Pertemuan terjadi di rumah dinas Pak Menteri pukul setengah 8 malam. Di situ terjadi perbincangan dari mulai aspirasi perbedaan yang ada sampai rekonsiliasi.”
“Saling menerima, memaafkan dan juga meluruskan hal-hal yang perlu diluruskan,” ujarnya kepada wartawan, Senin malam.
Togar pun mengungkapkan perdamaian ini menjadi akhir dari demonstrasi pegawai Kemendiktisaintek pada Senin lalu itu.
Neni pun disebutkan tetap bekerja di Kemendiktisaintek setelah kisruh yang terjadi ini.
“Iya (tetap di Kemendiktisaintek),” kata Togar.
Menurut Togar, selama ini terjadi salah paham yang terjadi antara kedua pihak.
“Iyalah (damai). Kita harus dewasa dalam menyikapi perbedaaan. Kan ini ada perbedaan miskom, interkultural, perseptual, dan macam-macam. Ini kan biasa dalam pemekaran organisasi,” katanya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Fahdi Fahlevi/Fersianus Waku)
-

Mendiktisaintek Satryo dan ASN Damai, Komisi X DPR: Kalau Terus-terusan Konflik, Kapan Kerjanya? – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X Fraksi PKB DPR RI, Lalu Hadrian Irfani menyayangkan peristiwa yang terjadi antara Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro dengan ASN di lingkungan kementerian tersebut.
Meski, Lalu mengaku sudah mendapat informasi bahwa Menteri Satryo telah menkonfirmasi persoalan itu dan meluruskan permasalahan secara internal.
“Pak Mendik Saintek sudah klarifikasi bahwa itu tidak benar. Walaupun itu benar terjadi, ya itu sangat kami sayangkan sekali. Seharusnya lembaga atau kementerian yang menangani pendidikan, ya tentu harus memberikan contoh dan teladan yang baik,” kata Lalu saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Lalu pun menyarankan kepada seluruh pegawai mulai dari tingkatan tertinggi, yaitu Menteri, Wamen, Sekjen, hingga para Eselon 1, dan seluruh jajaran Kemdikti Saintek untuk menuntaskan ini secara internal.
Dia juga mensyukuri juga permasalahan tersebut telah berakhir damai.
“Jangan sampai persoalan ini nanti mengganggu layanan-layanan dari Kemdikti, mengganggu pelaksanaan program-program yang sudah disepakati untuk tahun 2025,” ujarnya.
“Waktu terus berjalan, sehingga kalau terus-terusan kita di isu ini, terus-terusan persoalan ini terjadi, konflik internal terjadi. Nah kapan akan bekerja? Jadi kami mengharapkan agar semua duduk bareng menuntaskan persoalan ini dengan baik,” jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah pegawai KeMendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KeMendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025) kemarin.
Mereka memprotes dugaan pemecatan sepihak yang dilakukan Satryo terhadap salah seorang pegawai bernama Neni Herlina, yang menjabat sebagai Pranata Humas Ahli Muda dan Pejabat Rumah Tangga.
Dalam aksi itu, para pegawai mengenakan pakaian serba hitam dan membawa spanduk bertuliskan, “Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri.”
Satryo dituding bersikap arogan dengan memberhentikan Neni secara mendadak. Namun, dalam keterangannya, Satryo membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada pemberhentian pegawai.
“Tidak ada yang diberhentikan sama sekali. Jadi yang ada adalah mereka yang saya pindah tempat, mutasi atau rotasi. Tidak ada yang diberhentikan sama sekali,” kata Satryo, saat memberikan klarifikasi mengenai polemik di Kemendikti, dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (21/1/2025). (*)
-

Bina Marga Jakbar perbaiki jalan menuju SMK Cengkareng 2 setelah viral
Petugas Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat memperbaiki Jalan Rusun Bci Raya di Cengkareng yang berlubang dan berlumpur pasca kerusakan jalan itu viral di media sosial, Selasa (21/1/2025). ANTARA/Risky Syukur
Bina Marga Jakbar perbaiki jalan menuju SMK Cengkareng 2 setelah viral
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Selasa, 21 Januari 2025 – 15:29 WIBElshinta.com – Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat memperbaiki Jalan Rusun Bci Raya di Cengkareng menuju SMK Cengkareng 2 setelah viral di media sosial atas unggahan salah seorang siswa yang memperlihatkan kondisi jalan berlumpur dan berlubang. Pantauan di lokasi pada Selasa sekitar pukul 12.00 WIB, puluhan petugas dengan seragam kuning tengah meratakan aspal yang baru saja dibubuhi di atas jalan yang rusak tersebut.
Satu unit mesin vibro digunakan secara bergantian oleh para petugas untuk meratakan aspal. Hingga pukul 13.00 WIB, hanya area di depan SMK Cengkareng 2 yang sudah dilapisi aspal, sementara bagian jalan yang lain belum dikerjakan. Sejumlah pelajar SMK Cengkareng 2 kelihatan berjalan dengan hati-hati dari arah pertigaan lantaran khawatir sepatu dan seragam mereka terpercik lumpur akibat sebelumnya diguyur hujan. Kondisi jalan yang berlumpur terlihat menjorok hingga ke dalam area sekolah. Hal itu diperkirakan terjadi karena tidak adanya saluran pembuangan di kedua sisi jalan.
Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar pada Senin (20/1), seorang siswa bernama Galih mengeluhkan akses jalan menuju sekolahnya yang berlumpur. Galih dalam video itu menyebutkan bahwa ibunya letih lantaran harus selalu mencuci celana putihnya karena terkena lumpur yang dipakainya untuk ke sekolah.
Menteri Pendidikan hingga Presiden Prabowo dimintai bantuan oleh Galih untuk memperbaiki akses jalan menuju sekolahnya. Hingga Selasa pukul 13.12 WIB, video di akun tersebut telah ditonton sebanyak 126 ribu kali oleh warganet.
Sumber : Antara
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5102302/original/057641000_1737437944-WhatsApp_Image_2025-01-21_at_12.38.52_9bfccc0b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral Rekaman Diduga Menteri Satryo Marah-marah, Kemendikti Sebut Ada Pihak Manfaatkan Momentum – Page 3
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut rekaman yang beredar di media sosial bukan suaranya.
“Itu bukan suara saya,” ucap Satryo di Jakarta, Selasa (21/1/2025), seperti dilansir dari Antara.
Ia menegaskan, rekaman yang tersebar di media sosial (medsos), yang di mana ia diduga memprotes tentang jaringan Wi-Fi kepada pegawainya adalah tidak benar.
Satryo juga menanggapi tentang keputusan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikti Saintek RI Togar M Simatupang yang menyebutkan bahwa terdapat cara-cara lain selain demonstrasi, misalnya melalui diskusi dan upaya-upaya persuasif.
“Ya, tadi kan itu upaya kita untuk membuat pengalaman yang sama antara kami dengan mereka. Ke depan, kita masing-masing akan berkomunikasi, toh satu kantor juga, kita bisa bertemu dan bercanda setiap saat, masing-masing juga punya atasannya dan bisa diskusi,” kata Mendikti Saintek.
Satryo juga membantah pihaknya melakukan pemecatan, tetapi menyebut mutasi dan rotasi yang merupakan hal biasa di suatu instansi atau kementerian.
“Untuk diklarifikasi, dan tadi juga sudah saya sampaikan kepada yang bersangkutan, kementerian tidak pernah memecat siapa-siapa. Yang ada, pemerintah itu, kementerian mengadakan mutasi atau rotasi, benar-benar sesuatu yang memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi, lembaga dari pemerintah maupun non-pemerintah,” papar Satryo.
-

Jalan ke SMK Cengkareng 2 yang viral sering sebabkan siswa tergelincir
Jakarta (ANTARA) – Jalan rusak menuju SMK Cengkareng 2 di Cengkareng Timur, Jakarta Barat, yang akhirnya diperbaiki setelah viral, disebut sering membuat para siswa tergelincir lantaran berlumpur dan licin saat musim hujan.
Kondisi jalan itu sempat viral di media sosial setelah seorang siswa mengeluhkan kondisi jalan tersebut kepada Menteri Pendidikan dan Presiden Prabowo.
“Banyak rekan-rekan (guru) kami yang pernah jatuh, orang tua-tua juga sama dan anak-anak pun juga sama, sering jatuh,” ungkap Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Cengkareng 2, Widodo kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Widodo mengatakan kondisi jalan yang berlumpur serta lebih tinggi dari lantai sekolah menyebabkan lumpur dan genangan acap kali masuk ke area sekolah ketika musim hujan.
“Sekolah kami ini letaknya kan sangat rendah ya. Jadi dari sekolah ini sama jalan itu kan sekarang posisinya lebih tinggi jalan. Karena irigasi yang tidak lancar, air itu masuk ke halaman sekolah,” ucapnya.
Lebih lanjut, upaya perbaikan jalan milik Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) itu pun telah dilakukan berkali-kali, namun beberapa waktu setelah perbaikan, jalan itu kembali rusak.
“Jalan ini sebenarnya sudah diperbaiki, cuma tidak permanen. Artinya kurang pengerasan. Hanya diurug gitu kan ya, terus dilewati truk-truk gitu. Terus akhirnya kan rusak lagi, diurug lagi, perbaikan lagi, rusak lagi seperti itu,” jelasnya.
Pihak sekolah berharap perbaikan jalan oleh Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat yang dilakukan Selasa ini bisa memberikan solusi permanen atas masalah yang mereka hadapi.
“Artinya jalan kita sudah mulai kelihatan baik dan rencananya nanti malam itu ada pengiriman bahan lagi untuk pengaspalan, pengerasan lagi dari ke sana (pertigaan) menuju ke depan masjid (200 meter) seperti itu,” kata Widodo.
Sebelumnya, petugas akhirnya memperbaiki Jalan Rusun Bci Raya di Cengkareng, Jakarta Barat yang berlumpur dan berlubang setelah kerusakan jalan itu dikeluhkan oleh seorang siswa SMK Cengkareng 2 Jakarta dan viral di media sosial.
Pantauan ANTARA di lokasi pada Selasa sekitar pukul 12.00 WIB, puluhan petugas kuning dari Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat tengah meratakan aspal yang baru saja dibubuhi pada jalan berlumpur tersebut.
Satu unit kendaraan vibro digunakan secara bergantian oleh para petugas untuk meratakan aspal. Hingga pukul 13.00 WIB, hanya area di depan SMK Cengkareng 2 yang sudah dilapisi aspal, sementara bagian jalan yang lain belum dikerjakan.
Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar pada Senin (20/1), seorang siswa bernama Galih mengeluhkan akses jalan menuju sekolahnya yang berlumpur.
Galih dalam video itu menyebutkan bahwa ibunya letih lantaran harus selalu mencuci celana putihnya karena terkena lumpur saat berangkat ke sekolah.
Menteri Pendidikan hingga Presiden Prabowo dimintai bantuan oleh Galih untuk memperbaiki akses jalan menuju sekolahnya.
Hingga Selasa pukul 13.12 WIB, video di akun tersebut telah ditonton sebanyak 126 ribu kali oleh warganet.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025 -

Dituding Tampar Pegawai, Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro Belum Ambil Langkah Hukum
Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dituding melakukan penamparan terhadap seorang pegawai. Tudingan ini mencuat melalui rekaman suara yang viral di media sosial.
Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar M Simatupang, menyatakan pihak kementerian belum mengambil langkah hukum terkait tuduhan tersebut.
“Kita belum ada ke arah sana untuk menempuh langkah hukum,” ujar Togar dalam konferensi pers di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Togar mengungkapkan rekaman suara yang beredar menampilkan percakapan antara seseorang yang diduga Menteri Satryo dengan pegawai vendor di rumah dinas Widya Chandra. Dalam rekaman tersebut, terdengar suara kemarahan terkait masalah air yang mati di rumah dinas.
“Kamu sengaja ya biar air di rumah ini mati,” ujar seseorang yang diduga Menteri Satryo dalam rekaman tersebut.
Rekaman juga memuat suara barang yang dilempar dan dugaan pemukulan meskipun hal ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Menurut Togar, rekaman tersebut dapat mencemarkan nama baik Menteri Satryo. Namun, pihak kementerian belum mengetahui siapa yang membuat atau menyebarkan rekaman itu.
“Kami mempelajari apakah penyebaran rekaman ini bertujuan mencemarkan nama baik atau hanya mencari perhatian,” tambahnya.
Kasus ini semakin mencuat setelah aksi unjuk rasa pegawai Kemendiktisaintek pada Senin (10/1/2025). Dalam aksi tersebut, para ASN membentangkan spanduk dengan tulisan: “Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah yang suka main tampar dan main pecat.”
Togar menilai penggunaan kata-kata hiperbolis dalam spanduk itu bertujuan menarik perhatian publik.
Kemendiktisaintek belum memutuskan langkah hukum terkait tudingan ini. Togar menegaskan pihaknya akan meninjau lebih lanjut apakah kasus ini berpotensi mengganggu ketertiban umum.
“Jika ini terus berlanjut dan ada indikasi gangguan ketertiban, kami akan mengambil langkah bijaksana,” tutup Togar.
-

Pimpinan MPR akan temui Presiden Prabowo saat momentum 100 hari kerja
“Kami akan mengajukan waktu berkonsultasi dengan presiden, pimpinan MPR ya menyampaikan pandangan, pemikiran, dan diskusi dengan presiden tentang persoalan-persoalan negara,”
Jakarta (ANTARA) – Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan bahwa jajaran pimpinan MPR RI berencana bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mendiskusikan berbagai persoalan negara dalam rangka momentum 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Kami akan mengajukan waktu berkonsultasi dengan presiden, pimpinan MPR ya menyampaikan pandangan, pemikiran, dan diskusi dengan presiden tentang persoalan-persoalan negara,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Dia menyebut rencana silaturahmi tersebut telah disepakati bersama dalam Rapat Pimpinan MPR RI hari ini.
“Tadi di rapat pimpinan kami, kami menyepakati untuk bersilaturahmi dan berkonsultasi dengan presiden,” ucapnya.
Adapun terkait perlu tidaknya evaluasi terhadap sejumlah menteri dalam Kabinet Merah Putih (KMP) dengan merombak susunan kabinet pada momentum 100 hari kerja presiden, Muzani mengatakan hal itu sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden.
“Itu (reshuffle) kewenangan sepenuhnya ada di presiden. Saya belum tanya, saya belum ketemu,” ujarnya.
Terkait sejumlah kasus melibatkan menteri KMP yang mencuat ke publik beberapa waktu belakangan, dia memandang bahwa hal tersebut tak ubahnya sebagai bagian dari penyempurnaan proses pemerintahan bekerja.
“Pak Prabowo yang seperti itu selalu merasa bahwa itu bagian dari upaya untuk penyempurnaan terhadap sistem pemerintahan yang dijalankan,” tuturnya.
Dia pun membalikannya ke publik apakah sejumlah kasus yang menuai sorotan masyarakat atas perilaku beberapa menteri di KMP itu menganggu kinerja positif yang dicapai pemerintahan Presiden Prabowo.
“Jadi sebagai manusia biasa selalu ada kekurangan, dan apa yang disampaikan oleh berbagai macam kalangan itu bagian dari upaya untuk menyempurnakan bagi jalannya proses pemerintahan,” kata Sekjen Gerindra itu.
Sebelumnya, Rabu (23/10/2024), Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto mengatakan bahwa penggunaan kop surat kementerian pada surat undangan haul orang tuanya merupakan murni kesalahan administrasi.
Kemudian pada Jumat (6/11/2024), eks Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya.
Keputusan tersebut diambil setelah dirinya menjadi sorotan publik lantaran video viral di media sosial yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok seorang penjual es teh saat mengisi acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah.
Adapun pada Senin (20/1/2025), ratusan pegawai ASN di lingkungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI menggelar aksi damai terhadap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dipicu pemberhentian mendadak kepada pegawai di lingkungan setempat.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
