Kementrian Lembaga: Kejaksaan

  • Pemkab Hibahkan Tanah Kepada Kantor Kejaksaan Kabupaten Kediri

    Pemkab Hibahkan Tanah Kepada Kantor Kejaksaan Kabupaten Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri memberikan hibah tanah kepada Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri pada Selasa, 4 Juni 2024.

    Hal tersebut ditandai dengan seremoni penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) Dan Berita Acara Serah Terima (BAST) Barang Milik Daerah di Ruang Pamenang, Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri.

    Hibah yang diberikan berupa tanah seluas 2866 meter persegi. Dengan hibah tersebut Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap dapat meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.

    Dikatakan Mas Dhito (sapaan akrabnya) pelayanan bagi masyarakat dinilai menjadi faktor penting dalam setiap lembaga. Terlebih Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri tengah berupaya menaikkan statusnya menjadi tipe A.

    “Harapannya penandatangan NPHD dari pemkab kediri ke Kejari Kabupaten Kediri, dan seperti yang disampaikan Pak Kepala Kejari (Chandra Eka Yustisia) bahwa besar kemungkinan status atau tipe kejari kab kediri akan naik jadi tipe A,” terang Mas Dhito.

    Pemkab Hibahkan Tanah Kepada Kantor Kejaksaan Kabupaten Kediri

    Disisi lain, dikabarkan dalam waktu dekat Kepala Kejari Kabupaten Kediri akan pindah tugas. Dengan kondisi tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini berharap agar Kejari dan Pemkab Kediri bisa terus bersinergi.

    “Besar harapannya beliau (Kepala Kejari) akan kembali dan yang menggantikan juga bisa bersinergi dengan kita yang ada di pemerintah kabupaten,” harapnya.

    Sementara, dalam pertemuan tersebut Kajari Kabupaten Kediri mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Kediri yang telah memberikan hibah. Menurutnya lahan hibah tersebut akan digunakan untuk gedung penyimpnan barang bukti.

    “Saya secara pribadi maupun instansi mengucapkan banyak terimakasih atas atensi dari Mas Dhito dan Pemkab Kediri,” tuturnya. [ADV PKP/nm]

  • Misteri Ratu Kripto Menghilang, Mafia Bulgaria Diduga Terlibat

    Misteri Ratu Kripto Menghilang, Mafia Bulgaria Diduga Terlibat

    Jakarta

    Pada September 2019, siniar produksi BBC mulai mempublikasikan kisah menarik tentang Ruja Ignatova, seorang perempuan Bulgaria yang masuk daftar pencarian Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat karena diduga melakukan penipuan sebesar US$4,5 miliar (setara Rp73 triliun) melalui mata uang kripto palsunya. Dia hilang setelahnya.

    BBC telah menelusuri jejak Ignatova untuk mencoba menemukan nasibnya. BBC Eye dan BBC Panorama menelisik hubungan personalnya dengan seorang tersangka kejahatan terorganisir asal Bulgaria dan dugaan bahwa Ignatova dibunuh secara brutal.

    Apakah Ignatova menikmati uang miliaran yang dia curi atau dia telah dibunuh oleh orang-orang yang dibayar untuk melindunginya?

    Ruja Ignatova, seorang alumnus Universitas Oxford, lahir di Bulgaria dan dibesarkan di Jerman. Dia meniti karir yang sukses di bidang keuangan sebelum dia meluncurkan mata uang kripto OneCoin pada 2014 silam.

    Ignatova meyakinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk berinvestasi di OneCoin. Dia mengumbar janji bahwa orang-orang akan melampaui keuntungan besar yang diraup para investor awal Bitcoin.

    Namun kenyataannya, Ignatova ternyata menciptakan penipuan investasi yang disamarkan dengan cerdik, tanpa catatan digital yang mendasari mata uang kripto yang sah seperti Bitcoin.

    Ketika penyelidik dari Jerman dan AS mengejar Ignatova pada Oktober 2017, dia mengambil penerbangan maskapai Ryanair pada pagi hari dari Sofia ke Athena. Sejak saat itu, dia hilang tanpa jejak bagai ditelan bumi.

    Kunci utama dalam proyek jurnalistik itu adalah menentukan orang-orang di lingkaran terdalam Ignatova.

    Richard Reinhardt, yang memulai penyelidikan terhadap OneCoin untuk Internal Revenue Service AS bersama FBI, mengatakan kepada BBC tentang karakter kunci yang belum pernah disebutkan secara publik oleh para penyelidik.

    BBC mendapat informasi bahwa orang yang diberi peran untuk menjaga keamanan Ignatova adalah Hristoforos Nikos Amanatidis. Dia umumnya dikenal dengan nama panggilan Taki.

    “Kami diberitahu, terdapat dugaan seorang pengedar narkoba kelas kakap bertanggung jawab atas keamanan fisik Ignatova,” kata Reinhardt kepada BBC dalam wawancara pertamanya sejak pensiun pada akhir tahun 2023.

    “Taki muncul lebih dari sekali, bukan hanya sekali saja. Itu adalah tema yang berulang,” tuturnya.

    Perkataan tersebut sejalan dengan informasi yang kami miliki. Pengacara pemerintah Amerika Serikat mengatakan pada tahun 2019 bahwa kepala keamanan Ignatova merupakan figur dalam kejahatan terorganisir yang besar di Bulgaria. Namun pengacara ini tidak menyebutkan namanya.

    “Kami memiliki bukti bahwa seorang pengedar narkoba yang sangat penting, jika bukan yang paling produktif sepanjang masa di Bulgaria, terkait erat dengan OneCoin. Dia bertugas sebagai penjaga keamanan pribadi Ruja Ignatova,” kata pengacara itu.

    Sosok itu adalah “kepala keamanan” yang sama yang dikatakan oleh pengacara pemerintah AS lainnya. Orang ini disebut terlibat dalam hilangnya Ignatova di pengadilan sehari sebelumnya.

    Richard Reinhardt, mantan penyelidik IRS yang membuka kasus OneCoin. (BBC)

    Menurut Reinhardt, Ignatova adalah penjahat yang jauh lebih kawakan dari yang disadari kebanyakan orang.

    “Sosoknya seperti penjahat kerah putih yang juga bekerja sebagai pengedar narkoba atau mafia yang menggunakan steroid,” tuturnya.

    Penilaian itu tampaknya didukung oleh dokumen Europol yang bocor, yang dilihat oleh BBC.

    Berkas itu menunjukkan bahwa sebelum Ignatova menghilang pada tahun 2017, kepolisian Bulgaria telah menemukan hubungan antara dia dan Taki.

    Dalam dokumen tersebut, polisi mencurigai Taki menggunakan jaringan keuangan OneCoin untuk mencuci uang hasil perdagangan narkoba.

    Di negara asalnya, Bulgaria, Taki memiliki status yang hampir mistis, seperti pimpinan kartel narkotik kenamaan dari Kolombia, El Chapo atau Pablo Escobar.

    Taki dicurigai secara luas sebagai kepala organisasi kejahatan terorganisir Bulgaria dan penyelundup narkoba yang produktif.

    Dia dan rekan-rekannya telah menjalani penyelidikan di Bulgaria atas tuduhan perampokan bersenjata, penyelundupan narkoba, dan pembunuhan. Namun dia tidak pernah diadili atas tuduhan apa pun.

    InterpolPada suatu waktu, Taki menjadi subjek “Red Notice” Interpol.

    “Kalau kita bicara tentang Taki, dia adalah kepala mafia di Bulgaria. Dia sangat berkuasa,” kata mantan wakil menteri Bulgaria, Ivan Hristanov, yang pada tahun 2022 menyelidiki tuduhan bahwa Taki menjalankan jaringan kriminal dengan bantuan pejabat korup.

    “Taki adalah hantu. Anda tidak akan pernah melihatnya. Anda hanya mendengar tentang dia. Dia berbicara kepadamu melalui orang lain. Jika kamu tidak mendengarkan, kamu menghilang begitu saja dari bumi,” kata Hristanov.

    “Satu-satunya orang yang dapat melindungi Ignatova dari semua penyelidikan, termasuk dari lembaga asing, adalah Taki,” tuturnya.

    BBC mengirim surat kepada pemerintah Bulgaria tentang tuduhan soal keterlibatan pejabat yang korup. Mereka tidak memberikan respons.

    Kantor kejaksaan di ibu kota Sofia menyatakan mereka tidak menutupi kejahatan maupun orang-orang yang mungkin melakukan kejahatan.

    Taki sekarang diyakini tinggal di Dubai, tempat Ignatova membeli penthouse mewah dan rekening banknya menerima puluhan juta dolar dari penipuan OneCoin.

    Meskipun tidak diketahui bagaimana Taki dan Ignatova bertemu, atau apakah dia terlibat dengan OneCoin sejak awal, berbagai sumber mengatakan mereka memiliki hubungan pribadi yang dekat dan bahwa Taki adalah ayah baptis putrinya.

    Salah satu sumber asal Bulgaria yang dekat dengan Ignatova mengatakan kepada BBC bahwa perempuan ini mungkin telah membayar Taki hingga 100 ribu euro (sekitar Rp1,7 miliar) per bulan sebagai upah untuk memberikan perlindungan.

    Tampaknya ada ikatan finansial lain antara Ignatova dan Taki. Dokumen Europol menyebutkan kesepakatan rumit untuk menjual sebidang tanah, di pantai Laut Hitam Bulgaria, yang menghubungkan salah satu perusahaan Ignatova dengan istri Taki.

    Dokumen rahasia polisi tersebut diberikan kepada BBC oleh Frank Schneider, mantan mata-mata dan penasihat Ignatova yang kemudian menghilang.

    Schneider berkata kepada BBC bahwa bos lamanya bekerja dengan “penjahat” dan “gangster”.

    Hanya beberapa bulan setelah berbicara dengan BBC, Frank Schneider juga menghilang dari publik. (BBC)

    Saat kami mewawancarai Schneider di rumahnya di Perancis, dia sedang berada dalam tahanan rumah. Dia menunggu ekstradisi ke AS sehubungan dengan penipuan OneCoin. Namun dia belum bersedia membeberkan nama-namanya.

    “Saya tidak akan memberi tahu Anda karena saya punya keluarga Ini adalah kejahatan terorganisir yang sangat serius,” tuturnya.

    Namun pada akhirnya, pelindung Ignatova mungkin berubah menjadi agresor.

    Pada tahun 2022, jurnalis investigasi di Bulgaria, Dimitar Stoyanov, bersama rekan-rekannya di outlet berita investigasi bird.bg menerima sebuah laporan polisi yang ditemukan di rumah seorang petugas polisi Bulgaria yang terbunuh.

    Dalam dokumen itu, seorang informan polisi mengaku mendengar saudara ipar Taki dalam keadaan mabuk dan berkata bahwa Ignatova telah dibunuh atas perintah Taki pada akhir tahun 2018.

    Informan itu bilang, tubuh Ignatova dipotong-potong dan dibuang dari kapal pesiar di Laut Ionia. Stoyanov mengatakan hal ini “sangat, sangat mungkin”.

    BBCOtoritas AS memperingatkan Ruja Ignatova kemungkinan mengubah penampilannya sejak kabur pada 2017.

    Keaslian dokumen polisi telah dikonfirmasi oleh pejabat Bulgaria. Beberapa rekan kriminal Taki, kata Stoyanov, meyakini teori bahwa laki-laki itu telah membunuh Ignatova.

    Namun, BBC belum dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

    Rasionalitas yang muncul di balik dugaan itu adalah bahwa Ignatova menjadi tanggung jawab Taki, yang ingin menghilangkan hubungannya dengan penipuan OneCoin.

    Salah satu yang mempercayai dugaan tersebut adalah Krasimir Kamenov, yang dikenal sebagai Kuro. Dia dicari oleh Interpol atas tuduhan pembunuhan.

    Stoyanov mengatakan, Kuro berkata kepadanya bahwa dia mendengar Taki mendiskusikan bisnis kriminalnya di depan Ignatova. Ketika Kuro menantang Taki apakah dia harus melakukan itu, Taki menjawab: “Jangan khawatir, dia lebih baik mati.”

    Kuro juga mengaku telah berbicara dengan CIA tentang Taki, termasuk tuduhan bahwa Taki memerintahkan pembunuhan Ignatova.

    Sumber dekat Kuro mengonfirmasi kepada BBC bahwa pertemuan ini terjadi pada akhir tahun 2022.

    Pada Mei 2023, Kuro dibunuh di rumahnya di Cape Town, bersama istrinya dan dua orang lainnya yang bekerja untuknya. Kepolisian di ibu kota Afrika Selatan itu masih mencari pembunuhnya.

    Namun mantan wakil menteri Bulgaria Ivan Hristanov yakin pembunuhan Kuro ada hubungannya dengan Taki.

    “Orang-orang tertentu harus disingkirkan karena mereka tahu terlalu banyak tentang Taki,” tuturnya.

    “Itu semacam eksekusi publik yang lebih mirip sebuah pernyataan. Berhati-hatilah dengan siapa Anda berurusan,” kata Hristanov.

    Sejak mempublikasikan tuduhan pembunuhan Ignatova, jurnalis Dimitar Stoyanov mengatakan dia dan rekan-rekannya menghadapi ancaman pembunuhan.

    Hal itu memaksanya meninggalkan Bulgaria untuk sementara waktu untuk keempat kalinya dalam karier jurnalistiknya.

    Stoyanov mengaku tidak mengetahui motif dugaan pembunuhan tersebut. Meski begitu, catatan properti menunjukkan, sebagaimana para saksi mata mengatakan kepadanya, bahwa sejak dia menghilang, sejumlah propertinya di Bulgaria kini digunakan oleh orang-orang yang memiliki hubungan dengan Taki.

    BBCSejumlah bukti menunjukkan bahwa rumah besar Ruja Ignatova sekarang digunakan oleh orang-orang yang memiliki hubungan dengan Taki.

    Taki tidak pernah ditangkap atas klaim bahwa dialah yang membunuh Ignatova. Jenazah Ignatova tidak pernah ditemukan dan penyelidik mengatakan mereka tidak memiliki cukup bukti untuk menuntut Taki.

    Namun mantan penyelidik IRS, Richard Reinhardt, menilai Ignatova kemungkinan besar sudah meninggal.

    Meski belum melihat bukti apa pun yang menghubungkan pembunuhan perempuan itu oleh Taki, Reinhardt mengatakan berbagai dugaan itu sesuai dengan cara kerja kartel narkoba.

    “Tidak ada kehormatan di kalangan pencuri mengetahui betapa kejamnya kartel, jika [Taki] mengira dia adalah ancaman baginya dia mungkin akan membawanya keluar daripada tertangkap,” kata Reinhardt.

    BBC menulis surat kepada pengacara Taki tentang tuduhan dalam penyelidikan ini. Namun mereka tidak memberikan tanggapan.

    Pada tahun 2022, Ignatova dimasukkan ke dalam daftar Sepuluh Orang Paling Dicari FBI. Namanya tetap berada dalam daftar itu hingga saat ini.

    Tim BBC di balik podcast The Missing Cryptoqueen telah menerima berbagai dugaan penampakan Ignatova di ruang publik dan informasi tentang keberadaannya setelah dugaan pembunuhannya terjadi.

    Salah satu informasi itu adalah rincian operasi kepolisian yang gagal di Yunani untuk menangkap Ignatova pada tahun 2022.

    Bisa jadi rumor kematian Ignatova hanyalah manuver brilian untuk membuat semua orang tidak mengetahuinya. Jika itu yang terjadi, seiring berjalannya waktu, kemungkinan besar Ignatova akan semakin sulit untuk tetap melarikan diri.

    “Pada titik tertentu, sepertinya Elvis Presley masih hidup Kemungkinannya sangat kecil,” kata Hristanov.

    Menurut Reinhardt, FBI tidak hanya memasukkan orang-orang ke dalam daftar Sepuluh Besar untuk bersenang-senang. Namun mereka hanya akan memecat seseorang jika ada “bukti pasti” bahwa mereka telah meninggal.

    Dan hingga saat ini, bukti kematian Ruja Ignatova tidak pernah ada. Artinya, setidaknya untuk sekarang, sang Ratu Kripto yang hilang akan tetap menjadi perempuan yang diburu.

    Jika Anda memiliki informasi tentang Ruja Ignatova, Anda dapat mengirim email kepada jurnalis BBC di cryptoqueen@bbc.co.uk

    (ita/ita)

  • Gandeng Universitas Trunojoyo, Kajati Jatim Dirikan Rumah RJ di Madura

    Gandeng Universitas Trunojoyo, Kajati Jatim Dirikan Rumah RJ di Madura

    Surabaya (beritajatim.com) – Penyelesaian perkara melalui keadilan restoratif selama ini dirasa sangat membantu bagi para pencari keadilan maupun korban. Masing-masing pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan mereka dengan tidak meneruskan proses hukum. Untuk itu Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur terus mendorong untuk mendirikan rumah restoratif justice.

    Terbaru, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur, Dr. Mia Amiati, S.H., M.H menggandeng Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dengan meresmikan Rumah Restorative Justice (RJ) pada Senin (3/6/2024).

    Peresmian ini menandai komitmen Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dalam mewujudkan penegakan hukum yang mengedepankan keadilan restoratif.

    Rumah RJ ini merupakan wadah bagi masyarakat untuk menyelesaikan perkara pidana ringan melalui musyawarah mufakat. Diharapkan dengan adanya rumah RJ ini, konflik antar masyarakat dapat diselesaikan secara damai tanpa harus melalui proses peradilan pidana yang panjang dan berbelit-belit.

    Dalam sambutannya, Mia Amiati menyampaikan bahwa Rumah RJ ini merupakan salah satu upaya Kejaksaan untuk memaksimalkan penyelesaian perkara melalui restorative justice. “Restorative justice bukan berarti melepaskan pelaku, tetapi lebih kepada bagaimana menyelesaikan perkara dengan cara yang mengedepankan pemulihan kerugian korban dan rekonsiliasi antar pihak yang bertikai,” jelas Mia Amiati.

    Mia Amiati juga berharap agar Rumah RJ ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Madura. “Saya harap Rumah RJ ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat Madura dalam menyelesaikan perkara pidana ringan secara damai dan adil,” tuturnya.

    Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Dr. Safiaturrahman, M.Pd., menyambut baik peresmian Rumah RJ di kampusnya. Ia berharap agar Rumah RJ ini dapat menjadi sarana edukasi bagi mahasiswa dan masyarakat tentang penyelesaian perkara melalui restorative justice.

    “Kami berkomitmen untuk mendukung program Kejaksaan dalam mewujudkan penegakan hukum yang mengedepankan keadilan restoratif,” ujar Prof. Safiaturrahman.

    Peresmian Rumah RJ di Universitas Trunojoyo Madura ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain Forkopimda Kabupaten Bangkalan, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta civitas akademika Universitas Trunojoyo Madura. [uci/aje]

  • Kajari Bojonegoro Tolak Pengembalian Mobil Siaga dari Kades

    Kajari Bojonegoro Tolak Pengembalian Mobil Siaga dari Kades

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bojonegoro Muji Murtopo menolak keinginan sejumlah kepala desa yang akan menyerahkan mobil siaga desa.

    Alasannya, dalam proses penyidikan dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) pengadaan mobil siaga desa tersebut belum mengarah untuk penyitaan barang bukti berupa mobil, Sabtu (1/6/2024).

    Saat ini, lanjut Muji Murtopo, proses hukum yang berjalan masih pemeriksaan saksi-saksi. Kepada masyarakat, diimbau agar menerapkan asas praduga tak bersalah.

    Sejumlah saksi yang diperiksa saat ini sudah lebih dari separuh dari jumlah desa yang menerima. Total kepala desa yang akan diperiksa sebanyak 384 kades di 28 kecamatan.

    “Kita harapkan kepada kepala desa ini untuk menyerahkan uang yang sudah diterima, daripada menumpuk mobil di kantor Kejari,” ujarnya, kemarin.

    Pihaknya juga berharap, agar dalam proses pengungkapan dugaan kasus korupsi pengadaan mobil siaga yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) senilai kurang lebih Rp96 miliar tersebut segera tuntas. Untuk itu, pihaknya meminta kepada para saksi yang diperiksa untuk memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya.

    “Kalau menurut saya, sebaiknya mobilnya ini dimanfaatkan untuk melayani masyarakat. Karena yang kami kejar bukan mobilnya, tetapi uangnya,” pungkasnya.

    Sebelumnya, pada Jumat (31/5/2024) sejumlah kepala desa akan menyerahkan mobil siaga desa ke Kejari Bojonegoro.

    Sekitar 25 hingga 30 unit mobil siaga terlihat terparkir di sekitar kantor Adyaksa yang ada di Jalan Rajawali itu. Namun, setelah dilakukan mediasi antara Kasi Intelijen dan Kasi Pidana Khusus dengan perwakilan kades, akhirnya mereka membawa kembali mobil tersebut.

    Para kades mengembalikan mobil siaga desa itu lantaran stigma masyarakat yang mengecap kepala desa telah melakukan korupsi berjamaah. Hal setelah banyaknya pemberitaan dan unggahan di media sosial soal penyidikan dugaan tindak pidana korupsi Mobil Siaga Desa yang belakangan ini agenda pemeriksaan saksi-saksi kepala secara maraton.

    Apalagi unggahan media sosial yang mengolah dan menarasikan isu bahwa kepala desa yang melakukan tindak pidana korupsi berjamaah.

    Hal itu seperti yang dikatakan oleh Kepala Desa Wotan Kecamatan Sumberrejo, Anam Warsito. “Karena sudah viral dimana-mana yang diolah dari media maupun media sosial menyebut kades di Bojonegoro korupsi berjamaah,” ujarnya. [lus/ted]

  • Penyidik Kejari Ponorogo sampai Turun Gunung ke Desa Sawoo, Ada Apa?

    Penyidik Kejari Ponorogo sampai Turun Gunung ke Desa Sawoo, Ada Apa?

    Ponorogo (beritajatim.com) – Beberapa hari terakhir, tim penyidik dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo turun gunung, langsung ke Desa Sawoo Kecamatan Sawoo Ponorogo. Kedatangan mereka, tentu untuk mempercepat kasus yang menjerat mayoritas perangkat desa Sawoo. Yakni pungutan liar (pungli) penerbitan surat segel tanah. Warga ditarik uang jutaan rupiah, guna biaya mengeluarkan surat yang nantinya, akan digunakan untuk mengurus penerbitan sertifikat tanah lewat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

    Tim penyidik yang turun ke Desa Sawoo dibenarkan oleh Kasie Intel Kejari Ponorogo, Agung Riyadi. Dia menyebut kedatangan penyidik ke Desa Sawoo tidak lain untuk memudahkan pemeriksaan saksi-saksi terkait dengan kasus pungli penerbitan segel tanah, dengan tersangka kepala desa Sawoo yang berinisial SR.

    “Penyidik langsung ke lapangan ya untuk memudahkan pemeriksaan para saksi utama tersangka kepala desa berinisial SR,” ungkap Agung, Sabtu (01/06/2024).

    Dengan penyidik hadir ke Desa Sawoo, warga setempat yang jadi saksi tidak kejahuan untuk dimintai keterangan. Sehingga, semua warga Sawoo yang diundang sebagai saksi, bisa hadir dan pemeriksaan saksi ini akan cepat selesai.

    “Ada sekitar 30 orang yang dimintai keterangan sebagai saksi. Ya bisa dibilang penyidik melakukan pemeriksaan maraton,” katanya.

    Dengan keterangan puluham saksi yang sudah didapat, kata Agung hal tersebut tentu akan memudahkan pihaknya untuk memeriksa tersangka SR. Sebab, sang kepala desa itu akhirnya ditetapkan tersangka oleh Kejari Ponorogo, setelah mendapatkan fakta di persidangan dari 2 tersangka sebelumnya.

    “Kalau keterangan saksi ini sudah selesai, selanjutnya ya giliran untuk pemeriksaan tersangka inisial SR,” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, kades Sawoo berinisial SR, ditetapkan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo sebagai tersangka dalam kasus yang mencuat pada bulan Januari 2023 lalu. Sebelumnya, Kejari Ponorogo sudah lebih dulu menetapkan 2 tersangka, keduanya merupakan oknum perangkat desa.

    Penetapan tersangka untuk kades itu, setelah Kejari Ponorogo sudah mengantongi 2 alat bukti. Selain itu, dalam fakta persidangan untuk 2 tersangka sebelumnya, terungkap bahwa sang kades diduga juga ikut serta atau berperan dalam melakukan pungli ke warga yang rencananya akan mengurus sertifikat lewat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

    “Penetapan tersangka dilakukan setelah kita mempunyai 2 alat bukti,” pungkas Agung. (end/ian)

  • Calon Wali Kota Dibunuh Jelang Pemilu Meksiko, Total 25 Korban

    Calon Wali Kota Dibunuh Jelang Pemilu Meksiko, Total 25 Korban

    Jakarta

    Seorang calon wali kota dibunuh di Meksiko tengah pada hari Jumat (31/5) waktu setempat. Pembunuhan ini terjadi kurang dari 48 jam sebelum digelarnya pemilihan umum (pemilu), yang telah diwarnai dengan pembunuhan sedikitnya 25 calon wali kota.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/6/2024), pernyataan dari kantor kejaksaan negara bagian Puebla mengonfirmasi kematian Jorge Huerta Cabrera pada Jumat sore waktu setempat, di kota Izucar de Matamoros tempat dia menjadi kandidat wali kota.

    Kantor kejaksaan mengatakan sedang menyelidiki pembunuhan ini.

    Otoritas setempat mengatakan bahwa istri Huerta Cabrera dan salah satu rekannya terluka dalam serangan itu.

    Korban adalah kandidat dari Partai Hijau, sekutu partai Morena yang berkuasa.

    “Hidupnya diambil dengan cara yang tidak adil dan penuh kekerasan,” kata kandidat lokal lainnya, Eliseo “El Chino” Morales, dalam sebuah pernyataan yang diposting di media sosial.

    Pemilu Meksiko akan digelar pada hari Minggu (2/6), untuk memilih presiden baru, legislator federal, gubernur negara bagian, dan ribuan pejabat lokal. Kampanye pemilu telah diwarnai gelombang serangan terhadap para kandidat yang meningkat dalam sepekan terakhir.

    Beberapa organisasi non-pemerintah telah melaporkan jumlah korban yang lebih tinggi, termasuk Data Civica, yang menghitung sekitar 30 pembunuhan terhadap kandidat sejak kampanye dimulai pada akhir September tahun lalu.

    Masa kampanye telah ditutup pada hari Rabu lalu. Sekitar 100 juta warga Meksiko, dari populasi 129 juta jiwa, berhak memberikan suara dalam pemilu mendatang.

    Mengatasi kekerasan yang membuat pembunuhan dan penculikan menjadi kejadian sehari-hari di Meksiko, akan menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi presiden berikutnya.

    (ita/ita)

  • Gerah Diberitakan Korupsi Jemaah, Kades se-Bojonegoro Lakukan Ini

    Gerah Diberitakan Korupsi Jemaah, Kades se-Bojonegoro Lakukan Ini

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemberitaan dan unggahan di media sosial soal penyidikan dugaan tindak pidana korupsi Mobil Siaga Desa membuat para kades di Kabupaten Bojonegoro gerah. Apalagi unggahan media sosial yang mengolah dan mengarahkan isu bahwa kepala desa yang melakukan tindak pidana korupsi berjemaah.

    Menyikapi hal itu, sejumlah kepala desa (Kades) di Kabupaten Bojonegoro bereaksi dengan melakukan gerakan bersama untuk mengembalikan bantuan pengadaan Mobil Siaga Desa ke Pemkab atau Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro. Sedikitnya ada 30 mobil siaga desa kemarin sudah mulai diparkir di area kantor Kejari di Jalan Rajekwesi.

    Kepala Desa Wotan Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro Anam Warsito mengatakan, adanya gerakan untuk mengembalikan kembali mobil siaga desa itu dipicu karena adanya muatan informasi yang menjadi konsumsi publik seolah-olah 384 kepala desa yang menerima BKKD Mobil Siaga Desa 2022 itu melakukan korupsi berjamaah.

    “Karena sudah viral dimana-mana yang diolah dari media maupun media sosial yang disebut kades di Bojonegoro korupsi berjamaah,” ujarnya, kemarin.

    Kalau secara mens rea, kata mantan anggota DPRD Bojonegoro itu, kepala desa sudah melakukan sesuai dengan aturan dan tidak memiliki niat jahat untuk melakukan mark up. Sesuai dengan harga yang ada di e-katalog satu unit mobil jenis Suzuki APV GX yang dipakai mobil siaga desa senilai Rp243 juta.

    “Tapi karena desa tidak terhubung dengan e-katalog, maka kami lakukan lelang manual, sesuai dengan juknis. Termasuk operasional pelayanan masyarakat, kami juga menganggarkan Rp25-35 juta,” terangnya.

    Dalam proses penyidikan ini, Anam Warsito juga menilai bahwa kepala desa sudah sangat kooperatif. Saat diperiksa sebagai saksi tidak ada yang mangkir. Pun tidak hadir, karena sakit maupun sedang berhaji. Selain itu juga uang cashback yang diterima dari besaran Rp7 juta hingga Rp15 juta juga telah diserahkan ke penyidik.

    “Sehingga kami memohon untuk penegakan mobil siaga ini, dengan mempertimbangkan beban psikologis yang kami terima atas justifikasi oleh masa. Maka meminta kepada Kejari Bojonegoro untuk memilah informasi yang bisa dikonsumsi publik dan materi penyidikan agar tidak bias di publik,” pintanya.

    Hingga akhirnya, setelah melakukan audiensi dengan Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto dan pihak Kejari Bojonegoro para kades yang dikoordinir Asosiasi Kepala Desa (AKD) membawa pulang kembali mobil siaga yang terlanjur diboyong ke kantor Kejari.

    “Hasil audiensi dengan Pj Bupati ada kesepakatan agar mobil siaga dimanfaatkan kembali untuk melayani masyarakat,” pungkasnya.

    Sementara Kepala Kejari Bojonegoro Muji Murtopo mengatakan, pada prinsipnya dalam penyidikan dugaan kasus tindak pidana korupsi ini belum akan melakukan penyitaan terhadap barang bukti mobil. Saat ini proses hukum yang berjalan masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. Kepada masyarakat, diimbau agar menerapkan asas praduga tak bersalah.

    “Kita harapkan kepada kepala desa ini untuk menyerahkan uang yang sudah diterima, daripada menumpuk mobil di kantor Kejari. Mudah-mudahan segera kita tuntaskan sehingga tidak berlama-lama,” ujarnya.

    Namun, pihaknya meminta agar dalam proses hukum yang berjalan ini semua pihak bisa memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya. Sehingga dalam proses penyidikan bisa segera tuntas. Untuk pengembalian mobil ini kami tegas tidak akan menerima mobil tersebut. Alasannya, yang akan dibongkar Kejari adalah proses kerugian negaranya, bukan soal mobilnya.

    “Kalau menurut saya, sebaiknya mobilnya ini dimanfaatkan untuk melayani masyarakat. Karena yang kami kejar bukan mobilnya, tetapi uang yang diterima para kades ini,” pungkasnya. [lus/beq]

  • 9 Tersangka Lakukan Rekonstruksi Kasus Pengeroyokan Antar Perguruan Silat di Gresik

    9 Tersangka Lakukan Rekonstruksi Kasus Pengeroyokan Antar Perguruan Silat di Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Aparat Satreskrim Polres Gresik, menggelar rekontruksi kasus pengeroyokan antar perguruan silat yang menyebabkan pemuda asal Krian Sidoarjo meregang nyawa. Ada 9 tersangka yang memperagakan adegan rekontruksi yang disaksikan ratusan warga Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo.

    Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik, Ipda Hepi mengatakan, rekonstruksi dilakukan selama dua jam. Mulai pagi hari hingga siang di tempat kejadian perkara (TKP).

    “Ada 8 adegan rekonstruksi di TKP pertama. Sedangkan di TKP kedua ada 19 adegan,” tuturnya, Jumat (31/5/2024).

    Sementara Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik Bram Prima Putra mengatakan, total ada 19 adegan rekonstruksi yang dilakukan oleh para tersangka di dua lokasi yang berbeda. Di lokasi pertama dua korban berhasil melarikan diri dari tindakan pengeroyokan oleh para tersangka.

    “Dari lokasi pertama, korban melarikan diri. Sedangkan di lokasi kedua terjadi pengeroyokan. Di mana korban SW kepalanya dihantam dengan botol bekas,” katanya.

    Dari adegan ke 17 lanjut dia, korban dipukul dengan botol oleh para tersangka. Kemudian adegan ke 18 korban dipukul oleh para tersangka hingga korban dibantu warga dan saksi temannya di adegan ke 19.

    “Adegan rekonstruksi ini tindakan para tersangka sudah cukup jelas melakukan tindak pidana penganiayaan. Dalam pekan ini pihaknya akan segera melimpahkan berkas ke Pengadilan Negeri (PN) Gresik. Untuk segera dilakukan sidang,” ungkapnya.

    Bram Prima Putra menambahkan, untuk tersangka yang masih belum cukup umur, atau anak berhadapan dengan hukum (ABH) juga dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Gresik.

    “Tiga tersangka ABH segera dilimpahkan ke PN Gresik dalam pekan ini. Begitu juga seterusnya enam tersangka lainnya nanti menyusul dilakukan persidangan,” imbuhnya.

    Sementara itu, ayah korban SW, M Bahrul Huda (49) meminta kepada para tersangka diberikan hukuman seadil-adilnya. Pasalnya dari rangkaian rekonstruksi beberapa para tersangka ada yang tidak mengaku.

    “Saya akan mengawal kasus anak saya hingga di pengadilan supaya terjerat dengan hukuman seadil-adilnya,” paparnya.

    Bahrul berharap hukuman yang diberikan kepada tersangka setimpal dengan apa yang dilakukan kepada korban.

    “Kami tidak ada niatan untuk balas dendam, yang penting kami berharap hukuman maksimal kepada para tersangka karena sudah menyebabkan nyawa orang,” pungkasnya. [dny/ian]

  • Kades se-Kecamatan Sumberrejo Bojonegoro Diperiksa Soal Dugaan Korupsi

    Kades se-Kecamatan Sumberrejo Bojonegoro Diperiksa Soal Dugaan Korupsi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro diperiksa Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat. Pemeriksaan dilakukan atas penyidikan dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Mobil Siaga Desa.

    Kasi Intelijen Kejari Bojonegoro Reza Aditya Wardana mengatakan, total ada 24 kades se-Kecamatan Sumberrejo yang dijadwalkan diperiksa hari ini. “Namun, ada dua kades yang izin tidak hadir,” ujarnya, Kamis (30/5/2024).

    Dua kades yang tidak hadir tersebut, beralasan sakit. Menurut Reza, sapaannya, dengan begitu penyidik tidak bisa memaksa untuk memeriksanya. “Kami akan menjadwalkan pemeriksaan ulang untuk dua kades yang beralasan itu. Mungkin, pekan depan,” imbuhnya.

    Sebelumnya, penyidik juga telah memeriksa kades se-Kedungadem dan Kalitidu. Mereka diperiksa pada Selasa (28/5/2024) dan Rabu (29/5/2024). Pemeriksaan ini untuk membongkar indikasi adanya dugaan korupsi terkait pengadaan Mobil Siaga Desa yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) 2022.

    Sebagaimana diketahui, sejak akhir 2023 Kejari Bojonegoro mulai menyelidiki Pengadaan Mobil Siaga yang dilakukan Pemkab Bojonegoro pada 2022 lalu. Pengadaan mobil siaga untuk 384 desa melalui dana Bantuan Khusus Keuangan Desa (BKKD) 2022 senilai total Rp98 miliar itu diduga terjadi penyelewengan.

    Indikasi awal yang dilakukannya penyidikan mobil siaga desa itu karena adanya ketidaksesuaian proses perencanaan, pengadaan, hingga selisih harga. Ada selisih harga sekitar Rp114-128 juta per pembelian Mobil Siaga. Selain itu, juga ada cashback dari dealer penyedia untuk para kades penerima Mobil Siaga.

    Hingga akhir Mei 2024 ini, sejumlah kades yang menyerahkan barang bukti dugaan tindak pidana korupsi pengadaan mobil siaga desa itu totalnya sudah lebih dari Rp1,8 miliar. Barang bukti tersebut didapat dari penyerahan kepada desa yang menerima cashback. [lus/ian]

  • Kasus Payudara, Kepala Sekolah di Sampang Dituntut Penjara 1,5 Tahun

    Kasus Payudara, Kepala Sekolah di Sampang Dituntut Penjara 1,5 Tahun

    Sampang (beritajatim.com) – Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar yang terjerat kasus pelecehan kepada beberapa orang guru memasuki sidang tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Sampang, Madura.

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat Suharto menuntut terdakwa Pasal 289 KUHP dengan hukuman satu tahun enam bulan penjara.

    Humas PN Sampang, Sucipto mengatakan bahwa sebelumnya telah dilaksanakan sidang permintaan keterangan terhadap terdakwa dan saksi. “Terdakwa oknum Kepala Sekolah inisial MF dituntut dengan ancaman satu tahun enam bulan atau 18 bulan hukuman penjara oleh JPU,” terang Sucipto, Kamis (30/5/2024).

    Lanjut Sucipto, terdakwa meminta keringanan dengan alasan terdakwa merupakan tulang punggung keluarga dan masih berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)

    “Terdakwa juga mengaku masih mempunyai cicilan kepada salah satu Bank,” tambahnya.

    Sementara, salah satu korban inisial Holilah merasa keberatan atas tuntutan yang dilayangkan JPU. Alasannya, ancaman hukumannya berbeda dengan sangkaan pasal yang disampaikan pihak kepolisian lalu.

    “Ancaman awal 12 tahun penjara, tapi saat ini hanya dituntut satu tahun enam bulan, ini sangat jauh dari harapan kami selaku korban,” sesalnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, empat orang perempuan dua di antaranya guru dan dua wali murid SDN Madulang 2, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, melaporkan oknum Kepsek setempat. Laporan lantaran diduga melakukan tindakan pelecehan.

    Guru yang diduga menjadi korban pelecehan tersebut yakni inisial A dan S asal Kabupaten Pamekasan. Sedangkan H yang merupakan wali murid asal Desa Maduleng, Kecamatan Omben.

    “Karna kami sering dilecehkan baik dengan perbuatan ataupun perkataan, maka kami bawa kasus ini ke ranah hukum untuk diproses,” kata salah satu guru sekaligus korban pelecehan usai menjalani pemeriksaan di Mapolres Sampang, Rabu (6/11/2023).

    Ia menambahkan, kejadian pelecehan itu tidak hanya terjadi di lingkungan guru sekolah, juga ada korban lainya yakni wali murid SDN Madulang.

    “Selain guru ada juga wali murid yang menjadi korban dengan mencoba melihat payudara ibu-ibu saat ambil rapor beberapa waktu lalu,” imbuhnya.

    Upaya untuk memberikan efek jera terhadap terlapor sebenarnya telah dilakukan guru setempat dengan mengadu ke Dinas Pendidikan (Disdik). Namun, tak kunjung ditangapi oleh terlapor.

    “Kami terpaksa melaporkan kasus ini ke polisi, karena kami takut terjadi hal yang tidak diinginkan, terutama menimpa murid,” pungkasnya. [sar/but]