Kementrian Lembaga: Kapolda Metro jaya

  • Kortas Tipidkor Buka Peluang Ambil Alih Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri   – Halaman all

    Kortas Tipidkor Buka Peluang Ambil Alih Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kortas Tipidkor Bareskrim Polri membuka peluang untuk mengambil alih kasus dugaan pemerasan yang dilakukan eks Ketua KPK, Firli Bahuri terhadap eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo.

    Hal ini setelah kasus yang ditangani oleh Polda Metro Jaya hingga kini belum terdengar lagi perkembangannya usai Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto berjanji bakal menyelesaikan kasus itu dengan cepat.

    “Dimungkinkan, bisa ditarik,” kata Kakortas Tipidkor Bareskrim Polri Irjen Cahyono Wibowo kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Meski begitu, Cahyono mengaku hal itu belum dilakukan karena proses penyidikan masih berjalan sesuai dengan asas due process of law atau hukum yang adil dan tidak memihak.

    “Tapi sejauh ini kami lihat berjalan ya. Kemudian kita tinggal melihat tindakan, bagaimana tindakan yang sesuai dengan due process of law nya. Kemarin kan sudah dipanggil, beliau tidak hadir,” kata dia.

    “Nah mungkin kita akan melakukan langkah-langkah berikutnya yang sebagaimana ketentuan aturan. Mungkin entah dipanggil lagi, baru dengan perintah membawa atau apapun itu,” tambahnya.

    Dia pun meyakini jika kasus yang menjerat Firli Bahuri akan tuntas. Hal ini karena secara kualitas, penyidik dianggap mampu untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait pemerasan itu.

    “Secara kualitas gitu ya, saya melihat didasarkan alat bukti ini cukup kuat, alat buktinya juga punya kualitas yang baik sehingga kami punya kesimpulan dan keyakinan bahwa ini bisa selesai,” imbuhnya.

     
    Janji Kapolda Metro Jaya

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan bahwa kasus pemerasan menyeret eks pimpinan KPK Firli Bahuri secepatnya akan dituntaskan. 

    Ia menyebut kasus tersebut diselesaikan dalam satu hingga dua bulan lagi. 

    “Saya tidak diam, mana Dirreskrimsus. Buka telinga lebar-lebar, catat. Secara teknis tidak usah dijelaskan. Ketika perkara ini belum selesai, ini hutang saya,” kata Karyoto kepada awak media di Jakarta, Selasa (31/12/2024). 

    Kemudian diterangkannya penuntasan kasus tersebut juga sudah didiskusikan. 

    “Dari diskusi kita terakhir, sudah satu minggu. Bahwa ini memang konsen untuk kita tuntaskan. Kortas Tipikor juga mendorong ini akan dituntaskan,” terangnya. 

    Lanjut Karyoto petunjuk sudah didapat untuk menuntaskan perkara tersebut. 

    “Empat petunjuk antara formil dan materil, ini lebih banyak sifatnya materil. Dan itu hanya cross check. Dan mudah-mudahan ya, kita berusaha secepatnya itu bisa satu bulan, dua bulan ini selesai,” tandasnya. 

    Namun, Kubu eks Ketua KPK, Firli Bahuri kembali mendesak agar kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dihentikan atau dikeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3).

    Hal ini dikatakan pengacara Firli, Ian Iskandar setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto lagi-lagi berjanji akan menyelesaikan kasus tersebut dalam waktu dekat.

    Ian mengatakan penghentian kasus yang menjerat kliennya sebagai tersangka itu sudah sepatutnya dilakukan sesuai dengan KUHAP.

    “Polda Metro Jaya wajib menghentikan penyidikan dan mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) karena tidak cukup bukti sebagaimana diatur dalam pasal 109 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum acara Pidana,” kata Ian dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).

    Tak kunjung lengkapnya berkas perkara di mana sudah empat kali dikembalikan jaksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta, menurut Ian menjadi bukti jika tak ada cukup bukti yang kuat dalam perkara tersebut.

    Ia mengatakan meski sudah ada 123 saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut. Namun, berkas tersebut tak kunjung lengkap.

    Padahal, salah satu petunjuk jaksa adalah perlu dilakukan pemeriksaan terhadap saksi yang melihat, mendengar, mengetahui dan mengalami sendiri sekurang kurangnya 2 orang saksi. 

    Hal ini, kata Ian, menandakan penyidik belum memenuhi alat bukti keterangan saksi dan dapat diartikan tidak ada bukti yang relevan untuk mendukung tuduhan yang dialamatkan kepada kliennya. 

    “Karena saksi yang telah dijadikan saksi dalam berkas perkara tidak masuk dalam syarat dan kriteria sebagai saksi. Artinya dari 123 saksi tidak ada yang memenuhi syarat dan kriteria sebagai g saksi. Karena itu sampai sekarang, berkas perkara tidak memenuhi syarat materiil artinya tidak ada alat bukti dan perkaranya tidak ada,” ujar dia.

    “Perkara yang disangkakan kepada pak FB tidak ada saksi bagaimana mau memenuhi syarat materiil,” sambungnya.

  • Polda Metro Bentuk Tim Pemecah Kemacetan Diisi Brimob-Sabhara, Pj Gubernur DKI: Pasti Kita Support

    Polda Metro Bentuk Tim Pemecah Kemacetan Diisi Brimob-Sabhara, Pj Gubernur DKI: Pasti Kita Support

    JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyatakan dukungan terhadap rencana pembentukan tim pemecah kemacetan oleh Polda Metro Jaya yang diisi oleh anggota Brimob dan Sabhara.

    Menurut Teguh, pelibatan anggota kepolisian selain Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk mengurai kemacetan Jakarta bisa bersinergi dengan jajaran Dinas Perhubungan DKI dan Satpol PP

    “Khusus untuk tim pemecah, pastinya nanti kita akan support dan kita dukung dengan perangkat yang ada, apakah itu Dinas Perhubungan, Satpol PP, pasti juga melibatkan wilayah-wilayah yang berkait, khususnya di tempat-tempat keramaian tersebut,” kata Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 11 Februari.

    Teguh mengaku, wacana pelibatan tim pemecah kemacetan juga telah disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam apel Operasi Keselamatan Jaya 2025.

    Menurut Karyoto, Jakarta masih mengadapi masalah kemacetan lalu lintas. Volume kepadatan lalu lintas pun bertambah setiap tergelarnya acara-acara keramaian. Maka, Polda Metro Jaya akan membantu mengurai kemacetan lewat pelibatan anggotanya.

    “Kita tahu misalnya di Senayan GBK ada 100 ribu orang kumpul. Pastinya pada jam pas akan mulai atau selesai bubar itu macet. Nah kami dukung dalam kerangka operasi keselamatan jaya 2025, itu yang lebih langsung inline adalah dari Dinas Perhubungan,” tutur Teguh.

    “Paling tidak, kami selama operasi keselamatan jaya ini ada sekitar 100 personil langsung kita tugaskan. Kemudian juga selain personil ada peralatan derek dan mobil derek, dan juga ada terkait masalah bagaimana uji kelayakan,” tambahnya.

    Diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto membentuk Tim Pemecah Kemacetan. Nantinya, tim tersebut tak hanya berisi anggota lalu lintas (lantas) tetapi ada juga dari Sabhara dan Brimob.

    “Kolaborasi yang agak baru karena biasanya yang ngantur-ngatur adalah anggota lalu lintas tapi saya tambahkan anggota Sabhara dan Brimobnya,” ujar Karyoto.

    Nantinya, personel dari Brimob akan berpatroli. Sehingga, bila ditemukan titik kemacetan bisa dilakukan upaya untuk segera mengurai. Dengan langkah cepat tersebut diharapakan dapat memberikan kemanan dan kenyamanan masyarakat yang sedang beraktivitas atau berkendara.

    Kemudian, Tim Pemecah Kemacetan itu akan mengendarai sepeda motor. Tujuannya agar mereka bisa lebih cepat masuk ke titik macet dan segera melakukan upaya penguraian.

    “Saya sudah minta lalu lintas yang khusus itu dipersiapkan dan Sabhara untuk khusus itu dan mereka gerakannya bermotor. Kalo pakai mobil mau masuk saja sudah antre,” kata Karyoto.

  • Ini Jenis Pelanggaran yang Kena Tilang Manual saat Operasi Keselamatan 2025

    Ini Jenis Pelanggaran yang Kena Tilang Manual saat Operasi Keselamatan 2025

    Jakarta

    Polri resmi melaksanakan Operasi Keselamatan 2025 serempak di Indonesia mulai hari ini (10/2/2025). Ada sekitar 11 poin pelanggan lalu lintas yang diincar. Tak hanya lewat tilang elektronik ETLE, penindakan terhadap pelanggar lalu lintas juga akan dilakukan secara manual atau secara langsung oleh polisi yang bertugas di lapangan.

    Salah satu Polda yang memberlakukan tilang manual adalah Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebut dalam kegiatan Operasi Keselamatan Jaya 2025 Kepolisian tetap memberlakukan penindakan secara manual untuk pelanggaran tertentu meski sudah ada tilang secara elektronik (ETLE) statis atau mobile (bergerak).

    “Seperti pemalsuan pelat nomor dan tidak menggunakan pelat nomor, begitu juga penggunaan lampu strobo. Ini akan kita tindak secara manual,” bilang Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, Senin (10/2/2025) seperti dikutip dari Antara. Latif juga menyebutkan Kepolisian akan melaksanakan pengecekan kepada angkutan umum dan juga para pengemudi.

    “Kita akan melaksanakan pengecekan ke terminal-terminal ataupun langsung ke pool-pool dari armada kendaraan tersebut,” kata Latif lagi.

    Kemudian untuk para pengemudi, Latif menyebutkan akan melakukan beberapa pengecekan urine maupun tes alkohol. Selanjutnya Latif juga mengimbau kepada masyarakat agar melaporkan jika ada anggota yang bermain saat Operasi Keselamatan Jaya 2025.

    “Silahkan, masyarakat melapor apabila ada anggota kami yang melakukan hal-hal di luar ketentuan, silahkan lapor ke kami, kami sangat terbuka,” tegas Latif.

    Polda Metro Jaya menggelar apel pasukan Operasi Keselamatan Jaya 10 Februari – 23 Maret 2025 yang diikuti 1.675 personel gabungan dari unsur Polda Metro Jaya, TNI, dan Pemerintah Daerah.

    “Operasi gabungan ini untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas serta kepatuhan masyarakat, menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat memimpin apel di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (10/2/2025).

    Menurut Karyoto, operasi ini juga bertujuan untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas. Selanjutnya Karyoto berpesan agar operasi ini mengedepankan kegiatan yang bersifat edukatif, persuasif, dan humanis kepada masyarakat dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di bidang lalu lintas.

    (lua/din)

  • Macet Jakarta Bikin Emosi, Kecepatan Rata-rata Cuma 20 Km/Jam

    Macet Jakarta Bikin Emosi, Kecepatan Rata-rata Cuma 20 Km/Jam

    Jakarta

    Jalanan macet di Jakarta sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Klakson bersahutan dan emosi juga terkuras. Bahkan kecepatan kendaraan rata-rata hanya 20 km/jam.

    Tingkat kemacetan di jalanan Jakarta cukup parah. Kemacetan pun jadi pemandangan yang harus dilihat warga setiap harinya. Terlebih buat sering beraktivitas di pusat kota Jakarta. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat memimpin Apel Pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2025 mengungkap, kemacetan Jakarta bikin pengendara emosi. Tak cuma itu, banyak masyarakat yang tak sabar sehingga membunyikan klakson.

    “Kita di Jakarta yang hari-hari tidak lepas dari kemacetan tentunya akan menguras emosi. Bahkan saya sendiri ketika saya berkendaraan banyak masyarakat yang tidak sabar dengan membunyikan klakson. Ini indikasi bahwa masyarakat jenuh,” kata Karyoto dilansir detikNews.

    Karyoto menyebut, tidak hanya hari kerja, kemacetan lalu lintas saat ini terjadi saat akhir pekan khususnya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

    “Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100 ribu dengan event-event besar. Dibuka pukul 19.00, 15.00 sudah mulai macet. Selesai 21.00 atau 22.00 dan cair baru (jam) 01.00 atau 02.00 (dini hari). Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja,” jelas Karyoto.

    Rata-rata Kecepatan Kendaraan di Jakarta 20 km/jam

    Parahnya tingkat kemacetan membuat Jakarta masuk dalam kota termacet ketujuh di dunia. Kecepatan rata-rata kendaraan di jalan pun tak lebih dari 30 km/jam. Itu berdasarkan Global Traffic Scorecard 2024 yang dirilis INRIX, perusahaan analisis data lalu lintas asal Amerika Serikat.

    Dalam studi INRIX itu, Jakarta naik peringkat. Tahun lalu, Jakarta menduduki nomor 10 kota termacet di dunia. Di tahun ini, INRIX mendata Jakarta menduduki peringkat ketujuh kota termacet di dunia.

    Berdasarkan studi INRIX itu, dalam satu tahun setiap pengendara kehilangan waktu 89 jam karena kemacetan. Hal itu meningkat dari tahun 2023 yang hanya 65 jam. Ada kenaikan 37 persen.

    INRIX mencatat kecepatan rata-rata di pusat kota Jakarta hanya 13 mil per jam atau 20 km/jam. Dalam Global Traffic Scorecard 2024 ini, Istanbul di Turki menjadi kota termacet di dunia. INRIX mencatat, pengendara di Istanbul membuang 105 jam dalam setahun karena terjebak macet.

    Global Traffic Scorecard 2024 dari INRIX ini mencakup data dan tren transportasi di antara 946 wilayah perkotaan yang dianalisis di seluruh dunia. Temuan tersebut memberikan kemampuan untuk memantau dan mengukur lalu lintas di wilayah masing-masing.

    “Lalu lintas juga dapat dilihat sebagai barometer bagi perekonomian. Pergerakan orang, barang, dan jasa menciptakan permintaan untuk perjalanan darat, tetapi ketika permintaan melebihi pasokan ruang jalan, hal itu mengakibatkan kemacetan. Ini berarti bahwa meskipun kemacetan lalu lintas berdampak negatif terhadap perekonomian, itu merupakan gejala aktivitas ekonomi,” sebut INRIX dalam laporannya.

    (dry/din)

  • Kapolda Metro bakal bentuk tim pemecah kemacetan

    Kapolda Metro bakal bentuk tim pemecah kemacetan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Kapolda Metro bakal bentuk tim pemecah kemacetan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 10 Februari 2025 – 18:55 WIB

    Elshinta.com – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Karyoto bakal membentuk tim pemecah kemacetan usai menilai banyak masyarakat yang merasa jenuh dengan kemacetan di Jakarta.

    “Kita di Jakarta yang hari-hari tidak lepas dari kemacetan tentunya akan menguras emosi,” katanya saat ditemui di Jakarta, Senin.

    Bahkan dia sendiri ketika berkendaraan banyak masyarakat yang tidak sabar dengan membunyikan klakson. “Ini indikasi bahwa masyarakat jenuh,” katanya.

    Akibat hal tersebut, Karyoto memerintahkan jajarannya untuk membentuk tim pemecah kemacetan yang berasal dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya. “Kemarin sudah saya perintahkan untuk membuat tim pemecah kemacetan,” katanya.

    Dia mengatakan, jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang. Tidak seperti itu. “Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi,” katanya.

    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan tim pemecah kemacetan nantinya bertugas untuk mengurai kemacetan. “Pada saat terjadi lokasi-lokasi simpul yang ‘stuck’ akan kita urai,” katanya.

    Pada saat terjadi stagnan, tim tersebut akan datang untuk mengurai lokasi kemacetan tersebut yang akan dipancarkan oleh Traffic Management Center atau TMC dengan informasi dari petugas yang ada di lapangan.

    Argo juga menambahkan tim pemecah kemacetan berjumlah sekitar 60-80 personel yang bersiap di lapangan.

    “Para personel nanti menggunakan motor-motor trail sehingga nanti lokasi-lokasi khususnya di wilayah jalur kemacetan dapat segera terurai dengan adanya keberadaan tim tersebut,” katanya.

    Mengenai perbedaan dengan personel Ditlantas yang biasa mengatur lalu lintas di jalan raya, Argo menyebutkan perbedaannya ada di fungsi dan tugas mereka.

    “Tentunya keberadaan personel di lapangan setiap pagi, sore, sampai malam itu memang untuk melaksanakan pengaturan. Nah dengan adanya tim ini, mereka statis dan bergerak langsung dititik kemacetan,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Polisi edukasi pengendara melalui Operasi Keselamatan Jaya di Jakbar

    Polisi edukasi pengendara melalui Operasi Keselamatan Jaya di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Barat melakukan Operasi Keselamatan Jaya 2025 dengan mengedukasi para pengendara kendaraan bermotor yang melanggar aturan lalu lintas.

    “Edukasi itu bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas guna mengurangi angka kecelakaan,” kata Pejabat Sementara (Ps) Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Mujiyanto di Jakarta, Senin.

    Operasi tersebut dilakukan di sejumlah traffic light (TL) strategis di wilayah Jakarta Barat, seperti TL Tomang, TL Grogol, Tamansari, dan Kembangan.

    Selama operasi berlangsung pada hari pertama, polisi membagikan brosur berisi imbauan keselamatan berlalu lintas serta membentangkan spanduk yang menginformasikan dimulainya Operasi Keselamatan 2025.

    “Kepolisian juga bekerja sama dengan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat untuk melakukan sosialisasi dan pengecekan kelengkapan surat-surat kendaraan serta uji kir di Terminal Bus Kalideres,” ujar Mujiyanto.

    Pengecekan tersebut meliputi “ramp check” dan pemeriksaan fisik kendaraan untuk memastikan kesiapan kendaraan dalam kondisi laik jalan.

    “Operasi Keselamatan 2025 akan berlangsung selama 13 hari, mulai dari 10 Februari hingga 23 Februari 2025,” kata Mujiyanto.

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Karyoto menjelaskan Operasi Keselamatan Jaya 2025 ini lebih difokuskan kepada upaya-upaya penyadaran atau preemtif terhadap masyarakat dalam berlalu lintas.

    “Pencegahan pelanggaran lebih kepada edukasi membangun kesadaran para pengguna jalan berkendaraan bermotor, ” kata Karyoto saat ditemui di Jakarta, Senin.

    Karyoto menyebutkan Operasi Keselamatan Jaya ini juga untuk mencegah terjadinya kasus kecelakaan fatal seperti beberapa waktu lalu di Gate Tol Ciawi.

    Dia mencontohkan membangun kesadaran adalah ketika pengguna kendaraan mengecek alat-alat keselamatan seperti rem.

    “Memang kita juga tidak tahu gangguan mekanikal, kalau itu tidak dicek itu bisa terjadi, tetapi kalau pengecekan lebih bagus mungkin kekurangan-kekurangan yang bisa mengakibatkan kecelakaan fatal bisa dicegah,” jelasnya.

    Karyoto juga menyebutkan Operasi Keselamatan Jaya ini merupakan prakondisi atau cipta kondisi menjelang Operasi Ketupat.

    “Masyarakat harus patuh, taat kepada peraturan-peraturan yang mengikat, pertama adalah pengecekan alat kendaraan yang dipakai, yang kedua pengecekan terhadap rambu-rambu yang ada, dia juga harus memahami rambu-rambu yang dihadapi pada saat dia berjalan,” jelasnya.

    Polda Metro Jaya menggelar apel pasukan Operasi Keselamatan Jaya 10 Februari – 23 Maret 2025 yang diikuti 1.675 personel gabungan dari unsur Polda Metro Jaya, TNI, dan Pemerintah Daerah.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polda Metro Bentuk Tim Pemecah Kemacetan Jakarta, Apa Saja Tugasnya?

    Polda Metro Bentuk Tim Pemecah Kemacetan Jakarta, Apa Saja Tugasnya?

    Jakarta: Kemacetan Jakarta merupakan masalah dan tantangan yang hingga saat ini belum ditemukan solusinya. Untuk mengatasi masalah kemacetan Jakarta, Polda Metro Jaya berinisiatif membentuk tim pemecah kemacetan.

    “Kemarin, Minggu yang lalu sudah saya perintahkan untuk membuat tim pemecah kemacetan,” kaya Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto kepada wartawan, Senin, 10 Februari 2025.

    Karyoto menyampaikan kemacetan di Jakarta terjadi bukan saat weekday saja, tetapi juga pada saat weekend.

    “Jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang. Tidak seperti itu. Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi,” imbuhnya.

    Karyoto mengatakan macet Jakarta saat ini sudah mengalami pergeseran dibanding beberapa tahun silam. Karyoto menyebut, tidak hanya hari kerja, kemacetan lalu lintas saat ini terjadi saat akhir pekan khususnya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. 
     

    “Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100 ribu dengan event-event besar. Dibuka pukul 19.00, 15.00 sudah mulai macet. Selesai 21.00 atau 22.00 dan cair baru (jam) 01.00 atau 02.00 (dini hari). Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja,” ujarnya. 
    Tugas tim pemecah kemacetan

    Lebih lanjut, Karyoto belum merinci lebih jauh terkait dengan tugas tim pemecah kemacetan yang dibentuk Polda Metro Jaya. Namun untuk awal, tim tersebut akan berfokus dalam penerapan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi kemacetan.

    “Tentunya dengan cara rekayasa, pelayanan yang humanis, memberikan kesejukan kepada seluruh masyarakat pengguna jalan dengan sabar dan cepat akan lebih memperlancar situasi arus lalu lintas,” pungkasnya.

    Jakarta: Kemacetan Jakarta merupakan masalah dan tantangan yang hingga saat ini belum ditemukan solusinya. Untuk mengatasi masalah kemacetan Jakarta, Polda Metro Jaya berinisiatif membentuk tim pemecah kemacetan.
     
    “Kemarin, Minggu yang lalu sudah saya perintahkan untuk membuat tim pemecah kemacetan,” kaya Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto kepada wartawan, Senin, 10 Februari 2025.
     
    Karyoto menyampaikan kemacetan di Jakarta terjadi bukan saat weekday saja, tetapi juga pada saat weekend.

    “Jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang. Tidak seperti itu. Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi,” imbuhnya.
     
    Karyoto mengatakan macet Jakarta saat ini sudah mengalami pergeseran dibanding beberapa tahun silam. Karyoto menyebut, tidak hanya hari kerja, kemacetan lalu lintas saat ini terjadi saat akhir pekan khususnya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. 
     

     
    “Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100 ribu dengan event-event besar. Dibuka pukul 19.00, 15.00 sudah mulai macet. Selesai 21.00 atau 22.00 dan cair baru (jam) 01.00 atau 02.00 (dini hari). Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja,” ujarnya. 
    Tugas tim pemecah kemacetan

    Lebih lanjut, Karyoto belum merinci lebih jauh terkait dengan tugas tim pemecah kemacetan yang dibentuk Polda Metro Jaya. Namun untuk awal, tim tersebut akan berfokus dalam penerapan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi kemacetan.
     
    “Tentunya dengan cara rekayasa, pelayanan yang humanis, memberikan kesejukan kepada seluruh masyarakat pengguna jalan dengan sabar dan cepat akan lebih memperlancar situasi arus lalu lintas,” pungkasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Kemacetan di Jakarta Bikin Emosi Terkuras!

    Kemacetan di Jakarta Bikin Emosi Terkuras!

    Jakarta

    Kemacetan di Jakarta bikin emosi terkuras. Klakson bersahutan menjadi indikasi masyarakat jenuh dengan kemacetan Jakarta.

    Kemacetan di Jakarta menjadi salah satu pekerjaan rumah yang belum juga terselesaikan. Seperti diketahui bersama, jalanan Jakarta hampir tak pernah luput dari kemacetan setiap harinya. Sekalipun di akhir pekan, Jakarta tetap dilanda kemacetan.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengungkap, kemacetan di Jakarta ini cukup menguras emosi. Bahkan suara klakson bersahutan pun seolah sudah menjadi hal yang lumrah.

    “Kita di Jakarta yang hari-hari tidak lepas dari kemacetan tentunya akan menguras emosi. Bahkan saya sendiri ketika saya berkendaraan banyak masyarakat yang tidak sabar dengan membunyikan klakson. Ini indikasi bahwa masyarakat jenuh,” kata Karyoto dikutip detikNews.

    Di akhir pekan, saat sebagian besar kantor libur, nyatanya tak membuat jalanan sepi. Kondisi ini, kata Karyoto, berbeda dengan beberapa tahun silam saat macet umumnya tak terjadi di akhir pekan.

    “Jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang, tidak seperti itu. Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi. Pada saat ini, hari Sabtu Minggu, lebih banyak event-event yang terjadi di seputaran Senayan,” sambung Karyoto.

    Terlebih bila event yang diadakan itu menghadirkan hingga ratusan ribu orang. Untuk mengatasi kemacetan ini, Irjen Karyoto telah membentuk tim ‘Pemecah Macet’. Karyoto belum merinci lebih jauh tugas tim pemecah macet tersebut, namun dia mengatakan tim itu nantinya akan berfokus untuk melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi kemacetan.

    Jakarta Kota Termacet ke-7 di Dunia

    Kemacetan di Jakarta memang sudah parah. Bahkan dalam data yang dirilis oleh perusahaan analisis data lalu lintas asal Amerika Serikat INRIX, Jakarta menduduki peringkat ketujuh di dunia. Posisi Jakarta itu naik karena tahun sebelumnya Jakarta bertengger di posisi ke-10.

    Berdasarkan studi INRIX itu, dalam satu tahun setiap pengendara kehilangan waktu 89 jam karena kemacetan. INRIX mencatat kecepatan rata-rata di pusat kota Jakarta hanya 13 mil per jam atau 20 km/jam. Di Indonesia, Jakarta bertengger di posisi pertama kota yang paling macet.

    (dry/rgr)

  • Perhatikan! Ini titik-titik Operasi Keselamatan Jaya 2025

    Perhatikan! Ini titik-titik Operasi Keselamatan Jaya 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Perhatikan! Ini titik-titik Operasi Keselamatan Jaya 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 10 Februari 2025 – 13:14 WIB

    Elshinta.com – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengungkapkan titik-titik yang menjadi lokasi sasaran pelaksanaan Operasi Keselamatan Jaya 2025.

    “Diantaranya di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Jalan Sudirman-Thamrin, Jalan H.R. Rasuna Said, dan Jalan Tentara Pelajar,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Latif Usman saat ditemui di Jakarta, Senin.

    Kemudian Latif juga menyebut untuk tiap-tiap satuan di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Operasi Keselamatan Jaya 2025 memiliki sasaran yang berbeda-beda.

    Untuk di Jakarta Pusat, lokasi dan sasarannya ada tiga titik yakni: Jalan Rajawali (melawan arus), lampu lalu lintas Pintu Besi (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) tidak sesuai ketentuan dan rotator tidak sesuai peruntukannya), lampu lalu lintas Jembatan Merah Gunung Sahari (pengemudi di bawah umur dan melawan arus).

    Selanjutnya di Jakarta Utara, lokasi dan sasarannya ada empat titik yakni: Jalan Raya Cilincing atau lampu lalin Tanah Merdeka (Tidak Menggunakan Helm dan tanpa TNKB), Jalan RE. Martadinata atau lampu lalin Jembatan Goyang (melawan arus), Jalan Raya Pakin atau lampu lalin Mitra Bahari (tidak memakai helm dan melawan Arus) dan Jalan Raya Yos Sudarso atau lampu lalin Permai (Tidak memakai helm, langgar lampu merah, dan rotator tidak sesuai peruntukan.

    “Kemudian di Jakarta Barat sasarannya ada lima titik yaitu di Jalan Letjen S. Parman (TNKB tidak sesuai ketentuan), Jalan Daan Mogot (rotator tidak sesuai peruntukannya dan pengemudi di bawah umur), Jalan Brigjen Katamso (melawan arus), Jalan Kemanggisan Raya (melawan arus), ” ucap Latif.

    Berikutnya Jakarta Selatan ada tiga titik, lampu lalin Robinson Pasar Minggu (tidak memakai helm), Jalan Raya Fatmawati (rambu jalan), dan Jalan Ciputat Raya (melawan arus).

    Untuk di wilayah Jakarta Timur ada empat titik yaitu: Jalan DI. Panjaitan depan WIKA arah utara (rotator tidak sesuai peruntukannya), lampu lalin Halim Baru arah utara, Jalan MT. Haryono dan Jalan Mayjend Sutoyo (TNKB tidak sesuai ketentuan), Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara depan Mall Basura (pengendara di bawah umur), kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) Duren Sawit, Jalan RS. Soekamto depan Mcd (Tidak memakai helm dan melawan arus).

    “Operasi kewilayahan Keselamatan Jaya 2025 dilaksanakan 24 jam di seluruh wilayah Hukum Polda Metro Jaya,” ucap Latif.

    olda Metro Jaya menggelar apel pasukan Operasi Keselamatan Jaya 10 Februari – 23 Maret 2025 yang diikuti 1.675 personel gabungan dari unsur Polda Metro Jaya, TNI, dan Pemerintah Daerah

    “Operasi gabungan ini untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas serta kepatuhan masyarakat, menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat memimpin apel di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin.

    Menurut Karyoto, operasi ini juga bertujuan untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas.

    Sumber : Antara

  • Dimulai Hari Ini, Operasi Keselamatan Jaya Sasar 11 Jenis Pelanggaran

    Dimulai Hari Ini, Operasi Keselamatan Jaya Sasar 11 Jenis Pelanggaran

    Jakarta: Polda Metro Jaya menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2025 mulai hari ini Senin, 10 Februari hingga 23 Februari 2025 mendatang. 

    Operasi penertiban lalu lintas ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pengguna jalan menjelang Operasi Ketupat dalam momen arus mudik dan balik libur Lebaran 2025 nanti.

    “Ada beberapa pelanggaran yang menjadi fokus pihak kepolisian,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin, 10 Februari 2025.

    Ade Ary merinci beberapa pelanggaran tersebut mulai dari melawan arah hingga tidak menggunakan helm. Selain itu, penggunaan pelat kendaraan palsu hingga rotator yang tidak sesuai peruntukannya juga bakal ditindak. 
     

     

    Terjunkan 1.675 personel

    Sebanyak 1.675 personel gabungan diterjunkan dalam operasi lalu lintas ini. “Anggota yang dilibatkan TNI-Polri hampir kurang lebih 1.675,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat memimpin apel gelar pasukan.

    Karyoto menambahkan, selain untuk membangun kesadaran pengguna jalan, operasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
    Daftar pelanggaran yang menjadi target operasi:

    1. Melanggar marka berhenti
    2. Melawan arus
    3. Pelanggaran berkendara di bawah pengaruh alkohol
    4. Menggunakan handphone saat mengemudi
    5. Tidak menggunakan helm SNI
    6. Knalpot brong
    7. Mengemudikan kendaraan roda empat tidak menggunakan sabuk keselamatan
    8. Pelanggaran melebihi batas kecepatan
    9. Pelanggaran berkendara di bawah umur atau tidak memiliki SIM
    10. Tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) yang tidak sesuai dengan ketentuannya
    11. Penggunaan rotator tidak sesuai dengan peruntukannya

    Jakarta: Polda Metro Jaya menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2025 mulai hari ini Senin, 10 Februari hingga 23 Februari 2025 mendatang. 
     
    Operasi penertiban lalu lintas ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pengguna jalan menjelang Operasi Ketupat dalam momen arus mudik dan balik libur Lebaran 2025 nanti.
     
    “Ada beberapa pelanggaran yang menjadi fokus pihak kepolisian,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin, 10 Februari 2025.

    Ade Ary merinci beberapa pelanggaran tersebut mulai dari melawan arah hingga tidak menggunakan helm. Selain itu, penggunaan pelat kendaraan palsu hingga rotator yang tidak sesuai peruntukannya juga bakal ditindak. 
     

     

    Terjunkan 1.675 personel

    Sebanyak 1.675 personel gabungan diterjunkan dalam operasi lalu lintas ini. “Anggota yang dilibatkan TNI-Polri hampir kurang lebih 1.675,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat memimpin apel gelar pasukan.
     
    Karyoto menambahkan, selain untuk membangun kesadaran pengguna jalan, operasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan keselamatan berkendara.

    Daftar pelanggaran yang menjadi target operasi:

    1. Melanggar marka berhenti
    2. Melawan arus
    3. Pelanggaran berkendara di bawah pengaruh alkohol
    4. Menggunakan handphone saat mengemudi
    5. Tidak menggunakan helm SNI
    6. Knalpot brong
    7. Mengemudikan kendaraan roda empat tidak menggunakan sabuk keselamatan
    8. Pelanggaran melebihi batas kecepatan
    9. Pelanggaran berkendara di bawah umur atau tidak memiliki SIM
    10. Tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) yang tidak sesuai dengan ketentuannya
    11. Penggunaan rotator tidak sesuai dengan peruntukannya
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)