Kementrian Lembaga: Kapolda Metro jaya

  • Kapolri Kunjungi Mako Brimob Kwitang, Apresiasi Jajaran Siaga Saat Kericuhan

    Kapolri Kunjungi Mako Brimob Kwitang, Apresiasi Jajaran Siaga Saat Kericuhan

    Jakarta

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Markas Komando (Mako) Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta. Jenderal Sigit mengapresiasi jajarannya siaga melakukan pengamanan saat kericuhan.

    Dalam kunjungan itu, Kapolri didampingi Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, Dankorbrimob Polri Komjen Imam Widodo, Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri. Jenderal Sigit menegaskan Brimob telah menunjukkan kesigapan dalam melakukan pengamanan.

    “Saya ucapkan terima kasih, dalam waktu empat hari tetap berjuang mempertahankan markas, meskipun menghadapi berbagai macam aksi rusuh. Saya bangga rekan-rekan bisa mempertahankan markas kebanggaan ini,” ujar Jenderal Sigit dalam keterangannya, Selasa (2/9/2025).

    Jenderal Sigit juga menegaskan bahwa Polri menghormati kebebasan menyampaikan pendapat yang dijamin Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Namun, ia mengingatkan aksi yang berujung pada pembakaran, penjarahan, dan penyerangan terhadap aparat bukanlah bentuk penyampaian pendapat.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Mako Brimob Kwitang, Jakarta. (dok.Polri) Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Mako Brimob Kwitang, Jakarta. (dok.Polri)

    “Yang terjadi kemarin bukan menyampaikan pendapat, karena tidak ada orasi, mereka datang langsung menyerang, membakar, menjarah. Saya anggap itu pelanggaran pidana, karena telah membakar, menjarah hingga menyebabkan beberapa orang terluka” ujarnya.

    “Pertahankan markas kalian dengan sebaik-baiknya. Haram hukumnya markas sampai jebol” imbuhnya.

    Jenderal Sigit mengingatkan anggota Brimob untuk bisa membedakan antara pengunjuk rasa yang sah dengan perusuh. Dia menegaskan hak-hak pengunjuk rasa tetap dijamin, tetapi tidak ada toleransi terhadap perusuh.

    (wnv/eva)

  • Polda Metro Jaya Bakal Gelar Patroli Skala Besar, Gang-Gang Disisir

    Polda Metro Jaya Bakal Gelar Patroli Skala Besar, Gang-Gang Disisir

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya menyatakan patroli berskala besar bakal menyisir gang-gang untuk memelihara Kamtibmas pasca-demonstrasi yang ricuh di Jakarta.

    Karo Ops Polda Metro Jaya, Kombes I Ketut Gede Wijatmika mengatakan patroli itu melibatkan 350 personel dari Polda Metro Jaya.

    “Skala kecil kita masuk ke gang-gang sehingga masuk ke segala penjuru. Untuk saat ini 350 [personel] kita libatkan dari beberapa fungsi,” ujar Ketut di Polda Metro Jaya, Senin (1/9/2025).

    Dia menambahkan, ratusan personel ini bakal dibagi dua rute patroli. Pertama mulai dari Cawang-Jatinegara-Polres Metro Jaktim-Polres Metro Jakpus-Sunter-Polres Metro Jakut-Polda Metro Jaya.

    Kemudian, rute kedua melalui Kuningan-Kwitang-Tomang-Daan Mogot-Polres Metro Jakbar-Jaksel-Polda Metro Jaya. Melalui patroli ini diharapkan agar masyarakat bisa kembali normal dan beraktivitas dengan tenang.

    “Harapannya kita seluruh masyarakat untuk bisa kembali normal seperti sedia kala tidak ada gangguan, halangan, bekerja dengan tenang, beraktivitas dengan lancar,” pungkasnya.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, kepolisian menerjunkan sejumlah kendaraan taktis (rantis), motor trail, mobil patroli hingga anggota Brimob untuk patroli kali ini.

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengemukakan bahwa pihaknya telah mendapatkan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto agar TNI-Polri bisa melakukan patroli untuk memulihkan situasi usai ricuh beberapa terakhir.

    “Patroli yang kami laksanakan untuk menegaskan komitmen kami PMJ untuk senantiasa berupaya semaksimal mungkin memberikan perlindungan dan rasa aman kepada masyarakat,” ujar Asep di DPR, Minggu (31/9/2025) malam.

  • Polda Metro Jaya Tangkap 1.240 Demonstran

    Polda Metro Jaya Tangkap 1.240 Demonstran

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya tangkap 1.240 demonstran yang melakukan aksi sepanjang minggu kemarin di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

    Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Asep Edi Suheri mengemukakan bahwa ribuan orang demonstran yang ditangkap itu merupakan warga luar Jakarta yang melakukan aksi di wilayah Jakarta. Menurutnya, demonstran yang ditangkap itu didominasi berasal dari wilayah Jawa Barat dan Banten.

    “Jadi sejak awal kejadian sampai saat ini, total massa aksi yang sudah ditangkap ada 1.240 orang yang berasal dari luar Jakarta,” tuturnya di Jakarta, Senin (1/9).

    Dia menegaskan bahwa pihaknya juga telah mendeteksi demonstran yang melakukan penjarahan, hanya tinggal menunggu waktu untuk diringkus.

    “Kami sudah mendeteksi siapa saja yang melakukan aksi penjarahan, kami akan melakukan tindakan tegas,” katanya.

    Dia memastikan bahwa pihaknya tidak akan segan melakukan tindakan tegas terhadap demonstran yang melakukan pengrusakan fasilitas umum karena sudah mendapatkan izin dari Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    “Kami sudah mendapatkan instruksi untuk menindak tegas setiap aksi anarkis yang merusak fasilitas umum,” ujarnya.

    Menurutnya, aksi penyampaian pendapat harus dilakukan secara santun dan tidak diikuti dengan anarkis. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan aksi tersebut.

    “Mudah-mudahan Kota Jakarta bisa damai dan aman, terima kasih,” tuturnya

  • Kawasan Mako Brimob Kwitang Kondusif, Polda Metro Jaya Kerahkan 324 Personel dalam Patroli Skala Besar

    Kawasan Mako Brimob Kwitang Kondusif, Polda Metro Jaya Kerahkan 324 Personel dalam Patroli Skala Besar

    JAKARTA – Kondisi di sekitar Markas Komando (Mako) Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, pada Minggu malam kondusif dengan arus lalu lintas yang kembali lancar dan penerangan jalan menyala normal.

    Pada pukul 22.00 WIB, sejumlah personel TNI masih berjaga di sejumlah titik dari kawasan Simpang Senen hingga Tugu Tani. Aparat juga  berpatroli menggunakan sepeda motor dan truk pengangkut personel.

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Asep Edi Suheri mengatakan, pihaknya menggelar patroli skala besar untuk menjaga keamanan di tengah maraknya demonstrasi dalam sepekan terakhir.

    Sebanyak 324 personel dikerahkan ke 13 wilayah hukum dengan pembagian tiga kelompok. Kelompok pertama menyasar Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat.

    Kelompok kedua bertugas di Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Sedangkan kelompok ketiga menjangkau wilayah Jakarta Selatan hingga Depok.

    “Jajaran Polda Metro Jaya tadi siang sudah melaksanakan kegiatan patroli dan malam ini akan melaksanakan kegiatan kembali,” kata Asep Edi.

    Ia menegaskan, aparat akan menindak tegas namun tetap terukur apabila menemukan tindakan anarkis di lapangan. Arahan tersebut sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    “Tadi siang Bapak Presiden sudah menginstruksikan agar TNI dan Polri melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku anarkis yang merusak fasilitas umum,” kata Asep Edi.

    Sebelumnya, pada Sabtu (30/8), jalanan di sekitar Mako Brimob sempat gelap gulita setelah bentrok antara massa aksi dan aparat Kepolisian.

    Selain itu, sejumlah rumah anggota legislator hingga menteri menjadi sasaran penjarahan, antara lain rumah Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Nafa Urbach dan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

  • Pangdam Jaya Tuding Siswa STM hingga Mahasiswa Ikut Demo Anarkis di Jakarta

    Pangdam Jaya Tuding Siswa STM hingga Mahasiswa Ikut Demo Anarkis di Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA — Panglima Komando Militer Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi ungkap identitas massa aksi yang ikut gelombang demonstrasi pada pekan lalu di wilayah Jakarta.

    Menurutnya, massa tersebut merupakan massa organik yang didominasi dari sekolah STM dan SMA, bukan dari kelompok lain. Dia mengimbau kepada warga untuk tetap proaktif menjaga wilayahnya agar tidak ikut demonstrasi.

    “Massa ini lebih banyak anak-anak SMA maupun STM dan ini yang menjadi bagian daripada yang harusnya jaga bersama warga,” tuturnya di Jakarta, Senin (1/9).

    Deddy menegaskan bahwa pihaknya siap bersinergi dengan Polri untuk menindak tegas semua demonstran jika melakukan aksi lanjutan di Jakarta.

    “Kami dari TNI bersama Polri akan tindak tegas massa yang anarkis,” katanya.

    Menurutnya, penyampaian pendapat di muka umum harus dilakukan secara benar sesuai dengan amanat konstitusi.

    “Namun ketika penyampaian pendapat itu mulai anarkis, kita akan tindak tegaa,” ujar Deddy.

    Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol  Asep Edi Suheri mengatakan bahwa pelaku aksi anarkis tersebut tidak hanya berasal dari sekolah SMA dan STM saja, melainkan ada juga elemen masyarakat yang ikut aksi anarkis beberapa waktu lalu di Jakarta.

    “Jadi untuk massa ini ada berbagai elemen ya. Ada masyarakat yang ikut-ikutan, ada pelajar juga dan mahasiswa,” tuturnya.

  • Polda Metro Jaya tangkap 1.240 pendemo anarkis di Jakarta

    Polda Metro Jaya tangkap 1.240 pendemo anarkis di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menangkap 1.240 orang yang melakukan tindakan anarki selama berlangsungnya demonstrasi di Jakarta sejak Senin (25/8) hingga Jumat (29/8).

    “Polda Metro Jaya dari mulai awal kejadian sampai saat ini sudah menangkap sekitar 1.240 orang, mereka berasal dari wilayah luar Jakarta, ada yang dari Jawa Barat, Banten,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.

    Sementara pelaku perusakan atau penjarahan fasilitas umum, kata Asep, telah diidentifikasi dan segera ditangkap. Namun, dia belum dapat menyebutkan jumlah mereka.

    “Untuk yang melakukan perusakan atau penjarahan, kami sudah mendeteksi, sudah, tinggal tunggu saja, kita melakukan tindakan tegas untuk penangkapan. Untuk jumlah, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut karena itu teknis. Tim kami masih bekerja,” ujar Asep.

    Lebih lanjut, dia pun mengaku sudah mendapatkan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk menindak tegas segala tindakan anarkis, termasuk perusakan fasilitas umum.

    Namun bagi masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat secara damai, pihaknya tetap mempersilakan.

    Senada dengan Kapolda, Pangdam Jayakarta Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi juga memastikan menindak tegas oknum yang melakukan tindakan anarkis selama berlangsungnya unjuk rasa.

    “Kalau menyampaikan pendapat, saran, sesuai dengan konstitusi (tidak masalah), namun ketika melakukan tindakan anarki itu akan kami tindak tegas,” ungkap Deddy.

    Dia menambahkan TNI bersama Polisi berkomitmen kuat untuk selalu menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

    Seperti diketahui, unjuk rasa di sejumlah titik di Jakarta, termasuk di depan gedung DPR/MPR pada pekan lalu berujung ricuh. Bahkan, oknum tak bertanggung jawab merusak fasilitas umum, seperti Halte Transjakarta dan Stasiun MRT Jakarta.

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat kerugian akibat kerusakan infrastruktur pascademonstrasi di sejumlah wilayah di Kota Jakarta mencapai Rp55 miliar.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 9
                    
                        1.240 Orang Ditangkap Diduga Terkait Kericuhan, Polisi: Mayoritas Bukan Warga Jakarta
                        Megapolitan

    9 1.240 Orang Ditangkap Diduga Terkait Kericuhan, Polisi: Mayoritas Bukan Warga Jakarta Megapolitan

    1.240 Orang Ditangkap Diduga Terkait Kericuhan, Polisi: Mayoritas Bukan Warga Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan sebanyak 1.240 orang ditangkap terkait kericuhan yang terjadi di Jakarta pada Jumat (29/8/2025).
    Asep mengatakan, mayoritas dari mereka bukan warga Jakarta, melainkan berasal dari wilayah sekitar, seperti Jawa Barat, Banten, hingga Jawa Tengah.
    “Mulai awal kejadian sampai saat ini sudah menangkap sekitar 1.240 ya yang mana mereka berasal dari wilayah luar Jakarta, ada yang dari Jawa Barat, ada yang dari Jawa, dari Banten,” kata Asep usai rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Balai Kota Jakarta, Senin (1/9/2025).
    Asep menambahkan, polisi telah mengantongi identitas sejumlah pelaku yang diduga melakukan perusakan dan penjarahan fasilitas umum.
    “Aksi perusakan atau penjarahan kami sudah mendeteksi, sudah tinggal tunggu saja kami akan melakukan upaya tindakan tegas, penangkapan, mohon doanya semuanya bisa berjalan baik,” ujarnya.
    Ia menegaskan kepolisian bersama TNI tidak akan ragu bertindak tegas terhadap aksi-aksi anarkis.
    Pangdam Jaya Mayjen Deddy Suryadi menambahkan, massa yang terlibat dalam kerusuhan banyak berasal dari kalangan pelajar SMA dan STM. Ia pun mengimbau masyarakat untuk turut menjaga keamanan bersama.
    “Massa sekarang ini lebih ke banyak anak-anak SMA maupun STM dan ini juga bagian daripada yang harus saling jaga bersama warga,” kata Deddy.
    Di sisi lain, Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebutkan, kerusuhan tersebut menimbulkan kerugian sekitar Rp 55 miliar. Angka itu mencakup kerusakan halte Transjakarta, infrastruktur MRT, hingga CCTV milik Pemprov Jakarta.
    Pramono menargetkan seluruh halte Transjakarta yang rusak, baik ringan maupun berat, dapat kembali beroperasi pada 8–9 September mendatang.
    “Kerusakan infrastruktur MRT sebesar Rp3,3 miliar. Transjakarta kurang lebih Rp 41,6 miliar. Kemudian kerusakan CCTV dan infrastruktur lainnya Rp 5,5 miliar sehingga totalnya Rp55 miliar,” ujarnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Situasi di sekitar Mako Brimob Kwitang kondusif pada Minggu malam

    Situasi di sekitar Mako Brimob Kwitang kondusif pada Minggu malam

    Jakarta (ANTARA) – Kondisi di sekitar Markas Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, pada Minggu malam kondusif dengan arus lalu lintas yang kembali lancar dan penerangan jalan menyala normal.

    Pada pukul 22.00 WIB, sejumlah personel TNI masih berjaga di sejumlah titik dari kawasan Simpang Senen hingga Tugu Tani. Aparat juga berpatroli menggunakan sepeda motor dan truk pengangkut personel.

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Asep Edi Suheri mengatakan, pihaknya menggelar patroli skala besar untuk menjaga keamanan di tengah maraknya demonstrasi dalam sepekan terakhir.

    Sebanyak 324 personel dikerahkan ke 13 wilayah hukum dengan pembagian tiga kelompok. Kelompok pertama menyasar Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat.

    Kelompok kedua bertugas di Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Sedangkan kelompok ketiga menjangkau wilayah Jakarta Selatan hingga Depok.

    “Jajaran Polda Metro Jaya tadi siang sudah melaksanakan kegiatan patroli dan malam ini akan melaksanakan kegiatan kembali,” kata Asep Edi.

    Ia menegaskan, aparat akan menindak tegas namun tetap terukur apabila menemukan tindakan anarkis di lapangan. Arahan tersebut sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    “Tadi siang Bapak Presiden sudah menginstruksikan agar TNI dan Polri melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku anarkis yang merusak fasilitas umum,” kata Asep Edi.

    Sebelumnya, pada Sabtu (30/8), jalanan di sekitar Mako Brimob sempat gelap gulita setelah bentrok antara massa aksi dan aparat Kepolisian.

    Selain itu, sejumlah rumah anggota legislator hingga menteri menjadi sasaran penjarahan, antara lain rumah Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Nafa Urbach dan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

    Pewarta: Muhammad Ramdan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolda Metro Jaya mengimbau masyarakat tetap tenang

    Kapolda Metro Jaya mengimbau masyarakat tetap tenang

    Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Asep Edi Suheri mengimbau seluruh masyarakat di Jakarta dan sekitarnya untuk tetap tenang di tengah situasi adanya unjuk rasa yang berlangsung sepekan terakhir.

    “Kepada seluruh masyarakat kami mengimbau agar tetap tenang, tidak perlu khawatir. Kami hadir di lapangan, kami ada di tengah masyarakat dan kami siap berikan perlindungan serta rasa aman,” kata Asep pada apel personel di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Minggu malam.

    Dalam apel malam tersebut, Asep juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga situasi kondusif.

    “Kami juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif, salah satunya dengan segera melaporkan jika ada potensi gangguan kamtibmas kepada Babin atau ke kapolsek atau ke kapolres setempat,” kata dia.

    Pada hari ini, Polda Metro Jaya menggelar patroli skala besar untuk mengamankan Jakarta di tengah gelombang demonstrasi yang terjadi dalam satu pekan terakhir.

    Patroli ini melibatkan 324 personel yang nantinya dibagi ke tiga wilayah sasaran. Tiga wilayah sasaran patroli. Kelompok pertama bergerak ke arah Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat.

    Untuk kelompok kedua, bergerak ke arah Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan serta kelompok ketiga menyasar Jakarta Selatan hingga Depok. Patroli skala besar ini dilakukan Polda Metro Jaya di 13 wilayah hukum.

    “Jajaran Polda Metro Jaya tadi siang sudah melaksanakan kegiatan patroli dan malam ini akan melaksanakan kegiatan kembali,” kata Asep.

    Apabila ditemukan tindakan anarkis, pihaknya akan menindak tegas, namun terukur. Hal ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    “Tadi siang Bapak Presiden sudah menginstruksikan bahwa untuk TNI dan Polri agar melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku anarkis yang merusak fasilitas umum,” katanya.

    Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolda cek kesiapan operasional Mako Polrestro Jakut usai penyerangan

    Kapolda cek kesiapan operasional Mako Polrestro Jakut usai penyerangan

    Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Asep Edi Suheri meninjau kesiapan personel dan Mako Polres Metro Jakarta Utara usai adanya penyerangan oleh massa pada Minggu dinihari.

    “Kekuatan utama Polri ada pada soliditas dan semangat pengabdian anggota di lapangan,” kata dia di Jakarta, Minggu sore.

    Ia meminta personel untuk terus menjaga kesiapan, profesionalisme dan kepercayaan masyarakat.

    Kapolda Metro Jaya menekankan pentingnya kesiapsiagaan anggota dalam memberikan pelayanan, menjaga keamanan serta memperkuat sinergi dengan masyarakat.

    Ia juga memberikan motivasi langsung kepada personel Polres Metro Jakarta Utara dan Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Metro Jaya yang hadir.

    Setelah melakukan pengecekan, Kapolda Metro Jaya meninggalkan Polres sekitar pukul 15.30 WIB.

    Markas Komando (Mako) Polres Metro Jakarta Utara dinyatakan kondusif di Minggu pagi usai terjadinya aksi penyerangan yang dilakukan massa pada Minggu dinihari.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada petugas yang redam situasi yang sempat memanas,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Erick Frendriz di Jakarta, Minggu pagi.

    Ia mengatakan, situasi yang sempat memanas dan terjadi aksi penggerudukan bisa diredam petugas baik dari personel Polres Metro Jakarta Utara, Satuan Samapta Polda Metro Jaya dan Brimob Mabes Polri.

    “Atas nama Polres Jakarta Utara saya menyampaikan terima kasih atas semuanya,” katanya.

    Sebelumnya, sejumlah warga menggeruduk Polres Metro Jakarta Utara pada Sabtu (30/8) malam hingga Minggu dinihari.

    Massa juga merusak sejumlah fasilitas umum yang ada di Jalan Yos Sudarso mulai dari “traffic light”, CCTV hingga pos polisi di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok.

    Massa mencoba merangsek dan merusak Mako Polres Metro Jakarta Utara. Namun personel sudah berjaga dan mencoba memukul mundur dengan menembakkan gas air mata.

    “Akhirnya massa berhasil diredam dan situasi kembali kondusif pada Minggu pagi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara Ipda Jonggi.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.