Kementrian Lembaga: Kapolda Metro jaya

  • Kapolda Metro minta anggotanya ubah mindset pengamanan jadi pelayanan

    Kapolda Metro minta anggotanya ubah mindset pengamanan jadi pelayanan

    Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri meminta kepada para anggotanya untuk mengubah mindset atau pola pikir dari pengamanan menjadi pelayanan.

    “Sesuai arahan Kapolri, Wakapolri dan juga arahan dari para Pejabat Utama Mabes Polri, mulai sekarang kita mengubah mindset, mindset yang namanya pengamanan kita ubah jadi pelayanan,” kata Asep saat penyerahan kendaraan Pamapta ke Polres jajaran di Polda Metro Jaya, Rabu.

    Asep menjelaskan anggota kepolisian harus menganggap masyarakat itu bukan musuh, namun menjadikan masyarakat itu sebagai keluarga dan saudara.

    Ia juga mengaku sedih dan kecewa saat mengetahui banyak anggota kepolisian yang dilakukan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri (KKEP) ataupun Surat Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).

    “Sedih saya lihatnya, tolong ingatkan anggotanya semua, sudah cukup. Tidak usah terjadi lagi hal-hal yang menyimpang, sudah cukup. Jangan lagi ada anggota yang berbuat negatif, yang menyakiti hati masyarakat,” kata Asep.

    Dia juga meminta anggota Pamapta untuk merespon lebih cepat kebutuhan masyarakat yang membutuhkan bantuan dari anggota Polri.

    “Berikan pelayanan yang maksimal berikan pelayanan yang prima dan berikan pelayanan cepat kepada masyarakat yang membutuhkan. Ingat, masyarakat yang menghubungi kita adalah masyarakat yang sedang kesulitan,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolda Metro Jaya: Polisi harus siap layani masyarakat dengan cepat

    Kapolda Metro Jaya: Polisi harus siap layani masyarakat dengan cepat

    Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menekankan bahwa anggota kepolisian harus siap dan melayani masyarakat dengan cepat dan humanis.

    “Dengan tambahan armada ini, kami berharap patroli dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dan merespons lebih cepat setiap laporan warga. Yang terpenting, personel tetap humanis dan menjaga etika dan norma dalam bertugas,” kata Kapolda saat penyerahan secara simbolis kendaraan operasional mobil Pamapta kepada jajaran Polres dan Polsek di bawah Polda Metro Jaya, Rabu.

    Asep menyampaikan bahwa ada 40 unit mobil Pamapta yang akan disebar ke 13 Polres jajaran, dengan rata-rata tiap Polres mendapatkan tiga unit kendaraan.

    Pada tahap kedua ini, sebanyak 8 unit mobil baru diserahkan, melengkapi 5 unit sebelumnya yang sudah lebih dulu beroperasi.

    “Penyerahan kendaraan ini bukan sekadar distribusi sarana operasional, tetapi juga simbol tanggung jawab dan amanah pelayanan kepada masyarakat,” ucap Asep.

    Ia menambahkan, kendaraan Pamapta akan langsung dioperasionalkan untuk mendukung kegiatan patroli, pengamanan, hingga penanganan laporan masyarakat di lapangan.

    Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa mobil Pamapta diperuntukkan bagi perwira samapta dan perwira piket di tingkat Polres dan Polsek.

    “Ini merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab Bapak Kapolda Metro Jaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam merespons setiap laporan yang masuk,” katanya.

    Menurutnya, keberadaan mobil Pamapta akan mempercepat respons petugas terhadap laporan masyarakat.

    “Saat ada laporan masuk, petugas Pamapta akan segera berkoordinasi dengan pelapor, kemudian mendatangi lokasi kejadian (TKP) untuk memberikan pertolongan maupun tindakan kepolisian awal secara profesional,” ucap Ade Ary.

    Tidak hanya itu, Polda Metro Jaya juga mengingatkan kembali masyarakat tentang saluran darurat 110 sebagai kanal pelaporan yang mudah diakses. Layanan ini bebas pulsa dan aktif selama 24 jam, memungkinkan masyarakat melapor dari mana saja

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi: kerja sama masyarakat wujudkan situasi kamtibmas yang optimal

    Polisi: kerja sama masyarakat wujudkan situasi kamtibmas yang optimal

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengatakan kerja sama dengan masyarakat, termasuk pengemudi ojek online (ojol), dapat mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang optimal.

    “Situasi aman atau terwujudnya situasi Kamtibmas yang kondusif, itu tidak bisa tiba-tiba. Supaya optimal hasilnya, maka harus kerja sama,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Dalam menciptakan situasi kamtibmas yang optimal, dia menyebutkan selain melakukan upaya-upaya kepolisian, seperti memberikan imbauan, melakukan patroli, pihaknya juga melakukan penegakan hukum apabila terjadi tindak pidana.

    “Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kita bekerja sama. Nah, kerja sama itu diwujudkan dengan saling memberikan informasi, saling bersama-sama untuk mewujudkan situasi kamtibmas,” ujar Ade Ary.

    Dia juga menyebutkan jika setiap individu memiliki kesadaran dan keinginan untuk melaporkan cepat kepada pihak kepolisian, maka tentunya potensi gangguan kamtibmas dapat diredam.

    “Ya, sejauh ini laporan yang masuk adalah melalui 110. Ya, perlu kami sampaikan kembali bahwa bapak Kapolda Metro Jaya senantiasa mengingatkan kepada seluruh jajaran untuk terus melakukan sosialisasi kepada 110, itu bebas pulsa, gratis,” ucap Ade Ary.

    Lebih lanjut, dia menambahkan pembangunan sistem keamanan terus dilakukan agar partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas segera terwujud.

    “Kalau masing-masing individu, keluarga, lingkungan, kita bangun sama-sama sistem keamanan, ada siskamling, ada ronda, memasang CCTV (kamera pengawas), membangun sistem keamanan ini tentunya sangat efektif,” tutur Ade Ary.

    Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengajak pengemudi ojol bersinergi bersama Polri dalam menjaga kamtibmas.

    Sinergi itu diperkuat melalui kegiatan Apel Ojol Kamtibmas yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin.

    “Hari ini, di satu tahun pemerintahannya Bapak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, teman-teman komunitas ojol melaksanakan kegiatan aksi dalam bentuk yang lain. Bentuknya adalah Apel Ojol Jaga Kamtibmas dengan mengusung tema ‘Jaga Jakarta’ bersama Polda Metro Jaya,” kata Listyo dalam keterangannya, Senin.

    Menurut dia, pengemudi ojol memiliki peran yang sangat penting bagi Polri dalam upaya-upaya pencegahan terjadinya kriminalitas maupun kejahatan, khususnya di jalanan.

    Peran penting itu, kata dia, antara lain dengan memberikan informasi terkait dengan peristiwa kejahatan ataupun peristiwa lain yang terjadi di lapangan untuk segera diinformasikan kepada kepolisian.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polrestro Jakut latih kesiapsiagaan personel hadapi unjuk rasa

    Polrestro Jakut latih kesiapsiagaan personel hadapi unjuk rasa

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Utara melatih kesiapsiagaan personel dalam menangani unjuk rasa melalui Pelatihan Dalmas yang digelar di Jakarta International Stadium (JIS) Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, pada Jumat.

    “Penanganan aksi harus terukur, humanis dan sesuai rantai komando. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Erick Frendriz di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan pelatihan ini melibatkan personel dari berbagai fungsi, dengan fokus pada simulasi penanganan unjuk rasa yang berpotensi anarkis.

    Kapolres menekankan pentingnya perubahan pola pengamanan menjadi pelayanan aksi unjuk rasa, menjaga kendali emosi personel. “Kami minta seluruh personel memastikan setiap tahapan dokumentasi sesuai prosedur,” kata dia.

    Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP James H. Hutajulu menyampaikan 18 atensi dan penekanan dari Kapolda Metro Jaya mulai dari pengamanan harus aman, tertib dan tidak menimbulkan kerusuhan.

    Personel tidak boleh terpancing provokasi dan wajib mengedepankan tindakan persuasif. “Tidak ada penggunaan senjata api dan penggunaan gas air mata hanya atas perintah Kapolda,” kata dia.

    Ia mengatakan, seluruh personel harus satu komando, satu tujuan dalam menjaga keamanan masyarakat dan marwah institusi.

    “Kegiatan ini menjadi bentuk komitmen Polres Metro Jakarta Utara dalam mendukung kebijakan pimpinan dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah hukum Jakarta Utara,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketika Ormas-ormas Diminta Kapolda Metro Menjaga Jakarta…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Oktober 2025

    Ketika Ormas-ormas Diminta Kapolda Metro Menjaga Jakarta… Megapolitan 15 Oktober 2025

    Ketika Ormas-ormas Diminta Kapolda Metro Menjaga Jakarta…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Di Ibu Kota yang tak pernah benar-benar sepi, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyerukan hal sederhana tapi bermakna besar yakni menjaga Jakarta bersama.
    Seruan itu bukan ditujukan pada aparat berseragam, melainkan pada para anggota organisasi kemasyarakatan (Ormas), yang berbaur di tengah denyut kota.
    Lebih dari 5.000 orang dari berbagai ormas hadir di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Rabu (15/10/2025).
    Mereka datang dengan bendera dan warna berbeda, namun dengan satu tujuan, memastikan Jakarta tetap aman, damai, dan tenteram.
    “Hari ini ada lebih dari 5.000 orang, 5.000 masyarakat dengan berbagai latar belakang dan berbagai bendera dan berbagai warna organisasi,” ujar Asep.
    “Di balik perbedaan itu, kita semua memiliki mimpi dan harapan yang sama, yaitu mewujudkan lingkungan yang aman dan tertib demi kehidupan masyarakat yang nyaman untuk kita semua dan orang-orang yang kita cintai dan sayangi,” katanya.
    Nama-nama besar ormas di Jakarta satu per satu disebut di antaranya Pemuda Pancasila (PP), Forum Betawi Rempug (FBR), Forum Komunikasi Putra Putri

    Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri Indonesia (FKPPI).
    Ormas lainnya yakni Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI), KOKAM, BPPKB Banten, Bang Japar, hingga Satria Banten.
    Jakarta, kata Asep, adalah kota yang tidak pernah tidur.
    Di kota dengan dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang tak henti bergulir itu, keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi juga warga.
    “Oleh karena itu, peran kita semua menjadi sangat penting dalam menjadi mata, telinga, dan hati di lingkungan kita masing-masing,” ujar Asep.
    Asep menegaskan, di balik perbedaan warna dan bendera, semua ormas memiliki niat yang sama yakni menjaga ketertiban dan membantu sesama.
    “Dari lubuk hati yang paling dalam, saya yakin dan percaya bahwa rekan-rekan memiliki niat baik untuk membangun tekad menjaga ketertiban dan kepedulian yang tulus untuk saling membantu dan mewujudkan keamanan dan ketertiban,” katanya.
    Asep juga menyoroti kontribusi nyata ormas di lapangan dari membantu warga saat bencana, mengamankan kegiatan masyarakat, hingga menengahi konflik di lingkungan.
    “Pesan saya, bekerjalah dengan ikhlas dan yakinlah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa selalu menyertai langkah kita,” ujarnya.
    Apel siaga bertema “Harmoni Organisasi Kemasyarakatan dalam Jaga Jakarta” itu pun ditutup dengan seruan agar semua ormas memperkuat barisan dan menjaga semangat kebersamaan.
    “Mari kita terus kuatkan barisan ini, teruslah menjadi mitra yang aktif, menjadi penggerak kebaikan, menjadi pelindung bagi lingkungan dan menjadi penjaga harmoni di tengah-tengah masyarakat,” tutup Asep.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Daftar Ormas yang Diminta Kapolda Metro Bantu Jaga Jakarta
                        Megapolitan

    8 Daftar Ormas yang Diminta Kapolda Metro Bantu Jaga Jakarta Megapolitan

    Daftar Ormas yang Diminta Kapolda Metro Bantu Jaga Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri meminta sejumlah ketua umum organisasi kemasyarakatan (ormas) yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Jakarta.
    Hal tersebut disampaikan jenderal bintang dua itu saat memberikan sambutan dalam apel Siaga Kamtibmas dengan tema Harmoni Organisasi Kemasyarakatan dalam Jaga Jakarta di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Rabu (15/10/2025).
    Sejumlah ormas yang diminta bersinergi dalam Jaga Jakarta meliputi Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten, Timur Indonesia Bersatu, Pemuda Panca Marga (PPM), dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri Indonesia (FKPPI).
    Selain itu, Satria Banten, Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI), Forum Komunikasi Keluarga Besar Betawi (FORKKABI), Persatuan Silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir (PS TTKDH), Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Satuan Tugas Banten Keluarga Silat Tarung Indonesia (Satgas Banten KESTI), dan Kembang Latar.
    Tak ketinggalan, Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Forum Betawi Rempug (FBR), Pemuda Pancasila (PP), Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (POKDARKAMTIBMAS), dan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM).
    Dalam amanat yang disampaikan, Asep menyebut, kehadiran ormas dalam apel Siaga Kamtibmas ini merupakan bukti nyata dan semangat dalam mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman dan damai.
    “Hari ini ada lebih dari 5.000 orang, 5.000 masyarakat dengan berbagai latar belakang dan berbagai bendera dan berbagai warna organisasi,” ungkap Asep saat memimpin apel di Polda Metro Jaya, Rabu.
    “Di balik perbedaan itu, kita semua memiliki mimpi dan harapannya sama, yaitu mewujudkan lingkungan yang aman dan tertib demi kehidupan masyarakat yang nyaman untuk kita semua dan orang-orang yang kita cintai dan sayangi,” tegas dia lagi.
    Ia mengatakan, Jakarta merupakan kota yang tidak pernah tidur karena denyut nadi kehidupan bergerak tanpa henti. Ia tidak menampik bahwa dinamika sosial, ekonomi, politik sering kali datang silih berganti.
    Dalam hal ini, Asep menekankan bahwa setiap orang harus selalu menjaga rasa aman dan tentram untuk warga.
    “Oleh karena itu, peran kita semua menjadi sangat penting dalam menjadi mata, telinga dan hati di lingkungan kita masing-masing,” ucap dia.
    Eks Wakil Badan Reserse Kriminal Polri itu meyakini bahwa setiap organisasi dan kelompok yang hadir dalam kesempatan ini mempunyai kekuatan moral dan sosial luar biasa.
    “Dari lubuk hati yang paling dalam, saya yakin dan percaya bahwa rekan-rekan memiliki niat baik untuk membangun tekad untuk menjaga ketertiban dan kepedulian yang tulus untuk saling membantu dan mewujudkan keamanan dan ketertiban,” ucap dia.
    “Kekuatan inilah yang ingin kami satukan hari ini agar harmoni tidak hanya menjadi tema, tapi juga menjadi gerakan nyata dalam menjaga Jakarta agar tetap damai, aman dan penuh kebersamaan,” tambah dia.
    Asep menyadari bahwa masing-masing ormas juga memiliki tujuan yang sama meski berasal dari latar belakang yang berbeda, yakni menjaga kehidupan yang aman dan tertib dengan semangat saling menghargai serta saling membantu.
    Menurut dia, perbedaan bukanlah alasan untuk terpecah belah, melainkan menjadi dasar yang kuat bagi semua pihak untuk saling memahami dan saling memiliki.
    “Karena ini kami yakin bahwa setiap langkah yang kita ambil harus selalu berpihak kepada kebaikan dan kemanusiaan,” jelas dia.
    Asep menyebut, banyak anggota ormas yang bekerja tanpa pamrih, seperti membantu warga saat terjadi bencana, mengamankan berbagai kegiatan masyarakat, menengahi persoalan di lapangan, hingga turut menjaga ketertiban di jalanan.
    Dengan begitu, Asep menilai bahwa hal tersebut merupakan bentuk pengabdian yang sangat luar biasa.
    “Pesan saya, bekerjalah dengan ikhlas dan yakinlah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa selalu menyertai langkah kita,” ujar dia.
    “Mari kita terus kuatkan barisan ini, teruslah menjadi mitra yang aktif, menjadi penggerak kebaikan, menjadi pelindung bagi lingkungan dan menjadi penjaga harmoni di tengah-tengah masyarakat,” tambah dia.
    Asep meminta para ormas menjaga semangat persaudaraan dan kebersamaan ini untuk menjaga Jakarta agar menjadi rumah besar yang aman, damai dan penuh cinta bagi seluruh warganya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolda Metro Gandeng 5.000 Anggota Ormas untuk Jaga Jakarta

    Kapolda Metro Gandeng 5.000 Anggota Ormas untuk Jaga Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri telah menggandeng 5.000 anggota dari berbagai ormas untuk membantu menjaga keamanan Jakarta.

    Dia mengatakan 5.000 anggota ormas ini telah dilibatkan dalam apel siaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di Lapangan Polda Metro Jaya, pada Rabu (15/10/2025).

    “Hari ini ada lebih dari 5.000 orang, 5.000 masyarakat dengan berbagai latar belakang dan berbagai bendera dan berbagai warna organisasi,” ujar Asep dalam amanatnya sebagai pimpinan apel.

    Dia menambahkan, untuk menciptakan rasa aman dan ketertiban masyarakat bukan hanya tugas aparat keamanan. Namun, hal itu juga memerlukan partisipasi dari masyarakat.

    Oleh karena itu, kolaborasi antara kepolisian dan berbagai organisasi masyarakat ini diperlukan untuk memelihara Kamtibmas.

    “Hal itu bukan hanya menjadi harapan dan keinginan kami, melainkan menjadi tanggung jawab kita bersama,” imbuh Asep.

    Jenderal polisi bintang dua ini juga meminta kepada seluruh ormas untuk bisa bekerja sama dalam mewujudkan keamanan di Jakarta meskipun memiliki latar yang berbeda.

    Adapun, ormas yang dilibatkan dalam cipta kondisi Jaga Jakarta ini adalah GRIB, KOKAM, Timur Indonesia Bersatu, ANTARA, PPM, FORKABI, FBR, KBPP Polri, Kembang Latar, PBB, Bang Japar, PP , Satria Banten, BPPKB Banten, FKPPI, hingga GMBI.

    “Kita harus saling menjaga, saling memahami, dan saling memiliki walaupun ada perbedaan. Tujuannya satu, yaitu Jakarta yang aman, damai, dan penuh kebersamaan,” pungkasnya.

  • Warga Kampung Jokowi Protes Istilah Geng Solo

    Warga Kampung Jokowi Protes Istilah Geng Solo

    GELORA.CO -Istilah Geng Solo yang merujuk pada loyalis kelas berat mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi mendapat protes keras dari warga setempat.

    Ketua Umum Komunitas Wanita Pejuang Indonesia (KWPI Nasional, Wuri Handayani mengatakan, tidak semua warga Solo memiliki sifat picik, licik, busuk, apalagi zalim.

    “Harusnya bukan Geng Solo tapi Geng Mulyono atau Geng Jokowi,” kata Wuri dalam podcast Refly Harun Keren Cadas, dikutip Senin 13 Oktober 2025.

    Dikutip dari Wikipedia, istilah Geng Solo ini dicetuskan pada tahun 2019 oleh Neta S. Pane, Ketua Indonesian Police Watch (IPW), sebagai tanggapan atas penunjukan Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya. 

    Nana sebelumnya menjabat sebagai Kapolresta Surakarta dari tahun 2010 hingga 2011, saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota untuk periode keduanya. 

    Neta menyatakan bahwa penunjukan Nana sebagai Kapolda Metro Jaya lebih karena hubungannya dengan Joko Widodo daripada karena prestasinya.

    Istilah ini awalnya merujuk kepada perwira polisi tetapi diperluas hingga mencakup perwira militer. Geng Solo dicatat oleh para pengamat sebagai strategi Jokowi untuk mengonsolidasikan angkatan bersenjata dan jaringan kepolisiannya, khususnya sebelum dan sesudah pemilu

  • Polisi Tangguhkan Penahanan Satu Provokator Demo Gaji DPR

    Polisi Tangguhkan Penahanan Satu Provokator Demo Gaji DPR

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya telah menangguhkan penahanan satu orang tersangka penghasutan atau provokator demo akhir Agustus 2025.

    Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri mengatakan satu tersangka itu yakni Figha Lesmana. Dia merupakan konten kreator Tiktok yang diduga menjadi provokator demo.

    “Polda Metro Jaya telah melakukan penangguhan, penahanan terhadap tersangka FL pada hari cuma 3 Oktober tahun 2025,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Kamis (9/10/2025).

    Dia menambahkan, alasan permohonan penangguhan ini dikabulkan lantaran Figha disebut telah kooperatif mematuhi prosedur hukum selama proses penyidikan.

    Selain itu, penangguhan penahanan Figha lantaran berdasarkan pertimbangan aspek kemanusiaan. Pasalnya, Figha memiliki anak yang masih balita.

    “Yang bersangkutan adalah seorang ibu yang memiliki putra yang masih balita, yang masih di bawah umur,” pungkasnya.

    Di lain sisi, Figha menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat lantaran pernyataannya pada aksi demonstrasi sebelumnya. Dia pun mengaku tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

    “Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi dan akan patuh kepada hukum,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Figha merupakan salah satu tersangka yang ditetapkan bersama dengan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen.

    Selain itu, admin @gejayanmemanggil, Syahdan Husein dan sisanya berinisial MS (@BPP), RAP (@RAP), dan KA (@AMP) juga ditetapkan tersangka dalam perkara ini. Keenam orang ini ditetapkan sebagai tersangka karena diduga memprovokasi atau menghasut masyarakat untuk melakukan demo.

    Atas perbuatan itu, keenam tersangka ini diduga melanggar pasal berlapis mulai dari Pasal 160 KUHP, Pasal 45A Ayat 3 Juncto Pasal 28 Ayat 3 UU No.1/2024 tentang ITE, hingga Pasal 76H Jo Pasal 15 Jo Pasal 87 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

  • Polisi Tangguhkan Penahanan Figha Lesmana, Tersangka Penghasutan Demo Agustus 2025 – Page 3

    Polisi Tangguhkan Penahanan Figha Lesmana, Tersangka Penghasutan Demo Agustus 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Polda Metro Jaya menangguhkan penahanan terhadap pegiat media sosial, Figha Lesmana (FL). Figha Lesmana ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Polda Metro Jaya bersama sejumlah aktivis setelah dianggap melakukan provokasi untuk melakukan demo berujung kericuhan pada Agustus 2025.

    Figha ditahan bersama tersangka lain seperti Delpedro Marhaen (Direktur Lokataru Foundation), Muzaffar Salim (staf Lokataru), Syahdan Husein (admin Gejayan Memanggil), Khariq Anhar (admin Aliansi Mahasiswa Penggugat) pada akhir Agustus 2025.

    “Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah melakukan penangguhan penahanan terhadap tersangka FL pada Jumat (3/10), yang mana keputusan penangguhan ini telah dilakukan melalui proses kajian hukum yang cermat dan memperhatikan dua aspek,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri saat ditemui di Jakarta, Kamis.

    Kedua aspek tersebut yaitu, pertama pertimbangan kemanusiaan dan yang kedua adalah pertimbangan penyidikan.

    “Dari sisi kemanusiaan perlu kami sampaikan bahwa penyidik mempertimbangkan yang bersangkutan adalah seorang ibu yang memiliki putra yang masih balita, yang masih di bawah umur, yang masih memiliki tanggung jawab pembinaan dan juga pengasuhan kepada putranya sehingga untuk tersangka FL kita lakukan penangguhan penahanan,” katanya.

    Dari aspek penyidikan, Asep menjelaskan dalam hal ini seluruh keterangan yang diperlukan oleh penyidik telah diproses secara maksimal dan yang bersangkutan selama menjalani proses pemeriksaan bersikap kooperatif dan juga menghormati prosedur hukum.

    “Serta berkomitmen untuk memenuhi seluruh kewajiban yang ditetapkan oleh penyidik dalam selama proses penangguhan tersebut,” katanya.

    Asep menambahkan langkah ini menjadi bagian penting dari upaya Polri untuk menegakkan hukum dengan berkegiatan humanis, profesional dan tetap mengikuti asas keadilan dan berkemanusiaan.