Kementrian Lembaga: Kadin

  • Indonesia-Turki Perkuat Kerja Sama Industri Pertahanan, Potensi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi – Halaman all

    Indonesia-Turki Perkuat Kerja Sama Industri Pertahanan, Potensi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Arsjad Rasjid merespon positif pertemuan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Bogor Jawa Barat pada Rabu (12/2/2025).

    “Sebagai kalangan pengusaha, saya melihat hubungan Indonesia dan Turki akan lebih baik lagi setelah pertemuan ini. Saya melihat dari sisi ekonomi semoga pengusaha-pengusaha Turki mau berinvestasi di Indonesia, begitupun pengusaha Indonesia bisa melakukan kerja sama dengan pengusaha Turki,” kata Arsjad dalam keterangannya, Sabtu (15/2/2025).

    Industri pertahanan Turki yang tergolong maju seperti kendaraan udara tak berawak atau UAV juga diharapkan Arsjad bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

    Pelaku industri pertahanan Turki harap Arsjad dapat mentransfer teknologi tinggi kepada industri pertahanan di tanah air.

    “Pertemuan delegasi pengusaha Indonesia dengan delegasi pengusaha Turki di Istana Bogor menjadi ajang untuk memperkenalkan diri satu lain. Hubungan Prabowo Subianto yang sangat dekat dengan Recep Tayyip Erdogan dimana kedua negara masyarakatnya mayoritas beragama muslim, kerja sama dari aspek keislaman juga bisa dibangun,” lanjut Arsjad.

    Seperti diketahui sebelumnya, Indonesia dan Turki memasuki era baru dalam kerja sama strategis pertahanan dengan ditandatanganinya dua perjanjian Joint Venture Agreement (JVA) antara dua perusahaan teknologi pertahanan terkemuka Turki yaitu Baykar Makina dan Roketsan Roket

    Sanayii ve Ticaret A.S (Roketsan) dengan PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp), holding industri pertahanan swasta nasional.

    Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan. Hal ini menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat industri pertahanan melalui manufaktur lokal dan alih teknologi.

    Kemitraan ini didukung oleh Kementerian Pertahanan Indonesia dan Turkish Defence Industries serta dihadiri oleh Menteri Pertahanan Indonesia – Sjafrie Sjamsoeddin dan Secretary of Turkish Defence Industries – Haluk Görgün sebagai bagian dari upaya bersama untuk memperkuat kemandirian pertahanan nasional dan hubungan bilateral Indonesia-Turki.

    Kehadiran delegasi pengusaha Indonesia yang diantaranya turut dihadiri Arsjad Rasjid tentunya semakin menegaskan peran strategisnya dalam diplomasi ekonomi global, memperkuat koneksi bisnis Indonesia di kancah internasional.

    Diplomasi ekonomi global bagi Arsjad adalah kunci pertumbuhan dimana Indonesia dan Turki memiliki potensi besar untuk memperluas kerja sama strategis, mendorong inovasi dan memperkuat posisi di pasar internasional.

  • Asita Fokus Kembangkan Pasar Wisatawan untuk Hadapi Penurunan MICE dari Pemerintah Imbas Efisiensi Anggaran

    Asita Fokus Kembangkan Pasar Wisatawan untuk Hadapi Penurunan MICE dari Pemerintah Imbas Efisiensi Anggaran

    Solo, Beritasatu.com – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) berupaya memperkuat pasar wisatawan sebagai langkah antisipasi terhadap penurunan permintaan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) dari pemerintah akibat kebijakan efisiensi anggaran.

    “Di Solo, sekitar 78% hunian hotel bergantung pada kegiatan MICE. Tanpa itu, tantangan yang dihadapi cukup besar,” ujar Koordinator Bidang Kerja Sama Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asita Daryono, saat berada di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/2/2025).

    Untuk menyikapi efisiensi anggaran, Asita menekankan pentingnya meningkatkan daya tarik wisata leisure (rekreasi) sebagai alternatif penggerak sektor pariwisata.

    “Kita perlu lebih mendorong pasar leisure agar tetap tumbuh,” katanya.

    Selain wisatawan individu, Asita juga berupaya mengoptimalkan pasar dari sektor swasta dan korporasi. Salah satu strategi yang diterapkan adalah mengadakan acara Asita Fun Walk 2025, yang akan melibatkan 1.000 peserta di Solo pada Minggu (16/2/2025).

    Sebagai Ketua Panitia Pelaksana HUT ke-54 Asita, Daryono menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menggandeng berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan organisasi bisnis, seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

    “Kami sadar bahwa pengembangan pariwisata tidak bisa dilakukan sendirian. Asita tidak bisa sendiri, begitu pula pemerintah,” ujarnya.

    Oleh karena itu, perayaan HUT ke-54 Asita melalui Asita Fun Walk 2025 diharapkan menjadi momentum kolaborasi berbagai pihak dalam memperkuat industri pariwisata.

    “Banyak wisatawan Indonesia yang lebih memilih bepergian ke luar negeri karena alasan harga yang lebih terjangkau. Tantangan kita bersama adalah membangun industri pariwisata nasional yang tidak hanya berkembang di Asia, tetapi juga mampu bersaing di tingkat global,” pungkasnya dalam menanggapi efisiensi anggaran.

  • UMKM Perempuan Jatim Pamerkan Produk Berkualitas Ekspor di UMKM Business Expo 2025

    UMKM Perempuan Jatim Pamerkan Produk Berkualitas Ekspor di UMKM Business Expo 2025

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Dari 210 proposal usaha UMKM dari berbagai daerah di Jawa Timur terpilih 20 terbaik yang memamerkan karya mereka di UMKM Business Expo 2025 di atrium Trans Icon Mall Surabaya, Jumat hingga Sabtu (14-15/2/2025). 

    Acara yang diinisiasi oleh Tribun Jatim Network bersama PT VENTENY Fortuna International Tbk secara khusus memfokuskan pada UMKM se-Jatim khususnya bagi pelaku pengusaha perempuan.

    Dengan proses yang ketat, setiap proposal usaha harus melalui proses kurasi melalui penilaian lima dewan juri yang expert di bidangnya.

    Penjurian di antaranya meliputi pengembangan bisnis, produk knowledge, management keuangan dan perencanaan bisnis ke depan.

    “Kami sudah sosialisasikan dengan ratusan UMKM Jawa Timur, dari angka 200an yang kami saring dan adakan analisa mendapatkan terbaik sebagai pilot project di langkah selanjutnya,” ujar Head of Business VENTENY Herlina.

    Acara ini memamerkan karya produk UMKM seperti batik ecoprint, aneka kuliner, maupun kerajinan (kriya).

    Selain menjadi wadah pameran, UMKM Business Expo 2025 juga mendorong literasi keuangan melalui talkshow interaktif dan beragam kegiatan lainnya.

    Dari puluhan UMKM yang terlibat dalam event tersebut, terjaring 10 terbaik yakni PT Wani Masak Nusantara (wooden utensils), PT Kirana Food Indonesia yang menunjukan produk olahan bawang merah goreng.

    Disusul oleh UD Dede Satoe dengan olahan sambal unggulannya. Selanjutnya, ada Legend Trend Internasional yang memproduksi minuman legen dari pohon lontar.

    Posisi ke lima UD Kunci Lima dengan jamu tradisionalnya, lalu Griya Kembang Ungu yang menghadirkan batik tulis custom.

    Nomor tujuh ada Mamaks Bintang Nusantara menghasilkan produk rendang.

    UMKM ke delapan datang dari Surabaya yaitu Namira Ecoprint Indonesia, melalui produk busana fesyen teknik ecoprint.

    Kesembilan ada Honiku olahan kopi dan madu, ditutup dengan Silhouette Crochette yakni karya aksesoris.

    Puncak acara mencakup lima UMKM terbaik yang akan menerima pembinaan dan dukungan pendanaan langsung dari VENTENY masing-masing sebesar Rp10 juta.

    “Akan kami kembangkan, kawal mereka untuk mencapai tujuan bisnis dengan harapan wanita-wanita yang memiliki usaha kecil lainnya mencontoh bagaimana inspirasi dari Top 5 atau Top 10 ini bisa memposisikan dirinya bertahan di market Jawa Timur khususnya Surabaya,” ungkapnya.

    Acara ini turut dihadiri tokoh penting dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, KADIN Jatim maupun penggerak pelaku usaha Jawa Timur serta tamu undangan lainnya yang turut memeriahkan acara.

    Kegiatan UMKM Business Expo 2025 turut didukung oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Dharma Wanita Inspektorat Provinsi Jawa Timur, Perempuan Indonesia Maju, IWAPI Provinsi Jawa Timur, IWAPI Kota Surabaya, Sinergi Bicara, POLKI, Wardah – Inspiring Beauty, Lembaga Penjamin Simpanan, Cenderaloka dan Trans Icon Mall.

  • Gubernur Zainal Tawarkan Peluang Investasi Unggulan di Kaltara 

    Gubernur Zainal Tawarkan Peluang Investasi Unggulan di Kaltara 

    JAKARTA – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A Paliwang menawarkan sejumlah peluang investasi sektor Perikanan dan Industri di wilayah Kaltara. 

    Hal itu disampaikan Zainal pada acara Monthly Economic Diplomatic Breakfast yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Ballroom Mezzanine Aryaduta Hotel Jakarta, Jumat, 14 Februari.

    “Pemerintah Provinsi (Pemprov) terus berupaya untuk menggaet minat investor menanamkan modalnya pada potensi lokal seperti sektor perikanan dan Industri,” kata Zainal.

    Gubernur mengungkapkan Potensi perikanan seperti budidaya kepiting bakau, udang windu, rumput laut serta bandeng jadi andalan provinsi Kaltara  

    “Kepiting bakau ini pasar internasionalnya sudah ada dan permintaannya tinggi. Begitu juga udang windu yang dibudidayakan secara organik. Kami dengan tangan terbuka menyambut investasi di bidang industri perikanan ini,” ungkapnya. 

    Pada acara yang dibuka oleh Wamenkeu Thomas A.M Djiwandono, Gubernur Zainal juga menjelaskan pihaknya siap memfasilitasi para investor terutama kemudahan proses perijinan serta lahan. 

    “Di kawasan industri perikanan ini, Pemprov Kaltara sudah menyiapkan lahan seluas 43 hektare (ha) di kota Tarakan. Dan kedalamannya cocok untuk dibangun pelabuhan ekspor,” jelasnya. 

    Sejumlah peluang investasi juga disampaikan gubernur Zainal seperti di bidang hilirisasi Crude Palm Oil (CPO), pembangunan jalan tol dari Tanjung Selor ke Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning, program food estate di Delta Kayan serta Rumah Sakit tipe B di ibu kota Kaltara, Tanjung Selor. 

    “Terima kasih kepada Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya N. Bakrie, serta Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Luar Negeri Dr. James T. Riady yang memberikan kesempatan berharga ini, sehingga diharapkan peluang investasi di Kaltara ini dapat dimanfaatkan para investor,” katanya.

  • Gabung Kadin, Asosiasi Laundry Indonesia Perkuat Posisi Jadi Pemimpin Industri Nasional   – Halaman all

    Gabung Kadin, Asosiasi Laundry Indonesia Perkuat Posisi Jadi Pemimpin Industri Nasional   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) resmi menjadi anggota luar biasa Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengembangan sektor laundry nasional.

    Tidak hanya itu, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Binatu Indonesia, yang berada di bawah naungan ASLI juga telah menerima sertifikat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

    Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia, Maria Eva Sriulina  mengatakan, bergabungnya ASLI di Kadin memperkuat posisi sebagai pemimpin dalam industri laundry nasional. 

    “Sinergi dengan KADIN dan berbagai pemangku kepentingan diharapkan mampu menghadirkan kebijakan yang lebih berpihak kepada pelaku usaha laundry,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2/2025).

    Tidak hanya itu, bergabungnya dalam Kadin meningkatkan daya saing industri, serta membuka akses lebih luas terhadap inovasi dan investasi.

    Terkait sertifikat lisensi  menjadikan LSP Binatu Indonesia sebagai mitra resmi BNSP dalam melakukan sertifikasi bagi tenaga kerja di industri laundry. 

    Penyerahan sertifikat lisensi diserahkan Ketua BNSP, Syamsi Hari kepada Maria Eva Sriulina sebagai Dewan Pengarah LSP Binatu Indonesia, serta didampingi  Khaidir Khaliq, Direktur Utama LSP Binatu Indonesia.

    Syamsi Hari mengatakan, kehadiran LSP Binatu Indonesia akan semakin meningkatkan standar kompetensi tenaga kerja di sektor laundry.

    “Dengan sertifikasi ini, tenaga kerja di industri laundry kini memiliki keahlian yang terverifikasi dan diakui baik secara nasional maupun internasional. Ini adalah langkah penting dalam mendorong profesionalisme di sektor ini,” ujarnya.

    Maria Eva Sriulina menginginkan industri laundry ke level yang lebih tinggi dan bergabungnya ASLI di Kadin serta hadirnya LSP Binatu Indonesia akan menjadi barometer baru dalam perkembangan industri ini.

    “Profesi pekerja laundry bukan lagi sekadar pekerjaan biasa, tetapi telah menjadi profesi bergengsi dengan standar kompetensi dan nilai profesionalisme,” kata CEO & Founder Iziloh, aplikasi laundry yang telah membantu digitalisasi bisnis laundry di Indonesia.

    Direktur Utama LSP Binatu Indonesia, Khaidir Khaliq menambahkan pihaknya siap menjalankan program sertifikasi dengan standar tertinggi sesuai regulasi BNSP.

    “Kami akan memastikan tenaga kerja di industri laundry mendapatkan pelatihan dan sertifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta perkembangan teknologi di bidang binatu,” ujarnya. (Eko Sutriyanto)

     

  • LAN luncurkan Indonesia Leadership Outlook 2025

    LAN luncurkan Indonesia Leadership Outlook 2025

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Administrasi Negara (LAN) meluncurkan Indonesia Leadership Outlook 2025 yang digelar secara daring pada hari Kamis dalam rangka menghadapi tantangan kepemimpinan masa depan.

    Kepala LAN Muhammad Taufiq dalam sambutannya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta mengungkapkan hasil survei LAN yang menyebutkan terdapat tujuh isu utama yang menjadi tantangan pemimpin pada tahun 2025, yaitu integritas dan korupsi, teknologi dan transformasi digital, ekonomi, sumber daya manusia, globalisasi, lingkungan, dan workplace behaviour (perilaku di tempat kerja).

    Dari tujuh isu tersebut, kata dia, terdapat tiga isu yang menjadi tantangan terbesar berdasarkan persepsi dari pemimpin yang menjadi responden, yakni integritas dan korupsi, transformasi digital, serta isu ekonomi global.

    Lebih lanjut Taufiq menjelaskan bahwa masalah integritas dan korupsi yang terus menjadi isu sentral, berpotensi melemahkan fondasi pembangunan dan mengurangi kepercayaan publik.

    Meskipun berbagai kebijakan telah diterapkan seperti program Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan pendidikan antikorupsi, menurut dia, stagnasi pada Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia mengindikasikan perlunya strategi baru yang lebih efektif, termasuk penguatan mekanisme perlindungan pelapor dan penerapan teknologi untuk meningkatkan transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan.

    Sementara itu, dari sisi teknologi dan transformasi digital, dia berharap dapat membawa peluang besar dalam pembangunan di Tanah Air. Selain itu, juga dihadapkan pada tantangan keterbatasan talenta digital, kesenjangan infrastruktur, serta kualitas dan layanan teknologi yang masih menjadi hambatan utama dalam transformasi digital.

    Pada kesempatan itu, Taufiq menyampaikan isu ekonomi juga menjadi salah satu isu utama responden, terlebih pada masa pemerintahan baru yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Namun, di sisi lain, stagnasi ekonomi global serta faktor internal seperti ancaman defisit anggaran pemerintah, menurunnya daya beli masyarakat, serta pengangguran.

    Selain tiga isu utama di atas, lanjut dia, ada isu-isu lain yang menjadi fokus para pemimpin, di antaranya tata kelola sumber daya manusia, tantangan globalisasi, lingkungan, dan workplace behaviour.

    Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, dia memandang perlu para pemimpin memberikan perhatian pada peningkatan kompetensi pegawai.

    Dari hasil survei, kata Taufiq, diketahui bahwa dari persepsi para pemimpin setidaknya ada lima keterampilan utama yang harus dimiliki pemimpin pada masa depan, yakni berpikir strategis, mengelola integritas, berkolaborasi lintas sektor, beradaptasi terhadap perubahan, serta kepemimpinan digital yang kuat.

    Menurut dia, kemampuan tersebut akan membantu para pemimpin dalam merancang kebijakan yang inovatif dan solutif.

    Sementara itu, Ketua Komite Tetap Pemberdayaan Ekonomi Digital Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Helmi Balfas menyoroti pentingnya seorang pemimpin memiliki kemampuan kepemimpinan digital. Selain itu, juga mampu mendorong perubahan dan inovasi di sektor publik agar memiliki dampak yang luas bagi masyarakat.

    “Selain kepemimpinan digital, perlu juga dikawal proses transformasi digital, tidak hanya mampu mengadopsi teknologi baru, tetapi juga mampu mengubah pola pikir agar lebih inovatif dan agile,” kata Helmi.

    Setidaknya, ada tiga pilar utama dalam transformasi digital tersebut, yakni pemanfaatan big data dalam pengambilan keputusan, kolaborasi lintas sektor dan kementerian, serta peningkatan kompetensi digital dalam upaya menciptakan talenta-talenta digital baru.

    Senada dengan hal tersebut, Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan Muhammad Isra Ramli mengatakan bahwa tahun 2025 merupakan sebuah momentum pembuktian dari transformasi kepemimpinan di Indonesia.

    Dalam berbagai kesempatan, kata dia, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan harapannya untuk melepaskan bangsa ini dari jebakan middle income trap dengan perubahan tata kelola pemerintahan yang dimulai dari pimpinan instansi pemerintah.

    Muhammad Isra Ramli lantas mencontohkan salah satunya kebijakan efisiensi yang dinilai sesuai dengan harapan publik.

    Selama ini, menurut dia, publik menyoroti birokrasi sering kali bersikap boros dan tidak memberikan pelayanan optimal.

    Melalui kebijakan ini, Muhammad Isra Ramli berharap instansi dapat lebih selektif dalam penggunaan anggaran negara serta mengedepankan pelayanan masyarakat secara optimal.

    Ia mengatakan bahwa kepemimpinan yang visioner memiliki integritas yang kuat dan berkolaborasi dengan lintas sektor akan menjadi kunci sukses Indonesia dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang pada tahun 2025.

    “Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi lintas sektor, baik pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, maupun komunitas, untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar dia.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenko Polkam Ambil Alih Satgas Impor Ilegal dari Kemendag

    Kemenko Polkam Ambil Alih Satgas Impor Ilegal dari Kemendag

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) mengambil alih Satuan Tugas Pengawasan Barang Impor Ilegal atau Satgas Impor Ilegal dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). 

    Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Moga Simatupang menyampaikan, Satgas Impor Ilegal kini berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam).

    “[Satgas Impor Ilegal] Di Menko Polkam,” kata Moga kepada awak media saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis (13/2/2025).

    Moga menyebut, hal tersebut tertuang juga telah disampaikan melalui surat yang dikeluarkan oleh Menko Polkam. Kendati begitu, Moga enggan berkomentar lebih jauh mengenai hal ini.

    Pernyataan ini sekaligus menepis kabar bahwa Satgas Impor Ilegal tak lagi diperpanjang. 

    Dalam catatan Bisnis, pemerintah resmi membentuk Satgas untuk memberantas impor ilegal pada 18 Juli 2024. Pembentukan Satgas ini tertuang melalui Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) No.932/2024.

    Sebanyak 11 kementerian/lembaga dilibatkan sebagai anggota Satgas. Sebelas kementerian lembaga itu yakni Kementerian Perdagangan; Kejaksaan Agung; Kepolisian Republik Indonesia; Kementerian Keuangan; Kementerian Perindustrian; Kementerian Hukum dan HAM; Badan Intelijen Negara; Badan Pengawas Obat dan Makanan; Badan Keamanan Laut TNI AL; dinas-dinas yang membidangi perdagangan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota; serta Kadin Indonesia.

    Menteri Perdagangan (Mendag) kala itu, Zulkifli Hasan, dalam beleid itu menyebut, hadirnya Satgas tersebut bertujuan untuk menciptakan langkah strategis dalam pengawasan dan penanganan permasalahan impor. 

    Kemudian, menciptakan koordinasi antar instansi yang efektif dalam pengawasan dan penanganan barang tertentu yang diberlakukan tata niaga impor, serta menjalin komunikasi serta informasi antar instansi terkait dalam pengawasan dan penanganan permasalahan impor. 

    Selanjutnya, Satgas akan melaksanakan sejumlah tugas antara lain melakukan inventarisasi permasalahan terkait dengan barang tertentu yang diberlakukan tata niaga impor serta menetapkan, sasaran program, dan prosedur kerja dalam melaksanakan pengawasan barang tertentu yang diberlakukan tata niaga impor.

    Usai dijadwalkan berakhir tugasnya pada Desember 2024, Kemendag memperpanjang masa kerja Satgas Impor Ilegal. Perpanjangan masa kerja Satgas dilakukan usai Kemendag melakukan evaluasi bersama pemangku kepentingan terkait.

    “Masih [berlanjut]. Ini [Satgas Pengawasan Barang Impor Ilegal] lagi dipersiapkan untuk perpanjangan di Januari,” kata Budi saat ditemui seusai konferensi pers di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (6/1/2025).

  • Anindya Bakrie Blak-blakan Nilai Dagang RI dan Turki Baru US$ 3 Miliar

    Anindya Bakrie Blak-blakan Nilai Dagang RI dan Turki Baru US$ 3 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Anindya Bakrie menilai terdapat banyak ruang untuk bisa meningkatkan nilai perdagangan antara Indonesia dengan Turki. Hal itu dikatakan Anin, sapaan akrab Anindya Bakrie, kepada wartawan setelah Indonesia-Turkiye Business Forum: 75 Years Partnership for People and the New World di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

    Acara itu digelar Kadin Indonesia bersama dengan Dış Ekonomik Ilişkiler Kurulu (DEİK) atau semacam Kadin Turki yang dipimpin oleh Chairman Nail Oplak. Presiden Turki Erdogan, Menteri Perdagangan Turki Omer Bolat, dan Chair DEIK Dogan Karadeniz turut hadir dalam acara tersebut.

    Anin menjelaskan, nilai perdagangan Indonesia dengan semua mitra di seluruh dunia mencapai sekitar US$ 600 miliar. Begitupun Turki yang nilainya kurang lebih sama.

    “Nah, sedangkan kalau kita lihat, trade angka kita cuma US$ 3 miliar. Jadi kecil sekali. (Nilai perdagangan total Indonesia dan Turki dengan seluruh mitra) Digabung tadi US$ 1,3 triliun tapi (nilai perdagangan Indonesia dan Turki) cuma US$ 3 miliar,” ujar Anin.

    “Jadi masih banyak bisa untuk perkembangannya. Dari sisi trade atau dagang. Nah, sekarang nilai perdagangan Indonesia US$ 2 miliar dolar lebih daripada Turki. Jadi Turki mengingatkan untuk kita beli lagi banyak barang dari dia,” lanjutnya.

    Menurut Anin, barang yang banyak dibeli oleh Turki antara lain minyak kelapa sawit mentah dan stainlees steel. Sebaliknya, Indonesia pun membeli banyak barang dari Turki antara lain mesin hingga refined oil.

    “Nah, tapi ingat bahwa Indonesia itu adalah gerbang untuk ke ASEAN. Seperti Turki itu gerbang untuk ke Eropa. Nah, ini membuat menjadi menarik,” kata Anin.

    “Dan sejarahnya, di abad 16-nya itu, Ottoman Empire juga membantu di Aceh waktu itu untuk urusan melawan Portugis. Lalu juga setiap ada masalah, 2004-2005, waktu Aceh (musibah tsunami Aceh) mereka datang membantu. 2023 (musibah gempa Turki) gantian (Indonesia membantu). Dan masing-masing ada kampung Indonesia, kampung Turki,” lanjutnya.

    Oleh karena itu, Anin menilai hubungan antara manusia kedua negara bagus. Indonesia dan Turki pun sama-sama berpenduduk mayoritas muslim dan sama-sama menjadi anggota G20.

    “Nah, jadi kita melihat potensinya ini luar biasa,” ujar Anin.

    (miq/miq)

  • Dari IES 2025, Arsjad Rasjid siapkan Indonesia untuk lonjakan ekonomi menuju 2045

    Dari IES 2025, Arsjad Rasjid siapkan Indonesia untuk lonjakan ekonomi menuju 2045

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Dari IES 2025, Arsjad Rasjid siapkan Indonesia untuk lonjakan ekonomi menuju 2045
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 12 Februari 2025 – 19:56 WIB

    Elshinta.com – Indonesia sebagai salah satu perekonomian terbesar dikawasan Asia Tenggara menurut pengusaha Arsjad Rasjid berada digaris terdepan untuk mendorong sinergi lintas sektor, investasi strategis dan adopsi teknologi inovatif.

    “Atas dasar hal tersebut guna mendorong kolaborasi antara pelaku bisnis nasional, internasional dan pengambil kebijakan serta memposisikan Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dikawasan, Indonesia Business Council (IBC) akan menggelar forum tingkat internasional yang dinamakan Indonesia Economic Summit (IES) 2025,” ujar Ketua Dewan Pengawas IBC Arsjad Rasjid dalam keterangannya di Shangri-La, Jakarta pada Rabu (12/2).

    Arsjad Rasjid pun menambahkan, IES 2025 yang akan digelar pada 18 sampai 19 Februari 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta mengambil tema “The New Era of High Growth and Prosperity”.

    Menurut Arsjad IES 2025 dirancang sebagai wadah bagi pelaku usaha dan pembuat kebijakan untuk membahas strategi konkret dalam menavigasi tantangan global seperti investasi, manufaktur, energi berkelanjutan, talenta, inovasi dan keuangan.

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia membutuhkan kemitraan yang erat lintas sektor. Keselarasan kebijakan publik, swasta dan masyarakat menjadi kunci tercapainya pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan,” lanjut Arsjad.

    Menurut Arsjad IES 2025 dapat menjadi wadah untuk merumuskan dan mempercepat implementasi kebijakan yang pro-investasi dan pro-pertumbuhan ekonomi. Arsjad pun mengungkapkan, IES 2025 akan menghadirkan pemimpin bisnis, pengambil kebijakan dan pemikir global sebagai pembicara yang akan membahas strategi-strategi pertumbuhan yang efektif ditengah dinamika situasi geopolitik saat ini. Adapun diantara para tokoh yang diagendakan hadir antara lain, Co-founder Air Asia Tony Fernandes, CEO and Co-founder Silicon Box Byung Joon Han serta Co-founder dan CEO Paragon Group Harman Subakat.

    Selain itu diagendakan akan hadir pula Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mantan Wakil Presiden RI Boediono, Founder Arsari Group Hashim Djojohadikusumo, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu dan Ketua umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

    Sementara itu, COO IBC William Sabandar mengatakan, IES 2025 menawarkan program-program yang akan membahas berbagai topik penting. Diantara topik penting tersebut meliputi industrialisasi, kebijakan fiskal dan moneter, investasi, ketahanan pangan, transisi energi, diversifikasi perdagangan dan pengembangan talenta manusia. 

    Selain itu, akan ada beberapa sesi round table untuk mempertemukan para pemimpin bisnis dan mitra strategis guna mendiskusikan kolaborasi bisnis dan investasi di Indonesia. “IES akan diselenggarakan setiap tahun untuk mendorong kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah. Penyelenggaraan IES yang pertama secara khusus akan memberikan pandangan mendalam mengenai kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia yang baru,” jelas William. 

    Informasi resmi yang dibagikan kepanitiaan IES menyebutkan, hingga saat ini 100 pembicara nasional dan internasional telah mengkonfirmasi kehadirannya di IES 2025. Pembicara tersebut berasal dari Indonesia, China, Amerika Serikat, Belanda, Singapura, Arab Saudi, Australia, Korea Selatan, Perancis, India, Jepang, Malaysia, Vietnam, dan Inggris. 

    Selain itu, lebih dari 1.000 pemimpin bisnis akan berpartisipasi di IES 2025. “IBC mengundang berbagai mitra, asosiasi perdagangan dan industri, perwakilan pemerintah asing, serta pemangku kepentingan lainnya untuk bergabung dalam forum ini,” ungkap William. 

    Selain program utama, peserta lanjut William dapat memanfaatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pemimpin bisnis dan pejabat tinggi pemerintah.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Kadin: Efisiensi anggaran upaya memastikan dana yang dipakai benar

    Kadin: Efisiensi anggaran upaya memastikan dana yang dipakai benar

    Kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah merupakan konsekuensi yang harus dihadapi

    Jakarta (ANTARA) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah merupakan upaya untuk memastikan agar dana yang digunakan di tempat yang benar.

    “Saya merasa bahwa itu bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan agar dana digunakan di tempat yang benar. Jadi saya rasa itu memang konsekuensi yang mesti dihadapi,” ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie di Jakarta, Rabu.

    Anindya berharap anggaran kementerian/lembaga negara dapat kembali pulih secara bertahap setelah perekonomian Indonesia dan dunia kembali bangkit.

    “Mudah-mudahan setelah ekonomi bangkit lagi, bukan hanya ekonomi Indonesia saja tetapi juga ekonomi dunia, mudah-mudahan anggaran itu bisa kembali lagi bertahap,” katanya.

    Kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah merupakan konsekuensi yang harus dihadapi dikarenakan situasi ekonomi yang belum pasti.

    “Ini karena ekonomi belum pasti. Yang pasti adalah biaya. Jadi biaya yang dijaga dulu, saya rasa wajar. Saya rasa itu konsekuensi yang harus dihadapi dalam waktu pendek. Tapi kalau konsekuensi panjang penghematan itu kan lain,” ujar Anindya.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan efisiensi anggaran pemerintah sebesar Rp306,69 triliun pada APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 demi menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pelayanan publik yang lebih optimal.

    Target tersebut tertuang dalam dokumen salinan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.

    Melalui Inpres ini, Presiden mengarahkan sejumlah pejabat negara, mulai dari para Menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, hingga Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk melaksanakan langkah-langkah efisiensi anggaran di berbagai sektor.

    Adapun poin pokok dari arahan Inpres tersebut, yakni penetapan target efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun, terdiri atas Rp256,1 triliun dari anggaran kementerian/lembaga, Rp50,59 triliun dari transfer ke daerah.

    Presiden Prabowo juga menginstruksikan pembatasan belanja non-prioritas. Gubernur, bupati, dan wali kota diminta untuk membatasi belanja seremonial, studi banding, dan perjalanan dinas, dengan pengurangan perjalanan dinas hingga 50%. Selain itu, efisiensi juga menyasar belanja honorarium serta kegiatan pendukung yang tidak memiliki output terukur juga dibatasi.

    Dalam instruksinya, Presiden mengarahkan seluruh kementerian/lembaga untuk fokus pada kinerja pelayanan publik. Anggaran harus difokuskan pada peningkatan pelayanan publik, tidak sekadar pemerataan antar perangkat daerah atau berdasarkan pola anggaran tahun sebelumnya.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani diberi mandat untuk menetapkan besaran efisiensi setiap kementerian/lembaga serta menyesuaikan alokasi Transfer ke daerah, termasuk mengatur dana-dana khusus seperti Dana Otonomi Khusus dan Dana Desa. Pelaksanaan Inpres ini akan diawasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna memastikan tata kelola yang baik dan bertanggung jawab.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025