Kementrian Lembaga: Kadin

  • Wamensesneg Dukung Kadin Gelar Retreat Pengusaha di Akmil Magelang

    Wamensesneg Dukung Kadin Gelar Retreat Pengusaha di Akmil Magelang

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mendukung rencana pembekalan alias retret ratusan pengusaha dari berbagai sektor dan industri yang akan digelar di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Rencananya, retreat itu akan berlangsung pada 8-10 Agustus.

    Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro seusai rapat kerja dengan Komisi XIII DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

    Semula, Juri hanya berkomentar lebih baik persoalan retreat pengusaha itu ditanyakan langsung saja kepada inisiatornya, dalam hal ini adalah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

    “Kadin kan yang bikin, ya tanya Kadin jangan tanya saya. Ya pokonya apa saja yang baik untuk negara dan bangsa kita dukung,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya, ratusan pengusaha dari berbagai sektor dan industri akan mengikuti retreat ke Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Retreat itu akan diselenggarakan pada 8-10 Agustus oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).  

    “Jadi 8 sampai 10 Agustus, Jumat-Sabtu-Minggu, kami pimpinan tertinggi Kadin 150 orang kira-kira, ditambah 38 provinsi ketua umumnya ke Magelang, ke Akmil. Kita kerja sama dengan Lemhannas,” ungkap Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie kepada media saat ditemui di Paris, Prancis beberapa waktu lalu. 

    Anin, sapaannya, menyebut tema retreat khusus untuk pengusaha nasional itu bertajuk ‘Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha’. Dia mengatakan tema itu diambil lantaran kepercayaan bahwa tidak ada ketahanan nasional, tanpa ketahanan ekonomi. 

    Mengenai teknis retreat, Anin pun sempat membocorkan bahwa nantinya pejabat struktural Kadin bakal ikut mengenakan seragam bermotif loreng selayaknya menteri hingga gubernur, bupati dan wali kota beberapa waktu lalu. Bedanya, seragam loreng yang akan dikenakan peserta retreat pengusaha bakal berwarna biru.  

    “Jadi ini kita semua pakai baju loreng Kadin, ya kita terbang naik Hercules juga ke sana. Bukannya kita ikut-ikutan tapi belum pernah ngerasain juga,” ungkapnya.

  • Riset Ipsos 2025 Ungkap Lanskap Persaingan E-Commerce

    Riset Ipsos 2025 Ungkap Lanskap Persaingan E-Commerce

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para pemain utama e-commerce, seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada saat ini tak lagi sekadar berlomba merebut pangsa pasar. Namun, persaingan merambah pada sesuatu yang tak kalah esensial yakni siapa yang mampu memberikan kontribusi dalam menciptakan ruang tumbuh berkelanjutan bagi UMKM dan brand lokal.

    Sebagai subjek utama, UMKM dan brand lokal memegang peran krusial dalam struktur perekonomian Indonesia. Menurut data Kamar Dagang Indonesia (KADIN), UMKM menyumbang lebih dari 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan sekitar 97% tenaga kerja nasional.

    Di era digital, peran mereka tidak lagi terbatas pada sektor tradisional. Justru, mereka tampil sebagai aktor kunci dalam mendorong transformasi ekonomi melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya lewat platform e-commerce.

    Bagi pelaku UMKM dan brand lokal, e-commerce membuka peluang yang sebelumnya sulit dijangkau: memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, hingga membuka akses menuju konsumen global. Namun di tengah peta persaingan e-commerce yang semakin kompleks, keberpihakan terhadap pelaku UMKM dan brand lokal kini menjadi diferensiasi utama, bukan lagi sekadar soal siapa yang paling besar, tetapi siapa yang paling berdampak.

    Berdasarkan riset terbaru E-Commerce Seller Satisfaction 2025 yang dirilis oleh Ipsos Indonesia, perusahaan riset pasar terkemuka, mencoba menjawab pertanyaan besar itu: platform e-commerce mana yang paling dipercaya, paling berdampak, dan paling efektif dalam mendukung UMKM dan brand lokal di Indonesia? Temuan riset ini memberi gambaran yang lebih jernih tentang lanskap kompetisi digital saat ini, sekaligus menyoroti platform yang berhasil membangun koneksi kuat dengan pelaku usaha tanah air.

    “Yang menarik adalah bagaimana tiap platform mulai berlomba bukan sekadar berebut transaksi, tapi juga menunjukkan perannya dalam mendukung UMKM dan brand lokal untuk tumbuh. Di situlah sisi paling menarik dari riset IPSOS kali ini: mengukur tingkat awareness penjual, loyalitas terhadap platform, serta persepsi terhadap fitur dan kampanye yang ditawarkan,” kata Executive Director Ipsos Indonesia Andi Sukma dikutip Jumat (18/7/2025).

    “Harapannya, hasil riset ini dapat memberikan gambaran komprehensif tentang lanskap kompetisi e-commerce di Indonesia, termasuk kinerja dan persepsi terhadap pemain utama seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada,” tambah dia.

    Melalui riset yang melibatkan 350 responden UMKM dan brand lokal di seluruh Indonesia dengan metode Online Panel, ditemukan mayoritas penjual (66%) menyebut Shopee sebagai platform pertama yang terlintas dalam benak mereka (Top of Mind). Sementara itu, sebanyak 70% penjual menjadikan Shopee sebagai platform utama yang paling sering digunakan untuk menjalankan usaha mereka (Brand Used Most Often).

    Namun, kekuatan platform sebagai mitra pilihan UMKM dan brand lokal tidak hanya diukur dari seberapa dikenal atau sering digunakan, melainkan juga dari seberapa besar loyalitas penggunanya. Hal ini terungkap dalam hasil Net Promoter Score (NPS), di mana sebesar 77% UMKM dan brand lokal merasa yakin untuk merekomendasikan Shopee kepada pelaku usaha lainnya, diikuti TikTok Shop 69%, sementara Tokopedia dan Lazada di 67%.

    Melalui elemen di atas, preferensi pelaku UMKM dan brand lokal dalam memilih platform e-commerce dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang relevan terhadap kebutuhan bisnis mereka.

    Tiga alasan utama yang paling banyak disebutkan oleh responden dalam studi ini adalah memperluas jangkauan usaha (71%), praktis dan fleksibel (66%) yang memungkinkan seller beroperasi dari mana saja, serta faktor kemudahan akses dan proses dalam marketplace (59%).

    Ketika alasan-alasan ini dikonversi ke dalam praktik bisnis, terdapat tiga dampak yang paling dirasakan UMKM dan brand lokal saat berjualan di marketplace: memasarkan produk secara lebih luas (69%), meningkatkan jumlah konsumen (67%), dan meningkatkan keuntungan (65%). Temuan ini menunjukkan bahwa e-commerce tidak hanya menjadi solusi digital, tetapi juga motor penggerak pertumbuhan bisnis yang signifikan bagi UMKM dan brand lokal di Indonesia.

    Mengukur Kinerja E-Commerce

    Bagi pelaku UMKM dan brand lokal, platform e-commerce bukan sekadar etalase berjualan. Ini adalah ruang hidup tempat mereka berkarya, menjangkau konsumen, membangun cerita, dan menumbuhkan harapan.

    Di dalamnya, produk tak lagi sekadar komoditas, melainkan representasi dari usaha, nilai, dan identitas yang dibangun.

    Menyusuri lanskap ini, kompetisi antar e-commerce tidak cukup diukur dari skala popularitas, tetapi dari kemampuannya membangun ekosistem, sistem yang dinamis, penuh interaksi, menghadirkan lalu lintas pengunjung yang relevan, serta membuka peluang pertumbuhan berkelanjutan.

    Berdasarkan hasil riset IPSOS, kembali mencatatkan posisi Shopee lebih unggul dalam tiga persepsi kunci yang menjadi tolok ukur utama bagi UMKM dan brand lokal dalam memilih platform e-commerce. Di antaranya sebagai platform menawarkan gratis ongkir paling banyak untuk pelanggan (67%), sebagai platform dengan ragam kategori produk yang paling luas (66%), dan sebagai platform memberikan keuntungan atau laba bersih paling tinggi (63%).

    Data di atas menandakan bahwa sejauh mana platform tersebut benar-benar mendorong hasil bagi pelaku usaha lewat ragam program dan fitur yang dihadirkan. Dalam konteks ini, Shopee tampil lebih unggul diikuti TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada.

    Hadirkan Kesempatan Tumbuh untuk UMKM dan Brand Lokal

    Layaknya lomba maraton, tidak semua platform e-commerce melaju dengan kecepatan yang sama. Setiap langkah ditentukan oleh strategi yang mereka hadirkan, mulai dari laman lokal yang relevan, program edukasi yang memberdayakan, fitur interaktif yang mendorong visibilitas dan konversi, hingga kampanye tematik dan peluang ekspansi global.

    Namun, dari semua inisiatif dan indikator tersebut, pertanyaannya tetap sama: siapa yang benar-benar unggul dan konsisten membuka jalan bagi pelaku usaha lokal untuk tumbuh dan berkembang?

    -Laman khusus dan program edukasi

    Dilihat dari laman kurasi produk lokal yang disuguhkan para pemain e-commerce, di antara empat pemain, Shopee dinilai mayoritas UMKM dan brand lokal (56%) sebagai platform paling konsisten menyediakan laman khusus lokal untuk mendorong pertumbuhan bisnis, diikuti Tokopedia (20%), TikTok Shop (15%), dan Lazada (7%).

    Mayoritas responden yang memilih Shopee juga menyebut fitur Shopee Pilih Lokal yang paling dikenal dan berdampak dalam meningkatkan penjualan sekaligus ruang promosi yang lebih luas. Meskipun pemain lain seperti Tokopedia dan TikTok Shop (Beli Lokal), dan Lazada (Hiperlokal), juga menawarkan program serupa.

    Sebanyak 57% responden juga memilih Shopee sebagai platform paling aktif menghadirkan program edukasi dan pendampingan untuk UMKM dan brand lokal, diikuti TikTok Shop (19%), Tokopedia (18%), dan Lazada (6%). Program tersebut seperti Kampus UMKM Shopee dan Program Bimbel Shopee, yang konsisten menyediakan pusat edukasi bagi para pelaku usaha agar mampu tumbuh secara mandiri dan berkelanjutan.

    -Efektivitas fitur live stream and video dan iklan

    Fitur seperti live streaming dan video singkat kini memainkan peran strategis dalam menggerakkan keputusan pembelian. Di tengah tren ini, Shopee kembali dianggap oleh mayoritas responden (54%) sebagai e-commerce dengan fitur hiburan (live streaming/video pendek) yang paling membantu penjualan, diikuti oleh TikTok Shop (29%), Tokopedia (11%), dan Lazada (5%).

    Menariknya, di antara UMKM dan brand lokal yang menggunakan fitur interaktif Shopee, mayoritas setuju Shopee Live dan Shopee Video memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan penjualan mereka. Kehadiran fitur ini menjadi kanal promosi yang efektif sekaligus alat komunikasi yang membangun kepercayaan konsumen.

    Jika fitur interaktif membangun kedekatan emosional antara penjual dan pembeli, maka fitur iklan memungkinkan pelaku UMKM dan brand lokal menjangkau audiens lebih luas, dengan efisiensi biaya yang disesuaikan skala kebutuhan. Dalam konteks ini, 62% responden menilai program iklan Shopee sebagai yang paling efektif dan merasakan peningkatan penjualan signifikan selama periode iklan berlangsung

    -Pengaruh program & kampanye tematik

    Bagi pelaku usaha lokal, partisipasi kampanye berskala besar seperti Ramadan menjadi salah satu momentum dalam perjalanan bisnis mereka. Dengan tingginya intensitas belanja selama periode ini, para platform e-commerce pun saling adu strategi lewat kampanye tematik yang kompetitif dan menarik, seperti Shopee Big Ramadan Sale, Ramadan Ekstra Seru di TikTok Shop dan Tokopedia, serta Ramadan Mega Sale Lazada.

    Untuk memahami sejauh mana efektivitas masing-masing kampanye, hasil riset berikut ini mengungkapkan:

    Brand

    Tingkat Partisipasi Ramadan

    Dampak Kampanye Ramadan

    Shopee

    94%

    93%

    Tiktok Shop

    65%

    77%

    Tokopedia

    54%

    60%

    Tingginya total persentase partisipasi menunjukkan bahwa banyak UMKM dan brand lokal yang mengikuti lebih dari satu kampanye lintas platform secara bersamaan. Ini memaksimalkan peluang dari berbagai kanal yang tersedia.

    Namun demikian, kampanye Shopee Big Ramadan Sale menjadi yang paling banyak diikuti oleh UMKM dan brand lokal dan dinilai paling memberikan dampak nyata terhadap penjualan selama periode promosi berlangsung.

    -Program ekspor: mendorong UMKM tembus pasar global

    Di sisi lain, ekspansi ke pasar global masih menjadi tantangan bagi UMKM dan brand lokal. Hal ini meliputi keterbatasan logistik, minimnya pemahaman terhadap pasar luar negeri, serta kurangnya pendampingan.

    Oleh karena itu, program ekspor yang diusung para pemain e-commerce kini turut menjadi medan persaingan yang tak kalah mencuri perhatian. Berdasarkan data, Shopee dianggap oleh mayoritas responden sebanyak 62% sebagai e-commerce yang paling membantu UMKM menembus pasar global. Diikuti pemain lainnya, Tokopedia (16%), TikTok Shop (15%), dan Lazada (6%).

    Lebih dari itu, mayoritas UMKM dan brand lokal yang mengikuti program Shopee Ekspor juga menyatakan dampak positif dari inisiatif tersebut terhadap pertumbuhan bisnis.

    Pada Riset Ipsos 2025 kali ini menunjukkan bahwa di era kompetisi digital yang semakin kompleks, platform yang akan bertahan dan menang adalah yang mampu menjadi katalis pertumbuhan berkelanjutan bagi UMKM dan brand lokal.

    “Pada akhirnya, yang memenangkan hati pelaku usaha adalah mereka yang adaptif terhadap perubahan, setia membimbing, dan menjadi solusi ketika tantangan datang. Bukan hanya menyediakan ruang jualan, tapi menghadirkan ekosistem pertumbuhan,” tambah Andi.

    “Dalam arena perlombaan ini, Shopee dinilai oleh mayoritas UMKM dan brand lokal sebagai platform yang memberikan kontribusi dan dampak paling nyata dalam menciptakan ruang tumbuh berkelanjutan, membangun kapabilitas, memperkuat literasi digital, program berkelanjutan, hingga menjembatani pelaku usaha menuju skala lebih besar, termasuk pasar global,” tutup Andi.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Indonesia Kena Tarif Impor Trump Lebih Kecil dari 5 Negara ASEAN Ini – Page 3

    Indonesia Kena Tarif Impor Trump Lebih Kecil dari 5 Negara ASEAN Ini – Page 3

    Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, untuk produk Indonesia ke AS. 

    Kesepakatan ini dinilai dapat mendorong kenaikan signifikan nilai perdagangan bilateral. Pria yang akrab disapa Anin ini optimistis, ekspor Indonesia ke AS dalam 5 tahun ke depan bisa meningkat hingga dua kali lipat dari kondisi sekarang.

    “Kalau saya lihat, perdagangan yang tadinya USD 40 miliar, dalam 5 tahun bisa mencapai USD 80 miliar. Kita mesti lihat bukan hanya untungnya buat mereka, tapi apa untungnya buat kita,” ungkap Anin dalam keterangan tertulis, Kamis (17/7/2025).

    Untuk memanfaatkan peluang ini, Kadin Indonesia berencana segera menggelar rapat dengan pelaku industri dalam negeri, khususnya sektor tekstil, garmen, alas kaki hingga elektronik. Anin menegaskan pentingnya memastikan kapasitas produksi cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan.

    “Jangan sampai kita (sudah) mendapatkan suatu kemudahan, tiba-tiba malah dimanfaatkan negara lain yang biayanya lebih mahal hanya karena kita tidak siap,” ungkap dia.

    “(Karena) Kita mau mencari tiga angka. Satu, berapa banyak investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas. Yang kedua, berapa banyak kita bisa meningkatkan perdagangan. Dan yang ketiga, berapa banyak lapangan kerja yang bisa diciptakan,” tutur Anin.

  • Negara di Kawasan Ini Kena Tarif Impor AS Lebih Rendah dari Indonesia, Siapa Saja? – Page 3

    Negara di Kawasan Ini Kena Tarif Impor AS Lebih Rendah dari Indonesia, Siapa Saja? – Page 3

    Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, untuk produk Indonesia ke AS. 

    Kesepakatan ini dinilai dapat mendorong kenaikan signifikan nilai perdagangan bilateral. Pria yang akrab disapa Anin ini optimistis, ekspor Indonesia ke AS dalam 5 tahun ke depan bisa meningkat hingga dua kali lipat dari kondisi sekarang.

    “Kalau saya lihat, perdagangan yang tadinya USD 40 miliar, dalam 5 tahun bisa mencapai USD 80 miliar. Kita mesti lihat bukan hanya untungnya buat mereka, tapi apa untungnya buat kita,” ungkap Anin dalam keterangan tertulis, Kamis (17/7/2025).

    Untuk memanfaatkan peluang ini, Kadin Indonesia berencana segera menggelar rapat dengan pelaku industri dalam negeri, khususnya sektor tekstil, garmen, alas kaki hingga elektronik. Anin menegaskan pentingnya memastikan kapasitas produksi cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan.

    “Jangan sampai kita (sudah) mendapatkan suatu kemudahan, tiba-tiba malah dimanfaatkan negara lain yang biayanya lebih mahal hanya karena kita tidak siap,” ungkap dia.

    “(Karena) Kita mau mencari tiga angka. Satu, berapa banyak investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas. Yang kedua, berapa banyak kita bisa meningkatkan perdagangan. Dan yang ketiga, berapa banyak lapangan kerja yang bisa diciptakan,” tutur Anin.

     

     

  • Ibas Apresiasi Renegosiasi Tarif Baru, Ajak Semua Pihak Perkuat Ekonomi & Ekspor Nasional – Page 3

    Ibas Apresiasi Renegosiasi Tarif Baru, Ajak Semua Pihak Perkuat Ekonomi & Ekspor Nasional – Page 3

    EBY, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin, kemudian memaparkan secara detail berbagai strategi yang harus ditempuh.

    “Momentum ini harus kita manfaatkan untuk memperkuat ekonomi bangsa dan untuk membangun ketahanan ekspor nasional, sehingga kita perlu pikirkan bersama segala rekomendasi untuk bangsa. Kita dorong terciptanya solusi dalam renegosiasi ulang atau negosiasi bilateral ke AS,” urainya.

    Edhie Baskoro lalu menambahkan berbagai alternatif sinergi, di antaranya: Diversifikasi geografis melalui percepatan ratifikasi IEU, UAE, Turki, dan Kanada-CEPA. Perkuat ekspor ke Afrika, Amerika Latin, dan Asia Selatan. Diversifikasi produk ekspor, fokus pada hilirisasi mineral, otomotif, elektronik, digital, halal, dan farmasi.

    “Skema insentif fiskal untuk produk bernilai tambah ekspor. Perbaikan sistem logistik dan infrastruktur ekspor, termasuk modernisasi pelabuhan, reformasi ‘dwell time’ dan biaya kontainer. Penguatan sertifikasi dan standarisasi produk, termasuk pelatihan teknis dan labelisasi (halal, SNI),” jelasnya.

    “Digitalisasi ekspor dan ‘trade platform’ dalam satu ekosistem digital nasional.Penguatan mekanisme ‘hedging’ dan subsidi bunga ekspor untuk menjaga nilai tukar dan menahan volatilitas pasar. Kurangi 23% biaya logistik dari PDB,” tambahnya.

    Edhie Baskoro juga menyambut baik percepatan pembahasan IEU‑CEPA (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement), sebuah peluang strategis baru untuk memperluas akses pasar dan mengurangi ketergantungan terhadap tarif Amerika. 

    Menutup sambutannya, Ibas menyampaikan optimisme yang kuat.

    “Jalan kita tak mulus. Di tengah tantangan global ini, saya percaya bangsa Indonesia mampu bangkit lebih kuat. Kita punya semangat gotong royong, daya juang tinggi, dan kekayaan sumber daya luar biasa,” ujarnya.

    “Mari kita jaga kekompakan antara pusat dan daerah, pemerintah dan swasta, legislatif dan eksekutif. Karena hanya dengan kerja sama yang kuat, kita bisa menjawab tantangan global secara bermartabat. Ekspor kita harus lebih hebat. Ekonomi kita harus lebih tangguh,” tambahnya.

    Abdul Sobur, Founder Kriya Nusantara, salah satu peserta, menyampaikan aspirasinya. Menurutnya, tarif besar ini pasti memberikan dampak luar biasa pada kami, terutama lapangan kerja, sesuai yang disampaikan Mas Ibas. 

    “Sejak awal narasi disampaikan, para pembeli kami menahan diri, tidak mengambil keputusan dalam waktu dekat. Ketika pemerintah mendorong kita mencari jalan lain, misal ke Eropa, ada baiknya pemerintah maupun DPR/MPR lebih tajam melihat daya saing sebagai masalah utama, terutama regulasi yang harus kita benahi. Kita harus memiliki kemampuan yang berimbang atau lebih baik dari negara lain, karena di usaha kriya bahan kayu dan tenaga kerja kita sangat unggul,” ungkapnya.

    Acara ini dihadiri oleh beberapa peserta, di antaranya Florentiana Kurniati (Manajer Ekspor Garmin), Hartantiyani (Manajer Ekspor Manufaktur), Bagus Satrio Wicaksono (Owner Ekspor Tekstil), dan lain sebagainya. Hadir pula Fathi, Anggota FPD DPR RI Komisi XI Dapil Jawa Barat I.

     

    (*)

  • Survei E-Commerce Pilihan UMKM, Siapa Jawara?

    Survei E-Commerce Pilihan UMKM, Siapa Jawara?

    Bisnis.com, JAKARTA — Riset Ipsos melaporkan survei terkait pemain utama e-commerce seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada, yang menjadi pilihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Andi Sukma, Executive Director Ipsos Indonesia, menyampaikan sebagai subjek utama, UMKM dan merek lokal memegang peran krusial dalam struktur perekonomian Indonesia. Menurut data Kamar Dagang Indonesia (KADIN), UMKM menyumbang lebih dari 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan sekitar 97% tenaga kerja nasional.

    “Di era digital, peran UMKM tidak lagi terbatas pada sektor tradisional. Pelaku usaha tersebut justru tampil sebagai aktor kunci dalam mendorong transformasi ekonomi melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya lewat platform e-commerce,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/7/2025).

    Menurut Ipsos, bagi pelaku UMKM dan brand lokal, e-commerce membuka peluang yang sebelumnya sulit dijangkau, seperti memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, hingga membuka akses menuju konsumen global.

    Di tengah peta persaingan e-commerce yang semakin kompleks, keberpihakan terhadap pelaku UMKM dan brand lokal kini menjadi diferensiasi utama. Bukan lagi sekadar soal siapa yang paling besar, tetapi siapa yang paling berdampak.

    Oleh karena itu, riset bertajuk E-Commerce Seller Satisfaction 2025 dari Ipsos mengemukakan platform e-commerce mana yang paling dipercaya, paling berdampak, dan paling efektif dalam mendukung UMKM dan brand lokal di Indonesia.

    “Yang menarik adalah bagaimana tiap platform mulai berlomba bukan sekadar berebut transaksi, tapi juga menunjukkan perannya dalam mendukung UMKM dan brand lokal untuk tumbuh. Harapannya, hasil riset ini dapat memberikan gambaran komprehensif tentang lanskap kompetisi e-commerce di Indonesia, termasuk kinerja dan persepsi terhadap pemain utama seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada,” ujar Andi Sukma.

    Melalui riset yang melibatkan 350 responden UMKM dan brand lokal di seluruh Indonesia dengan metode online panel, menemukan mayoritas penjual (66%) menyebut Shopee sebagai platform pertama yang terlintas dalam benak mereka (top of mind). Adapun, sebanyak 70% penjual menjadikan Shopee sebagai platform utama yang paling sering digunakan untuk menjalankan usaha mereka (brand used most often).

    Namun, kekuatan sebuah platform sebagai mitra pilihan UMKM dan brand lokal tidak hanya diukur dari seberapa dikenal atau sering digunakan, melainkan juga dari seberapa besar loyalitas penggunanya. Hal ini terungkap dalam hasil Net Promoter Score (NPS).

    Sebesar 77% UMKM dan brand lokal merasa yakin untuk merekomendasikan Shopee kepada pelaku usaha lainnya, diikuti Tiktok Shop 69%, sedangkan Tokopedia dan Lazada di level 67%.

    Melalui elemen di atas, preferensi pelaku UMKM dan brand lokal dalam memilih platform e- commerce dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang relevan terhadap kebutuhan bisnis mereka.

    Tiga alasan utama yang paling banyak disebutkan oleh responden dalam studi ini adalah memperluas jangkauan usaha (71%), praktis dan fleksibel (66%) yang memungkinkan seller beroperasi dari mana saja, serta faktor kemudahan akses dan proses dalam marketplace (59%).

    Ketika alasan-alasan ini dikonversi ke dalam praktik bisnis, terdapat tiga dampak yang paling dirasakan UMKM dan brand lokal saat berjualan di marketplace, yakni memasarkan produk secara lebih luas (69%), meningkatkan jumlah konsumen (67%), dan meningkatkan keuntungan (65%).

    Temuan terebut menunjukkan bahwa e-commerce tidak hanya menjadi solusi digital, tetapi juga motor penggerak pertumbuhan bisnis yang signifikan bagi UMKM dan brand lokal di Indonesia.

    Di sisi lain, ekspansi ke pasar global masih menjadi tantangan bagi UMKM dan merek lokal karena keterbatasan logistik, minimnya pemahaman terhadap pasar luar negeri, dan kurangnya pendampingan. Oleh karena itu, program ekspor yang diusung para pemain e-commerce kini turut menjadi medan persaingan yang tak kalah mencuri perhatian.

    Berdasarkan data, Shopee dianggap oleh mayoritas responden sebanyak 62%, sebagai e-commerce yang paling membantu UMKM menembus pasar global. Diikuti pemain lainnya, Tokopedia (16%), TikTok Shop (15%), dan Lazada (6%).

    Pada Riset Ipsos 2025 kali ini menunjukkan bahwa di era kompetisi digital yang makin kompleks, platform yang akan bertahan dan menang adalah yang mampu menjadi katalis pertumbuhan berkelanjutan bagi UMKM dan merek lokal.

  • Langkah Perkuat Peran Perempuan Pengusaha dalam Pembangunan Ekonomi Nasional

    Langkah Perkuat Peran Perempuan Pengusaha dalam Pembangunan Ekonomi Nasional

    Liputan6.com, Jakarta – Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPC IWAPI) Jakarta Selatan sukses menyelenggarakan Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) II yang mengusung tema “Peluang atau Tantangan: Bagi Wanita Pengusaha dalam Kondisi Efisiensi Birokrasi untuk Mencapai Kemakmuran.”

    Forum strategis yang berlangsung di Hotel Amoz Cozy, Jakarta Selatan ini menjadi momentum penting bagi IWAPI Jakarta Selatan untuk memperkuat konsolidasi organisasi serta menyusun langkah nyata dalam menghadapi tantangan birokrasi dan memperkuat peran perempuan pengusaha dalam pembangunan ekonomi nasional.

    RAKERCAB II dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari kalangan pemerintah, organisasi pengusaha, dan mitra strategis, di antaranya M. Anwar, S.Si., M.Si. Walikota Jakarta Selatan, diwakili oleh Eko Kalbarianto, Kepala Bagian Perekonomian, Ir. Nita Yudi Ketua Umum DPP IWAPI, diwakili oleh Ir. Ulupi, MM, Endah A. Eko Ansoroeddin, SH, Ketua DPD IWAPI DKI Jakarta, Dra. Khoe Ribka, Ketua DPC IWAPI Jakarta Selatan, Dr. Sitta Kusuma – Perwakilan KADIN Jakarta Selatan, dan perwakilan asosiasi pengusaha lainnya.

    Dalam sambutannya, Eko Kalbarianto menyampaikan apresiasi Pemerintah Kota Jakarta Selatan kepada IWAPI atas kontribusinya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi perempuan.

    “IWAPI telah membuktikan bahwa perempuan bukan hanya penggerak ekonomi keluarga, tetapi juga pilar pembangunan kota. Pemerintah Kota Jakarta Selatan berkomitmen memperkuat penyederhanaan birokrasi agar dunia usaha perempuan semakin kompetitif dan berkembang,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua DPD IWAPI DKI Jakarta, Endah A. Eko Ansoroeddin, SH, menegaskan pentingnya peran IWAPI untuk terus memperjuangkan perbaikan birokrasi bagi dunia usaha.

    “IWAPI harus berdiri di garis depan untuk mendorong efisiensi birokrasi dan menciptakan ekosistem bisnis yang kompetitif, inovatif, dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Ketua DPC IWAPI Jakarta Selatan, Dra. Khoe Ribka, menegaskan bahwa RAKERCAB ini menjadi wadah strategis bagi organisasi.

    “RAKERCAB adalah momen penting bagi IWAPI Jakarta Selatan untuk memperkuat arah dan strategi organisasi. Kami berkomitmen menyusun program kerja yang relevan, solutif, dan berdampak nyata bagi anggota. Dengan semangat kolaborasi, kami optimis dapat membuka lebih banyak peluang usaha bagi perempuan di Jakarta Selatan,” ucapnya.

  • Para Pengusaha Gelar Retret di Akmil Magelang, Bakal Dihadiri Prabowo

    Para Pengusaha Gelar Retret di Akmil Magelang, Bakal Dihadiri Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Ratusan pengusaha dari berbagai sektor dan industri akan mengikuti retret ke Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. 

    Retret itu akan diselenggarakan pada 8-10 Agustus oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). 

    “Jadi 8 sampai 10 Agustus, Jumat-Sabtu-Minggu, kami pimpinan tertinggi Kadin 150 orang kira-kira, ditambah 38 provinsi ketua umumnya ke Magelang, ke Akmil. Kita kerja sama dengan Lemhannas,” ungkap Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie kepada media saat ditemui di Paris, Prancis beberapa waktu lalu. 

    Anin, sapaannya, menyebut tema retret khusus untuk pengusaha nasional itu bertajuk ‘Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha’. Dia mengatakan tema itu diambil lantaran kepercayaan bahwa tidak ada ketahanan nasional, tanpa ketahanan ekonomi. 

    Apalagi, lanjut Anin, saat ini dunia dihadapkan dengan situasi ketidakpastian. Oleh karena itu, para pengusaha yang diwadahi oleh Kadin ingin menguatkan konsolidasi internal serta kemitraan strategis dengan pemerintah. 

    Adapun hal terpenting pada retret ini, ujarnya, adalah bagaimana menggerakkan organ Kadin hingga level provinsi sampai dengan kabupaten/kota.

    Menurut Anin, Kadin setiap zamannya melihat bagaimana fokus pemerintah pada periode saat itu. Kini, pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dia menilai fokus Kepala Negara bukan menyediakan ‘ikan’ untuk dipancing, melainkan ‘kail’ bagi program-program untuk masyarakat yang diusung. 

    Bagi Anin, kalangan pengusaha pun bisa dan sudah banyak terlibat dalam berbagai program Prabowo yang ditujukan untuk masyarakat. Misalnya, Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih serta penyediaan hunian terjangkau melalui subsidi kredit perumahan.

    Khususnya MBG, Presiden Direktur PT Bakrie and Brothers Tbk. (BNBR) itu mengeklaim pengusaha telah membangun setengah dari target 1.000 penyediaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), atau dikenal sebagai Dapur MBG. 

    “Kadin berupaya untuk mendapatkan 1.000 SPPG. Sekarang sudah setengahnya,” ucapnya. 

    Mengenai teknis retret, Anin pun sempat membocorkan bahwa nantinya pejabat struktural Kadin bakal ikut mengenakan seragam bermotif loreng selayaknya menteri hingga gubernur, bupati dan wali kota beberapa waktu lalu.

    Bedanya, seragam loreng yang akan dikenakan peserta retret pengusahan baal berwarna biru. 

    “Jadi ini kita semua pakai baju loreng Kadin, ya kita terbang naik Hercules juga ke sana. Bukannya kita ikut-ikutan tapi belum pernah ngerasain juga,” ungkapnya. 

    Tidak hanya itu, Anin pun mengungkap para peserta retret nantinya bakal ikut menjalani latihan fisik sejak pagi hari. 

    “Saya dengar katanya tiap pagi habis jam subuh cuma dikasih setengah jam, langsung mesti siap-siap. Ya kita siapin mental dulu deh,” ucapnya.

    Selain itu, lanjut Anin, pihaknya juga telah melobi agar Presiden Prabowo bisa hadir di hari pertama atau terakhir dan memberikan pengarahan. 

    “Untuk memberikan pengarahan. Bagaimana pengusaha kita siap untuk berjuang karena ekonomi dunia lagi enggak baik-baik saja. Pengusaha sebagai salah satu building block atau pilar dari ketahanan nasional,” terang putra dari politisi senior Partai Golkar, Aburizal Bakrie itu. 

    Kemudian, Kadin juga berencana menghadirkan menteri-menteri sebagai pembicara termasuk penegak hukum. Materi yang disampaikan oleh penegak hukum utamanya berkaitan dengan pencegahan.

    “Kita melihat pengusaha ini kita lebih percaya dengan pencegahan daripada penindakan. Penindakan ini tujuannya baik, tapi kadang-kadang juga mengganggu jalannya usaha,” tuturnya. 

  • Bamsoet Dorong Hilirisasi Kopi Nasional Usai Kunjungi Pabrik Kapal Api

    Bamsoet Dorong Hilirisasi Kopi Nasional Usai Kunjungi Pabrik Kapal Api

    Jakarta

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Anggota DPR RI Bambang Soesatyo mendorong percepatan hilirisasi industri kopi nasional. Menurutnya, meski Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia, lebih dari 60 persen dari total produksi 700 ribu ton per tahun masih diekspor dalam bentuk biji mentah.

    “Siapa yang tidak kenal kopi Gayo yang aromatik, kopi Mandailing yang kuat, kopi Toraja yang eksotis, hingga kopi Luwak yang mendunia. Namun ironisnya, dominasi pasar domestik justru sering kali diisi oleh merek-merek asing atau kopi olahan impor. Sudah saatnya kopi Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sehingga dapat menjadi pasar yang subur bagi para petani, pengolah, dan pebisnis kopi Indonesia,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025).

    Hal ini disampaikan Bamsoet saat mengunjungi Pabrik Kopi Kapal Api milik PT Santos Jaya Abadi di Sidoarjo, Jawa Timur, hari ini. Turut hadir dalam kunjungan tersebut Deputy Managing Director PT Santos Jaya Abadi Vincent C. Mergonoto dan Direktur Utama PT Excelso Multirasa Kevin C. Mergonoto.

    Ketua MPR ke-15 itu menekankan bahwa hilirisasi bukan hanya soal mengolah biji kopi menjadi bubuk, melainkan menciptakan beragam produk turunan bernilai tambah tinggi. Bamsoet menilai negara harus mengambil peran aktif dalam mendukung industri kopi dari hulu ke hilir.

    “Di sinilah peran hilirisasi menjadi sangat vital. Hilirisasi industri kopi bukan hanya sekadar mengolah biji kopi menjadi bubuk, melainkan menciptakan beragam produk turunan bernilai tambah tinggi serta mengembalikan kendali atas kekayaan bangsa. Negara harus hadir tidak hanya sebagai regulator, tetapi sebagai fasilitator dan akselerator. Semisal, dengan memberikan insentif fiskal, infrastruktur, serta dukungan pembiayaan bagi industri pengolahan kopi lokal, termasuk pelaku UMKM,” kata Bamsoet.

    Ketua Komisi III DPR RI ke-7 dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia menjelaskan, dampak langsung dari hilirisasi adalah terciptanya lapangan kerja yang masif. Dari petani yang membutuhkan tenaga kerja untuk panen dan pengolahan awal, pabrik pengolahan yang mempekerjakan ribuan orang, hingga barista dan staf di kedai kopi, serta para pekerja di sektor logistik dan pemasaran. Belum lagi peluang bagi para desainer kemasan, marketing specialist, dan profesional di bidang pariwisata kopi.

    Data dari Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa sektor kopi telah menyerap jutaan tenaga kerja, dan angka ini berpotensi meningkat signifikan jika hilirisasi digencarkan. Sementara laporan Toffin Indonesia mencatat bahwa hingga tahun 2024, terdapat lebih dari 3.000 gerai kopi modern di Indonesia dengan pertumbuhan tahunan mencapai 7 hingga 10 persen.

    “Kopi lebih dari sekadar produk. Kopi bisa menjadi salah satu wajah Indonesia di mata dunia. Selama kopi-kopi terbaik kita hanya menjadi bahan baku untuk merek luar negeri, selama itulah kedaulatan ekonomi kita masih tergadai. Karena itu, perjuangan menjadikan kopi Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri adalah bentuk keberpihakan pada ekonomi bangsa,” pungkas Bamsoet

    (akn/ega)

  • Anindya Bakrie soal Tarif Trump 19%: Perdagangan RI-AS Bisa Tembus US Miliar

    Anindya Bakrie soal Tarif Trump 19%: Perdagangan RI-AS Bisa Tembus US$80 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai kesepakatan dagang baru terkait tarif impor dari Amerika Serikat (AS) bisa meningkatkan nilai perdagangan Indonesia dengan AS.

    Kini, produk Indonesia dikenai tarif 19% oleh AS, dari sebelumnya 32%. Sebagai kompensasi penurunan tarif tersebut, produk AS yang masuk pasar Indonesia dikenai tarif 0%. 

    Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyebut, nilai perdagangan Indonesia—AS bisa mencapai US$80 miliar dalam 5 tahun ke depan, dari semula mencapai US$40 miliar.

    Anindya menuturkan, dengan kesepakatan dagang tersebut memang Indonesia akan mengimpor lebih banyak komoditas seperti minyak dan gas (migas), gandum, kapas, hingga gula dari Negara Paman Sam. Namun, ekspor produk Indonesia ke AS juga berpotensi meningkat dengan tarif impor yang lebih rendah dibandingkan negara kompetitor. 

    “Tapi artinya juga, kita bisa mengirim lebih banyak lagi. Tentunya tekstil, garmen, lalu juga alas kaki, lalu sampai kepada elektronik. Nah, ini menurut saya US$40 miliar dalam waktu 5 tahun bisa mencapai US$80 miliar,” kata Anindya saat ditemui di Paris, Prancis, Rabu (16/7/2025).

    Selain itu, Anindya mengatakan bahwa dalam hal bernegosiasi, setiap negara yang terlibat juga harus memikirkan keuntungan yang diperoleh.

    “Untungnya buat kita, kalau tadi kita biasanya dagangnya hanya US$40 miliar, kita bisa menjadi US$40 miliar dolar. Memang balance, tidak surplus, tapi jumlah kiriman kita akan nambah,” ujarnya.

    Namun, Anindya mengaku bahwa dunia usaha sebenarnya juga masih mempertanyakan rencana ke depan dengan adanya tarif impor 19% dari AS, termasuk perihal kapasitas, perdagangan, hingga peluang lapangan pekerjaan. Untuk itu, Kadin bakal segera duduk bersama dengan anggota untuk merumuskan rencana selanjutnya.

    “Jangan sampai kita mendapatkan suatu kemudahan [dari AS], tiba-tiba dimanfaatkan negara lain yang lebih mahal hanya karena kapasitas kita tidak ada,” tuturnya.

    Selain itu, Kadin juga akan merumuskan ke mana arah industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam memanfaatkan peluang tarif impor AS terhadap Indonesia.

    “Di dalam TPT ini kita mau main di mana? Mau main di upstream, seperti tekstil, atau mau mainnya di garmen,” imbuhnya.

    Namun, Anindya mengatakan bahwa yang menjadi perhatian dunia usaha adalah kekhawatiran akan adanya banjir impor barang ilegal ke Tanah Air.

    “Yang paling penting jangan sampai ada impor yang ilegal, terutama dari negara-negara Timur. Yang kedua, kita juga mesti fokus kepada nilai tambah,” terangnya.

    Untuk itu, Kadin melihat kesepakatan tarif impor dari AS ini bisa meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia ke depan. Adapun, di tengah ketidakpastian selama masa negosiasi dengan AS, pemerintah Indonesia juga gencar membuka pasar di Uni Eropa melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) yang ditargetkan bakal ditandatangani pada September 2025.

    “Menurut saya, Uni Eropa dan Amerika itu mesti manfaatkan. Untuk informasi, data yang saya dapat bahwa untuk pasar Uni Eropa, di dunia itu dia mengimpor US$7 triliun setiap tahunnya. Ini dua kali lipat daripada Amerika,” bebernya.

    Menurut perhitungan Kadin, jika perdagangan dengan AS bisa meraup nilai hingga US$80 miliar dalam 5 tahun, dari sebelumnya hanya US$40 miliar, maka perdagangan Indonesia—Uni Eropa bisa naik menjadi US$60 miliar dari semula US$30 miliar. (Maria Yuliana Benyamin)