Kementrian Lembaga: Kadin

  • Industri Pasar Modal Dinilai akan Membaik Karena Kuatnya Kondisi Fundamental Ekonomi Indonesia – Halaman all

    Industri Pasar Modal Dinilai akan Membaik Karena Kuatnya Kondisi Fundamental Ekonomi Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan industri pasar modal akan membaik mulai tahun depan karena kuatnya kondisi fundamental ekonomi Indonesia.

    Hal itu dikarenakan akan adanya program-program Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto seperti program makan bergizi gratis, pembangunan tiga juta rumah murah setiap tahun hingga 2029, dan adanya penegakan hukum di semua bidang termasuk perekonomian, demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    “Saya nggak akan bohong mengatakan bahwa dalam waktu 1-1,5 tahun ini (industri pasar modal) choppy. Karena apa, karena kalau kita lihat (pasar modal) di US is very attractive (sangat menarik), pasti choppy. Tetapi, the good thing is fundamentally I think we are strong,” kata Anindya, saat menjadi keynote speaker acara Investor Network Summit 2024, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Dijelaskannya, daya tarik investasi Amerika Serikat (AS) adalah faktor yang membuat harga saham dan obligasi Indonesia choppy atau fluktuatif. 

    Namun karena kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat maka kondisi fluktuatif itu ada kecenderungan akan naik.

    “Strong fundamentals only look stronger during turbulence (fundamental yang kuat hanya terlihat lebih kuat ketika terjadi turbulensi),” tuturnya.

    “Saya lihat juga yang penting yaitu fiscal strength (kekuatan fiskal Indonesia). Kita punya debt to GDP (utang terhadap Produk Domestik Bruto/PDB) itu masih bisa dibilang relatif sangat sehat dibanding dengan area (indikator) lain,” katanya.

    Dia juga memuji kebijakan Presiden Prabowo yang selain ingin memberikan keadilan kepada masyarakat agar benar-benar sejahtera, akan tetapi juga ada strategi untuk membangun soft infrastructure, seperti program makan bergizi gratis yang dianggap sebagai investasi masa depan dengan terbentuknya sumber daya manusia yang sehat.

    “Yang paling penting kan adalah gizi,” imbuhnya.

    Untuk gizi ini, kata dia, untungnya ada dua. Pertama, yang paling mudah untuk investasi masa depan. Kedua, adalah program-program belanja pemerintah yang juga akan difokuskan pada kesehatan dan pendidikan. “Ini multiplier effect-nya akan sangat besar,” jelasnya.

    Selain Anindya, hadir juga sebagai keynote speaker yaitu Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Amalia Adininggar Widyasanti dan Kepala Riset/Chief Economist PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto.

    Dalam paparannya, Rully Arya memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menembus 8.000 pada tahun 2025. Sebagai informasi, perdagangan saham di BEI, Jumat (6/12/2024) ditutup di level 7.382,87.

    Sementara itu, Amalia Adininggar menyatakan, selama 20 tahun terakhir (di luar tahun saat krisis pandemi COVID-19), pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata berkisar lima persen. Dan tahun depan diperkirakan akan mencapai rataan 5,3 persen.

    Hal tersebut dianggap menunjukkan stabilitas ekonomi Indonesia sudah terbukti karena makroekonomi memiliki fundamental yang sangat baik. Demi mendukung target bertahap pertumbuhan ekonomi Indonesia 8 persen.

    “Ini yang kemudian bisa jadikan kita sebagai modalitas bahwa stabilitas ekonomi Indonesia ini akan menjadi fondasi kunci untuk Indonesia bisa berakselerasi melalui transformasi ekonomi menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen,” jelas Amalia.

    Indonesia Pemimpin Potensial Global South

    Dalam kesempatan itu, Anindya Bakrie juga mengungkapkan optimismenya bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin negara-negara Global South di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dunia.

    Anindya menceritakan, dalam lawatannya selama 2,5 pekan ke lima negara (China, AS, Peru, Brazil, dan Inggris) bersama Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, ia mengamati bahwa Indonesia kini dipandang sebagai “shining example” atau contoh yang bersinar dari negara-negara berkembang.

    “Di (KTT) APEC dan (KTT) G20, Indonesia dianggap sebagai pemimpin potensial Global South. Sumber daya melimpah, jumlah penduduk yang besar, dan posisi non-blok Indonesia menjadi nilai tambah yang diakui dunia,” jelasnya.

    Menurutnya, di tengah persaingan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia, Indonesia tetap konsisten dalam membangun kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Hal ini terlihat dari keberhasilan Indonesia mengamankan investasi besar, seperti proyek transisi energi bersama British Petroleum senilai 7,2 miliar dolar AS.

    “Di tengah tekanan geopolitik, kepercayaan terhadap Indonesia justru meningkat. Negara-negara lain melihat kita mampu menjaga stabilitas dan menjadi mitra strategis di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

    Dengan fokus pada pembangunan soft infrastructure dan kebijakan industrialisasi, Anindya percaya Indonesia akan semakin kuat di tengah ketidakpastian global.

    “Kepercayaan dunia terhadap Indonesia bukan hanya pada sumber daya, tapi juga pada kemampuan kita (Pemerintahan Prabowo) menjaga rule of law dan memperkuat ekonomi,” tegasnya.

    Dalam acara yang diselenggarakan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan bertema Capitalizing On The New Government’s Economic Roadmap (Memanfaatkan Peta Jalan Ekonomi Pemerintahan Baru) itu, Anindya didampingi Wakil Ketua Umum Bidang Analis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia Aviliani, dan Wakil Ketua Umum Bidang Pembiayaan dan Industri Perbankan Kadin Indonesia Tigor M. Siahaan.

     

     

  • Bertemu KADIN Indonesia, APJATI Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen – Halaman all

    Bertemu KADIN Indonesia, APJATI Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Pusat Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) menyambangi kantor kamar dagang dan industri (KADIN) Indonesia pada Jumat (6/12/2024).

    Wakil sekjen DPP Apjati Ahmad Faisol mengungkapkan, pertemuan tersebut sengaja dilakukan untuk membahas isu perekonomian nasional terkini.

    Terutama dalam proses perluasan pasar kerja global, yang ke depan akan menjadi salah satu program dari asosiasi perusahaan jasa penempatan pekerja migran tersebut. 

    “Hari ini kami dan beberapa pengurus Apjati mewakili ketua umum kami pak Said Saleh Alwaini bertemu dengan Kadin Indonesia untuk membahas beberapa isu perekonomian terutama yang terkait dengan perluasan pasar kerja global, dalam pertemuan kami sampaikan juga bahwa secara organisasi kami akan turut serta mendorong agar target pertumbuhan ekonomi nasional delapan persen dapat tercapai dengan dukungan penuh para pelaku usaha,” kata Ahmad Faisol. 

    Lebih lanjut, APJATI berharap bisa melakukan kerja sama dengan KADIN Indonesia yang optimal ke depan, dalam mengembangkan usaha yang berdampak langsung pada perekonomian masyarakat. 

    “Pasar kerja global saat ini sangat terbuka dan membutuhkan talenta-talenta Indonesia, kesempatan tersebut harus diambil melalui perluasan negara penempatan, penyiapan tenaga kerja skill yang baik dengan standar internasional hingga dukungan regulasi dari pemerintah. Selain memberikan devisa ke negara para pekerja kita yang berkarir di luar negeri saat ini juga memberikan dampak langsung ke daerah asal mereka karena pendapatan yang mereka terima akan dikirimkan ke keluarga di Indonesia,” ucapnya. 

    Dia juga berharap sinergi APJATI dan KADIN Indonesia dapat terus terbangun dengan baik untuk bersama-sama memberikan dukungan penuh, pada upaya pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.

    “Kami diterima langsung oleh waktum Kadin pak Nofel Hilabi dan beliau menyambut baik gagasan temen-temen Apjati yang saat ini berupaya untuk melakukan perluasan negara tujuan penempatan supaya penyerapan pekerja Indonesia di pasar kerja global terus tumbuh,” tandasnya. 

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Cuma Karena Air Galon Jutaan Warga Kelas Menengah RI Jatuh Miskin

    Cuma Karena Air Galon Jutaan Warga Kelas Menengah RI Jatuh Miskin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tren masyarakat kelas menengah di Indonesia turun kasta telah terjadi sejak masa krisis Pandemi Covid-19, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS). Pada 2019 jumlah kelas menengah di Indonesia 57,33 juta orang atau setara 21,45% dari total penduduk. Lalu, pada 2024 hanya tersisa 47,85 juta orang atau setara 17,13%.

    Artinya ada sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah yang turun kelas. Karena, data kelompok masyarakat kelas menengah rentan atau aspiring middle class malah naik, dari 2019 hanya sebanyak 128,85 juta atau 48,20% dari total penduduk, menjadi 137,50 juta orang atau 49,22% dari total penduduk.

    Demikian juga dengan angka kelompok masyarakat rentan miskin yang ikut membengkak dari 2019 sebanyak 54,97 juta orang atau 20,56%, menjadi 67,69 juta orang atau 24,23% dari total penduduk pada 2024. Artinya, banyak golongan kelas menengah yang turun kelas kedua kelompok itu.

    “Bahwa memang kami identifikasi masih ada scarring effect dari Pandemi Covid-19 terhadap ketahanan dari kelas menengah,” ucap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dikutip Sabtu (7/12/2024).

    Selain turun kelas, penduduk kelas menengah di Indonesia juga rentan miskin selama 10 tahun terakhir. Tercermin dari modus pengeluaran penduduk kelas menengah yang cenderung lebih dekat ke batas bawah pengelompokan dan semakin mendekati batas bawahnya.

    Hal itu mengindikasikan kelompok kelas menengah akan lebih sulit untuk lompat menuju kelas atas, dan rentan untuk jatuh ke kelompok aspiring middle class atau kelompok kelas menengah rentan, bahkan rentan miskin.

    Amalia mengatakan, batas atas pengelompokkan kelas menengah per 2024 ialah 17 x dari garis kemiskinan (Rp 582.932 per kapita per bulan) atau senilai Rp 9,90 juta. Sementara itu, batas kelompok menengah bawahnya adalah 3,5 x Rp 582.932 atau senilai Rp 2,04 juta.

    Adapun modus pengeluarannya sebesar Rp 2,05 juta pada 2024, atau semakin dekat dengan batas bawah ukuran kelas menengah yang sebesar Rp 2,04 juta. Padahal, pada 2014, modus pengeluarannya sebesar Rp 1,70 juta dengan batas bawah senilai Rp 1,05 juta dan batas atas hanya sebesar Rp 5,14 juta.

    Konsumsi Air Galon Bikin Warga Kelas Menengah RI Jadi Miskin?

    Ekonom senior yang merupakan mantan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan turunnya tingkat ekonomi kelas menengah di Indonesia tidak hanya terjadi karena pandemi Covid-19 dan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Melainkan juga akibat kebiasaan sehari-hari kebutuhan terhadap air kemasan, seperti galon.

    “Selama ini secara tidak sadar itu sudah menggerus income kita secara lumayan dengan style kita yang mengandalkan semua kepada air galon, air botol dan segala macamnya,” kata Bambang di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

    Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas era pemerintahan Presiden Joko Widodo itu menekankan, kebiasaan mengkonsumsi air dalam kemasan tidak terjadi di semua negara.

    Di negara maju misalnya, warga kelas menengah terbiasa menenggak air minum yang disediakan pemerintah di tempat-tempat umum. Dengan adanya fasilitas air minum massal itu, masyarakat negara maju tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli minum.

    “Daya beli kelas menengahnya aman karena untuk air pun mereka tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak,” kata dia.

    Meski begitu, Bambang mengatakan faktor kebutuhan air minum hanyalah satu dari banyak faktor lain yang menyebabkan banyak kelas menengah turun ‘kasta’ ke kelas ekonomi yang lebih rendah. Bambang menduga faktor utama tumbangnya kelas menengah RI adalah pandemi Covid-19.

    “Penyebabnya itu variatif. Karena kan kita lihat datanya dari 2019 ke 2023. Jadi penyebab pertama adalah Covid,” ujar dia.

    Selama Covid-19, kata dia, banyak kelas menengah kehilangan pekerjaan. Sementara sebagian lainnya, mengalami kebangkrutan bisnis. “Jangan lupa loh Covid itu terjadi 2 tahun dan yang terjadi pada waktu itu ada kelas menengah yang kehilangan pekerjaan dan kelas menengah yang bisnisnya berhenti atau bangkrut,” ungkapnya.

    Apesnya, kata dia, setelah pandemi mereda masyarakat kembali dihantam problem lainnya seperti tingkat suku bunga yang tinggi. Kenaikan suku bunga itu, kata dia, mau tak mau turut mempengaruhi perekonomian.

    “Jadi saya melihatnya kombinasi yang dimulai dari Covid, kemudian diperpanjang dengan tingkat bunga tinggi, nilai tukar melemah, apa-apa jadi mahal,” kata dia.

    Tak cuma suku bunga tinggi, Bambang mengatakan upaya kelas menengah untuk bangkit dari Covid-19 juga dihantam oleh naiknya harga beras karena efek El Nino. Meskipun inflasi secara umum stabil, Bambang mengatakan kenaikan harga beras itu membuat daya beli kelas menengah menurun.

    “Kombinasi itulah yang membuat sebagian kelas menengah itu turun ke aspiring middle class,” kata dia.

    Bambang turut mengingatkan, fenomena judi online juga amat mempengaruhi kondisi perekonomian seseorang karena sifatnya yang sangat adiktif. Menurut dia, karena itu kegiatan ini sangat menguras kantong masyarakat. “Karena sifatnya adiktif, itu cepat sekali menghabiskan income kita,” kata dia.

    (fsd/fsd)

  • Sambangi Kantor KADIN, APJATI Bahas Perluasan Negara Penempatan Pekerja Migran Indonesia – Halaman all

    Sambangi Kantor KADIN, APJATI Bahas Perluasan Negara Penempatan Pekerja Migran Indonesia – Halaman all

    Bahas Isu Terkini dengan KADIN, APJATI Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Pusat Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) menyambangi kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) pada Jumat (6/12/2024).

    Wakil sekjen DPP Apjati Ahmad Faisol mengungkapkan, pertemuan tersebut membahas isu perekonomian nasional terkini.

    Terutama dalam proses perluasan pasar kerja global, yang ke depan akan menjadi salah satu program dari asosiasi perusahaan jasa penempatan pekerja migran tersebut. 

    “Hari ini kami dan beberapa pengurus APJATIB mewakili ketua umum kami pak Said Saleh Alwaini bertemu dengan Kadin Indonesia untuk membahas beberapa isu perekonomian terutama yang terkait dengan perluasan pasar kerja global, dalam pertemuan kami sampaikan juga bahwa secara organisasi kami akan turut serta mendorong agar target pertumbuhan ekonomi nasional delapan persen dapat tercapai dengan dukungan penuh para pelaku usaha,” kata Ahmad Faisol. 

    Lebih lanjut, APJATI berharap bisa melakukan kerja sama dengan KADIN Indonesia yang optimal ke depan, dalam mengembangkan usaha yang berdampak langsung pada perekonomian masyarakat. 

    “Pasar kerja global saat ini sangat terbuka dan membutuhkan talenta-talenta Indonesia, kesempatan tersebut harus diambil melalui perluasan negara penempatan, penyiapan tenaga kerja skill yang baik dengan standar internasional hingga dukungan regulasi dari pemerintah. Selain memberikan devisa ke negara para pekerja kita yang berkarier di luar negeri saat ini juga memberikan dampak langsung ke daerah asal mereka karena pendapatan yang mereka terima akan dikirimkan ke keluarga di Indonesia,” ucapnya. 

    Dia juga berharap sinergi APJATI dan KADIN Indonesia dapat terus terbangun dengan baik untuk bersama-sama memberikan dukungan penuh, pada upaya pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen. 

    “Kami diterima langsung oleh Waktum Kadin, Pak Nofel Hilabi dan beliau menyambut baik gagasan temen-temen Apjati yang saat ini berupaya untuk melakukan perluasan negara tujuan penempatan supaya penyerapan pekerja Indonesia di pasar kerja global terus tumbuh,” katanya. 

     

     

  • Sinergi, kolaborasi dan kepastian hukum kunci tingkatkan investasi asing 

    Sinergi, kolaborasi dan kepastian hukum kunci tingkatkan investasi asing 

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Ketum Kadin Indonesia:

    Sinergi, kolaborasi dan kepastian hukum kunci tingkatkan investasi asing 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 06 Desember 2024 – 18:21 WIB

    Elshinta.com – Dalam pertemuan penting yang digelar di Istana Negara, delegasi pengusaha Jepang dari Japan-Indonesia Association (Japinda) bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan ini diakhiri dengan jamuan santap siang bersama yang turut dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Indonesia 2021-2026, Arsjad Rasjid serta anggota Japan Chamber of Commerce and Industry (JJC).

    Arsjad Rasjid menegaskan bahwa sinergi lintas sektor, kolaborasi global dan kepastian hukum adalah elemen kunci untuk menarik investasi asing. “Kepastian hukum memberikan rasa aman kepada investor, sementara kolaborasi memastikan investasi memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak. Ini adalah fondasi utama untuk memperkuat daya saing ekonomi Indonesia,” ujar Arsjad, Jumat (6/11).

    Menurut Arsjad pertemuan ini berfokus pada penguatan hubungan ekonomi Indonesia-Jepang, terutama di sektor strategis seperti manufaktur, energi terbarukan dan teknologi. Jepang, sebagai salah satu investor terbesar Indonesia, diharapkan terus menjadi mitra utama dalam transformasi ekonomi Indonesia.

    Arsjad juga mengingatkan bahwa sebelumnya Kadin Indonesia telah meluncurkan White Paper arah Pembangunan dan Kebijakan Bidang Ekonomi 2024-2029 yang memberikan panduan strategis untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. “White Paper ini adalah langkah konkret untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif, termasuk reformasi regulasi dan
    pemanfaatan teknologi,” tambah Arsjad.

    Masih menurut Arsjad kolaborasi Indonesia dengan Jepang harus menjadi contoh kerja sama global yang saling menguntungkan.

    Dalam pertemuan tersebut Arsjad Rasjid juga menyampaikan komitmen penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Dalam acara jamuan santap siang antara Presiden Prabowo Subianto dan delegasi Japan-Indonesia Association (Japinda) di Istana Negara, Arsjad juga menekankan pentingnya kolaborasi strategis antara sektor publik dan privat serta kepastian hukum sebagai pilar utama.

    “Untuk menarik investasi, kita perlu memastikan stabilitas ekosistem bisnis melalui kebijakan yang pro-investasi dan mendukung sinergi lintas sektor. Kepastian hukum menjadi pondasi utama dalam membangun kepercayaan investor,” tandas Arsjad.

    Jepang sebagai mitra strategis dan salah satu investor terbesar di Indonesia, terus menunjukkan minatnya pada sektor energi terbarukan, teknologi, dan infrastruktur. Presiden Prabowo Subianto dalam acara tersebut juga menyampaikan pesan penting tentang perlunya kerja sama bilateral yang lebih erat ditengah ketidakpastian ekonomi global.

    Arsjad menambahkan bahwa Kadin Indonesia telah meluncurkan White Paper 2024-2029 sebagai dokumen strategis untuk mendukung visi Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang. “Dokumen ini memberikan arah pembangunan ekonomi jangka panjang yang mengintegrasikan kebutuhan pemerintah, pelaku usaha dan mitra global,” jelas Arsjad.

    Dengan pendekatan ini, Arsjad optimistis bahwa Indonesia dapat memperkuat daya tarik investasinya di tingkat global, terutama di era kompetisi yang semakin
    ketat.

    Kepastian Hukum dan Kolaborasi Global Perkuat Daya Tarik Investasi di Indonesia

    Di tengah jamuan santap siang bersama delegasi Japinda dan JJC, Arsjad Rasjid juga menyoroti pentingnya kepastian hukum dan kolaborasi global untuk memperkuat daya saing investasi Indonesia. Acara yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan untuk mendorong hubungan ekonomi yang lebih erat antara Indonesia dan Jepang.

    “Kepastian hukum adalah elemen penting yang dicari oleh para investor. Mereka membutuhkan lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi untuk mengembangkan bisnis mereka. Kolaborasi global menambah nilai karena menghubungkan potensi lokal dengan jejaring internasional,” ujar Arsjad lagi.

    Pada acara tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kontribusi Jepang sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Pertemuan ini menjadi ajang diskusi strategis untuk meningkatkan kerja sama diberbagai sektor, termasuk energi hijau dan teknologi tinggi.

    Arsjad juga menegaskan pentingnya White Paper arah Pembangunan dan Kebijakan Bidang Ekonomi 2024–2029 yang sebelumnya diluncurkan Kadin Indonesia. Dokumen ini mencakup langkah-langkah konkret untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif, termasuk reformasi regulasi dan peningkatan infrastruktur.

    “Indonesia memiliki potensi besar, tetapi untuk mewujudkannya, kita perlu memberikan jaminan kepada investor melalui kebijakan yang jelas dan kolaborasi yang erat dengan mitra internasional,” tambah Arsjad.

    Kolaborasi dengan Jepang diharapkan menjadi role model bagi kerja sama bilateral lainnya, sejalan dengan visi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global di masa depan.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Kadin Minta Pemerintah Terbitkan SK Pokja Percepatan KEK, KI dan PSN – Page 3

    Kadin Minta Pemerintah Terbitkan SK Pokja Percepatan KEK, KI dan PSN – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kelompok kerja (Pokja) yang dibentuk oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI) dan Proyek Strategis Nasional (PSN) bersama dengan unsur pemerintah bertujuan untuk mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi 8% sesuai harapan pemerintah, serta sejalan dengan arahan dari Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie melalui program percepatan pertumbuhan industri manufaktur, dengan mengoptimalkan peran KEK, KI, dan PSN dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

    “Pokja bersama-sama dengan aparat pemerintah akan menyelesaikan berbagai macam permasalahan baik yang menyangkut masalah perizinan maupun masalah infrastruktur,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang KEK, KI dan PSN, Akhmad Ma’ruf Maulana dikutip Sabru (7/12/2024).

    Akhmad Ma’ruf menyebutkan, Pokja ini terdiri dari berbagai kementerian terkait seperti Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup, hingga Kementerian ATR/BPN.

    Kadin mengusulkan kepada Kemenko Perekonomian agar Pokja ini diterbitkan Surat Keputusan (SK) secara resmi dan kementerian terkait dapat mengajukan masing-masing perwakilan sekelas Direktur atau Dirjen (Direktur Jenderal), agar tantangan dan kendala yang dihadapi para pelaku industri KEK dan PSN ini cepat teratasi.

    “Kami meminta Kadin supaya Pokja ini dibentuk, kami akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, Menko Perekonomian, Menko Infrastruktur supaya Pokja ini betul-betul dibentuk, di-SK-kan secara resmi,” kata Akhmad Ma’ruf.

     

  • Prabowo Kenalkan Haji Isam sebagai Pengusaha Terkemuka Asal Kalimantan

    Prabowo Kenalkan Haji Isam sebagai Pengusaha Terkemuka Asal Kalimantan

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto, Jumat (6/12/2024), menerima kunjungan para pengusaha asal Jepang di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, ada momen menarik saat Presiden Prabowo mengenalkan Andi Syamsudin Arsyad atau Haji Isam sebagai pengusaha terkemuka asal Kalimantan.

    “Bapak Arsjad Rasyid, dan Bapak Anindya Bakrie dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Bapak Andi Syamsudin Arsyad, seorang pengusaha terkemuka dari Kalimantan,” kata Prabowo.

    Sebelumnya, Prabowo mengenalkan jajaran menterinya, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

    Lalu, siapakah Haji Isam? Haji Isam terlahir dengan nama Andi Syamsudin Arsyad. Ayah Haji Isam bernama H Andi Arsyad Bin Conding dan ibunya Hj Wardatul Wartiah bin Abdul Samad. Kedua orang tua Haji Isam telah meninggal dunia. Haji Andi Arsyad berasal dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Ia merantau ke Kalimantan Selatan hingga sukses sebagai pedagang tembakau. Haji Andi Arsyad meninggal dunia pada 2020, sementara ibunya, Wardatul Wartiah, meninggal dunia pada 2017.

    Haji Isam memulai perjalanan kariernya dari pekerjaan sederhana sebagai sopir pengangkut kayu. Tidak hanya itu, Haji Isam juga pernah melakoni beberapa pekerjaan, termasuk pekerja perkayuan, tukang tebang, buruh muat, sopir angkutan, hingga tukang ojek.

    Ketekunan Haji Isam pun akhirnya membuahkan hasil. Ia memulai usahanya dari nol hingga akhirnya sukses. Haji Isam mengawali bisnisnya dari komoditas batu bara. Ia ikut bekerja di sebuah perusahaan milik pengusaha batu bara keturunan Tionghoa. Pengusaha itulah yang mengenalkannya dengan usaha batu bara. Setelah keluar dari perusahaan tersebut, Haji Isam mencoba berusaha sendiri dan mendirikan perusahaan bernama Jhonlin yang belakangan bisnisnya menggurita.

    Dengan modal keuletan dan jaringan yang dibangun, ia berhasil mengembangkan bisnis ke tingkat nasional. Dari sektor kecil, ia merambah ke berbagai sektor industri, mulai dari agribisnis, properti, hingga teknologi. Kesuksesannya tidak hanya mengangkat derajat keluarga, juga membuka lapangan kerja bagi ribuan orang.

    Salah satu pencapaian dari perjalanan hidup Haji Isam terjadi saat Presiden Prabowo Subianto menyebutkan namanya di hadapan pengusaha Jepang.

    “Beliau ini adalah salah satu pebisnis terkemuka asal Kalimantan,” ujar Presiden Prabowo di hadapan pengusaha dari Jepang.

    Momen itu adalah titik balik bagi Haji Isam, yang dahulu diremehkan dan dihujani cercaan, tetapi kini berdiri tegak sebagai simbol ketabahan dan inspirasi. Ia tidak hanya membuktikan kepada dirinya sendiri, tetapi juga kepada dunia, bahwa perjalanan dari nol hingga menjadi sukses di bidang ekonomi tak mustahil bagi siapa pun yang berani bermimpi, bekerja keras, dan bertahan di tengah badai.

    Kisah Haji Isam membuktikan bahwa kesuksesan merupakan hasil dari proses panjang yang penuh perjuangan. Perjalanan hidup Haji Isam, from zero to hero, akan terus diingat, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda.

  • Presiden Prabowo Ajak Haji Isam bertemu Investor Jepang, Bahas Apa?

    Presiden Prabowo Ajak Haji Isam bertemu Investor Jepang, Bahas Apa?

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan delegasi Japan-Indonesia Association (JAPINDA) dan The Jakarta Japan Club (JJC) di Istana Kepresidenan, Jakarta. Sejumlah menteri pengusaha diajak Presiden dalam pertemuan ini.

    Pengusaha yang hadir di antaranya Andi Syamsudin Arsyad atau Haji Isam. Di hadapan delegasi Jepang, Presiden mengenalkan Haji Isam sebagai salah satu pengusaha asal Kalimantan.

    “Ada Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie dari Kadin Indonesia. Lalu, Andi Syamsudin Arsyad, pengusaha terkemuka dari Kalimantan,” kata Prabowo, Jumat, 6 Desember 2024.

    Presiden juga memperkenalkan jajaran menterinya. Di antaranya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
     

    Dalam pertemuan ini, Presiden Prabowo menekankan posisi Indonesia sebagai negara dagang. Indonesia sangat terbuka terhadap semua negara, ras, dan agama di seluruh dunia.

    “Selama bertahun-tahun, bahkan sebelum Indonesia berdiri, tradisi kita sangat menyambut para tamu termasuk dari luar negeri. Itulah tradisi kami dan mungkin juga sudah menjadi DNA,” terang Prabowo.

    Kehadiran para investor Jepang sangat disambut pemerintah Indonesia. Prabowo berharap Jepang mau lebih berpartisipasi dalam perkembangan di Tanah Air.

    Prabowo juga menyinggung jabatannya sebagai Presiden Indonesia yang baru berjalan 47 hari. Namun, dia mengaku cukup nyaman berkat kerja sama tim yang cukup baik dan siap mengabdi untuk rakyat.

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan delegasi Japan-Indonesia Association (JAPINDA) dan The Jakarta Japan Club (JJC) di Istana Kepresidenan, Jakarta. Sejumlah menteri pengusaha diajak Presiden dalam pertemuan ini.
     
    Pengusaha yang hadir di antaranya Andi Syamsudin Arsyad atau Haji Isam. Di hadapan delegasi Jepang, Presiden mengenalkan Haji Isam sebagai salah satu pengusaha asal Kalimantan.
     
    “Ada Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie dari Kadin Indonesia. Lalu, Andi Syamsudin Arsyad, pengusaha terkemuka dari Kalimantan,” kata Prabowo, Jumat, 6 Desember 2024.
    Presiden juga memperkenalkan jajaran menterinya. Di antaranya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
     

    Dalam pertemuan ini, Presiden Prabowo menekankan posisi Indonesia sebagai negara dagang. Indonesia sangat terbuka terhadap semua negara, ras, dan agama di seluruh dunia.
     
    “Selama bertahun-tahun, bahkan sebelum Indonesia berdiri, tradisi kita sangat menyambut para tamu termasuk dari luar negeri. Itulah tradisi kami dan mungkin juga sudah menjadi DNA,” terang Prabowo.
     
    Kehadiran para investor Jepang sangat disambut pemerintah Indonesia. Prabowo berharap Jepang mau lebih berpartisipasi dalam perkembangan di Tanah Air.
     
    Prabowo juga menyinggung jabatannya sebagai Presiden Indonesia yang baru berjalan 47 hari. Namun, dia mengaku cukup nyaman berkat kerja sama tim yang cukup baik dan siap mengabdi untuk rakyat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ABK)

  • Kadin Ingatkan 3 Dampak Kenaikan UMP 6,5 Persen di 2025 – Halaman all

    Kadin Ingatkan 3 Dampak Kenaikan UMP 6,5 Persen di 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memastikan industri padat karya bakal memikul beban terberat pasca dinaikkannya Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen, sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025.

    Pasalnya, keputusan kenaikan UMP tahun depan dibuat saat industri nasional tengah mengalami penurunan permintaan dan kebijakan fiskal tahun depan yang dinilai memberatkan.

    Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Ketenagakerjaan Subchan Gatot memastikan, sebagai mitra pemerintah, KADIN menghormati keputusan Presiden Prabowo Subianto dalam menetapkan besaran UMP 2025.

    “Kita menghormati apa yang diputuskan Presiden, walaupun cukup berat bagi dunia usaha khususnya padat karya yang memiliki ribuan pekerja dan saat ini sedang mengalami penurunan permintaan,” ujar Subchan saat dihubungi, Jumat (6/12/2024).

    Pria yang juga aktif sebagai anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan ini menyayangkan formula yang ditetapkan dalam menghitung Upah Minimum tahun depan sesuai Permenaker Nomor 16/2024 menggantikan formula yang sudah diatur sebelumnya dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan. 

    Padahal formula dalam PP tersebut merupakan perbaikan dari dua aturan terdahulu yaitu PP Nomor 36 Tahun 2021 dan PP Nomor 78 Tahun 2015.

    Seperti diketahui, Permenaker yang diteken Menteri Ketenagakerjaan Yassierli pada 4 Desember 2024 lalu mencantumkan formula penghitungan UMP dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Pasal 2 dan Pasal 5. 

    Secara garis besar dalam menetapkan UMP/UMK, Dewan Pengupahan di level Provinsi atau Kabupaten/Kota harus menggunakan formula: UMK 2025 = UMK2024 + Nilai Kenaikan UMK 2025.

    “Sejak pertengahan tahun lalu mereka (industri padat karya) sudah membuat anggaran untuk gaji pegawai berdasarkan aturan sebelumnya yaitu PP Nomor 51 di kisaran 2,5-3,5 persen. Namun di ujung tahun tiba-tiba diputuskan 6,5 persen. Apalagi ditengah situasi bayang-bayang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen dan melemahnya daya beli masyarakat, pasti berat bagi mereka,” kata Subchan.

    Risiko Kenaikan UMP

    Menurutnya, pelaku industri yang tidak kuat memikul kondisi naiknya biaya operasional namun tidak bisa mengerek harga jual produk akibat rendahnya daya beli masyarakat, akan mempertimbangkan satu dari tiga opsi berikut. 

    Pertama, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK); Kedua, gulung tikar; Ketiga, mati perlahan karena tidak mampu bersaing dengan produk impor yang membanjiri pasar dalam negeri.

    “Saya khawatir perusahaan yang tidak kuat akan mengambil langkah-langkah PHK karena terpaksa kondisi yang semakin sulit, atau menutup usahanya karena UMKM yang mendominasi sektor padat karya tidak mampu lagi menanggung beban, terakhir daya saingnya semakin melemah karena naiknya biaya pasti mengurangi daya saing produk kita,” tegas Subchan.

    Insentif Pemerintah

    Untuk mencegah tiga risiko tersebut terjadi, KADIN menurutnya akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk memberikan dukungan kepada dunia usaha. Terutama dari sisi finansial berupa dukungan pembiayaan bagi pelaku usaha yang bisnisnya sedang lesu serta meningkatkan daya beli masyarakat.

    “Contohnya, pemerintah bisa menanggung 50 persen iuran BPJS Ketenagakerjaan selama 1 tahun untuk meringankan beban pekerja dan pengusaha. Bisa juga menunda kenaikan PPN menjadi 12 persen,” usulnya.

    Sementara bagi perusahaan skala besar yang terdampak, Subchan mengusulkan diberikannya relaksasi Pajak Penghasilan (PPh) Badan dengan pengurangan tarif untuk masa tertentu. Serta penghapusan pinalti bunga keterlambatan pembayaran pajak.

    Sebelumnya Ketua Umum KADIN Anindya Bakrie, meminta para pengusaha anggotanya untuk menjadikan PHK sebagai opsi terakhir imbas dari ditetapkannya kenaikan UMP 2025 sebesar 6,5 persen.

    “Kami mengimbau agar melakukan segala macam cara supaya tidak ada PHK karena hanya akan menambah populasi masyarakat yang kehilangan pendapatan,” kata Anindya. Ia juga berharap Satuan Tugas (Satgas) PHK yang akan dibentuk pemerintah bisa membantu pengusaha mencari solusi agar tidak harus melakukan PHK.

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, memastikan pembentukan Satgas PHK merupakan respons pemerintah terhadap potensi PHK terhadap karyawan atau pekerja menyusul adanya kenaikan UMP. 

    “Sehingga yang kita lihat adalah fundamental industrinya. Jadi nanti kita akan pelajari,” ucap Airlangga.

     

  • Kadin Indonesia Dukung Kepemimpinan Dewan Penasihat Bisnis ASEAN Malaysia 2025

    Kadin Indonesia Dukung Kepemimpinan Dewan Penasihat Bisnis ASEAN Malaysia 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyatakan Kadin Indonesia siap membantu dan mendukung kepemimpinan Dewan Penasihat Bisnis ASEAN atau ASEAN Business Advisory Council (BAC) Malaysia 2025.

    Demikian disampaikan Anindya saat menerima kunjungan Ketua ASEAN BAC Malaysia Tun Sri Nazir Razak beserta rombongan di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta.

    “Pertama-tama, Pak Tan Sri Nazir Razak itu sahabat. Kedua, bukan hanya pimpinan dari ASEAN BAC Malaysia, tetapi beliau juga pimpinan dari ASEAN BAC secara keseluruhan. Tentu Indonesia sebagai bagian dari ASEAN akan mendukung penuh. Jadi sangat efektif,” kata dia, Jumat (6/12/2024).

    Anindya menambahkan, dalam pertemuan itu mereka membahas di antaranya sektor keuangan dan tenaga kerja yang diharapkan membawa kebaikan, bukan hanya bagi kedua negara, tetapi juga ASEAN secara keseluruhan.

    Anindya menilai ASEAN memiliki sumber daya manusia (SDM) yang sangat banyak, yakni sekitar 670 juta jiwa. Kemudian dari sisi produk domestik bruto (PDB) mencapai 3,5 triliun dolar AS dan penanaman modal asing langsung (foreign direct investment/FDI) 250 miliar dolar AS.

    “Jadi ini benar-benar kawasan yang penting. Yang paling saya ingin highlight adalah banyak sekali program-program yang menarik yang kami bicarakan seperti digital trade yang dijalankan, mengenai AI, dan juga mengenai keberlanjutan atau sustainability. Jadi banyak sekali,” ujarnya terkait Dewan Penasihat Bisnis ASEAN Malaysia 2025.

    Anindya juga menjelaskan pertemuan itu menjadi momen penting, mengingat ASEAN merupakan kawasan ekonomi yang besar. Menurutnya kerja sama tersebut dapat meningkatkan integrasi ekonomi kawasan ke depan.

    Sementara itu, Tan Sri Nazir Razak mengucapkan apresiasi tingginya atas dukungan penuh dari Kadin Indonesia. Tan Sri Nazir mengakui dirinya banyak belajar dari kinerja Indonesia selama ini khususnya saat ASEAN BAC Indonesia memegang Kepemimpinan ASEAN pada 2023.

    “Saya telah belajar banyak dari menonton Indonesia menjadi Ketua ASEAN BAC pada 2023. Kami akan mengambil alih beberapa prioritas lain untuk tahun depan. Kami sangat berharap dengan dukungan dari Kadin. Pada 2025 akan menjadi tahun yang baik untuk integrasi negara-negara ASEAN,” jelas Tan Sri Nazir.

    Tan Sri Nazir menambahkan, pada 2025 pihaknya akan meneruskan beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh Indonesia sebelumnya terutama di sektor pemasaran dan sektor digital. Dirinya juga mengungkapkan betapa pentingnya dukungan serta kolaborasi antar-negara, terutama di tengah ketidakpastian perekonomian global saat ini.

    Dalam pertemuan dengan ASEAN BAC Malaysia tersebut, Anindya Bakrie didampingi Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Luar Negeri Kadin Indonesia James Riady, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri Kadin Indonesia Bernardino Vega, Anggota APEC BAC Indonesia Shinta Widjaja Kamdani, dan Anggota ASEAN BAC Indonesia Jhon Riady.

    Sementara itu, Tun Sri Nazir didampingi para pengurus Dewan Penasihat Bisnis ASEAN Malaysia di antaranya Direktur Eksekutif Jukhee Hong, Vice President Programmes & Events Frauline Hor, Manajer Senior Kimberly Leong, dan Special Officer Sabrina Azam. Tun Sri Nazir juga turut didampingi para pengusaha Malaysia yang mewakili perusahaan-perusahaan ternama Negeri Jiran di antaranya AirAsia, Carsome, Gentari, SD Guthrie, MyEG, dan OMS Group.