Kementrian Lembaga: IDI

  • Jaringan Pulih 76,5%, Sinyal Telkomsel Hidup Lagi di Aceh, Sumut, Sumbar

    Jaringan Pulih 76,5%, Sinyal Telkomsel Hidup Lagi di Aceh, Sumut, Sumbar

    Medan

    Telkomsel mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga saat ini, 76,5% sinyal Telkomsel telah kembali beroperasi.

    Secara rinci, 76,5% layanan seluler Telkomsel telah kembali normal (5.851 dari total 7.640 site) dan 79,7% layanan IndiHome Telkomsel telah kembali normal (422.551 dari total 530.502 line).

    “Ini kita sedang diupayakan (pemulingan jaringan). Sebagian ini terputus karena isu power, jadi nanti pasang power-nya, diharapkan power-nya bisa up atau tanah yang longsor sudah bisa ditangani dengan bantuan TNI, kita juga juga bisa segera me-recover kabel optik yang terputus,” tutur Direktur Utama Telkomsel Nugroho di Balai Monitoring Komdigi Medan, Senin (1/12/2025).

    Telkomsel mengungkapkan bahwa pemulihan dilakukan melalui berbagai skema, termasuk Mobilisasi 346 personel teknis, penempatan genset tambahan, pengalihan rute backbone dan jalur transmisi, penggunaan perangkat alternatif, dan penggelaran BTS mobile di lokasi prioritas

    Telkomsel juga berkoordinasi erat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), pemerintah daerah, aparat penanggulangan bencana, PLN, serta pemangku kepentingan setempat untuk memastikan layanan komunikasi tetap tersedia.

    Pemulihan jaringan Telkomsel difokuskan mulai dari area pengungsian, lokasi kritikal, dan terus diperluas hingga kini tercatat sejumlah capaian pemulihan per provinsi per 1 Desember 2025:

    Aceh: 36% site Telkomsel pulih (708 dari 1.964 site), 41,2% line IndiHome pulih (59.836 dari 145.384 line)Sumatera Utara: 90% site Telkomsel pulih (4.136 dari 4.610 site), 93,3% line IndiHome pulih (293.911 dari 314.957 line)Sumatera Barat: 94% site Telkomsel pulih (1.007 dari 1.066 site), 93,3% line IndiHome pulih (68.804 dari 70.161 line)

    Sebagai bentuk komitmen dan kepedulian, Telkomsel menghadirkan Paket Siaga Peduli Sumatera bebas biaya melalui UMB *888*20#. Paket ini dapat diaktifkan 1 (satu) kali dan berlaku untuk pengguna SIMPATI, by.U (prabayar), maupun Halo (pascabayar) di wilayah terdampak, berisi pilihan opsi 3 GB paket data untuk 7 hari, atau opsi 300 menit telepon + 1.000 SMS ke semua operator untuk 7 hari.

    Selain itu, Telkomsel juga membuka Posko Layanan Pelanggan Tanggap Bencana, termasuk di sekitar 100 titik di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menyediakan:

    Telepon dan SMS gratis di daerah bencana sampai proses recovery selesaiPenggantian kartu gratis dan perpanjangan masa aktif untuk pelanggan terdampakPenyesuaian paket data prabayar dan tagihan pascabayar/IndiHomePenggantian modem ONT dan STB pelanggan Indihome terdampakPenyediaan layanan Indihome 3P dan Telkomsel Orbit di kantor Basarnas

    Telkomsel turut berkoordinasi dengan Telkom Group dalam upaya pemulihan layanan telekomunikasi, dukungan tanggap darurat, konektivitas, hingga bantuan kemanusiaan – di antaranya pendirian sejumlah Posko Tanggap Darurat (Medan, Binjai, Padang Sidempuan, Aceh, Bukittinggi, Padang).

    Kemudian, penyediaan 8 titik WiFi gratis, bantuan dapur umum, mobilisasi logistik sembako dan material perbaikan via kapal (Idi & Langsa) dan pesawat (Sibolga & Takengon), penambahan kapasitas jaringan, serta instalasi 120 unit satelit segmen komersial dan CSR dari Telkomsat (Starlink Business Service, VSAT Star, MangoStar, Internet Merah Putih).

    (agt/agt)

  • Telkomsel Pulihkan hingga 79,7% Layanan di Sumatera-Aceh

    Telkomsel Pulihkan hingga 79,7% Layanan di Sumatera-Aceh

    Jakarta

    Telkomsel memastikan percepatan pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga saat ini, 76,5% layanan seluler Telkomsel telah kembali normal (5.851 dari total 7.640 site).

    Selain itu, 79,7% layanan IndiHome Telkomsel juga telah normal kembali (422.551 dari total 530.502 line). Pemulihan ini tak lepas dari berbagai upaya untuk menjaga konektivitas masyarakat di titik pengungsian dan area tanggap darurat, termasuk dengan menghadirkan Paket Siaga Peduli Sumatera.

    “Telkomsel menyampaikan empati dan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera. Kami berkomitmen untuk hadir di setiap situasi, memastikan layanan komunikasi tetap tersedia, dan memberikan bantuan bagi masyarakat terdampak. Bersama Kemkomdigi, pemerintah daerah, serta berbagai instansi, kami terus berupaya mempercepat pemulihan jaringan dan menyalurkan bantuan agar masyarakat dapat kembali bangkit,” ujar Direktur Utama Telkomsel, Nugroho dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).

    Adapun dalam proses pemulihan jaringan, Telkomsel menggunakan berbagai skema, antara lain mobilisasi 346 personel teknis, penempatan genset tambahan dan pengalihan rute backbone dan jalur transmisi. Kemudian, penggunaan perangkat alternatif dan penggelaran BTS mobile di lokasi prioritas

    Telkomsel juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), pemerintah daerah, aparat penanggulangan bencana, PLN, serta pemangku kepentingan setempat untuk memastikan layanan komunikasi tetap tersedia.

    Pemulihan jaringan Telkomsel pun difokuskan mulai dari area pengungsian, lokasi kritikal, dan terus diperluas. Hingga kini, tercatat sejumlah capaian pemulihan per provinsi:

    – Aceh: 36% site Telkomsel pulih (708 dari 1.964 site), 41,2% line IndiHome pulih (59.836 dari 145.384 line)

    – Sumatera Utara: 90% site pulih (4.136 dari 4.610 site), 93,3% line IndiHome pulih (293.911 dari 314.957 line)

    – Sumatera Barat: 94% site pulih (1.007 dari 1.066 site), 93,3% line IndiHome pulih (68.804 dari 70.161 line)

    Sebagai bentuk kepedulian sekaligus kompensasi bagi kepada pelanggan terdampak, Telkomsel menghadirkan juga Paket Siaga Peduli Sumatera. Paket ini dapat diakses melalui UMB *888*20#, berisi 3 GB paket data untuk 7 hari, atau 300 menit telepon + 3.000 SMS ke semua operator untuk 7 hari. Paket ini dapat diaktifkan 1 (satu) kali dan berlaku di wilayah terdampak.

    Telkomsel juga membuka Posko Layanan Pelanggan Tanggap Bencana, termasuk di sekitar 100 titik di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Posko ini menyediakan sejumlah dukungan bagi pelanggan terdampak antara lain:

    – Telepon dan SMS gratis di daerah bencana sampai proses recovery selesai

    – Penggantian kartu gratis dan perpanjangan masa aktif untuk pelanggan terdampak

    – Penyesuaian paket data prabayar dan tagihan pascabayar/IndiHome

    – Penggantian modem ONT dan STB pelanggan Indihome terdampak

    – Penyediaan layanan Indihome 3P dan Telkomsel Orbit di kantor Basarnas

    Hingga saat ini, Telkomsel bersama Telkom Group terus memantau dan memastikan layanan komunikasi tetap tersedia, serta mengajak pelanggan di wilayah terdampak untuk memanfaatkan Paket Siaga Peduli Sumatera. Hotline Pusat Layanan Tanggap Bencana Sumatera juga dapat diakses melalui Call Center 24/7 Bebas Pulsa di 0800-111-9000.

    Telkomsel juga berkoordinasi dengan Telkom Group dalam pemulihan layanan telekomunikasi, dukungan tanggap darurat, konektivitas, hingga bantuan kemanusiaan. Bantuan yang diberikan, di antaranya pendirian sejumlah Posko Tanggap Darurat (Medan, Binjai, Padang Sidempuan, Aceh, Bukittinggi, Padang), penyediaan 8 titik WiFi gratis dan bantuan dapur umum.

    Kemudian, mobilisasi logistik sembako dan material perbaikan via kapal (Idi & Langsa) dan pesawat (Sibolga & Takengon), penambahan kapasitas jaringan, serta instalasi 120 unit satelit segmen komersial dan CSR dari Telkomsat (Starlink Business, VSAT Star, MangoStar, Internet Merah Putih).

    Aksi cepat tanggap ini pun mendapat apresiasi dari Kemkomdigi. Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, menyampaikan saat ini pemerintah juga terus berupaya memulihkan jaringan kepada masyarakat terdampak bencana.

    “Kemkomdigi mengapresiasi langkah cepat Telkomsel dan seluruh pihak dalam memastikan layanan komunikasi tetap tersedia di tengah kondisi darurat. Kolaborasi ini penting agar masyarakat terdampak tetap terhubung dan mendapatkan akses informasi yang dibutuhkan. Pemerintah juga terus berkomitmen mendukung percepatan pemulihan jaringan dan distribusi bantuan sosial,” pungkas Meutya.

    (ega/ega)

  • Jenazah dari Kuburan Sampai Terangkat dan Terseret Masuk ke Rumah Warga

    Jenazah dari Kuburan Sampai Terangkat dan Terseret Masuk ke Rumah Warga

     

     

    Liputan6.com, Aceh Timur – Sesosok jenazah lengkap dengan kain kafan ditemukan warga masuk ke dalam rumah di Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Sapri, warga setempat, Senin (1/12/2025), seperti dikutip dari Antara memastikan, jenazah tersebut terangkat dari makam dan terbawa arus banjir hingga masuk ke dalam rumah warga.

    “Saya tidak menyangka melihat pemandangan seperti itu. Setelah banjir surut, pemilik rumah mulai membersihkan halaman. Ternyata ada mayat yang terseret masuk ke rumah,” katanya.

    Awalnya pemilik rumah mengira tumpukan kain di dalam rumahnya usai banjir, namun dia menyadari bahwa itu adalah mayat terbungkus kain kafan.

     

    Setelah warga setempat mencari tahu identitas jenazah tersebut, akhirnya ada keluarga yang mengaku mayat tersebut merupakan ibunya yang sudah meninggal satu tahun lalu, tetapi kondisinya masih utuh.

    “Bukan hanya itu, di daerah itu juga ditemukan mayat lagi mayat yang sudah dikubur terangkat dibawa arus banjir. Mayat yang sudah terbungkus kain kafan tersebut tersangkut di tiang,” kata Sapri.

    Sejumlah insiden tragis lainnya juga terjadi di Aceh Timur termasuk kejadian di mana satu keluarga terdiri lima orang meninggal dunia saat berusaha menerobos banjir untuk mencapai lokasi pengungsian di Kecamatan Madat, Aceh Timur.

    Kendaraan yang mereka tumpangi terseret arus kuat, dan upaya penyelamatan yang dilakukan warga sekitar tidak dapat mengimbangi derasnya air.

    “Arusnya sangat kuat dan datang tiba-tiba. Kami melihat mobil itu terguling beberapa kali sebelum hilang terbawa arus,” ujar Herawati, saksi mata.

     

    Sampai saat ini, Senin (1/12/2025), ribuan warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Timur mengungsi di tenda-tenda darurat. Korban banjir tersebut membutuhkan suplai makanan, air bersih, obat-obatan, dan selimut.

    “Kami kekurangan makanan dan air. Anak-anak mulai sakit karena udara dingin dan kondisi darurat yang tidak nyaman,” kata Yusnidar, pengungsi banjir.

    Akses Jalan ke Aceh Timur Lumpuh Total

    Akses menuju ke daerah pedalaman di Aceh Timur juga masih lumpuh total usai daerah tersebut dilanda banjir parah. Hal itu diungkap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur, Senin (1/12/2025).

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi mengatakan, medan sulit serta kondisi yang belum stabil membuat operasi penyelamatan masyarakat terdampak banjir menjadi hal yang menantang bagi petugas.

    “Jumlah korban cukup banyak dan wilayah yang terdampak juga luas. Akses menuju daerah pedalaman, seperti Pante Bidari, lumpuh total. Kami memprioritaskan evakuasi korban selamat sambil terus mencari yang masih hilang,” katanya.

    Sementara itu, Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky memperkirakan korban jiwa akibat banjir di daerah itu mencapai 30 orang lebih. Korban meninggal dunia terbanyak di antaranya di Kecamatan Pante Bidari.

    “Kemarin juga dua korban telah dievakuasi serta di Peureulak Barat juga telah ditemukan yang sebelumnya hilang terseret arus saat menyelamatkan korban lainnya,” katanya.

  • 8
                    
                        Bupati Aceh Timur: Rakyat Kami 2 Hari Tidak Makan…
                        Regional

    8 Bupati Aceh Timur: Rakyat Kami 2 Hari Tidak Makan… Regional

    Bupati Aceh Timur: Rakyat Kami 2 Hari Tidak Makan…
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – Bupati Aceh Timur, Provinsi Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky, mengungkapkan fakta mengejutkan soal dampak banjir yang terjadi di kawasan itu selama delapan hari terakhir. 
    “Dua hari dua malam rakyat kami tidak makan. Mereka kehabisan beras di lokasi pengungsian. Beras sementara saya ambil di salah satu pabrik di Darul Aman, Aceh Timur. Ini segera kami distribusikan ke daerah yang bisa kami jangkau,” terang Iskandar, Minggu (30/11/2025).
    Dia menyebutkan, bantuan 200 ton beras diminta ke Badan Logistik Nasional (Bulog) belum tiba di Kabupaten Aceh Timur.
    Dia menambahkan, banjir di sejumlah titik belum bisa dijangkau tim gabungan. Longsor di Kecamatan Peunaron Lokop belum bisa diakses dan pengungsi kelaparan di area perbukitan.
    Di sana, lima desa tenggelam dan belum bisa diakses. 
    “Saya kerahkan semua kekuatan di Aceh Timur. Namun mohon maaf, belum bisa terjangkau seluruhnya karena longsor dan banjir terparah di Simpang Madat, Ulim, Pante Bidari belum bisa dijangkau,” terangnya.
    Dia menyebutkan listrik padam, sinyal dan internet lumpuh total.
    “Kami hanya bisa akses informasi di Idi dengan bantuan internet Starlink,” pungkasnya.
    Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Banjir Aceh Timur: Kami Mulai Kelaparan, Terkurung…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 November 2025

    Korban Banjir Aceh Timur: Kami Mulai Kelaparan, Terkurung… Regional 30 November 2025

    Korban Banjir Aceh Timur: Kami Mulai Kelaparan, Terkurung…
    Editor
    KOMPAS.com
    – Banjir besar yang melanda Aceh Timur sejak Selasa (25/11/2025) menyebabkan warga terjebak tanpa akses keluar. Jalan putus, listrik padam, dan sinyal komunikasi hilang hampir total.
    “Kami di Aceh Timur mulai
    kelaparan
    . Akses jalan putus. Sinyal hp hilang, listrik padam, kami terkurung karena ketinggian air sejak hari Selasa, 2 meter lebih,” ujar Muhammad bin Ishak dalam pesan WhatsApp yang diterima Kompas.com, Minggu (30/11/2025).
    Pria yang akrab disapa Cek Mad ini menjelaskan, kesempatan berkomunikasi sangat terbatas. Saat mengirimkan pesan tadi pun, ia menggunakan sinyal darurat di Pendopo
    Bupati Aceh Timur
    di Idi Rayeuk.
    “Saat ini saya dapat sinyal darurat di pendopo bupati, mungkin hanya sesaat,” katanya.
    Cek Mad menjelaskan, banjir di tempat tinggalnya menelan korban jiwa. Berdasarkan data sementara, terdapat sedikitnya 8 warga meninggal dunia. Rinciannya sebagai berikut:
    1. Kecamatan Peunaron: 1 orang

    2. Kecamatan Peureulak Barat: 2 orang

    3. Kecamatan Peudawa: 2 orang

    4. Kecamatan Ranto Peureulak: 1 orang

    5. Kecamatan Banda Alam: 1 orang

    6. Kecamatan Idi Tunong: 1 orang
    Jumlah tersebut kemungkinan bertambah karena sebagian wilayah belum dapat dijangkau tim penyelamat.
    Seperti dua kecamatan yang sampai sekarang tidak dapat diakses yakni Kecamatan Peunaron dan Serbajadi. Longsor saat ini masih menutup jalan dengan material setinggi dua meter dan panjang sekitar 100 meter.
    Cek Mad menceritakan, beberapa waktu lalu Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky mengajukan permintaan langsung kepada Presiden Prabowo agar bantuan bisa dikirim melalui udara.
    “Bapak Bupati minta ke Bapak Presiden agar bantuan sembako dibawa dengan helikopter, karena jalan darat tidak tembus ke Aceh Timur dan stok logistik habis,” tutur dia.
    Di tengah kondisi serba terbatas,
    warga Aceh Timur
    berharap upaya penyelamatan dan distribusi logistik dapat segera dilakukan melalui jalur udara.
    Banjir besar ini disebut sebagai salah satu yang terparah dalam satu dekade terakhir di wilayah Aceh Timur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sinyal Telkomsel, Indosat dan XL Mati

    Sinyal Telkomsel, Indosat dan XL Mati

    Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 799 site komunikasi di Provinsi Aceh lumpuh akibat banjir dan longsor yang terjadi sejak 18 November 2025. Kementerian Komunikasi dan Digital mencatat setidaknya 799 site atau sekitar 1,42 persen mati, dari total 34.600 site eksisting.

    “Berdasarkan data sebaran infrastruktur PMT bahwa pada wilayah tersebut terdapat infrastruktur telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk,” kata Kementerian Komunikasi dan Digital melalui pernyataan resminya di Jakarta, Kamis (27/11/2025). Dikutip dari Antara.

    Menurut Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT) yang telah berkoordinasi dengan operator seluler terkait kemungkinan terjadinya gangguan layanan telekomunikasi pada lokasi tersebut, gangguan layanan telekomunikasi yang mati yaitu:

    12 site atau 2,64 % dari total 452 site eksisting di Kabupaten Aceh Barat

    8 site atau 2,74 % dari total 292 site eksisting di Kabupaten Aceh Barat Daya

    40 site atau 2,52 % dari total 1586 site eksisting di Kabupaten Aceh Besar

    2 site atau 0,97 % dari total 206 site eksisting di Kabupaten Aceh Jaya

    8 site atau 1,92 % dari 417 site total Kabupaten Aceh Selatan

    12 site atau 2,17 % dari 554 site total Kabupaten Aceh Tamiang

    1 site atau 0,12 % dari 864 site total Kabupaten Aceh Timur

    27 site atau 2,30 % dari total 1171 site Kota Bireuen

    29 site atau 2,40 % dari total 1207 site Kota Banda Aceh

    15 site atau 2,87 % dari total 523 Kota Lhokseumawe

    16 site atau 4,12 % dari total 389 site eksisting di Kabupaten Nagan Raya

    26 site atau 2,79 % dari total 931 site eksisting di Kabupaten Pidie

    15 site atau 4,20 % dari total 357 site eksisting di Kabupaten Pidie Jaya.

    Sementara itu, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, menyampaikan data alarm kepada PMT pada Rabu (26/11) sekira pukul 16.30 WIB dan diketahui terdapat 208 site yang terdampak atau 9.61 persen dari total 2.165 site eksisting di Provinsi Aceh yaitu:

    3 Site di Kecamatan Kejuruan Muda atau sekitar 30.00% dari total 10 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    3 Site di Kecamatan Rantau atau sekitar 16.67% dari total 18 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Kota Kualasinpang atau sekitar 10.00% dari total 10 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    3 Site di Kecamatan Karang Baru atau sekitar 14.29% dari total 21 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Tapaktuan atau sekitar 100.00% dari total 2 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Labuhan Haji Barat atau sekitar 50.00% dari total 4 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Manyak Payed atau sekitar 6.67% dari total 15 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Kluet Utara atau sekitar 100.00% dari total 2 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    3 Site di Kecamatan Lueng Bata atau sekitar 30.00% dari total 10 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Meuraxa atau sekitar 11.76% dari total 17 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    8 Site di Kecamatan Kuta Alam atau sekitar 21.62% dari total 37 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Kuta Malaka atau sekitar 40.00% dari total 5 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Muara Dua atau sekitar 9.09% dari total 22 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    5 Site di Kecamatan Banda Sakti atau sekitar 16.13% dari total 31 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    4 Site di Kecamatan Muara Satu atau sekitar 15.38% dari total 26 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    3 Site di Kecamatan Indrajaya atau sekitar 21.43% dari total 14 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Grong-Grong atau sekitar 50.00% dari total 2 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    4 Site di Kecamatan Johan Pahlawan atau sekitar 16.67% dari total 24 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Meureubo atau sekitar 15.38% dari total 13 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    4 Site di Kecamatan Jeumpa atau sekitar 18.18% dari total 22 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Kaway Xvi atau sekitar 13.33% dari total 15 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Samatiga atau sekitar 3.13% dari total 32 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Tangan-Tangan atau sekitar 16.67% dari total 6 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Keumala atau sekitar 33.33% dari total 3 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    5 Site di Kecamatan Peusangan atau sekitar 15.63% dari total 32 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Tiro/Truseb atau sekitar 33.33% dari total 3 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    4 Site di Kecamatan Juli atau sekitar 20.00% dari total 20 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Peulimbang atau sekitar 11.11% dari total 9 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Pandrah atau sekitar 25.00% dari total 8 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Samalanga atau sekitar 11.76% dari total 17 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    5 Site di Kecamatan Bandar Baru atau sekitar 31.25% dari total 16 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Kembang Tanjong atau sekitar 28.57% dari total 7 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    4 Site di Kecamatan Simpang Tiga atau sekitar 36.36% dari total 11 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Arongan Lambalek atau sekitar 22.22% dari total 9 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Krueng Sabee atau sekitar 25.00% dari total 4 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    4 Site di Kecamatan Kuala Pesisir atau sekitar 40.00% dari total 10 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    5 Site di Kecamatan Darul Makmur atau sekitar 45.45% dari total 11 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Kuala atau sekitar 40.00% dari total 5 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Labuhanhaji atau sekitar 50.00% dari total 2 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Indra Jaya atau sekitar 50.00% dari total 2 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Lhoknga atau sekitar 12.50% dari total 16 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Kuta Blang atau sekitar 7.14% dari total 14 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    4 Site di Kecamatan Bandar Dua atau sekitar 23.53% dari total 17 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    3 Site di Kecamatan Indrapuri atau sekitar 13.04% dari total 23 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Lhoong atau sekitar 40.00% dari total 5 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Krueng Barona Jaya atau sekitar 14.29% dari total 14 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    3 Site di Kecamatan Ingin Jaya atau sekitar 10.71% dari total 28 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Kuta Baro atau sekitar 7.69% dari total 26 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    5 Site di Kecamatan Baiturrahman atau sekitar 21.74% dari total 23 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    3 Site di Kecamatan Ulee Kareng atau sekitar 25.00% dari total 12 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    5 Site di Kecamatan Syiah Kuala atau sekitar 17.86% dari total 28 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Peukan Bada atau sekitar 4.35% dari total 23 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Mesjid Raya atau sekitar 4.35% dari total 23 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Sukamakmur atau sekitar 11.76% dari total 17 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Samadua atau sekitar 100.00% dari total 1 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    4 Site di Kecamatan Blang Mangat atau sekitar 20.00% dari total 20 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    3 Site di Kecamatan Lembah Seulawah atau sekitar 23.08% dari total 13 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Mutiara atau sekitar 12.50% dari total 8 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Panteraja atau sekitar 25.00% dari total 8 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Ulim atau sekitar 11.11% dari total 9 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Jeunieb atau sekitar 15.38% dari total 13 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Seunagan atau sekitar 100.00% dari total 1 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Kota Juang atau sekitar 8.33% dari total 12 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Kota Sigli atau sekitar 8.33% dari total 12 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Kota Jantho atau sekitar 9.09% dari total 11 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Blang Bintang atau sekitar 7.14% dari total 14 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    6 Site di Kecamatan Darul Imarah atau sekitar 15.38% dari total 39 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Jaya Baru atau sekitar 22.22% dari total 9 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Pidie atau sekitar 14.29% dari total 14 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Woyla atau sekitar 16.67% dari total 6 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Tripa Makmur atau sekitar 50.00% dari total 4 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Seunagan Timur atau sekitar 50.00% dari total 2 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Suka Makmue atau sekitar 5.26% dari total 19 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Baitussalam atau sekitar 3.70% dari total 27 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    4 Site di Kecamatan Darussalam atau sekitar 14.81% dari total 27 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Setia atau sekitar 20.00% dari total 5 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Manggeng atau sekitar 12.50% dari total 8 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Kuala Batee atau sekitar 20.00% dari total 10 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Babah Rot atau sekitar 16.67% dari total 6 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Glumpang Baro atau sekitar 11.11% dari total 9 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Kuta Cot Glie atau sekitar 12.50% dari total 8 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Jangka Buya atau sekitar 50.00% dari total 2 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Meurah Dua atau sekitar 14.29% dari total 7 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Muara Tiga atau sekitar 15.38% dari total 13 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Lembah Sabil atau sekitar 12.50% dari total 8 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Banda Raya atau sekitar 8.33% dari total 12 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Peukan Baro atau sekitar 16.67% dari total 6 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Mutiara Timur atau sekitar 11.76% dari total 17 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Sakti atau sekitar 22.22% dari total 9 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Batee atau sekitar 10.00% dari total 10 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Padang Tiji atau sekitar 12.50% dari total 8 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Simpang Mamplam atau sekitar 5.88% dari total 17 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Darul Kamal atau sekitar 12.50% dari total 8 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    2 Site di Kecamatan Seulimeum atau sekitar 12.50% dari total 16 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Peudada atau sekitar 4.35% dari total 23 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Trienggadeng atau sekitar 5.56% dari total 18 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Seruway atau sekitar 14.29% dari total 7 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Gandapura atau sekitar 7.14% dari total 14 site eksisting di Kecamatan tersebut,

    1 Site di Kecamatan Simpang Ulim atau sekitar 14.29% dari total 7 site eksisting di Kecamatan tersebut.

    Sementara PT Indosat Tbk, menyampaikan data alarm kepada PMT pada hari yang sama sekitar pukul 17:50 WIB dan diketahui terdapat 334 site atau 9,08 persen dari total 3.677 site eksisting di Provinsi Aceh yang terdampak yakni:

    3 Site di Kecamatan Seunagan Timur atau sekitar 21.43% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Kota Juang atau sekitar 10.00% dari 40 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    9 Site di Kecamatan Darul Imarah atau sekitar 10.34% dari 87 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    7 Site di Kecamatan Baitussalam atau sekitar 17.5% dari 40 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    6 Site di Kecamatan Ulee Kareng atau sekitar 16.67% dari 36 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    15 Site di Kecamatan Syiah Kuala atau sekitar 17.86% dari 84 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Meureubo atau sekitar 21.05% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    9 Site di Kecamatan Darussalam atau sekitar 18.75% dari 48 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    9 Site di Kecamatan Kuta Alam atau sekitar 16.07% dari 56 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Johan Pahlawan atau sekitar 16.67% dari 24 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Krueng Barona Jaya atau sekitar 13.79% dari 29 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Tangan-Tangan atau sekitar 33.33% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Sawang atau sekitar 16.67% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Bandar Dua atau sekitar 21.05% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Beutong atau sekitar 66.67% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    5 Site di Kecamatan Banda Raya atau sekitar 10.87% dari 46 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    7 Site di Kecamatan Peusangan atau sekitar 16.28% dari 43 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Juli atau sekitar 15.79% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Mesjid Raya atau sekitar 9.52% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    9 Site di Kecamatan Baiturrahman atau sekitar 18.00% dari 50 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Kuta Raja atau sekitar 4.00 %dari 25 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Lueng Bata atau sekitar 5.88% dari 34 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Kuta Baro atau sekitar 12.5% dari 32 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Jangka atau sekitar 19.05% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Manggeng atau sekitar 9.09% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Susoh atau sekitar 33.33% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    6 Site di Kecamatan Kuala atau sekitar 54.55% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Krueng Sabee atau sekitar 20% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Kuala Batee atau sekitar 25.00% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    5 Site di Kecamatan Peudada atau sekitar 21.74% dari 23 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Bandar Baru atau sekitar 14.29% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Babah Rot atau sekitar 25.00% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Syamtalira Aron atau sekitar 8.00% dari 25 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Trienggadeng atau sekitar 12.5% dari 24 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Panteraja atau sekitar 25.00% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Ingin Jaya atau sekitar 2.94% dari 68 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Muara Tiga atau sekitar 7.14% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Setia atau sekitar 16.67% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Ulim atau sekitar 30% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Panga atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Matangkuli atau sekitar 15.38% dari 13 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Peulimbang atau sekitar 16.67% dari 18 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Pandrah atau sekitar 22.22% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Simpang Mamplam atau sekitar 9.52% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Jeunieb atau sekitar 15.00% dari 20 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    7 Site di Kecamatan Rantau atau sekitar 33.33% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Meureudu atau sekitar 22.22% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Bebesen atau sekitar 27.27% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Linge atau sekitar 16.67% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Atu Lintang atau sekitar 22.22% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Kute Panang atau sekitar 20.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Silih Nara atau sekitar 100% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Wih Pesam atau sekitar 25% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Kebayakan atau sekitar 20% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Timang Gajah atau sekitar 37.5% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Meurah Dua atau sekitar 16.67% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Bies atau sekitar 100% dari 1 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Bukit atau sekitar 15% dari 20 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Pegasing atau sekitar 27.27% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Jagong Jeget atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Blang Mangat atau sekitar 7.14% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Darul Ihsan atau sekitar 100% dari 1 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Banda Sakti atau sekitar 3.13% dari 64 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Samalanga atau sekitar 7.69% dari 26 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    6 Site di Kecamatan Gandapura atau sekitar 17.65% dari 34 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Muara Dua atau sekitar 2.7% dari 37 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    6 Site di Kecamatan Peureulak atau sekitar 18.18% dari 33 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Peureulak Barat atau sekitar 23.53% dari 17 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Jeumpa atau sekitar 11.11% dari 36 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Bandar atau sekitar 10% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Indra Makmu atau sekitar 100% dari 1 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Gajah Putih atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Julok atau sekitar 20% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Tanah Luas atau sekitar 5% dari 20 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Kuta Blang atau sekitar 14.29% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Permata atau sekitar 12.5% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Birem Bayeun atau sekitar 6.67% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Blangpidie atau sekitar 9.09% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    8 Site di Kecamatan Langsa Kota atau sekitar 18.6% dari 43 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    12 Site di Kecamatan Langsa Baro atau sekitar 25% dari 48 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    5 Site di Kecamatan Langsa Lama atau sekitar 25% dari 20 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Langsa Barat atau sekitar 11.54% dari 26 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Peusangan Selatan atau sekitar 33.33% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Peureulak Timur atau sekitar 20% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    6 Site di Kecamatan Idi Rayeuk atau sekitar 14.29% dari 42 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Langsa Timur atau sekitar 20% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Bandar Pusaka atau sekitar 133.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Darul Aman atau sekitar 10% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Nurussalam atau sekitar 15.38% dari 13 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Kota Kualasinpang atau sekitar 15.38% dari 13 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Pante Bidari atau sekitar 7.14% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Karang Baru atau sekitar 14.29% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Bendahara atau sekitar 50% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Madat atau sekitar 9.09% dari 22 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng atau sekitar 18.18% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Simpang Ulim atau sekitar 11.76% dari 17 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Peudawa atau sekitar 20% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Manyak Payed atau sekitar 18.18% dari 22 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Ranto Peureulak atau sekitar 12.5% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Seruway atau sekitar 23.08% dari 13 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Bintang atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Sungai Raya atau sekitar 18.18% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Darul Falah atau sekitar 100% dari 1 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Banda Mulia atau sekitar 12.5% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Suro Makmur atau sekitar 12.5% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Idi Tunong atau sekitar 33.33% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Banda Alam atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Singkohor atau sekitar 20% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut.

    Adapun PT Telekomunikasi Selular, menyampaikan data alarm kepada PMT sekitar pukul 07:41 WIB dan diketahui terdapat 254 site atau 3,75 persen dari total 6773 site eksisting di provinsi Aceh yang terdampak adalah:

    1 Site di Kecamatan Arongan Lambalek atau sekitar 5.56% dari 18 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Babah Rot atau sekitar 3.23% dari 31 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    5 Site di Kecamatan Baiturrahman atau sekitar 7.14% dari 70 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Baitussalam atau sekitar 4.17% dari 48 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    8 Site di Kecamatan Banda Raya atau sekitar 13.79% dari 58 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    5 Site di Kecamatan Bandar Baru atau sekitar 15.63% dari 32 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    5 Site di Kecamatan Bandar Dua atau sekitar 14.71% dari 34 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Batee atau sekitar 5.56% dari 18 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Blang Bintang atau sekitar 13.04% dari 23 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Blangpidie atau sekitar 10.71% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    7 Site di Kecamatan Darul Imarah atau sekitar 8.75% dari 80 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Darul Kamal atau sekitar 11.11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Darul Makmur atau sekitar 5.48% dari 73 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    7 Site di Kecamatan Darussalam atau sekitar 14.58% dari 48 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Gandapura atau sekitar 9.09% dari 33 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Geumpang atau sekitar 11.11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Glumpang Tiga atau sekitar 16.67% dari 18 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Indrajaya atau sekitar 10.71% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Indrapuri atau sekitar 5.56% dari 36 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    11 Site di Kecamatan Ingin Jaya atau sekitar 16.92% dari 65 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    5 Site di Kecamatan Jangka atau sekitar 17.24% dari 29 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Jangka Buya atau sekitar 50% dari 2 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Jaya atau sekitar 3.57% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Jaya Baru atau sekitar 4.08% dari 49 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Jeumpa atau sekitar 5.71% dari 35 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Jeunieb atau sekitar 4.35% dari 23 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    7 Site di Kecamatan Johan Pahlawan atau sekitar 6.6% dari 106 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Juli atau sekitar 4.55% dari 44 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Kembang Tanjong atau sekitar 6.25% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Keumala atau sekitar 11.11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    6Site di Kecamatan Kota Juang atau sekitar 8.33% dari 72 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Krueng Barona Jaya atau sekitar 2.86% dari 35 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Krueng Sabee atau sekitar 7.89% dari 38 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Kuala atau sekitar 2.78% dari 36 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Kuala Batee atau sekitar 9.52% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Kuala Pesisir atau sekitar 7.69% dari 26 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    8 Site di Kecamatan Kuta Alam atau sekitar 6.67% dari 120 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    5 Site di Kecamatan Kuta Baro atau sekitar 14.29% dari 35 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Kuta Blang atau sekitar 11.54% dari 26 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Kuta Malaka atau sekitar 7.14% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Kuta Raja atau sekitar 8.33% dari 24 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Labuhan Haji Timur atau sekitar 8.33% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Labuhanhaji atau sekitar 6.67% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Lhoknga atau sekitar 12% dari 25 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Lhoong atau sekitar 7.14% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    9Site di Kecamatan Lueng Bata atau sekitar 15.25% dari 59 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Makmur atau sekitar 17.65% dari 17 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Mane atau sekitar 10% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Manggeng atau sekitar 7.14% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Mesjid Raya atau sekitar 13.33% dari 30 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Meukek atau sekitar 4.76% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1Site di Kecamatan Meurah Dua atau sekitar 6.25% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Meuraxa atau sekitar 6.12% dari 49 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3Site di Kecamatan Meureubo atau sekitar 5.56% dari 54 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Mila atau sekitar 50% dari 2 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Muara Satu atau sekitar 1.82% dari 55 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Muara Tiga atau sekitar 5.26% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Mutiara atau sekitar 16.67% dari 24 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Mutiara Timur atau sekitar 9.09% dari 33 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Pandrah atau sekitar 11.11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Pante Ceureumen atau sekitar 6.67% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    8 Site di Kecamatan Peudada atau sekitar 25.81% dari 31 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Peukan Bada atau sekitar 5.71% dari 35 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    9 Site di Kecamatan Peusangan atau sekitar 14.52% dari 62 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Peusangan Selatan atau sekitar 8.7% dari 23 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Sakti atau sekitar 6.67% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Samadua atau sekitar 13.33% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Samalanga atau sekitar 6.45% dari 31 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Samatiga atau sekitar 10.53% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Setia atau sekitar 11.11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Setia Bakti atau sekitar 11.11%dari 18 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    3 Site di Kecamatan Seulimeum atau sekitar 10.71% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Seunagan Timur atau sekitar 6.67% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Seunuddon atau sekitar 3.85% dari 26 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    5 Site di Kecamatan Simpang Mamplam atau sekitar 18.52% dari 27 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Simpang Tiga atau sekitar 4.55% dari 22 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Sukamakmur atau sekitar 8%dari 25 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1Site di Kecamatan Susoh atau sekitar 4% dari 25 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    8 Site di Kecamatan Syiah Kuala atau sekitar 28.57% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Tadu Raya atau sekitar 6.9% dari 29 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Tangse atau sekitar 10.81% dari 37 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Tapaktuan atau sekitar 5.71% dari 35 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Tiro/Truseb atau sekitar 14.29% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Titeue atau sekitar 25% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    4 Site di Kecamatan Trienggadeng atau sekitar 14.81% dari 27 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Tripa Makmur atau sekitar 10.53% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    5 Site di Kecamatan Ulee Kareng atau sekitar 9.09% dari 55 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Ulim atau sekitar 7.14% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    2 Site di Kecamatan Woyla atau sekitar 10% dari 20 total site eksisting di Kecamatan tersebut

    1 Site di Kecamatan Woyla Timur atau sekitar 10% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut.

    Site yang terdampak dan mengalami gangguan (down) disebabkan oleh terputusnya aliran listrik dari PLN dan gangguan transmisi.

    Saat ini, operator seluler sedang berupaya untuk memulihkan site yang terdampak akibat terputusnya aliran listrik dari PLN dengan menggunakan genset sebagai catu daya alternatif sampai aliran listrik kembali normal. Namun masih terkendala oleh akses jalan yang masih terkena dampak banjir sehingga menghambat mobilisasi genset ke lokasi.

    Operator seluler juga telah berupaya untuk memulihkan site yang down akibat gangguan transmisi dengan melakukan routing ke beberapa titik yang masih dapat terlayani dan saat ini dilakukan verifikasi untuk pengecekan lebih lanjut.

    Kementerian Komunikasi dan Digital melalui Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital terus melakukan pemantauan kualitas layanan telekomunikasi pasca terjadinya banjir dan tanah longsor yang melanda Provinsi Aceh.

    Kementerian akan bekerja sama dengan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh dan Pemerintah Daerah untuk menangani setiap gangguan telekomunikasi yang mungkin terjadi dan memastikan layanan telekomunikasi tetap berkualitas dan dapat diandalkan bagi masyarakat.

  • Polres Pelalawan Riau Tetapkan Bidan Tersangka Malpraktik Salah Sunat

    Polres Pelalawan Riau Tetapkan Bidan Tersangka Malpraktik Salah Sunat

    PEKANBARU – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Pelalawan, Provinsi Riau, menetapkan seorang bidan berinisial EV sebagai tersangka kasus dugaan malapraktik salah sunat seorang anak sehingga membuat bagian kemaluannya terpotong.

    “Bidan EV telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan salah sunat,” kata Kepala Satreskrim Polres Pelalawan AKP I Gede Yoga Eka Pranata dilansir ANTARA, Jumat, 21 November.

    Gede Yoga menjelaskan penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik memastikan adanya unsur kelalaian dalam tindakan sunat yang dilakukan EV pada Juni 2025.

    Hal itu setelah memeriksa sejumlah pihak mulai dari pelapor, terlapor, tenaga medis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, hingga saksi ahli.

    “Setelah perkara naik ke tahap penyidikan dan melalui gelar perkara, EV resmi kita tetapkan sebagai tersangka,” ujarnya.

    Atas perbuatannya, EV disangkakan melanggar Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain sakit atau luka, serta ketentuan pidana dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

    Gede Yoga mengatakan pihaknya telah melayangkan panggilan pertama kepada EV untuk diperiksa sebagai tersangka, namun ia mangkir. Penyidik akan melayangkan panggilan kedua.

    Korban dalam kasus ini adalah bocah berusia sembilan tahun berinisial AS. Ia mengalami luka serius setelah kepala kemaluannya terpotong saat menjalani proses sunat oleh bidan EV.

    Peristiwa itu berawal ketika AS disunat di tempat praktik EV di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti. Saat itu, proses sunat disebut berlangsung lancar, namun dengan alat kelamin AS dibalut perban dan diperbolehkan pulang bersama orang tuanya.

    Akan tetapi beberapa hari kemudian AS mengeluhkan rasa sakit ketika buang air kecil disertai pendarahan. Saat orang tuanya membuka perban, mereka terkejut mendapati kepala kemaluan sang anak telah terpotong.

    Kasus ini sempat diupayakan untuk dimediasi, namun pertemuan antara keluarga korban dan bidan EV tidak menghasilkan kesepakatan. Akibat penanganan awal yang lambat, keluarga korban harus menanggung sendiri biaya pengobatan ketika membawa AS ke rumah sakit di Pekanbaru.

    Setelah kasus mencuat, pihak Dinas Kesehatan turun tangan mendampingi korban. Tidak puas dengan penanganan dan kondisi AS yang mengalami cedera permanen, keluarga kemudian memilih menempuh jalur hukum dan melaporkan kasus tersebut ke Polres Pelalawan

     

  • Bos PT Zug Diperiksa KPK, Nama Gubernur Kalbar Ikut Terseret!

    Bos PT Zug Diperiksa KPK, Nama Gubernur Kalbar Ikut Terseret!

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memperdalam penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Kabupaten Mempawah tahun 2015. Pada Kamis (20/11/2025), KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Komisaris PT Zug Industry Indonesia, Williem, sebagai bagian dari pengusutan kasus yang mencuat saat Ria Norsan masih menjabat bupati Mempawah.

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK. Namun, ia belum menjelaskan materi pemeriksaan terhadap Williem.

    Kasus ini menyeret nama Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, karena proyek tersebut berlangsung saat ia menjabat bupati Mempawah pada periode 2009-2014 dan 2014-2018. Ria Norsan sudah dua kali diperiksa sebagai saksi, yakni pada 21 Agustus 2025 dan 4 Oktober 2025. Pada pemeriksaan pertama, ia dicecar selama 12 jam terkait perannya dalam proyek tersebut.

    Pada pemeriksaan kedua, penyidik menelusuri lebih jauh soal proses pengajuan anggaran hingga dugaan peran Ria Norsan dalam proyek yang ditaksir merugikan negara hingga Rp 40 miliar.

    Proyek yang bermasalah itu meliputi peningkatan Jalan Sekabuk-Sei Sederam dan Jalan Sebukit Rama-Sei Sederam, yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Penyidik KPK juga telah menggeledah rumah pribadi dan rumah dinas Ria Norsan, serta rumah dinas bupati Mempawah, Erlina, yang juga merupakan istrinya. Dari penggeledahan tersebut, KPK menyita sejumlah dokumen terkait perkara ini.

    KPK menegaskan akan terus mendalami dugaan keterlibatan Ria Norsan. Jika bukti yang dikumpulkan mencukupi, status hukumnya berpotensi dinaikkan menjadi tersangka.

    Hingga kini, KPK telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan di Mempawah. Dua di antaranya merupakan penyelenggara negara, Abdurrahman (A), selaku pejabat pembuat komitmen (PPK), dan Idi Syafriadi (IS), ketua kelompok kerja (Pokja) pengadaan. Sementara satu tersangka lain merupakan pihak swasta, yakni Direktur Utama PT Aditama Borneo Prima, Lutfi Kaharuddin.

    KPK memastikan penyidikan akan terus berlanjut untuk mengungkap seluruh pihak yang bertanggung jawab dalam kasus ini.

  • Soal Polemik ‘Rahim Copot’, POGI Wanti-wanti: Edukasi Jangan Bikin Bingung

    Soal Polemik ‘Rahim Copot’, POGI Wanti-wanti: Edukasi Jangan Bikin Bingung

    Jakarta

    Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) ikut buka suara terkait polemik di balik viral cerita ‘rahim copot’ yang diungkap dokter sekaligus influencer kesehatan, dr Gia Pratama. Kisah ini menuai perdebatan di kalangan dokter dan publik, terutama setelah sejumlah obgyn menanggapinya dengan kesan menyindir hingga dinilai netizen membully sesama sejawat.

    Ketua Umum POGI Prof Budi Wiweko, menegaskan penyampaian informasi medis di ruang publik memiliki pedoman yang jelas. Tenaga kesehatan, katanya, harus tetap mengutamakan etika dan profesionalisme, termasuk saat menjelaskan kasus-kasus sensitif di media sosial.

    “Dalam memberikan informasi di media sosial, kita menjunjung tinggi aspek etik, profesionalisme, dan kompetensi. Edukasi harus bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya kepada detikcom, Senin (17/11/2025).

    Prof Budi menegaskan organisasi profesi dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi dokter saat menyampaikan informasi kepada publik.

    “Untuk menyampaikannya sudah ada koridor secara etik, sudah ada rambu-rambu yang disusun oleh IDI. Tinggal mengikuti saja,” tegasnya.

    Ia menambahkan POGI tidak berada di posisi membela salah satu pihak dalam keributan ini, baik dr Gia maupun para obgyn yang merespons. Fokus organisasi adalah memastikan informasi medis yang diberikan tidak menimbulkan salah tafsir.

    “Tujuannya bukan menyalahkan atau menyerang siapa pun. Yang penting informasi yang disampaikan itu benar dan bisa mencegah komplikasi berbahaya, seperti inversio uteri akibat plasenta yang ditarik paksa,” jelasnya.

    POGI Ingatkan: Informasi Medis Harus Menenangkan, Bukan Memperkeruh

    Di tengah derasnya diskusi publik, POGI menekankan perlunya dokter menjaga cara berkomunikasi agar masyarakat tidak justru semakin bingung.

    “Tidak untuk menyalahkan, tidak untuk menjelekkan, tidak untuk buat bingung masyarakat. Yang jelas, bila ingin menyampaikan sesuatu di media sosial, sampaikan informasi yang bermanfaat,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: POGI Ungkap Dokter Kandungan di RI Sudah Banyak, Tapi Tak Merata”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

    Ribut Sesama Dokter soal Rahim Copot

    8 Konten

    Polemik kasus viral ‘rahim copot’ meluas. Tidak adanya dokumentasi formal dan ilmiah membuat sebagian dokter senior meragukan kasus tersebut, dan mengaitkannya dengan kondisi yang lebih mungkin terjadi: inversio uteri.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Ribut-ribut Sesama Dokter gara-gara Polemik ‘Rahim Copot’, POGI Bilang Begini

    Ribut-ribut Sesama Dokter gara-gara Polemik ‘Rahim Copot’, POGI Bilang Begini

    Jakarta

    Kisah dokter sekaligus influencer kesehatan, dr Gia Pratama, soal kasus langka yang ditanganinya, rahim wanita diduga ‘copot’ akibat penanganan dukun beranak, viral di media sosial. Namun, alih-alih fokus pada edukasi medis, perdebatan melebar ketika beberapa dokter obgyn menanggapi cerita dengan nada yang dinilai netizen terkesan nyinyir atau tampak membully sesama sejawat.

    “Versi dr Gia: rahim copot, versi SpOG: inversio uteri, versi netizen: wah seru nih dokter-dokternya berantem bully2an,” respons salah satu netizen terkait kasus viral.

    Melihat kegaduhan yang muncul, Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Budi Wiweko menegaskan penyampaian informasi medis ke masyarakat harus tetap berada dalam koridor etik dan profesionalisme.

    Ia menyebut organisasi profesi memiliki pedoman jelas terkait bagaimana dokter menyampaikan informasi di media sosial.

    “Nggak lah, sebenarnya kita sudah ada panduannya,” beber Prof Budi saat dihubungi detikcom Senin (17/11/2025).

    “Dalam memberikan informasi di media sosial, prinsipnya kita menjunjung tinggi aspek etik, profesionalisme, dan kompetensi di bidang kedokteran, sehingga edukasi yang disampaikan bermanfaat bagi masyarakat.”

    Ia menegaskan tujuan edukasi medis adalah mencegah terjadinya komplikasi serius seperti inversio uteri.

    “Tentu kan tujuannya mencegah, jangan sampai terjadi setelah persalinan akibat plasenta ditarik paksa. Itu bisa berbahaya, bisa terjadi inversio uteri dan bisa menyebabkan kematian,” tegasnya.

    Menurut Prof Budi, organisasi profesi termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah memiliki rambu-rambu yang jelas mengenai bagaimana dokter harus berkomunikasi kepada publik.

    “Untuk menyampaikannya sudah ada koridor secara etik, sudah ada rambu-rambu yang disusun IDI. Saya kira tinggal mengikuti saja,” ujarnya.

    Ia menegaskan fokus POGI tetap pada pentingnya informasi yang benar dan edukatif.

    “Yang kita inginkan itu sederhana saja, informasi yang disampaikan ke masyarakat harus benar,” kata Prof Budi.

    “Tidak untuk menyalahkan, tidak untuk menjelekkan, tidak untuk buat bingung masyarakat. Yang jelas, bila ingin menyampaikan sesuatu di media sosial, sampaikan informasi yang bermanfaat,” pungkasnya.

    Terkait kejadian yang diceritakan dr Gia, Prof Budi menguraikan bahwa ada kondisi tertentu yang membuat proses pengeluaran plasenta tidak selalu sederhana. Plasenta bisa melekat terlalu kuat (akreta, inkreta, perkreta) dan dalam beberapa kasus memerlukan tindakan manual hingga operasi atau pengangkatan rahim.

    Intervensi yang terlalu agresif juga bisa menyebabkan komplikasi fatal seperti inversio uteri, ketika rahim terbalik dan tertarik keluar melalui vagina.

    “Itu kondisi yang sangat berbahaya. Bisa menyebabkan perdarahan hebat, syok, bahkan meninggal dunia,” jelasnya.

    Namun ia mengingatkan, tanpa melihat langsung kondisi pasien, tidak dapat dipastikan apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus tersebut.

    Di tengah perdebatan yang dinilai semakin ‘liar’ di media sosial, Prof Budi mengajak semua tenaga kesehatan menjaga profesionalisme publik. Prof Budi menegaskan bahwa pembahasan medis harus kembali ke tujuan utamanya, meningkatkan edukasi dan mencegah kejadian serupa.

    “Yang penting itu keselamatan ibu. Kita ingin masyarakat mendapatkan informasi yang benar, bukan yang membingungkan. Dan tugas dokter adalah memberikan itu dengan cara yang profesional,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/up)

    Ribut Sesama Dokter soal Rahim Copot

    8 Konten

    Polemik kasus viral ‘rahim copot’ meluas. Tidak adanya dokumentasi formal dan ilmiah membuat sebagian dokter senior meragukan kasus tersebut, dan mengaitkannya dengan kondisi yang lebih mungkin terjadi: inversio uteri.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya