Kementrian Lembaga: IDI

  • Izin 3 Dokter Undip Pemeras Aulia Risma Diminta Dicabut, Kuasa Hukum Sayangkan Sikap IDI: Aneh – Halaman all

    Izin 3 Dokter Undip Pemeras Aulia Risma Diminta Dicabut, Kuasa Hukum Sayangkan Sikap IDI: Aneh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kuasa hukum keluarga Dokter Aulia Risma Lestari, Misyal Achmad minta izin tiga dokter tersangka pemerasan terhadap Dokter Aulia Risma dicabut.

    Polda Jawa Tengah (Jateng) telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus pemerasan terhadap Dokter Aulia Risma.

    Mereka adalah TEN, Ketua Program Studi (Prodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip).

    Kemudian SM, kepala staf medis kependidikan Prodi Anestesiologi dan ZYA, senior korban di program anestesi.

    Misyal menganggap ketiganya sakit mental, sehingga tak punya empati dan tega melakukan pemerasan terhadap Dokter Aulia Risma.

    “Kalau orang sakit secara mental bagaimana mereka bisa mengobati orang sakit?” katanya saat dihubungi, Selasa (24/12/2024), dilansir TribunJateng.com.

    Oleh karena itu, pihaknya menginginkan pencopotan status dokter terhadap tiga tersangka.

    Kini, lanjutnya, ia tengah menyiapkan skema untuk bisa mencabut izin dokter dari tiga tersangka, termasuk izin praktik dan mengajar di kampus.

    “Saya akan berjuang untuk mencabut status dokter dari para tersangka ini.”

    “Supaya mereka tidak lagi bisa menjadi dokter sampai kapanpun, itu akan saya perjuangan,” ungkapnya.

    Ia juga geram dengan kasus pemerasan yang dilakukan di lingkungan pendidikan kedokteran.

    Menurutnya, ketika tindakan itu dilakukan oleh kaum intelektual, maka sangat berbahaya.

    “Orang-orang pintar melakukan kejahatan sangat membahayakan, makanya ini harus diusut tuntas,” jelasnya.

    Selain itu, pihaknya juga menyayangkan sikap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

    Pasalnya, IDI justru menyiapkan penasihat hukum untuk mendampingi para tersangka.

    Sementara Dokter Aulia Risma yang juga seorang dokter dan menjadi korban tindakan kesewenang-wenangan justru tidak didampingi penasihat hukum dari IDI.

    “Harusnya bukan saya yang mendampingi tapi dari IDI yang menyiapkan lawyer. Kok dia pilih pelaku bukan korbannya, aneh ini,” tandasnya.

    Peran Para Tersangka

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengungkap peran tiga tersangka dalam kasus pemerasan yang berujung tewasnya Dokter Aulia Risma.

    TEN, memanfaatkan senioritasnya di kalangan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk meminta uang Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang tidak diatur dalam akademik.

    Kemudian SM, turut serta meminta uang BOP yang tidak diatur akademik dengan meminta langsung ke bendahara PPDS.

    ZYA, yang merupakan senior korban paling aktif membuat aturan, melakukan bullying dan makian.

    “Dari ketiga tersangka kami menyita barang bukti sebesar Rp97.770.000 hasil dari rangkaian peristiwa tersebut,” kata Artanto.

    Kendati demikian Polda Jateng belum melakukan penahanan terhadap ketiganya.

    Alasannya, masih menunggu keputusan dari penyidik, serta ketiganya yang dinilai kooperatif.

    Diketahui, Dokter Aulia Risma merupakan mahasiswi PPDS Undip Semarang.

    Ia ditemukan tewas di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024).

    Dokter Aulia Risma mengakhiri hidup diduga karena tak kuat mengalami perundungan saat menjalani PPDS Anestesi di Undip.

    Menurut sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya, korban diduga mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat bius jenis Roculax ke tubuhnya sendiri.

    “Korban diduga melakukan bunuh diri dengan menyuntikkan Roculax di kamar kosnya,” katanya kepada TribunJateng.com, Rabu (14/8/2024).

    Korban merupakan seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal yang sedang menjalani tugas belajar sebagai peserta PPDS Anestesi Undip.

    Kasus ini kemudian bergulir setelah ibunda Dokter Aulia Risma melapor ke Polda Jateng, Rabu (4/9/2024).

    Polisi kemudian menetapkan tiga tersangka setelah memeriksa 36 saksi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Status Profesi 3 Dokter Tersangka Pemerasan Mahasiswi Undip Semarang Aulia Risma Terancam Dicopot

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

  • Respons PB IDI Soal Tiga Dokter Undip Jadi Tersangka Kasus Aulia Risma Lestari – Halaman all

    Respons PB IDI Soal Tiga Dokter Undip Jadi Tersangka Kasus Aulia Risma Lestari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (BHP2A PB IDI) Beni Satria turut merespons penetapan tiga dokter jadi tersangka dalam kasus Aulia Risma Lestari.

    Pihaknya kini tengah melakukan diskusi bersama dengan BHP2A IDI Cabang Semarang, Jawa Tengah untuk membantu rekan sejawat tersebut dalam proses hukum.

    “Kami berdiskusi dan mendampingi serta menyiapkan langkah pembelaan dan bantuan hukum kepada sejawat dokter yang sudah jadi tersangka,” kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (25/12/2024).

    Beni menyebut juga, tim IDI sedang berdiskusi dengan tim hukum dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah.

    Ia memaparkan bahwa sikap IDI yang memberikan dukungan kepada seorang dokter yang menjadi tersangka tidak bisa langsung diartikan sebagai pembenaran atas dugaan tindakan yang dilakukannya, melainkan lebih kepada memastikan bahwa hak-hak hukum dokter tersebut terpenuhi selama proses peradilan berlangsung.

    Dukungan ini tidak bermaksud mengabaikan hak korban, melainkan sebatas memastikan bahwa proses hukum berjalan adil dan tidak melanggar hak-hak anggota IDI.

    “Baik tersangka maupun korban memiliki hak yang sama di mata hukum untuk mendapatkan pendampingan dan perlindungan. IDI sebagai organisasi profesi, memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk memberikan dukungan kepada anggotanya, termasuk tersangka, selama proses hukum berlangsung. Proses hukum harus berjalan secara seimbang dan tidak memihak,” tegas dokter Beni.

    Dalam hal ini, dukungan IDI terhadap anggota yang menjadi tersangka adalah bagian dari mekanisme organisasi untuk menjaga integritas anggotanya sampai ada putusan hukum yang mengikat.

    Semua pihak diharapkan menahan diri dari penilaian sepihak dan memberi ruang bagi proses hukum untuk berjalan.

    “Jika nantinya tersangka terbukti bersalah, IDI juga wajib mengambil langkah sesuai kode etik profesi dan peraturan yang berlaku,” ujar dia.

    Adapun ketiga dokter yang menjadi tersangka memiliki peran masing-masing. TEN (pria) Ketua Program Studi (Prodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran Undip memanfaatkan senioritasnya di kalangan PPDS untuk meminta uang Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang tidak diatur dalam akademik.

    Sementara tersangka SM kepala staf medis kependidikan prodi Anestesiologi Undip turut serta meminta uang BOP yang tidak diatur akademi dengan meminta langsung ke bendahara PPDS.

    Tersangka ZYA dikenal sebagai senior korban yang paling aktif membuat aturan, melakukan bullying dan makian.  Kasus dokter Aulia Risma menjadi sorotan lantaran kasusnya terjadi di dunia pendidikan kedokteran.

    Dokter Aulia menjadi korban perundungan yang berujung kematian. Dokter Aulia merupakan mahasiswa PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip).

  • Angka Kematian Bayi dan Ibu Masih Tinggi, Peran Bidan Harus Dioptimalkan – Halaman all

    Angka Kematian Bayi dan Ibu Masih Tinggi, Peran Bidan Harus Dioptimalkan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih terhitung tinggi.

    Selain itu, jumlah stunting di Indonesia juga belum mengalami penurunan signifikan dari tahun sebelumnya.

    Karenannya, masalah-masalah tersebut menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

    Anggota Tim Program Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Eka Lestari Kurnia, M.MRS menuturkan diperlukan langkah strategis pemerintah seperti peningkatan akses layanan kesehatan serta, optimalisasi teknologi medis, dan edukasi masyarakat untuk memperkuat program kesehatan ibu dan anak.

    Ia mengatakan, AKI dan AKB masih tinggi yang disebabkan oleh dua faktor utama yakni nifas pada tingginya AKI dan stunting pada AKB.

    Hal ini disampaikan dalam kegiatan kolaborasi antara Albusmin dan Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jawa Barat, baru-baru ini.

    “Saya mengajak para bidan untuk turut serta dalam memperkuat peran pendampingan profesional dalam setiap tahapan kehamilan dan masa nifas. Kolaborasi yang baik antara bidan, pemerintah, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menurunkan angka stunting dan memastikan kesehatan ibu serta bayi dapat terjaga dengan baik,” kata dr. Eka.

    Wakil Kepala 2 Bidang Pelatihan Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jawa Barat Dr. Yanti Herawati., S.ST, M.Keb dikesempatan yang sama menjelaskan, sejak tahun 2022, program intervensi stunting pemerintah telah memasukkan salah satu komponen penting baru, yaitu pemberian protein hewani, terutama kepada ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anak usia di bawah dua tahun (baduta).

    Menurutnya, protein hewani menjadi fokus utama karena mengandung zat gizi esensial yang tidak dapat dipenuhi oleh pangan nabati, seperti zat besi  dan vitamin B12, serta asam amino yang lengkap untuk mendukung pertumbuhan tubuh.

    Beberapa sumber protein hewani yang diutamakan dalam program ini adalah telur dan ikan gabus, karena mudah diakses dan kaya manfaat.

    “Pada ibu hamil, konsumsi protein hewani ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang janin secara optimal. Sehingga dapat mengurangi risiko kelahiran dengan berat badan rendah (BBLR) dan mencegah gangguan perkembangan pada masa kehamilan,” kata dr. Yanti.

    Ditambahkan Sekretaris Jendral Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr. Ulul Albab, Sp.OG bahwa protein albumin memiliki peran penting untuk dikonsumsi pascaoperasi, terutama selama masa nifas mengingat angka kematian ibu (AKI) sebagian besar terjadi pada masa ini, dengan infeksi luka sebagai salah satu penyebab utama.

    Penyembuhan luka memerlukan protein sebagai bahan dasar pembentukan jaringan kolagen, dan albumin menjadi komponen vital dari proses ini.

    “Hypoalbuminemia, atau kadar albumin rendah, diketahui sebagai faktor risiko independen yang memperlambat penyembuhan luka, meskipun sayangnya pemeriksaan kadar albumin masih jarang dilakukan. Salah satu sumber protein albumin adalah ikan gabus. Sebagai alternatif, bisa juga konsumsi suplementasi ekstrak ikan gabus yang tentunya juga mengandung protein albumin dan sudah terbukti mempercepat penyembuhan luka yang sudah terbukti,” ujar dokter Ulul.

    Meski begitu kandungan protein albumin dalam ekstrak ikan gabus dapat bervariasi, tergantung pada cara pengolahannya, sehingga penting untuk memilih ekstrak ikan gabus yang tepat untuk mendapatkan manfaat optimal.

    Albusmin adalah ekstrak ikan gabus yang secara jelas mencantumkan kadar protein dan albumin di dalamnya.

    “Yang membuatnya semakin istimewa adalah formulanya dirancang khusus agar tidak berbau amis. Ini menjadi solusi yang sesuai bagi ibu hamil sampai menyusui yang biasanya lebih sensitif terhadap aroma tertentu, sehingga mereka tetap nyaman mengonsumsinya tanpa rasa khawatir,” ucap Assistant Brand Manager PT. Pharos Indonesia Brigita Zefanya .

    Dengan komitmen bersama dari berbagai pihak, diharapkan target penurunan AKI dan AKB di tahun 2025 dapat tercapai yang salah satunya dengan mengonsumsi suplementasi protein hewani.

  • Duh! Lidah Pria Ini Nyangkut Setelah Menjilat Patung Es di Mall Sydney

    Duh! Lidah Pria Ini Nyangkut Setelah Menjilat Patung Es di Mall Sydney

    Jakarta: Kelakuan seorang pria di Sydney, Australia bikin geleng-geleng netizen. Ini lantaran lidah pria tersebut nyangkut di sebuah patung es yang dipamerkan di luar sebuah mall yang berada di Sydney.

    Video pria yang lidahnya tersangkut di patung es itu viral di media sosial. Dalam video viral berdurasi 28 detik itu memperlihatkan seorang pria berbaju putih dengan mengenakan celana pendek dengan kondisi lidah tersangkut di patung es.
     

    Terlihat juga orang-orang yang melintas memperhatikan pria yang sedang ditolong 
    oleh petugas keamanan. Para petugas tersebut yang menyiramkan air ke lidahnya untuk membebaskannya.

    “Hanya di Sydney. Berjalan melewati patung es di Pitt St Mall, dan ada orang idi*t yang lidahnya tersangkut di es,” tulis pengunggah video.

    Kejadian tersebut pun menjadi perhatian netizen. Ada yang berkomentar bahwa itu merupakan teknik marketing dari salah satu minuman berenergi yang sedang mempromosikan produknya.

    “Tinggalkan dia disana,” tulis salah satu netizen.

    “Jangan menaruh lidahmu di tempat yang salah,” timpal netizen lainnya.

    “Ini aksi dari tim PR nya,” komentar netizen yang curiga itu aksi tersebut bagian dari promosi.

    Jakarta: Kelakuan seorang pria di Sydney, Australia bikin geleng-geleng netizen. Ini lantaran lidah pria tersebut nyangkut di sebuah patung es yang dipamerkan di luar sebuah mall yang berada di Sydney.
     
    Video pria yang lidahnya tersangkut di patung es itu viral di media sosial. Dalam video viral berdurasi 28 detik itu memperlihatkan seorang pria berbaju putih dengan mengenakan celana pendek dengan kondisi lidah tersangkut di patung es.
     

     
    Terlihat juga orang-orang yang melintas memperhatikan pria yang sedang ditolong 
    oleh petugas keamanan. Para petugas tersebut yang menyiramkan air ke lidahnya untuk membebaskannya.
    “Hanya di Sydney. Berjalan melewati patung es di Pitt St Mall, dan ada orang idi*t yang lidahnya tersangkut di es,” tulis pengunggah video.
     
    Kejadian tersebut pun menjadi perhatian netizen. Ada yang berkomentar bahwa itu merupakan teknik marketing dari salah satu minuman berenergi yang sedang mempromosikan produknya.
     
    “Tinggalkan dia disana,” tulis salah satu netizen.
     
    “Jangan menaruh lidahmu di tempat yang salah,” timpal netizen lainnya.
     
    “Ini aksi dari tim PR nya,” komentar netizen yang curiga itu aksi tersebut bagian dari promosi.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • 1
                    
                        Dokter dan Influencer Azmi Fadhlih Tutup Usia
                        Megapolitan

    1 Dokter dan Influencer Azmi Fadhlih Tutup Usia Megapolitan

    Dokter dan Influencer Azmi Fadhlih Tutup Usia
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus influencer, dr.
    Azmi Fadhlih
    , SpDV, dikabarkan meninggal dunia.
    Azmi berpulang di Bali pada Senin (16/12/2024) dini hari, tepatnya pukul 02.00 WIB.
    Kabar duka ini disampaikan oleh Rumah Sakit Umum (RSU) Pindad melalui akun Instagram resminya, @rspindad.
    “Innalillahi wainnailaihi rojiun. Segenap Komisaris, Direksi & Karyawan PT Pindad Medika Utama mengucapkan duka cita yang mendalam atas berpulangnya dr. Azmi Fadhlih, SpDV (Dokter Spesialis Kulit & Kelamin RSU Pindad). Semoga Allah SWT memberikan tempat yang indah bagi beliau di sisi-Nya. Aamiin,” tulis akun tersebut.
    Kompas.com menelusuri media sosial Azmi di akun Instagram @dokterazmi. Pada unggahan terakhirnya, sejumlah warganet menyampaikan ucapan belasungkawa di kolom komentar.
    “Innalillahi wa innailaihi roji’un. Selamat jalan, Dokter. Semoga husnul khatimah,” tulis salah satu warganet.
    Tak sedikit pula warganet yang mengenang kebaikan Azmi semasa hidup.
    “Innalillahi, Dok ????. Dokter baik banget, nggak nyangka,” tulis warganet lainnya pada salah satu unggahan video Azmi.
    Menurut informasi yang dilansir dari
    Tribunnews.com
    , Azmi menempuh pendidikan spesialis kulit dan kelamin di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Jawa Barat.
    Selain aktif sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Azmi juga bekerja di klinik kecantikan Aesthetic Derma Centre yang berlokasi di Bandung.
    Tidak hanya berprofesi sebagai dokter, Azmi juga dikenal sebagai seorang influencer.
    Akun Instagram-nya memiliki 62,9 ribu pengikut, sementara di TikTok ia diikuti oleh 9 ribu pengguna. Dalam kontennya, Azmi sering membagikan edukasi tentang kesehatan kulit serta kehidupan sehari-hari saat praktik.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil dr. Azmi Fadhlih, Sp.DV, Dokter Spesialis Kulit dan Influencer yang Meninggal Dunia di Bali – Halaman all

    Profil dr. Azmi Fadhlih, Sp.DV, Dokter Spesialis Kulit dan Influencer yang Meninggal Dunia di Bali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – dr. Azmi Fadhlih, Sp.DV adalah seorang dokter kulit dan kelamin.

    Ia diketahui menempuh pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin di Fakultas Kedokteran di Universitas Padjadjaran, Jawa Barat.

    Azmi Fadhlih juga merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).

    Azmi Fadhlih mengabdi sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin di Rumah Sakit Umum (RSU) Pindad, Bandung, Jawa Barat.

    Ia juga bekerja di klinik kecantikan bernama Aesthetic Derma Centre yang berlokasi di Bandung.

    Selain itu, Azmi Fadhlih membuka praktik di Apotek Ratu Farma.

    Tidak hanya menjadi dokter, ia juga merupakan influencer.

    Ia memiliki 62,9 ribu pengikut di Instagram dan 9 ribu followers di TikTok.

    Konten-kontennya pun berisi seputar edukasi dan kehidupan sehari-harinya saat praktik.

    Dokter Azmi Fadhlih dikabarkan meninggal dunia pada Senin, 16 Desember 2024 pukul 02.00 WITA di Bali.

    Kabar duka ini dibagikan oleh RSU Pindad melalui akun Instagramnya.

    “Innalillahi wainnailaihi rojiun
    Segenap Komisaris, Direksi & Karyawan PT Pindad Medika Utama mengucapkan Duka Cita yang Mendalam Atas Berpulangnya dr. Azmi Fadhlih, Sp.DV ( Dokter Spesialis Kulit & Kelamin RSU Pindad), semoga Allah SWT memberikan tempat yang indah bagi beliau di sisi-Nya, aamiin,” tulis akun @rspindad, Senin (16/12/2024).

    Hingga kini belum ada informasi resmi mengenai penyebab meninggalnya dokter Azmi Fadhlih.

    Berdasarkan unggahan di akun Instagram Azmi Fadhlih, ia diketahui sedang berada di Bali bersama konten kreator Arief Muhammad.

    Azmi Fadhlih juga tampak mengunggah momen kebersamaan Arief Muhammad dan Tiara Pangestika sedang makan malam di sebuah restoran di Bali, pada Minggu (15/12/2024) malam.

    Pada akun Instagram @dokterazmi, Azmi Fadhlih tampak mengunggah momen kebersamaannya dengan konten kreator Arief Muhammad dan Tiara Pangestika di Bali, pada Minggu (15/12/2024).

    (Tribunnews.com/Falza)

  • Kata IDI soal Pemilik Ria Beauty Kantongi 33 Sertifikasi

    Kata IDI soal Pemilik Ria Beauty Kantongi 33 Sertifikasi

    Jakarta – Pemilik Ria Beauty klaim bahwa ia memiliki 33 sertifikasi kecantikan. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menanggapi terkait praktik kecantikan abal-abal yang dilakukan oleh oknum, salah satunya yang mengaku berkompetensi menggunakan alat derma roller.

    (/)

  • LHKPN Laporan Harta Kekayaan Eistianah Bupati Demak Terpilih Pilkada 2024

    LHKPN Laporan Harta Kekayaan Eistianah Bupati Demak Terpilih Pilkada 2024

    TRIBUNJATENG.COM – LHKPN Laporan Harta Kekayaan Eistianah Bupati Demak Terpilih Pilkada 2024

    Eistianah diketahui memiliki harta Rp 10,6 miliar.

    Hal itu diketahui dari laporan kekayaan Eisti yang dikutip dari laman resmi KPK.

    Berikut harta kekayaan Eistianah dan profil Eistianah.

    I. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 8.260.500.000

     1. Tanah dan Bangunan Seluas 257 m2/493 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HIBAH DENGAN AKTA Rp 1.243.000.000

    2.Tanah Seluas 500 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HASIL SENDIRI Rp 500.000.000

    3. Tanah Seluas 813 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HASIL SENDIRI Rp 800.000.000
     
    4. Tanah Seluas 1447 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HIBAH TANPA AKTA Rp 723.500.000
     
    5. Tanah Seluas 1273 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HIBAH TANPA AKTA Rp 636.500.000

    6.Tanah Seluas 3130 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HIBAH TANPA AKTA Rp 782.000.000
     
    7. Tanah Seluas 9750 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HIBAH TANPA AKTA Rp 3.575.500.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 309.000.000
     
    1. MOTOR, HONDA – Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp 9.000.000
     
    2. MOBIL, MITSUBISI PAJERO JEEP Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp 300.000.000
     
     C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 240.500.000

    D. SURAT BERHARGA Rp 0
     
    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 1.807.660.911
     
    F. HARTA LAINNYA Rp 0
     
    Sub Total Rp 10.617.660.911
     
     II. HUTANG Rp0

    III.TOTAL HARTA KEKAYAAN  (I-II)        Rp10.617.660.911
     EMAS, HASIL SENDIRI Rp 800.000.000
     
    4. Tanah Seluas 1447 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HIBAH TANPA AKTA Rp 723.500.000
     
    5. Tanah Seluas 1273 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HIBAH TANPA AKTA Rp 636.500.000

    6.Tanah Seluas 3130 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HIBAH TANPA AKTA Rp 782.000.000
     
    7. Tanah Seluas 9750 m2 di KAB / KOTA DEMAK, HIBAH TANPA AKTA Rp 3.575.500.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 309.000.000
     
    1. MOTOR, HONDA – Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp 9.000.000
     
    2. MOBIL, MITSUBISI PAJERO JEEP Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp 300.000.000
     
     C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 240.500.000

    D. SURAT BERHARGA Rp 0
     
    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 1.807.660.911
     
    F. HARTA LAINNYA Rp 0
     
    Sub Total Rp 10.617.660.911
     
     II. HUTANG Rp0

    III.TOTAL HARTA KEKAYAAN  (I-II)   Rp10.617.660.911

    Profil Bupati Eisti’anah

    dr. Hj. Eisti’anah, S.E. (lahir 28 Mei 1985) adalah Bupati Demak periode 2021–2024.

    Ia menjabat sejak 24 Mei 2021 setelah dilantik Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang.

    Dilihat dari gelarnya, Eisti’anah merupakan seorang dokter, dimana ia telah menekuni profesi dokter sejak 2011.

    Secara formil, Eisti’anah masuk dunia politik pada 2019, saat namanya tercatat sebagai wakil bendahara DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Demak.

    Sebelumnya, Eisti’anah tercatat aktif dalam kepengurusan Pengurus Daerah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Demak sejak 2015.

    Pada Pilkada Kabupaten Demak 2020, Esti’anah merupakan satu-satunya kandidat perempuan. Ia maju sebagai calon bupati menggandeng Kiai Ali Makhsun yang jadi kandidat wakil bupati.

    Eisti’anah pada tahun 2016 pernah menjadi pimpinan CV. Mutiara Laut. Namun dalam penelusuran lebih lanjut belum ditemukan secara spesifik seperti apa kegiatan usaha CV. Mutiara Laut.

    Pendidikan

    SD Negeri VIII Demak (1992-1997)

    SMP Negeri 2 Demak (1997-2000)

    SMA Negeri 1 Bae Kudus (2000-2003)

    S-1 Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro (2003-2007)

    S-1 Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (2004-2008)

    Profesi Dokter Universitas Islam Sultan Agung (2007-2011)

    Organisasi

    Pengurus P2KB IDI Cabang Demak (2015-2019)

    Pengurus Bidang Kesejahteraan dan Pengabdian IDI Cabang Demak (2019-sekarang)

    Wakil Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Demak (2019-sekarang)

    Karier 

    Fokter RSI NU Kabupaten Demak (2011-2018)

    Dokter Penanggung Jawab Klinik PT BBB Kabupaten Demak (2011-2018)

    Dokter Penanggung Jawab Klinik TNI Kartika Kabupaten Demak (2011-2018)

    Pimpinan CV Mutiara Laut (2016)

    Dokter Penanggung Jawab DPP dr. Eisti’anah (2016)

    Bupati Demak (2021-sekarang)

     

  • Owner ‘Ria Beauty’ Klaim Punya 33 Sertifikasi Kecantikan, IDI Bilang Gini

    Owner ‘Ria Beauty’ Klaim Punya 33 Sertifikasi Kecantikan, IDI Bilang Gini

    Jakarta

    Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikut menanggapi terkait praktik kecantikan abal-abal. Pihaknya menegaskan sertifikasi kecantikan tak bisa menjadi klaim seseorang bisa melakukan prosedur medis.

    “Kalau pembelaannya sudah memiliki sertifikasi, sertifikasi dari mana? Kita harus lihat apakah sertifikasi itu terstandarisasi oleh Kemenkes yang ada di Indonesia, apakah sudah sesuai ketentuan?” kata spesialis dermatologi Dr dr Muji Iswanty,SH,MH,SpDVE dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam webinar, Jumat (13/12/2024).

    dr Muji juga menyoroti fenomena ‘dokteroid’ dalam dunia kedokteran. Kata dia, ada banyak oknum yang meresahkan, khususnya di dalam dunia estetika, melakukan praktik kedokteran tanpa lisensi medis yang jelas. Jika praktik medis dilakukan tanpa kompetensi, efek samping yang fatal bisa terjadi.

    Dermaroller, kata dr Muji, termasuk prosedur medis dan hanya boleh dilakukan oleh dokter berlisensi. Ada risiko perdarahan sampai infeksi dan harus ditangani dengan tepat agar tidak memicu dampak yang tidak diinginkan.

    “Nah sekarang dokteroid, dokter-dokteran. Pendidikan medis tidak dijalankan, kolegum tidak ada ada, kompetensi tidak ada,” ucapnya.

    Dia meningatkan masyarakat untuk senantiasa kritis dan memeriksa kredensial klinik dan dokter sebelum melakukan prosedur tertentu. Perlu juga memastikan klinik punya izin praktik resmi dan dokter yang menangani memiliki surat praktik dan surat tanda registrasi.

    (kna/up)

  • Ramai Sarjana Perikanan Praktik Estetik, Gimana Membedakan Dokter Asli Vs ‘Gadungan’?

    Ramai Sarjana Perikanan Praktik Estetik, Gimana Membedakan Dokter Asli Vs ‘Gadungan’?

    Jakarta

    Praktisi kesehatan dr Mahesa Paranadipa, MH, dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikut menanggapi kasus viral temuan klinik abal-abal Ria Beauty, yang dimiliki salah satu influencer Malang, Ria Agustina. Agar tidak mudah ‘tergocek’ dengan praktik perawatan kecantikan ilegal semacam itu, masyarakat perlu mengecek sejumlah sertifikasi yang dimiliki klinik.

    Ia menyarankan untuk tidak segan bertanya apakah mereka yang melakukan praktik mengantongi surat tanda registrasi juga surat izin praktik.

    “Pastikan dokter yang ditemuinya memiliki dua dokumen tersebut, selain itu dokter yang memberikan pelayanan khusus harus dipastikan telah memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat,” bebernya kepada detikcom, Rabu (11/12/2024).

    “Klinik atau fasyankesnya memiliki izin dadi pemerintah setempat,” lanjut dia.

    Terlebih, tidak semua perawatan bisa dilakukan di klinik. Secara regulasi, untuk layanan spesialistik hanya boleh dilakukan di klinik utama dan rumah sakit.

    Bila masyarakat menemukan keraguan terkait praktik seseorang yang mengaku dokter, disarankan untuk langsung menanyakan ke IDI.

    Cara membedakan antara dokter asli dengan dokter palsu, juga bisa dilakukan melalui pengecekan di situs Konsil Kedokteran Indonesia (www.kki.go.id) atau situs resmi Ikatan Dokter Indonesia atau IDI (www.idionline.org).
    Opsi lainnya bisa dengan menelusuri nama yang bersangkutan di laman PDDikti atau Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Dokter yang telah menempuh pendidikan tinggi di Indonesia akan tercatat dalam laman tersebut.

    (naf/kna)