Didampingi Didit, Prabowo Bertemu Presiden FIFA
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino di New York, Amerika Serikat, Rabu (24/9/2025).
Dari foto yang dibagikan Sekretariat Presiden, Prabowo didampingi anaknya, Ragowo Hediprasetyo, atau akrab dipanggil Didit, saat bertemu Presiden FIFA.
Dalam pertemuan itu, Prabowo terlihat duduk melingkar di depan meja bundar, diapit oleh Presiden FIFA dan Didit.
Kepala Negara tampak berdiskusi dengan Gianni Infantino dalam pertemuan tersebut.
Setelah pertemuan, Gianni Infantino mengungkap harapan FIFA untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia.
“Kami berharap dapat melanjutkan kolaborasi yang fantastis ini untuk Indonesia, untuk seluruh ASEAN, untuk Asia, dan untuk seluruh dunia. Kita bersatu,” ungkapnya dalam keterangan tertulis Sekretariat Presiden RI.
“Ini juga merupakan diskusi kami dengan Presiden. Kita ingin menyatukan dunia, dan Indonesia memainkan peran penting dalam hal itu,” lanjutnya.
Gianni juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Presiden Prabowo terhadap dunia sepak bola.
Dia mengaku merasa terhormat dan sangat senang dapat bertemu dengan Presiden Republik Indonesia.
“Beliau adalah sahabat besar sepak bola, seorang pemimpin yang memegang teguh kata-katanya. Dan apa yang telah dan sedang beliau lakukan untuk sepak bola di negara sepak bola yang hebat seperti Indonesia sungguh unik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden FIFA mengatakan bahwa Indonesia telah melakukan lompatan besar dalam pengembangan sepak bola nasional, baik untuk putra, putri, kelompok usia muda, maupun senior.
Menurutnya, olahraga ini telah menyentuh hati dan emosi rakyat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Oleh karena itu, Presiden Gianni menegaskan bahwa FIFA akan terus mendukung Indonesia, salah satunya melalui keberadaan kantor regionalnya di Jakarta.
“Di dunia, negara inilah yang telah membuat kemajuan terbesar dalam waktu sesingkat itu. Terima kasih kepada rakyat, terima kasih kepada Presiden, terima kasih atas investasinya, terima kasih atas semangat setiap orang Indonesia,” katanya.
Pertemuan ini dinilai sebagai momentum strategis untuk membahas perkembangan pesat sepak bola Indonesia.
Lewat pertemuan ini, diharapkan dapat memperkuat komitmen kerja sama antara Indonesia dan FIFA.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: FIFA
-
/data/photo/2025/09/24/68d41db3b01bd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Didampingi Didit, Prabowo Bertemu Presiden FIFA Nasional
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5360785/original/074093200_1758753161-WhatsApp_Image_2025-09-25_at_05.32.15_fd72af65.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo dan Presiden FIFA Bertemu, Komitmen Kolaborasi Sepak Bola Indonesia – Page 3
Selama berada di New York, Prabowo menghadiri rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekaligus menyampaikan pidato perdana di forum tersebut dan mendapat apresiasi luas dari para pemimpin dunia.
“Saya kira ini suatu kehormatan. Saya bisa bicara termasuk dikasih urutan yang terhormat ya. Habis Brasil yang selalu nomor satu. Amerika yang selalu nomor dua. Baru kasih kesempatan kepada Indonesia, saking menghormati Indonesia, menghargai Indonesia,” tutur Prabowo.
Prabowo menegaskan, sudah semestinya panggung PBB digunakan untuk menyuarakan sikap Indonesia yang konsisten mendorong perdamaian dunia.
“Alhamdulillah saya menggunakan panggung itu untuk menyampaikan sikap kita, sikap Indonesia. Terutama mendorong penyelesaian konflik di semua tempat, tapi yang paling utama bagi kita tentunya adalah jeritan penderitaan rakyat Gaza,” ucap dia.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut banyak negara memberikan respons positif atas sikap Indonesia yang tegas namun seimbang. Kepala Negara menyebut, pandangan Indonesia dianggap realistis oleh para pemimpin yang hadir dalam forum tersebut.
Adapun selama kunjungan, dia juga mengikuti Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Majelis Umum PBB, serta menghadiri Multilateral Meeting on the Middle East atas undangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Prabowo juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. Selain itu, dia turut bertemu tokoh filantropi dunia sekaligus pendiri Gates Foundation, Bill Gates, dan menganugerahkan tanda kehormatan atas dedikasinya yang luar biasa bagi kesejahteraan umat manusia.
Turut mendampingi Prabowo dalam penerbangan ke Ottawa yakni Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
-
/data/photo/2025/09/24/68d4217fb5f09.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Usai dari New York, Presiden Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Kanada Nasional 25 September 2025
Usai dari New York, Presiden Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Kanada
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bertolak dari New York, Amerika Serikat (AS) menuju Ottawa, Kanada pada Rabu (24/9/2025) pukul 12.20 waktu setempat.
Dari foto Sekretariat Presiden, kepergian Prabowo menuju Kanada dilepas oleh Duta Besar Designate Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo, dan Atase Darat KBRI Washington D.C., Kolonel Arm Tri Arto Subagio.
Selama berada di New York, Prabowo melakukan sejumlah pertemuan.
Namun, agenda utamanya yakni menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Di momen ini, Kepala Negara menyampaikan pidato perdana di forum tersebut.
Banyak hal disampaikannya, termasuk soal perdamaian dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Prabowo mengaku merasa terhormat karena berkesempatan berpidato di urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat.
“Saya kira ini suatu kehormatan. Saya bisa bicara termasuk dikasih urutan yang terhormat ya. Habis Brasil yang selalu nomor satu. Amerika yang selalu nomor dua. Baru kasih kesempatan kepada Indonesia, saking menghormati Indonesia, menghargai Indonesia,” ujar Prabowo dalam keterangannya.
Prabowo juga menegaskan bahwa panggung PBB digunakan untuk menyuarakan sikap Indonesia yang konsisten mendorong perdamaian dunia.
“Alhamdulillah saya menggunakan panggung itu untuk menyampaikan sikap kita, sikap Indonesia. Terutama mendorong penyelesaian konflik di semua tempat, tapi yang paling utama bagi kita tentunya adalah jeritan penderitaan rakyat Gaza,” ucap Kepala Negara.
Selain hadir dalam rangkaian acara PBB, Prabowo juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.
Selain itu, Kepala Negara turut bertemu tokoh filantropi dunia sekaligus pendiri Gates Foundation, Bill Gates.
Ia juga menganugerahkan tanda kehormatan atas dedikasi Bill Gates yang luar biasa bagi kesejahteraan umat manusia.
Kemudian, Prabowo juga bertemu Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino untuk memperkuat komitmen sepak bola di Indonesia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Prabowo Bertemu Presiden FIFA di AS, Perkuat Kolaborasi untuk Sepakbola RI
Jakarta –
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino di New York, Amerika Serikat (AS). Pertemuan tersebut membahas perkembangan pesat sepakbola Indonesia sekaligus memperkuat komitmen kerja sama antara Indonesia dan FIFA.
Dalam keterangan Biro Pers Istana, Rabu (24/9/2025), kehadiran Presiden FIFA disambut oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Keduanya kemudian bersama-sama menuju ruang pertemuan.
Usai pertemuan, Gianni menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Presiden Prabowo terhadap dunia sepak bola. Menurutnya, terobosan Prabowo untuk kemajuan sepakbola di RI cukup unik.
“Saya merasa terhormat dan sangat senang dapat bertemu dengan Presiden Indonesia. Beliau adalah sahabat besar sepak bola, seorang pemimpin yang memegang teguh kata-katanya. Dan apa yang telah dan sedang beliau lakukan untuk sepakbola di negara sepak bola yang hebat seperti Indonesia sungguh unik,” ujarnya.
Presiden FIFA mengatakan pemerintah Indonesia telah melakukan lompatan besar dalam pengembangan sepak bola nasional baik untuk putra, putri, kelompok usia muda, hingga senior. Menurutnya, olahraga ini telah menyentuh hati dan emosi rakyat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Gianni menegaskan bahwa FIFA akan terus mendukung Indonesia, salah satunya melalui keberadaan kantor regionalnya di Jakarta. Tidak hanya itu, FIFA berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan Indonesia sebagai mitra penting dalam pengembangan sepak bola global.
(fca/ygs)
-

Israr Megantara Samakan Kedudukan, Timnas Futsal Indonesia vs Latvia Masih Imbang 1-1 di Babak Pertama
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pertandingan penentuan juara Four Nations Cup 2025 yang mempertemukan Timnas Futsal Indonesia melawan Latvia di GBK Basketball Hall, Senayan, Jakarta, Minggu (21/9/2025) untuk sementara masih imbang 1-1 di babak pertama.
Pemain Latvia yang menjebol gawang Timnas Futsal Indonesia adalah Viktors. Pemain bernomor punggung 9 itu membawa Latvia sementara unggul dalam pertandingan terakhir Four Nations Cup 2025.
Namun, Israr Megantara berhasil menyamakan kedudukan. Memanfaatkan umpan manis dari M Iqbal dari skema sepak pojok, pemain benomor 5 itu berhasil menjebol gawang Latvia.
Skor 1-1 pun bertahan hingga babak pertama usai.
Untuk diketahui, Keduanya saat ini sama-sama berhasil mengoleksi 6 poin. Timnas Futsal Indonesia unggul selisih gol +10, sementara Latvia mencatat +4. Dengan kondisi itu, hasil imbang sudah cukup bagi skuad Garuda untuk mengunci gelar juara.
Timnas Futsal Indonesia tampil impresif pada dua laga sebelumnya. Merah Putih menang telak 7-1 atas Tanzania, lalu mengalahkan Belanda 5-1. Hasil ini semakin istimewa karena Belanda saat ini menempati peringkat 28 dunia.
Di sisi lain, Latvia juga mencatat hasil sempurna dengan mengalahkan Belanda 3-2 dan Tanzania 3-0. Meski berada di peringkat 60 dunia futsal FIFA, Latvia diprediksi tetap mampu memberikan perlawanan ketat.
Dengan catatan tersebut, laga Timnas Futsal Indonesia kontra Latvia disebut-sebut layaknya partai final Four Nations Cup 2025.
Pertandingan ini tidak akan disiarkan di televisi nasional. Bagi pecinta futsal yang ingin menyaksikan duel tersebut dapat mengakses melalui link live streaming.
-

Start Buruk PSM Makassar, Bernardo Tavares Malah Curhat Gajinya Terlambat 5 Bulan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, secara terbuka mengungkapkan keluhannya terkait kondisi nonteknis yang membelit timnya menjelang laga BRI Super League 2025/2026 melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Minggu (21/9).
Tavares menuturkan para pemain dan staf menghadapi situasi sulit akibat keterlambatan pembayaran gaji dan bonus. Ia menyebut keterlambatan itu sudah berlangsung hingga lima bulan dan berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari anggota tim.
“Saya punya staf yang pekan lalu tidak bisa makan malam karena tidak memiliki uang. Saya sendiri juga hampir lima bulan tidak menerima gaji. Hal ini membuat fokus 200 persen pada sepak bola menjadi sangat sulit,” kata Tavares dalam konferensi pers prapertandingan di Parepare, Sabtu.
Meski menegaskan hal itu bukan alasan atas hasil buruk tim, pelatih asal Portugal tersebut mengaku frustrasi dengan situasi yang berulang sejak musim pertamanya di Makassar. Ia menambahkan, keterlambatan pembayaran sudah menjadi masalah sejak tiga musim terakhir.
“Ini bukan alasan tentang hasil karena saya profesional. Tapi kondisi seperti ini tidak bisa terjadi di sepak bola profesional,” ujarnya.
Selain masalah finansial, Tavares juga menyebut PSM menghadapi tantangan lain, mulai dari absennya turnamen pramusim, pemain yang terlambat bergabung, hingga larangan transfer FIFA yang membuat klub kesulitan merekrut pemain baru.
“Kami seperti melakukan pramusim di tengah kompetisi. Banyak pemain baru, ada yang pulih dari cedera, ada yang baru kembali dari tugas militer. Situasinya tidak ideal,” tambahnya.
-

Daftar Perseteruan Indonesia-Kuwait Memanjang usai Penentuan Wasit di Kualifikasi Piala Dunia 2026
JAKARTA – FIFA sudah merilis daftar wasit yang akan memimpin laga Timnas Indonesia di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pada Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia akan dipimpin wasit asal Kuwait saat melawan tuan rumah Arab Saudi pada 8 Oktober 2025 waktu setempat.
Dari wasit utama hingga asisten wasit, semua berasal dari Kuwait. Bahkan, video assistant referee (VAR) pun diisi wasit-wasit asal negara yang sama. Hanya pengawas wasit yang berasal dari Uzbekistan, yaitu Vladislav Tseytlin.
Bila ditarik ke belakang, penunjukan wasit Kuwait untuk laga Timnas Indonesia ini membuat hubungan kedua federasi memanas.
PSSI dan Federasi Sepak Bola Kuwait (KFA) sebelumnya sudah pernah bersinggungan saat FIFA Matchday pada September 2025.
PSSI pernah mengagendakan Timnas Indonesia melawan Kuwait pada FIFA Matchday awal September lalu yang sebetulnya sudah disepakati.
Namun, mendekati hari pertandingan, Kuwait memilih mundur dari agenda itu. Situasi itu membuat PSSI menggantinya dengan China Taipei.
“Kalau dulu ‘kan kenapa kami ingin bermain dengan negara Timur Tengah (Kuwait), ya, tentu karena untuk persiapan. Karena ada satu hal yang lain, kami harus mencari opsi.”
“Kami bertanding dengan China Taipei yang kebetulan mereka juga menghormati undangan kami. Dalam waktu pendek, mereka akan hadir pada tanggal 5 (September 2025),” kata Ketum PSSI, Erick Thohir ketika itu.
Lucunya, tak lama kemudian Kuwait malah mengumumkan laga FIFA Matchday mereka melawan Suriah. Hal itu pun membuat PSSI kecewa sampai melaporkan kepada AFC.
“Baru diumumkan Kuwait melawan Suriah. Ya, kami enggak bisa apa-apa ‘kan? Tentu kalau secara hitam di atas putih, ya, kami sudah punya approval.”
“Makanya, kami juga akan melaporkan ke AFC. Namun, dengan waktu yang sangat sempit, saya berterima kasih juga ada negara yang ingin membantu kami untuk persiapan,” ujar Erick Thohir lagi.
Insiden yang membuat hubungan PSSI-KFA memanas pada FIFA Matchday itu diperparah dengan penunjukan wasit Kuwait pada laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ketum PSSI menyiratkan bahwa seakan-akan ada sebuah kesengajaan untuk mengganggu Timnas Indonesia dari mulai persiapan di FIFA Matchday hingga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
PSSI pun sudah melayangkan protes kepada FIFA soal penunjukan wasit tersebut yang dinilai tidak fair karena berasal dari regional sama dengan Arab Saudi yang akan jadi lawan Timnas Indonesia.
“Sekjen (PSSI) sudah kirim surat resmi ke FIFA, saya juga akan kirim surat resmi ke AFC, mengenai penunjukan wasit sekarang, yang ternyata wasitnya dari regional yang sama, dari Kuwait.”
“Kami sedang coba melobi, kalau bisa wasitnya lebih netral seperti Australia, Jepang, China, atau bahkan Eropa. Ya, kita lihat hasilnya.”
“Memang tekanan itu menarik. Rupanya dengan sepak bola kita bangkit, ada juga pihak-pihak yang mengantisipasi berlebihan.”
“Padahal, sepak bola itu yang diciptakan untuk kompetisi yang sehat, tapi realitanya hal-hal seperti ini terjadi,” kata Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Tak hanya soal wasit, gangguan buat Skuad Garuda juga datang dari berbagai lini. Mulai dari penunjukan tuan rumah, jadwal pertandingan, hingga pembatasan suporter.
“Tekanan terus tinggi. Satu, tadinya tuan rumah netral, sekarang sudah ditentukan tuan rumahnya (Arab Saudi).”
“Kedua, kemarin jadwal pertandingan Timnas Indonesia (sebelumnya) ditaruh jam 6 sore (waktu setempat), lalu kami kirim surat, intinya protes dan alhamdulillah disetujui. Sekarang jadwalnya jam 08.15 (malam waktu setempat).”
“Suporter juga dibatasi dalam jumlah kecil. Hal-hal seperti ini yang kami antisipasi karena bisa merugikan kami, salah satunya wasit itu,” ujar Ketum PSSI pada kesempatan yang sama.
Gangguan-gangguan menjelang penampilan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 tak lepas dari hasil buruk Arab Saudi ketika berjumpa Skuad Garuda.
Pada Grup C Putaran Ketiga, Arab Saudi tercatat tidak pernah mengalahkan Timnas Indonesia dalam dua pertemuan.
Green Falcon hanya bermain seri 1-1 di kandang dan kalah 0-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Hasil itu membuat mereka gagal lolong langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 yang akhirnya didapat Jepang dan Australia pada Grup C Putaran Ketiga.
Arab Saudi hanya menempati peringkat ketiga dengan 13 poin, berselisih satu poin dari Timnas Indonesia yang ada di peringkat keempat yang membawa kedua tim melanjutkan pencarian tiket Piala Dunia 2026 ke Putaran Keempat.
Sementara itu, pada laga melawan Timnas Indonesia vs Irak di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, wasit yang akan memimpin terbilang netra.
FIFA manugaskan wasit utama, asisten wasit, hingga VAR berasal dari China, sementara pengawas wasit berasal dari Singapura.
Daftar Wasit Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Indonesia vs Arab Saudi (8 Oktober 2025)
Wasit: Ahmad Al Ali (Kuwait)
Hakim Garis 1: Abdulhadi Alanezi (Kuwait)
Hakim Garis 2: Ahmad Abbas (Kuwait)
Wasit Keempat: Ammat Ashkanani (Kuwait)
VAR: Abdullah Jamali (Kuwait)
VAR: Abdullah Alkandari (Kuwait)
Pengawas Wasit: Vladislav Tseytlin (Uzbekistan)
Irak vs Indonesia (11 Oktober 2025)
Wasit: Ning Ma (China)
Hakim Garis 1: Fei Zhou (China)
Hakim Garis 2: Cheng Zhang (China)
Wasit Keempat: Jingyuan Jin (China)
VAR: Ming Fu (China)
VAR: Jianxin Dun (China)
Pengawas Wasit: John Cia Eng Wah (Singapura)
-

Pakar pemerintahan: Erick Thohir tidak perlu mundur dari Ketum PSSI
Jakarta (ANTARA) – Pakar ilmu pemerintahan Achmad Baidowi menilai tidak ada kewajiban bagi Erick Thohir untuk mundur dari jabatan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meskipun kini menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
“Dalam perspektif hukum tata pemerintahan tidak ada larangan bagi Menpora sekaligus menjadi Ketum PSSI,” kata Achmad Baidowi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan menugaskan pemerintah pusat melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga melalui kebijakan, pendidikan, pelatihan, hingga evaluasi. Ketentuan itu berlaku secara proporsional untuk semua cabang olahraga.
Dengan demikian, kata dia, Menpora memang memiliki tugas mengayomi seluruh cabang olahraga tanpa terkecuali, termasuk di dalamnya adalah sepak bola yang saat ini dipimpin Erick Thohir melalui PSSI.
Baidowi juga menegaskan statuta FIFA maupun statuta PSSI tidak melarang rangkap jabatan antara ketua umum federasi sepak bola dengan pejabat pemerintah. Menurut dia, aturan hanya menekankan larangan konflik kepentingan.
“Dalam statuta PSSI syarat ketua umum mencakup warga negara Indonesia, pengalaman mengelola sepak bola, pengetahuan tata kelola dan hukum sepak bola, pengalaman di posisi strategis pemerintahan atau swasta, serta keselarasan dengan program PSSI, FIFA, dan AFC,” ujarnya.
Ia menilai kekhawatiran sebagian pihak mengenai intervensi pemerintah dalam sepak bola nasional tidak relevan. Selama ini, Erick Thohir yang sebelumnya menjabat Menteri BUMN justru memperlihatkan dukungan nyata pemerintah terhadap pengembangan sepak bola Indonesia.
Sebagai bukti, Baidowi menyinggung pernyataan Presiden FIFA Gianni Infantino yang memberikan ucapan selamat dan dukungan kepada Erick Thohir ketika terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.
Hal itu, menurut dia, menandakan tidak ada masalah dengan rangkap jabatan selama tidak terjadi konflik kepentingan.
“Yang penting syaratnya satu, tidak boleh ada konflik kepentingan. Jika itu terpenuhi, maka rangkap jabatan tidak menjadi persoalan,” ujar Baidowi.
Atas dasar itu, ia menegaskan bahwa dalam perspektif hukum tata pemerintahan, tidak ada larangan bagi Erick Thohir untuk menjalankan tugas sebagai Menpora sekaligus Ketua Umum PSSI, terutama demi keberlanjutan pembinaan sepak bola nasional.
Pewarta: Aria Ananda
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Soal Ketum PSSI Jabat Menpora, Erick Thohir: Tunggu Mekanisme Resmi FIFA
Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan keputusan terkait sepak bola Indonesia tetap berada di bawah otoritas FIFA sebagai federasi internasional. Pemerintah, menurutnya, akan menunggu mekanisme resmi dari organisasi tersebut.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri pelantikan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih sisa masa jabatan 2024–2029 di Istana Negara, Rabu (17/9/2025).
“Itu, FIFA otoritas lebih tinggi dari Kemenpora kalau urusan bola. Jadi kita tunggu saja. Tapi yang pasti saya sebagai menteri harus melihat semua cabang olahraga ini adalah bagian dari pembangunan yang akan kita selaraskan ke depan. Pesan Bapak Presiden tadi, skala prioritas juga harus mulai dilihat,” kata Erick
Ditanya soal kemungkinan adanya surat dari FIFA kepada Kemenpora, Erick kembali menekankan pentingnya menunggu prosedur resmi.
“Mekanismenya nanti kita tunggu saja,” ujarnya singkat.
Mengenai statusnya sebagai Ketua Umum PSSI, Erick menyebut hingga saat ini dirinya masih menjabat di bangku tertinggi persatuan sepak bola tanah air itu
“Hari ini iya. Karena kalau kita lihat sebelumnya sendiri kan saya, waktu menteri BUMN statusnya juga sah. Karena memang dilihat dari track record saya selama ini ada di dunia sepakbola. Tapi saya nggak mau mendahului, tunggu biar otoritas di sepakbola internasional yang menilai,” jelasnya.
Dia menambahkan, setiap cabang olahraga memiliki federasi internasional masing-masing yang menjadi rujukan aturan. Karena itu, ia memilih menunggu proses formal sebelum memberikan pernyataan lebih jauh.
“Terlalu dini saya nggak tahu. Nanti suratnya belum dapat saya, jadi saya nggak mau bicara lebih. Setiap cabor punya international federation-nya, jadi itu ada aturan mainnya semua,” tegas Erick.
