Kementrian Lembaga: FIFA

  • Suhartini Syok Lihat Bayi Kembar Mengapung di Kolam Ikan Depan Rumah, Orangtua Ternyata Tidur Siang

    Suhartini Syok Lihat Bayi Kembar Mengapung di Kolam Ikan Depan Rumah, Orangtua Ternyata Tidur Siang

    TRIBUNJATIM.COM – Suhartini (47) syok lihat dua bayi kembar mengapung di kolam ikan.

    Suhartini masih memiliki ikatan keluarga dengan dua bayi tersebut.

    Kedua bayi yang berusia kurang lebih setahun, ditemukan meninggal dunia terapung di kolam ikan depan rumahnya di Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

    Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, membenarkan insiden ini. Saat kejadian, kata Supriyanto, kedua orangtua korban tengah tidur siang di dalam rumah.

    “Bahwa benar telah terjadi peristiwa dua balita meninggal dunia di kolam ikan di Dusun Putuk, Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk,” kata Supriyanto kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).

    Supriyanto menuturkan, insiden ini terjadi pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

    Orang yang pertama kali mengetahui kejadian ini ialah Suhartini.

    “Jadi, awalnya saudari Suhartini ke rumah korban, berniat menjenguk. Namun, sampai depan rumah, dia mengetahui kedua korban sudah terapung di kolam ikan depan rumahnya,” kata Supriyanto, melansir dari Kompas.com.

    Saat itu, kata Supriyanto, salah satu korban ditemukan dalam keadaan telentang, sedangkan korban lainnya dalam keadaan tengkurap.

    Menurut Supriyanto, saat ditemukan, kedua korban sudah dalam keadaan tidak bernapas.

    Mengetahui hal itu, Suhartini lantas memberitahukan kepada saksi lainnya, Kasmidi (53).

    Mereka lantas berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.

    “Mendengar teriakan itu, kedua orangtua korban yang saat itu tidur siang berlari ke depan rumah, lalu mengangkat (kedua korban) dari kolam ikan dan membawa kedua anaknya ke Klinik Fifa Husada,” katanya.

    Kapolsek Pace, AKP Pujo Santoso, menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh kedua balita tersebut.

    “Dari pihak orangtua atau keluarga sudah menerima kejadian tersebut,” sebut Pujo.

    Diduga kedua balita tersebut terjebur ke kolam ikan saat tengah bermain, apalagi kondisi kolam ikan tidak disertai pagar pembatas.

    “Kolam ikan yang berada di taman depan rumah tersebut lebarnya 163 sentimeter dan panjang 190 sentimeter, dengan ketinggian air 42 sentimeter dan tinggi kolam 55 sentimeter tanpa pagar pembatas,” ungkap Pujo.

    Sebelumnya, Elly Suwandi (46) kaget ketika bersepdda melintas di sepanjang Sungai Sono, Dusun Santren, Desa Sono, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Kamis (9/1/2025) pukul 14.00 WIB.

    Pria asal Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun tersebut menemukan sesosok jasad bayi, yang mengapung di pinggir sungai.

    Ia kemudian memanggil seorang warga setempat, Suparni (44), yang kebetulan tengah beraktivitas di sawah tak jauh dari lokasi.

    “Saya lihat kayak kepala sama rambut. Kurang tahu jenis kelaminnya. Tadi posisi saya tengah bersepeda,” ujar Elly.

    Karena penasaran, Elly dan Suparni mengecek selama beberapa menit. Dugaan mereka benar, ternyata benda mengapung ogi adalah sesosok jenazah bayi.

    “Tadi cari rumput di sawah dekat sungai, ada pesepeda lewat sini terus sebelum melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba putar balik memanggil saya,” ungkap Suparni.

    Suparni pun sempat mengira jika sosok yang mengapung di sungai dalah batok kelapa.

    Namun karena terombang ambing terkena sungai, maka ia pun bisa melihat ada beberapa helai rambut.

    “Katanya takut lalu disuruh mengecek apakah ini bayi atau bukan. Kami cek bersama sama kelihatan kepala bayi, ternyata benar mayat,” imbuhnya.

     Suparni langsung melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa, lalu diteruskan ke Pemerintah Kecamatan Madiun

    Polsek setempat dan Tim Inafis Polres Madiun mendatangi lokasi peristiwa.

    Saat olah TKP, selain mengevakuasi jasad bayi, polisi juga mengangkat beberapa barang temuan di sekitarnya berupa obat-obatan.

    Diduga kuat benda itu dibuang bersamaan dengan janin bayi.

    Kapolsek Madiun AKP Gunawan menerangkan, kondisi jenazah bayi tidak bernyawa, sudah terbungkus ke dalam tas berwarna merah.

    “Posisinya kelihatan tangan dan kepala. Jenis kelamin belum diketahui menunggu identifikasi. Dugaan kami sudah mengapung dua hari, karena belum rusak sepenuhnya,” ucapnya.

    Jenazah bayi sudah dievakuasi oleh petugas, lalu dibawa ke RSUD Caruban guna keperluan autopsi.

    “Penyelidikan lebih lanjut mencari keterangan saksi, mengembangkan hasil olah TKP, agar bisa mengungkap kejadian secepatnya,” pungkas AKP Gunawan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 2
                    
                        Orangtua Tidur Siang, Balita Kembar Meninggal Terapung di Kolam Ikan Depan Rumah
                        Surabaya

    2 Orangtua Tidur Siang, Balita Kembar Meninggal Terapung di Kolam Ikan Depan Rumah Surabaya

    Orangtua Tidur Siang, Balita Kembar Meninggal Terapung di Kolam Ikan Depan Rumah
    Tim Redaksi
    NGANJUK, KOMPAS.com

    Balita kembar
    , kurang lebih berusia setahun, ditemukan meninggal dunia terapung di
    kolam ikan
    depan rumahnya di
    Desa Babadan
    , Kecamatan Pace, Kabupaten
    Nganjuk
    , Jawa Timur.
    Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, membenarkan insiden ini.
    Saat kejadian, kata Supriyanto, kedua orangtua korban tengah tidur siang di dalam rumah.
    “Bahwa benar telah terjadi peristiwa dua balita meninggal dunia di kolam ikan di Dusun Putuk, Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk,” kata Supriyanto kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).
    Supriyanto menuturkan, insiden ini terjadi pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
    Orang yang pertama kali mengetahui kejadian ini ialah Suhartini (47), yang masih ada ikatan keluarga dengan kedua korban.
    “Jadi, awalnya saudari Suhartini ke rumah korban, berniat menjenguk. Namun, sampai depan rumah, dia mengetahui kedua korban sudah terapung di kolam ikan depan rumahnya,” kata Supriyanto.
    Saat itu, kata Supriyanto, salah satu korban ditemukan dalam keadaan telentang, sedangkan korban lainnya dalam keadaan tengkurap.
    Menurut Supriyanto, saat ditemukan, kedua korban sudah dalam keadaan tidak bernapas.
    Mengetahui hal itu, Suhartini lantas memberitahukan kepada saksi lainnya, Kasmidi (53).
    Mereka lantas berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.
    “Mendengar teriakan itu, kedua orangtua korban yang saat itu tidur siang berlari ke depan rumah, lalu mengangkat (kedua korban) dari kolam ikan dan membawa kedua anaknya ke Klinik Fifa Husada,” katanya.
    Kapolsek Pace, AKP Pujo Santoso, menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh kedua balita tersebut.
    “Dari pihak orangtua atau keluarga sudah menerima kejadian tersebut,” sebut Pujo.
    Diduga kedua balita tersebut terjebur ke kolam ikan saat tengah bermain, apalagi kondisi kolam ikan tidak disertai pagar pembatas.

    Kolam ikan
    yang berada di taman depan rumah tersebut lebarnya 163 sentimeter dan panjang 190 sentimeter, dengan ketinggian air 42 sentimeter dan tinggi kolam 55 sentimeter tanpa pagar pembatas,” ungkap Pujo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gaji Patrick Kluivert Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Lebih Murah dari Shin Tae-yong? – Page 3

    Gaji Patrick Kluivert Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Lebih Murah dari Shin Tae-yong? – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta Legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert, resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pengumuman ini disampaikan oleh PSSI pada Rabu siang, menandai awal kerja sama Patrick Kluivert dengan skuad Garuda selama dua tahun ke depan, hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak.

    Selain membawa sejumlah asisten pelatih asal Belanda, seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat, Kluivert juga akan bekerja bersama dua asisten pelatih lokal.

    Namun, yang kini menjadi perhatian adalah taksiran gaji yang akan diterima oleh mantan direktur akademi FC Barcelona ini.

    Estimasi Gaji Patrick Kluivert

    Hingga saat ini, PSSI belum secara resmi mengungkapkan nilai kontrak Kluivert. Namun, sejumlah spekulasi bermunculan terkait besaran gaji yang akan diterima pelatih berusia 48 tahun tersebut.

    Dilansir dari Zpor, Minggu (12/1/2024), salah satu klub terdahulu yang dilatih Kluivert sempat dikenai sanksi oleh FIFA karena gagal membayar gaji sebesar 142.000 euro (sekitar Rp2,37 miliar).

    Jika mengacu pada angka tersebut, kemungkinan besar gaji Kluivert bersama Timnas Indonesia tidak akan jauh berbeda.

    Pengamat sepak bola, Haris Pardede, memberikan prediksi bahwa gaji Kluivert disesuaikan dengan kemampuan finansial PSSI.

    Ia menyebutkan bahwa nominalnya kemungkinan berada di kisaran gaji mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-Yong (STY), yakni sekitar Rp14 miliar per tahun.

    Namun, beberapa laporan lain menyebutkan bahwa Shin Tae-yong sempat menerima gaji hingga USD 1,5 juta (sekitar Rp23 miliar) pada puncak kontraknya bersama Timnas Indonesia. Jika demikian, Kluivert mungkin saja menerima angka serupa, mengingat reputasi dan pengalaman internasionalnya.

     

  • BOCOR Terkuak Obrolan Tak Diduga Bung Towel dengan Ketum PSSI, Pertemuan Terjadi Sebelum STY Dipecat

    BOCOR Terkuak Obrolan Tak Diduga Bung Towel dengan Ketum PSSI, Pertemuan Terjadi Sebelum STY Dipecat

    TRIBUNJAKARTA.COM – Baru terkuak isi obrolan yang terlain antara pengamat bola Tommy Welly atau Bung Towel dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

    Bung Towel dan Erick Thohir terpantau sempat berbincang serius sebelum adanya kabar pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia.

    Tanpa diduga obrolan kedua sosok itu terpantau berjalan baik hingga banyak menimbulkan pertanyaan dari suporter.

    Obrolan dan pertemuan Bung Towel dengan Erick Thohir terjadi saat menyaksikan langsung laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.

    Keduanya tampak hadir saat skuad Garuda menjamu Laos di Stadion Manahan, Solo, 12 Desember 2024.

    Setelah ada pertemuan Erick Thohir dengan Bung Towel, para suporter sempat menuding adanya pembahasan serius soal Shin Tae-yong.

    Bahkan, PSSI berani mengambil keputusan berani mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong.

    Kini mulai terjawab isi obrolan yang sudah terjadi antara Erick Thohir dengan Bung Towel.

    PSSI resmi menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda itu dikontrak dua tahun hingga 2027. Kluivert bakal ditemani dua rekannya dari Belanda yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

    Bung Towel mengungkap secara gamblang mengapa bisa bertemu dengan Erick Thohir.

    Selain itu, ia juga mengungkap isi pembahasan hingga tak ada sama sekali membahas Shin Tae-yong.

    “Begitu masuk Stadion saya langsung ke kanan tribune (stadion Manahan), ternyata dekatan dengan media, lalu difoto,” ujar Bung Towel kepada wartawan di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Jumat (10/1/2025).

    “Pertanyaannya kenapa ga ke kiri? karena ujung mata saya melihat di sana (kiri) ada Sekjen (Yunus Nusi), ada ketum, ada Exco, mantan Exco, ada perwakilan FIFA,” tambahnya.

    Erick Thohir berbincang dengan pengamat sepak bola, Bung Towel, di Stadion Manahan Solo untuk menyaksikan Piala AFF Asean Cup 2024 antara Indonesia vs Laos, Kamis (12/12/2024) malam. (TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)

    Menurut Bung Towel, pertemuan itu tanpa direncanakan.

    Erick Thohir dengan kerendahan hatinya mendatangi langsung.

    “Yang saya tidak sangka adalah ketua umum menghampiri, saya harus apresiasi. Tidak banyak yang serius dalam momen seperti itu, tapi saya harus apresiasi,” ujar Bung Towel.

    Dalam perbincangan dengan Ketum PSSI, Bung Towel membeberkan bahwa pembicaraan hanya mengenai jalannya pertandingan kontra Laos dan kualitas rumput.

    Untuk itu, ia pun menyangkal keras dalam pertemuan tersebut dirinya membisikan Erick Thohir untuk segera memecat pelatih asal Korea Selatan tersebut.

    “Tuduhan yang beredar, pecat Shin Tae-yong kagalah, tak seperti itu,” ujar Towel.

    “Kami ngomong soal Laos, kalau buat saya nonton Laos saya bilang minimal tiga gol, tapi kan tak kejadian sangat mengecewakan,”

    “Lalu soal rumput, kok lebih bagus dari GBK. Habis itu diajak ke kiri dikenalkan ke perwakilan FIFA, saya salaman. Itu kejadian sebenarnya,” pungkasnya.

    Komentator sepak bola Tommy Welly (Instagram @bungtowel8)

    Bung Towel Bakal Tetap Kritis ke Patrick Kluivert

    Sementara itu, Bung Towel yang dikenal kritis terhadap Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, akan tetap bersikap sama kepada Patrick Kluivert.

    Satu hal yang bakal disuarakan Bung Towel di Timnas Indonesia ditangani Patrick Kluivert, soal pemain naturalisasi.

    “Ya, posisi saya akan check and balance, akan ada pertanyaan naturalisasi dan sebagainya karena kan harus dipahami,” kata Bung Towel.

    “Contoh dalam konteks mengejar mimpi yang ada Patrick Kluivert diberi kebebasan tim yang terbaik yang ia mau, kan begitu.”

    “Cuma Ketika sya bicara soal gambaran membangn sepakbola, saya punya keberpihakan terhadap pemain-pemain Indonesia, karena saya ingin Timna kita kedpan disuplay, dikontribusi oleh sepakbola kita,” tuturnya.

    “Naturalisasi memang diizinkan, saya juga tahu regulasi itu, maka saya bilang ini akselerasi apalagi ngejar mimpi,” sambungnya.

    Bung Towel sangat ingin, ke depan Timnas Indonesia tak lagi tergantung dengan pemain-pemain naturalisasi yang besar tidak melalui pengembangan sepakbola Indonesia.

    Dengan begitu, hasil dari pengembangan sepakbola Indonesia bisa dirasakan dengan menelurkan pemain-pemain berkualitas yang tampil membela skuad Garuda.

    PSSI resmi menetapkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda tersebut dikontrak dua tahun dari 2025 hingga 2027 (Instagram Ajax)

    “Nanti dalam diskusi konteks yang lebih besar saya tetap akan mengingatkan bahwa kita harus bangun sepakbola kita, supaya sepakbola yang kita bangun ada kontribusi buat Timnas,” tegas Bung Towel.

    “Jadi ada perasaan kita di sana, kita merasa bahwa sepakbola kita berkontribusi terhadap prestasi Timnas.”

    “Ada jerih payah, kalau sekarang kan ya mohon maaf, walaupun betul anak bangsa ada darahnya, ada keturunannya tapi yang besarin mereka kan bukan sepakbola kita, apakah itu salah, benar, kan ada aturannya,” pungkasnya.

    (TribunJakarta)

  • Erick Thohir Ogah Tanggap Putra Shin Tae-yong soal Pemecatan Ayahnya:  Saya Enggak Mau Terjebak

    Erick Thohir Ogah Tanggap Putra Shin Tae-yong soal Pemecatan Ayahnya: Saya Enggak Mau Terjebak

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir ogah menanggapi komentar Shin Jae-won, putra dari Shin Tae-yong, soal pemecatan ayahnya.

    Sebab, Ia mengaku hubungannya dengan Shin Tae-yong dan keluarganya baik.

    “Saya gak mau komen karena hubungan saya baik tentu dengan Shin Tae-yong. Sama istrinya kita makan, tapi ya it’s part of the profesionalisme gitu lho,” kata erick di program Rosi, Kompas TV, Kamis (9/1/2025).

    Erick juga menekankan, dia tidak mau menanggapi pernyataan yang tidak profesional.

    “Kalau kita masing-masing membuka borok, membuka ini, ya saya juga enggak ngerti kenapa. Kan saya ini baru menjabat dua tahun, coach Shin Tae-yong sudah lima tahun jadi kalau isu-isu apa ya, saya enggak mau.”

    “Dan saya enggak mau terjebak di pembicara-pembicaran ya yang tidak profesiona,” jelasnya.

    Erick memastikan, keputusan memecat Shin Tae-yong adalah yang terbaik bagi Timnas Indonesia, begitupun juga pemilihan Patrick Kluivert sebagai penggantinya.

    “Ini kepentingan kita sebagai Indonesia, kepentingan sebagai negara, kita mau move on kita mau ini, sudah ada figur baru kita support,” pungkasnya.

    Shin Jae-won Geram

    Sebelumnya diberitakan, kegeraman Shin Jae-won kepada pemecatan terhadap ayahnya oleh PSSI diungkapkan melalui media sosial Instagram.

    “??? Dia telah mengangkat Indonesia sampai di level ini, dan begini cara kamu memperlakukannya. Kerja bagus PSSI, kamu bakal menyesali keputusanmu,” tulis Shin Jae-won (shin_jaewon77), pakai Bahasa Inggris di kolom komentar unggahan Instagram PSSI pada Senin (6/1/2025).

    Tak hanya bersuara di kolom komentar akun @pssi, Shin Jae-won juga bersuara di laman story Instagram pribadinya.

    Dia mengunggah postingan pengumuman pemecatan Shin Tae-yong, dengan komentar mempertanyakan.

    Shin Jae-won menyebutkan prestasi ayahnya selama lima tahun melatih Tim Garuda.

    “Menaikkan 50 level peringkat FIFA dalam lima tahun. Menempati posisi ke-3 di kualifikasi Piala Dnia dan dipecat…?” tulis Shin Jae-won pakai Bahasa Korea Selatan.

    Di bagian bawah, Shin Jae-won lanjut berkomentar, “Kamu mengalami kesulitan sejauh ini. keluarga tahu bahwa ayah telah melakukan yang terbaik untuk Indonesia.”

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • PSS Sleman Klaim Sudah Bebas dari Sanksi Registration Ban FIFA

    PSS Sleman Klaim Sudah Bebas dari Sanksi Registration Ban FIFA

    JAKARTA – PSS Sleman mengakui bahwa saat ini mereka sudah terbebas dari sanksi yang dijatuhkan FIFA berupa registration ban. Dengan begitu, PSS pun sudah bisa mendaftarkan pemain baru jelang putaran kedua Liga 1 2024/2025.

    Kabar ini disampaikan oleh Direktur Utama PSS Sleman, Gusti Randa. Dalam pernyataan yang dibagikan Kamis, 9 Januari 2025, ia menuturkan pihak klub telah melakukan upaya penyelesaian terhadap sanksi FIFA itu.

    “Puji Tuhan tentunya kami semua mengucap syukur karena PSS sudah bisa terbebas dari larangan transfer FIFA,” kata Gusti Randa dalam keterangan.

    “Seperti yang saya sudah bilang sebelumnya, kalau kami hanya tinggal menunggu waktu untuk terbebas dari hal tersebut.”

    “Ini karena kami telah melakukan upaya penyelesaian dalam hal tersebut dan memang tinggal menunggu larangan itu dicabut,” ujarnya lagi.

    Setelah permasalahan sanksi ini tuntas, Gusti Randa menyebut PSS tengah fokus melengkapi kebutuhan pemain untuk menghadapi putaran kedua Liga 1 2024/2025.

    Menurutnya, beberapa wajah baru hanya tinggal menunggu waktu sebelum diumumkan secara resmi bergabung PSS.

    “Ada banyak sektor yang tentu butuh perubahan. Kami sedang dalam proses negosiasi dengan pemain.”

    “Untuk beberapa pemain seperti pemain asing hanya tinggal menunggu kami umumkan,” tuturnya.

    Tuntasnya kasus ini pun diharapkan Gusti bisa menambah motivasi pemain pada laga perdana putaran kedua kompetisi. Agenda perdana PSS yaitu melawan Persebaya Surabaya di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Januari 2025.

    “Saya juga berharap dengan selesainya satu hal tersebut bisa menjadi penyemangat untuk kami membuat PSS menjadi lebih baik.”

    “Semoga di saat laga perdana menghadapi Persebaya nanti, stadion bisa kembali penuh dan kami bisa kembali melanjutkan catatan positif di kandang,” kata Gusti Randa.

  • Baru Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas, Kluivert Out Trending di Media Sosial, Isu Miring Ramai Beredar

    Baru Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas, Kluivert Out Trending di Media Sosial, Isu Miring Ramai Beredar

    TRIBUNJATIM.COM – Patrick Kluivert agaknya harus berusaha keras mengambil hati para penggemar bola di Indonesia.

    Bukannya dukungan, Patrick malah diminta keluar meski baru saja ditunjuk sebagai pelatih baru timnas Indonesia.

    Ya, mantan pemain Barcelona ini akan menggantikan posisi Shin Tae Yong.

    Namun, tagar Kluivert Out tengah trending di media sosial X.

    Skandal lama Patrick pun ramai beredar di medsos.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Pengumuman Patrick Kluivert menjabat pelatih baru Timnas Indonesia dirilis melalui media sosial resmi Skuad Garuda maupun laman PSSI, Rabu (8/1/2025).

    Dia menggantikan Shin Tae-yong yang diberhentikan dari jabatan pelatih Skuad Garuda per Senin 6 Januari 2025 kemarin.

    “PSSI resmi menetapkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda tersebut dikontrak dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak,” tulis pihak PSSI.

    Kluivert akan didampingi dua asisten asal Belanda Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, legenda timnas Belanda itu akan didampingi dua asisten asal Indonesia.

    “Saat melatih Skuad Garuda, Kluivert akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, akan ada dua pelatih lokal Indonesia yang menjadi asisten pelatih,” tulis pihak PSSI.

    Debut Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia akan terjadi saat melawan Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sydney, 20 Maret mendatang.

    Trending tagar KluiverOut menggema di media sosial Twitter setelah Patrick Kluiver ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, Rabu (8/1/2025).

    Kluivert akan diperkenalkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia pada Minggu (12/1/2025).

    Sayangnya, respons terhadap pengumuman pengganti Shin Tae-yong ini tidak semuanya positif. Tak sedikit netizen Tanah Air mengeluhkan PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia.

    Hasilnya di media sosial Twitter, tagar #KluiverOut pun menggema. Dari pantauan Tribunnews hingga pukul 17.30 WIB, lebih dari 4ribu tagar #KluiverOut dicuitkan di Twitter.

    Tak sedikit yang meragukan kualitas mantan penyerang Barcelona dan AC Milan ini.

    Bahkan tidak hanya KluiverOut, tagar #PSSI, #ErickThohir, #Struick dan #Timnas juga muncul di trending topik pencapaian Twitter Indonesia.

    Bukannya tanpa alasan mengapa citra Kluivert sedikit tercoreng di mata pendukung Timnas Indonesia. Sebab, selama kariernya dia diduga pernah terjebak kasus pengaturan skor dan judi online.

    Artinya, ini menjadi tantangan bagi pelatih berusia 48 tahun tersebut, untuk mengubah pandangan miring suporter Timnas Indonesia kepada dirinya, menjadi sosok pahlawan.

    Caranya hanya satu, yakni membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

    Selain itu, kehadiran Patrick Kluivert bukannya tanpa keuntungan sama sekali bagi Timnas Indonesia.

    Berstatus sebagai legenda timnas Belanda, Kluivert pernah menjadi salah satu striker terbaik dunia di jamannya.

    Dengan penunjukan Kluivert sebagai pelatih, harapannya tidak hanya dari segi taktikal yang akan diperbaiki. Namun juga menyoal lini serang Timnas Indonesia yang sepenuhnya belum diselesaikan secara klinis oleh Shin Tae-yong.

    Patrick Kluivert bisa menjadi ‘batu asahan’ bagi Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Dimas Drajad, dalam menajamkan insting mereka mencetak gol.

    Tajamnya lini serang Timnas Indonesia otomatis akan berbanding lurus dengan peluang untuk meraih 3 poin di empat pertandingan sisa.

    “Kami ingin lolos ke Piala Dunia (2026),” buka Patrick Kluivert kepada De Telegraaf, dilansir Voetbalprimeur.

    “Itu tidak mudah di grup yang dihuni Jepang, Australia, China, Arab Saudi, dan Bahrain.”

    Kendati demikian, pelatih berusia 48 tahun tersebut optimis membawa Timnas Indonesia mengukir sejarah tampil di Piala Dunia 2026.

    “Tapi empat pertandingan sebelum akhir, kami punya posisi di tangan kami sendiri. Kami berada di urutan ketiga dan harus finis di dua pertandingan pertama untuk mendapat tiket langsung.”

    “Finis di peringkat 3 atau 4 juga masih memiliki peluang,” pungkas Patrick Kluivert.

    Sosok Patrick Kluivert

    Patrick Kluivert merupakan mantan pemain sepakbola dan penggawa timnas Belanda yang kini menjadi pelatih sepak bola.

    Kluivert memiliki caps bersama timnas Belanda dalam 79 pertandingan dan menciptakan 40 gol.

    Saat bermain dia merupakan striker bagi De Oranje dan merupakan salah sosok yang cukup melegenda saat berkarir.

    Namun, karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang saat menjadi pemain maupun Shin Tae-yong sebagai pelatih.

    Melansir laman Wikipedia, Kluivert memulai karir kepelatihannya sebagai asisten di AZ dan NEC, serta di Australia dengan Brisbane Roar, sebelum mengelola Jong Twente meraih gelar nasional di liga cadangan Belanda. 

    Dia adalah asisten Louis van Gaal dengan tim Belanda yang menempati posisi ketiga di Piala Dunia FIFA 2014 di Brasil. 

    Pada tahun 2015, ia mengambil alih sebagai pelatih kepala Curaçao untuk negara tersebut kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan kampanye kualifikasi Piala Karibia 2017. 

    Ia kemudian menjabat sebagai direktur olahraga untuk akademi Paris Saint-Germain dan Barcelona, serta melatih tim Ajax A1 (U-19) dan membantu Clarence Seedorf untuk tim nasional Kamerun.

    Terakhir, ia menjadi pelatih tim kasta pertama Liga Turki Adana Demispor.

    Namun, dia baru saja didepak pada bulan Desember lalu dan baru bertugas selama enam bulan.

    Di klub tersebut dia mencatatkan rekor yang kurang apik dengan delapan kemenangan, enam seri, dan enam kali kalah.

    Saat ini Kluivert berstatus tanpa klub sejak bulan Desember tahun lalu.

    Pengalamannya memimpin timnas terjadi saat dia menjadi pelatih interim timnas Curacao.

    Bersama Curacao dia mencatatkan satu kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalah dari enam pertandingan.

    Sebenarnya jika memang harus pelatih asal Belanda, ada beberapa nama yang karirnya lebih mentereng dibanding Kluivert.

    Frank Rijkaard misalnya, ia pernah sukses dengan Barcelona, atau Luis Van Gaal yang juga pernah menukangi MU meski kurang memuaskan.

    Tidak Cemerlang Sebagai Pelatih

    Prestasi sebagai pemain tak dibarengi saat Patrick Kluivert menjadi pelatih.

    Saat ini saja, Patrick Kluivert berstatus tanpa klub.

    Dia baru saja didepak dari tim asal tim kasta pertama Liga Turki, Adana Demirspor.

    Di klub tersebut dia mencatatkan rekor yang kurang apik dengan delapan kemenangan, enam seri, dan enam kali kalah.

    Pengalamannya memimpin timnas dapat dibilang sudah malang-melintang.

    Ia pernah menjadi asisten pelatih Timnas Belanda, pelatih interim Timnas Curacao hingga asisten pelatih Kamerun.

    Diisukan terlibat judi dan terlilit utang

    Dikutip dari berbagai sumber, media Belanda, De Volkskrant, pernah memberitakan Patrick Kluivert terlibat masalah utang judi.

    Kala itu Patrick Kluivert bahkan sempat diperas oleh kelompok kriminal akibat utang judi tersebut.

    Disebutkan, Patrick Kluivert memiliki utang lebih dari 1 juta Euro saat itu.

    Kejadian itu terjadi saat Patrick Kluivert menjabat sebagai pelatih tim kedua FC Twente. 

    Dalam pemberitaan tersebut, tidak disebutkan Patrick Kluivert terlibat dalam pengaturan skor.

    Namun kasus tersebut tetap menjadi sorotan lantaran menyenggol integritas Patrick Kluivert.

    Apalagi sepak bola di Indonesia masih sangat erat dengan isu match fixing dan titip pemain Timnas.

    Apakah Patrick Kluivert bisa menahan godaan match fixing saat menjadi pelatih Timnas Indonesia nanti?

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • PAN minta publik tak berpolemik terkait pemecatan Shin Tae-yong

    PAN minta publik tak berpolemik terkait pemecatan Shin Tae-yong

    Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay. ANTARA/Dokumen pribadi/am.

    PAN minta publik tak berpolemik terkait pemecatan Shin Tae-yong
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 07 Januari 2025 – 13:07 WIB

    Elshinta.com – Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta publik tidak berpolemik terkait dengan keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

    “Tidak perlu berpolemik terkait dengan pemberhentian STY ini. Di balik keputusan ini diharapkan akan ada perbaikan kualitas timnas secara keseluruhan,” kata Saleh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Sebaliknya, dia berharap pubik dapat menghormati keputusan PSSI yang memberhentikan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Keputusan itu diyakini sudah didasari atas evaluasi dan penilaian objektif demi perbaikan kualitas timnas ke depan.

    “Pemberhentian STY bukan karena tidak suka, melainkan lebih pada upaya perbaikan soliditas timnas dan kekompakan antara pelatih, pemain, ofisial, dan PSSI,” tuturnya.

    Meski demikian, dia tak memungkiri kesedihan pencinta sepak bola di Tanah Air berpisah dengan Shin Tae-yong. Bersamaan itu fakta yang tak terbantah pula bila STY mencatatkan sejumlah prestasi selama memimpin Timnas Indonesia.

    “Mengingat capaian tersebut, publik dan pencinta sepak bola banyak yang menaruh sayang pada STY. Mereka tentu akan bersedih dengan keputusan ini. Dalam dialektika dan perdebatan, ada banyak elemen yang masih ingin mempertahankan STY,” ucapnya.

    Perdebatan itu, di antaranya STY berhasil mendongkrak peringkat FIFA Garuda dari 174 menjadi 127, mengantarkan timnas lolos ke 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya, hingga mengantarkan Timnas U-23 jadi semifinalis Piala Asia 2024.

    “Garuda Muda juga nyaris menembus olimpiade, dan yang tidak kalah pentingnya dia mampu membawa Indonesia masuk pada putaran ketiga Piala Dunia 2026 zona Asia. Capaian tersebut tergolong sangat baik dan membanggakan mengingat STY menjadi pelatih timnas tidak lebih dari 5 tahun,” katanya.

    Menyoal keputusan yang telah diambil PSSI itu, dia berharap sosok pengganti Shin Tae-yong jauh lebih baik demi mengantarkan mimpi agar Timnas Indonesia berjaya di Piala Dunia.

    “Sebelum itu, kita harus berterima kasih pada STY. Dia diharapkan akan tetap menjadi bagian dari timnas. Paling tidak, saran dan masukkannya masih tetap diperlukan dan dinantikan,” ucap dia.

    Sebelumnya, Senin (6/1), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Untuk kandidat pelatih baru, Ketua Umum PSSI Erick Thohir belum menyebutkan namanya. Namun, dia membocorkan kandidat pelatih baru yang akan memenuhi target menuju Piala Dunia 2026 adalah juru taktik asal Belanda.

    “Beberapa nama yang sudah punya nama di dunia sepak bola tentu tak hanya mencari pekerjaan, mereka juga pasti ingin punya legasi untuk menjadi bagian sejarah Indonesia menuju Piala Dunia 2026,” kata Erick pada jumpa pers dalam tajuk Rencana Baru Terkait dengan Perkembangan Timnas Indonesia di Jakarta.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Shin Tae-yong Dipecat, Sufmi Dasco: PSSI Punya Evaluasi Sendiri – Page 3

    Shin Tae-yong Dipecat, Sufmi Dasco: PSSI Punya Evaluasi Sendiri – Page 3

    Meski demikian, Saleh menyebut wajar apabila para pencinta sepak bola di tanah air juga pasti sedih berpisah dengan STY. Sebab ada fakta yang tidak dapat dibantah bahwa STY telah mencatat sejumlah prestasi selama memimpin timnas Indonesia.

    “Misalnya, dia berhasil mendongkrak peringkat FIFA Garuda dari 174 menjadi 127, mengantarkan timnas lolos ke 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya, mengantarkan timnas U-23 jadi semifinalis Piala Asia 2024, Garuda muda juga nyaris menembus olimpiade, dan yang tidak kalah pentingnya dia mampu membawa Indonesia masuk pada putaran ketiga piala dunia 2026 zona asia,” kata dia.

    Menurut Saleh, capaian tersebut sangat baik dan membanggakan mengingat STY menjadi pelatih timnas tidak lebih dari 5 tahun.

    “Mengingat capaian tersebut, publik dan pencinta sepak bola banyak yang menaruh sayang pada STY. Mereka tentu akan bersedih dengan keputusan ini. Dalam dialektika dan perdebatan, ada banyak elemen yang masih ingin mempertahankan STY,” kata dia.

    Namun, lanjutnya, keputusan telah diambil. Saleh berharap penggantinya jauh lebih baik. Sebab semua bermimpi agar timnas Indonesia dapat berjaya di piala dunia.

  • PAN Minta Semua Pihak Menghormati dan Tak Berpolemik Soal Pemecatan Shin Tae-Yong – Page 3

    PAN Minta Semua Pihak Menghormati dan Tak Berpolemik Soal Pemecatan Shin Tae-Yong – Page 3

    Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi memutus kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Keputusan ini diumumkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam konferesi pers di Jakarta, Senin (6/1/2025).

    Erick Thohir menilai, keputusan ini diambil semata-mata untuk kebaikan tim nasional. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kinerja Shin Tae-yong dan mengaku sudah mengantongi nama pelatih baru yang akan diperkenalkan secara resmi pada 12 Januari 2025.

    “Tentu kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja Coach Shin Tae-yong selama ini, hubungan saya sangat baik. Kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang dikehendaki. Tapi tentu dinamika tim nasional ini perlu juga jadi perhatian khusus oleh kami dalam evaluasi,” ucap Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1/2025).

    Dilansir dari Antara, PSSI mengontrak Shin Tae-yong untuk menukangi timnas pada Desember 2019. Ia menggantikan pelatih sementara Yeyen Tumena.

    Meski belum menyumbang trofi selama 5 tahun melatih, tetapi Shin Tae-yong memiliki kontribusi dalam membangun kekuatan Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu pernah membawa Timnas Indonesia ke final Piala AFF 2020 pada penampilan perdananya di ajang antarnegara Asia Tenggara itu.

    Sayangnya pada dua leg final, Indonesia dihantam 0-4 dan bermain imbang 2-2 dengan Thailand, sehingga Tim Garuda hanya menjadi runner up.

    Pada SEA Games 2021, Shin Tae-yong gagal membawa timnas ke final setelah dikalahkan Thailand. Untungnya timnas Indonesia masih mampu membawa pulang medali perunggu setelah menang atas Malaysia pada perebutan peringkat ketiga.

    Pada 2022, ia kemudian sukses membawa timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-20 2023. Pada fase kualifikasi, pasukan Shin Tae-yong mencatatkan hasil sempurna dengan mendulang kemenangan atas Vietnam, Timor Leste, dan Hong Kong.

    Shin Tae-yong kemudian membawa Indonesia ke final Piala AFF U-23 2023. Kali ini, langkah Tim Garuda terjegal oleh Vietnam yang menang adu penalti atas Indonesia.

    Pada putaran final Piala Asia U-20 2023 di Uzbekistan, Shin Tae-yong gagal meloloskan timnas dari fase grup. Indonesia kalah 0-2 dari Irak, menang 1-0 atas Suriah, dan imbang 0-0 dengan tuan rumah Uzbekistan.

    Berlanjut pada awal 2024, prestasi apik berhasil diukir Shin Tae-yong. Timnas lolos dari fase grup Piala Asia 2023, setelah kalah 1-3 dari Irak, menang 1-0 atas Vietnam, dan kalah 1-3 dari Jepang.

    Indonesia berhak lolos ke 16 besar dengan status salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik. Sayangnya langkah Indonesia terjegal Australia yang menang 4-0 atas timnas.

    Shin Tae-yong berikutnya membawa timnas finis di posisi keempat Piala Asia U-23 2024. Indonesia dibawa Shin lolos ke fase grup dengan menduduki peringkat kedua.

    Di turnamen ini, Indonesia mengukir pencapaian dramatis, setelah pada perempat final menyingkirkan negara asal Pelatih Shin, Korea Selatan. Sayangnya pada semifinal, Indonesia dikalahkan Uzbekistan dengan skor 0-2.

    Pencapaian penting lainnya diukir Pelatih Shin pada November 2023. Timnas Indonesia dibawa lolos ke putaran final Piala Asia 2027, setelah di fase kualifikasi menghuni posisi kedua di bawah Irak.

    Hal lain yang juga menjadi kontribusi penting Pelatih Shin adalah peningkatan posisi Indonesia dalam daftar peringkat FIFA. Saat pertama datang ke Indonesia, posisi Indonesia berada di posisi ke-173, saat ini timnas Indonesia berada di posisi ke-129.