Kementrian Lembaga: DPRD

  • Hari Parlemen Jadi Momentum DPRD Ponorogo Perkuat Peran Demokrasi dan Kepercayaan Publik

    Hari Parlemen Jadi Momentum DPRD Ponorogo Perkuat Peran Demokrasi dan Kepercayaan Publik

    Ponorogo (beritajatim.com) — Hari Parlemen Indonesia yang diperingati setiap 16 Oktober menjadi momen refleksi bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo. Bagi lembaga legislatif di Bumi Reog, peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan pengingat untuk terus memperkuat peran parlemen daerah dalam menjaga demokrasi dan memastikan kebijakan pemerintah berpihak kepada rakyat.

    Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno menegaskan bahwa lembaga legislatif memiliki tiga fungsi utama yang saling terkait, yakni legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Ketiganya dijalankan dengan semangat transparansi dan akuntabilitas demi kepentingan masyarakat.

    “Hari Parlemen mengingatkan kami agar selalu memperbaiki diri dan menjaga amanah rakyat. Juga mendorong masyarakat ikut terlibat dalam proses demokrasi,” ujar Dwi Agus, Kamis (16/10/2025).

    Kang Whi sapaan akrab Dwi Agus Prayitno menilai, DPRD Ponorogo terus menunjukkan kemajuan dalam kinerja dan partisipasi publik. Salah satu capaian yang dianggap signifikan adalah meningkatnya pengawasan terhadap program pembangunan daerah, termasuk proyek Monumen Reog yang menjadi simbol kebangkitan sektor pariwisata Ponorogo.

    Selain itu, DPRD juga lantang menyuarakan penolakan terhadap pemangkasan anggaran pendidikan menjadi 18 persen, yang dinilai bertentangan dengan konstitusi dan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa.

    “Kolaborasi antara eksekutif dan legislatif menjadi kunci kemajuan Ponorogo,” tegasnya.

    Dwi Agus menambahkan, dalam era digitalisasi, DPRD Ponorogo berupaya menjaga transparansi publik melalui berbagai kanal informasi. Warga kini dapat mengakses jadwal dan hasil rapat, serta menyampaikan aspirasi melalui media sosial resmi DPRD. Langkah ini diyakini mampu memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses perumusan kebijakan.

    Sinergi juga terjalin erat dengan pemerintah daerah, terutama dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp1 triliun.

    Meski banyak capaian yang diraih, Dwi Agus tak menampik bahwa menjaga kepercayaan publik masih menjadi tantangan besar bagi parlemen daerah. Dia menekankan pentingnya dialog, komunikasi, dan keterbukaan agar DPRD tetap dipercaya sebagai wakil rakyat yang berpihak kepada kepentingan masyarakat.

    “Perbedaan pandangan antar fraksi wajar, yang penting tujuannya tetap untuk rakyat,” pungkasnya.

    Menurutnya, momentum Hari Parlemen Indonesia harus menjadi pelecut semangat bagi seluruh anggota legislatif Ponorogo untuk memperkuat integritas dan menjaga marwah demokrasi di tingkat daerah. Dengan parlemen yang transparan, akuntabel, dan partisipatif, Ponorogo diharapkan semakin maju menuju tata kelola pemerintahan yang baik dan berkeadilan. (Adv/End/Ian)

  • Ketua DPRD Bogor: Siswa Taruna Nusantara harus pulang bangun daerah

    Ketua DPRD Bogor: Siswa Taruna Nusantara harus pulang bangun daerah

    “Para siswa SMA Taruna Nusantara Panda Bogor angkatan ke-36 yang gagah dan keren ini kelak akan mengisi pembangunan dengan berbagai karya di Kota Bogor,”

    Kota Bogor (ANTARA) – Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil mengajak siswa SMA Taruna Nusantara asal Bogor agar setelah lulus kembali ke daerah dan berperan aktif dalam membangun Kota Bogor melalui karya dan pengabdian di berbagai bidang.

    “Para siswa SMA Taruna Nusantara Panda Bogor angkatan ke-36 yang gagah dan keren ini kelak akan mengisi pembangunan dengan berbagai karya di Kota Bogor,” ujar Adityawarman saat acara Silaturahmi Siswa dan Ortusis SMA Taruna Nusantara Panda Bogor Angkatan ke-36 serta Sharing Motivasi Alumni di Gedung DPRD Kota Bogor, Kamis.

    Ia menilai, kegiatan silaturahmi dan berbagi pengalaman tersebut penting untuk menumbuhkan rasa kebanggaan dan tanggung jawab terhadap daerah asal, sekaligus memperkuat semangat pengabdian kepada bangsa dan negara.

    Menurutnya, para siswa Taruna Nusantara yang berasal dari Bogor memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan positif di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

    “Motivasi bisa naik dan turun. Karena itu, sharing motivasi dari para alumni amat penting untuk kesuksesan para siswa,” kata legislator dari Partai Keadilan Sejahtera itu.

    Adityawarman menekankan bahwa pendidikan di Taruna Nusantara harus menjadi bekal bagi para siswa untuk mengabdi kepada masyarakat, bukan hanya mengejar karier pribadi. Ia berharap para siswa tetap menjunjung tinggi nilai kejujuran, kedisiplinan, dan nasionalisme.

    “Yang terpenting bukan hanya pintar secara akademik, tapi juga memiliki karakter yang kuat, jujur, dan cinta tanah air,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan para siswa agar tidak melupakan peran orang tua yang telah mendukung perjuangan mereka selama menempuh pendidikan. “Berusahalah sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik bagi orang tua, bangsa, dan negara. Walaupun sudah gagah dan sukses, tetaplah berbakti kepada orang tua,” katanya.

    Dalam kegiatan tersebut, sejumlah alumni Taruna Nusantara turut berbagi pengalaman dan motivasi kepada adik-adiknya. Mereka menekankan pentingnya menjaga semangat pantang menyerah serta menjadikan pendidikan sebagai jalan pengabdian.

    Acara diakhiri dengan foto bersama dan pesan moral dari Adityawarman agar para siswa terus berprestasi, menjaga nama baik Bogor, serta kembali ke daerah untuk menjadi bagian dari pembangunan dan kemajuan Kota Bogor.(KR-MFS)

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Legislator DKI berkomitmen perjuangkan hak anak-anak disabilitas

    Legislator DKI berkomitmen perjuangkan hak anak-anak disabilitas

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPRD DKI Jakarta Bebizie Sri Mulyati berkomitmen memperjuangkan hak-hak anak disabilitas yang saat ini belum terlaksana dengan baik.

    “Mulai hari ini saya akan konsisten dengan tenaga, pikiran dan materi dapat membantu hak-hak anak disabilitas dan tentunya bersama dengan Komunitas Kamaira,” katanya dalam kegiatan “Bebizie Peduli Anak Disabilitas” di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, saat ini masih terjadi diskriminasi kepada anak-anak disabilitas di lingkungan masyarakat, bahkan sampai adanya perundungan (bully) kepada anak disabilitas.

    Bebizie berharap bisa segera melakukan penyuluhan ke masyarakat tentang pentingnya memahami anak-anak berkebutuhan khusus.

    Tak hanya itu, dirinya akan mengedukasi orang tua terkait masih adanya perlakukan diskriminasi di lingkungannya kepada anak-anak disabilitas.

    “Semoga ke depannya, saya bersama Kamaira bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya.

    Kegiatan Bebizie Peduli anak disabilitas bertujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri anak-anak disabilitas dengan cara bermain, menyanyi, dan menari serta sedikit membantu para orang tua.

    Dalam kegiatan tersebut turut di bagikan bingkisan konsumsi sehat untuk anak-anak disabilitas serta pembagian sembako.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aniaya Warga, Ketua DPRD Malaka Jadi Tersangka dan Belum Ditahan Polisi

    Aniaya Warga, Ketua DPRD Malaka Jadi Tersangka dan Belum Ditahan Polisi

    Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malaka, Adrianus Bria Seran (56) menyandang status tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap Alfonsius Leki (34), warga Desa Lasaen, Kecamatan Malaka Barat.  

    Kasat Reskrim Polres Malaka Iptu Dominggus Natalino Sanjoyo Lesu Duran menjelaskan, penetapan tersangka dilakukan oleh penyidik Polres Malaka setelah melalui gelar perkara di Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT).

    “Kasusnya sudah kami gelar dan penetapan tersangkanya di Polda NTT. Hari ini kami sudah mengirimkan surat pemanggilan sebagai tersangka kepada Adrianus,” ungkap  Iptu Dominggus, Rabu, 15 Oktober 2025.

    Meski telah berstatus tersangka, Adrianus tidak ditahan. Menurutnya, penyidik mempertimbangkan aspek kooperatif tersangka serta posisinya sebagai pejabat publik.

    “Pertimbangan ditahan atau tidak itu berdasarkan penilaian penyidik. Alasan utama penahanan adalah bila pelaku dikhawatirkan melarikan diri, menghilangkan barang bukti atau mengulangi perbuatan pidana. Dalam kasus ini, kami menilai Ketua DPRD tidak memenuhi kriteria itu,” jelasnya. 

    Penyidik telah melayangkan surat pemanggilan pemeriksaan sebagai tersangka untuk melengkapi berkas perkara sebelum dilimpahkan ke jaksa penuntut umum. 

    “Kita jadwalkan untuk periksa tersangka pada Sabtu ini. Setelah pemeriksaan sebagai tersangka, kami lanjutkan ke tahap pemberkasan dan pelimpahan tahap satu,”ujarnya. 

    Dominggus menegaskan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mengantongi minimal dua alat bukti sebagaimana diatur dalam Pasal 184 KUHAP. 

    “Bukti yang kami miliki cukup untuk menetapkan Adrianus sebagai tersangka,” ujarnya.

    Dia berjanji akan memproses hukum secara profesional meski pelaku merupakan pejabat publik. “Kami pastikan penanganan perkara tetap sesuai prosedur hukum,” tegas Dominggus.

  • Fraksi PDIP Ingatkan Pemprov Jatim: Capaian Penurunan Kemiskinan Harus Diikuti Pemerataan Kesejahteraan

    Fraksi PDIP Ingatkan Pemprov Jatim: Capaian Penurunan Kemiskinan Harus Diikuti Pemerataan Kesejahteraan

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Erma Susanti, mengingatkan agar capaian penurunan angka kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak hanya dilihat dari sisi statistik semata.

    Menurutnya, ukuran keberhasilan pembangunan harus dinilai dari sejauh mana kesejahteraan benar-benar dirasakan masyarakat di seluruh daerah, bukan hanya di kota-kota besar.

    “Kita bersyukur, Alhamdulillah, angka kemiskinan menurun di triwulan ini dan Gini rasio juga turun. Tapi penurunannya belum terlalu signifikan. Perlu kita lihat lagi, apakah penurunan itu merata di seluruh kabupaten dan kota, atau justru hanya terkonsentrasi di wilayah tertentu,” ujar Erma, Kamis (16/10/2025).

    Pernyataan Erma disampaikan menanggapi paparan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam rapat paripurna istimewa peringatan Hari Jadi ke-80 Pemprov Jawa Timur. Dalam sambutannya, Gubernur menyebut angka kemiskinan di Jawa Timur turun menjadi 9,03 persen pada Maret 2025, dari sebelumnya 9,29 persen pada Maret 2024, dengan penurunan Gini rasio dari 0,372 menjadi 0,368.

    Legislator asal daerah pemilihan Tulungagung–Blitar itu menilai, pembangunan yang adil tidak cukup diukur dari angka penurunan kemiskinan semata. Indikator paling penting adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tercermin dalam pemerataan IPM di seluruh wilayah Jawa Timur.

    “Kalau kita bicara kesejahteraan, maka ukuran utamanya adalah IPM. Kalau pun IPM Jawa Timur naik, tapi daerah-daerah dengan posisi terbawah tidak ikut meningkat, berarti pemerataannya belum berjalan baik. Kita ingin ada kemajuan di semua wilayah supaya keadilan pembangunan benar-benar terwujud,” tegasnya.

    Anggota Komisi B DPRD Jatim itu juga menekankan pentingnya memperkuat sektor ekonomi rakyat, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sebagai fondasi utama pengentasan kemiskinan berkelanjutan.

    “UMKM harus terus didampingi dan diberdayakan, bukan hanya lewat bantuan modal, tetapi juga peningkatan kapasitas, akses pasar, dan digitalisasi usaha. Kalau UMKM tumbuh kuat, maka penurunan kemiskinan akan lebih cepat dan ketimpangan pendapatan bisa ditekan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Erma mengingatkan bahwa tantangan pembangunan ke depan adalah menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap inklusif. Ia menilai, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah berada di jalur yang benar, namun harus memastikan bahwa daerah tertinggal dan kelompok rentan tidak tertinggal dalam arus kemajuan.

    “Pemerintah provinsi harus memastikan tidak ada daerah yang tertinggal. Artinya, pembangunan tidak boleh hanya terkonsentrasi di kawasan industri dan kota besar. Keadilan sosial sebagaimana cita-cita konstitusi harus benar-benar diwujudkan,” tandasnya.

    Erma juga menegaskan, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim akan terus mendorong Pemprov memperkuat kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam program penanggulangan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas pendidikan, dan layanan dasar bagi masyarakat miskin.

    “Kita ingin pembangunan manusia Jawa Timur terus meningkat, bukan hanya diukur dari angka-angka, tetapi juga dari rasa keadilan dan kesejahteraan yang benar-benar dirasakan masyarakat di desa dan kota,” pungkasnya. [asg/kun]

  • Dana transfer dipangkas, Pemkot Tangerang berjanji akan beradaptasi

    Dana transfer dipangkas, Pemkot Tangerang berjanji akan beradaptasi

    ANTARA – DPRD Kota Tangerang menggelar rapat paripurna dalam rangka penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2026, Kamis (16/10). Namun dalam penyampaian Raperda oleh Pemkot Tangerang tersebut terungkap adanya pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat, yang ditanggapi dengan komitmen untuk mampu beradaptasi dan terus menggali potensi Pendapatan Asli Daerah. (Agung Andhika Indrawan/Andi Bagasela/Rinto A Navis)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Konfercab Pemilihan Ketua DPC PDIP Gresik Menunggu Rekom DPP

    Konfercab Pemilihan Ketua DPC PDIP Gresik Menunggu Rekom DPP

    Gresik (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gresik dalam waktu dekat akan menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) untuk pemilihan ketua baru pada akhir Oktober 2025. Namun sebelum dilaksanakan, partai berlambang banteng moncong putih tersebut masih menunggu rekomendasi resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

    Ketua DPC PDIP Gresik, Mudjid Riduan, mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu turunnya rekomendasi dari DPP terkait calon ketua yang akan dipilih dalam Konfercab. “Saat ini kami masih menunggu rekomendasi dari DPP turun, mengingat tahapan sebelum Konfercab sudah diselesaikan,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).

    Lebih lanjut, Mudjid menjelaskan bahwa sesuai mekanisme partai, setelah rekomendasi DPP diterima, akan digelar Konferensi Daerah (Konferda) terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan Konfercab untuk menetapkan ketua DPC terpilih. “Apapun hasilnya, DPC PDIP Gresik harus menjalankan keputusan partai,” tegasnya.

    Konfercab PDIP Gresik kali ini diprediksi akan berlangsung menarik. Pasalnya, dinamika internal partai terus berkembang menjelang pelaksanaan, dan sejumlah nama mulai disebut-sebut sebagai kandidat kuat ketua DPC.

    Beberapa nama yang santer beredar antara lain Mudjid Riduan, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Gresik, serta sejumlah tokoh pengambil kebijakan di lingkungan pemerintahan daerah.

    Sebelumnya, orang nomor satu di Gresik juga sempat diundang oleh DPP PDIP bersama pimpinan daerah lainnya yang dinilai berinovasi di wilayahnya masing-masing. Tercatat ada 24 kepala daerah yang dipanggil oleh mantan Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas, yang kini menjabat sebagai pengurus DPP PDIP. [dny/kun]

  • Diisukan Jadi Ketua DPC Gerindra Solo, Respati Ardi: Lihat Nanti, Saya Fokus Kerja…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Oktober 2025

    Diisukan Jadi Ketua DPC Gerindra Solo, Respati Ardi: Lihat Nanti, Saya Fokus Kerja… Regional 16 Oktober 2025

    Diisukan Jadi Ketua DPC Gerindra Solo, Respati Ardi: Lihat Nanti, Saya Fokus Kerja…
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Wali Kota Solo, Respati Ardi, menanggapi isu mengenai peluang dirinya untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (16/10/2025).
    Saat ini, Respati yang merupakan anggota Partai Gerindra mengaku masih menunggu arahan resmi terkait penugasan tersebut.
    “Intinya kami tetap menunggu penugasan karena di struktur Partai Gerindra itu perintah dari atas,” kata Respati Ardi di Gedung DPRD Solo.
    Ia menekankan bahwa fokus utamanya saat ini adalah menjalankan tugas sebagai Wali Kota Solo setelah memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), serta melaksanakan berbagai program pemerintah pusat, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    “Ya, kita lihat nanti SK-nya, ini penugasan. Sekarang fokusnya banyak sekali yang harus dikerjakan. Seperti mempertahankan MBG zero accident, ini tugas khusus juga sebetulnya,” ujarnya.

    Meskipun demikian, Respati tidak menampik kemungkinan untuk menerima mandat sebagai Ketua DPC Gerindra jika itu diberikan.
    “Untuk penugasan Gerindra kita serahkan ke mekanisme partai saja. Apakah siap jika diberi mandat? Ya nanti kita lihat,” katanya.
    “Saya menginginkan ada sosok yang menggantikan saya. Saya sudah terlalu lama menjabat, sejak tahun 2012,” ungkap Ardianto.
    Ia menekankan pentingnya regenerasi dalam tubuh partai dan berharap muncul kader muda dengan posisi strategis, seperti Wali Kota Solo, yang mampu membawa Gerindra lebih besar di tingkat daerah.
    “Ya, beliau sempat menolak karena fokus sebagai Wali Kota saja. Tapi yang namanya kader harus mau. Sekarang beliau sudah bersedia menggantikan saya,” lanjutnya.
    Diketahui, Respati Ardi telah menjadi kader Partai Gerindra sejak tahun 2019, dengan posisi terakhir sebagai bendahara DPC Gerindra Kota Solo. Ia lalu diusung menjadi calon wali kota Solo didampingi Astrid Widayani dan menang pada PIlkada 2024. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PP Sunan Drajat Lamongan Sayangkan Tayangan Trans7, Ning Farah: Jasa Kiai dan Pesantren Sangat Besar

    PP Sunan Drajat Lamongan Sayangkan Tayangan Trans7, Ning Farah: Jasa Kiai dan Pesantren Sangat Besar

    Lamongan (beritajatim.com) – Pondok Pesantren (PP) Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, menyayangkan tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang dinilai merendahkan martabat pesantren dan para kiai. Tayangan tersebut mendapat kecaman luas karena dinilai mengandung narasi negatif terhadap dunia pesantren.

    Putri pengasuh PP Sunan Drajat, Ning Farah Dliba, menyampaikan kekecewaannya atas konten tersebut. Ia menilai program tersebut tidak hanya menyudutkan pesantren, tetapi juga melukai nilai-nilai luhur yang telah dijaga oleh para ulama selama berabad-abad.

    “Saya sangat menyayangkan dan menyesalkan adanya tayangan tersebut, karena telah merendahkan serta menyudutkan kiai dan pesantren. Padahal jasa para kiai dan pesantren sangat besar terhadap bangsa dan negara ini, baik saat era penjajahan hingga sekarang,” ujar Farah, Kamis (16/10/2025).

    Istri anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Iwan Zunaih, itu menegaskan bahwa persoalan ini bukan sekadar soal pelecehan terhadap ulama, tetapi juga berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

    “Para kiai di pesantren telah mendidik jutaan anak negeri dengan ilmu, akhlak, dan nilai-nilai kebangsaan. Tentu kita semua juga ingat dengan resolusi jihad. Hingga kini, pesantren telah banyak melahirkan tokoh-tokoh hebat di Indonesia,” paparnya.

    Ning Farah menyerukan kepada para santri agar tetap menegakkan marwah pesantren dengan meningkatkan kualitas diri dan mengamalkan nilai-nilai yang telah diajarkan.

    “Bila bukan kita yang membangun rumah maka siapa lagi. Artinya, santri harus selalu bertanggung jawab terhadap eksistensi pesantren dengan memperdalam pengamalan keilmuan yang dipelajari, berpegang teguh pada kesederhanaan, istiqamah, kebersamaan, kepedulian sosial, serta semangat keimanan dan ketakwaan,” ungkapnya usai mengisi kajian di pesantren setempat.

    Perempuan yang membidangi pendidikan dan tahfidz Quran di PP Sunan Drajat ini juga menekankan pentingnya etika dalam setiap tayangan publik, terutama di media massa.

    “Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran bersama. Media massa memiliki peran strategis dalam membangun opini publik. Tentu kebebasan berekspresi dan kebebasan pers harus dijaga, tetapi juga harus beriringan dengan tanggung jawab etika dan moral,” tutupnya. [fak/beq]

  • 6
                    
                        Damai, Orang Tua Siswa SMAN 1 Cimarga Akan Cabut Laporan Penamparan Kepsek
                        Regional

    6 Damai, Orang Tua Siswa SMAN 1 Cimarga Akan Cabut Laporan Penamparan Kepsek Regional

    Damai, Orang Tua Siswa SMAN 1 Cimarga Akan Cabut Laporan Penamparan Kepsek
    Tim Redaksi
    LEBAK, KOMPAS.com
    – Orangtua siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, berencana mencabut laporan dugaan penamparan murid merokok yang ditujukan kepada Kepala Sekolah Dini Pitria.
    Pencabutan laporan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Kamis (16/10/2025) setelah acara islah antara orangtua siswa dan Dini di SMAN 1 Cimarga.
    Ketua PGRI Kabupaten Lebak, Iyan Fitriyana, menjelaskan, pertemuan islah akan dihadiri kepala sekolah, orangtua siswa, dan pengacara yang mewakili keluarga.
    “Kamis pagi jam sembilan di sekolah akan ada islah, saling memaafkan. Setelah itu pengacara akan ke Polres untuk menindaklanjuti proses hukum, laporan akan dicabut,” ungkap Iyan pada Rabu (15/10/2025).
    Iyan menambahkan, perdamaian ini digelar setelah upaya mediasi antara Dini dan siswa yang difasilitasi oleh Gubernur Banten.
    Selain itu, di Lebak, juga dilakukan mediasi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak, Ketua PGRI, anggota DPRD Banten, serta pengacara orangtua siswa.
    “Kami bersyukur situasi yang sempat kisruh selama tiga hari ini bisa mereda. Orangtua menyerahkan sepenuhnya kepada pengacara untuk menyelesaikan laporan di kepolisian,” ujar Iyan.
    Kapolres Lebak juga telah berkoordinasi dengan pengacara siswa agar perkara ini dapat diselesaikan demi menjaga marwah pendidikan.
    “Pak Kapolres sudah memiliki kesepahaman soal pentingnya menjaga tatanan dunia pendidikan,” kata Iyan.
    Perdamaian ini juga akan dihadiri oleh perwakilan Gubernur Banten dan perwakilan Bupati Lebak.
    “Alhamdulillah Pak Bupati memberi izin dan menugaskan kami hadir langsung. Pak Sekda juga akan menerima perwakilan dari Pemprov,” tambah Iyan.
    Dengan kesepakatan ini, laporan dugaan kekerasan terhadap siswa yang sebelumnya ditangani Polres Lebak rencananya tidak akan dilanjutkan.
    Kasus ini mencuat setelah Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, diduga menampar seorang siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah, yang memicu aksi mogok sekolah oleh 630 siswa.
    Gubernur Banten, Andra Soni, kemudian menonaktifkan Dini dan menunjuk pelaksana harian kepala sekolah sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
    Pada Rabu (15/10/2025), Andra mempertemukan Dini dan orangtua siswa di ruang kerjanya untuk menyelesaikan persoalan secara damai.
    Dini juga dipastikan akan diaktifkan kembali sebagai Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.