Kementrian Lembaga: DPRD

  • Bursa Calon Ketua PDI Perjuangan Kota Makassar, William-Suhada Bersaing Ketat

    Bursa Calon Ketua PDI Perjuangan Kota Makassar, William-Suhada Bersaing Ketat

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Persaingan bursa calon ketua DPC PDI Perjuangan Kota Makassar cukup ketat. Delapan nama sudah dipanggil DPP dan mengikuti proses penjaringan.

    Masing-masing Ketua DPC PDIP Makassar Andi Suhada Sappaile, Anggota DPRD Makassar William Laurin, Mesakh Raymond Rantepadang, Andi Tenri Uji, juga bendahara DPC PDIP Makassar Andi Nabila.

    Kemudian ada juga Ketua Bappilu DPD PDIP Sulsel Risfayanti Muin, Anggota DPRD Sulsel Fadli Ananda, juga Sekretaris sayap partai, Taruna Merah Putih, Hidayat Nur Wahid.

    “Ada delapan nama yang sudah ikut penjaringan di DPP. Itu usulan dari PAC. Kalau urutannya, saya tidak bisa sampaikan siapa yang paling banyak sampai sedikit, yang jelas satu PAC itu bisa mengusulkan tiga nama,” kata informan FAJAR.

    Lebih lanjut dia menyampaikan, dalam proses keputusannya nanti, DPP memiliki kewenangan penuh. Sehingga, pemilik usungan terbanyak tidak serta merta terpilih menjadi ketua.

    “Pemilik dukungan terbanyak tidak otomatis terpilih menjadi ketua. Semua akan tetap dikembalikan ke DPP yang menentukan, tapi tidak keluar dari nama-nama yang ikut penjaringan,” jelasnya.

    Dia juga menyampaikan, pemilihan akan dilakukan langsung di lokasi Konferda dan Konfercab. DPP akan menunjuk ketua formatur bersama dua pendamping yang akan menjadi pengurus.

    “Nanti di konferda dan Konfercab ada pemilihan, pembentukan struktur, dan langsung pelantikan. Ini pimpinan DPP yang memimpin dan melantik pengurus baru. Ketua terpilih didampingi masing-masing dua nama yang ikut penjaringan. Dua ini pasti jadi pengurus tapi posisinya tergantung ketua formatur ditempatkan di mana,” terangnya.

  • Skandal Nikah Siri DPRD Blitar, PDIP Jatim : Anak Tak Boleh Jadi Korban

    Skandal Nikah Siri DPRD Blitar, PDIP Jatim : Anak Tak Boleh Jadi Korban

    Blitar (beritajatim.com) – Skandal nikah siri dan dugaan penelantaran anak yang menyeret anggota DPRD Kabupaten Blitar dari fraksi PDIP akhirnya mendapat perhatian serius dari tingkat provinsi. Wakil Bidang DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi “Kanang” Sulistyono, turun tangan dan menegaskan bahwa solusi kemanusiaan harus didahulukan.

    Alih-alih berbicara sanksi politik, Kanang justru mendesak agar proses mediasi segera dilakukan untuk menemukan “titik temu”, terutama demi nasib sang anak. Kanang pun meminta agar media terus dilakukan hingga ketemu solusi bagi keduanya.

    “Saya sudah koordinasi dengan bapak bupati (Blitar). Maka yang kita minta adalah mediasi. Bagaimana mediasi ini bisa menemukan titik temu, maka itu akan lebih baik ketika keduanya menemukan titik temu,” tegas Kanang, Senin (3/10/2025).

    Kanang, yang dikenal sebagai politisi senior PDIP, memberikan pernyataan menyejukkan. Menurutnya, dalam kasus ini, anak adalah pihak yang tidak boleh dirugikan, terlepas dari status pernikahan orang tuanya.

    “Perkawinan siri dan anak tidak bisa dipersengketakan seperti itu. Apakah itu anak kandung atau bukan, anak tidak boleh jadi korban,” tandasnya.

    DPD PDIP Jatim mendorong kedua belah pihak untuk duduk bersama dan fokus pada kebutuhan vital sang anak dan ibu.

    “Maka titik temu ini adalah duduk bersama. Perlunya anak apa, perlunya istri apa, serta perlunya yang bersangkutan (anggota dewan) apa,” jelas Kanang.

    Permasalahan ini mencuat ke publik setelah RD (30), warga Ponggok, berani melapor ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Blitar. RD mengaku telah dinikahi secara siri oleh anggota dewan tersebut pada 18 Maret 2022, yang disaksikan oleh keluarga dan perangkat desa.

    Dari pernikahan di bawah tangan itu, lahir seorang anak perempuan yang kini berusia 2,5 tahun. Namun, menurut pengakuan RD, setelah melahirkan, ia merasa tak dinafkahi dan ditelantarkan oleh sang anggota dewan yang disebut lari dari tanggung jawab.

    RD kini menuntut pertanggungjawaban dan kejelasan status hukum untuk anaknya. Menanggapi alotnya kasus ini, Kanang meminta semua pihak terkait untuk tidak menyerah dalam mencari solusi damai melalui musyawarah.

    “Pokoknya jangan lelah mediasi ini. Ini akan terus (dilakukan),” pungkasnya. [owi/beq]

  • Legislator dukung Pemprov DKI realisasikan konektivitas Ancol-JIS

    Legislator dukung Pemprov DKI realisasikan konektivitas Ancol-JIS

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meyakini dan mendukung inisiasi Gubernur DKI Pramono Anung untuk merealisasikan konektivitas antara Ancol dengan Jakarta International Stadium (JIS) guna mengatasi persoalan kemacetan hingga lahan parkir di JIS saat ada kegiatan besar.

    “Kalau ini terkoneksi, saya yakin bisa mengatasi persoalan kemacetan ketika ada kegiatan,” kata Ida di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, konektivitas tersebut akan menjadi implementasi nyata sport tourism di Jakarta karena Ancol sudah menjadi destinasi wisata unggulan dan JIS merupakan stadion megah di Jakarta.

    “Menuju kota global, saya berharap integrasi dua venue ini, wisata dan olahraga akan membuat Jakarta semakin memiliki daya tarik, termasuk dari dunia internasional,” ujarnya.

    Ida mengapresiasi Pramono Anung yang sudah merencanakan program konektivitas tersebut. Terlebih, JIS yang dibangun pada tahun 2019 dengan menelan anggaran Rp4,5 triliun menghadapi kendala persoalan daya tampung parkir kendaraan.

    “JIS berkapasitas 78 ribu orang. Ini perlu lebih didukung fasilitas yang memadai untuk aktivasi JIS semakin optimal,” katanya.

    Dia pun optimistis Pemprov DKI bisa merealisasikan konektivitas JIS dan Ancol karena memang menjadi kebutuhan, sehingga Ancol dan JIS akan semakin diminati masyarakat.

    “Kalau dari sisi pembiayaan, saya yakin mas Pram bisa mencari solusi terbaik. Kami di DPRD tentu juga sangat mendukung. Konektivitas Ancol-JIS ini tentu akan menjadi salah satu legacly Mas Pram-Bang Doel untuk Jakarta,” ujar Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rizal Fadillah Minta Audit Aset Jokowi di Solo: Ada Dugaan Indikasi Penyimpangan Kewenangan

    Rizal Fadillah Minta Audit Aset Jokowi di Solo: Ada Dugaan Indikasi Penyimpangan Kewenangan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemerhati politik dan kebangsaan, M Rizal Fadillah, kembali berbicara mengenai Presiden ke-7 RI, Jokowi).

    Dikatakan Rizal, ada sejumlah kebijakan publik dan tata kelola aset negara yang perlu dikaji ulang secara hukum dan etika pemerintahan.

    Ia menekankan bahwa apa yang ia sampaikan ini merupakan bentuk analisisnya atas dinamika politik dan pemerintahan yang dijalankan Jokowi sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga Presiden.

    “Salah satu klaster dosa politik dan hukum Jokowi selama menjadi pejabat publik adalah korupsi,” ujar Rizal kepada fajar.co.id, Minggu (2/11/2025).

    “Korupsi kekuasaan sudahlah pasti, akan tetapi korupsi kekayaan juga didapat dari banyak tempat dan kesempatan,” tambahnya.

    Rizal menyinggung sejumlah kebijakan di Solo yang menurutnya menunjukkan adanya praktik penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan aset daerah.

    “Salah satunya di Solo saat menjadi Wali Kota dan sekembalinya ke Solo setelah selesai menjabat sebagai Presiden. Awal korupsi di Solo berakhir di Solo juga,” katanya.

    Ia juga menyinggung soal pelepasan aset Pemkot dan pemanfaatan fasilitas negara pasca jabatan yang menurutnya berpotensi menimbulkan persoalan hukum.

    “Yang kita angkat adalah pelepasan aset Pemkot Hotel Maliyawan Tawangmangu tanpa persetujuan DPRD 2011-2012,” sebutnya.

    Selain itu, kata Rizal, penikmatan rumah hadiah negara di Colomadu setelah Joko Widodo pensiun 2024-2025.

    Rizal menuturkan pandangannya bahwa dua hal itu diindikasikan sebagai bentuk dugaan penyalahgunaan kewenangan.

  • Bentuk Protes Kendaraan Shuttle, Paguyuban Pedagang Parkir Wisata Bonang Tutup Akses Keluar Masuk

    Bentuk Protes Kendaraan Shuttle, Paguyuban Pedagang Parkir Wisata Bonang Tutup Akses Keluar Masuk

    Tuban (beritajatim.com) – Ratusan orang yang tergabung dalam paguyuban pedagang parkir Wisata Bonang Tuban menggelar aksi penutupan gerbang parkiran, sebagai bentuk protes atas adanya kendaraan shuttle di parkiran Makam Sunan Bejagung yang mengangkut wisatawan atau peziarah Sunan Bonang Tuban.

    Adapun paguyuban ini gabungan dari pedagang kios parkiran, pedagang asongan dan tukang becak kompak melakukan penutupan di gerbang akses keluar masuk kendaraan bus.

    Dari pantauan Beritajatim.com di lokasi, massa melakukan protes penutupan pintu keluar masuk parkiran sekitar pukul 19.30 Wib hingga 21.30 Wib, hingga menyebabkan banyak kendaraan bus yang akhirnya tidak bisa masuk untuk parkir dan harus mencari tempat parkir lainnya

    Ketua Paguyuban Parkir Wisata Bonang Tuban, Sutiono mengatakan adanya aksi ini bentuk protes dan menuntut agar Pemerintah dalam hal ini yang dimaksud Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban untuk menindaklanjuti kendaraan Shuttle agar ditiadakan.

    “Jadi kami minta kendaraan shuttle dihentikan secara total, ini sesuai janji pemerintah saat mediasi di DPRD,” ujar Sutiono. Minggu (02/11/2025).

    Pria yang akrab disapa Tono ini menjelaskan bahwa permasalahan ini sudah 4 tahun lamanya. Lalu, pada 13 Oktober 2025 kemarin pernah di mediasi dengan DPRD Tuban dan DLHP. Hasilnya, pemerintah menjanjikan sampai akhir bulan Oktober kendaraan Shuttle di stop secara total.

    “Tapi kenyataannya, sampai tanggal 2 November ini belum di stop, jadinya teman-teman pedagang ini sedikit ada aksi,” kata Tono.

    Ia menambahkan bahwa protes ini hanya menutup gerbang saja tanpa tindakan anarkis maupun merusak fasilitas. “Kalau yang ikut aksi anggota kita ada asongan sebanyak 181 orang, kios 115 orang, paguyuban becak sekitar 700,” ucap Tono.

    Pihaknya juga menyayangkan soal kendaraan shuttle ini tidak jelas arah kebijakannya, jika dibandingkan dengan Wisata Parkir Sunan Bonang untuk parkir dan kios masuknya di pendapatan daerah.

    “Jadi kami berharap pemerintah komitmen dengan apa yang dijanjikan bahwa shuttle dihentikan, sehingga kendaraan semua masuk di parkiran wisata Sunan Bonang Tuban,” harap Tono.

    Sementara itu, untuk kendaraan shuttle ada di 5 titik yakni di SPBU Dasin, Terminal Baru, Tundung Musuh, Rumah Makan Walisongo dan Makam Sunan Bejagung. “Tapi yang masih beroperasi itu ada 3 mbak, rumah makan Walisongo, Bejagung dan Tundung Musuh,” pungkasnya. [dya/aje]

  • Jalan Balongsari Kedamean Gresik Rusak Parah Segera Diperbaiki

    Jalan Balongsari Kedamean Gresik Rusak Parah Segera Diperbaiki

    Gresik (beritajatim.com) – Kondisi jalan di Dusun Balongsari, Desa Lampah, Kecamatan Kedamean, Gresik, menjadi sorotan publik. Jalan sepanjang dua kilometer itu rusak parah, penuh lubang, dan berubah menjadi kubangan lumpur saat hujan turun, sehingga mengganggu aktivitas warga setempat.

    Padahal, sebelumnya jalan tersebut sudah dipaving. Namun kini kondisinya ambles dan tertutup air, membuat warga harus ekstra hati-hati saat melintas.

    Menanggapi keluhan warga, Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi, turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi bersama perangkat desa dan camat setempat. Ia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut dan menegaskan bahwa perbaikan harus segera dilakukan.

    “Aktivitas warga di sana cukup tinggi. Setelah kami tinjau bersama pemerintah desa dan camat, disepakati akan dilakukan pengurukan dan pemadatan oleh Tim URC DPUTR,” ujar Hamdi, Minggu (2/11/2025).

    Menurutnya, badan jalan yang rusak kini posisinya lebih rendah dibandingkan tembok penahan tanah di sisi jalan. Kondisi semakin parah karena tidak adanya drainase, menyebabkan air hujan menggenang dan mempercepat kerusakan.

    “Yang perlu segera diperbaiki adalah pengurukan, pemadatan, serta meninggikan bahu jalan agar air tidak menggenang saat hujan,” imbuhnya.

    Hamdi menambahkan, penanganan awal akan difokuskan pada langkah darurat berupa pengurukan dan pemadatan, agar kerusakan tidak semakin meluas.

    “Tujuan utamanya agar warga yang melintas tidak terganggu lagi dengan kondisi jalan yang rusak,” pungkasnya. [dny/but]

     

     

  • Gelar Rakerwil, NasDem Jatim Targetkan Masuk Tiga Besar di Pemilu 2029

    Gelar Rakerwil, NasDem Jatim Targetkan Masuk Tiga Besar di Pemilu 2029

    Surabaya (beritajatim.com) – DPW Partai NasDem Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) bertema “Kemandirian Berpikir demi Kemajuan Jawa Timur” di Surabaya, Minggu (2/11/2025). Forum ini menjadi ajang evaluasi hasil Pemilu 2024 serta penataan strategi menuju Pemilu 2029.

    “Kami sudah berkeliling ke beberapa DPD di Jawa Timur. Fokus kami adalah memastikan anggota legislatif bekerja nyata untuk masyarakat. Dari DPP, kami juga mendapat data hasil analisis untuk memetakan dapil-dapil yang kosong. Dari situ, kami akan bergerak agar target tiga besar di Jawa Timur bisa tercapai,” kata Ketua DPW Partai NasDem Jatim, Lita Machfud Arifin.

    Lita menjelaskan bahwa hasil Pemilu 2024 menunjukkan NasDem masih diterima masyarakat Jawa Timur. Namun, dia menilai masih ada ruang perbaikan, terutama terkait penguatan struktur kader di legislatif.

    “Kita patut bersyukur karena hasil Pemilu 2024 menunjukkan bahwa NasDem Jawa Timur masih mampu menjaga eksistensi di mata masyarakat,” ujar Lita.

    Lita menegaskan bahwa pekerjaan rumah terbesar adalah mengisi kursi legislatif yang belum terwakili serta membangun sinergi antar daerah pemilihan. Evaluasi menyeluruh diperlukan agar langkah ke depan lebih terukur.

    “Masih ada kursi DPR RI yang kosong, dan sinergi antar dapil belum sepenuhnya terbangun. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua,” tegas Lita.

    Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Saan Mustopa, menyampaikan bahwa Rakerwil ini bukan hanya konsolidasi, tetapi penyiapan strategi politik jangka panjang. Menurut dia, Jawa Timur adalah barometer penting bagi kekuatan partai secara nasional.

    “Melalui forum ini, kami akan merumuskan agenda, program, dan strategi yang tepat agar NasDem Jawa Timur dapat meningkatkan dukungan masyarakat,” ujar Saan.

    Saan menambahkan, capaian yang sudah diraih dalam tiga pemilu terakhir harus ditingkatkan dengan memperluas basis kepercayaan publik. Dia berharap NasDem Jatim tampil lebih dekat dengan aspirasi rakyat.

    “Kami harus memastikan bahwa kepercayaan publik terhadap NasDem tidak hanya dipertahankan, tetapi juga ditingkatkan secara signifikan,” tegas dia.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kolaborasi NasDem dalam pembangunan daerah. Dia menilai peran legislatif sangat menentukan keberlanjutan program pemerintah.

    “Terima kasih kepada seluruh jajaran NasDem Jawa Timur yang telah bersinergi, baik di DPRD maupun melalui program-program yang langsung terserap kepada masyarakat di semua lini,” kata Khofifah.

    Khofifah mengajak kader NasDem untuk terus memperkuat hubungan kerja antara legislatif dan pemerintah daerah. “Mari kita terus bangun sinergi dan kolaborasi strategis untuk kemajuan Jawa Timur sesuai dengan komisi masing-masing,” tandasnya. [asg/but]

  • Cerita Ustaz Kosim, Cah Rembang yang Lama Mengabdi di Tanah Suci

    Cerita Ustaz Kosim, Cah Rembang yang Lama Mengabdi di Tanah Suci

    Liputan6.com, Makkah – Bandara Jeddah tak pernah tidur. Meski sudah lewat tengah malam, gate selalu penuh orang lalu lalang. Pukul dua lewat tiga puluh menit, rombongan Umrah untuk Sahabat Adira giliran tiba. Dua bus sudah bersiap mengangkut jemaah ke hotel di dekat Masjidil Haram. Ada percakapan melepas rindu sebelum tubuh mungil itu menyelinap masuk ke dalam bus. Usai mengucap salam, bus lalu melaju, sementara penumpangnya jetlag.

    “Assallamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh, para jemaah yang dirahmati Allah, perkenalkan nama saya Ahmad Kosim,” katanya memperkenalkan diri.

    Ustaz Kosim, begitu sapaan akrabnya, cah Rembang yang memutuskan hidup dan bekerja di Arab Saudi sebagai pemandu haji dan umrah jemaah Indonesia. Kosim mengaku sudah menggeluti pekerjaan itu lebih dari 10 tahun. Bahkan dirinya telah memiliki KTP Arab dan tinggal di rumah kontrakan di dekat Masjidil Haram.

    “Saya punya dua KTP, Arab dan Indonesia, tapi saya asli Rembang,” ungkapnya.

    Besar dari keluarga yang bukan keturunan kiai maupun nyai, membuatnya sempat tak percaya bisa hidup dari menjadi pemandu jemaah haji dan umrah. Namun keteguhan hati belajar di pesantren bimbingan langsung kiai besar Maimoen Zubair atau yang dikenal dengan nama Mbah Moen, yang menjadikan dirinya pandai bahasa Arab.

    Mbah Moen sendiri merupakamn ulama besar yang pernah dimiliki Indonesia. Ia dikenal sebagai pengasuh tertinggi Pondok Pesantren Al-Anwar dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga kematiannya. Karier politiknya juga tak kalah bagus, dia pernah menjadi anggota DPRD Kabupten Rembang selama 7 tahun dan anggota MPR perwakilan Jawa Tengah selama tiga periode. Usai masa tugasnya berakhir, Mbah Moen memutuskan untuk meninggalkan dunia politik dan fokus mengurus pondok pesantren.

    Kepergian Mbah Moen untuk selama-lamanya menjadi bahan perbincangan masyarakat di Indonesia kala itu. Dirinya meninggal di Kota Makkah usai menjalankan salat Subuh pada 6 Agustus 2019 pukul 04.30 WIB di Rumah Sakit An-Nur Makkah. Yang membuat kepergiannya menjadi lebih istimewa, tidak ada gejala sakit yang dialami Mbah Moen sebelum meninggal. Bahkan sebelum meninggak, Mbah Moen sempat menerima kunjungan Dusa Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

    Mbah Moen kemudian dimakamkan di Ma’la Makkah, yang lokasi makamnya berdekatan dengan makam sang gurum Alari Al-Maliki Al-Hasani, dan masih dalam satu area kawasan makam istri Nabi Muhammad, yakni Khadijah binti Khuwailid.

    Bagi Ustaz Kosim, Mbah Moen bukan sekedar kiai, tapi juga orangtua yang perlu dihormati dan diteladani. Dari belajar bahasa Arab itu, Ustaz Kosim makin percaya diri untuk tampil memberikan arahan kepada jemaah Indonesia

     “Waktu kecil saya pernah mimpi melihat Kakbah, kata ibu saya, nanti kamu kalau sudah besar bisa lihat Kakbah setiap hari,” kata Ustaz Kosim menirukan tutur kata sang ibu.

    Kosim juga mengakui, kedua orangtuanya memilih menyekolahkan anak-anaknya di sekolahan Arab yang ada di Indonesia. Setelah belajar sekitar 14 tahunan, Kosim lalu sempat mengajar selama 4 tahun di Rembang. Jago bahasa Arab makin membuatnya percaya diri merantau ke negeri Makkah Al Mukaromah.

    “Akhirnya sambil belajar sambil ada kerjaan, seperti sekarang ini, ada teman yang ngajarin, akhirnya ya sampai sekarang ini, kurang lebih 15 tahun,” katanya.

    Tekatnya memutuskan untuk menetap di Arab Saudi ketimbang di negaranya sendiri, akhirnya terwujud dengan dukungan paman dan bibinya yang juga sudah lama menetap di Arab Saudi. Bahkan sang istri yang merupakan orang Sidoarjo juga pernah menetap di Arab Saudi.

    “Kugeluti sampai sekarang ini, kalau lagi musim umrah bawa jemaah umrah, kalau lagu musim haji bawa jemaah haji plus,” katanya.

  • DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menanggapi insiden candaan admin media sosial Wali Kota Surabaya yang sempat viral. Dia menilai kesalahan tersebut adalah kelalaian individu dan tidak ada hubungannya dengan karakter maupun kinerja Wali Kota Eri Cahyadi di lapangan.

    “Rasanya kok tidak adil jika ada kesalahan individu admin medsos yang di luar koordinasi dengan wali kota kemudian kita menyebut wali kota hanya pencitraan,” ujar Eri Irawan, Minggu (2/11/2025).

    Menurut dia, perdebatan publik muncul karena potongan video itu menimbulkan kesan seolah kegiatan lapangan hanya untuk konten. Padahal, saat percakapan itu terjadi, Wali Kota Eri tengah berada di lapangan menjalankan tugas.

    “Kepentingan politik mungkin menghasilkan debat dan framing tentang insiden itu, tapi hasil kerja yang dirasakan rakyat tak bisa menampik fakta bahwa kinerja Pemkot Surabaya sudah di jalur yang tepat, mulai dari penurunan kemiskinan, stunting, dan sebagainya,” kata dia.

    Eri juga menyebut sosok Eri Cahyadi selama ini lebih fokus pada pekerjaan teknis daripada tampil di kamera. Menurutnya, mandat politik dua periode menunjukkan kepercayaan kuat dari warga Surabaya.

    “Lagipula sebenarnya banyak orang tahu, Pak Eri Cahyadi ini malah cenderung kerjanya teknokratis tanpa banyak sorotan kamera. Buat apa pencitraan, wong sudah dua periode jadi wali kota dengan kepercayaan rakyat yang tinggi,” ujarnya.

    Terkait admin medsos yang sudah meminta maaf dan mundur, Eri menilai sikap tersebut patut diapresiasi. Dia berharap publik memberi ruang pembelajaran.

    “Terlepas dari itu semua, sikap anak muda admin medsos itu yang mau meminta maaf dan mengakui kesalahan adalah hal yang baik. Tinggal bagaimana kita dewasa menyikapinya dengan memberi maaf ke yang bersangkutan,” ucapnya.

    Eri kemudian menyinggung capaian nyata Pemkot Surabaya dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya program perbaikan rumah warga miskin melalui Dandan Omah.

    “Sejak diluncurkan pada 2021, program ini telah memperbaiki 9.500 rumah. Tahun 2025 memperbaiki 2.069 rumah dan 2026 dinaikkan menjadi 2.300 rumah,” jelasnya.

    Selain itu, Eri menilai penataan infrastruktur kota juga berjalan bertahap dan terarah. Upaya pengendalian banjir disebut semakin menunjukkan hasil.

    “Titik-titik genangan sudah berkurang signifikan dari sekitar 400 titik pada 2021 kini menjadi sekitar 190 titik,” tutupnya.[asg/but]

  • DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menanggapi insiden candaan admin media sosial Wali Kota Surabaya yang sempat viral. Dia menilai kesalahan tersebut adalah kelalaian individu dan tidak ada hubungannya dengan karakter maupun kinerja Wali Kota Eri Cahyadi di lapangan.

    “Rasanya kok tidak adil jika ada kesalahan individu admin medsos yang di luar koordinasi dengan wali kota kemudian kita menyebut wali kota hanya pencitraan,” ujar Eri Irawan, Minggu (2/11/2025).

    Menurut dia, perdebatan publik muncul karena potongan video itu menimbulkan kesan seolah kegiatan lapangan hanya untuk konten. Padahal, saat percakapan itu terjadi, Wali Kota Eri tengah berada di lapangan menjalankan tugas.

    “Kepentingan politik mungkin menghasilkan debat dan framing tentang insiden itu, tapi hasil kerja yang dirasakan rakyat tak bisa menampik fakta bahwa kinerja Pemkot Surabaya sudah di jalur yang tepat, mulai dari penurunan kemiskinan, stunting, dan sebagainya,” kata dia.

    Eri juga menyebut sosok Eri Cahyadi selama ini lebih fokus pada pekerjaan teknis daripada tampil di kamera. Menurutnya, mandat politik dua periode menunjukkan kepercayaan kuat dari warga Surabaya.

    “Lagipula sebenarnya banyak orang tahu, Pak Eri Cahyadi ini malah cenderung kerjanya teknokratis tanpa banyak sorotan kamera. Buat apa pencitraan, wong sudah dua periode jadi wali kota dengan kepercayaan rakyat yang tinggi,” ujarnya.

    Terkait admin medsos yang sudah meminta maaf dan mundur, Eri menilai sikap tersebut patut diapresiasi. Dia berharap publik memberi ruang pembelajaran.

    “Terlepas dari itu semua, sikap anak muda admin medsos itu yang mau meminta maaf dan mengakui kesalahan adalah hal yang baik. Tinggal bagaimana kita dewasa menyikapinya dengan memberi maaf ke yang bersangkutan,” ucapnya.

    Eri kemudian menyinggung capaian nyata Pemkot Surabaya dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya program perbaikan rumah warga miskin melalui Dandan Omah.

    “Sejak diluncurkan pada 2021, program ini telah memperbaiki 9.500 rumah. Tahun 2025 memperbaiki 2.069 rumah dan 2026 dinaikkan menjadi 2.300 rumah,” jelasnya.

    Selain itu, Eri menilai penataan infrastruktur kota juga berjalan bertahap dan terarah. Upaya pengendalian banjir disebut semakin menunjukkan hasil.

    “Titik-titik genangan sudah berkurang signifikan dari sekitar 400 titik pada 2021 kini menjadi sekitar 190 titik,” tutupnya.[asg/but]