Kementrian Lembaga: DPRD

  • Kader PDIP Jember Tak Dimaafkan Kalau Kalah dalam Pilkada

    Kader PDIP Jember Tak Dimaafkan Kalau Kalah dalam Pilkada

    Jember (beritajatim.com) – Tak ada kata kalah bagi PDI Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kemenangan adalah keharusan, setelah PDI Perjuangan kalah dalam pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden.

    “Kader-kader PDI Perjuangan ini kita maafkan untuk kekalahannya di pemilu legislatif dan pilpres. Tapi kalau pilkada tidak kita maafkan lagi. Kita pecati massal.” kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo, dalam acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    Namun Arif buru-buru menambahkan, “Tidak, saya tidak punya kewenangan memecat.”

    PDI Perjuangan dalam pemilu tahun ini bertambah satu kursi menjadi delapan kursi di DPRD Jember dibandingkan Pemilu 2919. Namun jumlah kursi mereka masih kalah dibandingkan Gerindra. “Alhamdulillah, kami belum beruntung. Kursi kami baru delapan kursi dan luar biasa Gerindra bisa sepuluh kursi,” kata Arif.

    Arif mengaku prihatin dengan perolehan kursi PDIP di DPRD Jember. “Mudah-mudahan ke depan (Gerindra) bisa kami kalahkan. Untuk nasional, kami masih lumayan. Insyallah masih tetap juara,” katanya.

    Arif menanyakan kesanggupan seluruh pengurus PDIP di Jember agar belajar dan bekerja keras untuk mengalahkan Gerindra pada Pemilu 2029. “Ngomongnya sanggup, tapi kalah maneh,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini disambut tepuk tangan hadirin.

    Sejak pemilihan kepala daerah langsung pada 2005, PDI Perjuangan menuai dua kali kemenangan dan dua kali kekalahan. Mereka sukses memenangkan MZA Djalal dan Kusen Andalas pada 2005 dan 2010. Kusen yang berposisi wakil bupati adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan saat itu.

    Pilkada 2015, PDI Perjuangan kembali berjaya dengan mengusung Faida – Abdul Muqiet Arief. Muqiet adalah Ketua Baitul Muslimin Indonesia Jember, sebuah organ sayap keagamaan PDIP.

    Namun dalam Pilkada 2020, PDIP yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan empat partai lainnya tumbang saat mengusung Abdus Salam – Ifan Ariadna.

    PDI Perjuangan tengah membangun koalisi dengan Gerindra untuk memenangi Pilkada Jember 2024. Dengan bekal total 18 kursi di DPRD Jember, dua partai itu akan menantang Bupati Petahana Hendy Siswanto yang diusung Gerindra pada pilkada sebelumnya. [wir]

  • Alasan PDI Perjuangan Serukan Ganti Bupati Jember

    Alasan PDI Perjuangan Serukan Ganti Bupati Jember

    Jember (beritajatim.com) – PDI Perjuangan menyerukan pergantian bupati Jember, Jawa Timur, dalam pemilihan kepala daerah tahun ini. Mereka ingin sosok bupati yang bisa memberi manfaat bagi banyak orang.

    Seruan ini dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo, dalam acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Meskipun posisi kita berbeda dalam pilpres kemarin, tapi memang besar harapan di posisi yang lain, pada momentum politik yang lain kita bisa bersama-sama. Mudah-mudahan bisa kita ikhtiarkan bersama, terutama untuk Kabupaten Jember, saya kira aspirasinya jelas: membutuhkan perubahan. Bahasanya terang: ganti bupati,” kata Arif.

    Usai acara, Arif menjelaskan alasan soal perlunya pergantian pucuk kepemimpinan di Jember. “Banyak alasannya. Soal pengelolaan pemerintahan di Jember. Terlalu banyak. Nanti lebih detailnya teman-teman fraksi yang bisa menjelaskan,” katanya.

    “Intinya bupati harus maslahat untuk rakyat banyak dan sadar diri. Seorang bupati itu melalui satu proses politik. Kalau kata Bung Karno, kembalilah ke sumbermu. Kalau sumbernya rakyat dan partai, ya pikirkan rakyat dan partai. Jangan memikirkan diri sendiri. Kira-kira begitu,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini.

    “Jadi maslahat, manfaat untuk banyak orang. Kalau bahasa PDI Perjuangan, untuk kaum Marhaen,” kata Arif.

    Saat ini bupati Jember dijabat Hendy Siswanto yang didukung Gerindra dalam Pemilu 2020. PDI Perjuangan pun memulai misi ganti bupati ini dengan menggandeng Gerindra. “Saya berharap kita bisa berkomunikasi terus. Ada dalam kebersamaan yang terus-menerus, baik untuk pilkada maupun kerja sama kita dalam banyak hal yang akan kita laksanakan, di pemerintahan dan gedung DPRD Kabupaten Jember, DPRD Provinsi, dan insyaallah di DPR RI,” kata Arif.

    Arif berharap kerja sama PDI Perjuangan dan Gerindra berjalan lancar dan bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. “Kepentingan kaum dhuafa, kaum Marhaen, dan mereka yang ditinggalkan atau sengaja ditinggalkan oleh sistem yang belum memberikan maslahat bagi saudara-saudara kita itu,” katanya.

    “Konflik bisa terjadi, tapi bisa diselesaikan dengan cara yang demokratis, cara yang baik, yang saling memberi manfaat. Tapi tentu jauh lebih penting dari itu, keluarga besar kedua partai ini bisa solid. Tidak saja untuk kepentingan jangka pendek, tapi juga jangka panjang,” kata Arif.

    Dalam Pilkada 2020, PDIP bersama lima partai lainnya mendukung pasangan Abdus Salam dan Ifan Ariadna, sementara Gerindra bersama empat partai lainnya mendukung pasangan Hendy Siswanto dan Firjaun Barlaman.

    Hendy dan Firjaun akhirnya memenangi pilkada dengan perolehan 489.794 suara. Sementara Salam dan Ifan mendulang 232.648 suara. Kandidat petahana Faida dan Dwi Oktavianto Nugraha memperoleh 328.729 suara. [wir]

  • 8 Partai Koalisi Indonesia Maju Dorong Warsubi Maju Pilbup Jombang 2024

    8 Partai Koalisi Indonesia Maju Dorong Warsubi Maju Pilbup Jombang 2024

    Jombang (beritajatim.com) – Sebanyak 8 partai politik (parpol) yang tergabung dalam KIM (Koalisi Indonesia Maju) mendorong Ketua AKD (Asosisasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang Warsubi untuk maju dalam perhelatan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang digelar November 2024 mendatang.

    Delapan parpol itu linear dengan koalisi di tingkat pusat yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres (Pemilihan Presiden) lalu. Walhasil, paslon (pasangan calon) yang mereka usung diprediksi menang meski saat ini masih ada perkara Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden di MK (Mahkamah Konstitusi).

    Nah, koalisi yang ada di Kabupaten Jombang ini ingin mendulang sukses serupa. Makanya, pada Rabu (3/4/2024), delapan ketua parpol koalisi ini melakukan konsolidasi di kediaman Ketua DPC Partai Gerindra Jombang Octadella Bilytha Permatasari.

    Mereka berbicara panjang lebar tentang sosok yang pantas memimpin Kabupaten Jombang 2024-2029. Menimbang dan menakar sejumlah tokoh. Hingga akhirnya mengerucut pada nama Kades Mojokrapak yang juga Ketua AKD Kabupaten Jombang H Warsubi.

    “Kami dari demokrat sepakat mendorong Pak Warsubi sebagai calon Bupati Jombang periode 2024-2029. Demokrat Jombang tidak punya pilihan lain kecuali harus merapat ke Gerindra. Karena Koalisi Indonesia Maju harus diteruskan hingga pilkada,” ujar Ketua Partai Demokrat Jombang Syarif Hidayatulloh atau Gus sentot, Sabtu (6/4/2024).

    Gus Sentot mengakui bahwa eletabilitas Partai Gerindra sangat tinggi sehingga layak untuk didukung. Sedangkan Warsubi, bagi Gus Sentot, adalah sosok yang mumpuni. Betapa tidak, Warsubi menjabat Kades sebanyak tiga periode. Bahkan saat ini menjabat sebagai Ketua AKD Jombang.

    “Kami dari Partai Demokrat tidak tidak harus berada di posisi Wabup atau Jombang 2. Semuanya kami serahkan ke Pak Warsubi untuk mencari pendamping yang memiliki elektabilitas tinggi. Perlu diingat, selama Pilkada Jombang calon yang didukung Demokrat selalu menang,” katanya.

    Hal senada disampaikan oleh Sekretaris DPC Partai Demokrat Jombang Zahrul Jihad atau Gus Heri. Menurutnya, yang paling pantas membawa perubahan dan perbaikan di Jombang adalah H Warsubi. Karena Kades Mojokrapak itu diyakini siap bekerja untuk rakyat dan bukan bekerja untuk kerabat dan keluarganya sendiri.

    Pernyataan Gus Heri ini diamini oleh banyak ketua partai lainnya, salah satunya adalah Ketua DPD PAN (Partai Amanat Nasional) Jombang H. Dhuha.

    Selain Gus Sentot dan Dukha, ketua parpol yang hadir, di antaranya dari Golkar yang diwakili Rahmad Agung, Ketua PBB (Partai Bulan Bintang) Abdul Kholiq, Ketua PSI Jombang Malik Mahardika Aditia Rahman, Ketua Partai Gelora Jombang Imam Khudori, serta ketua dari Partai Garuda dan Prima.

    Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Jombang Octadella Bilytha mengungkapkan bahwa konsolidasi tersebut dikemas dalam tasyakuran atas kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

    Oleh sebab itu, delapan partai koalisi yang berada di daerah diundang dalam acara ini. Sebagai tuan rumah adalah Gerindra. Acara bertempat di rumah Octadella di Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang.

    “Sama halnya dengan Partai Demokrat. Kami dari Partai Gerindra bersama KIM (Koalisi Indonesia Maju) siap mendukung dan mengusung Pak Warsubi untuk maju dalam Pilkada Jombang yang digelar November mendatang,” ujar Mbak Della, panggilan akrab Octadella Bilytha P.

    Ketua TKD (Tim Kampanye Daerah) Koalisi Indonesia Maju Kabupaten Jombang Farid Kurniawan Aditama memberikan apresiasi dengan dukungan yang dilontarkan oleh sejumlah partai untuk mendukung Kades Mojokrapak Warsubi maju dalam Pilbup Jombang.

    “Harapan kami, Partai Koalisi Indonesia Maju bisa meneruskan perjuangan sampai ke Pemilukada. Sehingga bisa mengatarkan Pak Warsubi menjadi Bupati Jombang 2024-2029. Sama halnya dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengantarkan Prabowo-Gibran menjadi Presiden-Wakil Presiden 2024-2029,” ujar pria yang terpilih menjadi anggota DPRD Jatim dari Gerindra ini.

    Di akhir konsolidasi, semua ketua partai khususnya yang punya kursi di parlemen akan menindaklanjuti ke pengurus wilayah hingga pusat dalam memastikan rekomendasi pencalonan H. Warsubi untuk maju dalam Pilbup Jombang 2024. [suf]

  • Pilkada Jember, Pesan Wasekjen PDIP untuk Gus Fawait: Jangan Cokocoh!

    Pilkada Jember, Pesan Wasekjen PDIP untuk Gus Fawait: Jangan Cokocoh!

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo berpesan kepada Muhammad Fawait, kandidat bupati dari Gerindra, untuk benar-benar serius mempersiapkan diri dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Teman-teman PDI tanya: eh Gerindra tenanan tah arep ganti bupati? Tidak ngompori, tapi maksud saya, aspirasi otentik sebenarnya ini,” kata Arif disambuit tawa, dalam acara buka puasa bersama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Mohon maaf, Gus Fawait harus serius. Nanti cokocoh (main-main dalam bahasa Madura, red). Saya terbuka saja: harapan saya, (Fawait) serius. Kalau memang diijabahi Allah SWT, tegak lurus berjalan ke depan untuk perubahan Kabupaten Jember yang kita cintai,” kata Arif.

    Nama Fawait disebut-sebut sebagai kandidat kuat bupati dalam pemilihan kepala daerah Jember. Selain sudah dideklarasikan berpasangan dengan Anang Hermansyah oleh Partai Garuda dan Partai Gelora Indonesia, namanya sudah digadang-gadang oleh Gerindra.

    “Pemilih menginginkan ada kader yang bisa maju dalam pilkada. Tadi sudah mengarah. Kami sudah diperintah Dewan Pimpinan Pusat untuk mengajukan kader sendiri yaitu Gus Muhammad Fawait,” kata Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Jember Ahmad Halim.

    Menurut Arif, dengan 10 kursi di DPRD Jember, Gerindra sebenarnya tidak butuh PDI Perjuangan untuk mencalonkan Fawait. “Tapi kalau tidak sama PDI, belum tentu menang,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini, kembali disambut tepuk tangan hadirin.

    Arif menyebut Fawait sosok yang fenomenal saat pemilu legislatif dengan perolehan suara di atas 200 ribu pemilih. “Kalau saya jadi caleg, yang penting dilantik. Kalau Mas Fawait, yang penting suaranya harus paling banyak,” katanya, disambut tawa hadirin.

    “Saya mengajarkan dalam PDI Perjuangan begini: kita harus berlomba-lomba di pemilu legislatif agar kursinya banyak. Suara kecil untuk caleg tidak penting. Yang penting dilantik. Walaupun suaranya banyak kalau tidak dilantik, ade’ pas (percuma dalam bahasa Madura, red),” kata Arif.

    Arif ingin momentum pemilihan kepala daerah di 37 provinsi dan 508 kabupaten dan kota pada 27 November 2024 benar-benar dimanfaatkan. “Mudah-mudahan Jember menjadi inspirator, bahwa sudah kita mulai antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Ini menorehkan kembali sejarah lama pada 2009, Ibu Mega dan Pak Prabowo pernah berpasangan dalam pemilihan presiden,” katanya.

    “Meskipun posisi kita berbeda dalam pilpres kemarin, tapi memang besar harapan di posisi yang lain, pada momentum politik yang lain kita bisa bersama-sama. Mudah-mudahan bisa kita ikhtiarkan bersama, terutama untuk Kabupaten Jember, saya kira aspirasinya jelas: membutuhkan perubahan. Bahasanya terang: ganti bupati,” kata Arif. [wir]

  • Wasekjen PDIP Puji Wakil Bendahara Gerindra: Badannya Kecil, Tapi…

    Wasekjen PDIP Puji Wakil Bendahara Gerindra: Badannya Kecil, Tapi…

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo memuji sosok Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Bambang Haryadi, saat acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Beliau ini sangat terkenal sekarang di DPR, karena menjadi salah satu komandan. Bukan hanya di Partai Gerindra, tapi di partai yang lain. Kelihatannya kecil, tapi pinter ngatur partai-partai lain. Tapi kalau sama saya sahabat. Bahkan insyaallah sudah seperti saudara,” kata Arif disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

    Arif dan Bambang saat ini sama-sama menjadi legislator DPR RI yang mewakili Daerah Pemilihan Jember dan Lumajang. Mereka juga kembali terpilih dalam Pemilu 2024. Keduanya sama-sama memiliki pengaruh besar dalam konstalasi politik, terutama menjelang pilkada, di Jember.

    “Dari seluruh proses politik yang kita lalui bersama dalam pemilu, kita sungguh menyadari bahwa di antara kita sebagai partai politik, dalam pemilu legislatif dan pilpres kita bertanding. Partai Gerindra menang, calon presidennya menang. Itu tentu sesuatu yang harus kita hargai. Kita tahu dan sadar, di PDI Perjuangan kita diajarkan, kapan bertanding dan kapan bersanding,” kata Arif.

    Arif mengatakan, kedua partai sudah berbicara panjang lebar. “Dan sudah sampai pada satu kesimpulan, bahwa dalam hal-hal yang bersifat ideologis dan politis, bisa jadi kita memang untuk sebagian memiliki kesamaan. Kesamaan pemahaman dan kesamaan cara pandang. Insyaallah juga diikuti kesamaan sikap dan tindakan politik,” katanya.

    Salah satu kesamaan pandang itu adalah soal sikap terhadap Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (MD3). UU ini berisi aturan mengenai wewenang, tugas, dan keanggotaan MPR, DPR, DPRD dan DPD. Hak, kewajiban, kode etik serta detil dari pelaksanaan tugas juga diatur, termasuk pemilihan ketua parlemen.

    “Kalau MD3 tidak diubah, dan mudah-mudaha tidak diubah. Sikap Partai Gerindra sejauh ini tetap menghikmati UU MD3 yang ada, yang memperoleh kursi terbanyak menjadi ketua (DPR RI). Di tingkat nasional, insyaallah PDIP tetap jadi ketua (DPR RI),” kata Arif.

    Arif berharap silaturahmi antara PDI Perjuangan dan Gerindra terus berlanjut. “Silaturahmi yang tidak sekadar diadakan karena satu momentum tertentu, tapi menjadi keseharian kita bersama,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini.

    Arif sudah berbicata kepada Ketua DPC Gerindra Jember Ahmad Halim soal komposisi dan aktivitas bersama di DPRD Jember. “Tentu dalam rangka berfastabikul khoirot, berlomba dalam kebaikan rakyat Jember,” katanya. [wir]

  • Wasekjen PDIP: Anang Hermansyah Cocok Jadi Cawabup Jember

    Wasekjen PDIP: Anang Hermansyah Cocok Jadi Cawabup Jember

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo memuji artis Anang Hermansyah sebagai sosok yang cocok menjadi calon wakil bupati mendampingi Muhammad ‘Gus’ Fawait, dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tahun ini.

    “Cocok Anang. Kader PDI Perjuangan. Bagi saya cocok. Mau Anang, mau yang lainnya cocok. Kan untuk Jember yang lebih baik,” kata Arif, usai acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    Nama Fawait – Anang sudah dideklarasikan dua partai non parlemen, yakni Partai Garuda dan Gelora Indonesia. Fawait adalah legislator Partai Gerindra di DPRD Jatim. Sementara Anang pernah menjadi legislator DPR RI dari Partai Amanat Nasional pada 2014 – 2019. Saat ini menjadi salah satu kader PDI Perjuangan dan sempat mencalonkan diri di Bogor, Jawa Barat, sebagai anggota DPR RI dalam pemilu tahun ini.

    Kendati nama Anang sudah sempat disebut-sebut, Arif mengiugatkan, masih ada mekanisme partai yang harus dilalui. “Masing-masing partai punya mekanisme, seperti PDI Perjuangan sudah diperintahkan untuk melakukan penjaringan,” katanya.

    Menurut Arif, setelah lebaran, PDIP akan membuka penjaringan dan pendaftaran untuk mengakomodasi orang-orang yang berpotensi menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah di Kabupaten Jember. “Batas akhir dari DPP 31 Mei 2024,” katanya.

    Saat ini PDIP dan Gerindra di Jember sudah sepakat untuk bekerja sama dalam pilkada. “Insyaallah ada chemistry. Ada kesamaan pandang, meskipun tetap harus melalui mekanisme partai yang tersedia dan tetap akan kami dalami. Sampai kemudian pada titik tertentu, kami sanggup, mampu, dan konsisten untuk bekerja sama,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini. [wir]

  • Gerindra Jatim Akan Usung Gus Barra di Pilbup Mojokerto 2024

    Gerindra Jatim Akan Usung Gus Barra di Pilbup Mojokerto 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Gerindra memberi sinyal kuat akan mengusung Muhammad Al Barra (Gus Barra) sebagai Cabup Mojokerto di Pilkada Serentak 2024.

    Waketum DPP Partai Gerindra, Gus Irfan Yusuf menyatakan, partainya tidak ada keraguan untuk mengusung Gus Barra untuk maju sebagai Calon Bupati Mojokerto di Pilkada 2024.

    “Soal dukungan itu telah disampaikan Ketua Umum Prabowo bersama Sekjen saat bertemu Kiai Asep (ayah Gus Barra) di Jakarta. Bahkan, Sekjen sudah minta saya untuk mengingatkan saat pilkada nanti,” kata Gus Irfan.

    Gus Irfan yang juga Caleg DPR RI terpilih meminta Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad mengawal dukungan untuk Gus Barra.

    Anwar Sadad mengaku siap memenangkan Gus Barra. Ia menyatakan Ketum Gerindra Prabowo sudah memberikan referensi kepada DPD untuk mendukung Gus Barra.

    “Ketum minta kami agar menyeimbangkan kemenangan legislatif dengan eksekutif, karena di Jatim itu Gerindra sudah pegang 24 dari 32 pimpinan DPRD. Tapi kepala daerah cuma punya tiga eksekutif di Lumajang, Kota Blitar, dan Kota Mojokerto, jadi masih belum imbang,” katanya.

    Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Gus Sadad ini akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi untuk mencapai kemenangan kepala daerah, khususnya Mojokerto.

    “Kami akan matangkan terus, apalagi kemenangan Gerindra paling besar di Jatim ada di Mojokerto,” katanya.

    Sementara itu, Gus Barra menyampaikan, terima kasih atas dukungan Gerindra yang juga sudah disampaikan partai lain.

    “Semoga ini menjadi langkah yang baik agar pilkada 2024 bisa sama-sama berjuang menjadikan Mojokerto yang lebih baik. Nanti, kami bergerak bersama ribuan tim yang sudah ada di desa-desa,” katanya.

    Hal yang sama disampaikan KH Asep Syaifuddin Chalim bahwa Gerindra adalah kunci dari peta suara di Mojokerto. (tok/ted)

  • Eri Cahyadi dan Armuji Safari Politik ke Gerindra Surabaya, Siap Sinergi!

    Eri Cahyadi dan Armuji Safari Politik ke Gerindra Surabaya, Siap Sinergi!

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji kembali melakulan safari politik ke partai politik. Kali ini mereka berkunjung ke Kantor DPC Gerindra Surabaya.

    Eri dan Armuji menghadiri acara sarasehan pejuang politik partai Gerindra. Acara ini bukan hanya sekadar buka bersama, tetapi juga merupakan momen silaturahmi dengan para kader dan caleg Gerindra Surabaya yang telah terpilih.

    Dalam pertemuan tersebut, Eri Cahyadi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kota dan legislatif.

    “Setelah caleg dilantik sebagai anggota DPRD, sinergitas harus tetap terjaga. Kepentingan umat harus selalu menjadi prioritas,” ujar Eri, Jumat (5/4/2024).

    Menurut dia, perbedaan pandangan politik di antara partai adalah hal yang biasa. Dia berharap para caleg dari berbagai partai, termasuk Gerindra dapat berjuang untuk kesejahteraan masyarakat kota Surabaya.

    Dalam konteks membangun kota Pahlawan, Eri mengakui bahwa sinergi antara pemerintah dan DPRD memiliki dampak positif.

    “Kerjasama antara keduanya turut menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Stunting pun menurun. Ini adalah hasil luar biasa bagi masyarakat,” tegasnya.

    Eri juga memberikan apresiasi kepada Partai Gerindra Surabaya atas peran mereka dalam menjaga kondusivitas Pemilu.

    “Kepentingan umat Kota Surabaya jauh lebih penting daripada kepentingan pribadi dan golongan,” kata dia.

    “Dengan kunjungan ini, terjalinlah kolaborasi politik yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga Surabaya. Semoga sinergi ini terus berlanjut untuk kebaikan bersama,” tambah dia.

    Di tempat yang sama, Ketua DPC Gerindra Surabaya Cahyo Harjo Prakoso menganggap wajar Eri Cahyadi dan Armuji berkunjung ke kantornya di Jalan Teluk Tomini.

    Dan menurutnya kepimpinan dua tokoh ini berdasarkan kajian dan survei serta masukan dari masyarakat bahwa banyak terobosan yang dilakukan Pemkot Surabaya.

    “Tetapi misalkan ada kekurangan, yaitu juga namanya manusia ada kekurangan. Karena itulah dibutuhkan sinergi, kolaborasi. Karena itu kami partai Gerindra juga menyampaikan kepada pak wali dan pak wawali selaku pemerintah kota memperkenalkan caleg terpilih periode ke depan,” tuturnya.

    Cahyo pun menilai bahwa Gerindra Surabaya dengan Eri Cahyadi maupun Armuji semangat yang sama yakni mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam menghadapi pesta demokrasi.

    “Nah semangat yang sama ini kami rasa baik tetapi apakah bisa melangkah menjadi satu koalisi, yang tahu nanti dewan pimpinan pusat,” tuturnya.

    Terkait apakah Gerindra Surabaya akan mengusung Eri Cahyadi dan Armuji di kontestasi pilkada serentak. Cahyo menegaskan bahwa hal tersebut merupakan keputusan dari Prabowo Subianto sebagai ketua umum partai Gerindra.

    “Politik ini art of possibility, semuanya bisa mungkin, semuanya bisa tidak mungkin. Tetapi kembali lagi kami di Gerindra punya mekanisme bahwa paslon yang diusung dalam pilkada nanti ke depan khususnya pilwalli ini itu berdasarkan keputusan dari dewan pimpinan pusat,” pungkasnya.[asg/ted]

  • Seberapa Layak Achmadi Bersaing di Pilkada Pamekasan 2024?

    Seberapa Layak Achmadi Bersaing di Pilkada Pamekasan 2024?

    Pamekasan (beritajatim.com) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan, terbilang serius menghadapi momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pamekasan, pada November 2024 mendatang.

    Hal tersebut tidak lepas dari munculnya sosok Achmadi, yang mulai gencar melakukan beragam rangkaian sosialisasi bersamaan dengan momentum Ramadhan 1445 Hijriah.

    Bahkan dalam momentum tersebut, ia juga mulai melakukan silaturahim dengan berkunjung ke sejumlah tokoh maupun stakeholder khususnya di kabupaten Pamekasan.

    Tidak hanya itu, ratusan atau bahkan seribu banner berbagai ukuran bergambar Achmadi juga sudah mulai tampak menyebar di berbagai titik di Pamekasan. Tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga tersebar hingga pelosok desa.

    Terkait keseriusan politisi yang menjabat sebagai anggota DPRD Pamekasan, Periode 2019-2024, juga disampaikan langsung oleh Ketua DPC PPP Pamekasan, RPA Wazirul Jihad. “Insya’ Allah (maju),” ungkapnya, Jum’at (5/4/2024) malam.

    Namun kepastian maju tidaknya Achmadi pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Pamekasan, tentunya masih menunggu situasi dan perkembangan politik di wilayah setempat.

    Terlebih saat ini sudah terdapat beberapa nama yang digadang-gadang bakal kembali meramaikan momentum pilkada Pamekasan. Bahkan nama-nama tersebut merupakan sosok familiar di kalangan masyarakat Pamekasan.

    Semisal mantan Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman dan Badrut Tamam yang dikabarkan kembali mencalonkan diri. Termasuk juga mantan Wakil Bupati Fattah Jasin, mantan Kepala Kemenag Pamekasan, Affandi.

    Selain itu juga terdapat Kasi Penyidikan Kantor Syahbandar Utama Surabaya, Rudy Susanto, hingga Kabid Inovasi dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Daerah Jatim, Firman Syah Ali hingga sejumlah politisi muda lainnya, seperti Ismail, Mohammad Sahur hingga Nady Mulyadi.

    PPP dan Pilkada Pamekasan
    Memang selama ini, partai politik (parpol) berlogo Ka’bah selalu menjadi parpol pemenang dalam setiap perhelatan Pemilu di Pamekasan. Termasuk pada Pemilu 2024, sekalipun hasil perolehan kursi pada pemilu terakhir berbanding terbalik dari Pemilu sebelumnya.

    Namun selama itu juga, mereka masih jarang mengantarkan kader terbaik untuk berkompetisi pada ajang pilkada serentak. Tercatat hanya beberapa nama yang tampil sebagai kandidat pada pelaksanaan pilkada, salah satunya Kholil Asy’ari yang sempat terlebih Wakil Bupati Pamekasan, bersama Bupati Achmad Syafii.

    Selain itu, mereka justru relatif terbilang jarang mendelegasikan kader terbaik untuk perhelatan pemilu, sekalipun di setiap kesempatan, mereka selalu ansih mendukung salah satu pasangan calon (Paslon) pada tiap pelaksanan pilkada Pamekasan.

    Dengan keberadaan Achmadi yang mulai gencar melakukan beragam rangkaian sosialiasi maupun silaturrahim ke sejumlah tokoh, akankan PPP Pamekasan, kembali ambil bagian dan mendelegasikan kader terbaik mereka pada pelaksanaan pilkada serentak 2024 mendatang? Layak disimak. [pin/ted]

  • Ketua Gerindra Jember Masih Sebut Mantan Partainya Saat Pidato Bukber

    Ketua Gerindra Jember Masih Sebut Mantan Partainya Saat Pidato Bukber

    Jember (beritajatim.com) – Memori terhadap mantan tak mudah dilupakan Ahmad Halim, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Jember, Jawa Timur. Lidahnya terselip menyebut nama partai yang pernah diperkuatnya dulu, saat berpidato dalam buka puasa bersama PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Jember, Jumat (5/4/2024) petang.

    Halim mengawali pidatonya dengan menyebut Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Bambang Haryadi, Ketua DPC PDIP Jember Arif Wibowo, dan calon bupati Muhammad ‘Gus’ Fawait. “Saya hanya melanjutkan petuah dari senior kami Mas Arif, bahwa harus jelas ke depannya. Begitu, Gus,” katanya.

    “Alhamdulillah sampai dengan saat ini kami sendiri di DPC PKB, eh DPC Gerindra maupun di pimpinan DPRD,” kata Halim disambut sorak tawa hadirin.

    Halim pun tersenyum lebar dan harus mengklarifikasi sebelum melanjutkan pidato. “Ya kami dulu asalnya dari situ bersama Haji Buang (Ubaidillah, calon legislator Gerindra, red),” katanya disambut tepuk tangan.

    Melanjutkan pidatonya, Halim berkomitmen untuk bekerja sama dengan PDI Perjuangan sesuai perintah Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra. “Karena seperti yang kita tahu, bahasa kebatinan kita saat kumpul, chemistry-nya kan agak beda. Bahasa PDI Perjuangan dan Gerindra rasanya kok wis nyambung,” katanya.

    “Insyaallah, kami sangat berterima kasih dan berkomitmen menjaga hubungan ini, baik di semua tingkatan, terutama tingkatan lokal, tingkatan DPRD Kabupaten Jember,” kata Halim.

    Gerindra dan PDI Perjuangan berencana untuk berkoalisi dalam Pemilihan Kepala Daerah Jember tahun ini, dengan mengusung Fawait. “Pemilih menginginkan ada kader yang bisa maju dalam pilkada. Tadi sudah mengarah. Kami sudah diperintah Dewan Pimpinan Pusat untuk mengajukan kader sendiri yaitu Gus Muhammad Fawait,” kata Halim.

    PDI Perjuangan pun tidak keberatan dengan nama Fawait. “Insyaallah ada chemistry. Ada kesamaan pandang, meskipun tetap harus melalui mekanisme partai yang tersedia dan tetap akan kami dalami. Sampai kemudian pada titik tertentu, kami sanggup, mampu, dan konsisten untuk bekerja sama,” kata Arif Wibowo.

    Halim yakin rencana tersebut sudah diketahui Bupati Hendy Siswanto yang diusung Gerindra pada Pilkada 2020. “Ini sudah menyebar ke mana-mana, termasuk menyebar ke sebelah alun-alun,” katanya merujuk pada Pendapa Wahyawibawagraha, rumah dinas bupati, yang terletak di sisi utara alun-alun Jember.

    “Padahal dulu yang biasa mengawal di alun-alun ya yang ngomong ini. Duh, serba repot. Tapi bagaimana pun karena (pencalonan Muhammad Fawait menjadi bupati) ini sudah menjadi perintah partai dan amanat DPP, saya harap teman-teman Partai Gerindra bersemangat dan kompak,” kata Halim. [wir]