Kementrian Lembaga: DPRD

  • Gempa Kembali Guncang Perairan Tuban, Kali Ini 5,0 M

    Gempa Kembali Guncang Perairan Tuban, Kali Ini 5,0 M

    Tuban (beritajatim.com) – Perairan Tuban kembali diguncang gempa. Kali ini dengan kekuatan 5,0 magnitudo pada Rabu (17/4/2024) sekitar pukul 15.15 WIB.

    Pusat gempa berada di 151 Km arah timur laut Tuban dengan kedalakan 10 Km. Tetapi, getaran gempa ini tak banyak dirasakan oleh masyarakat sekitar Tuban.

    Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban Zem Irianto Padama bahwa hari ini pada hari rabu tanggal 17 april 2024 telah terjadi gempa dengan kekuatan 5,0 SR di wilayah Timur Laut Tuban Jatim.

    “Benar, telah terjadi gempa seperti info yang sampean sampaikan tadi,” ucap Zem sapaannya.

    Ia juga menjelaskan, bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, sehingga pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak panik, dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, serta pantau terus informasi dari BMKG dan instansi terkait.

    #Gempa (UPDATE) Mag:5.0, 17-Apr-24 15:15:03 WIB, Lok:5.58 LS, 112.40 BT (Pusat gempa berada di laut 151 km TimurLaut Tuban), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II-III Bawean, II-III Gresik, II-III Surabaya, II Blora, II-III Tuban #BMKG pic.twitter.com/L63MUqJH9q

    — BMKG (@infoBMKG) April 17, 2024

    Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban Fraksi PKB Fahmi Fikroni mengaku merasakan gempa dengan kekuatan 5,0 M hanya sepersekian detik.

    “Tadi saya di rumah nonton TV tiba-tiba ada gempa saya lari mbak, soalnya masih trauma sama gempa kemarin,” tutur Fahmi Fikroni.

    Sedangkan, Masrifah warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang kebetulan sedang melakukan aktivitas menyapu di halaman tidak merasakan adanya getaran gempa.

    “Nggak kerasa mbak, soalnya pas lagi aktivitas mungkin ya, nggak tahu malah kalau ada gempa, kayaknya getarannya nggak sebesar kemarin,” tutup Masrifah. [ayu/beq]

  • Safari Politik Eri Cahyadi ke Parpol Jelang Pilkada, Begini Kata PDIP Surabaya

    Safari Politik Eri Cahyadi ke Parpol Jelang Pilkada, Begini Kata PDIP Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Surabaya, Eri Cahyadi bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji telah melakukan beberapa pertemuan dengan partai politik atau safari politik.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono meyakini bahwa safari politik tersebut mendapatkan respon positif. Baik dari partai politik (Parpol) yang menjadi tuan rumah, maupun dari pasangan Eri-Armuji.

    “Yang paling banyak diperbincangkan dan kelihatan partai-partai politik ini secara kita baca di media yang muncul kepermukaan. Banyak yang bersifat positif yang kemudian saling mengapresiasi satu sama lain,” kata Adi di DPRD Surabaya, Rabu (17/4/2024).

    Adi menyebut ada banyak usulan dan masukkan ide setelah pertemuan dengan beberapa Parpol. Dengan demikian, Adi meyakini hal tersebut akan menjadi perbaikan-perbaikan atau gagasan baru untuk membangun Kota Surabaya dalam program-program 5 tahun kedepan.

    “Banyak program-program yang dikreasi di masa pemerintahan Eri-Armuji. Dan saya kira masa pemerintahan ini akan menimbulkan atau memicu ruang-ruang kreatif dan mendesain kebijakan,” ujarnya.

    Sementara itu, Adi mengungkap partainya saat ini pada posisi mempersiapkan infrastruktur organisasi. Hal ini dilakukan untuk mematangkan jaringan kepengurusan dan kader partai, hingga jaringan masyarakat yang cukup banyak untuk menghadapi Pilkada 2024.

    “Nanti pasca kita lebaran ini, akan tindaklanjuti dengan rapat-rapat di tingkat kelurahan, kecamatan atau tingkat kota. Semakin mensolidkan dan membangun kesadaran bersama untuk memenangkan calon (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya) yang diusung PDI Perjuangan,” ungkap Adi.

    Adi menjelaskan, bahwa banyak pengurus partainya yang terlibat kegiatan-kegiatan sosial. Salah satunya ketika momen Bulan Ramadan lalu, yang membuat berbagai kegiatan bagi-bagi takjil hingga buka bersama, untuk menghimpun kekuatan dan menyamakan persepsi antar kader partai.

    “Memang kalau dalam PDI Perjuangan event-event Pilkada Pemilu itu adalah kerja-kerja gotong royong, tidak bisa hanya bertumpu pada satu orang, itu kerja gotong royong. Semua terlibat dalam kegiatan tersebut,” pungkasnya.[asg/kun]

  • Bakesbangpol Undang Niken Salindry, Sinden Muda Viral Hibur Warga Pasuruan

    Bakesbangpol Undang Niken Salindry, Sinden Muda Viral Hibur Warga Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Ribuan warga Kecamatan Prigen tumplek blek di lapangan Pecalukan. Kedatangan ribuan warga ini guna melihat pertunjukan sinden muda yang lagi hits yakni Niken Salindry.

    Kedatangan Niken ini untuk menghibur warga Kecamatan Prigen dalam acara yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pasuruan. Menurut Kepala Dinas Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan, Eddy Supriyanto mengatakan bahwa kegiatan ini untuk melestarikan budaya.

    “Ini merupakan kegiatan yang menjadi fokus Pemkab Pasuruan dalam melestarikan budaya. Dan nantinya akan dilakukan secara rutin di beberapa tempat wilayah Kabupaten Pasuran, dan kali ini kita melestarikan budaya campursari,” kata Eddy (16/4/2024).

    Eddy juga menjelaskan bahwa tak hanya campursari, nantinya juga akan digelar beberapa kegiatan kesenian lainnya. Seperti bantengan, mberot, dan juga sholawatan yang akan digelar mulai dari timur hingga barat Kabupate Pasuruan.

    Senada dengan Eddy, anggota Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan yakni Sugiyanto juga meyakinkan bahwa kegiatan kesenian ini memang perlu didukung. Hal ini dikarenakan para pemuda tidak melupakan kesenian budaya nusantara.

    Sugiyanto juga menjelaskan bahwa kegiatan yang diselenggarakan saat ini juga sekaligus untuk menyambung tali silahturahmi bersama warga. Mengingat saat ini masih dalam rangka Idul Fitri 1445 H

    “Karena masyarakat Pecaluka sangat suka dengan Niken jadi saya fasilitasi dengan mengundang Niken. Sekaligus saya berterimakasih karena telah terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kabupaten Pasuruan periode mendatang,” jelasnya. (ada/ian)

  • Demo Kasus Dugaan Korupsi Jasmas DPRD di Kantor Kejaksaan Kediri Ricuh

    Demo Kasus Dugaan Korupsi Jasmas DPRD di Kantor Kejaksaan Kediri Ricuh

    Kediri (beritajatim.com) – Demo kasus dugaan korupsi jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) anggota DPRD Kota Kediri di kantor kejaksaan negeri setempat ricuh, Selaa (16/4/2024). Massa terlibat adu dorong dengan aparat kepolisian.

    Kericuhan berawal saat petugas memadamkan api dari ban yang dibakar oleh massa. Demonstran yang tidak terima mengejar dan berusaha memukul petugas yang memadamkan api.

    Tak pelak, terjadi adu dorong antara massa dengan petugas. Sementara kericuhan akhirnya mereda setelah petugas yang lain melerai kedua belah pihak.

    Demo ini digelar oleh gabungan aktivitas LSM di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Kediri. Mereka mengatas namakan Aliansi Anti Korupsi Kota Kediri.

    Dalam orasinya, mereka menuntut korps Adiyaksa mengusut tuntas kasus korupsi dana Jasmas anggota DPRD Kota Kediri. Mereka juga membawa keranda mayat, sebagai simbol matinya kerja kejaksaan dalam mengusut kasus korupsi itu.

    Korlap kasi, Basuki dalam orasinya menuntut pihak kejaksaan bertindak tegas untuk mengusut kasus korupsi atau penyelewengan dana Jasmas, serta menuntur Kajari mengundurkan diri jika tidak mampu menyelesaikan kasus-kasus tersebut.

    Massa juga membakar ban bekas di pinggir jalan, sehingga sempat membuat macet arus lalu lintas. Selanjutnya perwakilan massa diperkenankan masuk kedalam kejaksaan, untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.

    “Kami menuntut Kejaksaan Negeri Kota Kediri mengusut tuntas dugaan penyelewengan dana Jasmas, yang melibatkan anggota DPRD Kota Kediri, dengan estimasi kerugian negara mencapai puluhan miliar,” jelasnya.

    Sementara Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Kediri Boma Wira mengatakan, menanggapi tuntutan dari massa, pihaknya sudah melakukan pengumpulan data dan keterangan terkait korupsi dana jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) mulai tahun 2019 sampai 2023. Pihaknya juga sudah memanggil beberapa anggota DPRD Kota Kediri, untuk dimintai keterangan.

    “Dalam seminggu terakhir kita sudah melakukan pengumpulan data dan keterangan, terkait dana Jasmas anggota dewan mulai tahun 2019 sampai 2023. Kami juga sudah memanggil 6 anggota DPRD Kota Kediri untuk dimintai keterangan,” ungkapnya.

    Massa juga mengancam, jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata dari Kejaksaan Negeri Kota Kediri, maka mereka akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar. [nm/suf]

  • Try Sandi Terancam Didepak dari Kursi Ketua Demokrat Jember

    Try Sandi Terancam Didepak dari Kursi Ketua Demokrat Jember

    Jember (beritajatim.com) – Try Sandi Apriana terancam didepak dari kursi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyusul kegagalan mempertahankan jumlah kursi di DPRD setempat.

    Kabar pendepakan ini diinformasikan Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur Mahathir Muhammad. “Yang saya tahu, akan ada surat pemberhentian TSA (Try Sandi Apriana) sebagai Ketua DPC Partai Demokrat dari Dewan Pimpinan Pusat,” katanya, Selasa (16/4/2024).

    Mahathir menilai perombakan itu sangat wajar. “Capaian Demokrat dalam pemilu pada 2024 jauh panggang dari api. Apalagi Demokrat dipimpin oleh anak menantu Bupati, dan Bupati Hendy punya komitmen untuk membesarkan Demokrat selaku salah satu partai pengusung. Idealnya ada pertambahan kursi, bukan sebaliknya yaitu hilangnya kursi,” katanya.

    Demokrat berhasil memperoleh dua kursi DPRD Jember dalam Pemilu 2019. Namun dalam pemilu tahun ini, alih-alih menambah jumlah kursi, dua kursi itu justru gagal dipertahankan. Satu-satunya harapan untuk mempertahankan satu kursi ada pada Mahkamah Konstitusi.

    Mahathir menganggap penurunan kursi itu sebagai sebuah ironi, mengingat selain berstatus menantu bupati, Try Sandi juga masih menjabat anggota DPRD Jember 2019-2024. Dengan kata lain, Sandi punya cukup sumber daya untuk membesarkan Demokrat di Jember.

    Mahathir belum tahu kapan surat pemberhentian itu terbit. “Saat ini proses penyelesaian sengketa pemilu masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi. DPP masih sibuk dengan itu,” katanya.

    Sementara itu, Try Sandi mengaku belum tahu soal surat penberhentian itu. “Sampai saat ini saya masih Ketua DPC Partai Demokrat Jember,” katanya.

    Sandi mengatakan, tuntutan pemberhentian dirinya masih sebatas berasal dari sejumlah pengurus Demokrat Jember yang disampaikan ke Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jatim. “Ini masalah internal yang arahnya ke saya semua. Ini ada apa kok arahnya ke ketua semua?” katanya.

    Sandi merasa dijadikan korban dari konflik internal Demokrat. “Di internal, ada yang ingin jadi ketua,” katanya.

    Namun Sandi tidak mempersoalkan posisinya sebagai kambing hitam. “Tidak apa-apa, risiko pemimpin,” katanya.

    Konflik di Demokrat Jember pecah setelah Sandi tidak memberikan dana saksi karena adanya persoalan di internal. “Kalau saya prinsipnya, kerja sesuai aturan saja,” katanya.

    Sandi sudah menjelaskan kronologi konflik di Demokrat Jember kepada DPD Demokrat Jatim. “Saya sudah berkonsultasi ke DPP, bahwa harus bergerak seperti apa kalau ada persoalan. Jadi saya bergerak tidak semena-mena,” katanya. [wir]

  • Kandidat Bupati Gus Fawait Sambangi PDIP Jember

    Kandidat Bupati Gus Fawait Sambangi PDIP Jember

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad ‘Gus’ Fawait, legislator DPRD Jawa Timur yang digadang-gadang menjadi kandidat bupati, menyambangi kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Jember, di kawasan Baratan, Kecamatan Patrang, Senin (15/4/2024) malam.

    Menurut informasi dari Sekretaris Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan DPC PDI Perjuangan Jember, Martin Rachmanto, Fawait berada di kantor partai itu sejak pukul sepuluh malam hingga 00.15 WIB, Selasa (16/4/2024). Dia ditemani sejumlah pengurus DPC Partai Gerindra Jember.

    Fawait dan para pengurus PDI Perjuangan Jember banyak berdiskusi soal kemiskinan. “Mas Arif Wibowo berpesan kepada Gus Fawait agar menambah literasi bacaan tokoh-tokoh ekonomi yang membedah masalah pengentasan kemiskinan,” kata Martin.

    Fawait membenarkan informasi kunjungannya ke kantor PDI Perjuangan Jember. “Ini lanjutan setelah pertemuan buka puasa bersama di Rumah Makan Lestari. Kebetulan ini momentum Idulfitri. Kami bersilaturahmi, halalbihalal, saling memaafkan, sekaligus melanjutkan diskusi di Lestari,” katanya.

    Fawait merasa sangat terhormat bisa diterima pengurus DPC PDI Perjuangan Jember. “Diskusinya sangat kekeluargaan. Sangat gayeng. Politik riang gembira. Ternyata pemikiran kawan-kawan pengurus PDI Perjuangan sama dengan semangat kami, yang terfokus pada masalah kemiskinan,” katanya.

    Saat ini, menurut Fawait, jumlah orang miskin di Jember terbanyak kedua di Jawa Timur. “Persentase pengangguran kita lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Lumajang dan Banyuwangi. Ini jadi keresahan bersama. Apalagi itu menjadi concern PDI Perjuangan dan kami,” katanya.

    Angka tengkes (stunting) juga masih tinggi. “Ada salah satu pengurus PDI Perjuangan yang prihatin dengan tingginya angka stunting, menjadi salah satu yang tertinggi di Jatim. Ditambahi angka kematian ibu dan bayi,” kata Fawait.

    Fawait sepakat dengan PDI Perjuangan yang ingin memberikan ruang lebih besar kepada kaum perempuan untuk berdaya dan berpartisipasi dalam pembangunan.

    “PDI Perjuangan ini partai yang membela wong cilik, membela orang-orang yang hari ini terpinggirkan karena ksmiskinan. Saya banyak klik dengan kawan-kawan PDI. Kami berdiskusi enjoy sekali sembari dibumbui canda dan tawa. Tidak terasa lebih dari dua jam kami ngobrol terkait masalah Jember dan Indonesia,” kata Fawait.

    Fawait berterima kasih kepada Arif yang banyak memberikan referensi buku untuk mengkaji persoalan-persoalan kemiskinan. “Saya senang sekali, tukar-menukar (informasi) buku terkait masalah kemiskinan, terkait bagaimana berbangsa dan bernegara, dan buku-buku yang menarik untuk kita baca, menguatan ekonomi kerakyatan,” katanya.

    “Kami janjian dengan beliau untuk mengagendakan diskusi informal. Fokusnya lebih pada hal-hal yang berkaitan dengan buku dan keilmuan. Saya sangat senang, karena basic pendidikan saya ekonomi, S1 sampai S3,” kata Fawait.

    Fawait memuji Arif Wibowo sebagai sosok tokoh nasional yang layak menjadi panutan. “Beliau politisi senior dan lebih dulu menggeluti perekonomian dibanding saya, sehingga bisa menambah referensi bacaan saya. Bisa memperkuat keinginan kami untuk mengatasi masalah kemiskinan di Jember,” kata Fawait. [wir]

  • Nasdem Bernostalgia ke Kantor PDI Perjuangan Jember

    Nasdem Bernostalgia ke Kantor PDI Perjuangan Jember

    Jember (beritajatim.com) – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, bernostalgia mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Senin (15/4/2024) malam.

    Ketua DPD Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur ditemani sejumlah pengurus, antara lain Sekretaris DPD Bambang Haryanto, dua anggota Fraksi Nasdem DPRD Jember Dedy Dwi Setiawan dan David Handoko Seto, serta jajaran pengurus lainnya.

    Mereka mereka ditemui langsung Ketua DPC PDIP Jember yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Arif Wibowo. Hadir pula Sekretaris DPC Widarto, Ketua Fraksi PDIP DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo, Bendahara DPC Agus Sofyan, sejumlah pengurus, dan anggota fraksi.

    Marsuki menyatakan kehadirannya sebagai bentuk silaturahmi dalam suasana lebaran dan temu kangen. “Ada semacam nostalgia. Dulu pada 2015, kami bersama-sama. Kami ada kesamaan dengan PDI Perjuangan. Kapan hari dalam pemilihan presiden, juga ada kesamaan: sama-sama kalah,” katanya, usai pertemuan.

    Nasdem dan PDIP pernah berkoalisi mengusung pasangan Faida dan Abdul Muqiet Arief dalam pemilihan kepala daerah Jember pada 2015. Lima tahun kemudian, Nasdem berkoalisi dengan Partai Gerindra dan tiga partai lainnya mengusung Hendy Siswanto dan Firjaun Barlaman. Sementara PDIP mengusung Abdus Salam dan Ifan Ariadna.

    Marsuki mengatakan, ada kesamaan sikap antara Nasdem dan PDIP dalam menatap Jember. “Ke depan kami bersama untuk menuju Jember yang lebih baik lagi. Kalau koalisi (pemilihan kepala daerah), saya kira masih belum. Kalau nanti ada kesamaan ya berkoalisi,” katanya.

    “Kami ini ingin menata Jember lebih baik lagi. Harus bersama-sama. Kalau tidak bersama-sama tidak bisa. Kami sudah pernah bertemu partai-partai lain. Tujuannya untuk menata Jember lebih baik,” kata Marsuki.

    Sejumlah pengurus partai yang pernah ditemui Marsuki adalah Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, dan Partai Persatuan Pembangunan yang tergabung dalam Koalisi Kebersamaan.

    Kendati sudah membangun dua koalisi, Nasdem belum membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati. “Kami masih menunggu instruksi DPP (Dewan Pimpinan Pusat),” kata Marsuki.

    Setelah PDI Perjuangan, Marsuki akan beranjangsana ke markas partai lain, seperti Partai Gerakan Indonesia Raya. “Kami akan agendakan,” kata Marsuki. [wir]

  • DPRD Nilai Kebijakan WFH ASN 16-17 April Relevan di Jakarta, Tidak di Surabaya

    DPRD Nilai Kebijakan WFH ASN 16-17 April Relevan di Jakarta, Tidak di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah telah mengeluarkan edaran yang memperbolehkan aparatur sipil negara (ASN) untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) pada 16 dan 17 April 2024. Kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk mengantisipasi kepadatan arus balik Lebaran 2024.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni, angkat bicara. Menurutnya, kebijakan WFH ini relevan diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta, namun tidak di Surabaya.

    “Saya melihat kebijakan tersebut relevan diberlakukan bagi ASN yang berkantor di Jakarta, agar mampu mengurai kepadatan arus balik ke Ibu Kota,” ujar Arif Fathoni kepada beritajatim.com, Senin (15/4/2024).

    Toni sapaan lekatnya menjelaskan bahwa alasan mengapa kebijakan WFH ini tidak relevan di Surabaya adalah karena kondisi arus balik di Surabaya tidak sepadat di Jakarta.

    Selain itu, banyak sektor di Surabaya yang sudah kembali beraktivitas pasca libur Lebaran, sehingga pelayanan publik harus tetap berjalan optimal.

    “Saya berharap Pemkot Surabaya tidak memberlakukan kebijakan tersebut terhadap seluruh ASN yang ada di Surabaya, sehingga tidak mengganggu pelayanan terhadap masyarakat Surabaya disektor swasta yang sudah kembali beraktivitas pasca liburan Idul Fitri,” tegas politisi Golkar ini. [ADV] 

  • Halal Bihalal Bani Haji Yusuf Jombang: Dari Sepasang Menjadi Ratusan

    Halal Bihalal Bani Haji Yusuf Jombang: Dari Sepasang Menjadi Ratusan

    Jombang (beritajatim.com) – Halal bihalal digelar oleh keluarga besar Bani Haji Yusuf di Dusun Ponggok Desa Banjarsari Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang. Keluarga ini terus beranak-pinak hingga saat ini jumlahnya mencapai 600 orang atau 180 KK (kepala keluarga).

    Keluarga Bani H Yusuf rutin melakukan halal bihalal setiap lebaran ke-empat. Tempatnya berpindah-pindah sesuai dengan urutan keluarga. “Tahun ini di rumah H Khudori, Dusun Ponggok. Untuk tahun depan di rumah ibu Muhhassonah Surabaya,” ujar Sekretaris Hippubay (Himpunan Putra Putri Bani Yusuf), Hanif Ashar, Minggu (14/4/2024).

    Halal bihalal yang bertempat di rumah H Khudori berlangsung meriah. Sanak keluarga dan handai taulan sejak pagi mengalir ke rumah yang berdesain lawas tersebut. Mereka duduk di kursi yang sudah disediakan.

    Sebuah tulisan halal bihalal keluarga besar Bani Haji Yusuf juga terpajang di rumah itu. Acara diawali dengan doa untuk leluhur. Kemudian pembukaan disampaikan oleh KH Mujatahid dari Pagerwojo Perak Jombang.

    Kiai Mujathid menjelaskan tentang silsilah keluarga. Yakni, Haji Yusuf adalah seorang yang berasal dari Demak Jawa Tengah. Kemudian berkelana ke Jombang untuk menyiarkan agama Islam. H Yusuf menyunting Hj Rohmah. Mereka tinggal di Dusun Ponggok Desa Banjarsari Kecamatan Bandarkedungmulyo.

    Dari perkawinan itu, mereka dikaruniai tujuh orang anak. Masing-masing; Hj Dewi Maryam, H Ahyat Dimyati, H Maskur, Hj Nafiatin, Mar’ah, Zahid Yusuf, serta Hj Asfiyah. Tujuh orang ini semuanya sudah wafat.

    Praktis, yang hadir dalam halal bihal dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1445 H adalah generasi ketiga atau cucu dan seterusnya. Mereka tersebar di berbagai daerah. Mulai Jombang hingga kota-kota lainnya di Jatim dan luar Jawa.

    KH Ahmad Masduqi Abdurrohman Al Hafidz

    KH Masduqi Abdurrahman Al Hafid saat memimpin doa di Pesantren Tambakberas Jombang

    Salah satu cucu Haji Yusuf yang saat ini menjadi kiai sepuh di Jombang adalah KH Ahmad Masduqi Abdurrohman Al Hafidz, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Roudhotu Tahfidzil Qur’an (PPRTQ) Kecamatan Perak Kabupaten Jombang Jawa Timur.

    Gelar Al Hafid tersebut disematkan di belakang namanya karena Kiai Masduqi adalah penghafal Alquran. Bahkan Kiai Masduqi merupakan penghafal Alquran generasi pertama di Jombang. Kiai Masduqi lahir di Dusun Ponggok Desa Banjarsari Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang.

    Dia merupakan anak ke-5 dari delapan bersaudara, pasangan KH Abdurrohman Bahri dengan Nyai Dewi Maryam. Sejak kecil Kiai Masduqi sudah mencintai ilmu agama. Awalnya, dia belajar agama dari sang ayah, yakni KH Abdurrohman Bahri.

    Setelah itu belajar Alquran kepada Kiai Munawir Pedes Kecamatan Perak. Oleh Kiai Munawir, Masduqi kecil direkomendasikan untuk belajar kepada KH Dahlan Kholil, seorang ahli Alquran dari PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Rejoso Kecamatan Peterongan Jombang.

    Dari Pesantren Rejoso, putra dari pasangan KH Abadurrahman Bahri dan Nyai Dewi Mariyam ini melanjutnya nyantri ke pesantren Assaidiyah Sampang Madura di bawah asuhan R KH Mohammad Said Ismail. Kiai Isma’il diriwayatkan sudah hafal Alquran di usia 10 tahun.

    Saat nyantri di pondok pesantren Sampang, Kiai Masduqi seangkatan dengan Mbah Mangli Magelang (almarhum KH Hasan Asya’ri). Lalu meneruskan lagi nyantri di pondok pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta. Juga pernah nyantri di KH Umar Zahid Semelo. Kemudian mendirikan Pondok Pesantren Perak pada tahun 1965.

    Sudah ribuan orang alumni PPRTQ Kecamatan Perak. Kebanyakan dari mereka juga mendirikan pondok pesantren. Kini pesantren yang didirikan Kiai Masduqi semakin berkembang. Santrinya sekitar 300 orang.

    Seiring laju waktu, selain mengkhususkan mendalami hafalan Alquran serta ‘ulumul Qur’an, PPRTQ Kecamatan Perak juga mendirikan lembaga pendidikan lain. Di antaranya, TPQ Ar Rahman, KB (Kelompok Bermain) Dewi Maryam, TK Islam Dewi Maryam, SD Islam Ar Rahman, SMP Islam Ar Rahman. Ar Rahman dan Dewi Maryam diambil dari nama kedua orangtua Kiai Masduqi.

    Namun untuk halal bihalal pada Minggu (14/4/2024), Kiai Masduqi berhalangan hadir karena sedang pemulihan dari sakit. Namun sang istri, Nyai Maisaroh beserta anak dan cucunya hadir di acara tersebut. Mereka bersilaturahmi dengan keluarga besarnya.

    “Ayah (Kiai Masduqi) tidak bisa hadir. Sedang pemulihan dari sakit. Sebenarnya beliau sangat ingin untuk hadir di acara halal bihalal Bani Haji Yusuf ini. Salam untuk seluruh keluarga,” ujar Machin, anggota DPRD Jombang, yang merupakan menantu dari Kiai Masduqi.

    Selain Kiai Masduqi, cucu dari Haji Yusuf lainnya yang pernah menjadi tokoh di Kabupaten Jombang adalah almarhum H Mukhlas Abdurrohman. Semasa hidup, H Mukhlas pernah menjabat sebagai anggota DPRD Jombang dari Golkar. Yakni semasa Orde Baru. Dia juga pengusaha sukses di zamannya.

    Sudah Berlangsung 22 Tahun

    Halal bihalal keluarga besar Bani Haji Yusuf Jombang, Minggu (14/4/2024)

    Sekretaris Hippubay (Himpunan Putra Putri Bani Yusuf), Hanif Ashar mengucapkan syukur tak terhingga karena acara berlangsung lancar. Dia juga tak henti berucap sykur, karena upaya menjalin silarurahmi keluarganya terus berjalan. Bahkan pada 2024 ini halan bihalal Bani Haji Yusuf sudah memasuki tahun yang ke-22.

    Ada hal berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dalam halal bihalal tersebut para undangan mendapatkan souvenir berupa kalender. Gambarnya adalah foto kakek dan nenek mereka. Juga foto halal bihalal pada tahun-tahun sebelumnya.

    Acara yang berlangsung meriah ini diakhiri dengan foto bersama dan saling berjabat tangan. Semuanya diliputi kegembiraan. Merajut silturahmi bersama sanak keluarga. Kini, jumlah mereka ratusan, meski awalnya hanya sepasang: H Yusuf dan Hj Rohmah. [suf]

  • Karimullah Dahrujiadi, Jagoan Golkar di Pilkada Jember

    Karimullah Dahrujiadi, Jagoan Golkar di Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jawa Timur telah mengumumkan 25 nama kader yang disiapkan untuk bertarung dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Timur tahun ini. Satu di antaranya adalah Karimullah Dahrujiadi yang dijagokan menjadi calon bupati di Kabupaten Jember.

    Karimullah sudah melakukan safari politik di Jember menemui sejumlah tokoh masyarakat, pengurus partai, dan relawan saat Ramadan. “Alhamdulillah, berangkat dari hasil rapat harian yang digelar di DPD atas tindak lanjut Rapimda (Rapat Pimpinan Daerah), saya sebagai orang yang mendapatkan mandat tentu melakukan road show di momen Ramadan,” katanya, Minggu (14/4/2024).

    Menurut Karimullah, Golkar mendapat dukungan dan suntikan motivasi untuk mengusung kader sendiri dalam pilkada. Dia juga sudah berkomunikasi dengan sejumlah tokoh yang berpotensi menjadi kandidat bupati dalam pilkada Jember, seperti Bupati Hendy Siswanto, mantan bupati Faida, dan pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nanang Handono Prasetyo.

    Dengan enam kursi di DPRD Jember, Golkar belum mengambil keputusan berkoalisi dengan partai tertentu. Namun Karimullah terus memantau kondisi dan dinamika politik di Jember, termasuk rencana koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra.

    “Kami dalam posisi menyambut baik (rencana koalisi PDIP dan Gerindra), karena pasca pilpres ini memang harus ada rajutan-rajutan komunikasi untuk paling tidak menyamakan visi dan menetralkan serta mengondusifkan kondisi di bawah, sehingga tidak ada sekat-sekat,” kata Karimullah.

    Karimullah sendiri melihat saat ini seluruh partai masih melakukan komunikasi politik dalam pilkada. Ia sendiri akan mengoptimalkan komunikasi Golkar dengan partai lain. Nama-nama kandidat lain yang muncul saat ini juga akan dilaporkan ke DPD Golkar Jatim. Nantinya semua laporan itu akan menjadi pertimbangan bagi Dewan Pimpinan Pusat Golkar untuk membangun koalisi. [wir]