Kementrian Lembaga: DPRD

  • Pilbup Jombang 2024, Tiga Kandidat Berebut Rekom Partai Demokrat

    Pilbup Jombang 2024, Tiga Kandidat Berebut Rekom Partai Demokrat

    Jombang (beritajatim.com) – Tiga orang kandidat berebut rekomendasi dari Partai Demokrat untuk bertarung dalam Pilbup (Pemilihan Bupati) Jombang 2024. Ketiganya sudah mendaftar secara resmi ke DPC (Dewan Pimpinan Cabang) partai berlambang bintang mercy tersebut.

    Tiga orang itu masing-masing Kepala Desa (Kades) Mojokrapak Kecamatan Tembelang Warsubi, kemudian Pengasuh PP (Pondok Pesantren) Queen Al Azhar Darul Ulum Peterongan Jombang KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, serta Wakil Bupati Jombang 2018-2023 Sumrambah.

    “Hingga pukul 15.00 WIB sudah ada tiga bakal calon yang mendaftar ke Partai Demokrat. Yaitu, Pak Warsubi, Mas Sumrambah, serta Gus Hans. Pendaftaran kita tutup nanti pukul 00.00 WIB,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Jombang M. Syarif Hidayatullah atau Gus Sentot, Kamis (9/5/2024).

    Tiga kandidat tersebut mendaftar dalam waktu berbeda. Warsubi mendaftar dua hari lalu, sedangkan Sumrambah dan Gus Hans mendaftar hari ini. Semuanya menyerahkan berkas persyaratan yang sudah ditentukan.

    Proses selanjutnya, kata Gus Sentot, Partai Demokrat Jombang akan menggelar rapat koordinasi tingkat internal. Hasilnya kemudian diserahkan ke DPP Partai Demokrat yang ada di Jakarta. “Insyallah hari Senin kita ke Jakarta untuk melaporkan hasil pendaftaran,” katanya.

    Lantas siapa yang akan mendapatkan rekom dari Partai Demokrat? Gus Sentot mengungkapkan bahwa soal rekomendasi maju Pilkada Jombang menjadi ranah DPP (Dewan Pimpinan Pusat). Gus Sentot hanya menegaskan bahwa Jombang membutuhkan figur pimpinan yang pro-rakyat.

    Gus Sentot juga memastikan bahwa tiga orang tersebut berasal dari ekternal. Artinya, mereka bukan berasal dari kader Partai Demokrat. “Kami memang membuka peluang bagi calon eksternal. Kalau din internal belum ada yang mendaftar,” tambahnya.

    Partai Demokrat dalam Pileg 2024 berhasil mendulang enam kursi di DPRD Jombang. Perolehan itu meningkat disbanding pada pemilu 2019. Karena pada 2019, Partai Demokrat mendapatkan lima kursi. Praktis, untuk Pilkada 2014, Demokrat harus membangun koalisi untuk mengusung cabup/cawabup. [suf]

  • Hadapi Pilbup Malang 2024, PKB Siap Dukung Lathifah Shohib

    Hadapi Pilbup Malang 2024, PKB Siap Dukung Lathifah Shohib

    Malang (beritajatim.com)- Meraih 11 kursi di DPRD, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Malang hingga kini masih menunggu instruksi Dewan Pimpinan Pusat terkait calon Bupati Malang yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada Nopember 2024 mendatang.

    Ketua DPC PKB Kabupaten Malang H Holiq mengaku, belum ada pembahasan akan membangun gerbong sendiri pada Pilkada 2024 di Kabupaten Malang.

    “Tapi kalau koalisi dengan Bangjo (Merah dan Hijau-red), kami boleh N2, karena pemenangnya (jumlah kursi terbanyak) diraih PDIP. Tapi dengan yang lain, PKB harus N1 atau calon Bupati. Karena PKB rangking dua,” ujar Kholiq, Rabu (8/5/2024) di gedung DPRD Kabupaten Malang.

    Kholiq menjelaskan, pihaknya sejauh ini sudah menjalin Komunikasi dengan PDIP meski sebatas via telepon. Hanya saja, dirinya tidak tahu kalau di dewan pimpinan pusat (DPP) apakah juga sudah ada pembahasan. Yang jelas, sambung Kholik, apapun perintah DPP, pihaknya selaku Ketua DPC akan tegak lurus. Pun demikian dengan perintah N1 atau N2. Jika diperintahkan N1, maka PKB akan maju mengusung N1.

    “Jika rekom DPP turun ke bu Lathifah Shohib, maka kami akan tegak lurus, kami siap mendukung. Kader PKB harus siap mendukung,” tegasnya.

    H Kholiq saat ini menjabat sebagai Ketua DPC PKB. Ia juga mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati (Bacabup) Malang, beberapa waktu lalu. Selain Kholiq, ada juga Unggul Nugroho yang sudah mendaftar dan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Bupati ke DPC PKB Kabupaten Malang.

    Akan tetapi, muncul nama Lathifah Shohib yang kabarnya, diperintah Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, untuk kembali maju dalam Pemilihan Bupati Malang (Pilbup Malang) tahun 2024. Lathifah Shohib nyaris mengalahkan calon petahana yang diusung PDIP Sanusi-Didik pada 2020 lalu. Lathifah adalah cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama KH. Bisri Syansuri. Kiprah Lathifah di dunia politik pernah menjadi Anggota DPR RI dari PKB.

    “Jika rekom ke bu Lathifah, kami siap mendukung,” pungkas Kholiq. [yog/aje]

  • Setor Formulir ke PDIP, Bambang Kawit Mantap Maju Wali Kota Blitar.

    Setor Formulir ke PDIP, Bambang Kawit Mantap Maju Wali Kota Blitar.

    Blitar (beritajatim.com) – Bambang Riyanto atau yang akrab disapa Bambang Kawit menyetorkan formulir pendaftaran Calon Wali Kota Blitar ke DPC PDIP, Kamis (09/05/24) siang. Langkah ini pun sebagai bukti keseriusan Bambang Kawit untuk maju Wali Kota Blitar.

    Mantan Anggota DPRD Jawa Timur itu, menjadi orang pertama yang mengembalikan dan melakukan pelengkapan berkas pendaftaran di DPC PDIP Kota Blitar. Ia pun berharap jika dirinya bisa mendapatkan rekomendasi dari sang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

    “Dengan biodata dan beberapa visi misi ditampilkan di daftar semoga DPP bisa mempertimbangkan karena pada prinsipnya kita nanti apabila di rekomendasi DPP,” kata Bambang Kawit, Kamis (09/05/24).

    Bambang Kawit pun bertekad untuk membesarkan PDIP. Mantan anggota DPRD Jawa Timur itu akan berupaya sekuat tenaga agar partai yang menaunginya bisa memenangkan kontestasi Pilwali Kota Blitar.

    “Kita akan melakukan, karena kita sudah masuk kader partai tugas wajib membesarkan PDIP di kota Blitar yg pertama,” imbuhnya.

    Sebagai kader baru Bambang kawin memiliki optimisme yang cukup tinggi tentang potensi dirinya memperoleh rekomendasi dari PDIP. Saat ini Bambang Kawit juga Tengah gencar lakukan sosialisasi dengan Ranting dan PAC PDIP se kota Blitar.

    Hal itu dilakukan Bambang sebagai upaya untuk memperkenalkan diri sebagai salah satu Calon Wali Kota Blitar dari PDIP. Sosialisasi ini juga digunakan Bambang Kawit untuk melakukan konsolidasi pemenangan Pilwali 2024 mendatang.

    “Simpel ya DPP pasti melihat dibawah suara-suara di DPC PAC ranting , selama ini seperti apa artinya pekerjaan atau perjuangan dr walkot dr PDIP, tentunya ada penilaian tersendiri. Begitu dengan saya, SBG kader baru DPP pasti punya jejak rekam, karena tidak dipungkiri masyarakat tau saya sudah tiga periode jadi DPRD kota maupun provinsi dua periode. Meski bukan dari PDI,” paparnya.

    Bambang Kawit sendiri sejatinya bukan kader murni PDIP. Sebelum bergabung dengan PDIP pada Pilkada kali ini, Bambang Kawit sempat bergabung dengan Partai Hanura dan PKB.

    “Politik dinamis, jadi DPP PDI akan memberi ruang kepada kader apabila memang mampu dan mumpuni dan tidak dipungkiri juga di daerah lain jika tidak ada kader siapapun berhak mendaftar dari PDIP,” tegasnya

    Kini patut ditunggu apakah Bambang Kawit bakal memperoleh rekomendasi maju sebagai Wali Kota Blitar dari PDIP atau tidak. Pasalnya perebutan rekomendasi untuk Calon Wali Kota Blitar di PDIP berlangsung cukup ketat.

    Selain Bambang Kawit ada pula nama Yudi Meira yang disebut-sebut juga segera akan menyetorkan formulir pendaftaran yang telah diambilnya. Tentu jika ini terjadi maka perebutan rekomendasi untuk Calon Wali Kota Blitar di PDIP akan berlangsung sengit. [owi/aje]

  • Pilkada Jombang 2024, Kades Warsubi Juga Berburu Rekom ke PDIP

    Pilkada Jombang 2024, Kades Warsubi Juga Berburu Rekom ke PDIP

    Jombang (beritajatim.om) – Salah satu kandidat yang bakal berlaga di Pilkada Jombang 2024, Warsubi mendaftarkan diri ke DPC PDIP setempat, Kamis (9/5/20234). Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Mojokrapak Kecamatan Tembelang ini berharap mendapatkan rekom dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

    Dengan begitu, dukungan untuk mengusung Warsubi semakin membesar. Karena sebelumnya, Warsubi yang juga Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang ini mengklaim sudah mendapat dukungan dari empat partai.

    Masing-masing, Partai Gerindra, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Partai Golkar, serta Partai Demokrat. Warsubi datang ke kantor DPC PDIP yang ada di Jl Brigjen Katamso Jombang beberapa beberapa jam setelah mantan Wabup Jombang Sumrambah mendaftar.

    Warsubi yang didampingi sang istri disambut hangat oleh tim penjaringan bacakada (bakal calon kepala daerah) DPC PDIP Jombang. Di antaranya, Ketua penjaringan Bacakada DPC PDI Perjuangan Jombang Dodit Eko Prasetyo dan Sekretaris DPC Donny Anggun.

    Warsubi kemudian menyerahkanb berkas peryaratan yang ia bawa. “Kami dating ke DPC PDIP dalam rangka mendaftar sebagai bacabup (bakal calon bupati),” ujar Warsubi saat berada di kantor DPC PDIP Jombang.

    Warsubi membeber sejumlah alas an mendaftar ke PDIP. Di antaranya, dirinya selama ini sudah akrab dengan jajaran pengurus PDIP Jombang. Selain itu, lanjutnya, PDIP adalah partai yang luar biasa. Partai ini mampu mempertahankan 10 kursi di DPRD Jombang.

    “Kami memiliki kedekatan dengan PDIP sejak lama. Selain itu, untuk membangun Jombang tidak bisa sendiri. Harus melibatkan banyak pihak. Makanya, meski sudah didukung empat partai (Gerindra, PKB, Golkar dan Demokrat), kami mendaftar ke PDIP,” ujarnya.

    “Kita menghormati semua partai yang sudah mengusung. Makanya semua nama akan kami sampaikan ke partai koalisi yang sudah terbentuk, yakni Partai Gerindra, PKB, Golkar dan Partai Demokrat,” pungkas Warsubi.

    Sekretaris DPC PDIP Jombang Donny Anggun menambahkan dengan mendaftarnya Warsubi, berarti sudah enam kandidat yang mendaftar melalui PDIP. Rinciannya, satu kader internak dan lima eksternal.

    Setelah itu, pihaknya segera melakukan koordinasi di DPC. Kemudian, DPC PDIP Jombang menyerahkannya ke DPP. “Soal siapa yang menadapat rekom, itu wilayah DPP. Kami hanya memberi masukan dan menerima pendaftaran,” pungkas Donny. [suf]

  • Poros Perjuangan Jadi Amunisi Baru PDIP di Pilbup Malang 2024

    Poros Perjuangan Jadi Amunisi Baru PDIP di Pilbup Malang 2024

    Malang (beritajatim.com) – Bursa pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Malang 2024 di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang makin berwarna. Terjadi setelah Anggota DPRD Jawa Timur Fraksi PDIP, Gunawan Wibisono HS, ikut mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Malang, Rabu (8/5/2024) sore.

    Mengusung semangat Poros Perjuangan, Gunawan yang notabene kader PDIP tulen, optimis memperoleh rekomendasi partai dalam Pilkada Kabupaten Malang pada November 2024 mendatang.

    Dengan demikian, Gunawan akan bersaing secara ketat dengan Bupati Malang petahana HM Sanusi untuk merebut rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Siapa yang layak jadi calon Bupati Malang dari PDIP nantinya?

    “Keseriusan pak Haji Gunawan sebagai anggota Fraksi PDIP Jatim untuk mendaftarkan sebagai calon Bupati Malang hari ini ditandai dengan mengembalikan berkas pendaftaran. Sudah lengkap. Kami akan serahkan nanti ke DPP,” ungkap Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto, saat menerima berkas persyaratan untuk Pilkada Kabupaten Malang, Rabu (8/5/2024) petang.

    Kata Didik, tugas DPC melaksanakan penjaringan bakal calon Bupati Malang. “Keputusan sepenuhnya berada di DPP PDIP. Maka blangko pendaftaran kami serahkan ke DPP melalui DPD PDIP,” ujarnya.

    Usai menyerahkan berkas pendaftaran, Gunawan mengaku, banyaknya dukungan pada dirinya untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Malang 2024 datang dari berbagai elemen yang tergabung dalam Poros Perjuangan.

    “Terima kasih kawan kawan dalam Poros Perjuangan. Ada sakera, risgo, maiyah, banser, ansor, onthel, ojok, hingga bantengan dan relawan saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih semua,” tegas Gunawan.

    Gunawan bilang tidak punya angan angan dicalonkan sebagai Bupati. Namun, begitu ada gerakan Poros Perjuangan, merupakan aspirasi dari kader partai dan masyarakat.

    “Sebagai kader partai saya terpanggil. Saya juga harus melaksanakan dengan sungguh sungguh. Dan untuk mencapai itu semua saya tidak bisa berjalan sendiri, tentunya butuh kebersamaan. Kalau kita ingin Kabupaten Malang menjadi lebih baik, tentunya kita harus gotong royong, harus kerja bersama,” bebernya.

    Gunawan juga ingin bersama seluruh pendukungnya, bersama sama berjuang mewujudkan kemakmuran Kabupaten Malang yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.

    “Bagaimana kita bersama sama membuat terobosan agar Kabupaten Malang menjadi lebih bagus dan semakin makmur. Untuk itu, dengan pengembalian formulir pendaftaran ini, saya sudah siap untuk di calonkan sebagai Bupati Malang,” kata Gunawan disambut tepuk tangan riuh pendukungnya.

    Gunawan menambahkan, Poros Perjuangan bukan berarti kekecewaan. Tapi Poros Perjuangan, berkeinginan menyiapkan kader kader terbaik partai lainnya. “Tidak hanya satu orang saja yang dicalonkan. Tapi menyiapkan kader terbaik partai. Karena PDI Perjuangan di Kabupaten Malang punya banyak kader potensial. Sehingga melalui musyawarah dan ide ide Poros Perjuangan, muncul untuk mencalonkan saya. Insya Allah PDIP solid. Berbeda pendapat itu hal biasa dan suatu anugerah,” pungkas Gunawan. (yog/ian)

  • Tujuh Tokoh ini Berebut Rekom PKB Maju Pilkada Sumenep, Siapa Saja?

    Tujuh Tokoh ini Berebut Rekom PKB Maju Pilkada Sumenep, Siapa Saja?

    Sumenep (beritajatim.com) – DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep telah menerima pendaftaran bakal calon bupati dan calon wakil bupati yang akan maju dalam Pilkada 2024.

    Ketua DPC PKB Sumenep, Imam Hasyim mengatakan, ada 7 orang yang telah menyerahkan berkas pendaftaran disertai ‘pakta integritas’ ke desk pilkada PKB Sumenep, setelah mendaftar secara online.

    “Dari 7 orang itu, 3 di antaranya mendaftar sebagai bakal calon bupati, dan 4 lainnya sebagai bakal calon wakil bupati,” katanya, Rabu (08/05/2024).

    Tiga orang yang mendaftar sebagai bakal calon bupati Sumenep adalah Unais Ali Hisyam, mantan anggota DPR RI, kemudian Abu Hasan, anggota DPRD Sumenep yang juga tokoh kepulauan, dan Hosni, Ketua Partai Nasdem Sumenep.

    Sedangkan yang mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati Sumenep adalah Hamid Ali Munir, Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma, anggota DPRD Sumenep, kemudian Nur Fitriana, anggota DPRD Jawa Timur, dan Aditya Raman Dany, caleg PPP dapil 1.

    “Ketujuh bacabup dan bacawabup itu akan mengikuti uji kompetensi dan kelayakan (UKK) dari DPP PKB. UKK itu digelar serentak se-Indonesia. Untuk Jawa Timur akan diselenggarakan di Surabaya,” terang Imam Hasyim.

    Ia mengatakan, UKK itu nantinya akan menjadi salah satu penilaian yang akan menentukan rekomendasi partai. “Yang menentukan siapa cabup dan cawabup PKB itu murni kewenangan DPP. Tentu saja ada berbagai pertimbangan dan penilaian. Salah satunya UKK,” ujarnya.

    Sampai saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari DPP, kapan UKK bagi bacabup dan bacawabup itu akan digelar. “Kalau sudah ada informasi dari DPP, kami pasti langsung menghubungi bacabup dan bacawabup yang sudah mendaftar di PKB untuk bersiap-siap mengikuti UKK,” ungkap Imam.

    Sementara ketika ditanya kemungkinan PKB akan berkoalisi dengan partai lain dalam mengusung cabup dan cawabup? Imam enggan memastikan. Hingga saat ini, PKB Sumenep belum melakukan komunikasi dengan partai lain untuk kepentingan koalisi di Pilkada.

    “Dengan modal 10 kursi, PKB Sumenep sudah bisa mengusung sendiri calonnya tanpa koalisi. Tapi keputusan apakah nanti kami berkoalisi atau tidak, kalaupun koalisi dengan partai apa? Masih dalam tahap kajian,” tukasnya. (tem/ian)

  • Ini Kriteria Figur Idaman Nasdem di Pilkada Pamekasan

    Ini Kriteria Figur Idaman Nasdem di Pilkada Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Daerah (DPRD) Nasdem Pamekasan, membeberkan beberapa kriteria penting bagi setiap bakal calon untuk mendapatkan rekomendasi untuk pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Pamekasan.

    Terlebih rekomendasi tersebut nantinya juga akan diprioritaskan bagi sosok maupun figur yang dinilai tepat, serta memenuhi kriteria sesuai dengan yang apa yang sudah disepakati partai.

    Bahkan beberapa kriteria tersebut, juga dituangkan dalam petunjuk teknis internal Nasdem, khususnya menyongsong pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 mendatang.

    “Hal itu meliputi beberapa poin penting, meliputi aspek popularitas, elektabilitas, disukai masyarakat, diterima masyarakat, dan khususnya dapat melakukan mobilisasi dukungan logistik,” kata Sekretaris DPD Nasdem Pamekasan, Hamidi, Rabu (8/5/2024).

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan jika saat ini sudah terdapat 5 (lima) figur familiar yang sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati untuk Pilkada Pamekasan.

    Jumlah tersebut berdasar hasil proses pendaftaran yang dilakukan Kantor DPD Nasdem Pamekasan, Jl Stadion Nomor 26 Pamekasan, terhitung mulai Rabu hingga Selasa (1-7/5/2024) kemarin.

    “Total pendaftar pada tahap penjaringan bacalon ini terdapat sebanyak 5 orang, masing-masing Abd Arif, Abd Bari, Fattah Jasin, HM Sajali, dan KH Kholilurrahman,” ungkap politisi muda yang tercatat sebagai Ketua Penjaringan Bacalon Pilkada DPD Nasdem Pamekasan.

    Berdasar tahapan penjaringan bacalon pilkada Nasdem Pamekasan, pasca proses pendaftaran dilanjutkan tahapan pleno internal yang dijadwalkan digelar dalam tiga hari kedepan, terhitung mulai hari ini hingga 10 Mei 2024 lusa.

    Pada pleno tersebut, akan dilakukan berbagai jenis pengecekan, mulai dari kelengkapan administrasi hingga pengecekan profil bacalon yang nantinya diteruskan kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Jawa Timur.

    Dilanjutkan dengan penyampaian berkas bacalon sekaligus pleno di tingkat DPW Nasdem Jatim, pada 11-13 Mei 2024. Serta penyerahan berkas bacalon ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasdem pada 15 Mei 2024.

    Selain itu, para bacalon juga dijadwalkan menjalani psikotes dan wawancara pada 15-17 Mei 2024. Disusul pemeriksaan berkas oleh DPP pada 18-19 Mei, serta penetapan pada 20 Mei hingga Juni 2024 mendatang. [pin/ian]

  • Mantan Legislator PDIP Mimpikan Duet Seperti Djalal-Kusen Pimpin Jember

    Mantan Legislator PDIP Mimpikan Duet Seperti Djalal-Kusen Pimpin Jember

    Jember (beritajatim.com) – Agus Hadi Santoso, mantan legislator DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, dari PDI Perjuangan menginginkan daerah ini dipimpin duet bupati dan wakil bupati seperti duet MZA Djalal dan Kusen Andalas.

    “Jember ini membutuhkan bupati atau wakil bupati dari unsur partai atau politisi. Jadi tidak didominasi birokrasi, pengusaha, atau politisi semua. Ini untuk menjaga keseimbangan hubungan legislatif dan eksekutif,” kata Agus, Rabu (8/5/2024).

    Menurut Agus, jika tidak ada unsur politisi dalam duet pemimpin daerah Jember, hubungan eksekutif dan legislatif berpotensi canggung. Ia mencontohkan kepemimpinan Faida dan Abdul Muqiet Arief pada 2016-2021. Hubungan antara pemerintah kabupaten dengan DPRD Jember diwarnai cekcok.

    “Jadi silakan, kader-kader partai dimunculkan siapa yang akan dipasangkan dengan calon bupati atau wakil bupati dari unsur di luar partai,” kata Agus.

    Agus melihat sejumlah politisi potensial sudah muncul dalam pilkada Jember tahun ini, seperti Muhammad Fawait dari Gerindra, Agus Sofyan dan Hadi Supaat dari PDI Perjuangan, Dedy Dwi Setiawan dari Partai Nasdem, dan Karimullah Dahrujiadi dari Golkar.

    “Terserah monggo. Mereka harus bergandengan calon di luar politisi, apakah itu Bu Faida, Pak Nanang Handono, atau Pak Hendy Siswanto dan lainnya. Silakan kalau ada calon lain muncul. Tapi yang jelas yang ideal adalah calon politisi dan non politisi,” kata Agus.

    Agus mencontohkan duet Bupati Muhammad Zainal Abidin dan Wakil Bupati Kusen Andalas pada periode 2005-2010 dan 2010-2015. Djalal adalah mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur. Semenrara Kusen saat itu adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Jember. “Kenapa mereka bisa memimpin dua periode? Karena terjalin hubungan yang harmonis,” kata Agus.

    Dengan adanya kader partai menjadi calon bupati atau wakil bupati, lanjut Agus, partai tak hanya jadi kendaraan politik. “Semua partai akhirnya berharga,” katanya. [wir]

  • Budayawan Jombang Datangi PDIP, Daftar Jadi Cabup 2024

    Budayawan Jombang Datangi PDIP, Daftar Jadi Cabup 2024

    Jombang (beritajatim.com) – Budayawan Jombang, Isma Hakim Rahmat, mendatangi Sekretariat DPC PDIP di Jalan Pulo Lor hari ini, Rabu (8/5/2024). Pegiat Wayang Topeng Jati Duwur Kecamatan Kesamben ini hendak mendaftarkan diri menjadi Calon Bupati Jombang 2024.

    Budayawan yang lebih akrab disapa Mas Hakim ini tiba di Sekretariat PDIP Jombang sekitar pukul 10.00 WIB. Dia diantar saudara dan dua penari topeng yang merupakan binaannya.

    Tiba di lokasi, Mas Hakim langsung memasuki kantor PDIP. Di sana, dia disambut sejumlah pengurus dan tim penjaringan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

    Mas Hakim mengungkapkan alasannya mendaftar jadi peserta Pilkada Jombang 2024 lewat PDIP. Menurut dia, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini memiliki mesin partai yang kuat.

    Sedangkan motivasinya mendaftar jadi cabup adalah niat memperjuangkan nasib kesenian Wayang Topeng Jati Duwur yang asli Jombang. Selain karena dorongan dari masyarakat di tanah kelahirannya.

    “Jadi seni Wayang Topeng Jati Duwur itu asli Jombang. Jombang adalah wilayah di mana 70 persennya bekas Kotaraja (pusat pemerintahan) Majapahit. Topeng jadi sarana media dakwah warisan leluhur ini saatnya dilestarikan menuju Indonesia mercusuar dunia,” ujarnya.

    “Dan kami berharap Ibu Megawati Soekarno Putri yang dikenal konsen terhadap warisan budaya leluhur itu merekomendasinya menjadi Calon Bupati Jombang dari PDI Perjuangan,” ujarnya.

    Mas Hakim menyampaikan terima kasih kepada seluruh fungsionaris DPC PDIP Jombang yang terbuka dalam penjaringan Bacalon Kepala Daerah 2024 ini. Dia berpesan, pemimpin di Kabupaten Jombang adalah mereka yang memiliki jiwa ksatria, mampu mengawinkan antara nilai cipta karsa dan seni budaya tradisi leluhur dengan nilai religiusitas.

    “Leluhur kita semua begitu. Maka harus diteruskan warisannya,” tegas Mas Hakim, yang juga pengurus Pagar Nusa ini.

    Lebih lanjut, Mas Hakim mengungkapkan maksud dari keberadaan dua penari topeng saat dia mendaftar cabup. Dia ingin mendobrak cara pandang birokrasi Kabupaten Jombang yang selama ini terkesan abai terhadap seni budaya sendiri.

    “Kita sudah punya catatan oknum – oknum di birokrasi Pemkab Jombang yang cara pandang dan pikirnya keliru memahami uri-uri budaya. Pemimpinnya oke, kenapa birokrasinya tidak bisa menerjemahkan dengan baik. Termasuk DPRD, Jombang sudah saatnya merubah orientasi,” ujarnya.

    Dalam waktu dekat, terang Mas Hakim, Topeng Jati Duwur punya gawe festival budaya selama 10 hari pada 5-14 Juli 2024. Sedangkan perjuangan mencalonkan diri menjadi Bupati Jombang ini, kata dia, sebagai ikhtiar menjadikan festival di desanya menjadi wadah menyatukan seni tari Jombangan dan menjadi Agenda Wisata Daerah Pemkab Jombang.

    “Wisatawan dari domestik dan mancanegara itu, melihat seni dan wisata budaya itu masuk jadwal pasti atau agenda rutin daerah atau tidaknya. Jika tidak maka jangan harap wisatawan datang ke daerah kita,” pungkasnya. [suf/beq]

  • Tiga Anggota DPRD Jember Berminat Jadi Cabup

    Tiga Anggota DPRD Jember Berminat Jadi Cabup

    Jember (beritajatim.com) – Tiga orang anggota DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, periode 2019-2024 berminat menjadi calon bupati dalam pemilihan kepala daerah tahun ini. Mereka mendaftarkan diri dalam penjaringan di PDI Perjuangan dan Partai Nasional Demokrat.

    Tiga orang legislator itu adalah Agus Sofyan, anggota Fraksi PDI Perjuangan dan Wakil Ketua DPRD Jember; Hadi Supaat, anggota Fraksi PDI Perjuangan dan Komisi C DPRD Jember; dan Dedy Dwi Setiawan, anggota Fraksi Partai Nasdem dan Wakil Ketua DPRD Jember.

    Agus dan Hadi sudah mengambil formulir pendaftaran di kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Jember pada 5 Mei dan 29 April 2024. Sementara Dedy menyerahkan berkas pendaftaran pada 6 Mei 2024 di kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem Jember.

    “Saya mendaftar karena ada dorongan dari relawan dam struktur pengurus partai di ranting dan kecamatan. Mereka meminta Partai Nasdem di Jember mendorong kader sendiri untuk maju dalam kontestasi pilkada,” kata Dedy, Rabu (8/5/2024).

    Dedy sudah melaporkan pendaftaran ini kepada pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem. “Saya serahkan sepenuhnya kepada induk partai saya, mau dikoalisikan dengan siapa. Yang jelas rekom yang menentukan bukan pengurus daerah, tapi pusat. Selain kami berkomunikasi dengan partai-partai di Jember, kami juga menyampaikan ke DPP,” katanya.

    Sementara itu Agus Sofyan mengatakan, pendaftaran ini adalah tanggung jawab selaku kader PDIP. “Saya selaku kader PDI Perjuangan yang punya banyak pengalaman, pada akhirnya terpanggil,” katanya.

    “Kedua, bagi seorang politisi tak ada istilah pensiun. Kalau saya memenuhi syarat dalam proses penjaringan ini, saya ikut. Dalam rangka misi perjuangan PDI Perjuangan, ikut berpartisipasi untuk mewujudkan Jember yang lebih baik lagi. Banyak hal yang harus kita sempurnakan,” kata Agus.

    Agus baru datang dari Jakarta hari ini. “Insyaallah Senin pekan depan, saya akan melengkapi berkas pendaftaran. Semangat saya adalah semangat kebersamaan. Walau saya banyak keterbatasan, termasuk dalam hal finansial, tidak ada masalah. Barangkali banyak masukan dan saran pendapat dari teman-teman,” katanya.

    Hal senada dilontarkan Hadi Supaat. “Kami selaku kader partai, siap ketika ada perintah partai. Kemarin pak Ketua (Ketua DPC PDIP Jember Arif Wibowo, red) menyampaikan, jika ada peluang, maka kami akan mengambil kader sendiri untuk disiapkan menjadi calon. Soal siapanya kami tidak tahu. Tapi palin tidak, saya sebagai kader partai, tanggap situasi,” katanya.

    Munculnya tiga legislator dalam penjaringan kandidat bupati dan wakil bupati ini sesuai dengan harapan Agus Hadi Santoso, mantan legislator PDI Perjuangan di DPRD Jember. “Jember memerlukan unsur politisi, baik bupati atau wakil bupati. Jadi tidak didominasi birokrasi, pengusaha, atau politisi semua. Ini untuk menjaga keseimbangan hubungan legislatif dan eksekutif,” katanya. [wir]