Kementrian Lembaga: DPRD

  • Tertutup Momentum Pilkada, Banjir Gedebage Kembali Jadi Sorotan

    Tertutup Momentum Pilkada, Banjir Gedebage Kembali Jadi Sorotan

    JABAR EKSPRES – Gedebage kembali menjadi sorotan pasalnya wilayah yang bertempat di Timur Kota Bandung tersebut kembali dilanda banjir pada Rabu (27/11) kemarin.

    Tak sedikit warga masyarakat yang merasa terganggu imbas banjir besar yang kembali melanda wilayah tersebut. Padahal Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah membangun salah satu kolam retensi guna menanggulangi banjir Gedebage. Bahkan nilai kontraknya mencapai Rp6,6 miliar.

    Tak cukup sampai disitu, Pemkot Bandung tengah membangun satu kolam retensi baru dengan biaya yang jauh lebih besar yakni Rp 16.117.215.912 miliar, dan direncanakan rampung pada akhir tahun ini.

    BACA JUGA: Kabar Duka pada Pilkada 2024, Anggota KPPS di Desa Sindanglaya Bandung Meninggal Dunia

    Pengamat Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah, Achmad Muhtar menyebut, efektifitas berbagai inovasi yang dilakukan Pemkot guna menanggulangi banjir di wilayah Gedebage bakal terwujud apabila terdapat sinergitas para pemangku kepentingan.

    Diakuinya, berbagai macam pembangunan baik kolam retensi maupun hal-hal yang diyakini mampu menanggulangi banjir Gedebage akan sia-sia apabila masih lemahnya pengawasan pembangunan di area resapan.

    “Penegakan Perda RTRW kita itu lemah. Pemkot seharusnya mempetakan terkait wilayah mana saja yang menjadi area resapan, jangan asal memberikan izin. DPRD sebagai pengawas eksekutif juga harus melakukan pengawasan ketat, jadi apabila ada pengembang yang ngeyel bisa ditegur,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (28/11).

    BACA JUGA: Tips Aman Berkendara di Siang Hari Terhindar dari Dehidrasi

    Menurutnya, hal ini guna efektifnya penggunaan anggaran yang banyak dialokasikan guna penanggulangan banjir di Kota Bandung.

    “Besaran anggaran itu tergantung efektifitasnya. Misal, ketika kita membangun satu kolam retensi dengan anggaran Rp 1 miliar, dan gak menjawab permasalahan banjir? Harus berapa lagi uang yang dikeluarkan untuk masalah ini. Berarti kan ada yang salah. Ini pentingnya pengawasan,” ucapnya

    Maka dari itu, dirinya meminta agar Pemkot Bandung bisa menggaet organisasi maupun penggiat lingkungan hidup. Hal ini agar pelaksanaan perda RTRW bisa benar-benar dijalankan.

    BACA JUGA: Quick Count LS Vinus: Rudy Susmanto-Jaro Ade Menang Telak 71,99 % Suara di Pilkada Bogor 2024

    “Libatkan organisasi, libatkan juga pegiat lingkungan. Pemkot itu cenderung takut atau mengesampingkan pihak-pihak seperti ini. Padahal keterlibatannya penting agar Perda atau anggaran ini berkesesuaian dengan tujuan yang diinginkan,” pungkasnya. (Dam).

  • Dinas Kominfo Sidoarjo Gelar Forum Tematik Bakohumas

    Dinas Kominfo Sidoarjo Gelar Forum Tematik Bakohumas

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Guna menjaga ketahanan informasi nasional, Pemkab Sidoarjo optimalkan peran Bakohumas (Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat) Kabupaten Sidoarjo.

    Kamis (28/11/2024), Humas di setiap OPD Sidoarjo dikumpulkan dalam Rakor Bakohumas di pendopo Delta Wibawa. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo juga mengundang Humas instansi vertikal Sidoarjo. Seperti Humas Polresta Sidoarjo, Humas Kodim 0816 Sidoarjo serta Humas Kejaksaan Negeri Sidoarjo dan Humas Pengadilan Negeri Sidoarjo.

    Rakor Bakohumas yang digelar tahun ini mengambil tema “Transformasi peran Humas: Meningkatkan ketahanan informasi nasional melalui komunikasi yang transparan dan progresif”.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo mewakili Sekda Sidoarjo membuka Rakor tersebut. Ada tiga narasumber dihadirkan, yakni Informasi dan Komunikasi Publik/IKP Dinas Kominfo Provinsi Jatim Putut Darmawan serta Ketua Iprahumas Provinsi Jatim Rommy Perdana Putra dan Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Warih Andono.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sidoarjo Noer Rochmawati meminta komitmen seluruh Humas di Sidoarjo untuk terus mengedepankan komunikasi yang transparan dan progresif. Menurutnya komitmen tersebut akan memperkuat ketahanan informasi tingkat nasional.

    “Melalui forum Tematik Bakohumas ini, saya berharap kita dapat bersama-sama menggali ide dan inovasi dalam mengoptimalkan peran Humas dalam menjaga ketahanan informasi nasional,” ucapnya.

    Noer Rochmawati juga menyampaikan perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi saat ini sangat pesat. Hal tersebut sangat berpengaruh pada perubahan komunikasi yang sangat signifikan. Untuk itu dimintanya Humas di Sidoarjo dapat terus menggali ide dan inovasi kehumasan.

    “Dalam konteks ini, peran Humas, yang dulu lebih terfokus pada pemberitaan dan publikasi, kini harus lebih adaptif dan progresif, dengan memperhatikan perubahan dinamika masyarakat serta tantangan dalam pengelolaan informasi yang semakin kompleks,” tambahnya.

    Masih dikatakan Noer Rochmawati, ketahanan informasi nasional menjadi hal yang sangat krusial di era informasi saat ini. Menurutnya ketahanan informasi tidak hanya berhubungan dengan ketersediaan data yang akurat dan terpercaya. Tetapi juga bagaimana menjaga kualitas komunikasi yang terbuka, jujur dan konstruktif. Hal itu perlu agar mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi terkait.

    “Humas memiliki peran strategis untuk menjembatani antara kebijakan pemerintah dengan masyarakat, untuk itu kita dituntut untuk dapat menghadirkan komunikasi yang tidak hanya sekadar informatif, tetapi juga bisa membangun pemahaman dan keterlibatan publik, salah satu aspek yang sangat penting dalam hal ini adalah transparansi,” imbuhnya.

    Lebih lanjut Noer Rochmawati menambahkan bahwa tantangan saat ini adalah bagaimana menyajikan informasi yang relevan, benar dan dapat dipercaya. Bakohumas harus mampu mensajikan hal itu di tengah derasnya arus informasi yang belum tentu valid.

    Oleh karena itu, sambung Noer kolaborasi antara berbagai stakeholder, baik dari pemerintah pusat, daerah, maupun dengan masyarakat harus terus diperkuat. Membangun hubungan yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat harus terus dilakukan.

    “Forum ini menjadi wadah penting untuk memperkuat jaringan komunikasi antar lembaga serta membangun sinergi dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang komunikasi publik. Saya yakin dengan semangat kolaborasi dan kesungguhan kita, peran Humas dapat semakin efektif dalam menghadapi tantangan komunikasi di era digital ini,” pintanya. [isa/beq]

  • Perlu Perbaikan Regulasi untuk Tata Kelola Proses Regenasi Kepemimpinan

    Perlu Perbaikan Regulasi untuk Tata Kelola Proses Regenasi Kepemimpinan

    Jakarta (beritajatim.com) – Ketua DPN Bidang Politik dan Pemerintahan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Sutriyono berpendapat, tata kekola dalam penyelenggaraan proses regenerasi kepemimpinan baik di tingkat pusat maupun daerah masih perlu perbaikan dalam hal regulasinya.

    “Seperti Revisi UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 yang menggabungkan tiga Undang-undang, yaitu Pilpres, Pemilihan DPR/DPD/DPRD dan Penyelenggaraan Pemilu yang dilebur menjadi satu UU. Saat ini perlu disesuaikan dengan suasana kebatinan rakyat yang tengah berkembang dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” kata Sutriyono.

    Anggota Komisi II DPR Periode 2015-2019 ini menegaskan, bahwa beberapa UU memang perlu segera direvisi tidak hanya Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu saja, tetapi juga UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda) dan UU Pilkada, termasuk UU Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, serta UU Tata Ruang.

    “Semua perlu dilakukan perubahan dan perbaikan, tidak hanya sekali revisi, tapi bisa berkali-kali disesuaikan dengan tingkat update yang berkembang terhadap suasana kebatinan rakyat. Nah, kita tunggu keputusan politiknya apa, karena pemerintah dan DPR sama-sama mengusulkan revisi,” ujarnya.

    Sutriyono menilai perlunya dilakukan inventarisasi terhadap permasalahan yang muncul dari pelaksanaan UU tersebut, sepertinya halnya UU Pilkada. Sebab, Pilkada menurut sebagian orang dikatakan tidak masuk dalam rezim Pemilu, karena akarnya adalah rezim Pemerintahan Daerah.

    “Makanya banyak yang tidak nyambung kemarin. Karena di UU Pemilu sudah diatur di dalamnya penyelenggara, tetapi di UU Pilkada ini ada pengaturan soal penyelenggara juga,” katanya.

    Sehingga UU Pilkada terkesan tidak update, dan tertinggal dari UU Pemilu. Sebab, UU Pemilu sudah mengatur soal pengawas TPS, sementara UU Pilkada belum mengatur.

    “Jadi ini yang perlu disinkronkan. Termasuk soal tata kelola penyebaran, serta penempatan SDM penyelenggara Pemilu yang sekarang sentralistik di Kesekjenan KPU RI, kalau dulu sekretariat KPUD bagian dari Pemerintah daerah,” ujarnya. [hen/but]

  • DPRD Kota Kediri Setujui Raperda APBD TA 2025

    DPRD Kota Kediri Setujui Raperda APBD TA 2025

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah mendengarkan pendapat akhir fraksi-fraksi sekaligus mengikuti rapat persetujuan atas Raperda tentang APBD Kota Kediri tahun anggaran 2025, di Ruang Sidang DPRD Kota Kediri, Kamis (28/11/2024).

    Pada kesempatan ini, Pj Wali Kota Kediri menjelaskan bahwa penyusunan Perda tentang APBD tahun anggaran 2025 telah disesuaikan dengan arah kebijakan pokok pembangunan Kota Kediri yang tertuang dalam kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) tahun anggaran 2025 yang telah disepakati sebelumnya.

    Berbagai saran masukan serta koreksi yang telah disampaikan oleh DPRD pada saat pembahasan, khususnya pada sisi pendapatan dan sisi belanja serta tolok ukur kinerja dari kegiatan yang akan dilaksanakan, maka telah tersusun Perda tentang APBD tahun anggaran 2025. Dengan struktur yang terdiri dari pendapatan, belanja, maupun pembiayaan dalam rangka mengakomodir kepentingan pelayanan terhadap masyarakat Kota Kediri.

    “Alhamdulillah, dengan semangat yang sama untuk melaksanakan pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat, akhirnya Peraturan Daerah tentang APBD tahun anggaran 2025 ini dapat disetujui bersama. Ini berkat kerjasama dan dukungan semua yang telah membantu mencermati dan menelaah seluruh substansi materi Raperda ini. Keberhasilan yang optimal dalam pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan roda pemerintahan di Kota Kediri menjadi harapan besar bagi kita bersama,” ujar Pj Wali Kota Kediri.

    DPRD Kota Kediri Setujui Raperda APBD TA 2025

    Lebih lanjut, Zanariah juga menyampaikan terima kasih kepada pimpinan dan anggota dewan, pimpinan dan anggota badan anggaran, serta pimpinan dan anggota fraksi yang telah berkenan memberikan saran, sumbangan pemikiran yang positif dan konstruktif.

    Berbagai saran dan rekomendasi dari dewan yang disampaikan selama proses pembahasan dan persetujuan peraturan daerah ini, akan dijadikan catatan penting untuk ditindaklanjuti.

    “Saya minta kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri, untuk segera menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran tahun 2025. Kami juga berharap kemitraan dan sinergi yang telah terjalin, perlu terus diperkuat di masa mendatang” tutupnya.

    Perlu diketahui, fraksi-fraksi DPRD Kota Kediri yang menyampaikan pendapat akhirnya yaitu dari Fraksi Golkar disampaikan oleh Imam Zarkasyi, Fraksi Gerindra disampaikan Sriana, Fraksi PDI Perjuangan disampaikan oleh Soedjoko Adi Purwanto, Fraksi PKB disampaikan oleh Afif Fachrudin Wijaya, Fraksi Gabungan (Demokrat, PKS dan Hanura) disampaikan oleh Azhari.

    Lalu dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara atas persetujuan Raperda tentang APBD Kota Kediri tahun anggaran 2025 dan penyerahan berkas oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Kediri Sudjono Teguh Widjaja kepada Pj Wali Kota Kediri.

    Turut hadir dalam rapat paripurna ini, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Andy Mirnawaty, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, perwakilan Brigif 16 Wira Yudha Kapten Inf Katruf, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri dan anggota DPRD Kota Kediri. [nm/but]

  • Politik Perempuan Punya Tempat di Ranah Minang

    Politik Perempuan Punya Tempat di Ranah Minang

    GELORA.CO – Kemenangan Annisa Suci Ramadhani-Leli Arni versi hitung cepat sebesar 65.184 suara pemilih pada Pilkada 2024, menjadi catatan gemilang tersendiri dalam sejarah kepemimpinan Kota Dharmasraya, Sumatera Barat.

    Dikatakan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat, Alex Indra Lukman, kemenangan ini menjadi bukti perempuan punya tempat tersendiri di Dharmasraya.

    “Pertama kali dalam sejarah Sumatera Barat, bupati dan wakil bupati adalah perempuan,” ungkap Alex Indra Lukman dalam pernyataan tertulis, Kamis, 28 November 2024.

    Pasangan Annisa-Leli unggul dari kolom kosong yang dicoblos masyarakat sebesar 28.601.

     

    “Alhamdulillah, kepercayaan masyarakat Dharmasraya pada Annisa dan Leli Arni yang mencapai angka 69,5 persen, menandakan peran politik perempuan di Ranah Minang ini berada di tempat istimewa,” tuturnya.

    Menurut Alex, besarnya kepercayaan masyarakat Dharmasraya pada Pilkada serentak 2024 ini, sudah terbaca pada dukungan partai politik yang mengusung keduanya.

    Dari 30 kursi DPRD Dharmasraya periode 2024-2029, Annisa dan Leli Arni didukung partai dengan kekuatan 29 kursi.

    Yakni PDI Perjuangan (6 kursi) yang berkoalisi dengan PAN (5 kursi); Partai Gerindra (4 kursi); Golkar (5 kursi); PKB (4 kursi); Demokrat (2 kursi); PPP (1 kursi); Hanura (1 kursi) dan PKS (1 kursi).

    Kepercayaan mayoritas partai pemilik kursi parlemen di Dharmasraya ini, ungkap Alex, menjadi tantangan tersendiri bagi Annisa-Leli dalam menjalankan roda kepemimpinan nanti.

    “Besarnya kepercayaan masyarakat Dharmasraya pada pasangan calon perempuan satu-satunya di Sumbar ini, tentunya harus dijawab dengan kerja nyata selama menjabat nanti,” ungkap Alex.

    “PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Annisa dan Leli Arni, sangat yakin dengan kemampuan dan kompetensi keduanya,” pungkasnya.

  • Dokter Agung: Kemenangan Khofifah-Emil Bukti Masyarakat Jatim Rasakan Kesejahteraan

    Dokter Agung: Kemenangan Khofifah-Emil Bukti Masyarakat Jatim Rasakan Kesejahteraan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak menggelar syukuran kemenangan dengan memotong tumpeng di Posko Pemenangan Jalan Diponegoro pada Rabu (27/11/2024) malam.

    Acara itu dihadiri sejumlah tokoh dan relawan yang ikut merayakan keunggulan Khofifah-Emil versi hitung cepat dari beberapa lembaga survey tersebut.

    Dalam sambutannya, Khofifah meminta agar para relawan mengawal penghitungan dan rekapitulasi suara dari tingkat TPS, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.

    “Di PPK siap? Kawal perhitungan kabupaten/kota siap? Dan tolong kawal sampai final perhitungan di tingkat provinsi,” ujar pidato Khofifah di hadapan para relawan.

    “Apa yang kita lihat hasil quick count adalah bagian kerja keras panjenengan semua, patut kita syukuri bersama. Saya harap jangan ada euforia, sebelum C1 final, PPK final, KPU kabupaten/kota final dan KPU provinsi final,” tambah dia.

    Seperti diketahui. hasil quick count Litbang Kompas hingga pukul 17.36 WIB, data yang masuk sudah 96,75 persen. Khofifah – Emil meraih 58,45 persen, paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta Gus Hans 33,05 persen dan paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim 8,50 persen.

    Khofifah optimis bahwa hitungan cepat versi lembaga survey tidak akan jauh berbeda dengan dengan hasil real count oleh KPU nantinya. Sehingga Khofifah – Emil dapat menjadi gubernur dan wakil gubernur lagi untuk periode kedua.

    “Kita berharap proses akhirnya berjalan dengan baik. Bahwa Jawa Timur berkemajuan terus bisa meraih prestasi terbaiknya mewujudkan Gerbang Baru Nusantara,” tegas dia.

    Di depan ribuan pendukungnya, Cawagub Emil Dardak meminta agar para pendukung mengawal suara Khofifah-Emil sampai hasil resmi dari KPU Jatim diumumkan.

    “Untuk kita semua, yang kita cintai dan kita banggakan bersama mudah-mudahan ditakdirkan sebagai pemimpin Jawa Timur kembali 5 tahun Gubernur Khofifah Indar Parawansa, para masayikh, para Kiai, bu nyai, semuanya, dan tentunya kami banggakan seluruh rekan-rekan tim kemenangan dari seluruh unsur dan rekan-rekan media,” kata Emil di Kantor TPP Jatim Khofifah-Emil, Rabu (27/11/2024).

    Emil optimis bahwa hasil hitung cepat lembaga survey tidak akan banyak berubah dengan hitungan resmi yang akan diumumkan nantinya. Emil meminta kemenangan tersebut terus dikawal sampai nanti pengumuman resmi KPU Jatim.

    Emil menyampaikan terima kasih ke istrinya yakni Arumi Bachsin yang selalu mendampingi dirinya dalam berbagai kesempatan kampanye.

    “Terima kasih kepada istri tercinta atas kerjanya selama ini berkenan untuk mengisi karena Bu Khofifah ini luar biasa yang ingin ketemu beliau se-jawa Timur. Jadi belah duanya enggak cukup, maka akhirnya kita belah tiga (Arumi ikut kampanye),” jelasnya.

    Wakil Ketua Tim Pemenangan Provinsi (TPP) Khofifah-Emil, dr Agung Mulyono mengungkapkan rasa syukur atas kemenangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.

    Tidak hanya itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim itu apresiasi tinggi kepada Khofifah dan Emil Dardak serta sang istri, Arumi Bachsin, yang telah bekerja keras turun meyakinkan masyarakat dalam kampanye.

    Menurut dia, kemenangan tebal Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024, membuktikan masyarakat Jawa Timur sudah merasakan kesejahteraan selama periode kepemimpinan mereka.

    “Partai pengusung yang luar biasa telah menunjukkan komitmen tinggi. Kita semua bekerja keras untuk mendukung ibu Khofifah, mas Emil, dan Mbak Arumi. Kerja keras mereka tak ternilai, dan kami bangga bisa berada di garis depan bersama mereka,” ujar saat hadir dalam pemotongan tumpeng syukuran kemenangan Khofifah-Emil di Posko jalan Diponegoro Surabaya pada Rabu (27/11/2024).

    Anggota DPRD Jatim tiga periode itu juga memuji kekompakan partai pengusung dan relawan yang bekerja keras memastikan untuk memastikan kemenangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.

    Dijelaskan dia, selama ini, seluruh relawan dan tim pemenangan baik di tingkat provinsi dan kabupaten selalu kompak bergerak siang dan malam, meyakinkan masyarakat untuk mencoblos Paslon nomor urut 2 tersebut.

    “Semua tim pemenangan kompak bergerak. Relawan, TPP hingga TPD turun mengawal kemenangan,” jelas ketua relawan Sahabat Dokter Agung (SDA) tersebut.

    Putra kelahiran Banyuwangi itu mengajak para relawan dan tim pemenangan bekerja keras, mengamankan suara Khofifah-Emil hingga penghitungan manual di KPU Jatim. Dokter yang terjun ke dunia politik itu optimis, kemenangan Khofifah-Emil di periode kedua akan semakin membawa kesejahteraan bagi masyatakat Jawa Timur. [tok/aje]

  • Pilkada 2024 Terbesar Sepanjang Sejarah, Berikut Sejumlah Faktanya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 November 2024

    Pilkada 2024 Terbesar Sepanjang Sejarah, Berikut Sejumlah Faktanya Nasional 28 November 2024

    Pilkada 2024 Terbesar Sepanjang Sejarah, Berikut Sejumlah Faktanya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (
    Pilkada
    ) 2024 sudah selesai dilakukan pada Rabu, 27 November 2024.
    Pilkada 2024
    menjadi
    pilkada
    langsung pertama yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Sebab, digelar serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota se-Indonesia.
    Hal tersebut dikonfirmasi oleh Program Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem). Bahkan, Manajer Perludem Fadli Ramadhanil menilai bahwa Pilkada 2024 berjalan dengan baik.
    “Secara umum memang pilkada dapat dikatakan berjalan dengan baik, hanya di beberapa daerah terkendala karena ada beberapa konflik kekerasan yang terjadi. Misal di Papua, di Sumatera Barat (Sumbar) Solok Selatan. Kemudian, ada musibah banjir di Medan, Sumatera Utara,” kata Fadli kepada
    Kompas.com
    , Rabu.
    Namun, menurut dia, Perludem mencatat bahwa masih ada masalah terkait integritas pada penyelenggaraan Pilkada 2024.
    “Pada aspek politik uang, penggunaan sumber daya negara untuk kepentingan calon tertentu itu masih terjadi. Termasuk juga calon kepala daerah yang berstatus terpidana ya atau kemudian berstatus tersangka dalam proses menjelang pemilihan,” ujarnya.
    Fadli lantas menyebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kurang maksimal memberikan informasi kepada pemilih perihal adanya calon kepala daerah yang sudah berstatus tersangka atau terdakwa.
    Namun, Pilkada 2024 tetap menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Berikut sejumlah fakta terkait yang dirangkum
    Kompas.com
    :
    Sejak pilkada digelar secara serentak di beberapa wilayah pada 2015, Pilkada 2024 menjadi yang terbesar karena digelar 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota se-Indonesia secara bersamaan.
    Oleh karena itu, jika ditotal mencapai 545 daerah dan diperkirakan melibatkan 207,1 juta orang sebagai pemilih.
    Diberitakan
    Kompas.com
    dengan mengutip dari
    Kompaspedia
    , Pilkada 2015 digelar serentak di sembilan provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten.
    Kemudian, Pilkada 2017 digelar serentak di tujuh provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Sebanyak 41,2 juta pemilih saat itu memilih kepala daerah yang masa jabatannya habis pada Juli 2016-Desember 2017.
    Selanjutnya, Pilkada Serentak 2018 digelar di 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Jumlah pemilih yang berpartisipasi dalam Pilkada 2018 mencapai 152 juta orang.
    Pilkada Serentak 2020 Pilkada serentak selanjutnya berlangsung pada 9 Desember 2020 di sembilan provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten. Sebanyak 100,3 juta pemilih menggunakan hak pilihnya.
    Selain terbanyak dari jumlah daerah, Pilkada 2024 juga diikuti oleh 1.553 pasangan calon (paslon) kepala daerah, sebagaimana diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
    “Dari total 1.561 pasangan calon yang mendaftar ke KPU, baik di tingkat provinsi, kemudian ke kabupaten/kota… KPU, baik tingkat provinsi, kabupaten-kota, telah menetapkan 1.553 pasangan calon,” kata anggota KPU RI, August Mellaz, dalam jumpa pers pada Senin, 23 September 2024.
    Dari 1.553 itu, 103 di antaranya merupakan pasangan calon gubernur-wakil gubernur; 284 pasangan wali kota dan wakilnya; dan 1.166 sisanya merupakan pasangan calon bupati dan wakilnya.
    Kemudian, dari 1.553 paslon kepala daerah tersebut, 1.500 di antaranya merupakan usungan partai politik/gabungan partai politik. Sedangkan 53 sisanya merupakan pasangan calon jalur independen/nonpartai/perseorangan.
    Jumlah paslon pada Pilkada 2024 itu meningkat sedikit dibandingkan Pilkada serentak 2020 yakni 1.549 calon kepala daerah. Padahal, dari sisi jumlah daerah yang menggelar pilkada pada tahun tersebut hanya kurang lebih setengahnya dari tahun 2024.
    Kemudian, jumlah paslon kepala daerah pada Pilkada 2024 lebih sedikit dibanding Pilkada 2015. Padahal, jumlah daerah yang menggelar pemilihan hanya setengahnya.
    Pilkada 2015 digelar serentak di sembilan provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten. Apabila ditotal menjadi 269 daerah.
    Perbandingan antar daerah yang menggelar pilkada dengan jumlah paslon kepala daerah yang cenderung menurun pada Pilkada 2024, rupanya dipengaruhi dengan meningkatnya jumlah calon tunggal.
    KPU RI mengonfirmasi bahwa pasangan calon tunggal yang berlaga pada
    Pilkada Serentak 2024
    sebanyak hanya 37 paslon.
    Jumlah tersebut menurun dari sebelumnya ada 44 bakal pasangan calon tunggal yang akan mendaftar ke KPU setempat.
    Penurunan itu ada andil dari Mahkamah Konstitusi (MK) mengatur ulang besaran ambang batas pencalonan kepala daerah yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (Pilkada).
    Tak hanya itu, MK lewat putusan nomor 60/PUU-XXII/2024 menyatakan inkonstitusional Pasal 40 ayat (3) UU 10/2016 yang mengatur hanya partai politik yang memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang bisa mencalonkan kepala daerah.
    “Mengabulkan permohonan para pemohon untuk sebagian. Menyatakan Pasal 40 ayat (3) UU 10/2016 bertentangan dengan Undang Undang Dasar (UUD) NRI 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat,” kata Ketua MK Suhartoyo saat membacakan putusan pada Selasa, 20 Agustus 2024.
    Diketahui, putusan MK nomor 60 tersebut mengabulkan sebagian gugatan yang diajukan Partai Buruh dan Partai Gelora terkait uji materi Pasal 40 ayat (3) UU 10/2016 tentang Pilkada yang mengatur mengenai syarat pengajuan calon kepala daerah oleh parpol atau gabungan parpol.
    Oleh karenanya, parpol atau gabungan parpol peserta pemilu yang memiliki suara sah bisa mengajukan calon kepala daerah tanpa harus mendapatkan kursi di DPRD.
    Kemudian, ambang batas pencalonan kepala daerah oleh parpol atau gabungan parpol tidak lagi sebesar 25 persen perolehan suara hasil pemilihan anggota DPRD atau 20 persen kursi di DPRD. Melainkan antara 6,5-10 persen.
    Setelah keluarnya putusan MK, KPU memperpanjang masa pendaftaran dan membuka kembali penerimaan berkas pencalonan di wilayah-wilayah yang sebelumnya hanya memiliki calon tunggal.
    Oleh karenanya, jumlah calon tunggal pada Pilkada 2024 menurun dari 44 menjadi 37 paslon.
    Jika dibandingkan dengan Pilkada 2020, jumlah calon tunggal Pilkada 2024 cenderung meningkat.
    Namun, apabila dibandingkan antara persentase jumlah daerah yang menggelar pilkada dengan jumlah calon tunggal, maka presentasenya cenderung menurun.
    Pada 2020, sebanyak 25 calon tunggal tersebar di 270 daerah (9,26 persen). Sedangkan pada 2024, sebanyak 37 bakal paslon tunggal tersebar di 545 daerah (6,79 persen).
    Dikutip dari
    Kompaspedia
    , jumlah partisipasi perempuan pada Pilkada 2024 meningkat.

    Pada Pilkada Serentak 2015, dari 1.646 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, 124 di antaranya adalah perempuan.
    Namun, pada Pilkada 2017, jumlah ini menurun menjadi hanya 44 perempuan dari 614 calon.
    Kemudian, pada Pilkada 2024, terjadi peningkatan tren partisipasi perempuan. Untuk posisi Gubernur dan Wakil Gubernur, terdapat 18 perempuan yang ikut mencalonkan diri.
    Di tingkat Bupati dan Wakil Bupati, jumlah calon perempuan mencapai angka 210 perempuan.
    Sementara itu, untuk tingkat Walikota dan Wakil Walikota, terdapat 81 perempuan yang turut bersaing pada Pilkada 2024.
    Sebelum pemungutan suara dilakukan, lima calon kepala daerah diberitakan
    Kompas.com
    meninggal dunia.
    Antara lain, bakal Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Aceh, Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab dipanggil Tu Sop. Dia meninggal dunia di Jakarta, Sabtu 7 September 2024.
    “Sakit seperti yang dikeluhkan sebelumnya, sakit dalam perut, dugaan sementara lambung,” Juru Bicara Elemen Sipil sekaligus kerabat Tu Sop, Zufikar Muhammad
    Melalui musyawarah partai koalisi, akhirnya Muhammad Fadhil Rahmi ditunjuk menggantikan Tu Sop sebagai bakal cawagub mendampingi Bustami Hamzah untuk Pilkada Aceh 2024.
    Kedua, Cawagub Papua Selatan nomor urut 1, Petrus Safan yang berpasangan dengan Darius Gewilon Gebze.
    Petrus tutup usia di RSUD Merauke pada Sabtu, 28 September 2024 sekitar pukul 15.15 WIT, diduga karena kelelahan setelah menjalani rutinitas padat selama tahapan Pilkada.
    Pengganti Petrus Safan baru diumumkan oleh KPU Papua Selatan pada 11 Oktober 2024, yaitu Yusak Yaluwo.
    Ketiga, ada Calon Gubernur (Cagub) Maluku Utara, Benny Laos yang meninggal saat hendak berkampanye di Desa Kawalo, Kabupaten Pulau Taliabu bersama tim sukses dan istrinya, Sheryl Tjoanda.
    Speedboat “Bella 72” yang ditumpanginya meledak dan terbakar saat pengisian BBM di Pelabuhan Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kepulauan Taliabu, Maluku Utara pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
    Delapan partai koalisi akhirnya mengusung Sheryl Tjoanda sebagai Cagub Maluku Utara menggantikan suaminya.
    Keempat, ada Cawagub Papua Tengah, Ausilius You Tak yang dinyatakan meninggal dunia di RSCM Jakarta pada Rabu, 16 Oktober 2024 sekitar pukul 19.40 WIB.
    Kemudian, John Wempi Wetipo selaku Cagub Papua Tengah nomor urut 1 bersama partai koalisi lantas mengajukan Agustinus Anggaibak sebagai cagub kepada KPU Papua Tengah.
    Kelima, Calon Bupati (Cabup) Ciamis, Yana D Putra yang meninggal dunia di RS Borromeus, Bandung, Jawa Barat pada Senin, 25 November 2024.
    Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Andang Firman mengatakan, almarhum wafat karena serangan jantung dan dilarikan ke RS Boromeus untuk mendapatkan pertolongan medis.
    Menanggapi kabar ini, Ketua KPU RI Mochammad Afifudin menyatakan, pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Ciamis akan tetap berlangsung tanpa ada penggantian calon.
    “Jadi tidak ada penggantian calon dalam masa satu bulan. Ketika yang bersangkutan meninggal, jadi tetap dilakukan pemilihan,” ujarnya.
    Apabila terpilih, cawabup tersebut akan digantikan melalui proses di DPRD.
    Namun, ada juga sisi gelap dari pelaksanaan Pilkada 2024, yakni ada calon kepala daerah yang tetap bisa berkontestasi padahal sudah berstatus sebagai tersangka kasus tindak pidana hingga dugaan korupsi.
    Terbaru, yang cukup menuai pro kontra adalah Gubenur Bengkulu, Rohidin Mersyah yang tetap bisa dipilih pada Pilkada 2024, padahal sudah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
    Rohidin Mersyah maju kembali menjadi calon gubernur (cagub) pada Pilkada Bengkulu 2024.
    Berpasangan dengan Meriani, Rohidin Mersyah diusung oleh Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura.
    Rohidin Mersyah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan karena kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Bengkulu pada Minggu, 24 November 2024.
    Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin menjelaskan bahwa meskipun Rohidin saat ini berstatus tersangka dalam kasus pemerasan, hal itu tidak menghalangi proses pelantikan jika yang bersangkutan terpilih sebagai gubernur.
    Menurut Afifuddin, aturan ini merujuk pada Pasal 163 ayat 6, 7, dan 8 dari Undang-Undang (UU) Pilkada.
    “Secara normatif kami ingin menyampaikan, dalam hal calon gubernur atau wakil nantinya terpilih, ditetapkan menjadi, jika yang terpilih tersangka pada saat pelantikan, yang bersangkutan tetap dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur,” kata Afifuddin saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polkam, Jakarta pada 25 November 2024
    Artinya, meskipun Rohidin Mersyah berstatus tersangka, proses pelantikan tetap dapat dilanjutkan jika memenangkan Pilkada Bengkulu.
    Berikut bunyi Pasal 163 ayat (6) UU Pilkada, ”
    Dalam hal calon gubernur dan/atau calon wakil gubernur terpilih ditetapkan menjadi tersangka pada saat pelantikan, yang bersangkutan tetap dilantik menjadi gubernur dan/atau wakil gubernur
    ”.
    Namun, ketentuan ini tidak berlaku jika Rohidin sudah berstatus terpidana ketika pelantikan berlangsung.
    “Dalam hal calon gubernur dan wakil gubernur terpilih ditetapkan menjadi terpidana, berdasarkan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, pada saat pelantikan, yang bersangkutan tetap dilantik, dan atau wakil gubernur juga diberhentikan sebagai gubernur dan wakil gubernur kalau sudah terpidana,” ujar Afifuddin.
    Tak hanya bisa dilantik jika terpilih, KPU mengaku baru dapat membatalkan pencalonan seorang calon kepala daerah setelah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
    “Cagub tersebut masih berstatus sebagai calon, dan KPU baru bisa membatalkan pencalonannya, kalau sekiranya sudah ada putusan pengadilan yang sudah inkrah,” kata Anggota KPU Idham Holik sebagaimana diberitakan Kompas.com pada 25 November 2024.
    Menurut dia, ketentuan ini merujuk pada UU Pilkada yang memberikan dasar hukum bagi KPU untuk melanjutkan proses pencalonan hingga ada keputusan pengadilan yang sah dan final.
    Dalam skenario di mana Rohidin nantinya divonis sebagai terpidana, aturan dalam Pasal 164 ayat 6-8 UU Pilkada juga mengatur tentang nasib calon yang terpidana.
    Pasal-pasal tersebut menegaskan bahwa meskipun seorang calon terpidana tetap dilantik, pada saat pelantikan, yang bersangkutan langsung diberhentikan dari jabatannya.
    Pasal 164 ayat (6) menyebutkan, “Dalam hal calon Bupati/Walikota dan/atau calon Wakil Bupati/Wakil Walikota terpilih ditetapkan menjadi tersangka pada saat pelantikan, yang bersangkutan tetap dilantik menjadi Bupati/Walikota dan/atau Wakil Bupati/Wakil Walikota”.
    Sedangkan dalam ayat (7) dan (8) menyebutkan, jika calon terpilih sudah berstatus terpidana, ia akan langsung diberhentikan sebagai kepala daerah.
    Dengan demikian, meskipun Rohidin memiliki status tersangka saat ini, KPU dan aturan hukum yang berlaku memberikan jalan untuk tetap melantik jika dia terpilih, asalkan belum berstatus terpidana saat pelantikan.
    Selain Rohidin, ada empat calon kepala daerah lainnya yang juga terjerat kasus pidana hingga dugaan korupsi.
    Antara lain, calon bupati (Cabup) Biak Numfor berinisial HAN (Herry Ario Naap) yang sudah menjadi tersangka kasus kekerasan seksual.
    “Tersangka kita tangkap tadi pagi pukul 05.30 WIT,” ujar Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Achmad Fauzi di Jayapura pada Jumat, 22 November 2024.
    Kemudian, ada cawagub pada Pilkada Kota Metro, Qomaru Zaman. Dia ditetapkan tersangka oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Metro atas dugaan pelanggaran kampanye yang memanfaatkan fasilitas negara berupa pembagian bansos.
    Merespons hal tersebut, KPU diketahui akhirnya membatalkan pecalonan Qomaru Zaman pada Pilkada Kota Metro.
    Selanjutnya, ada nama Bupati Situbondo nonaktif, Karna Suswandi. KPK diketahui dua kali memenangkan praperadilan melawan Karna Suswandi terkait perkara dugaan korupsi alokasi dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Situbondo.
    “Pada hari Selasa (26/11/2024), KPK kembali memenangkan gugatan praperadilan pada perkara dugaan TPK dan penerimaan suap terkait pengelolaan dana PEN serta pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Situbondo yang diajukan tersangka KS,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangannya pada 27 November 2024.
    Tessa mengatakan, putusan hakim dalam praperadilan tersebut memperkuat bahwa penanganan perkara Bupati nonaktif Situbondo Karna Suswandi sesuai prosedur.
    (Sumber: Zuhri Noviandi, Fuci manupapami, Alinda Hardiantoro, Candra Nugraha, Chella Defa Anjelina | Editor: Dita Angga Rusiana, Andi Hartik, Rachmawati, Reni Susanti, Rizal Setyo Nugroho)
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menang Quick Count, Sanusi: Ini Kemenangan Rakyat Kabupaten Malang

    Menang Quick Count, Sanusi: Ini Kemenangan Rakyat Kabupaten Malang

    Malang (beritajatim.com)– Calon Bupati Malang nomor urut 1 HM Sanusi mengucapkan terimakasih atas dukungan masyarakat Kabupaten Malang usai meraih 67 persen suara dalam Pilkada Kabupaten Malang, Rabu (27/11/2024) malam di Hotel Grand Kanjuruhan, Kepanjen.

    “Terimakasih masyarakat semuanya. Ini adalah kemenangan masyarakat Kabupaten Malang. Terimakasih dari hasil quick count telah mempercayakan kepada saya dan Bu Nyai Lathifah. Dan kemenangan ini adalah kemenangan rakyat di Kabupaten Malang,” tegas Sanusi.

    Dalam proses hitung cepat dari Lembaga Survey terverifikasi KPU Kabupaten Malang, SeMart Politica, Pasangan Sanusi-Lathifah (SALAF) meraup 67 persen suara. Sementara Paslon Gunawan dan Umar Usman nomer urut 2, memperoleh 33 persen suara.

    “Saya juga sampaikan terimakasih pada partai pengusung yaitu PDIP, PKB, Gerindra, Partai NasDem, PPP Perindo, PSI, PAN, Partai Gelora, PBB dan semua partai yang mendukung saya. Saya ucapkan juga terimakasih pada tim kemenangan yang telah bekerja keras mendukung pasangan SALAF, sehingga berdasarkan hasil quick count sudah mendapatkan angka di 67 persen,” ujar Sanusi.

    “Mudah-mudahan kemenangan ini mendapatkan ridho Allah SWT,” tambah Sanusi.

    Menurut Sanusi, kemenangan sesuai hasil quick count ini adalah kemenangan rakyat Kabupaten Malang. “Ini kemenangan rakyat Kabupaten Malang. Karena saya adalah bagian kecil dari masyarakat Kabupaten Malang,” tutur Sanusi.

    Ditempat sama, Lathifah Shohib memohon doa agar bisa mengemban amanah masyarakat Kabupaten Malang.

    “Kami paslon nomer 1 mohon doanya, mudah-mudahan kami dapat melaksanakan amanah, sekali lagi terimakasih pada semua pihak yang mendukung kami,” beber Nyai Lathifah.

    Mantan Anggota DPRD RI dari PKB itu menambahkan, pihaknya berharap hasil hitung cepat hari ini akan sesuai dengan real count yang dikeluarkan KPU Kabupaten Malang.

    “Semoga real count nya sama dengan hasil quick count hari ini. Terimakasih pada kawan kawan media yang sudah membersamai kami selama masa kampanye. Mudah-mudahan kebersamaan kita ini terus berlanjut sampai tahun depan,” Lathifah mengakhiri. [yog/aje]

  • HUT ke-16 Tangsel Momen Refleksi dan Optimisme untuk Masa Depan

    HUT ke-16 Tangsel Momen Refleksi dan Optimisme untuk Masa Depan

    Tangerang Selatan: Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Kota Tangerang Selatan menjadi momen refleksi sekaligus proyeksi masa depan kota yang terus berkembang.

    Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengatakan ini juga menjadi momen penting untuk meninjau kembali langkah yang telah diambil selama 16 tahun terakhir untuk memperbaiki kekurangan sekaligus melanjutkan keberhasilan.

    “Setiap tanggal 26 November, kita memperingati hari jadi Kota Tangerang Selatan. Hari ini, kota yang kita cintai ini genap berusia 16 tahun. Momen ini adalah waktu yang tepat untuk bersyukur dan melakukan refleksi atas apa yang telah kita capai serta apa yang akan kita lakukan di masa depan,” kata Benyamin dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan, Selasa, 26 November 2024.
     

    Benyamin menjelaskan refleksi pencapaian ini harus diiringi dengan optimism sebagai sikap mendasar dalam membangun kota yang mandiri dan berdaya saing.  

    “Prinsip dan sikap optimisme inilah yang seharusnya senantiasa kita teruskan dan pelihara. Dengan optimisme, kita memiliki semangat dan kemauan untuk bekerja keras serta mencari solusi bagi setiap tantangan yang ada,” jelasnya.  

    Benyamin menjelaskan HUT ke-16 Tangsel kali ini mengusung tema, ‘Konektivitas dalam Kreativitas’ yang mencerminkan pentingnya hubungan yang harmonis antara semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah, dunia pendidikan, dunia usaha, dan media. 

    Sinergi inilah yang menjadi kunci pembangunan yang lebih dinamis dan visioner, sesuai dengan karakter Tangerang Selatan sebagai kota yang cerdas, modern, dan religius.  

    “Kota kita senantiasa membutuhkan dan menunggu ide, gagasan dan juga inovasi dari kita semua. Ini yang akan membuat kota kita menjadi wilayah yang terus maju, berkembang dan mampu memperlihatkan potensi terbaiknya,” ungkapnya.

    Tangerang Selatan: Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Kota Tangerang Selatan menjadi momen refleksi sekaligus proyeksi masa depan kota yang terus berkembang.
     
    Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengatakan ini juga menjadi momen penting untuk meninjau kembali langkah yang telah diambil selama 16 tahun terakhir untuk memperbaiki kekurangan sekaligus melanjutkan keberhasilan.
     
    “Setiap tanggal 26 November, kita memperingati hari jadi Kota Tangerang Selatan. Hari ini, kota yang kita cintai ini genap berusia 16 tahun. Momen ini adalah waktu yang tepat untuk bersyukur dan melakukan refleksi atas apa yang telah kita capai serta apa yang akan kita lakukan di masa depan,” kata Benyamin dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan, Selasa, 26 November 2024.
     

    Benyamin menjelaskan refleksi pencapaian ini harus diiringi dengan optimism sebagai sikap mendasar dalam membangun kota yang mandiri dan berdaya saing.  
    “Prinsip dan sikap optimisme inilah yang seharusnya senantiasa kita teruskan dan pelihara. Dengan optimisme, kita memiliki semangat dan kemauan untuk bekerja keras serta mencari solusi bagi setiap tantangan yang ada,” jelasnya.  
     
    Benyamin menjelaskan HUT ke-16 Tangsel kali ini mengusung tema, ‘Konektivitas dalam Kreativitas’ yang mencerminkan pentingnya hubungan yang harmonis antara semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah, dunia pendidikan, dunia usaha, dan media. 
     
    Sinergi inilah yang menjadi kunci pembangunan yang lebih dinamis dan visioner, sesuai dengan karakter Tangerang Selatan sebagai kota yang cerdas, modern, dan religius.  
     
    “Kota kita senantiasa membutuhkan dan menunggu ide, gagasan dan juga inovasi dari kita semua. Ini yang akan membuat kota kita menjadi wilayah yang terus maju, berkembang dan mampu memperlihatkan potensi terbaiknya,” ungkapnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Pasangan Dedi-Erwan yakin hasil resmi tak jauh dengan hitung cepat

    Pasangan Dedi-Erwan yakin hasil resmi tak jauh dengan hitung cepat

    Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan meyakini bahwa hasil resmi pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar 2024 oleh KPU, tidak akan berbeda jauh dengan hitung cepat (quick count) yang memenangkan mereka.

    “Insya Allah hasil quick count lembaga survei pun tidak terlalu jauh, karena kredibilitas mereka pun dipertaruhkan. Hasil quick count ini tidak berbeda jauh dari hasil sesungguhnya nanti,” kata Erwan pasca pemantauan hasil hitung cepat di Bandung, Rabu.

    Menyadari bahwa hasil resmi perhitungan KPU masih membutuhkan waktu, Erwan mengatakan pihaknya akan mengawal perolehan suara mereka dengan cara mengumpulkan data C1 dari TPS yang didapatkan para saksi yang diturunkan hingga tuntas.

    “Setelah quick count ini kita akan kawal terus, nanti kita cocokkan dan kita kawal data-data hasil suara tersebut. Kami kawal terus dari seluruh TPS nanti kita kumpulkan bukti C1-nya,” ucapnya.

    Selain itu, Erwan mengatakan bahwa pihaknya juga mempersiapkan diri untuk menghadapi gugatan atas hasil Pilkada Jabar 2024 ini dengan mengumpulkan berbagai dokumen yang dibutuhkan.

    “Kalau terjadi gugatan kami siap. Tapi menurut undang-undang juga kalau di atas dua persen atau tiga persen itu tidak ada gugatan, apalagi dilihat dari margin kita di atas 40 persen. Insya Allah ini sudah aman,” tuturnya.

    Di lokasi yang sama, Sekretaris Tim Pemenangan Dedi-Erwan, MQ Iswara bersyukur atas perolehan suara hasil hitung cepat yang diraih oleh pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, di mana berdasarkan berbagai lembaga survei, pasangan ini unggul di atas 60 persen di atas tiga pasangan lainnya di Pilgub Jabar 2024.

    Iswara optimistis dengan melihat perolehan hasil dari kerja keras seluruh tim pemenangan, mulai dari kader partai, relawan, hingga masyarakat tersebut, Dedi-Erwan akan menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur Jabar periode 2025-2030.

    “Tentunya ini bukan pekerjaan mudah, kami melihat ini adalah kerja keras Kang Dedi dan Kang Erwan itu sendiri tentunya, didukung oleh keluarga besarnya. Juga didukung oleh 14 partai pengusung dan relawan,” katanya.

    Iswara mengklaim bahwa pasangan Dedi-Erwan menang hampir di seluruh wilayah di Jabar dengan kemenangan tertinggi berada di Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Sumedang.

    Hal ini, kata Iswara, karena secara ketokohan, Dedi-Erwan sudah banyak dikenal masyarakat Jabar, seperti Dedi yang merupakan mantan wakil bupati, mantan bupati dua periode dan mantan anggota DPR RI. Sementara Erwan merupakan mantan Ketua DPRD Kota Bandung dan mantan Wakil Bupati Sumedang.

    “Bisa disampaikan bahwa kami menang di 27 kabupaten/kota, jadi menang di seluruhnya. Hasil tertinggi itu terdapat di beberapa daerah yaitu di Subang, Kabupaten Purwakarta dan Sumedang di atas 70 persen. Tapi average, semua (daerah) Kang Dedi dan Kang Erwan di atas 60 persen. Ini karena calon yang diusung bukan kaleng-kaleng dan pengaruh dari kerja keras partai pengusung dan relawan,” ucapnya.

    Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024 ini, diikuti empat paslon gubernur dan wakil gubernur, yakni pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).

    Pasangan Acep-Gita diusung oleh PKB; pasangan Jeje-Ronal diusung PDIP; pasangan Syaikhu-Ilham diusung Partai NasDem, PKS, dan PPP; sementara pasangan Dedi-Erwan diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.