Kementrian Lembaga: DPRD

  • Gelar Perkara Bocornya Soda Api Telah Selesai, Polisi Segera Umumkan Tersangka

    Gelar Perkara Bocornya Soda Api Telah Selesai, Polisi Segera Umumkan Tersangka

    JABAR EKSPRES – Jajaran Kepolisian Resort Cimahi telah selesai melaksanakan gelar perkara insiden bocornya truk pembawa cairan kimia berjenis caustic soda liquid di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Selasa (24/12/2024) lalu.

    Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Sat Lantas Polres Cimahi, Ipda Bayu Subakti menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan titik terang terkait penyebab bocornya truk pembawa cairan kimia ini di Kabupaten Bandung Barat.

    “Kami sudah melakukan gelar perkara, dugaan awal penyebab kebocoran itu dari pipa di bawah tangki mobil yang tertutup ban serep,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2025).

    BACA JUGA: Badan Kehormatan DPRD Banjar Angkat Bicara Soal Pelanggaran Kode Etik

    Ia menambahkan, kesimpulan penyebab pasti kebocoran truk tersebut menunggu hasil pemeriksaan saksi dan ahli pada proses investigasi yang tengah dilakukan.

    “Untuk detailnya kami mohon waktu karena perlu pendalaman dari para ahli. Kita periksa 15 saksi mulai dari korban, terlapor, pemilik perusahaan, dan ahli,” katanya.

    Lebih lanjut ia mengatakan, untuk saat ini peristiwa kasus bocornya cairan kimia tersebut telah naik statusnya dari tahap penyelidikan menjadi tahap penyidikan.

    BACA JUGA: DPRD Cimahi Targetkan 22 Raperda Tuntas di 2025, Fokus pada Sinkronisasi RPJMD dengan Janji Politik

    “Kami sudah menaikkan tahap penyelidikan kasus tumpahan cairan kimia itu menjadi penyidikan. Pasti nanti ada penetapan tersangka, namun kami harus menetapkan mekanisme sesuai prosedur penyidikan,” katanya.

    Ia menegaskan, saat ini sopir truk tangki berinisial WG yang mengendarai truk pembawa cairan kimia berjenis soda api tersebut masih status saksi dan wajib lapor.

    “Dugaan pelanggarannya itu Pasal 310 ayat 1 dan 2 yaitu kecelakaan yang menyebabkan kerugian materi dan luka. Untuk sopir saat ini berstatus saksi dengan ketentuan wajib lapor,” tandasnya.

    BACA JUGA: Pelaku UMKM Merapat! Begini Cara Daftar Bansos BPUM Rp2,4 Juta Terbaru 2025

    Sekedar diketahui, sebanyak 500 lebih kendaraan rusak serta 100 pengendara mengalami luka-luka usai terkena cairan kimia Coustic Soda Liquid NaOH-48 persen atau biasa disebut soda api yang tumpah di sepanjang Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat.

    Cairan berbahaya tersebut diproduksi oleh perusahaan kertas PT Pindo Deli di Karawang, Jawa Barat. Lalu, cairan itu diangkut menggunakan kendaraan tangki milik CV Yasin Multi Pratama berukuran 20.000 liter dengan tujuan Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung.

  • Sanksi Menanti Kios Penjual Pupuk Subsidi Melebihi HET di Pamekasan

    Sanksi Menanti Kios Penjual Pupuk Subsidi Melebihi HET di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mengingatkan pemilik kios pupuk bersubsidi agar tidak menjual pupuk subsidi di luar ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan.

    Bahkan para pemilik kios pupuk bersubsidi juga terancam sanksi jika menjual pupuk subsidi melebihi ketentuan HET. “Ini penting kami sampaikan, karena harga pupuk subsidi yang dijual kepada petani sudah ditentukan,” kata Kabid Produksi Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, Andi Ali Syahbana, Kamis (2/1/2025).

    “Apabila ada penjualan yang terjadi di lapangan, dan melebihi ketentuan yang sudah ditetapkan (sesuai HET), hal itu merupakan bentuk pelanggaran, dan tentunya ada konsekwensi,” ungkapnya.

    Guna mengantisipasi dan menanggulangi hal itu, pihaknya bersama tim dari institusi lain yang tergabung dalam Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3), selalu melakukan pemantauan distribusi dan harga pupuk di Pamekasan. “Sejauh yang kami lakukan, belum ditemukan adanya penjualan yang melebihi HET,” imbuhnya.

    “Jika ada petani di Pamekasan, yang membeli pupuk subsidi melebihi HET di kios penjual pupuk bersubsidi, silahkan laporkan kepada kami (DKPP atau KP3). Jika terbukti tentu kami sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

    Jenis sanksi bagi pemilik kios yang menjual pupuk bersubsidi melebihi HET, nantinya bisa mendapatkan sanksi berupa teguran lisan, tertulis hingga pencabutan izin usaha. “Sebelumnya ada laporan penjualan pupuk bersubsidi melebihi HET di DPRD Pamekasan,” sambung Andi.

    “Dalam laporan itu dijelaskan jika ada sebagian kios pupuk di Pamekasan, menjual pupuk subsidi seharga Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu per sak untuk jenis pupuk Urea dan NPK. Padahal HET pupuk Urea seharga Rp 112 ribu untuk 50 kilogram (kg), dan NPK seharga Rp 117 ribu,” jelasnya.

    Maka dari itu, pihaknya mengingatkan kepada para pemilik kios pupuk bersubsidi agar mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan. “Karena itu, tolong sampaikan kepada kami, pemilik kios pupuk bersubsidi yang menjual melebihi HET, dan akan kami sanksi,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Badan Kehormatan DPRD Banjar Angkat Bicara Soal Pelanggaran Kode Etik

    Badan Kehormatan DPRD Banjar Angkat Bicara Soal Pelanggaran Kode Etik

    JABAR EKSPRES – Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Banjar, Sutopo, memberikan pernyataan mengenai kasus yang melibatkan anggota DPRD Banjar dari Fraksi PDI Perjuangan, Nasanto, yang dilaporkan oleh istri sahnya terkait masalah dugaan perzinahan.

    Sutopo menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil laporan dari kepolisian sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

    Hingga saat ini, Sutopo mengungkapkan bahwa Badan Kehormatan belum menerima laporan resmi dari istri sah Nasanto, yang berinisial ‘U’, mengenai dugaan pelanggaran kode etik.

    BACA JUGA: Cair Lagi Saldo Gratis Rp140.000 dari Aplikasi Resmi & Cepat Transfer Ke Akun

    “Sampai saat ini kami di BK belum menerima laporan dari yang bersangkutan (U). Kami akan menunggu hasil dari pihak kepolisian sebagai rujukan untuk tindak lanjut di BK DPRD Banjar,” ujar Sutopo melalui sambungan telepon pada Kamis, 2 Januari 2025.

    Sutopo menjelaskan bahwa langkah yang dapat diambil oleh Badan Kehormatan terkait kasus ini terbatas pada pembuatan rekomendasi.

    “Jadi, badan kehormatan (BK) DPRD itu tidak bisa mengambil keputusan tapi membuat rekomendasi. Baik itu kepada ketua DPRD yang mungkin ditindaklanjuti lagi ke partai,” tambahnya.

    BACA JUGA: DPRD Cimahi Targetkan 22 Raperda Tuntas di 2025, Fokus pada Sinkronisasi RPJMD dengan Janji Politik

    Sementara itu, Nova Chalima Girsang, kuasa hukum ‘U’, menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Nasanto telah melanggar norma-norma moral, kode etik, dan peraturan tata tertib anggota DPRD.

    “Bahwa yang dilakukan oleh yang bersangkutan (N) selaku anggota DPRD Kota Banjar, telah melanggar kepatuhan terhadap moral, kode etik, atau peraturan tata tertib anggota DPRD, yang seharusnya menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas wakil rakyat,” kata Nova.

    Sebelumnya, diberitakan bahwa seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjar berinisial ‘N’ dilaporkan oleh istri sahnya berinisial ‘U’ ke pihak kepolisian.

    BACA JUGA: Pelaku UMKM Merapat! Begini Cara Daftar Bansos BPUM Rp2,4 Juta Terbaru 2025

    Laporan ini berkaitan dengan dugaan bahwa Nasanto diduga telah berzina dan akhirnya menikah siri dengan seorang wanita lain (WIL).

    Pada hari Kamis, 2 Januari 2025, U bersama anaknya didampingi pengacara mendatangi ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Banjar untuk mengajukan laporan.

  • Resah Job Artis Sepi, Dede Sunandar Lakoni Kerja Jadi Pramusaji Demi Anak Istri, Singgung Tabungan

    Resah Job Artis Sepi, Dede Sunandar Lakoni Kerja Jadi Pramusaji Demi Anak Istri, Singgung Tabungan

    TRIBUNJATIM.COM – Artis Dede Sunandar mengakui dirinya memang menjadi pelayan di sebuah restoran.

    Ia bekerja di daerah  Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

    Pengakuan itu pasca sebelumnya viral foto pria yang diduga Dede Sunandar menjadi seorang pramusaji.

    Dede Sunandar juga membenarkan jika foto itu adalah dirinya.

    Ia mengaku butuh duit karena job artis sepi.

    Dede Sunandar mulai tak laris lagi di televisi, semenjak kalah dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, ia gagal lolos jadi anggota DPRD Kota Bekasi.

    Kabarnya kini Dede Sunandar bekerja jadi pramusaji di sebuah restoran di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Dede Sunandar membenarkan hal tersebut. Ia mengakui diterima kerja di sebuah resto, dengan mengurusi bagian event serta membantu pekerjaan pramusaji hingga barista.

    “Pas dapat kerjaan ini ambil aja, kebetulan Dede pernah bekerja di resto Jepang juga,” kata Dede Sunandar ketika ditemui di PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (31/12/2024).

    Dede mengakui ia harus menerima tawaran pekerjaan di resto itu karena himpitan ekonomi, serta tanggung jawabnya sebagai suami dan imam dalam keluarganya.

    Dede harus bisa bekerja apapun demi menghidupi istri dan ketiga anaknya, agar bisa makan dan sekolah.

    “Karena memang di televisi belum ada panggilan syuting atau jadi bintang tamu. Selagi ada pekerjaan, ya udah ambil aja buat istri dan anak,” ucap pria berusia 34 tahun tersebut.

    “Kalau bicara uang di tabungan mah ada aja, cuma kan pasti menipis terus, jadi apapun yang bisa dikerjakan ya dikerjakan,” sambungnya.

    Dede mengaku bekerja sebagai pramusaji dan bagian event di resto tersebut sejak November 2024. 

    Ia senang masih bisa mendapatkan pekerjaan ditengah kariernya di televisi yang sudah tidak laris lagi.

    “Kalau nominal gaji ya jadi artis besar. Kalau ini bulanan ketutup buat anak istri dan biaya sekolah. Emang gak glamour, biasa aja tapi saya nyaman banget sih,” jelasnya.

    Dede pun sering ditegur pengunjung yang mengenalinya, serta ditanya alasan mengapa sampai bekerja menjadi pramusaji bukan fokus berkarier sebagai Komedian atau artis.

    “Ada yang nanya pasti, cuma Dede jelasin ya di televisi belum ada panggilan. Pas dapat kerjaan begini, ya udah diterima aja yang penting bisa kasih makan anak istri,” terangnya.

    Dede Sunandar pun tidak mau menutupi kehidupannya saat ini kepada masyarakat Indonesia. Ia tak gengsi mengaku bekerja sebagai pramusaji di restoran.

    ‘Gak ada gengsi, kalau gengsi anak istri gabisa makan. Biaya sekolah luar biasa, seorang ayah harus kerja keras,” ujar Dede Sunandar.

    Sosok Dede Sunandar

    Artis yang dulu gagal saat mencalonkan diri menjadi anggota legislatif, kini diduga bekerja menjadi pelayan.

    Diketahui, Dede Sunandar sempat mencalonkan diri di Pemilu 2024.

    Terbaru, ada foto seseorang yang diduga mirip dengan wajah Dede Sunandar menjadi pelayan di sebuah kafe.

    Foto itu dibagikan oleh salah satu akun Instagram netizen @ferdiembunpagi.

     

    Dalam unggahannya, netizen tersebut membagikan foto seorang pelayan kafe mirip dengan wajah Dede Sunandar.

     Terlihat pria mirip Dede Sunandar tengah mengepel lantai kafe dan berbincang dengan pengunjung.

    Pramusaji tersebut diketahui bekerja di kafe Bolonemase, di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

    “Lagi iseng-iseng maen ke PIK dan mampir ke kafe Bolonemase… cuma agak kaget awak ini pelayan mirip komedian, kalau gak salah mirip Dede Sunandar,” tulis pemilik akun tersebut.

    Sejak berita ini diturunkan, tim Tribun Network masih berusaha untuk mencari konfirmasi pihak terkait.

    Sebagaimana diketahui, Dede Sunandar merupakan komedian kelahiran Ciamis, Jawa Barat pada 19 September 1990. 

    Pria lulusan PKBM Al Hikmah ini menikahi seorang wanita bernama Karen Hertatum dan memiliki 3 orang anak.

    Dede sempat mengisi beberapa program televisi dan sejumlah film serta FTV.

    Belakangan Dede gagal mencalonkan diri dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Sebelumnya, Dede Sunandar mengaku harus mengambil pekerjaan di luar dunia hiburan untuk mencukupi keluarga.

    “Saya itu sebenarnya memang ada di salah satu perusahaan di bagian alat kesehatan dan bekerja di bagian media sosialnya kadang jadi sales juga,” kata Dede Sunandar ketika ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/9/2024).

    Hal itu kemudian membuat Dede memilih vakum di industri hiburan Tanah Air.

    “Karena tempatnya di Jogja sama Tegal urusannya di situ. Jadi ya kadang-kadang aja kerja di televisi,” ucapnya.

    “Kalau misalnya ada panggilan film atau apa saya datang. Kalau nggak ada ya saya kerja di sana,” lanjut

    Sosok Dede Sunandar

    Berikut ini sosok Dede Sunandar yang maju nyaleg di Pemilu 2024.

    Namun sayangnya ia hanya mendapatkan suara kecil.

    Komedia Dede Sunandar heboh menjadi sorotan rela menjual dua mobil mewahnya demi maju jadi calon legistlatif (caleg).

    Diketahui, komika Dede Sunandar maju pemilihan legislatif sebagai anggota DPRD dapil Jawa Barat Kota Bekasi VI.

    Dede Sunandar diusung dari partai Perindo.

    Rela menjual mobil mewahnya demi daftar caleg, kini terpantau Dede Sunandar baru dapat tujuh suara.

    Berdasarkan data real count di situs KPU, berdasarkan laman resmi real count KPU, pemilu2024.kpu.go.id, Dede Sunandar yang  bersaing dengan delapan calon anggota DPRD lainnya dan ia berada di peringkat 3.

    Saat ini, Dede Sunandar tengah menunggu hasil akhir penghitungan suara di 1.407 TPS yang ada di wilayah Bekasi.

    Sosok koedian Dede Sunandar ini pun tengah jadi sorotan publik.

    Lantas siapakah sosoknya?

    Sosok Dede Sunandar dikenal sebagai komedian Indonesia.

    Namanya kian bersinar setelah tampil dalam program televisi Opera Van Java (OVJ).

    Sejak saat ini, nama Dede Sunandar kian melambung.

    Kini, ia mencoba peruntungan menjadi caleg.

    Dede Sunandar lahir di Ciamis, 19 September 1990.

    Ia merupakan anak pasangan Jojo Sutarjo dan Nasiah.

    Sebelum tenar seperti sekarang ini, Dede Sunandar sempat bekerja sebagai cleaning service di Trans7.

    Secara kebetulan, Dede saat itu diajak syuting.

    Ternyata, penampilan Dede membuat penonton senang.

    Dengan wajah polos dan lugunya itu, Dede berhasil mencuri perhatian masyarakat.

    Sejak saat itu, Dede pun kemudian aktif tampil di layar kaca.

    Ia bahkan pernah menbintangi sinetron Super Dede yang tayang hingga 3 musim sejak 2015-2016.

    Karirnya kemudian makin melejit, karena sering dipanggil untuk menjadi host.

    Di awal kariernya, Dede Sunandar sempat menikahi seorang wanita yang ditutup identitasnya.

    Pernikahan pertama Dede Sunandar ini rupanya hanya bertahan selama dua minggu.

    Tahun 2014, status duda Dede Sunandar terganti setelah dirinya menikahi gadis asal Bogor, Karen Hertatum.

    Keduanya menikah pada 21 Oktober 2014 dengan mas kawin emas seberat 10 gram dan seperangkat alat sholat.

    Kini Dede Sunandar telah dikarunia i dua orang anak.

    Maju Jadi Caleg sampai Jual 2 Mobil, Dede Sunandar: Enggak Pernah Ada Penyesalan

    Dede Sunandar hanya mendapatkan suara yang kecil di bawah 100 suara, ia sampai jual mobil. (Kompas.com/Instagram.com @dede_sunandar)

    Komedian Dede Sunandar tak menyesal sudah menjual dua mobil miliknya untuk modal kampanye di Pemilu 2024.

    Komedian berusia 33 tahun itu diketahui maju sebagai calon legislatif anggota DPRD Kabupaten/Kota Dapil Jawa Barat Kota Bekasi V dari Partai Perindo.

    Sampai saat ini, Senin (19/2/2024) pukul 19.30 dikutip dari website KPU, Dede mengumpulkan sebanyak 10 suara.

    Tak hanya ikut turun langsung ke masyarakat. Dede juga mengaku mengeluarkan uang dari kantong pribadi untuk modal kampanye.

    “Mobil satu dapat, keluar dua,” kata Dede dikutip dari YouTube Bukan Umbar Janji Trans7.

    “(Sudah jual) dua, tinggal satu lagi. Itu buat kendaraan saya,” lanjutnya.

    Dede mengaku tak menyesal harus menjual dua mobil pribadinya untuk modal kampanye. 

    “Tapi enggak pernah ada penyesalan,” tutur Dede.

    Mengenai modal untuk kampanye ini, sebelumnya Raffi Ahmad juga pernah bertanya tentang kesiapan Dede. 

    “Ada namanya biaya sosialisasi, itu gimana udah siap belum? Ini ada kenalan gue, lima tahun lalu mereka nyalonin udah jual mobil, rumah, enggak kepilih, stres, beneran,” tutur Raffi dikutip dari YouTube FYP Trans 7.

    “Lo udah siap belum akan hal itu? Karena kan pemilihan ada yang menang ada yang kalah,” imbuh Raffi.

    Saat itu Dede juga mengatakan bahwa siap atau tidak, saat memutuskan untuk maju sebagai caleg dia harus siap dengan segala risikonya.

    “Dibilang udah siap, harus siap untuk apa pun harus siap, kalau terjadi apa-apa harus siap,” ujar Dede.

    “Stres enggak nanti?” tanya Raffi lagi.

    “Udah stres A’,” jawab Dede sambil tertawa.

    Bahkan diakui Dede, awalnya sang istri juga mempertanyakan keputusannya.

    “(Istri bilang) ‘ngapain sih Pa, kan udah enak jadi artis yang bulanannya kelihatan.’ Enggak Ma, nanti kita bakal gini, gini. ‘Ya terserah kamu, saya sebagai istri doain aja,’” ujar Dede menirukan percakapan dengan istrinya.

    Dede sebelumnya pernah mengaku walaupun mendapat bantuan dari partai, tapi dia juga memutuskan untuk menggunakan uang pribadi.

    “Dari partai ada, tapi seenggaknya kita juga mengeluarkan secara tidak langsung, buat saya sendiri, baliho-baliho,” tutur Dede dikutip dari YouTube Abdel Achrian.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • MK Larang Foto AI Dipakai Kampanye Caleg dan Pemilihan Presiden

    MK Larang Foto AI Dipakai Kampanye Caleg dan Pemilihan Presiden

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mahkamah Konstitusi resmi melarang penggunaan foto berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk kampanye Pemilu dan Pemilihan Presiden. Keputusan MK itu tertuang dalam Nomor 166/PUU-XXI/2023.

    Ketua MK, Suhartoyo menjelaskan citra diri pada foto atau gambar dalam Pasal 1 angka 35 dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu bertentangan dengan UUD 1945. Hal ini tidak memiliki kekuatan hukum sepanjang tidak diartikan dengan foto atau gambar sebenarnya.

    MK juga menegaskan foto atau gambar yang digunakan untuk kampanye tidak boleh dimanipulasi berlebihan dengan menggunakan teknologi AI. Dalam Sidang Pleno, lembaga itu mengabulkan gugatan untuk melarang AI digunakan dalam foto untuk kampanye pilpres dan pemilu.

    “Mengabulkan permohonan pemohon untuk sebagian,” ujar Ketua MK, Suhartoyo dalam amar putusannya, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (2/1/2025).

    Pemohon dalam petitumnya meminta pasal 1 Angka 35 menjadi berbunyi:

    “Kampanye Pemilu adalah kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu berupa nomor urut, foto/gambar, suara, gabungan foto/gambar dan suara terbaru Pasangan Calon, calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota tanpa manipulasi digital ataupun teknologi artificial intelligence (AI), atau setidak-tidaknya mewajibkan peserta pemilu mencantumkan keterangan yang dapat dibaca dengan jelas bahwa nomor urut, foto/gambar, suara, gabungan foto/gambar dan suara yang dipergunakan merupakan hasil manipulasi digital dan/atau teknologi artificial intelligence”.

    Gugatan tersebut dilayangkan advokat Gugum Ridho Putra bersama Tim Advokasi Peduli Pemilu (TAPP). Menurut mereka, penggunaan foto berbasis AI terjadi selama persiapan pemilu tahun lalu.

    Fenomena penggunaan AI itu belum pernah terjadi sebelumnya. TAPP menjelaskan kampanye dengan foto, audio dan video yang menggunakan teknologi AI bertentangan dengan asas pemilu jujur.

    “TAPP mengusulkan agar manipulasi foto, audio dan video untuk kampanye menggunakan teknologi digital ataupun AI supaya dilarang. Hal tersebut jelas bertentangan dengan asas pemilu jujur karena memunculkan keadaan misinformasi yang merugikan pemilih,” ujar TAPP dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com.

    (dem/dem)

  • Dede Sunandar Jadi Pelayan Kafe Seusai Gagal di Pemilu 2024: Jadi Artis Hanya untuk Tambahan

    Dede Sunandar Jadi Pelayan Kafe Seusai Gagal di Pemilu 2024: Jadi Artis Hanya untuk Tambahan

    Dede Sunandar Jadi Pelayan Kafe Seusai Gagal di Pemilu 2024: Jadi Artis Hanya untuk Tambahan

    TRIBUNJATENG.COM- Dede Sunandar, seorang komedian yang sempat populer di dunia hiburan Indonesia, kini menjadi sorotan setelah gagal mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Bekasi pada Pemilu 2024. 

    Kegagalannya tersebut memunculkan spekulasi bahwa Dede mengalami kesulitan finansial akibat banyaknya biaya yang dikeluarkan selama kampanye.

    Setelah jarang terlihat di layar televisi, Dede memilih fokus pada pekerjaan di luar industri hiburan. 

    Baru-baru ini, netizen menemukan Dede di sebuah kafe di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. 

    Namun, yang mengejutkan, ia terlihat membawa pel dan bekerja sebagai pelayan kafe. 

    Hal ini diunggah oleh akun Instagram @ferdiembunpagi yang menyebutkan bahwa salah satu pelayan di kafe Bolonemase sangat mirip dengan Dede Sunandar.

    “Lagi main ke PIK dan mampir ke kafe Bolonemase. Agak kaget karena pelayannya mirip Dede Sunandar,” tulis akun tersebut.

    Dalam unggahan tersebut, pria yang mirip Dede terlihat mengepel lantai sambil berbincang dengan pengunjung. 

    Banyak yang penasaran apakah benar sosok tersebut adalah Dede Sunandar, yang sebelumnya dikenal sebagai komedian dengan gaya khasnya.

    Dede, yang lahir di Ciamis, Jawa Barat, pada 19 September 1990, menikah dengan Karen Hertatum dan memiliki tiga anak. 

    Sebelum terjun ke dunia politik, ia aktif mengisi berbagai program televisi, bermain di sejumlah film, dan FTV. 

    Namun, kegagalannya di Pemilu 2024 membuatnya beralih ke pekerjaan lain demi menghidupi keluarganya.

    Dalam sebuah wawancara, Dede mengungkapkan bahwa saat ini ia bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang alat kesehatan. 

    Pekerjaannya meliputi pengelolaan media sosial dan menjadi sales. 

    Karena pekerjaannya ini, ia sering berpindah-pindah lokasi, termasuk ke Yogyakarta dan Tegal, yang membuatnya jarang menerima tawaran tampil di televisi.

    “Tawaran syuting tetap ada, tapi saya jarang ambil karena pekerjaan di Yogyakarta,” ujar Dede mengutip TribunJatim. 

    “Saya bekerja dan tinggal di Yogyakarta. Sudah sebulan tidak pulang ke rumah, jadi tawaran syuting hanya sesekali saya ambil.”

    Meski menghadapi tantangan, Dede mengaku tetap berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya. 

    Ia menganggap pekerjaan sebagai sales alat kesehatan adalah langkah realistis untuk mendapatkan penghasilan tetap. 

    Sementara itu, dunia hiburan kini ia anggap sebagai sumber penghasilan tambahan saja.

    “Bekerja untuk mendapatkan penghasilan bulanan, sedangkan jadi artis hanya untuk cari uang tambahan,” ungkap Dede.

    Kegagalan dalam Pemilu 2024 tidak membuat Dede Sunandar kehilangan semangat. 

    Ia tetap menjalani hidup dengan tekad kuat, meskipun harus meninggalkan dunia hiburan yang membesarkan namanya. 

    Kini, Dede fokus pada pekerjaan barunya sambil menjaga hubungan dengan keluarganya meski harus tinggal berjauhan.

  • DPRD Jepara Desak Pemda Tambal Jalan Rusak untuk Antisipasi Kecelakaan

    DPRD Jepara Desak Pemda Tambal Jalan Rusak untuk Antisipasi Kecelakaan

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara mendesak Pemerintah Daerah untuk segera melakukan penambalan jalan berlubang di wilayah Jepara guna mengantisipasi kecelakaan.

    Ketua Komisi D DPRD Jepara, Andi Rokhmat, menyampaikan hal tersebut usai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di ruang rapat Komisi D, Kamis (2/1/2025).

    Menurut Andi, musim hujan bukan alasan untuk menunda perbaikan jalan. Ia mengusulkan agar jalan berlubang ditimbun sementara dengan pasir untuk mencegah kecelakaan hingga perbaikan permanen dapat dilakukan.

    “Kalau ada lubang yang cukup dalam, paling tidak ditutup sementara dengan pasir sambil menunggu hujan berhenti. Ini penting untuk keselamatan masyarakat,” ujarnya.

    Andi menambahkan, jika penimbunan sementara tidak dapat dilakukan, DPRD akan mengajak DPUPR dan PLTU untuk memantau langsung jalan rusak dan mendorong perbaikan oleh pemerintah provinsi.

    “Alternatifnya, kami akan ajak DPUPR dan PLTU untuk monitoring pada tanggal 9, agar ada tindak lanjut dan kontribusi terhadap perbaikan jalan provinsi,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala DPUPR Kabupaten Jepara, Ary Bahtiar, menyampaikan bahwa perbaikan jalan terhenti sementara karena hujan. Pihaknya berencana melanjutkan perbaikan setelah hujan mereda pada akhir Januari 2025.

    “Perbaikan jalan akan dimulai kembali jika kondisi hujan sudah mereda. Kalau dilakukan sekarang, tambalan tidak akan bertahan lama,” ungkap Ary.

    Ia juga menjelaskan bahwa anggaran perbaikan jalan pada tahun 2025 terbatas dan berfokus pada pemeliharaan melalui program klinik jalan.

    “Kami fokus pada tambalan untuk jalan berlubang. Tapi, tahun ini ada keterbatasan anggaran sesuai instruksi Kementerian Keuangan yang menghentikan pemeliharaan berkala hingga pemberitahuan lebih lanjut,” tambahnya.

    DPUPR dan DPRD Jepara berkomitmen untuk terus memantau kondisi jalan dan mencari solusi agar perbaikan dapat dilakukan secara efektif meski dengan keterbatasan anggaran dan kondisi cuaca.

  • Ketua Komisi D DPRD Jepara Dorong DPUPR dan BPBD Cepat Tangani Bencana

    Ketua Komisi D DPRD Jepara Dorong DPUPR dan BPBD Cepat Tangani Bencana

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jepara, Andi Rokhmat, mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk sigap dalam menangani bencana alam.

    Hal tersebut disampaikan Andi seusai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama DPUPR dan BPBD Jepara di ruang rapat Komisi D DPRD Jepara, Kamis (2/1/2025).

    Pria yang akrab disapa Andi Andong ini menjelaskan, rakor dilakukan untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi selama puncak musim hujan.

    “Rapat ini terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana musim hujan dan pemeliharaan jalan. Kami rakor dengan DPUPR dan BPBD Jepara,” ujarnya.

    Ia berharap, jika terjadi bencana seperti angin lisus atau rumah roboh, masyarakat dapat segera mendapatkan penanganan.

    “BPBD sudah menyiapkan nomor kontak 24 jam agar bisa turun langsung menangani bencana,” tambahnya.

    Selain itu, Andi meminta DPUPR untuk berkomunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait tanggul yang berpotensi meluap atau jebol.

    “Dengan curah hujan tinggi, alat berat harus disiapkan agar koordinasi bisa dilakukan dengan cepat,” katanya.

    Rakor ini juga bertujuan meningkatkan komunikasi antara eksekutif dan legislatif, terutama dalam situasi darurat bencana.

    “Mensinkronkan dan mempercepat komunikasi antara dua dinas sangat penting, terutama saat terjadi bencana,” pungkasnya.

  • Makna Bisik-bisik Anies-Ahok, Simbol Oposisi hingga Kans Berduet di Pilpres 2029

    Makna Bisik-bisik Anies-Ahok, Simbol Oposisi hingga Kans Berduet di Pilpres 2029

    loading…

    Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terlihat akrab bercengkerama dalam acara Bentang Harapan JakAsa di Balai Kota Jakarta pada Selasa (31/12/2024) sore. Foto/Tangkapan layar SINDOnews TV

    JAKARTA – Kedekatan antara Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) mengindikasikan eratnya hubungan kedua tokoh nasional tersebut. Banyak hal yang bisa dimaknai dari momen saling berbisik kedua tokoh di acara Bentang Harapan JakAsa di Balai Kota Jakarta tersebut.

    Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyebut bahwa keeratan hubungan Anies-Ahok tentu diharapkan menular ke para pendukungnya. Setidaknya, hubungan harmonis di antara kedua pendukung itu akan membawa suasana tenteram dan harmonis di Jakarta.

    “Harmonisnya pendukung Anies dan Ahok dapat menjadi kekuatan dalam membantu Pramono-Rano membangun Jakarta. Hal itu akan memudahkan Pramono-Rano merealisir janji-janji politiknya saat kampanye Pilkada 2024 ,” kata Jamil dalam keterangannya, Kamis (2/1/2025).

    Selain itu, dia melihat momen saling bisik Anies-Ahok bisa saja keduanya secara bersama akan menyampaikan dukungan penuhnya kepada Pramono-Rano dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

    Meskipun dukungan itu sudah disampaikan saat Pramono dan Rano sebaga calon gubernur dan wakil gubernur, hal itu disampaikan secara terpisah. “Efek politis, psikologis, dan sosiologisnya akan berbedah bila disampaikan bersamaan,” ujarnya.

    Selain itu, Jamil melihat Anies dan Ahok tampaknya akan melakukan pidato politik bersama. Pidato politik itu bisa menjadi respons mereka terhadap persoalan berbangsa dan bernegara kontemporer.

    Di antaranya bisa jadi berkaitan dengan pilkada melalui DPRD, kembali ke UUD 1945, PPN 12 persen, pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), dan penanganan pelanggaran HAM. Isu-isu tersebut bisa jadi menjadi topik utama bila Anies dan Ahok melakukan pidato politik bersama.

    “Jadi, Anies dan Ahok bisa saja menyampaikan hal-hal yang spesifik terkait Joko Widodo, terutama isu-isu sensitif terkait Jokowi pascapensiun presiden,” tuturnya.

    Anies dan Ahok, kata Jamil, menyampaikan hal itu bisa jadi sebagai awal mendeklarasikan sebagai simbol oposisi. “Mereka ingin menjadi simbol perlawanan terhadap pemerintahan yang berkuasa saat ini,” katanya.

  • Bupati Hendy Tak Menyangka Pelayanan Publik Jember Terbaik Keempat Nasional

    Bupati Hendy Tak Menyangka Pelayanan Publik Jember Terbaik Keempat Nasional

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto tak menyangka pelayanan publik di Kabupayen Jember, Jawa Timur, akan menduduki peringkat keempat nasional pada 2024 berdasarkan penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

    Jember mendapatkan Indeks Pelayanan Publik 4,62 dari skala 5 atau kategori A. Predikat terbaik keempat nasional diberikan setelah Kementerian PAN-RB menilai pelayanan publik di Dinas Sosial, rumah sakit daerah, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

    Indeks Pelayanan Publik tertinggi diraih rumah sakit daerah, yakni 4.75. Diikuti oleh Dinas Sosial dengan indeks 4,59 dan Dispendikcapil dengan indeks 4,51.

    “Kami masuk (dilantik menjadi bupati) saat sedang menghadapi masalah ekonomi. Kita sedang dilanda pandemi Covid-19, sistem perekonomian kita lumpuh. Harus ada kebijakan krusial untuk melayani yang paling membutuhkan, yakni grass root,” kata Hendy, Rabu (1/1/2025).

    Pelayanan terbaik, menurut Hendy, harus diberikan kepada masyarakat akar rumput. “Kehadiran pemerintah kabupaten adalah melayani kebutuhan-kebutuhan mereka, baik kebutuhan sosial, kebutuhan kependudukan, dan kebutuhan kesehatan,” katanya.

    Setelah tidak mendapat penilaian pada 2020, Indeks Pelayanan Publik Jember menduduki peringkat 272 nasional pada 2021. Setahun kemudian, ada kenaikan peringkat ke 222 nasional. Lompatan terbesar terjadi pada 2023. Dengan Indeks Pelayanan Publik 4,51, Jember menduduki peringkat kesepuluh nasional untuk kategori kabupaten.

    “Tahun 2023 peringkat kita terbang. Ini dampak dari kebijakan untuk mengutamakan grass root, mulai dari bantuan sosial, kependudukan, dan kesehatan kami layani,” kata Hendy.

    Hendy mengatakan, Indeks Pelayanan Publik sangat penting. “Di samping masyarakat mendapatkan pelayanan, lebih makro lagi, masyarakat dan investor menaruh kepercayaan kepada Jember,” jelasnya.

    Kinerja pemerintah juga bisa dilihat dari Indeks Pelayanan Publik. Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman menyebut predikat dari Kementerian PAN-RB sebagai esensi kepemimpinan.

    “Pemimpin umat adalah pelayan. Jadi mind set kita adalah memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Alhamdulilah dari semula ranking 10, kita naik ranking keempat,” kata Firjaun.

    Firjaun memuji kerja sama baik antarorganisasi perangkat daerah. “Mudah-mudahan penilaian ini jadi satu pertanda bahwa Allah rida kepada kita,” katanya.

    Wakil Ketua DPRD Jember Widarto mengapresiasi capaian tersebut. “Kami sampaikan selamat kepada Pemerintah Kabupaten Jember. Roh dari birokrasi adalah pelayanan publik, karenanya capaian ini tentu sangat bermakna bagi birokrasi di Kabupaten Jember,” katanya.

    Widarto menyebut capaian peringkat empat nasional ini sebagai tantangan bagi pemerintah daerah agar bisa bekerja lebih baik lagi. “Dengan memberikan layanan publik yang penuh inovasi, sehingga mempermudah masyarakat untuk mengaksesnya dalam berbagai bidang, dengan tetap memperhatikan ketepatan, keakuratan, dan kecepatan,” katanya. [wir]