Kontrak Sandi Butar Butar Tak Diperpanjang, DPRD Kota Depok Bakal Panggil Dinas Damkar
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok berencana menggelar rapat bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok membahas kontrak kerja
Sandi Butar Butar
sebagai petugas damkar yang tidak diperpanjang.
“Pertama, saya akan meminta nanti DPRD melalui Komisi A memanggil, meminta rapat dengan Dinas Damkar mengenai pemutusan hubungan kerja Sandi,” ucap Sekretaris Komisi A DPRD Kota Depok Babai Suhaimi ketika dihubungi
Kompas.com,
Rabu (8/1/2025).
Dalam rapat itu, DPRD bakal meminta penjelasan Dinas Damkar Kota Depok mengenai alasan tidak memperpanjang kontrak Sandi.
Jangan sampai, sikap kritis Sandi mengungkap kerusakan alat-alat damkar dan dugaan korupsi di Dinas Damkar Kota Depok jadi alasan tidak diperpanjangnya kontrak.
“Apabila pemutusan hubungan disandarkan kepada sikap kritisnya Sandi, tentu kami menolak, tentu hal tersebut tidak bisa dibiarkan,” ungkap Babai.
Rapat Komisi A dengan Dinas Damkar Kota Depok terkait hal ini diperkirakan digelar pada pekan depan.
“Saya akan mengusulkan mencari celah waktu secepatnya ya, agar hal ini tidak larut dan tidak menjadi polemik,” katanya.
Babai menambahkan, sikap kritis dalam mengoreksi dan memberikan masukan untuk perbaikan Damkar Depok justru dibutuhkan.
Meski begitu, hal itu harus tetap dibarengi etika sebagai pegawai dalam sebuah instansi.
“Karena jujur saja, kalau secara etika kerja dan aturan kerja, tentu apa yang dilakukan oleh Sandi kurang beretika,” tutur Babai.
Terlebih, Babai menjelaskan, untuk memperbaiki fasilitas atau alat damkar, dibutuhkan proses yang panjang dan memakan waktu panjang.
“Hari ini kita laporkan, tidak bisa besok lantas diganti, karena ada mekanisme penganggaran dalam setiap dinas di pemerintah daerah,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Dinas Damkar Depok tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi. Hal itu tertuang dalam Surat Keterangan Kerja nomor 800/140/PKTT/PO.DAMKAR/I/2024 yang terbit Kamis (2/1/2025).
“Masa kerja sejak 10 November 2015 sampai dengan 31 Desember 2024. Alasan berhenti (yaitu) tidak diperpanjang kontrak,” mengutip isi surat, Senin (6/1/2025).
Surat itu ditandatangani langsung oleh Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan Tesy Haryanti.
Tesy menerangkan, kontrak Sandi tak diperpanjang karena pertimbangan hasil evaluasi kinerja selama setahun terakhir.
“Kalau kerja setahun ternyata tidak menarget atau tidak ada alasan-alasan tertentu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, ya mohon maaf,” ungkap Tesy.
“Dan ini memang surat pemberitahuan, bukan pemecatan,” tambah Tesy.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: DPRD
-

Ini Pesan Pj Wali Kota untuk Pengurus PWI Mojokerto Periode 2024-2027
Mojokerto (beritajatim.com) – Mengawali tahun 2024, pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto periode 2024-2027 menggelar audiensi dengan Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto. Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini pun memberikan pesan kepada para pengurus.
“Kita ini bukan pelari printer tapi kita pelari maraton. Jangan gas di awal nanti habis tapi peacenya dijaga, yang penting itu komitmen. Semangat 2025, semangat baru, semua menjadi fresh lebih punya komitmen. Saya harapkan teman-teman bisa sharing, program pemerintah daerah kurang baik tolong kabarkan,” ungkapnya.
Didampingi Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Mojokerto Agung Moeljono, Pj Mas Pj (sapaan akrab, red) menyampaikan, wartawan punya hak bertanya dan pemerintah punya hak jawab. Jika kerja pemerintah daerah ke masyarakat dinilai kurang agar disampaikan.
“Dengan tangan terbuka, saya selalu quick respon setiap ada permasalahan di bawah dan sekali lagi di tahun 2024 kemarin saya merasa 366 hari itu saya merasa mendapatkan pendampingan dan support yang luar bisa dari teman-teman media semua. Selamat berkhikmad dan terus kawal terus Kota Mojokerto,” ujarnya.
Sehingga, lanjut Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Timur ini, Kota Mojokerto betul-betuk menjadi mercusuar baru di tingkat Jawa Timur. Pihaknya mengajak PWI Mojokerto bersama-sama menunjukkan potensi Kota Mojokerto yang ada, kemampuan keuangan yang tidak cukup bisa mengimbangi Kota Surabaya tapi effort yang lain bisa uploud lebih baik.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWI Mojokerto periode 2024-2027, Aminuddin Ilham memperkenalkan satu per satu pengurus PWI Mojokerto periode 2024-2027. Tak hanya itu, wartawan televisi lokal di Jawa Timur ini juga menyampaikan program kerja terdekat kepengurusan PWI Mojokerto periode 2024-2027.
“Yang terdekat agenda kita, kegiatan dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional. Hasil raker kita kemarin, kita akan menggelar OKK (Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian) dan UKW (Ujian Kompetensi Wartawan) mengandeng Pemerintah Kota dan Kabupaten, tujuannya untuk meningkatkan profesionalisme wartawan,” tegasnya. [tin/kun]
-

DPRD Malang Desak Dinas Peternakan Percepat Vaksinasi PMK
Malang (beritajatim.com) – Anggota DPRD Kabupaten Malang, Ahmad Andi, meminta Dinas Peternakan meningkatkan langkah antisipasi, termasuk mempercepat penyediaan vaksin untuk ternak. Pasalnya, penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur dinilai masih tinggi.
“Harapan kami, Dinas Peternakan segera mengantisipasi penyebaran PMK dengan menyiapkan vaksin dan langkah preventif lainnya,” kata Ahmad Andi, Rabu (8/1/2025).
Ahmad Andi juga mengimbau para peternak untuk lebih waspada dalam menjaga kesehatan ternak agar tidak terjangkit PMK. Langkah ini dinilai penting guna menjaga keberlangsungan pasokan daging di tengah ancaman wabah.
“Peternak harus lebih hati-hati menjaga ternaknya, terutama untuk memastikan ketersediaan daging tetap terjaga,” imbuhnya.
Ia menyoroti pentingnya kebutuhan daging bagi program-program strategis yang dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, seperti program makan bergizi gratis.
“Daging sangat dibutuhkan, jangan sampai kebutuhan ini terganggu akibat penyebaran PMK,” tegasnya.
Ahmad Andi berharap langkah-langkah preventif yang dilakukan Pemkab Malang dapat memastikan ketersediaan daging tetap aman untuk mendukung kebutuhan masyarakat. [yog/beq]
-

Komisi E DPRD Jatim usul program MBG libatkan sekolah
Surabaya (ANTARA) – Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mengusulkan agar anggaran program makan bergizi gratis (MBG) bisa diserahkan pihak sekolah untuk memasak makanannya.
“Menurut saya kenapa anggarannya tidak diserahkan ke sekolah saja, kemudian biar mereka masak, tetapi dikasih standarnya,” ujar Sri Untari di Surabaya, Rabu.
Menurutnya, langkah ini bisa menghidupkan perekonomian masyarakat dan memberdayakan ibu-ibu yang memiliki keahlian memasak.
“Ini bisa menghidupkan (ekonomi) ibu-ibu yang punya keahlian masak. Pemerataan rejekilah,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya belum mengetahui teknis pelaksanaan program MBG ini ke depannya.
“Kami belum menerima juknisnya (petunjuk teknis), tetapi Pemprov Jatim telah menyiapkan anggarannya. Sampai sekarang juga belum tahu siapa saja yang dilibatkan,” katanya.
Untari sebagai Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) mengaku hingga saat ini belum dilibatkan atau diajak bicara terkait masalah program pemerintah ini.
“Saya sebagai ketua koperasi juga belum dilibatkan. Nunggu pemprov koordinasi dengan pusat dulu, baru tahu seperti apa,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov Jatim menyatakan telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung program makan bergizi gratis. Namun, dana ini sementara disimpan sebagai dana cadangan sambil menunggu pedoman teknis dari pemerintah pusat.
“Karena belum ada regulasi dan petunjuk teknis yang jelas, anggaran tersebut masih dalam bentuk dana cadangan. Kami juga belum mengetahui secara rinci penempatannya. Saat ini, untuk tahap awal (kick-off), semua anggaran berasal dari pusat,” kata Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono pada kesempatan sebelumnya.
Walau demikian, Adhy mengungkapkan bahwa persiapan sudah dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program makan siang gratis berjalan lancar di Jawa Timur.
Ia menyebut bahwa pemprov telah berkomunikasi dengan Badan Gizi Nasional, meskipun peran pemerintah daerah dalam program ini masih menunggu kejelasan dari regulasi pusat.
“Saya belum mendapat informasi lengkap terkait posisi pemerintah daerah dalam pelaksanaannya, karena pedoman yang diterima masih terbatas,” ujarnya.
Sambil menunggu arahan lebih lanjut, Pemprov Jawa Timur telah mengambil sejumlah langkah, termasuk bekerja sama dengan Pramuka untuk menyelenggarakan kegiatan memasak gratis yang akan mendistribusikan makanan kepada 10 ribu orang di berbagai sekolah.
Adhy menjelaskan langkah ini juga merupakan upaya untuk menyosialisasikan program makan bergizi gratis kepada masyarakat sebelum implementasi berskala besar dilakukan.
Pewarta: Willi Irawan/Faizal Falakki
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025 -

Tekan PMK, Pasar Hewan di Ponorogo Ditutup Sementara
Ponorogo (beritajatim.com) – Untuk menekan penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akhirnya menutup sementara pasar hewan di Bumi Reog. Keputusan penutupan sementara pasar hewan itu tertuang dalam surat yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkum) Ponorogo, Ringga Dwi Heri Irawan.
Dalam keterangannya, penutupan sementara operasional pasar hewan di Ponorogo itu, selama 14 hari. Dimulai tanggal 8 hingga 21 Januari 2025. Permintaan penutupan sementara pasar hewan itu, sebelumnya juga datang dari DPRD Ponorogo. Kalangan legislatif menilai merekomendasikan penutupan sementara pasar hewan guna meminimalkan penyebaran virus.
“Kami sudah mempertimbangkan opsi tersebut, tapi karena berdampak pada banyak pihak, kami perlu kajian lebih lanjut agar tidak ada yang dirugikan,” kata Bupati Sugiri Sancoko, Rabu (08/01/2025).
Selain melakukan penutupan operasional pasar hewan sementara, Pemkab Ponorogo juga serius untuk menyediakan vaksin untuk PMK. Kang Giri menyebutkan bahwa Pemkab telah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk mempercepat pengadaan vaksin. Langkah ini dilakukan sambil menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat.
“Ada keterlambatan distribusi vaksin beberapa waktu ini. Namun, kami sudah instruksikan untuk segera membeli dari penyedia yang ada,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, mendesak Pemkab Ponorogo segera mengambil langkah cepat dan tepat untuk menangani wabah PMK. Kalangan dewan pun membuka opsi untuk menutup sementara Pasar Hewan di Kecamatan Jetis.
“Lebih baik pasar hewan ditutup sementara, seperti yang dilakukan oleh Pemkab Wonogiri,” kata Kang Wi, sapaan Dwi Agus Prayitno.
Opsi penutupan sementara Pasar Hewan di Kecamatan Jetis, kata Dwi juga bukan tanpa sebab. Menurutnya, penyebaran PMK yang cepat, ditambah laporan kematian hewan ternak, mengharuskan tindakan drastis untuk mencegah eskalasi. Apalagi, keberadaan pasar sebagai lalu lintas ternak, juga menjadi salah satu pemicu untuk penularan PMK.
“Kami meminta Pemkab untuk mengeluarkan kebijakan penutupan sementara pasar hewan,” katanya.
Dwi Agus juga mengingatkan dampak ekonomi yang bisa terjadi jika wabah ini dibiarkan. Selain risiko meluasnya penyebaran, harga hewan ternak bisa anjlok, membuat peternak semakin terpukul. Masalah ketersediaan vaksin PMK yang belum jelas juga menjadi perhatian.
“Kami mendorong Pemkab segera berkoordinasi dengan Kementerian untuk memastikan vaksin PMK dapat segera tersedia. Ini harus ditanggulangi secepatnya,” tutupnya. [end/beq]
/data/photo/2024/07/31/66a9572dac5e1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)




