Kementrian Lembaga: DPRD

  • Kami memiliki komitmen menciptakan keuangan daerah yang transparan

    Kami memiliki komitmen menciptakan keuangan daerah yang transparan

    Sumber foto: Radio Elshinta/ Rizky Rian Saputra

    Kolaborasi dengan BPK

    Pemkot Cilegon : Kami memiliki komitmen menciptakan keuangan daerah yang transparan
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Minggu, 12 Januari 2025 – 21:51 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Cilegon memiliki komitmen dalam menciptakan tata kelola keuangan daerah yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. 

     

    Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda Litbang) Kota Cilegon, Syafrudin, mengatakan pihaknya bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan memperkuat langkah ini menjadi bagian dari upaya dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan terpercaya. Sebab, pengelolaan anggaran merupakan prioritas utama. 

     

    “Kami memastikan bahwa setiap keputusan anggaran yang diambil didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, dan tentunya demi kepentingan masyarakat,” ujarnya.

     

    Syafrudin menegaskan bahwa kondisi ini bersifat sementara dan tengah dalam tahap penyelesaian. Karena menurutnya, Kota Cilegon seperti banyak daerah lain di Indonesia yang tengah menghadapi tantangan defisit anggaran.

     

    “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini secara bertahap tanpa mengurangi kualitas pelayanan publik,” tambahnya.

     

    Menyoroti hal ini, Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Hasbi Sidik, menyampaikan bahwa defisit anggaran bukan hanya isu lokal, tetapi juga nasional. 

     

    “Kolaborasi antara pemerintah daerah dan BPK menjadi langkah penting untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran,” ujarnya, seperti yang dilaporkan Reporter Elshinta Rizky Rian Saputra.

     

    Disisi lain, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Cilegon Maman Mauludin mengatakan, pihaknya telah memiliki cara secara teknis dalam menyelesaikan kewajiban pembayaran terhadap pihak ketiga. Adapun rencananya akan dilaksanakan pada Februari 2025.

     

    Oleh karena itu, merujuk pada surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri, dalam hal tidak tercapainya realisasi pendapatan Pemkot Cilegon maka ada beberapa imbauan dimana salah satunya berkaitan dengan hibah dan bantuan sosial lainnya, berdasarkan ketersediaan anggaran. 

     

    Sehingga, langkah ini bertujuan menjaga stabilitas keuangan daerah tanpa mengorbankan pelayanan kepada masyarakat.

     

    Sebagai informasi, Dalam laporan hasil pemeriksaan kinerja atas pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 hingga Oktober 2024, Pemkot Cilegon berhasil mempertahankan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). 

     

    Prestasi ini melengkapi catatan Pemkot Cilegon yang telah meraih WTP sebelas kali berturut-turut hingga tahun 2024.

     

    Predikat WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan laporan keuangan yang memenuhi standar akuntansi, bebas salah saji material, dan memberikan gambaran wajar tentang kondisi keuangan. Adapun dalam tradisi birokrasi Indonesia, opini WTP menjadi simbol kesempurnaan dan kredibilitas pelaporan keuangan pemerintah.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kejahatan Pagar Laut: Jokowi Harus Bertanggung Jawab!

    Kejahatan Pagar Laut: Jokowi Harus Bertanggung Jawab!

    Oleh: Marwan Batubara*BERITA tentang kejahatan rezim Jokowi membangun “pagar laut” sepanjang 30 km di Pantai Tangerang menjadi viral dalam 4-5 hari terakhir. Banyak kalangan menggugat, karena pada dasarnya pembangunan pagar atau patok tersebut melanggar konstitusi dan hukum serta merugikan negara, rakyat, lingkungan, dan lain-lain.

    Maka, pelakunya harus ditemukan, ditangkap, dan diadili.

    Faktanya, pagar tersebut mulai dibangun intensif segera setelah Permenko Perekonomian No.6/2024 diundangkan Mei 2024 (ditetapkan Maret 2024). Permenko No.6/2024 sarat moral hazard ini tidak ditemukan dalam laman Kemenko Perekonomian, karena sengaja disembunyikan dari akses publik.

    Sahabat kita, M Said Didu melakukan survei puluhan kali ke wilayah Tangerang utara sejak April/Mei 2024, dan saat itu telah menemukan dimulainya pembangunan pagar tersebut.

    Pada Agustus 2024 kami dari Petisi-100 juga menyaksikan telah terbangunnya pagar, saat kunjungan ke wilayah Tangerang utara dan menyusuri Sungai Cisadane dari hulu, sekitar Kohod, hingga ke hilir arah laut lepas, muara Sungai Cisadane. Pagar laut tersebut satu paket dengan PSN PIK-2!

    Sejak Agustus hingga November 2024, cukup banyak rombongan aktivis berkunjung ke wilayah Tangerang utara, lokasi lahan (di darat) hasil rampokan pengembang PSN PIK-2. Pelaksana lapangan adalah PT Kukuh Mandiri Lestari (KML) milik Aguan dan Anthony Salim.

    Kunjungan-kunjungan tersebut telah mengonfirmasi hasil kejahatan terstruktur, sistemik, masif dan brutal (TSMB) yang dilakukan “para antek dan jongos” oligarki Jokowi-Aguan-Salim, melibatkan aparat daerah, ASN, aparat hankam (dari desa hingga pusat), dan satuan preman. Mereka diyakini layak disebut sebagai penguasa Negara PIK-2, pimpinan Jokowi.

    Di darat, dengan menggunakan status PSN dan soliditas pelaku penjajahan TSMB Negara PIK-2 di atas, maka didapati tanah negara, pantai, sungai, bantaran sungai, empang, irigasi, jalan-jalan, tanah timbul, fasos, dan fasum milik negara/daerah dapat dikuasai: tanpa ganti rugi!

    Begitu pula dengan tanah dan/atau rumah rakyat berupa tempat tinggal, kebun, lahan pertanian, empang, masjid/musala dapat dikuasai: secara paksa dan harga sangat murah.

    Di laut, pagar laut jelas telah merugikan nelayan, petambak, lingkungan, dan puluhan ribu keluarga di Tangerang bagian utara. Hal ini harus dipertanggungjawabkan dan dikenakan sanksi ganti rugi. Namun, di darat kerugian akibat penguasaan SDA milik negara dan rakyat secara TSMB dan otoriter, nilainya jauh lebih tinggi.

    Maka jika ditambah kerugian moril, nilai kerugian NKRI dan rakyat akibat kejahatan Negara PIK-2 menjadi sangat-sangat tinggi dibanding kerugian pagar laut.

    Motif utama di balik kejahatan TSMB dan penjajahan Negara PIK-2 adalah perburuan rente besar melalui bisnis sektor-sektor industri, perumahan, pemukiman, hiburan, pariwisata, dan lain-lain. Semula sesuai surat KPPIP Nomor PK.KPPIP/55/M.EKON, izin kawasan PIK-hanya berluas 1756 hektare.

    Dengan berdalih status PSN, para oligarki Jokowi-Aguan-Salim menyelundupkan izin tersebut guna merampok SDA/aset negara dan tanah/aset rakyat secara TSMB, sehingga luas kawasan PIK-2 bertambah menjadi sekitar 100.000 hektare, berujung di Tanara, Serang, lebih dari 60 km di barat “PIK-2 asli”.

    Motif memburu rente besar tidak hanya dilakukan di darat, tetapi juga di laut. Maka secara jahat menggunakan modus TSMB, pagar laut dibangun untuk kelak akhirnya akan direklamasi.

    Untuk kedalaman laut lebih dangkal dari 5-6 meter, maka membeli “tanah daratan” hasil reklamasi akan jauh lebih murah dibanding membeli atau membebaskan tanah di daratan. Apalagi jika memperhitungkan bahwa rumah mewah atau properti yang dibangun di pinggir laut harga jualnya pasti lebih mahal!

    Maka dijalankanlah proyek pagar laut dengan modus menghalalkan segala cara. Bahkan pasir laut atau materi untuk reklamasi pun pantas dicurigai berasal SDA negara yang dicuri!

    Sejalan dengan motif rente untung besar, motif lain bisnis properti oligarki Negara PIK-2 adalah dominasi kekuasaan. Dengan uang besar tersebut, para penguasa-pengusaha pelaku state-corporate crime (SCC) bisa merambah ke dunia politik untuk menguasai para pemimpin partai, parlemen, ormas, ASN, pimpinan dan aparat hankam, kepala-kepala daerah, media, para centeng, preman, dan lain-lain.

    Maka dengan mudah kebijakan dan agenda-agenda oligarki dapat berjalan dengan mulus. Apalagi jika rakyat hanya diam menunggu nasib. Maka cengkeraman kekuasaan dapat diraih.

    Selain motif rente besar dan dominasi kekuasaan oligarkis, motif lain di balik PSN PIK-2 dan PSN-PSN lain seperti Rempang, IKN, dan SFL diyakini adalah memenuhi target strategis RRC. RRC sangat berkepentingan menguasai NKRI secara epoleksosbud-hankam, termasuk target agenda one-belt-one-road (OBOR).

    Diyakini Jokowi dan sejumlah konglomerat telah membuat persekongkolan dan kesepakatan berkhianat kepada NKRI guna memenuhi target-target geopolitik RRC.

    Karena nilai kerugian NKRI dan rakyat akibat penjajahan Negara PIK-2 sangat tinggi dibanding kerugian akibat pagar laut, maka meskipun terlambat, advokasi berbagai kalangan (termasuk DPR/Partai), seharusnya jauh lebih masif, tegas, gencar dan berkelanjutan.

    Korban jatuh, baik meninggal, kehilangan tempat tinggal, pekerjaan dan sumber penghidupan sangat banyak. Rakyat ditipu, diteror, intimidasi, kriminalisasi, ditangkap, surat tanah disita, ganti rugi tidak jelas, dan lain-lain. Sebaliknya, hingga saat ini aparat desa dan penegak hukum masih bekerja untuk kepentingan oligarki Negara PIK-2. Begitu pula dengan pemda, Polri, DPRD, dan lain-lain.

    Hiruk-pikuk kejahatan konstitusional dan kemanusiaan pagar laut juga membahas soal siapa pelaku dan siapa penanggung jawab. Aguan, Salim dan PANI sebagai pengelola PIK-2 mengaku tidak tahu.

    Sejumlah pejabat harus bertanggung jawab seperti Gubernur, Panglima TNI, Menteri Perekonomian, Kapolri, dan pejabat terkait lain, juga mengaku tak tahu. Padahal sebagian mereka paham atau bisa mengklarifikasi pada jajaran internal masing-masing.

    Bagi kami dan Petisi-100, penanggung jawab pagar laut Tangerang diyakini adalah Joko Widodo! Selain itu, kami juga yakin sebagian besar dari mereka yang mengaku tidak tahu, sebenarnya paham bahwa proyek pagar laut tersebut adalah proyek oligarki Jokowi-Aguan-Salim.

    Sewaktu Jokowi masih berkuasa, sebagian mereka bahkan ikut merekayasa, memberi status PSN, pendukung aktif atau minimal mendiamkan kejahatan TSMB tersebut.

    Selama ini, sikap fraksi-fraksi parlemen terhadap PIK-2 sama seperti sikap pejabat-pejabat di atas, ada yang ikut merekayasa, menjadi pendukung aktif atau membiarkan kejahatan TSMB terhadap rakyat berlangsung.

    Dengan Prabowo menjadi presiden, situasi berubah. Sebagian pejabat dan partai sudah berani bersikap, tidak lagi sejalan dengan Jokowi. Sudah ada partai-partai yang berani menggugat pagar laut secara terbuka. Namun politik “sprindik” bisa saja mementahkan perubahan sikap tersebut. Semoga saja mereka konsisten.

    Siapa pun concern dan peduli dengan nasib rakyat yang sudah sangat nyata dizalimi, serta bertekad berjuang menegakkan hukum dan keadilan di NKRI, maka advokasi anda tidak cukup hanya pada urusan pagar laut.

    Kejahatan dan penjajahan Negara PIK-2 jauh lebih dahsyat dan memberi dampak jauh lebih buruk terhadap NKRI dan rakyat. Lanjutkan advokasi dari menggugat pagar laut ke objek yang lebih besar, kejahatan TSMB Negara PIK-2. Jika tidak, anda hanya retorika dan bersandiwara.

    Terlepas apa pun sikap para penyelenggara negara, partai-partai dan para elemen penggugat pagar laut, kami dari Petisi-100 menuntut Prabowo segera mengeluarkan pernyataan PSN PIK-2 dan PIK-2 dihentikan.

    Prabowo dituntut menangkap dan mengadili para pelaku kejahatan TSMB, pelaku kejahatan kemanusiaan dan pengkhianat konstitusi PSN PIK-2, yang diyakini adalah Jokowi-Aguan-Salim. Begitu pula pelaku dan penanggung jawab pagar laut Tangerang diyakini adalah trio oligarki Negara PIK-2 tersebut.

    Seluruh rakyat pasti berada di belakang Prabowo, sepanjang memerintah demi NKRI dan rakyat, bukan membela Jokowi atau takut kepada Jokowi dan oligarki pengkhianat. Jika takut, Prabowo lebih baik mundur! rmol news logo article

    *) Penulis adalah Aktivis Petisi 100

  • Sosok Sandy Permana Tewas Ditusuk di Cibarusah Bekasi,  Aktor Serial Mak Lampir Pemeran Arya Soma

    Sosok Sandy Permana Tewas Ditusuk di Cibarusah Bekasi, Aktor Serial Mak Lampir Pemeran Arya Soma

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini sosok Sandy Permana yang tewas ditusuk di Cibarusah Bekasi.

    Ia merupakan aktor dalam serial Mak Lampir.

    Sandy Permana, aktor yang dikenal berkat perannya sebagai Arya Soma dalam serial “Mak Lampir”, ditemukan tewas pada Minggu (12/1/2025) di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Penemuan Sandy dalam keadaan bersimbah darah ini mengejutkan banyak pihak.

    Menurut laporan dari Tribunnews.com, Sandy mengalami sejumlah luka tusuk di tubuhnya, termasuk di bagian leher, dada, dan perut.

    Luka-luka tersebut menjadi penyebab utama kematiannya meski ia sempat dilarikan ke rumah sakit.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengungkapkan bahwa identifikasi pelaku penusukan telah dilakukan dan terduga pelaku berjumlah satu orang.

    “Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang masih pencarian terduga pelaku satu orang,” kata Onkoseno.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai motif dari penusukan tersebut.

    Namun, informasi yang diperoleh Tribunnews menyebutkan bahwa penusukan diduga terkait dengan rapat warga.

    Lantas, siapakah sosok Sandy Permana?

    Sosok Sandy Permana

    Sandy Permana, aktor film sinetron Misteri Gunung Merapi. Inilah sosok Sandy Permana, pemeran Arya Soma dalam Serial Mak Lampir, ditemukan tewas ditusuk di Cibarusah Bekasi. (Instagram.com)

    Sandy Permana lahir di Jakarta pada tahun 1979.

    Ia memulai kariernya di dunia hiburan sebagai model, sebelum akhirnya terjun ke dunia akting.

    Sandy bergabung dengan rumah produksi Genta Buana Paramita, yang dikenal memproduksi berbagai serial laga populer seperti Tutur Tinular, Brama Kumbara, dan Misteri Gunung Merapi 3 (Mak Lampir).

    Sandy pun kemudian dikenal setelah berperan dalam serial “Misteri Gunung Merapi 3: Mak Lampir”, yang membawa namanya melambung.

    Ia juga pernah beradu peran dengan sejumlah artis besar seperti Dwi Andhika, Dena Rachman, dan Angel Karamoy.

    Terjun di Dunia Politik

    Selain berkarier di dunia hiburan, Sandy juga mencoba peruntungannya di bidang politik.

    Ia maju sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Bekasi pada Pemilu 2024, diusung oleh Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

    Bapak dari tiga anak ini sempat mengungkapkan persiapannya untuk bersaing memperebutkan kursi parlemen.

    ”Tugas pertama yang akan saya lakukan menyapa atau bertemu dengan kader Partai Hanura, khususnya di Dapil satu,” ucapnya.

    Meskipun demikian, Sandy menghadapi tantangan berat, mengingat Partai Hanura gagal mendapatkan kursi legislatif di Kabupaten Bekasi pada Pemilu 2019 lalu.

    Kematian Sandy Permana meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan penggemarnya.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan dan berharap pelaku segera ditangkap.

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • DPRD dorong proyek perluasan jaringan pipa air bersih 19.234 km tepat waktu

    DPRD dorong proyek perluasan jaringan pipa air bersih 19.234 km tepat waktu

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    DPRD dorong proyek perluasan jaringan pipa air bersih 19.234 km tepat waktu
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Minggu, 12 Januari 2025 – 20:06 WIB

    Elshinta.com – Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM JAYA) akan segera melakukan penambahan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) baru dan perluasan jaringan pipa hingga 19.234 km.

    Langkah ini merupakan komitmen PAM Jaya  dalam memenuhi kebutuhan cakupan layanan air bersih 100 persen untuk seluruh warga Jakarta yang ditargetkan dapat melayani 1.092.255 pelanggan pada tahun 2030.

    Komisi C DPRD DKI Jakarta pun mendukung penuh inovasi yang dilakukan PAM JAYA dalam memenuhi cakupan kebutuhan layanan air bersih bagi masyarakat Jakarta.

    “Saya serahkan saja ke PAM Jaya. Kalau saya sebagai DPRD, sebagai wakil rakyat hanya memastikan bahwa program pembangunan pipa baru itu dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu pada tahun 2030 , jadi mundur lagi,” ujar Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya di Jakarta, Minggu (12/1).

    Dimaz juga berjanji akan memantau secara berkala perluasan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) baru yang dikerjakan oleh PAM JAYA. Hal ini dilakukan agar perluasan pipa tersebut dapat berjalan lancar, sehingga dapat selesai tepat waktu.

    “Nanti per tiga bulan akan kita panggil (PAM Jaya), kita evaluasi bagaimana kerjanya, ada  hambatan apa engga. Gitu aja sih,” kata Dimaz.

    Disisi lain, ia juga mengapresiasi PAM Jaya yang terus menujukan hasil positif dalam melayani masyarakat. Aplagi nantinya air bersih dari PAM Jaya itu juga dapat diminum oleh warga Jakarta.

    “Arti dari kata PAM itu kan air minum bukan air bersih jadi memang seharusnya air itu bisa diminum bukan hanya bersih,” ucap Dimaz.

    Sementara itu, Arief Nasrudin, Direktur Utama PAM Jaya mengatakan, layanan distribusi air bersih 100 persen pada tahun 2030 merupakan komitmen PAM Jaya dalam melayani kebutuhan air bersih.

    Upaya ini sebagai komitmen PAM Jaya dalam melayani kebutuhan air bersih seluruh warga Jakarta serta menurunkan tingkat kehilangan air (NRW) hingga 30 persen.

    “Cakupan pelayanan 100 persen pada tahun 2030 dengan distribusi air mencapai 32.950 liter per detik atau setara 2.846.880 m³/hari,” Kata Arief. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • DPRD kawal proyek perluasan jaringan pipa air bersih 19.234 km

    DPRD kawal proyek perluasan jaringan pipa air bersih 19.234 km

    Jakarta (ANTARA) – Komisi C DPRD Daerah Khusus Jakarta mengawal proyek pembangunan perluasan jaringan pipa air bersih yang ditargetkan mencapai 19.234 kilometer (km) dalam rangka memenuhi cakupan kebutuhan layanan bagi masyarakat.

    “Sebagai wakil rakyat kami hanya bisa memastikan bahwa program pembangunan pipa baru itu dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu pada tahun 2030,” kata Ketua Komisi C DPRD Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Dimaz Raditya di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, DPRD mendukung penuh inovasi yang dilakukan Perumda PAM JAYA dalam memenuhi cakupan kebutuhan layanan air bersih bagi masyarakat Jakarta.

    Penambahan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) baru dan perluasan jaringan pipa hingga 19.234 km yang merupakan komitmen PAM Jaya dalam memenuhi kebutuhan cakupan layanan air bersih perlu terus didukung.

    Arsip Foto – Petugas PAM Jaya berjalan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran, Kalimalang, Jakarta, Kamis (2/2/2023). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.)

    Apalagi proyek tersebut merupakan upaya Pemprov DKJ untuk mencapai 100 persen saluran air bersih bagi seluruh warga Jakarta yang ditargetkan dapat melayani 1.092.255 pelanggan pada tahun 2030.

    Dimaz juga berjanji memantau secara berkala perluasan IPA baru yang dikerjakan oleh PAM Jaya. Hal ini dilakukan agar perluasan pipa tersebut dapat berjalan lancar sehingga dapat selesai tepat waktu.

    “Nanti per tiga bulan akan kami panggil. Kami evaluasi bagaimana kerjanya, ada hambatan apa tidak,” kata dia.

    Di sisi lain, ia juga mengapresiasi perusahaan daerah itu yang terus menunjukkan hasil positif dalam melayani masyarakat. Apalagi nantinya air bersih dari PAM Jaya itu juga dapat langsung diminum oleh warga Jakarta.

    “Arti dari kata PAM itu kan air minum bukan air bersih. Jadi memang seharusnya air itu bisa diminum bukan hanya bersih,” katanya.

    Ketua Komisi C DPRD Jakarta Dimaz Raditya. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

    Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, layanan distribusi air bersih 100 persen pada tahun 2030 merupakan komitmen perusahaan dalam melayani kebutuhan air bersih.

    Upaya ini sebagai komitmen BUMD milik Pemprov Jakarta dalam melayani kebutuhan air bersih seluruh warga Jakarta serta menurunkan tingkat kehilangan air (NRW) hingga 30 persen.

    “Cakupan pelayanan 100 persen pada tahun 2030 dengan distribusi air mencapai 32.950 liter per detik atau setara 2.846.880 meter kubik per hari,” kata Arief.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Aktor Film ‘Mak Lampir’ Sandy Permana Ditusuk Depan Perumahan TNI/Polri Saat Kendarai Sepeda Listrik – Halaman all

    Aktor Film ‘Mak Lampir’ Sandy Permana Ditusuk Depan Perumahan TNI/Polri Saat Kendarai Sepeda Listrik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktor pemeran Arya Soma di film Misteri Gunung Merapi, Sandy Permana ditemukan tewas bersimbah darah di jalanan kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sandy ditemukan warga pada Minggu(12/1/2025) pagi.

    Salah seorang warga di Cibarusah yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa Sandy ditemukan tewas di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Saat itu kata warga tersebut Sandy sedang menaiki sepeda listrik dan tiba-tiba datang seorang pelaku melakukan penusukan.

    “Dia habis ngasi makan ayam dan kambing terus ada orang datang tiba-tiba nusuk,” kata warga tersebut.

    Usai melakukan penusukan pelaku tersebut langsung melarikan diri. “Habis itu pelakunya lari,” kata warga itu. Polisi sudah mengidentifikasi pelaku penusukan tersebut. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengungkapkan bahwa terduga pelaku berjumlah satu orang. 

    “Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang masih pencarian. (terduga pelaku) satu orang,” kata dia.

    Polisi menyatakan bahwa terdapat sejumlah luka tusuk di tubuh Sandy Permana, termasuk di bagian leher, dada, dan perut. 

    Luka-luka tersebut menyebabkan nyawa eks caleg DPRD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

    “Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong,” jelas Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

    Diketahui Sandy Permana diduga kehabisan darah diduga ditusuk seseorang. Salah seorang warga di Cibarusah yang enggan disebutkan namanya menyebutkan Sandy Permana diduga ditusuk seseorang. Saat itu ada salah seorang diduga pelaku tiba-tiba menusuk Sandy Permana.

    “Korban tiba-tiba ditikam menggunakan pisau,” katanya.

    Hingga berita ini diturunkan belum diketahui motif dari penusukan tersebut. Namun informasi yang didapatkan Tribun penusukan diduga terkait rapat warga.

  • UMKM IKM Kabupaten Bogor Gelar Rapat Konsolidasi, Ini Program Kerjanya!

    UMKM IKM Kabupaten Bogor Gelar Rapat Konsolidasi, Ini Program Kerjanya!

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bersama Forum UMKM IKM menggelar rapat konsolidasi di Gedung Rapat Serbaguna DPRD Kabupaten Bogor, Minggu (12/1).

    Rapat konsolidasi itu sekaligus membawa mengenai pemaparan Forum UMKM IKM Kabupaten Bogor.

    Ketua Forum UMKM IKM Kabupaten Bogor Nurunisa Setiawan mengatakan, UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti persaingan yang ketat dan akses pasar yang terbatas.

    “Kami Forum UMKM IKM telah merancang sejumlah program yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM,” ujarnya, Minggu (12/1).

    BACA JUGA: Puluhan UMKM di Ciamis Diduga Jadi Korban Penipuan Iuran Program Makan Bergizi Gratis

    Kata Anggota DPRD termuda ini, hal itu tentunya dengan kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, dan berbagai pemangku kepentingan.

    “Itu menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan UMKM di Kabupaten Bogor,” ucapnya.

    Dalam rapat konsolidasi ini, disepakati beberapa bentuk kerjasama yang akan dilakukan untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah tersebut.

    “Momentum ini menjadi sarana untuk merumuskan dan merancang program-program untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi UMKM, seperti akses permodalan, pengembangan produk, dan pemasaran,” bebernya.

    BACA JUGA: Ini Kriteria UMKM yang Masuk Daftar Hapus Piutang, Pelaku Usaha Wajib Baca!

    Di tempat yang sama, Ketua Panitia Rapat Konsolidasi Forum UMKM IKM Kabupaten Bogor, Bagas Jonathan menyampaikan, rapat kerja ini merupakan langkah awal yang penting dalam menyusun strategi pengembangan UMKM dan IKM di Kabupaten Bogor.

    “Melalui rapat ini, kita dapat menyatukan visi dan misi untuk memajukan UMKM dan IKM di daerah kita,” kata dia.

  • DPRD Kota Malang Pastikan Revitalisasi Pasar Besar Tanpa Biaya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 Januari 2025

    DPRD Kota Malang Pastikan Revitalisasi Pasar Besar Tanpa Biaya Surabaya 12 Januari 2025

    DPRD Kota Malang Pastikan Revitalisasi Pasar Besar Tanpa Biaya
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Ketua Komisi B DPRD Kota Malang,
    Bayu Rekso Aji
    , memastikan isu pedagang akan dipungut biaya berkaitan dengan rencana
    revitalisasi
    pembangunan
    Pasar Besar Malang
    di Kota Malang, Jawa Timur, hanya
    hoaks
    .
    Dia juga menyampaikan isu lainnya yang beredar terkait adanya jumlah tempat jualan yang akan bertambah setelah revitalisasi pembangunan Pasar Besar rampung.
    Diduga, isu-isu tersebut diembuskan oleh pihak-pihak ingin menggagalkan revitalisasi yang akan dilakukan menggunakan APBN.
    Bayu mengatakan, dirinya bersama anggota Komisi B lainnya sudah bertemu dengan Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, setelah menerima laporan mengenai isu-isu tersebut.
    Hasilnya, dipastikan tidak ada pungutan biaya dan tidak ada penambahan jumlah los, kios, serta pertokoan para pedagang.
    “Isu yang beredar bahwa kalau nanti direlokasi, dibongkar, dan segala macam, balik bayar, nah kita pastikan itu kawal di situ bahwa ini gratis, karena ini pakai anggaran negara APBN,” kata Bayu, Minggu (12/1/2025).
    “Sebelum nanti memang dibongkar dan segala macam, kita ada semacam MoU, Dewan pasang badan untuk dua hal ini, gratis, bedak tidak bertambah dan berkurang,” sambung Bayu.
    Bayu bersama anggota Komisi B lainnya dan Eko Sri Yuliadi juga sudah bertemu dengan paguyuban Persatuan Pedagang Pasar Besar Malang untuk menjelaskan berbagai isu yang berseliweran.
    Mereka juga telah menemui beberapa pedagang secara langsung untuk menanyakan pendapat mengenai dilakukannya revitalisasi pasar.
    “Secara sekilas semuanya mau ya, sekilas, itu kan kita uji petik di beberapa tempat, semuanya sebenarnya oke saja, yang penting terbaik,” ucap Bayu.
    Bayu tidak memungkiri selain paguyuban Persatuan Pedagang Pasar Besar Malang, terdapat paguyuban pedagang lainnya yang masih menolak rencana revitalisasi.
    Akan tetapi, pihaknya terus berupaya melakukan pendekatan humanis supaya seluruh pedagang dapat mementingkan kepentingan umum di atas segalanya.
    “Yang satunya masih ada dinamika, ada semacam penolakan, cuma kita ada pendekatan-pendekatan, artinya harus yang diutamakan adalah kepentingan umum,” ujar Bayu.
    Kondisi Pasar Besar Malang juga sudah pernah dilakukan survei oleh akademisi Teknik Sipil Universitas Brawijaya.
    Hasilnya menunjukkan kondisi bangunan dinilai sudah tidak layak dan tidak aman untuk digunakan.
    “Dari teknik sipil UB, Prof. Sugeng menyampaikan bahwa memang ini sudah tidak layak dan tidak aman. Saya membayangkan,
    ngapunten
    (mohon maaf), ini kita enggak kepikiran ada goyangan sedikit, nanti kita yang disalahkan,” katanya.
    Senada, Eko Sri Yuliadi mengatakan tidak ada penambahan maupun pengurangan jumlah tempat jualan para pedagang.
    Jumlah kondisi saat ini untuk los, kios, dan pertokoan dari seluruh pedagang yakni 4.530 unit. Selain itu, dipastikan juga tidak adanya pungutan biaya dalam revitalisasi pasar.
    “Tidak ada penambahan maupun pengurangan jumlah bedak, kemudian yang kedua, posisi itu tetap, kemudian untuk relokasi maupun kembali ke pasar yang baru nanti itu juga bebas, tidak dipungut biaya apapun,” kata Eko.
    Revitalisasi
    pembangunan Pasar Besar Malang ini rencananya juga akan melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengawal penggunaan anggaran.
    “Semua transparan, harus transparan karena anggaran pemerintah ini harus kita pertanggungjawabkan,” ujar Eko.
    Perlu diketahui, Pemkot Malang saat ini tengah merencanakan relokasi pedagang Pasar Besar Malang untuk menuju revitalisasi pembangunan.
    Ada tujuh titik lokasi tempat relokasi yang direncanakan, di antaranya seperti Pasar Dinoyo, Pasar Baru Timur Comboran, Jalan Halmahera, Jalan Kyai Tamim, dan lainnya.
    “Nanti detailnya akan kita susunkan ya,” ucap Eko.
    Eko juga belum bisa membeberkan kapan target waktu relokasi dilakukan.
    Pihaknya saat ini tengah fokus menyamakan persepsi seluruh pedagang untuk meminimalisasi gejolak yang ada.
    “Nanti akan kita undang lagi, akan kita berikan wawasan, memang ini masalah persepsi saja, mungkin kita harus sering berkomunikasi, kita harus berkoordinasi untuk pasar besar,” katanya.
    Anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi Pasar Besar Malang sekitar Rp 250 miliar.
    Eko menyampaikan, Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar anggaran tersebut dapat melalui APBN.
    “Dan kebetulan dari beliau, Pak Pj Wali Kota, akan mengawal sampai anggaran ini bisa turun, makanya kami dari pemerintah daerah dan dewan menyiapkan apa-apa saja yang dibutuhkan,” katanya.
    Sedangkan Pemkot Malang akan menyiapkan anggaran relokasi dan Detail Engineering Design (DED) revitalisasi pasar sebesar Rp 10 miliar.
    Salah satu pedagang emas Pasar Besar Malang, Yayuk Sriwiningsi, mengatakan bahwa dirinya setuju-setuju saja apabila dilakukan revitalisasi pembangunan.
    Menurutnya, kondisi pasar saat ini terlalu kotor dan tidak nyaman bagi pengunjung.
    “Kalau saya setuju saja, posisi pasar kayak gini, kotor, yang penting bagus, enak, nyaman, dan bisa dikunjungi semua orang. Kalau melihat seperti ini kan gimana, Pak, aduh, Masya Allah bau,” katanya.
    Dia hanya berharap, selama proses pembangunan bisa mendapat tempat relokasi yang aman untuk berjualan.
    “Katanya sih, kata Pak Eko, mau dipindah ke mal-mal gitu, katanya sih, tapi enggak tahu lagi nanti,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPRD Desak Pemkot Surabaya Umumkan Pengembang Nakal ke Publik

    DPRD Desak Pemkot Surabaya Umumkan Pengembang Nakal ke Publik

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperkuat kolaborasi dengan DPRD Kota Surabaya dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak. Langkah ini mendapat respons positif dari para pimpinan legislatif yang menilai pendekatan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap fungsi pengawasan DPRD.

    Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, mengungkapkan bahwa hasil pengawasan DPRD menunjukkan masih banyak pengembang apartemen yang belum memenuhi kewajiban pajak, meskipun sudah mendapatkan tindakan penyegelan dari Satpol PP. Penyegelan dalam bentuk stiker ternyata belum cukup memberikan efek jera bagi para pengembang yang tidak patuh.

    “Maka, saya meminta Pemkot untuk menjalankan fungsi eksekutif secara lebih tegas agar tercipta efek jera kepada pengembang nakal,” tegas Fathoni pada Minggu (12/1/2024).

    Fathoni, yang juga dikenal dengan sapaan Mas Toni, menekankan pentingnya langkah transparan untuk meningkatkan kepatuhan pajak. Ia menyarankan agar Pemkot mengumumkan nama-nama perusahaan atau pengembang yang belum membayar pajak melalui media massa. Langkah ini diharapkan dapat memberikan tekanan publik sekaligus menjadi edukasi bagi masyarakat.

    “Pemkot harus berani mengumumkan di media massa melalui rilis, agar menimbulkan efek jera bagi badan hukum lain yang masih enggan melakukan pembayaran pajak dan retribusi. Karena pajak, di samping kewajiban, itu juga instrumen pembangunan yang akan dinikmati seluruh lapisan masyarakat Surabaya,” katanya.

    Menurut Fathoni, langkah ini juga bisa melindungi calon pembeli apartemen dari pengembang yang bermasalah. Ia mengingatkan bahwa banyak kasus apartemen yang tidak terbangun meskipun sudah dijual, atau pengembang yang enggan memberikan sertifikat strata title kepada pembeli.

    “Sudah banyak kisah apartemen yang sudah dibeli ternyata tidak sempat terbangun lalu diputus pailit, juga banyak sekali pengembang yang tidak segera memberikan sertifikat strata title yang menjadi hak pembeli,” terangnya.

    Fathoni mencontohkan sebuah apartemen di kawasan Dharmahusada yang masih memiliki tunggakan pajak miliaran rupiah kepada Pemkot Surabaya. Meski sudah diberi label penyegelan, pengembang tersebut belum juga melunasi kewajibannya.

    “Makanya, pengembangnya harus dipermalukan di muka umum, karena mereka tidak memiliki rasa malu tidak patuh membayar pajak,” paparnya.

    Ia optimis bahwa sinergi antara DPRD dan Pemkot dapat meningkatkan PAD Surabaya secara signifikan. Kolaborasi ini, lanjutnya, harus melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah, investor, dan warga kota.

    “Yang terpenting semua ini adalah upaya mengajak gotong royong semua elemen masyarakat Surabaya, mulai dari pemerintah, investor, dan warga untuk mewujudkan pembangunan di Surabaya. Sehingga apa yang menjadi cita-cita bersama atas kota ini bisa terwujud,” pungkasnya.[asg/aje]

  • DPRD Surabaya Serukan Pemkot Rilis Daftar Pengembang Nakal yang Nunggak Pajak

    DPRD Surabaya Serukan Pemkot Rilis Daftar Pengembang Nakal yang Nunggak Pajak

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nurain Faiq

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni mendesak agar para pembangkang pajak di Kota Surabaya diumumkan terbuka di hadapan publik. Pemkot Surabaya harus me-list dan merilis mereka dalam daftar pembangkang pajak.

    Pemkot harus lebih tegas untuk para pembangkang pajak ini. Apalagi rata-rata para wajib pajak nakal itu adalah dari pengembang dengan tunggakan pajak hingga miliaran rupiah. Pengembang yang nakal seperti ini harus mendapat efek jera karena ulahnya.

    Mengabaikan kewajibannya bayar pajak sehingga berdampak pada pendapat asli daerah (PAD). Lebih jauh pengembang nakal itu malah menghambat pembangunan di kota ini.

    “List dan rilis saja para pengembang nakal yang mokong pajak begini,” kesal Wakil Ketua DPRD Arif Fathoni, Minggu (12/1/2025).

    Pimpinan DPRD ini menyebutkan bahwa hasil pengawasan yang dilakukan ditemukan bahwa ada banyak pengembang apartemen yang sudah dilakukan penyegelan oleh Satpol PP dalam bentuk stiker karena mokong pajak.

    Meski sudah diberi tanda ternyata tidak membuat pengembang ini segera menuntaskan kewajibannya melunasi pajak.

    Cak Toni, sapaan akrab Arif Fathoni memberi gambaran soal sikap pemerintah. Dirjen Pajak bahkan punya wewenang untuk menahan wajib pajak nakal. Pemkot Surabaya harus berani melakukan upaya mengumumkan list pengembang nakal yang tak melunasi pajak.

    Diumumkan terbuka di media massa agar perusahaan atau pengembang maupun pengelola tersebut diketahui khalayak luas kalau tidak patuh dalam melakukan pembayaran pajak.

    “Ini untuk efek jera termasuk badan hukum yang lain yang masih enggan melakukan melunasi pajak dan retribusi. Sebab pajak disamping kewajiban, itu juga instrumen pembangunan yang akan dinikmati seluruh lapisan masyarakat Surabaya,” kata politisi Golkar asal Lamongan ini.

    Dengan dimumkan ke publik juga bisa menjadi edukasi bagi calon pembeli apartemen. Akan diketahui pengembang mana yang memiliki manajemen bagus, agar tidak menjadi korban dalam pembelian unit apartemen.

    “Sudah banyak kisah apartemen yang sudah dibeli ternyata tidak sempat terbangun lalu diputus pailit, juga banyak sekali pengembang yang tidak segera memberikan sertifikat strata title yang menjadi hak pembeli,” ulasnya.

    Ketua DPD Golkar Surabaya ini bahkan menyebut ada salah satu apartemen di kawasan Dharmahusada, itu masih memiliki tunggakan miliaran ke Pemkot Surabaya, meski sudah dilabeli stiker tapi juga belum membayar.

    “Makanya, pengembangnya harus dipermalukan dimuka umum karena mereka tidak memiliki rasa malu tidak patuh membayar pajak,” tandasnya.

    Harus terus didorong upaya mengajak semua elemen masyarakat Surabaya bergotong royong. Mulai dari pemerintah, investor dan warga untuk mewujudkan pembangunan di surabaya. Sehingga apa yang menjadi cita-cita bersama atas kota ini bisa terwujud