Kementrian Lembaga: DPRD

  • Jajal Perahu Eretan bareng Siswa di Kali Pesanggrahan, Astrid Kuya Kurang ‘sreg’ Soal Keamanan

    Jajal Perahu Eretan bareng Siswa di Kali Pesanggrahan, Astrid Kuya Kurang ‘sreg’ Soal Keamanan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam dan anggota DPRD DKI Jakarta Astrid Kuya meninjau perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

    Pantauan TribunJakarta.com, keduanya tiba di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan sekitar pukul 14.16 WIB.

    Kehadiran Seala dan Astrid langsung disambut oleh Lurah Ulujami Yudha Irawan.

    Seala dan Astrid sempat berinteraksi dengan sejumlah siswa berseragam Pramuka yang hendak menumpangi perahu eretan setelah pulang sekolah.

    Astrid bertanya kepada salah satu siswa soal kekhawatirannya menaiki perahu eretan. Namun, siswa tersebut mengaku tidak takut karena sudah terbiasa.

    “Kamu enggak takut naik perahu ini?” tanya Astrid yang merupakan istri dari artis Uya Kuya.

    “Enggak bu, sudah biasa,” jawab siswa.

    Setelahnya, Seala dan Astrid ikut mencoba menaiki perahu eretan tersebut. Mereka berjalan menuruni anak tangga dengan hati-hati.

    Saat berada di atas perahu eretan, Seala terlihat berpegangan erat di tiang kayu. Begitupun dengan Astrid yang menyandarkan tangan kirinya di tiang perahu.

    “Jadi ketika saya terjun langsung, mencoba getek ini, saya merasa kayaknya anak-anak ini kurang safety,” kata Astrid.

    “Keamanannya kurang sekali. Apalagi tadi saya coba sama ibu (Seala), goyang-goyang ya bu. Satu di kiri, satu di belakang supaya seimbang,” imbuh dia.

    Sementara itu, Seala mengaku bakal melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan keamanan bagi para siswa dan warga yang menggunakan jasa perahu eretan.

    “Tadi sudah ada beberapa obrolan dengan ibu dewan, tindakan cepat apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga keselamatan, keamanan dari warga, dan juga apa nih yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Seala.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Warga yang Terdampak Limbah Pabrik di Depok Dijanjikan Cek Kesehatan Gratis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Februari 2025

    Warga yang Terdampak Limbah Pabrik di Depok Dijanjikan Cek Kesehatan Gratis Megapolitan 12 Februari 2025

    Warga yang Terdampak Limbah Pabrik di Depok Dijanjikan Cek Kesehatan Gratis
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua DPRD Depok, Tajudin Tabri mengatakan, PT Indofermex akan mengupayakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang terdampak limbah pabrik.
    “Yang dekat rumah dengan pabrik akan diusahakan oleh pak Daniel atau pihak PT Indofermex untuk pemeriksaan kesehatan gratis (untuk warga),” kata Tajudin usai mendampingi mediasi warga dengan manajemen PT Indofermex, Rabu (12/2/2025).
    Limbah dari pabrik itu diduga telah mengganggu penciuman warga.
    “Jangan sampai nanti mencium bau lama-lama, meninggal. Kita enggak mau seperti itu,” ungkap Tajudin.
    Tak hanya pemeriksaan gratis, rencananya warga yang terdampak juga akan mendapatkan air dari PDAM.
    “Masalah (penyediaan air) PDAM nanti akan dipikirkan, dikaji, dan dicari solusinya seperti apa. Nanti akan duduk bareng dengan perwakilan masyarakat,” jelas Tajudin.
    “Jangan sampai masyarakat dirugikan, baik untuk materi dan kesehatan,” tambah dia.
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga melakukan aksi unjuk rasa karena merasa limbah pabrik milik PT Indofermex yang mencemari udara dan air di lingkungannya.
    Salah seorang warga bernama Maemunah (45) menyampaikan, bau tidak sedap itu kerap muncul pada sore dan malam hari.
    “Itu baunya pertama kali muncul pasti pas malam, nanti awet terus itu baunya sampai siangnya,” ucap Maemunah.
    Tak hanya itu, limbah pabrik juga mengakibatkan air di rumah warga tidak bisa lagi dikonsumsi untuk kebutuhan rumah tangga karena ada perubahan rasa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPRD-Pemprov DKI berkoordinasi awasi tempat hiburan LGBT di Jaksel

    DPRD-Pemprov DKI berkoordinasi awasi tempat hiburan LGBT di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – DPRD akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengawasi tempat hiburan yang melakukan aktivitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Jakarta Selatan.

    “Saya harus koordinasi eksekutif ya terkait LGBT,” kata Ketua DPRD DKI Khoirudin kepada wartawan di SDN Cipulir 01 Pagi Jakarta Selatan, Rabu.

    Khoirudin mengatakan pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Satpol PP DKI untuk bisa menuntaskan penyakit masyarakat tersebut.

    “Legislatif mendorong eksekutif untuk segera tanggap mengatasi embrio penyakit masyarakat agar tidak melebar dan tidak menjadi mewabah,” ujarnya.

    Dia berharap agar penyakit masyarakat itu jangan dibiarkan merajalela. Oleh karena itu, dia berjanji akan bisa segera mengentaskan permasalahan tersebut.

    Berdasarkan fakta yang dihimpun ANTARA, pada 2025 ditemukan dua tempat hiburan melakukan aktivitas LGBT di kawasan Jakarta Selatan.

    Tempat hiburan (bar) yang diduga LGBT di pusat perbelanjaan (mal) kawasan Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sudah tutup operasinya secara permanen.

    Penutupan dilakukan sejak Rabu (1/1) lalu oleh manajemen pasca adanya protes dari warga.

    Peristiwa dugaan pesta LGBT yang viral hingga berujung pembubaran itu sejatinya terjadi pada Selasa (31/12/2024) hingga Rabu (1/1) atau saat perayaan pergantian tahun.

    Kemudian, kasus pesta seks sesama jenis yang terjadi di sebuah kamar hotel yang terletak di Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu (1/2).

    Manajemen Hotel Habitare Rasuna Jakarta Selatan menggandeng Polda Metro Jaya dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI untuk menangani pesta seks sesama jenis yang menimbulkan kegaduhan, pada Sabtu (1/2).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • MOMEN Kapolsek Pesanggrahan & Astrid Kuya Jajal Perahu Eretan di Jaksel, Pegangan Erat di Tiang Kayu

    MOMEN Kapolsek Pesanggrahan & Astrid Kuya Jajal Perahu Eretan di Jaksel, Pegangan Erat di Tiang Kayu

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam dan anggota DPRD DKI Jakarta Astrid Kuya meninjau perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

    Pantauan TribunJakarta.com, keduanya tiba di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan sekitar pukul 14.16 WIB.

    Kehadiran Seala dan Astrid langsung disambut oleh Lurah Ulujami Yudha Irawan.

    Seala dan Astrid sempat berinteraksi dengan sejumlah siswa berseragam Pramuka yang hendak menumpangi perahu eretan setelah pulang sekolah.

    Astrid bertanya kepada salah satu  siswa soal kekhawatirannya menaiki perahu eretan.

    Namun, siswa tersebut mengaki tidak takut karena sudah terbiasa.

    “Kamu enggak takut naik perahu ini?” tanya Astrid yang merupakan istri dari artis Uya Kuya.

    KLIK SELENGKAPNYA: Presiden Prabowo Subianto Bicara Adanya Raja Kecil yang Melawan Kebijakan Efisiensi Anggaran saat Kongres Muslimat NU. Dahnil Anzar Sebut Sudah SP-2.

    “Enggak bu, sudah biasa,” jawab siswa.

    Setelahnya, Seala dan Astrid ikut mencoba menaiki perahu eretan tersebut.

    Mereka berjalan menuruni anak tangga dengan hati-hati.

    Saat berada di atas perahu eretan, Seala terlihat berpegangan erat di tiang kayu.

    Begitupun dengan Astrid Kuya yang menyandarkan tangan kirinya di tiang perahu.

    “Jadi ketika saya terjun langsung, mencoba getek ini, saya merasa kayaknya anak-anak ini kurang safety,” kata Astrid.

    SISWA NAIK PERAHU – Para siswa menumpangi perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025). Perahu eretan ini menjadi moda transportasi utama bagi siswa yang hendak berangkat dan pulang sekolah. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    “Keamanannya kurang sekali. Apalagi tadi saya coba sama ibu (Seala), goyang-goyang ya bu. Satu di kiri, satu di belakang supaya seimbang,” imbuh dia.

    Sementara itu, Seala mengaku bakal melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan keamanan bagi para siswa dan warga yang menggunakan jasa perahu eretan.

    “Tadi sudah ada beberapa obrolan dengan ibu dewan, tindakan cepat apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga keselamatan, keamanan dari warga, dan juga apa nih yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Seala.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Wali Kota Semarang Mbak Ita Mangkir dari Panggilan KPK, Ini Alasannya

    Wali Kota Semarang Mbak Ita Mangkir dari Panggilan KPK, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap bahwa Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (HGR) alias Mbak Ita serta suaminya, Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri (AB), batal memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai tersangka di kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. 

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menceritakan, awalnya penyidik KPK telah menjadwalkan pemeriksaan Mbak Ita dan Alwin, Senin (10/2/2025). Kedua politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu pun sudah mengonfirmasi berangkat ke Jakarta kemarin lusa. 

    Akan tetapi, terang Tessa, pihak Mbak Ita menyampaikan keduanya batal datang ke KPK karena sakit dan menjalani perawatan di RSD KRMT Wongsonegoro, Semarang. 

    “Sebenarnya hari ini info yang saya dapatkan dari penyidik untuk saudari HGR, beserta saudara AB, dijadwalkan pemeriksaan sebagai tersangka. Ada penjadwalan ulang dari panggilan yang tidak dihadiri oleh yang bersangkutan,” ungkapnya kepada wartawan, dikutip Rabu (12/2/2025). 

    KPK pun disebut akan mengecek dan menganalisis langsung kondisi kesehatan Mbak Ita. Dokter KPK juga akan dilibatkan. 

    Tessa mengatakan bahwa sejatinya Mbak Ita dan Alwin sudah dalam perjalanan ke Jakarta dengan sukarela. 

    “Yang bersangkutan bersedia hadir, kata penyidik. Namun, di jam terakhir atau hari terakhir, ternyata ada kendala kesehatan yang membuat saudari HGR harus ke rumah sakit untuk dirawat,” jelasnya.

    Praperadilan Ita dan Alwin Ditolak

    Di sisi lain, kedua pasangan suami istri itu sebelumnya telah mengajukan praperadilan untuk melawan status tersangkanya oleh KPK. Namun, keduanya sama-sama kalah melawan KPK di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. 

    Praperadilan Wali Kota Semarang Mbak Ita sebelumnya sudah ditolak pada 14 Januari 2025. Kemudian, praperadilan suaminya juga ditolak kemarin, Selasa (11/2/2025). 

    Tessa menyatakan pihaknya bersyukur dan berterima kasih kepada Hakim praperadilan yang menyatakan penetapan keduanya sebagai tersangka sudah sesuai prosedur. Selanjutnya, KPK bakal melakukan upaya paksa alias penahanan terhadap keduanya. 

    “Untuk itu, tindak lanjutnya tentunya nanti akan ada proses pemanggilan, yang mana ini sudah berjalan, yang sudah ditanya oleh teman-teman, dan ke depannya akan ada tindakan tindakan penyidikan yang akan dilakukan oleh penyidik,” kata Tessa. 

    Adapun KPK sebelumnya menetapkan empat orang tersangka. Selain Ita dan Alwin, lembaga antirasuah turut menetapkan Ketua Gapensi Semarang Martono serta Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa P. Rachmat Utama Djangkar sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Martono dan Rachmat sudah ditahan KPK sejak 17 Januari 2025. 

    Sekadar informasi, keempat tersangka itu diduga terlibat tindak pidana korupsi berupa pengadaan barang dan jasa, gratifikasi serta pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi Semarang.

  • Bertemu Petani Ikan, DPRD Malang Sesalkan Minimnya Informasi Pembangunan PLTS

    Bertemu Petani Ikan, DPRD Malang Sesalkan Minimnya Informasi Pembangunan PLTS

    Malang (beritajatim.com) – Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi menyesalkan terkait minimnya informasi yang diterima para legislator soal rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bendungan Sutami, Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung.

    Politisi PDI Perjuangan itu bilang, pihaknya selama ini mengetahui rencana pembangunan PLTS itu sebatas dari media massa, media sosial dan masyarakat sekitar Karangkates.

    “Dan tadi juga ditanyakan apakah DPRD tahu, kalau dibilang tahu ya cuma sekedar tahu dari media sosial dan media, dan pada saat kita turun ke lapangan. Tapi secara resmi, baik itu pemberitahuan lisan atau tertulis belum ada sama sekali ke DPRD Kabupaten Malang. Ini memang yang sedikit kami sesalkan, karena kegiatan di Kabupaten Malang minimal kalau orang Jawa mengatakan ‘kulonuwun’ kepada yang punya wilayah termasuk Pemerintah Kabupaten Malang atau DPRD,” kata Darmadi saat menerima perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Jaring Apung Karangkates di DPRD Kabupaten Malang, Rabu (12/2/2025).

    Darmadi menegaskan, dalam waktu dekat DPRD Kabupaten Malang akan memanggil pihak-pihak terkait soal pembangunan PLTS tersebut.

    “Kami akan menindaklanjuti ini dengan memanggil, meminta informasi kepada PT PLN maupun pelaksana yang akan melaksanakan kegiatan tersebut, termasuk kita akan ke BUMN dan kementerian terkait,” tuturnya.

    Selain itu, Darmadi mengungkapkan, DPRD Kabupaten Malang berkomitmen mengawal aspirasi masyarakat pembudidaya ikan yang menggantungkan mata pencaharian pada keramba jaring apung itu.

    Tidak hanya itu, DPRD Kabupaten Malang akan berkirim surat kepada Presiden, Gubernur, Bupati hingga lembaga terkait lainnya.

    “Tentunya kami akan mengawal aspirasi dan prinsipnya mereka (masyarakat, red) tidak menolak proyek PLTS. Cuma bahwa proyek ini tidak berdampak banyak pada kegiatan mereka. Kami akan mengawal aspirasi ini, karena kami juga belum tahu persisnya seperti apa, kegiatan tersebut dan areal dimana dan sebagainya tapi sosialisasi sudah berjalan di masyarakat,” Darmadi mengakhiri. (yog/ted)

  • DPRD DKI evaluasi penutupan JPO di bawah jalan layang Kalibata

    DPRD DKI evaluasi penutupan JPO di bawah jalan layang Kalibata

    Jakarta (ANTARA) – DPRD DKI akan melakukan evaluasi terkait penutupan jembatan penyeberangan orang (JPO) di bawah jalan layang Kalibata, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan agar bisa menemukan solusi cepat untuk masyarakat sekitar.

    “Kita coba evaluasi bersama-sama dengan aparat untuk bisa dikaji ulang,” kata Ketua DPRD DKI Khoirudin di SDN Cipulir 01 Pagi Jakarta Selatan, Rabu.

    Khoirudin mengatakan itu menanggapi keluhan warga terkait penutupan jembatan sebagai akses pejalan kaki penghubung wilayah Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan dengan Jakarta Timur oleh Polres Jaktim lantaran kerap dijadikan lokasi tawuran.

    Pihaknya akan mengkaji ulang demi kembali membuka akses penyeberangan tersebut agar masyarakat tak kesulitan.

    “Untuk mengkaji dulu plus minusnya kebutuhannya, terkait tawuran dan jembatan akan cari solusi untuk kembali beraktivitas,” ujarnya.

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menutup jembatan yang kerap dijadikan akses jalan bagi para pelaku tawuran di Jalan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.

    Kebijakan ini diambil untuk menindaklanjuti aksi tawuran menggunakan senjata tajam yang sering terjadi di perbatasan antara wilayah Duren Sawit dan Jatinegara pada Senin (27/1) sore.

    Terakhir, tawuran kembali terjadi di wilayah Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jatinegara pada Kamis (30/1) dini hari.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • DPRD DKI: Perlunya gandeng kantin dan UMKM dalam program makan bergizi

    DPRD DKI: Perlunya gandeng kantin dan UMKM dalam program makan bergizi

    Jakarta (ANTARA) – DPRD DKI menyebutkan perlunya menggandeng kantin sekolah dan pedagang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam program makan bergizi gratis (MBG) di Jakarta agar perekonomian bisa bergerak.

    “Sebenarnya MBG ini juga melibatkan banyak masyarakat, termasuk pedagang kantin dan UMKM. Bahkan, dengan makan bergizi gratis perputaran ekonomi begitu luar biasa,” kata Ketua DPRD DKI Khoirudin di SDN Cipulir 01 Pagi Jakarta Selatan, Rabu.

    Khoirudin mengatakan banyak warga yang terlibat lantaran adanya kebutuhan beras, sayuran, lauk lauk, sehingga tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam program MBG.

    Pihaknya pun optimis MBG bisa berjalan lancar, karena secara fiskal keuangan di terbilang cukup memadai.

    Kemudian, dia juga meyakini sampah sisa makanan dari MBG nantinya akan terolah dengan baik di tempat pengelolaan sampah yang ada di sekolah.

    “Mudah-mudahan kepala sekolah bisa mengajak anak-anaknya untuk mengelola sampah makanan jadi pupuk,” ujarnya.

    Pada Rabu ini, DPRD DKI bersama Pemprov DKI, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), dan jajaran mendatangi SDN Cipulir 01 Pagi memastikan koordinasi makan bergizi gratis (MBG) berjalan dengan baik.

    Terhitung hingga kini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan MBG di 126 sekolah dan 42.000 siswa.

    Adapun 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang beroperasi untuk makan bergizi gratis yang saat ini melayani akan terus bertambah secara bertahap.

    Tahun ini, diharapkan sekitar 153 SPPG bisa terpenuhi. Berdasarkan perhitungan, untuk mendirikan satu SPPG kurang lebih dibutuhkan anggaran hingga Rp3 juta.

    Program MBG dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mulai 6 Januari 2025 pada 190 titik tersebar di 26 provinsi, salah satunya DKI Jakarta.

    Program ini menyasar sejumlah sekolah, pesantren di Indonesia dan bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sekolah dan menciptakan SDM Indonesia unggul.

    Program ini secara bertahap menargetkan dapat memberikan makanan bergizi kepada pelajar di sekolah, ibu hamil dan balita.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ratusan Pembudidaya Ikan Malang Tolak Pembangunan PLTS Karangkates

    Ratusan Pembudidaya Ikan Malang Tolak Pembangunan PLTS Karangkates

    Malang (beritajatim.com) – Ratusan pembudidaya ikan di Kabupaten Malang menggelar aksi penolakan terhadap rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan Karangkates, Kecamatan Sumberpucung. Aksi unjuk rasa berlangsung di depan Kantor DPRD Kabupaten Malang.

    Datang menggunakan enam truk, ratusan pembudidaya ikan dari tiga kecamatan menyuarakan aspirasi mereka.

    “Kami petani keramba ikan KJA di Bendungan Sutami Karangkates ingin mengajukan permohonan untuk perlindungan agar tidak digusur,” ungkap Yudiono, salah satu petani dari kelompok pembudidaya ikan saat berorasi.

    Sejumlah poster tuntutan dibentangkan oleh para demonstran. Beberapa di antaranya berbunyi, “Kami Butuh Kepastian, Bukan Penggusuran”, “PLTS Terapung Kehidupan Kami Tenggelam”, serta seruan agar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto turut campur tangan dalam melindungi petani ikan.

    Dalam orasinya, pengunjuk rasa menekankan pentingnya solusi bagi kelompok pembudidaya ikan apabila PLTS Karangkates benar-benar dibangun.

    Setelah berorasi di luar pagar gedung DPRD, perwakilan pendemo akhirnya bertemu dengan Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi S.Sos. Darmadi mengaku bahwa secara resmi DPRD Kabupaten Malang belum menerima surat terkait rencana pembangunan PLTS Karangkates.

    “Kami mendengar rencana pembangunan PLTS dari media dan kanal-kanal informasi lainnya. Yang kedua, melalui saat kunjungan desa bersama Pak Bupati Malang HM Sanusi di Kecamatan Sumberpucung. Di sana juga ada informasi yang disampaikan petani bahwa ada proyek pembangunan PLTS,” tegas Darmadi.

    Menurut Darmadi, hingga kini DPRD belum menerima pemberitahuan resmi baik secara lisan maupun tertulis dari pengelola atau investor yang berencana membangun PLTS tersebut.

    “Kami belum pernah mendapatkan pemberitahuan baik lisan maupun tertulis soal rencana pembangunan PLTS, baik dari pengelola yakni Karangkates maupun investor yang akan mengelolanya. Jadi saya tegaskan sekali lagi, sampai hari ini pemberitahuan secara lisan maupun tertulis rencana pembangunan PLTS belum ada,” terang Darmadi.

    Berikut tuntutan kelompok pembudidaya ikan Karangkates:

    Menolak penggusuran Karamba Jaring Apung (KJA).
    Pemetaan ulang lokasi PLTS agar tidak bersinggungan dengan KJA.
    Perlindungan hukum bagi kelompok pembudidaya ikan.
    Memastikan hak dan kepentingan petani atau pembudidaya ikan tetap terlindungi.
    DPRD memfasilitasi dialog antara petani ikan, PLN Nusantara Power, Perum Jasa Tirta, dan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik.
    DPRD mengawal agar hak-hak petani ikan tetap terlindungi, termasuk memberi masukan terhadap rencana relokasi.
    Mendukung pengembangan ekonomi kecil yang berkelanjutan.

    [yog/beq]

  • DPRD Surabaya Desak Pimpinan OPD dan BUMD Berapor Merah Dicopot

    DPRD Surabaya Desak Pimpinan OPD dan BUMD Berapor Merah Dicopot

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya, Imam Syafi’i, menanggapi kritik terhadap kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Surabaya, terutama terkait dengan laporan kinerja yang dinilai buruk dan masuk kategori Rapor Merah.

    Imam menegaskan bahwa jika Rapor Merah tersebut terbukti objektif dan masuk akal, Pemkot Surabaya harus bertindak tegas dengan mencopot pimpinan OPD atau BUMD yang memiliki raport merah.

    “Jika raport itu betul-betul memang seperti itu yang merah, saya berharap OPD maupun BUMD yang raportnya merah, Pemkot harus segera mengganti karena persoalan raport ini kan pasti di pucuk pimpinannya,” ujar Imam usai Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Gubeng, Rabu (12/2/2025).

    Politisi NasDem juga mengapresiasi peran masyarakat dalam mengawasi kinerja pemerintah kota Surabaya. Imam menyatakan bahwa pengawasan dari organisasi masyarakat atau kampus akan membantu legislatif dalam menjalankan tugasnya.

    “Kami tentu ikut bergembira kalau ada pihak lain, terutama yang mewakili masyarakat, bisa juga semacam perkumpulan masyarakat, organisasi masyarakat, atau kampus yang bersama-sama kami ikut mengawasi kinerja pemerintah kota,” ujarnya.

    Menurutnya, kinerja yang buruk pada tingkat pimpinan OPD atau BUMD harus segera diperbaiki demi kelancaran program-program Pemkot yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.

    Selain itu, Imam menyatakan bahwa Pemkot Surabaya tidak boleh reaktif dalam menanggapi kritik tersebut, namun harus melihat metodologi yang digunakan dalam laporan kinerja yang disampaikan.

    “Kami berharap Pemkot jangan langsung reaktif ya. Menurut saya kita lihat apakah raport itu metodologinya seperti apa? Kalau memang itu kemudian masuk akal dan memang objektif ya, silakan itu harus di-share lah ke publik,” kata Imam.

    Ia menambahkan bahwa jika laporan tersebut terbukti sah, Pemkot harus transparan dan memberikan kesempatan untuk menyanggah dengan bukti-bukti yang kuat. “Pemkot punya kesempatan untuk menyanggah, tapi bagaimana mensikapinya tentu dengan bukti-bukti dan fakta-fakta, syukur dengan angka-angka,” kata Imam.

    Imam juga menyebut pentingnya pencapaian pendapatan daerah bagi kelancaran berbagai program yang diusulkan oleh Pemkot maupun masyarakat. Ia khawatir, jika kinerja pemerintah kota tidak optimal, maka berbagai program yang sudah direncanakan akan terhambat.

    “Begitu pendapatannya tidak tercapai, akhirnya program-program yang sudah diusulkan baik yang dibuat sendiri oleh Pemkot maupun diusulkan oleh masyarakat, itu pasti nanti akan terpengaruh,” ujarnya.

    Imam berharap perombakan pimpinan yang tidak mampu menjalankan tugas dengan baik segera dilakukan untuk memastikan pembangunan yang lebih baik bagi Surabaya.

    Lebih lanjut, Imam mengatakan bahwa jika kinerja OPD dan BUMD yang buruk berlanjut, hal tersebut akan berimbas pada pencapaian target pendapatan dan program-program yang telah disusun. Oleh karena itu, menurutnya, semakin cepat dilakukan evaluasi dan pergantian pejabat yang kurang kompeten, semakin baik untuk kepentingan masyarakat.

    “Begitu pendapatannya tidak tercapai, program-program yang sudah diusulkan pasti terpengaruh. Akhirnya yang dikorbankan adalah program-program usulan masyarakat,” ungkapnya.

    Imam juga menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya seharusnya memiliki banyak pejabat yang mampu mewujudkan visi dan misi Wali Kota. Ia menegaskan, bahwa ukuran keberhasilan program adalah seberapa besar dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi kota. Jika program-program tersebut tidak tercapai, maka menurutnya, perubahan harus segera dilakukan.

    “Saya yakin dan saya tahu kalau di Pemkot itu banyak pejabat-pejabat yang hebat yang harusnya diberi kesempatan untuk betul-betul mewujudkan visi dan misi Pak Walikota,” tandasnya. [asg/beq]