Kementrian Lembaga: DPRD

  • Mahasiswa GMNI Gelar Aksi “Lamongan Undercover” Tolak Efisiensi Anggaran

    Mahasiswa GMNI Gelar Aksi “Lamongan Undercover” Tolak Efisiensi Anggaran

    Lamongan (beritajatim.com) – Gelombang protes terhadap kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat terus berlanjut. Kali ini, mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi bertajuk “Lamongan Undercover” di depan gedung DPRD Lamongan pada Senin (24/2/2025). Mereka menilai kebijakan tersebut berpotensi mengurangi alokasi anggaran untuk sektor-sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, dan perlindungan sosial.

    Mahasiswa GMNI membawa sejumlah tuntutan, antara lain pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran yang dianggap bertentangan dengan prinsip keadilan sosial. Selain itu, mereka menuntut realisasi penuh dan transparan anggaran tunjangan kinerja dosen sebagai komitmen negara dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik.

    “Kami juga menuntut realisasi anggaran tunjangan kinerja dosen secara penuh dan transparan, sebagai wujud komitmen negara dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik,” kata Ketua Umum DPC GMNI Lamongan, Sandi Cahyo Triono.

    Selain itu, evaluasi menyeluruh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi sorotan. Mahasiswa menginginkan kepastian efektivitas, akuntabilitas, dan kesesuaian program dengan kebutuhan nyata masyarakat. “Program makanan bergizi gratis membutuhkan dana yang besar dan dapat menghambat alokasi dana program lain yang lebih penting,” ujar Sandi.

    Aksi ini mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Lamongan, Mukhammad Freddy Wahyudi, yang berjanji akan meneruskan aspirasi mahasiswa ke DPRD Jawa Timur dan DPR RI. “Secara keseluruhan kita sepakat karena memang poin-poin yang disampaikan tadi menjadi harapan kita sebenarnya, ada pemangkasan anggaran, ada perubahan regulasi yang sliwar-sliwer yang membuat otonomi daerah menjadi terpukul,” kata Freddy.

    Setelah mendapatkan jawaban dari Ketua DPRD Lamongan, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib. [fak/beq]

  • Hari Pertama Bekerja, Wawali Mojokerto Tinjau MBG di SMPN 9

    Hari Pertama Bekerja, Wawali Mojokerto Tinjau MBG di SMPN 9

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 571 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Kota Mojokerto menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pada hari pertama pelaksanaan pasca dilantik, Wakil Wali Kota (Wawali) Mojokerto, Rachman Sidharta Arisandi, meninjau langsung program tersebut di SMPN 9.

    Dalam kunjungannya, Wawali didampingi Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto, Santoso Bekti Wibowo, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo. Orang nomor dua di Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini turut berinteraksi dengan para siswa penerima manfaat.

    Wawali Mojokerto, Rachman Sidharta Arisandi, menegaskan bahwa pihaknya ingin memastikan program MBG berjalan sesuai harapan. “Sesuai dengan harapan artinya efektif. Harapan kami tidak hanya sekedar sebagai tuan rumah tetapi juga sebagai penerima manfaat,” ujarnya, Senin (24/2/2025).

    Mantan Rektor Universitas Majapahit (Unim) ini menambahkan bahwa program MBG memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan siswa. “Ketika para siswa menuntaskan tugas belajarnya maka bugar badannya, pintar otaknya dan benar perilakunya. Hal tersebut menjadi target penting yang bisa dijadikan sebagai prioritas dari Pemkot Mojokerto,” katanya.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pemkot Mojokerto akan terus melakukan evaluasi guna menyempurnakan pelaksanaan program. “Sehingga barang kali kedepan ada kekurangan dalam pelaksanaan, insya Allah Pemerintah Kota Mojokerto akan berupaya untuk melengkapi itu. Informasi yang saya terima, ini adalah perdana dan akan dilaksanakan untuk sekolah ini setiap hari program Makan Bergizi Gratis ini,” tambahnya.

    Salah satu siswa SMPN 9, Vinza Zanway Firdaus (15), mengaku senang karena mendapatkan makan siang gratis dengan gizi yang baik. “Ada tempe, ayam goreng, sayur, susu dan pisang. Harapannya, lebih merata. Semua sekolah dapat,” tuturnya.

    Sebelumnya, Kota Mojokerto dipastikan mendapatkan kuota untuk pelaksanaan program MBG tahap pertama. Program ini menyasar sembilan lembaga pendidikan di Kecamatan Magersari dan juga disalurkan kepada ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), serta balita. [tin/beq]

  • Ruang Kelas SMP Islam Al Amin Malang Ambruk, DPRD Desak Percepatan Perbaikan

    Ruang Kelas SMP Islam Al Amin Malang Ambruk, DPRD Desak Percepatan Perbaikan

    Malang (beritajatim.com) – Salah satu ruangan di SMP Islam Al Amin, Kedungkandang, Kota Malang, ambruk pada Rabu (19/2/2025) dini hari. Bangunan yang masih berusia 13 tahun itu diduga ambruk akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut.

    Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita, telah meninjau langsung kondisi sekolah pada Minggu (23/2/2025). Ia meminta agar permasalahan ini segera ditangani oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Target perbaikan diharapkan rampung dalam dua pekan, namun ia ingin dipercepat agar tidak mengganggu konsentrasi para siswa.

    “Saya harap tidak lebih. Karena teknis yang diberikan tugas (sekolah) karena force majeure wlsecara kesiapan memang belum ada. Berkaitan proses belajar mengajar yang biasa di sekolah kini di rumah (karena bangunan ambruk),” ujar Amithya, Senin (24/2/2025).

    Amithya menuturkan bahwa proses pembelajaran di rumah tidak akan seefektif di sekolah. Apalagi, siswa kelas 9 akan menghadapi ujian, sehingga renovasi sekolah harus segera dilakukan agar tidak mengganggu persiapan mereka.

    “Kalau ada problem kekurangan kelas bagi siswa kelas 9 yang akan menghadapi ujian bisa dilakukan on time. Karena persiapan ujian itu kan luar biasa jangan kemudian musibah ini tidak diselesaikan anak-anak yang menjadi korban,” ujarnya.

    Ia juga menyebutkan opsi untuk memindahkan sementara proses belajar mengajar ke bangunan lain yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sekolah, seperti Rumah Dinas Kesehatan dan Kantor Kelurahan Kedungkandang yang berlokasi dekat dengan sekolah.

    “Solusi memindahkan (proses belajar mengajar) sementara. Ada rumah Dinas Kesehatan apa bisa digunakan sementara. Ada kelurahan, nanti kita rembuk bareng,” tambahnya.

    Diketahui, ruangan yang ambruk merupakan kelas yang digunakan sebagai ruang komputer atau multimedia. Secara fisik, bangunan terlihat kokoh, kayu-kayu masih utuh, dan tidak ada indikasi kerusakan struktural sebelumnya. Namun, musibah ini terjadi secara tak terduga.

    “Untuk musibah ini ruangan itu semula untuk multimedia untuk komputer. Sebelum musibah komputer kami pindah ke bawah. Karena tangganya itu kan licin anak MI sering menggunakan juga ruang multimedia. Lalu pada Rabu, 19 Februari 2025 dini hari bangunan ambruk,” ujar Wakil Kepala SMP Islam Al Amin, Suprawito. [luc/beq]

  • Mendagri terbitkan surat edaran efisiensi anggaran

    Mendagri terbitkan surat edaran efisiensi anggaran

    Semua dialihkan untuk program-program yang pro-rakyat betul. Misalnya di bidang pendidikan, sekolah-sekolah yang rusak, toilet-toilet yang tidak bagus MCK-nya, kemudian di bidang kesehatan, puskesmas, harus bagus standarisasinya

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menerbitkan Surat Edaran Nomor 900/833/SJ tentang Penyesuaian Pendapatan dan Efisiensi Belanja Daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2025.

    Beleid yang terbit pada 23 Februari 2025 itu merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan APBD TA 2025.

    Sebelumnya, Tito menegaskan efisiensi anggaran bertujuan untuk mendukung program pro-rakyat. “Semata-mata untuk kepentingan program yang lebih banyak yang bersentuhan dan dinikmati langsung oleh masyarakat,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Efisiensi anggaran dilakukan dengan membatasi belanja kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, percetakan, publikasi, dan seminar/focus group discussion. Surat edaran ini juga mengatur pengurangan belanja perjalanan dinas hingga 50 persen untuk seluruh perangkat daerah.

    Pemda juga diminta untuk melakukan penyesuaian belanja APBD TA 2025 yang bersumber dari Transfer ke Daerah (TKD).

    Adapun hasil penghematan akan dialihkan untuk bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sanitasi, pengendalian inflasi, stabilitas harga pangan, cadangan pangan, dan prioritas lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, lapangan pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi.

    “Semua dialihkan untuk program-program yang pro-rakyat betul. Misalnya di bidang pendidikan, sekolah-sekolah yang rusak, toilet-toilet yang tidak bagus MCK-nya, kemudian di bidang kesehatan, puskesmas, harus bagus standarisasinya,” jelasnya.

    Dalam SE itu, kepala daerah juga diminta agar dalam melakukan identifikasi atas efisiensi belanja tersebut tetap memperhatikan aspek urgensi, kualitas penyelenggaraan, muatan substansi, serta manfaat yang diutamakan untuk mendukung pencapaian delapan misi atau Asta Cita dan pencapaian tujuh belas program prioritas, serta mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen.

    Kepala daerah juga diminta untuk memperhatikan kualitas belanja dengan memprioritaskan alokasi anggaran belanja pokok dibandingkan dengan alokasi anggaran belanja penunjang sesuai target dan indikator kinerja program, kegiatan, dan sub kegiatan.

    Mendagri meminta DPRD dan masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan kebijakan ini guna memastikan anggaran benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat.

    “Dan kami juga melalui sistem yang ada, namanya Sistem Informasi Pemerintahan Daerah, kami nanti akan melihat perubahan-perubahan itu,” pungkas Tito.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dewi Nafi’ah Jadi Ketua PC Fatayat NU Kota Kediri Periode 2025-2030

    Dewi Nafi’ah Jadi Ketua PC Fatayat NU Kota Kediri Periode 2025-2030

    Kediri (beritajatim.com) – Dewi Nafi’ah kembali terpilih sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Kediri secara aklamasi untuk masa khidmat 2025-2030.

    Proses pemilihan ini berlangsung dalam Konferensi Cabang (Konfercab) XV yang digelar di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Jalan Sriwijaya, Kelurahan Jagalan, Minggu (23/2/2025).

    Dalam konferensi ini, seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU se-Kota Kediri sepakat mendukung Dewi Nafi’ah untuk kembali memimpin PC Fatayat NU. Dukungan penuh ini mencerminkan kepercayaan besar kepada Dewi Nafi’ah yang sebelumnya telah menjabat sebagai Ketua PC Fatayat NU Kota Kediri pada periode 2019-2024.

    Ketua terpilih Fatayat NU Kota Kediri, Dewi Nafi’ah, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang kembali diberikan kepadanya.

    Dewi pun mengajak seluruh pengurus dan anggota Fatayat NU di Kota Kediri untuk lebih kompak dan terus bersemangat dalam berkhidmat demi kemaslahatan umat.

    “Mari kita bergandengan tangan untuk menyelaraskan visi dan misi besar demi kelanjutan organisasi Fatayat NU tercinta dan kemaslahatan bersama,” ungkapnya.

    Dukungan dari Anggota DPRD Kota Kediri

    Sementara itu, Choirudin Mustofa, Anggota DPRD Kota Kediri yang hadir dalam konfercab ini, memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Dewi Nafi’ah sebagai Ketua PC Fatayat NU Kota Kediri.

    “Dengan terpilihnya kembali Mbak Dewi, diharapkan dapat membawa Fatayat NU Kota Kediri terus mengembangkan program-program yang bermanfaat, memperkuat peran perempuan dalam masyarakat, dan menjaga nilai-nilai perjuangan Nahdlatul Ulama di tengah dinamika zaman,” ujarnya.

    Bantuan Mobil Operasional untuk Fatayat NU

    Anggota DPRD Kota Kediri Choirudin Mustofa menyerahkan mobil bantuan operasional untuk Fatayat NU Kota Kediri.

    Dalam kesempatan ini, Mas Tofa, sapaan akrab Choirudin Mustofa, juga menyerahkan mobil bantuan operasional untuk Fatayat NU Kota Kediri.

    Menurut Mas Tofa, pemberian bantuan mobil jenis Suzuki Ertiga ini bertujuan untuk membantu mobilitas kegiatan Fatayat dalam menjalankan organisasi dan pelayanannya terhadap umat.

    Selain itu, tambahnya, mobil ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai mobil siaga dan kebutuhan darurat lainnya.

    “Semoga mobil ini bisa menambah semangat Fatayat dalam menjalankan roda organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama,” ujarnya.

    Dihadiri Sejumlah Tokoh

    Konfercab XV PC Fatayat NU Kota Kediri ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Kediri, KH. Qowimmudin Thoha (Gus Qowim), Anggota DPRD Kota Kediri Choirudin Mustofa, S.Pd.I, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Khusnul Arif, S.Sos, dan Anggota DPD RI Dr. Lia Istifhama. [nm/but]

  • Penahan Tebing Bengawan Solo Rp40 M di Atas Tanah Warga Bojonegoro, Pemilik Lahan Tak Dapat Ganti Rugi

    Penahan Tebing Bengawan Solo Rp40 M di Atas Tanah Warga Bojonegoro, Pemilik Lahan Tak Dapat Ganti Rugi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Proyek pembangunan dinding penahan tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Lebaksari dan Tanggungan, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, berdiri di atas tanah warga tanpa ganti rugi. Bangunan senilai Rp40 miliar itu kini mengalami kerusakan dengan panjang ambrol mencapai 200 meter, tak lama setelah dinyatakan selesai 100 persen.

    “Setahu saya ini dibangun di tanah warga semua, yang mengajukan dari pihak Desa Lebaksari,” ujar Kepala Dusun Gowok, Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Masfukin, saat ditemui di lokasi pada Senin (24/2/2025).

    Warga yang merelakan tanahnya berharap proyek tersebut dapat mencegah longsor di tebing sungai. Sedikitnya ada 12 warga di Desa Lebaksari yang menyerahkan lahannya demi pembangunan ini tanpa kompensasi.

    “Sudah kesepakatan masyarakat kemarin minta tebing. Kita juga tidak ada ganti rugi, karena ini keinginan warga,” tambahnya saat mendampingi sidak Komisi D DPRD Bojonegoro pada Senin (17/2/2025).

    Tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Lebaksari memang rawan longsor dan mengancam lahan pertanian, pemakaman umum, serta rumah warga. Namun, Masfukin mengaku tidak mengetahui secara pasti luas tanah yang digunakan untuk proyek tersebut.

    Sayangnya, dinding penahan tebing sepanjang 980 meter ini sudah ambrol dengan kerusakan sepanjang 200 meter. Warga berharap pihak kontraktor bertanggung jawab atas kejadian ini dan segera melakukan perbaikan.

    “Karena ini masih masa pemeliharaan ya, masyarakat minta diperbaiki agar kerusakan tebing tidak semakin meluas,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas PU SDA Pemkab Bojonegoro, Iwan Kristian, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi terkait pembangunan dinding tebing di atas tanah warga.

    Juru bicara pelaksana proyek, PT Indopenta Bumi Permai, Adriyana, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dan rekomendasi teknis (rekomtek) dari ahli. Rekomtek ini nantinya akan menjadi dasar untuk proses perbaikan.

    “Kita masih menunggu rekomendasi teknis dari ITS Surabaya, hasilnya bisa keluar antara 10 sampai 12 hari,” jelasnya.

    Sebelumnya, Anggota Komisi D DPRD Bojonegoro telah meninjau lokasi proyek yang ambrol kurang dari dua bulan pasca serah terima pada Desember 2024.

    “Kontraktor pelaksana harus menunggu dulu Rekomtek terbaru agar tidak terjadi kerusakan yang sama,” ujar Anggota Komisi D DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto. [lus/beq]

  • Legislator tak persoalkan kenaikan tarif asalkan pelayanan optimal

    Legislator tak persoalkan kenaikan tarif asalkan pelayanan optimal

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Legislator tak persoalkan kenaikan tarif asalkan pelayanan optimal
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 24 Februari 2025 – 06:55 WIB

    Elshinta.com – Anggota DPRD DKI Jakarta, Bebizie Sri Mulyati, menyoroti komitmen PAM JAYA dalam meningkatkan infrastruktur, terutama proyek pipanisasi. Dirinya mengimbau agar upaya peningkatan infrastruktur dilakukan dengan perencanaan matang serta tidak menimbulkan masalah baru bagi masyarakat.

    “Kalau memang pipanisasi berdampak baik, tentu kita dukung. Tapi harus dikaji juga. Misalnya, kalau ada galian, harus dipikirkan bagaimana setelahnya. Kadang masyarakat mengeluhkan, tadinya jalan depan rumahnya rapi, setelah ada proyek jadi rusak dan tidak diperbaiki lagi,” katanya di Jakarta, Sabtu (21/2/2025).

    Dirinya menilai, kebijakan penyesuaian tarif tak jadi masalah selama diiringi dengan peningkatan kualitas layanan dan fasilitas bagi masyarakat.

    “Sebenarnya, kenaikan tarif tidak masalah, asal memang diimbangi dengan service dan fasilitas yang bagus,” ujar Bebizie.

    Adapun Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan bakal mempercepat upaya layanan 100 persen air bersih di Jakarta. Guna mewujudkan hal itu, dibutuhkan 7.000 kilometer sambungan pipa baru agar seluruh wilayah Jakarta bisa terlayani air perpipaan.

    Karena itu, Arief mengaku bakal mengebut pengerjaan pembuatan sambungan pipa sepanjang 7.000 kilometer itu.

    “Menuju ke 2030, kita akan menyambung 7.000 kilometer perpipaan baru dengan pola model bundling investment dengan mitra kita,” ujar Arief beberapa waktu lalu.

    Ia mengakui, selama masa konstruksi pemasangan pipa, akan banyak galian yang dilakukan di jalan raya. Akibatnya, masyarakat bisa saja terganggu karena kemacetan yang ditimbulkan.

    “Menuju 7.000 kilometer (pipa baru) ini, bisa dibayangkan betapa masifnya nanti galian yang ada di pinggir jalan yang nanti mengakibatkan kemacetan. Jadi, kami akan memasifkan sosialisasi untuk membuat masyarakat aware bahwa ini memang pasti akan sakit-sakitan dulu (terdampak kemacetan) menuju 2030,” tambahnya.

    Karena itu, ia meminta maaf kepada masyarakat atas gangguan yang ditimbulkan oleh galian pipa.

    “Jadi saya minta maaf lebih dulu karena akan sangat hectic sekali. Ada galian-galian yang mengganggu perjalanan,” katanya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • PDIP Minta Pemprov DKI Hati-hati Tagih Tunggakan Penghuni Rusunawa

    PDIP Minta Pemprov DKI Hati-hati Tagih Tunggakan Penghuni Rusunawa

    Jakarta

    Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) berhati-hati saat menagih tunggakan penghuni Rusunawa yang nilainya mencapai Rp 95,5 miliar. Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI, Rio Sambodo menilai jangan sampai pemprov mengeluarkan kebijakan yang merugikan masyarakat ekonomi bawah.

    “(Harus hati-hati) Apalagi menyangkut warga yang kondisinya secara sosial ekonomi di bawah rata-rata,” kata Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI, Rio Sambodo, Minggu (23/2/2025).

    Menurut Rio, pembangunan Rusunawa merupakan penanganan masalah permukiman. Dia mengatakan tujuan dari Rusunawa yakni memberikan hunian yang layak sekaligus mengurangi kekumuhan.

    “Rusunawa diperuntukkan bagi warga kelas menengah ke bawah, alias warga berpenghasilan rendah,” katanya.

    Rio menyebut baik DPRD maupun Pemprov tak boleh menutup mata soal besarnya tunggakan Rusun tersebut. Namun, Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman harus mencari akar masalah tunggakan tersebut.

    “Apakah warga secara sengaja mengabaikan, atau memang kondisi ekonomi mereka yang sedang tidak baik. Terkena PHK atau alasan ekonomi lainnya, artinya negara melalui Pemda DKI Jakarta ikut serta hadir dalam penanganan persoalan sosial ekonomi warga,” katanya.

    Hal yang perlu dilakukan oleh Dinas Perumahan, menurut Rio, yakni mendata penghuni rusun menunggak. Sehingga, diketahui mana yang layak maupun tidak menghuni rusun.

    “Dinas Perumahan perlu melakukan penyisiran ulang terhadap penghuni. Agar bisa terverifikasi kembali warga yang layak mendapatkan hunian di rusunawa,” ujarnya.

    Selain itu, Rio pun menyinggung soal bunga 2% bagi penunggak Rusunawa. Dia meminta agar Pemprov mempertimbangkan untuk menghapus bunga tersebut.

    “Tinjau kembali bunga 2% bagi tunggakan rusunawa ini, kita harus kembali pada niat pembangunan Rusunawa jadi rasanya tidak elok kalau warga berpenghasilan rendah ini dikenakan denda,” katanya.

    Sementara itu, jika ternyata penunggak memiliki masalah ekonomi, bahkan korban terdampak penggusuran, maka Pemprov DKI harus lebih manusiawi. Bahkan, Pemprov harus memberikan pekerjaan kepada mereka.

    “Khusus warga terdampak saya mengusulkan agar pihak pemprov Jakarta memberikan pelatihan-pelatihan agar bisa berdagang misalnya, atau khusus kepala rumah tangga yang menganggur diberikan pekerjaan seperti PJLP misalnya. Sehingga mereka punya penghasilan untuk membayar sewa rusun,” katanya.

    Sebelumnya, DPRKP DKI mencatat jumlah tunggakan pembayaran rusunawa mencapai Rp 95,5 miliar. Penghitungan tunggakan itu terakumulasi dalam waktu yang sangat lama hingga 31 Januari 2025.

    “Tunggakan mencapai Rp 95,5 sekian miliar. Angka ini berasal dari sekitar 17.031 unit rusunawa, dengan rincian 7.615 unit dari penghuni warga terprogram yang memiliki tunggakan Rp 54,9 miliar dan 9.416 unit dari penghuni warga umum dengan tunggakan Rp 40,5 miliar,” kata Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Meli Budiastuti, saat dikonfirmasi, Kamis (6/2).

    Dia mengatakan ada penghuni yang menunggak hingga 58 bulan atau lebih. Data tunggakan ini terus terlaporkan meski sanksi administrasi telah diterapkan. Dia mengatakan sanksi itu berupa teguran, penyegelan, dan pemberitahuan pengosongan secara paksa.

    Keinginan Rano

    Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno bicara terkait wacana kebijakan pembatasan masa tinggal Rusunawa di Jakarta. Rano Karno mengatakan kebijakan itu masih dikaji.

    “Itu masih dikaji, artinya kan begini, kalau memang dia bisa selamanya bagus. Tapi kan artinya rusun itu kepentingannya, maaf agak kelas ya, ada masyarakat berpenghasilan rendah, itu kelas-kelas yang mungkin yang tidak terlalu mahal,” kata Rano Karno di Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2025).

    Dia mengatakan jika penghuni Rusunawa memiliki tingkat perekonomian yang lebih baik seharusnya meninggalkan Rusunawa. Dia memastikan kebijakan pembatasan masa hunian masih terus dikaji.

    “Nah artinya, kalau dia rezekinya insyaallah berkembang, naik, pasti dia akan pindah ke tempat lain, tapi itu (pembatasan masa hunian) kita sedang kaji,” katanya.

    Rano juga mengatakan tunggakan sewa penghuni harus diselesaikan. Dia menyebut tunggakan sewa harus dikejar.

    “Ya itu harus kita kejar, harus, harus kita selesaikan itu,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Rano mengaku belum bisa memastikan apakah tunggakan penghuni itu bisa diputihkan. Dia mengatakan masih menunggu keputusan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

    “Nanti kita tunggu Pak Gub,” katanya.

    (aik/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AHY Optimistis Demokrat Makin Kuat di Pemerintahan, Siap Bangkit 5 Tahun ke Depan

    AHY Optimistis Demokrat Makin Kuat di Pemerintahan, Siap Bangkit 5 Tahun ke Depan

    loading…

    Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) optimistis masa depan Partai Demokrat untuk lima tahun ke depan bakal lebih baik lagi. Foto/Ari Sandita

    JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) optimistis masa depan Partai Demokrat untuk lima tahun ke depan bakal lebih baik lagi. Pasalnya, partai tersebut telah melalui berbagai ujian dan kini telah berdiri berdampingan dengan pemerintahan.

    “InsyaAllah ketika kini kita berada dalam pemerintahan nasional, partai demokrat memiliki peran hari ini dan masa depan yang InsyaAllah jauh lebih baik lagi 5 tahun ke depan,” ujar AHY saat bimbingan teknis nasional anggota DPRD se-Indonesia Fraksi Partai Demokrat di Hotel Redtop, Jakarta, Minggu (23/2/2025) malam.

    AYH menyinggung tentang kongres Partai Demokrat pada tanggal 24-25 Februari 2025 yang mana bakal menentukan masa depan partai tersebut untuk 5 tahun ke depan. Adapun politik Indonesia penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan kejutan, dan penuh dengan dinamika.

    “Lima tahun lalu rasanya baru kemarin, kalau kita putar lima tahun lalu, 2020 kita selenggarakan kongres dan ketika itu Alhamdulillah saya mendapatkan amanah secara aklamasi dari para pemilik suara dan ditetapkan sebagai Ketua Umun masa bakti 2020-2025,” tuturnya.

    Dia menerangkan, berbagai ujian telah dilalui Partai Demokrat kala kongres 5 tahun silam. Misalnya saja saat deklarasi dilakukan dengan segera karena adanya lockdown pandemi Covid-19.

    “Akhirnya kita menyegerakan (deklarasi) dan mulai dari hari itu, hari-hari, minggu-minggu, bulan-bulan berikutnya Indonesia menghadapi tantangan luar biasa. Akhirnya ketika itu kita tak mudah menghadapi konsolidasi,” jelasnya.

    Dia menerangkan, sebagai partai oposisi, tak mudah pula bagi Partai Demokrat untuk berjalan menyongsong masa depan kala itu. Apalagi, saat Partai Demokrat tengah melakukan konsolidasi secara internal, mereka justru diganggu oleh orang yang hendak merebut Partai Demokrat secara paksa.

  • Purna Tugas di KPU Jatim, Choirul Anam Jadi Ketua Fokal IMM

    Purna Tugas di KPU Jatim, Choirul Anam Jadi Ketua Fokal IMM

    Malang (beritajatim.com) – Musyawarah Wilayah (Musywil) V Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Jawa Timur menunjuk Choirul Anam sebagai ketua. Choirul yang pernah menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur periode 2019-2024 itu akan memimpin Fokal IMM Jatim untuk periode 2025 hingga 2030.

    Alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut terpilih berdasarkan kesepakatan rapat 13 orang formatur yang terpilih. Anam sebagai ketua Korwil FOKAL IMM Jatim akan didampingi Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin sebagai sekretaris dan Ketua Komisi A DPRD Jatim Dedi Irwansa sebagai bendahara.

    Anam akan memimpin Korwil Fokal IMM Jatim selama lima tahun ke depan menggantikan anggota DPRD Jatim Suli Daim. Dalam pidato perdananya di hadapan ratusan peserta musyawarah, Anam menekankan agar Fokal IMM bisa menjadi organisasi yang mampu mengakomodasi dan memperkuat peran alumni di berbagai bidang.

    ”Amanah ini bukanlah sesuatu yang ringan, tetapi dengan kerja sama dan sinergi yang kuat, kita bisa menjadikan Fokal IMM sebagai wadah yang produktif dan berdampak luas,” ujar Anam.

    ”Alumni IMM telah berkiprah di berbagai sektor, mulai dari akademik, sosial, politik, hingga ekonomi. Tugas kita adalah memastikan jejaring ini dikelola dengan baik agar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” imbuhnya.

    Sementara Ali Muthohiorin menyebut kepengurusan baru nantinya akan fokus dalam penguatan jaringan alumni serta mempererat hubungan dengan berbagai sektor, termasuk dunia usaha dan pemerintahan.

    Di sisi lain, sebagai demisioner Ketua Korwil Fokal IMM Jatim, Suli Daim berharap Fokal IMM bukan sekadar tempat untuk bernostalgia masa lalu ketika masih menjadi mahasiswa. Fokal IMM diharapkan mampu menjembatani kader IMM untuk menyebar disemua bidang.

    ”Lebih dari itu, Fokal IMM Jatim diharapkan mampu betul-betul mendampingi, mengawal, dan menyiapkan kader-kader IMM untuk kemudian berdiaspora di berbagai bidang di masa depan,” ujar politisi PAN. (luc/but)