Kementrian Lembaga: DPRD

  • Legislator DKI temukan harga beras dijual tak sesuai HET di pasar tradisional Tomang Barat

    Legislator DKI temukan harga beras dijual tak sesuai HET di pasar tradisional Tomang Barat

    Foto Istimewa

    Legislator DKI temukan harga beras dijual tak sesuai HET di pasar tradisional Tomang Barat
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Minggu, 02 Maret 2025 – 15:07 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi C, DPRD Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth melakukan inspeksi mendadak (sidak) Pasar Tomang Barat, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat pada Jumat, 28 Februari 2025. Ia menemukan harga beras dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET).

     

    “Temuan saya ada beberapa seperti beras. Tadi kan ada margin yang berlebih. Ini nanti sudah saya susur,” kata Kenneth dalam keterangan tertulis, Minggu, 2 Maret 2025.

     

     

     

    Politisi PDIP ini mengatakan, dirinya bakal berkoordinasi dengan pihak terkait soal temuan harga bahan pokok yang masih dijual melebihi HET.

     

     

     

    “Dari Pak Dirut Food Station itu sudah saya suruh selasaikan, gitu. Jadi, bahwasanya seperti cabai juga tadi kan. Kita lihat cabai juga ada over price,” ujarnya.

     

     

     

    “Jadi, pada prinsipnya kita pemerintah ingin supaya pada saat pemerintahan Pram-Rano ini jangan ada harga-harga yang terlalu mahal. Takutnya orang menengah ke bawah kan nggak bisa membeli,” tambahnya.

     

    Kenneth menyampaikan dirinya bakal terus melakukan pengawasan terkait harga kebutuhan pokok yang melejit menjelang puasa.

     

    “Kami harus melakukan pengawasan terus. Tadi sudah ada temuan nih. Saya suruh, saya minta tolong dari Food Station, Dharma Jaya untuk memantau harga-harga, kestabilan harga ini supaya jangan ada kenaikan,” ucapnya.

     

    Di sisi lain, Kenneth mengapresiasi kegiatan pasar murah yang digelar pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, dalam rangka stabilitas harga.

     

    “Nanti kami akan lakukan itu secara rutin. Food station juga nanti akan kita minta tolong suruh lakukan kegiatan-kegiatan yang supaya lebih menyentuh masyarakat,” tuturnya. (RAP)

    Sumber :

  • Khofifah ingatkan program kerja daerah harus linear dengan Astacita

    Khofifah ingatkan program kerja daerah harus linear dengan Astacita

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. ANTARA/HO-Pemprov Jawa Timur

    Khofifah ingatkan program kerja daerah harus linear dengan Astacita
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 02 Maret 2025 – 21:27 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada pembuatan program kerja oleh kepala daerah harus linear dengan Astacita Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Khofifah di Kota Batu, Minggu, mengatakan bahwa sinkronisasi antara tingkat daerah dan pusat penting untuk mengoptimalkan pelaksanaan program prioritas pemerintah pusat di setiap wilayah.

    “Semua program di daerah, provinsi maupun kabupaten/kota itu harus in-line dengan program nasional,” kata Khofifah.

    Setiap poin program kerja, kata dia, juga harus memiliki kaitan dengan program Astacita yang telah dijalankan oleh pemerintah pusat.

    Gubernur Jatim menyatakan bahwa sesungguhnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah menghubungkan program Nawa Bakti Satya dengan Astacita.

    “Makanya, tadi saya sampaikan program Nawabakti yang ini tersambung ke program Astacita yang ke berapa,” ucapnya.

    Selain itu, Khofifah menyatakan bahwa pihaknya memiliki tugas menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025—2029 yang akan disinkronkan dengan RPJMN, sekaligus menjadi acuan daerah.

    “Kami punya tugas membuat RPJMD maksimal 6 bulan, harus menginduk ke RPJMN. Memang RPJMD provinsi dikejar dan kami berharap 3 bulan pembahasan bersama DPRD bisa selesai dan menjadi rujukan RPJMD kabupaten/kota,” ujarnya.

    Sementara itu, Wali Kota Batu Nurochman mengatakan bahwa visi dan misi Madani, Berkelanjutan, Agrokreatif, Terpadu, Unggul, Sinergi, Akomodatif, dan Ekologis atau MBATU SAE sepenuhnya berorientasi pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

    Lebih lanjut visi MBATU SAE disusun dengan berlandaskan program Nawabakti Satya dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak.

    “Tentunya, dalam menjalankan visi dan misi kami, tak lepas dari peran serta seluruh elemen masyarakat Kota Batu,” ujarnya.

    Dikatakan bahwa bahwa amanah yang diberikan oleh masyarakat Kota Batu merupakan tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan penuh integritas.

    “Bismillah kami bersama membangun Kota Batu menjadi lebih sae (bagus),” kata Nurochman.

    Sumber : Antara

  • Legislator DKI minta ASN tetap kerja efektif untuk layani warga

    Legislator DKI minta ASN tetap kerja efektif untuk layani warga

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk memastikan penyesuaian jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak mengganggu efektivitas kinerjanya dalam melayani warga di bulan Ramadhan.

    “Kami memahami dan mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta menyesuaikan jam kerja para ASN dalam melaksanakan tugas-tugasnya ketika berpuasa pada bulan Ramadhan,” kata Justin di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta melalui SE Nomor 8/SE/2025 menyesuaikan jam kerja ASN selama bulan Ramadhan, di mana mereka bekerja dimulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB dengan waktu istirahat pada pukul 12.00 sampai 12.30 WIB pada hari Senin-Kamis.

    Khusus untuk Hari Jumat, para ASN bekerja dari pukul 08.00 WIB sampai 15.30 WIB dengan waktu istirahat pada pukul 11.30 hingga 12.30 WIB.

    “Selama berpuasa ini, para ASN dan warga Jakarta yang ikut melaksanakannya perlu menyesuaikan ritme kerjanya. Tetapi, kita harus memastikan agar hasil pekerjaannya juga optimal. Hal ini berlaku terutama bagi pegawai-pegawai yang bertugas untuk melayani masyarakat Jakarta,” katanya.

    Justin mendorong para ASN untuk mengerjakan tugas-tugasnya secara efektif, supaya dapat tetap melayani secara maksimal meskipun dalam waktu yang terbatas.

    Menurut Justin, hal yang rawan dalam pelaksanaan skema pengurangan jam kerja ini adalah keterlambatan para ASN untuk kembali ke pekerjaan masing-masing setelah jam istirahatnya berakhir.

    “Contohnya, pada jam istirahat, para ASN harus kembali kepada pekerjaannya secara tepat waktu. Jangan lupa kalau ada banyak warga yang menunggu. Pastinya para ASN juga ingin pulang cepat untuk tidak tertinggal waktu berbuka puasa,” ujarnya.

    Menurut dia, semua harus tertib sehingga warga bisa terlayani dengan baik, sementara para ASN juga bisa kembali pulang ke rumah tepat waktu untuk berbuka puasa dengan keluarganya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lapor KPK, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Cium Dugaan Korupsi di Balik Retret Kepala Daerah

    Lapor KPK, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Cium Dugaan Korupsi di Balik Retret Kepala Daerah

    PIKIRAN RAKYAT – Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melaporkan adanya dugaan tindak korupsi oleh PA/Mendagri, politisi, juga direksi serta komisaris PT Lembah Tidar Indonesia (PT LTI), dan PT Jababeka ke KPK, pada Jumat 28 Februari 2025 .

    Koalisi menilai penyelenggaraan kegiatan itu patut diduga melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kecurigaan bermula dari disebarnya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 200.5/628/SJ tentang Orientasi Kepemimpinan Bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2025 yang menyatakan akan diselenggarakan orientasi kepemimpinan pada 21 hingga 28 Februari 2025. Disebutkan pula bahwa pembiayaan ditransfer melalui PT LTI. Disusul kemudian Surat Edaran Nomor 200.5/692/SJ perihal Pembiayaan Kegiatan Orientasi Kepemimpinan Bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2025 yang menyatakan seluruh kegiatan dibebankan pada APBN berdasarkan DIPA Kemendagri.

    Di tengah kebijakan pemangkasan anggaran, koalisi menilai, pemerintah justru tetap melaksanakan kegiatan orientasi untuk seluruh kepala daerah terpilih. Pelaksanaan agenda tersebut juga dipandang sangat kontroversial. Selain menunjukkan inkonsistensi pemerintah soal efisiensi, konsep yang digunakan seolah sedang berupaya membawa pemerintah daerah ke arah sentralisasi dan bernuansa militeristik. Hal tersebut menimbulkan polemik di masyarakat tentang apa sebenarnya tujuan utama penyelenggaraan retret Pemerintahan Prabowo-Gibran.

    “Koalisi masyarakat sipil antikorupsi menilai bahwa agenda retret melenceng dari prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Desain orientasi ini juga tidak sesuai dengan skema pendidikan dan pembinaan kepala daerah yang diatur dalam UU Pemerintah Daerah,” kata Julius Ibrani mewakili koalisi dalam keterangan tertulis bersama yang diterima Pikiran Rakyat pada Sabtu (1/3/2025).

    Dalam Pasal 373 UU No. 23/2014 disebutkan, gubernur diberikan kewenangan sebagai wakil pemerintah pusat untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Jika berdalih kegiatan tersebut merupakan pembinaan, yang berwenang adalah gubernur, bukan pemerintah pusat. Selain itu, agenda retret kepala/wakil kepala daerah diduga kuat melanggar ketentuan Perpres pengadaan barang/jasa (PBJ) dan terdapat praktik penyalahgunaan wewenang. Sebab dalam Pasal 1 angka 1 Perpres 16/2018 menyatakan bahwa kegiatan K/L/Perangkat Daerah yang dibiayai APBN/APBD dan prosesnya sejak perencanaan hingga serah terima merupakan aktivitas pengadaan barang/jasa.

    Agenda orientasi kepemimpinan atau disebut retret kepala daerah yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri ditengarai bermasalah. Mulai dari kerangka konsep perencanaan hingga pelaksanaan bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan. Anggaran dalam DIPA untuk melaksanakan kegiatan ini berjumlah Rp10.350.000.000 yang diperuntukan untuk 1.092 orang. Namun, koalisi menemukan terdapat sejumlah pelanggaran yang setidaknya diatur dalam peraturan perundang-undangan seperti UU No. 23 Tahun 2014, UU No. 28 Tahun 1999, UU No. 5 Tahun 1999, dan Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018.

    Kegiatan orientasi atau retret merupakan aktivitas pengadaan barang/jasa yang sudah ditetapkan perencanaan pengadaannya oleh Pengguna Anggaran dalam hal ini Menteri Dalam Negeri. Alih-alih tertuang dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Kemendagri, koalisi tidak menemukan informasi pengadaan terkait agenda orientasi kepala/wakil kepala daerah. Namun di lapangan, diketahui sudah ada pihak swasta yang jadi penyedia pembantu pelaksana kegiatan tersebut yakni, PT Lembah Tidar Indonesia (PT LTI) dan PT Jababeka.

    Koalisi menilai ada empat catatan masalah yang menjadi indikator terjadinya dugaan tindak pidana korupsi. Pertama, penyelenggaraan kegiatan retret diduga melanggar hukum terkait proses pengadaan barang/jasa. Seharusnya, jika berkaca pada data DIPA dan merujuk ketentuan Perpres PBJ, kegiatan ini wajib melalui proses tender. Metode yang sesuai dalam Perpres PBJ antara lain, e-purchasing, pengadaan langsung, penunjukan langsung, tender cepat, dan tender. Sejumlah metodenya tersebut tentu berbeda-beda, tetapi dengan nilai sesuai DIPA di atas Rp10 miliar, seharusnya menggunakan tender di mana tahapannya diatur dalam Pasal 50 Perpres. Mendagri selaku PA diduga tidak menjalankan ketentuan pengadaan seperti yang diatur dalam Perpres PBJ. Alhasil, program ini tidak transparan dan akuntabel.

    Kedua, kegiatan tersebut sarat dengan benturan kepentingan antara partai penguasa dengan elite Partai Gerindra. Potensi konflik kepentingan berupa persekongkolan itu terjadi antara Kemendagri dan PT LTI yang juga dimiliki oleh kader Partai Gerindra, sebagai direktur, komisaris, dan pemegang saham. Kedua orang kader Gerindra yang dimaksud tercatat sebagai calon anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, dan juga ada yang saat ini menjabat wakil ketua DPRD Brebes.

    Ketiga, pelaksanaan kegiatan orientasi atau retret ini tidak sesuai dengan ketentuan UU No. 23/2014 dan seolah ada upaya sentralisasi serta bernuansa militerisme. Agenda itu sejatinya ditujukan untuk memastikan seluruh kepala daerah menjalankan pemerintahan daerah dengan memenuhi standar tata kelola berbasis asas-asas umum pemerintahan yang baik (Good Governance dan AUPB). Namun, adanya pendekatan militerisme yang digunakan untuk kegiatan instansi dan pejabat sipil; metode komando militerisme yang diterapkan, serta materi yang bersifat linear satu arah pusat ke daerah justru menggambarkan kembalinya rezim otoritarian seperti Orde Baru. Pemerintah daerah dinilai hanya dijadikan sebagai pelaksana komando pusat. Menurut koaliasi, hal tersebut jelas merusak sistem ketatanegaraan dan demokrasi yang dimandatkan konstitusi.

    Keempat, terdapat dugaan kolusi yang dilakukan antara Mendagri dengan orang-orang yang ada di dalam Partai Gerindra. Dengan diterobosnya aturan pengadaan barang/jasa dalam Perpres PBJ, mengindikasikan adanya perbuatan kolusi yang dilarang dalam UU No. 28 Tahun 1999. Permufakatan atau kerja sama tidak dilakukan dengan tunduk pada aturan yang berlaku, baik secara substansi (dalam UU Pemda) maupun prosedur (Perpres PBJ).

    “Oleh karena itu, kami mendesak agar KPK segera menindaklanjuti laporan ini dengan melakukan serangkaian upaya penyelidikan.” Terlebih, koalisi menilai tidak menutup kemungkinan ada pelanggaran hukum lain dan kerugian yang lebih besar akibat dari penyelenggaraan retret yang tidak transparan serta berubah-ubah informasinya.Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi terdiri dari sejumlah lembaga masyarakat yang terdiri dari
    Themis Indonesia, PBHI, KontraS, ICW.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemkot Singkawang siapkan 75 tenda untuk UMKM ramaikan Ramadan Fair

    Pemkot Singkawang siapkan 75 tenda untuk UMKM ramaikan Ramadan Fair

    Lapak untuk Ramadan Fair di Singkawang, Kalbar. ANTARA/Narwati

    Pemkot Singkawang siapkan 75 tenda untuk UMKM ramaikan Ramadan Fair
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 02 Maret 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang, Kalimantan Barat, melalui Panitia Ramadan Fair telah menyiapkan sebanyak 75 tenda untuk para UMKM berjualan makanan dan minuman berbuka puasa (takjil), di Mes Daerah Jalan Merdeka, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Tengah.

    “Puluhan tenda ini meliputi 60 tenda berada di Jalan Merdeka, dan 15 tenda berada di dalam Mess Daerah,” kata Ketua Panitia Ramadan Fair 2025 Dido Sanjaya, di Singkawang, Sabtu (1/3) malam.

    Dino menyatakan, pihaknya juga menyiapkan dua tenda ukuran besar (grosir) untuk pelaku toko-toko berjualan di area tersebut. Pihaknya tidak membebani biaya sewa kepada UMKM, tetapi hanya cukup biaya partisipasi sekitar Rp300 ribu per bulan. Sehingga per harinya masyarakat hanya membayar Rp10 ribu per tenda.

    “Biaya tersebut untuk biaya keamanan dan kebersihan,” ujarnya.

    Sedangkan untuk sponsor, limitnya tidak terbatas. Paling minimal Rp1 juta ke atas. Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berjualan di area Masjid Raya Singkawang. Tetapi fokus pada tenda-tenda yang disiapkan panitia di Mess Daerah Jalan Merdeka Singkawang.

    Untuk 75 tenda yang disiapkan, katanya lagi, hanya ada beberapa tenda saja yang masih kosong. Hanya tinggal tenda-tenda sponsor saja yang masih ada tempat.

    “Tetapi kalau memang sponsor tidak ada masuk, maka akan kami berikan kepada masyarakat untuk berjualan takjil,” ujarnya.

    Tenda-tenda Ramadan Fair ini diharapkan membangkitkan ekonomi masyarakat selama bulan puasa. Kemudian, kata dia lagi, panitia Ramadan Fair juga berkolaborasi dengan panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang menghiasi kota dengan ornamen bernuansa Islam dalam memeriahkan bulan suci Ramadan 1446 Hijriah tahun 2025.

    Kolaborasi antara panitia Ramadan Fair bersama panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang adalah sebagai bentuk rasa toleransi antara umat Muslim dengan non-Muslim di Kota Singkawang, mengingat Kota Singkawang merupakan kota paling toleran se-Indonesia.

    “Ada beberapa titik lokasi yang akan kami hias dengan ornamen bernuansa Islam. Dimana salah satunya berada di Beringin Corner, Gerbang Selamat Datang dan lokasi lainnya,” ujarnya.

    Kegiatan ini, juga didukung oleh Pemkot Singkawang, terutama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang yang baru yaitu Tjhai Chui Mie-Muhammadin serta anggota DPRD Kota Singkawang yang selalu mendukung kemajuan Kota Singkawang.

    Sumber : Antara

  • Mahasiswa Nunukan Mengeluh Sulit Dapat Kerja, Disnaker: Perusahaan Pertimbangkan "Skill"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Maret 2025

    Mahasiswa Nunukan Mengeluh Sulit Dapat Kerja, Disnaker: Perusahaan Pertimbangkan "Skill" Regional 1 Maret 2025

    Mahasiswa Nunukan Mengeluh Sulit Dapat Kerja, Disnaker: Perusahaan Pertimbangkan “Skill”
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com
    – Sulitnya mendapatkan pekerjaan di wilayah perbatasan RI-Malaysia,
    Nunukan
    , Kalimantan Utara, menjadi sorotan para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Nunukan.
    Mereka menuntut agar Pemerintah Daerah Nunukan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di daerah untuk mengutamakan tenaga kerja lokal, terutama alumni kampus Nunukan.
    “Beberapa kawan kami masukkan lamaran kerja ke perusahaan tapi tidak menjadi pertimbangan. Kami yang lulusan kampus Nunukan saja sulit bekerja di daerah, bagaimana masyarakat yang pendidikannya tidak tinggi?” ujar Firman, Koordinator Aliansi Peduli Nunukan, dalam rapat bersama DPRD Nunukan dan Disnaker, Kamis (27/2/2025).
    Aliansi ini meminta Pemda segera membuat MOU atau Perda yang mengatur tentang prioritas tenaga kerja lokal, agar pemuda Nunukan memiliki kesempatan bekerja di daerahnya sendiri.
    Disnaker Klaim Sudah Punya Perda dan Job Fair Tahunan
    Menanggapi tuntutan mahasiswa, Kepala Disnaker Nunukan, Masniadi, menyatakan bahwa Pemda Nunukan sudah memiliki Perda yang mengakomodasi tenaga kerja lokal, yaitu Perda Nunukan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal.
    “Kami menjaring tenaga kerja lokal melalui job fair yang selalu kami buka setiap tahun. Tahun 2025 juga akan segera kita buka,” jelasnya.
    Namun, ia mengakui bahwa job fair selama ini hanya bisa dilakukan di Kota Nunukan, belum bisa menjangkau wilayah pedalaman.
    “Kami merekomendasikan warga lokal, tapi keputusan akhir tetap ada di perusahaan. Mereka mempertimbangkan skill dan kompetensi, khususnya untuk industri pertambangan dan perkebunan,” tambahnya.
    Saat ini, terdapat 138 perusahaan perkebunan, tambang, dan industri perkayuan yang membuka
    lowongan kerja
    dalam job fair Disnaker Nunukan.
    Bahkan, untuk lulusan SMK, Disnaker memiliki program Bursa Kerja Khusus (BKK) yang memungkinkan mereka mendapatkan pekerjaan lebih cepat.
    Kesempatan Kerja di Luar Daerah dan Proyek Raksasa Kaltara

    Selain peluang kerja di Nunukan, Disnaker juga menjalin kerja sama dengan perusahaan di luar daerah, seperti PT Phoenix di Tarakan dan beberapa perusahaan di Malaysia.
    “Bagi yang ingin bekerja di luar negeri, kami juga membuka peluang. Silakan datang ke kantor, kita diskusi lebih jauh, seperti apa maunya, kita akan bantu,” kata Masniadi.
    Namun, ia juga menekankan agar anak-anak Nunukan tidak takut merantau ke daerah lain untuk mencari pengalaman dan memperluas wawasan.
    Sementara itu, Anggota DPRD Nunukan, Sadam Husein, meminta Disnaker lebih aktif dalam menciptakan dan menjamin lapangan kerja bagi pemuda Nunukan.
    Ia menyoroti adanya Proyek Kawasan Industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Tanah Kuning-Mangkupadi, Kabupaten Bulungan, yang bisa menjadi peluang besar bagi tenaga kerja lokal.
    “Kami DPRD berharap Disnaker Nunukan mencari formula agar anak-anak Kaltara bisa masuk di proyek tersebut. Kita semua berjuang agar 70 persen tenaga kerja di sana diisi tenaga lokal,” tegasnya.
    Saat ini, pemerintah tengah membangun kawasan industri raksasa di Tanah Kuning-Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kaltara.
    Proyek ini mencakup dua kawasan industri besar:
    Kawasan industri ini akan memiliki berbagai fasilitas seperti pelabuhan kargo, terminal khusus aluminium, dan terminal petrokimia, serta dikelola oleh tiga perusahaan utama, yakni PT KIPI, PT Indonesia Strategis Industri (ISI), dan PT Kayan Patria Propertindo (KPP).
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Legislator PKB Sebut Ujian Terberat Pertama Dedi Mulyadi di 100 Hari Kerja  Saat Momen Idul Fitri

    Legislator PKB Sebut Ujian Terberat Pertama Dedi Mulyadi di 100 Hari Kerja  Saat Momen Idul Fitri

    JABAR EKSPRES – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Maulana Yusuf Erwinsyah menyebutkan, jika ujian terberat pertama pada 100 hari kerja Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi adalah saat menjelang perayaan Idul Fitri 2025.

    Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Jawa Barat itu menilai, sekira 97,6 persen penduduk di Jabar beragama Islam, dengan jumlah 49,16 juta penduduk muslim.

    “Sehingga, butuh persiapan matang untuk menghadapi berbagai aspek yang berkaitan dengan momen lebaran,” katanya kepada Jabar Ekspres, Sabtu (1/3).

    Maulana meminta, kepada Kang Dedi Mulyadi agar tidak melulu bicara soal pendidikan, melainkan bergeser pada urusan kesejahteraan sosial.

    BACA JUGA: Pegawai Pemdaprov Ngantor Lebih Pagi, Dedi Mulyadi: Bukan Cari Sensasi

    Menurutnya, momentum menjelang lebaran, urusan kesejahteraan ini sangat penting dan perlu jadi perhatian, sebab bergantung pada kebutuhan hidup.

    “Jangan terus koar-koar di medsos soal pendidikan. Soalnya para jompo tidak tersentuh isu tersebut,” ujarnya.

    Oleh karenanya, Maulana menyarankan agar Dedi Mulyadi dapat mulai memetakan persoalan-persoalan lain yang memang perlu diprioritaskan.

    “Pertama, banyak infrastruktur di Jawa Barat yang belum siap menghadapi peningkatan volume kendaraan selama arus mudik,” bebernya.

    BACA JUGA: Gubernur Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa yang Gagal Ikuti SNBP Akibat Kelalaian Sekolah

    Maulana mengingatkan kepada pemerintah, perlunya perbaikan dan peningkatan kualitas jalan serta fasilitas pendukung lainnya, untuk memastikan kelancaran dan keselamatan para pemudik.

    “Kedua, pentingnya peningkatan keamanan dan kewaspadaan dari aparat serta masyarakat untuk mencegah terjadinya kejahatan,” imbuhnya.

    Menjelang lebaran, ucap Maulana kebutuhan masyarakat cenderung meningkat, yang dapat memicu peningkatan tindak kejahatan, seperti pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

    “Ketiga, pemerintah harus memastikan saat lebaran jangan sampai ada masyarakat Jawa Barat kelaparan. Karena menurutnya, seburuk-buruknya musik adalah dentingan alat makan ketika tetangganya kelaparan,” ucapnya.

    BACA JUGA: Gebrakan Dedi Mulyadi, Ubah Mercedes Benz Sprinter dari Kendaraan Dinas jadi Mobil Ambulans

    Maka dari itu, Maulana menyampaikan, pemerintah harus berpihak kepada para pekerja dan faqir miskin agar menerima haknya dengan baik.

    “Yaitu hak pekerja menerima gaji, hak guru mendapatkan honorarium, dan hak faqir miskin menerima zakat dari para aghniya serta santunan dari pemerintah,” pungkasnya. (Bas)

  • Khofifah terima hadiah bibit klengkeng merah di hari pertama bertugas

    Khofifah terima hadiah bibit klengkeng merah di hari pertama bertugas

    “Inilah alasan saya memberikan ucapan selamat dengan tanaman hidup,”

    Surabaya (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima hadiah berupa bibit tanaman klengkeng merah pada hari pertama kembali bertugas di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu.

    Bibit tanaman yang masih lengkap dengan akarnya itu terlihat di antara ratusan karangan bunga ucapan selamat yang memenuhi halaman parkir Grahadi.

    Hadiah tersebut dikirim oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Timur Mohammad Yasin.

    “Saya mengikuti jejak Ibu Gubernur Jatim yang memiliki kegemaran menanam sejak muda hingga sekarang,” kata Yasin saat dikonfirmasi.

    Menurut Yasin, dirinya terinspirasi dari kebiasaan anak-anak Khofifah yang kerap memberikan hadiah berupa tanaman hidup setiap kali sang gubernur berulang tahun.

    “Inilah alasan saya memberikan ucapan selamat dengan tanaman hidup,” ujarnya.

    Klengkeng merah atau Ruby Longan merupakan varietas klengkeng hasil mutasi genetik yang memiliki keunikan pada warna buah dan batangnya yang merah.

    Pohon ini dikenal tahan terhadap berbagai kondisi cuaca serta dapat ditanam di berbagai tempat.

    Tanaman hidup, lanjut Yasin, memiliki manfaat berkelanjutan karena selain menghijaukan lingkungan, juga dapat memberikan hasil berupa buah yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

    “Pohon ini bisa ditanam di ruang-ruang publik sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama,” tuturnya.

    Selain itu, pemberian bibit tanaman dinilai sejalan dengan program Pemprov Jatim dalam menjadikan provinsi ini sebagai pusat pengembangan tanaman buah Nusantara sekaligus sebagai bentuk implementasi sedekah bumi.

    “Penanaman pohon di ruang terbuka hijau akan menambah keindahan kota serta meningkatkan produksi oksigen yang bermanfaat bagi kesehatan,” kata Yasin.

    Khofifah dijadwalkan menghadiri serah terima jabatan serta pembacaan visi dan misi pembangunan di Gedung DPRD Jawa Timur sebelum kembali memasuki Grahadi, usai dinyatakan sebagai pemenang Pilkada Jatim 2024.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Usai Koordinasi dengan Sekda dan OPD, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Gaspol Bekerja

    Usai Koordinasi dengan Sekda dan OPD, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Gaspol Bekerja

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin menghadiri langsung acara penandatanganan deklarasi cipta kondisi yang digelar di Balai Kota Malang, Sabtu (1/3/2025).

    Wahyu Hidayat mengatakan, bahwa acara tersebut merupakan inisiatif dari Forkopimda Kota Malang.

    “Ini inisiatif dari Forkopimda Kota Malang, dan rencana besok (Minggu (2/3/2025) kami akan melakukan sertijab. Karena ini kan ada Pj Wali Kota dan memang ada proses sertijab, dan sertijab dilaksanakan di DPRD Kota Malang dan insyallah dihadiri oleh pak Wagub (Wagub Jatim Emil Dardak),” jelasnya kepada TribunJatim.com.

    Dirinya juga berharap, pelaksanaan sertijab tersebut dapat berjalan dengan lancar dan kondusif.

    “Kami berharap, pelaksanaan sertijab besok ini dapat terlaksana dengan baik dan kondusif,” tambahnya.

    Dirinya juga mengaku, akan segera berkoordinasi dengan pihak Sekretaris Daerah (Sekda) serta seluruh Kepala OPD untuk segera gaspol bekerja.

    “Saya bersama mas Ali (Ali Muthohirin) mempunyai janji-janji (janji kampanye politik) dan itu harus kami realisasikan. Insyallah Senin (3/3/2025), sudah mulai gaspol dan akan berkoordinasi dengan Sekda serta OPD bagaimana kita akan merancang,” pungkasnya.

  • Resmi Dilantik, Bupati Mentawai Ungkap Perindo Punya Peranan Penting di Pilkada

    Resmi Dilantik, Bupati Mentawai Ungkap Perindo Punya Peranan Penting di Pilkada

    loading…

    Rinto Wardana (tengah) yang dilantik menjadi Bupati Mentawai sejak 20 Februari 2024 mengungkap bahwa Parta Perindo mempunyai peranan penting dalam pencalonannya. Foto/Jonathan Simanjuntak

    JAKARTA – Rinto Wardana resmi dilantik menjadi Bupati Mentawai sejak 20 Februari 2024. Rinto mengungkap bahwa Parta Perindo mempunyai peranan penting dalam pencalonannya di Pilkada 2024.

    Rinto menjelaskan bahwa Partai Perindo merupakan partai pertama yang memberikan surat B1KWK atau surat rekomendasi untuk maju sebagai calon kepala daerah. Surat rekomendasi itu dinilainya membuat partai lain bisa ikut bergabung menjadi satu koalisi.

    Baca Juga

    “Perindo menjadi pionir yang memberikan rekomendasi pertama kepada kami, sehingga mengakibatkan ada partai-partai politik lain di dalam koalisi kami sehingga kami didukung 7 parpol, 5 di antaranya pemilik kursi DPRD,” kata Rinto di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta Pusat, Sabtu (1/3/2025).

    Munculnya surat rekomendasi itu, kata dia, juga mengubah situasi politik di Kepulauan Mentawai. Sebab saat muncul untuk menjadi kandidat kepala daearah ia mengaku memiliki elektabilitas yang jauh dengan kandidat lainnya.

    “Kalau Perindo tidak menerbitkan yang pertama belum tentu partai lain memiliki keyakinan saya layak diusung atau tidak,” ucapnya.

    Baca Juga

    Ia pun berharap partai Perindo dapat mendukung program kerjanya dalam lima tahun masa kepemipinannya ke depan. Apalagi, sejauh ini Perindo juga memiliki anggota legislatif yang duduk di sana.

    (shf)