Kementrian Lembaga: DPRD

  • Main Kucing-Kucingan di Pasuruan: Proyek Tanpa Izin Jalan Terus, DPRD Murka!

    Main Kucing-Kucingan di Pasuruan: Proyek Tanpa Izin Jalan Terus, DPRD Murka!

    Pasuruan (beritajatim.com) – Proyek pematangan lahan di kawasan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan kembali menjadi sorotan DPRD setempat. Meski sempat dihentikan usai inspeksi mendadak, aktivitas proyek kini dilaporkan kembali berjalan.

    Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Yusuf Daniyal meminta Pemkab Pasuruan bersikap tegas terhadap pelaku usaha yang melanggar aturan. “Memang sempat kami sidak ke lapangan, dan seharusnya ada beberapa dokumen perizinan yang dipenuhi,” ujarnya.

    Yusuf menyayangkan proyek tersebut tetap beroperasi meski belum memenuhi ketentuan. Ia menilai sikap “main kucing-kucingan” seperti ini bisa merugikan daerah dan mencoreng iklim investasi yang sehat.

    “Jangan sampai negara dipermainkan oleh investor yang hanya ingin ambil untung tanpa patuh terhadap aturan,” tegasnya. Ia menambahkan, pelanggaran semacam ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut.

    Menurutnya, semangat Bupati Pasuruan untuk menjadikan daerah ini ramah investasi harus tetap dibarengi ketegasan hukum. “Prinsip Mas Bupati memang ingin Pasuruan ramah investor, tapi bukan berarti boleh melanggar,” ungkap Yusuf.

    Ia memastikan DPRD akan terus mendorong pemerintah daerah menjaga keseimbangan antara kenyamanan berinvestasi dan kepatuhan terhadap regulasi. “Kami yakin pemerintah juga akan menjamin kelancaran perizinan, tapi kalau ada investor yang mokong, pasti harus ada sanksi,” tegasnya.

    Kepala Bidang PPUD Satpol PP Kabupaten Pasuruan, Sony Kuryantono membenarkan bahwa pihaknya telah memantau kembali beroperasinya proyek tersebut. “Kami sudah menurunkan tim ke lapangan dan akan mengkaji hasil penelusurannya,” jelas Sony.

    Untuk saat ini, Satpol PP masih berpegangan pada Perda Nomor 2 Tahun 2017 terkait ketertiban umum. “Utamanya soal tertib jalan, seperti larangan pekerjaan yang menimbulkan debu dan mengganggu pengguna jalan,” lanjutnya.

    Terkait perizinan, Sony menyebut bahwa izin spesifik seperti KRK baru diperlukan jika proyek sudah masuk tahap pembangunan fisik. “KRK itu mengacu pada RTRW dan RDTR, jadi selama ini masih masuk tahap pematangan lahan,” jelasnya.

    Namun demikian, Satpol PP sempat memanggil pihak proyek setelah sidak dilakukan oleh dewan. “Sayangnya, yang datang bukan pemilik proyek, hanya pekerja lapangan, dan mereka pun tidak mau menyebut siapa pemiliknya,” pungkasnya. (ada/kun)

  • Pemprov DKI jadikan pengelolaan sampah sebagai program prioritas 2026

    Pemprov DKI jadikan pengelolaan sampah sebagai program prioritas 2026

    nanti akan ada alokasi yang cukup besar untuk penanganan sampah dari sumber di tahun 2026

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memasukkan pengelolaan sampah sebagai bagian program prioritas yang dituangkan di dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026.

    “(Pengelolaan sampah) itu menjadi fokus kami di tahun 2026 sehingga nanti akan ada alokasi yang cukup besar untuk penanganan sampah dari sumber di tahun 2026,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Pengelolaan sampah menjadi hal penting karena menjadi masalah di Jakarta sejak lama. Jakarta tercatat menghasilkan sampah sebanyak 8.000 ton per hari.

    Adapun upaya pengelolaan sampah yang diupayakan salah satunya berkonsep kurangi, pakai kembali, dan daur ulang atau “reduce”, “reuse” dan “recycle” (TPS 3R) dan bank sampah di tingkat RW.

    Sementara itu, Komisi D DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengoptimalkan peran bank sampah di seluruh Rukun Warga (RW).

    Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mengatakan hal tersebut sejalan dengan program Pemprov DKI yang akan membentuk 870 bank sampah baru dan mengaktifkan kembali 852 bank sampah di seluruh RW di Jakarta.

    “Terkait bank sampah yang memang kita kan juga diminta pak gubernur di seluruh RW yang belum harus memiliki bank sampah,” ujar Yuke.

    Menurut dia, dengan mengoptimalkan peran bank sampah di setiap RW, maka mengurangi beban Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

    “Bank sampah nanti bisa menjadi penggerak untuk mengedukasi masyarakat, membuatnya untuk ikut terlibat, dan ikut aktif dalam mengolah sampah dari sumber,” ujar dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Enggan Kecolongan PAD, Pemkot Probolinggo Susun Aturan Sewa Tiang Internet

    Enggan Kecolongan PAD, Pemkot Probolinggo Susun Aturan Sewa Tiang Internet

    Probolinggo (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Probolinggo mulai serius menertibkan tiang-tiang internet milik provider yang menjamur di tepi jalan. Selama ini, keberadaan tiang tersebut belum dikenai biaya sewa meski berdiri di atas aset milik pemerintah.

    Fenomena ini menjadi sorotan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kota Probolinggo baru-baru ini. Menyikapi hal itu, Pemkot kini tengah menyusun regulasi baru untuk mengatur retribusi atas penggunaan lahan badan jalan.

    “Selama ini memang belum ada ketentuan biaya sewa. Padahal, tiang-tiang itu berdiri di atas tanah milik pemerintah yang semestinya bisa menghasilkan kontribusi untuk daerah,” tegas Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo, Setiorini Sayekti, Kamis (15/5/2025).

    Menurut Rini, regulasi yang dimaksud bisa berbentuk revisi Peraturan Daerah (Perda) atau cukup melalui Peraturan Wali Kota (Perwali). Tujuannya adalah menciptakan keadilan dan pemanfaatan aset daerah secara optimal.

    Dari puluhan provider yang memasang jaringan, sejauh ini hanya dua perusahaan yang mengantongi izin resmi dan telah mendapatkan rekomendasi teknis (rekomtek). Dua provider lainnya masih dalam proses perizinan.

    “Prosedurnya harus melalui OSS (Online Single Submission) terlebih dahulu. Setelah itu, pemohon mengajukan rekomtek ke Dinas PUPR dan kembali ke OSS untuk mendapatkan izin dari DPM-PTSP,” jelas Rini.

    Rekomtek itu hanya berlaku selama satu tahun dan wajib diperpanjang jika provider menambah jaringan atau tiang baru. “Dengan begitu, data jumlah tiang bisa terus kami pantau dan perbarui secara berkala,” tambahnya.

    Ia mengakui selama ini tiang internet memang cenderung dibiarkan tanpa pungutan. Padahal, jika dikelola melalui mekanisme retribusi, keberadaan tiang itu bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar.

    “Potensinya besar sekali, mengingat jumlah provider dan sebaran tiang yang terus bertambah. Karena itu, kami sedang mempercepat penyusunan aturannya agar bisa segera diterapkan,” pungkas Rini.

    Langkah ini diharapkan bisa menertibkan penggunaan ruang publik serta menambah pemasukan daerah. Selain itu, Pemkot juga menargetkan terciptanya tata kota yang lebih rapi dan legalitas pemasangan tiang yang lebih jelas. [ada/aje]

  • Warkop Terselubung di Ponorogo Ditutup, DPRD Desak Satpol PP Berantas Prostitusi Online

    Warkop Terselubung di Ponorogo Ditutup, DPRD Desak Satpol PP Berantas Prostitusi Online

    Ponorogo (beritajatim.com) – Langkah tegas Satpol PP Ponorogo dalam menutup warung kopi (warkop) yang disalahgunakan untuk praktik prostitusi terselubung, mendapat apresiasi dari Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno. Dia menyebut upaya tersebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam memerangi penyakit masyarakat yang berpotensi menyebarkan HIV/AIDS di Bumi Reog.

    Dalam beberapa pekan terakhir, Satpol PP bersama tim gabungan telah menutup belasan warkop di Desa Demangan, Kecamatan Siman, serta puluhan lainnya di kawasan Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan.

    “Kami apresiasi kinerja ini. Tapi saya ingatkan, jangan berhenti di sini,” kata Dwi Agus, Jumat (16/5/2025).

    Menurutnya, penutupan tempat-tempat itu harus menjadi langkah awal dari agenda besar. Yakni menjadikan Ponorogo sebagai kabupaten yang sehat dan bebas dari praktik prostitusi yang terselubung. Politisi dari PKB itu menilai, masih banyak lokasi lain yang harus disisir karena wilayah Ponorogo mencakup 21 kecamatan yang berpotensi menjadi titik penyebaran penyakit sosial.

    “Yang dilakukan selama ini bagus, tapi harus rutin. Jangan hanya reaktif,” ungkapnya.

    Dia pun menyinggung kasus di Desa Demangan yang mencatat belasan penjaga warung terdeteksi HIV, sebagai fenomena gunung es, indikasi bahwa kasus sebenarnya jauh lebih banyak dari yang terungkap.

    Dwi Agus menekankan pentingnya tracing sebagai bagian dari langkah preventif. Ia mendorong pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk menggandeng berbagai elemen dalam mendeteksi dan menangani penyebaran HIV di lokasi-lokasi rawan.

    “Yang sudah ketahuan terinfeksi HIV, harus benar-benar diurus. Diberi pendampingan, pengobatan, dan pengawasan. Tempat-tempat yang ditutup itu juga harus terus dipantau agar tidak muncul kembali,” tegasnya

    DPRD Ponorogo juga menyebut tantangan baru yang muncul dalam wujud praktik prostitusi berbasis digital. Dwi Agus menyarankan Satpol PP agar tidak hanya fokus pada penertiban konvensional, tetapi juga aktif membangun koordinasi dengan kepolisian, khususnya divisi cyber.

    “Sekarang ini banyak praktik prostitusi yang beralih ke ranah daring. Satpol PP harus gandeng kepolisian, khususnya yang menangani kejahatan siber. Jangan sampai kecolongan,” pintanya.

    Dia juga meminta agar pengawasan terhadap tempat hiburan malam (THM) dan penginapan baru diperketat. Menurutnya, tempat-tempat tersebut berpotensi menjadi lokasi baru bagi praktik-praktik menyimpang, jika tidak segera dipantau.

    “Ponorogo harus bersih. Dan itu butuh kerja bersama: eksekutif, legislatif, dan aparat penegak hukum,” pungkasnya. [end/aje]

  • Ketua Fraksi PSI DPRD DKI sebut Jokowi masuk bursa Ketum PSI

    Ketua Fraksi PSI DPRD DKI sebut Jokowi masuk bursa Ketum PSI

    kerja nyatanya sudah kami rasakan sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta patut menjadi calon Ketua Umum PSI

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta William Aditya Sarana menyatakan setuju dengan masuknya Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo sebagai calon Ketua Umum (Ketum) PSI.

    “Pak Jokowi yang kerja nyatanya sudah kami rasakan sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta patut menjadi calon Ketua Umum PSI,” kata William dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Wiliam yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Jakarta Barat itu menyatakan Pak Jokowi juga sudah memberikan kontribusi salah satunya menggagas ‘Partai Super Terbuka’ yang menginspirasi PSI menyelenggarakan Pemilihan Raya ini.

    “Oleh karena itu, wajar apabila kader PSI memberikan tempat yang istimewa baginya di sini,” ujarnya.

    Ia juga mengungkapkan bahwa nama Ketum PSI petahana Kaesang Pangarep disebut pada saat yang bersamaan dalam diskusi yang berlangsung di internal partainya.

    “Nama Mas Kaesang juga turut disebut dalam diskusi internal partai kami. Ia juga diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya yang sudah baik ini ke depan,” kata dia.

    Komentar tersebut dilontarkan William berkaitan dengan Pemilihan Raya yang akan diselenggarakan menjelang Kongres Nasional PSI pada Juli 2025.

    Menurut dia, pemilihan raya ini diselenggarakan untuk memilih ketua umum sesuai dengan konsep ‘Partai Super Terbuka’ yang pernah dibicarakan oleh Pak Jokowi beberapa waktu lalu.

    Menurut William, konsep tersebut menemukan kecocokan dengan kader-kader PSI yang ingin agar pemilihan ketua umum (ketum)-nya diselenggarakan secara langsung, terbuka, dan transparan.

    “Semua kader PSI tanpa terkecuali bisa memilih siapa yang akan menjadi ketumnya nanti. Dalam rangka memudahkan semua anggota untuk menggunakan hak pilihnya, maka kami akan menggunakan aplikasi e-voting yang bisa diakses di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Ia menambahkan setelah melalui pertimbangan yang panjang dan matang, Pemilihan Raya ini ternyata sesuai dengan keinginan anggota-anggota PSI untuk mengadakan pemilihan ketua umumnya yang berlangsung secara terbuka, langsung, dan transparan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov DKI targetkan 1.530 orang dapat kerja pada tahun ini 

    Pemprov DKI targetkan 1.530 orang dapat kerja pada tahun ini 

    Pemprov DKI harus lebih ketat saat melakukan seleksi terhadap perusahaan-perusahaan yang ingin ikut serta dalam bursa kerja

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan 1.530 orang bisa mendapat pekerjaan melalui bursa kerja (job fair) yang mulai diadakan rutin setiap bulan di tingkat kecamatan.

    “Pada tahun 2024 ada 1.669 pencari kerja yang mendapat pekerjaan melalui job fair. Sementara target di tahun 2025, 1.530 orang bisa mendapat pekerjaan melalui job fair,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, Syaripudin dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan Pemprov DKI sudah berupaya membuat program bursa kerja untuk menekan angka pengangguran di Jakarta.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan pengangguran di Jakarta pada tahun 2023 mencapai 354.496 orang.

    Sementara itu, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina berpendapat Pemprov DKI harus lebih ketat saat melakukan seleksi terhadap perusahaan-perusahaan yang ingin ikut serta dalam bursa kerja.

    Dengan begitu, warga Jakarta yang mendapat pekerjaan lewat bursa mampu memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan perekonomian keluarga.

    “Kalau perusahaannya jelas, upah yang didapat setiap bulan juga pasti, stabil. Bukan menerima upah sesuai pencapaian target saja,” kata dia.

    Dia juga meminta Pemprov DKI Jakarta memastikan seluruh perusahaan yang ikut dalam bursa kerja memberikan upah sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta, sesuai Keputusan Gubernur DKI Nomor 829 Tahun 2024.

    Wa Ode berharap sosialisasi terkait jadwal bursa kerja lebih digencarkan. Bahkan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain juga diminta untuk membantu penyebaran informasi melalui platform media sosial masing-masing.

    Dia berharap program bursa kerja bisa tepat sasaran untuk warga Jakarta yang belum memiliki pekerjaan.

    “Masih kurang sosialisasinya. Selain media sosial Disnakertrans, perlu juga SKPD lain bantu menginfokan. Bahkan RT/ RW juga harus membantu,” kata Wa Ode.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sudin Ketenagakerjaan Jaktim selenggarakan pelatihan calon satpam

    Sudin Ketenagakerjaan Jaktim selenggarakan pelatihan calon satpam

    merupakan program rencana strategis Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi pengangguran

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Timur menyelenggarakan pelatihan satuan pengamanan (satpam) kualifikasi Gada Pratama yang bisa dipakai warga meningkatkan keterampilan untuk mendapatkan pekerjaan.

    “Pelatihan dilakukan guna memperdalam pendidikan dan pelatihan dasar wajib bagi calon anggota satpam. Dalam pelatihan ini, peserta akan belajar untuk mengetahui apa wewenang dan kewajiban seorang satpam,” kata Wakil Walikota Jakarta Timur Kusmanto di Jakarta, Jumat.

    Kusmanto mengapresiasi adanya pelatihan satpam ini karena merupakan program rencana strategis Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi pengangguran di wilayah Jakarta Timur. Salah satunya dengan menyerap pelatihan sehingga siap untuk bekerja oleh pasar kerja nasional.

    Selain itu, pengentasan pengangguran di Jakarta Timur merupakan komitmen Pemkot Jakarta Timur dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global.

    Oleh karena itu, Kusmanto meminta kepada seluruh peserta agar dapat memanfaatkan momentum pelatihan ini dengan sebaik-baiknya sehingga seluruh tahapan seleksi berjalan mudah.

    “Mereka nantinya akan mendapatkan sertifikat yang dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Jadi dari pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan inteligensi peserta,” ujar Kusmanto.

    Lebih lanjut, Kusmanto berharap, pelatihan calon satpam ini bisa membentuk fisik peserta, mental, kedisplinan, dan keterampilan dalam menjalankan tugas sebagai satpam nantinya.

    Lebih lanjut, kegiatan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan keterampilan, yang bagian upaya wujud nyata aspirasi masyarakat dan tentunya bermanfaat bagi warga setempat.

    “Tentunya dari pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga terciptanya satuan pengamanan yang memiliki kompetensi yang baik dalam pelaksanaan tugasnya,” ucap Kusmanto.

    Adapun pelatihan ini diikuti 100 peserta warga Jakarta Timur dan dimulai 5-18 Mei mendatang di Kantor Walikota Jakarta Timur. Turut hadir dalam kegiatan yakni Kepala Suku Dinas Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Timur Galuh Prasiwi dan Anggota DPRD DKI Jakarta Ghozi Zulazmi.

    Sebelumnya, Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur di Pondok Kelapa, Duren Sawit, menargetkan sebanyak 70 persen lulusan pelatihan bisa terserap di dunia kerja industri.

    “PPKD kini tidak hanya berfokus pada pelatihan, tetapi juga memastikan lulusan siap masuk ke dunia kerja. Ia menargetkan 70 persen lulusan terserap oleh industri, meningkat dari target sebelumnya yang hanya 20-30 persen,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (27/3).

    Hari menyebutkan, pihaknya telah mengubah sistem PPKD Jakarta Timur. Dahulu, PPKD memiliki program yang sama namun sekarang masing-masing memiliki program unggulan.

    Selain itu, pihaknya juga memodernisasi peralatan dan prasarana agar lulusan pelatihan kerja tak perlu lagi diragukan kemampuannya saat masuk ke dunia industri.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Legislator tegaskan setiap daerah punya cara penanganan tawuran

    Legislator tegaskan setiap daerah punya cara penanganan tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Legislator Komisi E DPRD DKI Jakarta Subki menegaskan, setiap daerah punya cara unik untuk menangani tawuran sehingga punya karakter dan pencegahan tersendiri.

    “Disesuaikan dengan wilayah. Kalau Jawa Barat keperluannya seperti itu (dimasukkan ke barak). Kalau di Jakarta, mungkin ada Inovasi-inovasi yang lain,” kata Subki di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, permasalahan tawuran yang terus berulang memang perlu penanganan dari semua pihak, bukan hanya pemerintah, akan tetapi keluarga dan lingkungan sekitar juga,

    Subki mengatakan bahwa kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang memasukkan pelaku tawuran ke barak militer tidak perlu dibandingkan dengan DKI Jakarta, karena karakter kedua daerah itu berbeda.

    Ia lebih memilih bahwa pelaku tawuran di Jakarta diberikan ruang untuk menyalurkan hobi mereka, kalau memang suka tinju maka dibangun saja ring tinju.

    “Mudah-mudahan kita punya solusi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa semua permasalahan pasti ada penyebabnya, begitu juga tawuran yang dilakukan oleh remaja di Jakarta.

    Tetapi ketika sudah ketemu penyebabnya maka solusinya bisa dicari agar pemuda atau pelajar yang masih memiliki masa depan panjang dapat dicegah untuk tawuran.

    “Kita tidak semata-mata mengatakan, kamu nakal. Mereka juga pasti ada sebabnya kalau sudah ada sebabnya maka ada solusinya,” katanya.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak akan mengikuti kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengirim anak nakal atau bermasalah ke barak militer, meskipun provinsi tersebut merupakan tetangga dekatnya.

    “Jakarta mempunyai kebijakan sendiri terkait dengan penertiban warga, mendidik anak-anaknya dan membina warganya,” ujar Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim di Jakarta, Senin (12/5).

    Adapun menurut sosok yang kerap disapa Chico itu, Pemprov DKI justru memberi ruang pada warga untuk berkreasi di tempat seharusnya seperti taman dan perpustakaan.

    Inilah yang kemudian melahirkan kebijakan perpanjangan jam operasional taman dan perpustakaan dari semula hingga sore hari, menjadi malam hari.

    Tren meningkat

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, hingga pertengahan Mei 2025, data resmi yang tersedia menunjukkan bahwa sebanyak 45 kasus tawuran terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama April 2025. Data ini mencakup wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Namun, belum ada data kumulatif resmi yang merinci jumlah total kejadian tawuran di Jakarta sejak awal 2025 hingga saat ini. Meskipun demikian, polisi mencatat adanya peningkatan kasus tawuran dalam beberapa bulan terakhir.

    Sebagai respons terhadap maraknya tawuran, Polda Metro Jaya telah meluncurkan Operasi Anti Premanisme yang berlangsung dari 9 hingga 23 Mei 2025.

    Operasi ini melibatkan 999 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta, dengan fokus pada pencegahan dan penindakan terhadap tawuran serta premanisme.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • DPRD Apresiasi Jatim Peringkat Kedua Nasional Keterbukaan Informasi Publik

    DPRD Apresiasi Jatim Peringkat Kedua Nasional Keterbukaan Informasi Publik

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPRD Jatim, Musyafak Rouf mengaku bersyukur saat ini Jawa Timur menduduki peringkat kedua secara nasional dalam hal keterbukaan informasi publik.

    Meski demikian, ia berharap tren ini perlu terus ditingkatkan. “Karena Jawa Timur ini provinsi besar yang bisa jadi contoh nasional,” kata politisi PKB seusai Tasyakuran HUT Komisi Informasi (KI) Jawa Timur yang berlangsung di Kantor KI Jatim, Jalan Bandilan Waru Sidoarjo, Kamis (15/5/2025).

    Pihaknya juga dalam waktu dekat akan menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Keterbukaan Informasi Publik di Jawa Timur.

    “Hal ini dinilai penting untuk semakin mendorong spirit keterbukaan informasi publik. Raperda ini perlu didorong. Karena memang hari ini masih ada Pergubnya saja, dan Pergub itu tahun 2018. Sehingga, perlu diperkuat supaya semakin punya pijakan yang bisa disepakati bersama, yaitu dengan peraturan daerah,” tegas Musyafak.

    Saat ini, Raperda yang mengatur tentang keterbukaan informasi publik belum dilakukan. Namun, Musyafak setuju terhadap rencana tersebut tinggal nanti apakah diusulkan oleh Pemprov Jatim atau menjadi inisiatif DPRD.

    Sebab secara ketentuan, Raperda memang bisa dari usulan pemerintah daerah selaku eksekutif ataupun DPRD sebagai lembaga legislatif. “Sehingga, nanti eksekutif bisa mengusulkan atau bisa inisiatif dewan,” ujar politisi PKB ini.

    Sementara itu, Asisten I Sekdaprov Jatim, Benny Sampirwanto turut menyatakan setuju terhadap rencana inisiasi Raperda ini. Namun, untuk urusan teknis ia memasrahkan kepada Dinas Kominfo Jatim. “Apakah akan menjadi inisiatif dewan atau usulan dari Pemprov,” pungkasnya. [tok/beq]

  • DPRD Pamekasan Rekomendasikan 29 Poin Perbaikan dalam LKPJ Bupati Tahun 2024

    DPRD Pamekasan Rekomendasikan 29 Poin Perbaikan dalam LKPJ Bupati Tahun 2024

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan merekomendasikan 29 poin penting sebagai hasil pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Pamekasan Tahun 2024. Rekomendasi ini merupakan hasil telaah Panitia Khusus (Pansus) LKPJ DPRD Pamekasan untuk perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan ke depan.

    Wakil Ketua Pansus LKPJ 2024, M Saedy Romli, menyampaikan bahwa pembahasan dokumen LKPJ sempat dikembalikan beberapa kali ke pihak eksekutif disertai catatan kritis. Namun akhirnya, proses pembahasan dinyatakan tuntas pada 7 Mei 2025.

    “Untuk pembahasan LKPJ Tahun 2024, dipastikan sudah tuntas pada 7 Mei 2025 lalu. Namun ada beberapa catatan yang kami jadikan sebagai rekomendasi bagi eksekutif,” ujar Saedy Romli, Kamis (15/5/2025).

    Ia menjelaskan bahwa rekomendasi tersebut mencakup tiga aspek utama: capaian kinerja indikator tujuan, capaian kinerja indikator sasaran, dan capaian kinerja penyelenggaraan keuangan daerah.

    Capaian indikator tujuan terdiri atas 9 sektor: pertumbuhan ekonomi, indeks gini, tingkat pengangguran terbuka, persentase penduduk miskin, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indeks kepuasan layanan infrastruktur, indeks modal sosial, indeks pembangunan gender, dan indeks reformasi birokrasi.

    Sementara itu, indikator sasaran mencakup 20 sektor, termasuk: pertumbuhan PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan, industri pengolahan, usaha mikro, desa mandiri, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), penurunan pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), indeks pendidikan, indeks kesehatan, kualitas lingkungan hidup, indeks pelayanan publik, serta penanganan konflik sosial dan gangguan ketertiban umum.

    “Termasuk juga untuk capaian kinerja penyelenggaraan keuangan daerah, di mana kita menemukan tiga persoalan penting yang harus segera diselesaikan sekaligus menjadi PR bersama untuk lebih baik,” imbuh politisi Partai Gelora tersebut.

    Saedy menegaskan bahwa rekomendasi ini diharapkan menjadi acuan Pemkab Pamekasan dalam menyusun LKPJ tahun-tahun berikutnya.

    “Dengan rekomendasi ini kita harapkan ke depan dapat dieksekusi dengan baik, sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan,” tutupnya. [pin/beq]