Kementrian Lembaga: DPRD

  • Perbaikan infrastruktur di Kali Sepak Jaksel optimal

    Perbaikan infrastruktur di Kali Sepak Jaksel optimal

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menyatakan perbaikan infrastruktur pengendali banjir di Kali Sepak, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, berlangsung optimal.

    “Hari ini kita lakukan monitoring untuk melihat sampai mana proses pengerjaannya,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar di Jakarta, Jumat.

    Anwar mengatakan kondisi longsor di lokasi itu cukup panjang dan dikhawatirkan jika tidak segera dikerjakan akan ada longsor susulan yang bisa menyebabkan bangunan di sekitarnya terdampak.

    Dalam pengawasannya, dipastikan seluruh proses pengerjaan berjalan lancar dan sesuai yang telah direncanakan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan.

    Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, Junjung menjelaskan, turap Kali Sepak yang longsor tersebut diperbaiki sepanjang 550 meter.

    Pengerjaan sudah dimulai sejak Juni 2025 dengan melibatkan 25 personel. “Saat ini sudah 60 persen dan ditargetkan rampung pada Oktober mendatang,” katanya.

    Legislator Komisi A DPRD DKI Jakarta, Dadiyono menyampaikan apresiasi dan terima kasih dengan telah dilakukannya perbaikan turap akibat longsor beberapa waktu lalu.

    Menurut dia, dalam menjaga infrastruktur publik di DKI Jakarta agar tetap baik sesuai fungsinya, bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga perlu peran masyarakat.

    “Ini sudah terlihat rapi dan kokoh. Saya minta tolong jaga kebersihannya karena salah satu faktornya yang menjadi permasalahan selama ini adalah kurangnya perhatian masyarakat dalam menjaga dan merawat apa yang sudah ada,” katanya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Didampingi Pramono, Megawati Kunjungi Taman Langsat Jaksel

    Didampingi Pramono, Megawati Kunjungi Taman Langsat Jaksel

    Jakarta

    Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri hingga Pramono Anung mengunjungi Taman Langsat, Jakarta Selatan. Megawati datang bersama Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif M Prananda Prabowo.

    Kedatangan Megawati dan Prananda disambut Pramono Anung, Jumat (8/8/2025) pukul 14.11 WIB. Megawati mengenakan blouse putih dengan syal merah. Sedangkan Pramono mengenakan batik bernuansa coklat.

    Mereka langsung masuk ke kantor taman. Pertemuan tersebut berlangsung terutup.

    Hingga pukul 14.54 WIB pertemuan selesai dilakukan. Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin dan Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar terlihat turut hadir di pertemuan itu.

    “Iya ada arahan,” ucap Anwar singkat.

    “Ibu ninjau aja, ninjau,” kata Anwar.

    Tak jauh dari lokasi pertemuan, terdapat sebuah backdrop bertuliskan Groundbreaking Taman Bendera Pusaka ‘Menghidupkan Ruang Jakarta, Menjaga Warisan Indonesia’ Taman Ayodya, Taman Langsat dan Taman Leuser, 8 Agustus 2025.

    (ond/idn)

  • Dugaan Pelecehan di SMK Waskito Masuk Praperadilan, Pengacara: Kami Dizalimi!

    Dugaan Pelecehan di SMK Waskito Masuk Praperadilan, Pengacara: Kami Dizalimi!

    GELORA.CO -Ada dugaan pemutarbalikkan fakta yang terjadi dalam kasus dugaan pelecehan seksual siswa SMK Waskito Tangerang yang ditangani Polres Tangerang Selatan.

    Kuasa hukum tersangka S, Junifer Dame Panjaitan mengatakan, segala tuduhan yang dialamatkan kepada kliennya tidak sesuai fakta yang terjadi. 

    “Biasanya kan perempuan yang jadi korban, tapi untuk kasus ini, justru laki-lakinya yang jadi korban. Jadi ini terbalik, keadilan apa yang mau diambil? Ini playing victim, kami dizalimi,” kata Junifer saat dikonfirmasi redaksi, Kamis, 7 Agustus 2025.

    S telah ditetapkan sebagai tersangka atas laporan dari orang tua korban berinisial C pada 22 Mei 2025. Namun menurut Junifer, penetapan tersangka itu janggal. Apalagi baik korban maupun orang tua korban tidak pernah dipertemukan dan dikonfrontir dengan kliennya.

    “Kalau memang (korban) benar-benar dilecehkan, saya mendukung (diusut tuntas). Tapi bukti yang saya punya justru berbanding terbalik, anak ini (S) justru menjadi korban,” jelas Junifer.

    Junifer mengaku sudah mengumpulkan bukti-bukti percakapan hingga video yang menunjukkan S menjadi korban. Bukti-bukti ini, kata dia, akan diungkap saat proses sidang praperadilan yang saat ini sedang diajukannya.

    “Saya nanti akan menunjukkan (bukti) biar terbuka mata publik dan hakim,” jelasnya.

    Di sisi lain, pihaknya juga membantah tuduhan keluarga korban yang menyebut kliennya meminta perlindungan ke Komisi II DPRD Tangsel.

    Junifer mengakui, pihaknya sempat melakukan pertemuan dengan Komisi II. Tujuannya, kata dia, adalah untuk mengonfrontir dan menunjukkan bukti-bukti yang mereka punya.

    “Kami memang menyurati karena yang mengadvokasi C dari Komisi II, tujuan kami mengonfrontir. Kami juga sempat menunjukkan bukti dan mereka (Komisi II) kaget. Justru sebaliknya, bukti yang ditunjukkan C itu diedit, kalau kami tidak,” jelasnya.

    Saat ini, pihaknya telah mengajukan sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Tangerang dengan nomor perkara 15/Pid.Pra/2025/PN Tng. Praperadilan tersebut didaftarkan sejak 17 Juli 2025 untuk menguji sah tidaknya penetapan tersangka oleh Polres Tangsel.

    “Sekarang sedang proses hukum di praperadilan. Kami minta kepada semua pihak untuk menghormati proses hukum sebelum berkekuatan hukum tetap, tidak usah diintervensi dan jangan diframing macam-macam,” pungkasnya.

    Orang tua terduga korban sebelumnya menyayangkan proses hukum kasus tersebut yang dinilai lamban. Sejak dilaporkan ke Polres Tangsel pada Mei 2025, orang tua korban menyesalkan belum ada upaya penahanan terhadap tersangka.

    “Bukti percakapan masih ada, kesaksian anak saya jelas. Tapi dari pihak kepolisian hingga saat ini belum menahan pelaku. Kami lapor resmi, tapi tidak ada perkembangan,” sesal orang tua salah satu korban yang enggan disebutkan identitasnya, Jumat, 1 Agustus 2025. 

  • Mikoshi Jepang Bertemu Ondel-Ondel, Festival Djakarta Ennichi Siap Ramaikan Kota Tua 6-7 September

    Mikoshi Jepang Bertemu Ondel-Ondel, Festival Djakarta Ennichi Siap Ramaikan Kota Tua 6-7 September

    JAKARTA – Jakarta akan kembali menggelar festival budaya Jepang berskala besar bertajuk Connext Japan Djakarta Ennichi pada 6–7 September 2025. Acara ini akan dipusatkan di kawasan bersejarah Batavia, Kota Tua, Jakarta Barat.

    Pemilihan lokasi di jantung sejarah Jakarta itu dinilai simbolis, sebagai titik temu antara akar kota dan jejak panjang kebudayaan Jepang di Tanah Air.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyambut positif kehadiran festival ini sebagai bagian dari transformasi Jakarta menjadi kota budaya kelas dunia.

    “Jakarta adalah kota global dan kota budaya. Kami mendorong penguatan kerja sama budaya internasional, termasuk dengan Jepang,” ujar Pramono di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

    Ketua Umum Djakarta Ennichi, Hardiyanto Kenneth, menyatakan festival ini bukan sekadar perayaan budaya Jepang, tetapi bentuk nyata dari kemitraan strategis dua bangsa, yang melibatkan pemerintah, komunitas, seniman, dan publik secara luas.

    “Ini bukan hanya festival, tetapi ruang kolaborasi. Kami ingin Djakarta Ennichi menjadi penghubung lintas budaya yang menginspirasi,” kata Kenneth, yang juga anggota DPRD DKI Jakarta.

    Connext Japan Djakarta Ennichi merupakan kelanjutan dari semangat Ennichisai, festival budaya Jepang yang sempat menjadi ikon di kawasan Blok M dari 2010 hingga 2019. 

    Kini, semangat itu kembali dihidupkan oleh Asosiasi Budaya Jepang Indonesia (ABJI), bersama para praktisi budaya seperti Edo (Duta Yosakoi Kochi), Pepen (duta Taiko Okinawa), dan Zhuge (praktisi cosplay Indonesia).

    Festival ini juga mendapat dukungan dari Ketua Komite Ennichisai Jepang, Daisei Takeya. Tema tahun ini, Shinshō: Babak Baru, dipilih sebagai penanda kebangkitan kembali kenangan festival budaya Jepang yang pernah digemari warga Jakarta.

    Acara ini terbuka untuk umum dan dapat dihadiri secara gratis.

    Pengunjung dapat menikmati berbagai booth budaya dari prefektur Jepang, bazar kuliner Jepang-Indonesia, pameran produk kreatif komunitas, pertunjukan seni tradisional dan modern dari kedua negara, serta parade budaya kolaboratif, yakni Mikoshi Jepang bersama Ondel-Ondel Jakarta.

  • Ternyata Banyak Desa di Blitar Bersedia Batasi Kapasitas Sound Karnaval Jadi 4 Subwoofer
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Agustus 2025

    Ternyata Banyak Desa di Blitar Bersedia Batasi Kapasitas Sound Karnaval Jadi 4 Subwoofer Surabaya 8 Agustus 2025

    Ternyata Banyak Desa di Blitar Bersedia Batasi Kapasitas Sound Karnaval Jadi 4 Subwoofer
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Sebanyak tujuh desa di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sepakat membatasi kapasitas sound system dalam karnaval HUT RI ke-80, yang biasa disebut “karnaval agustusan”, maksimal empat subwoofer.
    Kesepakatan ini diambil sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan yang ditetapkan pihak kepolisian, termasuk larangan penggunaan truk untuk mengangkut perangkat sound system dan pencahayaan.
    Kapolsek Gandusari, AKP Heru Susanto, mengonfirmasi bahwa panitia karnaval agustusan Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, telah bersedia mematuhi ketentuan tersebut.
    “Sudah. Pak Kades sudah mengabari saya. Panitia bersedia dengan batasan maksimal 4 sub (subwoofer) dan menggunakan pikap,” ujar Heru kepada Kompas.com melalui telepon pada Kamis (7/8/2025) malam.
    Karnaval agustusan Desa Sumberagung direncanakan berlangsung pada Sabtu (9/8/2025).
    Sebelumnya, panitia karnaval Desa Sumberagung sempat menunda pelaksanaan yang dijadwalkan pada Minggu (3/8/2025) karena belum menerima persetujuan terhadap batasan maksimal penggunaan sound system.
    Heru mengakui adanya diskusi yang cukup alot, di mana panitia awalnya menginginkan kapasitas maksimal sound system mencapai delapan subwoofer dan menggunakan truk untuk angkutan.
    Namun, mereka akhirnya sepakat mengikuti aturan kepolisian, sehingga izin pun diberikan.
    Heru menambahkan, meskipun ada keluhan dari sejumlah warga mengenai izin karnaval yang dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan bayi atau anggota keluarga yang sedang sakit, dia optimistis dengan batasan empat subwoofer, getaran suara dapat diminimalisir.
    “Semoga karnaval nanti berlangsung lancar tanpa ada hal-hal yang tidak kita inginkan,” ungkapnya.
    Kapolsek Talun, AKP Bambang Dwi, juga menyampaikan hal serupa terkait pelaksanaan karnaval di Desa Duren, Kecamatan Talun.
    “Alhamdulillah panitia dan yang lainnya bersedia mematuhi aturan. Pesertanya juga tidak banyak, hanya 12. Semoga nanti pukul 22.00 WIB sudah selesai,” tuturnya.
    Karnaval di Desa Duren dijadwalkan berlangsung pada Minggu (10/8/2025). Bambang berharap acara tersebut dapat menjadi percontohan bagi desa lain.
    Bambang juga menginformasikan bahwa masih ada tiga karnaval agustusan lainnya di wilayah hukum Polsek Talun, yakni di Desa Bajang pada bulan September, Desa Pasirharjo pada bulan November, dan Desa Jeblok pada bulan Desember.
    Selain itu, Kapolsek Bakung, AKP Purnomo, menyatakan bahwa tiga agenda karnaval di Kecamatan Bakung akan berlangsung sesuai aturan kepolisian, meskipun ia tidak mengungkapkan tanggal pasti pelaksanaannya.
    Sebelumnya, panitia karnaval Desa Sumberagung memilih untuk membatalkan acara setelah sosialisasi aturan dari kepolisian mengenai batasan kapasitas sound system.
    Di sisi lain, Ketua Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kabupaten Blitar, Rudi Puryono, menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk mendapatkan izin penggunaan sound system berkapasitas hingga delapan subwoofer untuk karnaval agustusan di puluhan desa.
    Setelah bertemu dengan Bupati Blitar Rijanto dan Wakil Bupati Beky Herdihansah, Rudi mengungkapkan bahwa PKDI juga telah bersurat kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mendukung tujuan tersebut.
    Kabupaten Blitar dikenal memiliki banyak pengusaha sound system skala menengah ke atas.
    Dalam beberapa tahun terakhir, karnaval agustusan yang biasanya menampilkan kendaraan hias bertema perjuangan kemerdekaan mulai beralih ke parade truk-truk pengangkut sound system berukuran besar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fraksi PKB Kecam Wabup Jember 11 Kali Absen Paripurna, Djoko: Ngomong Pakai Hatilah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Agustus 2025

    Fraksi PKB Kecam Wabup Jember 11 Kali Absen Paripurna, Djoko: Ngomong Pakai Hatilah Surabaya 7 Agustus 2025

    Fraksi PKB Kecam Wabup Jember 11 Kali Absen Paripurna, Djoko: Ngomong Pakai Hatilah
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Jember mengecam absennya Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, yang tidak hadir dalam 11 kali rapat paripurna.
    Juru bicara Fraksi PKB, Nurhuda Candra Hidayat, menyampaikan bahwa dari total 13 kali paripurna, Wabup Jember hanya hadir dua kali.
    “Ketidakhadiran tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap lembaga DPRD Jember.” 
    “Terkesan menyepelekan pembahasan hajat hidup rakyat Jember,” tegas Nurhuda saat menyampaikan pandangan akhir fraksi atas Raperda PAPBD 2025 dalam paripurna yang digelar pada Kamis (7/8/2025).
    Ia menilai bahwa absennya Djoko Susanto berkali-kali merupakan pengabaian terhadap amanah konstitusi.
    Fraksi PKB juga mempertanyakan keseriusan Wabup dalam menjalankan tugas dan mengawal aspirasi rakyat, serta meminta agar birokrasi dapat lebih dewasa dan mengakhiri dinamika yang kurang produktif.
    “Kami menuntut penjelasan resmi atas ketidakhadiran ini dan komitmen nyata untuk hadir secara konsisten ke depan,” tambah sekretaris Fraksi PKB tersebut.
    Di sisi lain, Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, menjelaskan bahwa ia tidak mendapatkan undangan dari DPRD, bahkan setelah memastikan kepada ajudannya.
    Ia menyarankan agar Fraksi PKB terlebih dahulu menanyakan kepada dewan sebelum mengeluarkan pernyataan kecaman.
    “Saya mengimbau kalau ngomong pakai hatilah,” ujarnya.
    Sementara itu, Bupati Jember, Muhammad Fawait, enggan memberikan komentar terkait kritik terhadap wakilnya yang tidak hadir dalam 11 kali paripurna.
    “Karena ini tuan rumahnya DPRD, saya tidak bisa komentar ya, karena saya juga tamu di sini. Biar nanti ketua DPRD saja ya sebagai tuan rumah,” ungkapnya setelah paripurna.
    Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Djoko terakhir kali menghadiri paripurna pada 24 Maret 2025 dalam agenda penyampaian nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Jember Akhir Tahun Anggaran 2024.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Pati Sudewo Melunak: Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen, Minta Maaf Tantang Warga

    Bupati Pati Sudewo Melunak: Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen, Minta Maaf Tantang Warga

    Terkait pernyataannya yang menimbulkan kesalahpahaman di publik, Sudewo juga memberikan klarifikasi.

    “Saya juga minta maaf atas pernyataan ‘lima ribu silakan, lima puluh ribu massa silakan’. Tidak ada niat untuk menantang rakyat, apalagi rakyat saya sendiri,” tegasnya.

    Dia berkomitmen untuk terus terbuka terhadap kritik dan masukan demi kemajuan Kabupaten Pati.

    “Saya menyadari masih banyak kekurangan. Saya masih harus banyak belajar dan berguru. Saya terbuka terhadap semua masukan yang membangun demi Pati yang lebih baik,” ucapnya.

    Sudewo kembali mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga situasi yang kondusif agar pembangunan daerah dapat berjalan optimal.

    “Saya ingin menjadi pemimpin yang amanah. Pembangunan RSUD Soewondo, perbaikan infrastruktur jalan, pendidikan karakter, dan penguatan sektor pertanian akan terus kami lanjutkan. Mohon dukungan dari seluruh masyarakat,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan itu, Sudewo juga mengapresiasi antusiasme warga Kabupaten Pati menyemarakkan prosesi Kirab Boyongan Kabupaten Pati.

    Kirab yang menjadi puncak rangkaian Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati itu, digelar meriah pada hari yang sama. Kegiatan ini diikuti oleh Bupati, Wakil Bupati, jajaran Forkopimda, DPRD, pimpinan OPD, camat, tokoh masyarakat, hingga perwakilan pelajar dan pegiat budaya.

    Prosesi dimulai dari Genuk Kemiri, diawali dengan pengambilan air suci oleh Kepala Desa Sarirejo dan juru kunci, disambut dengan tari tradisional Eka Prawira dan Bedhaya.

    Doa dan gelar bregodo pun mengawali prosesi kirab yang menyusuri jalan-jalan kota, mulai dari Gemeces, Jalan Pemuda, melintasi Alun-Alun hingga finis di Kantor Bupati.

    Sepanjang rute, masyarakat menyambut antusias rombongan peserta kirab yang mengenakan busana adat, membawa pusaka, dan melibatkan prajurit simbolik dari tiga kadipaten cikal bakal Kabupaten Pati: Mojosemi, Paranggaruda, dan Carangsoka.

    Kirab juga diramaikan oleh pawai marching band, rombongan duta budaya, Paskibra, sanggar budaya, dan prajurit simbolik dari berbagai desa.

    Setibanya di Pendopo Kabupaten, acara dilanjutkan dengan pertunjukan Gongcik, Tari Golek Mugi Rahayu, hingga peletakan pusaka, dan pembacaan suluk oleh dalang.

    Bupati Sudewo dalam pidatonya yang disampaikan dalam Bahasa Jawa menegaskan bahwa kirab ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah dan budaya leluhur.

    “Kirab ini adalah simbol perjalanan sejarah Kabupaten Pati, dan harus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga identitas dan nilai-nilai budaya lokal,” ujarnya.

    Sebagai penutup, dilakukan penanaman pohon beringin dan selametan sebagai bentuk doa dan harapan untuk masa depan Pati yang lebih baik.

    Reporter : Arief Pramono

  • LPAI Akui Kerap Kewalahan Tangani Kasus Kekerasan Anak di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Agustus 2025

    LPAI Akui Kerap Kewalahan Tangani Kasus Kekerasan Anak di Jakarta Megapolitan 7 Agustus 2025

    LPAI Akui Kerap Kewalahan Tangani Kasus Kekerasan Anak di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) kerap kali kewalahan dalam menangani banyaknya kasus kekerasan anak di Jakarta. Apalagi, belakangan kasus kekerasan anak meningkat. 
    “Kasus di Jakarta cukup banyak, dan kadang-kadang kami kewalahan. Padahal kami juga menangani kasus-kasus di Papua, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagainya,” ungkap Ketua LPAI Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto dalam Pelantikan Pengurus Baru LPAI Jakarta periode 2025-2030 di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).
    Menyusul hal tersebut, Kepala LPAI Jakarta, Kasandra Putranto, menyebutkan, pihaknya akan mengedepankan upaya pencegahan hingga rehabilitasi untuk menekan jumlah kasus kekerasan anak.
    “Sosialisasi, advokasi, pencegahan, kami juga menyediakan
    hotline
    pengaduan, kami siapkan juga asesmen yang diperlukan, pendampingannya dan tentu rehabilitasi,” kata Kasandra.
    Upaya preventif yang dimaksud, di antaranya, pendampingan anak dalam mengakses media sosial secara bijak dan cerdas.
    Selain itu, Kasandra menyebutkan, pendidikan karakter anak dan pencegahan perundungan juga perlu digalakkan lagi. Ia juga menyinggung pentingnya peran orangtua. 
    “Upaya preventif seperti pendidikan karakter anak, pencegahan perundungan (
    bullying
    ), dan penguatan peran orangtua serta pendidik dalam mendampingi anak, terutama dalam mengakses media sosial dengan bijak dan cerdas,” tutur dia.
    Sementara, terkait rehabilitasi, LPAI akan bekerja sama dengan lembaga terkait. Dengan begitu, anak-anak korban kekerasan maupun yang berhadapan dengan hukum diharapkan dapat kembali pulih dan masih memiliki masa depan.
    “Dengan membangun kemitraan dengan berbagai lembaga dalam rangka rujukan pemulihan dan rehabilitasi kondisi anak-anak korban kekerasan dan anak-anak yang berhadapan dengan hukum,” jelas Kasandra.
    Terkait ini, LPAI akan bekerja sama dengan Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, hingga Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
    Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengakui angka kekerasan anak di Jakarta mengalami peningkatan.
    “Ternyata berdasarkan data, memang itu realita,” kata Rano saat ditemui di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (26/7/2025).
    Menyikapi temuan tersebut, kata Rano, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI telah menggelar rapat khusus.
    “Kemarin, kami khusus rapat paripurna tentang tawuran. Kami sedang menyikapi sehingga sudah sangat dibutuhkan pergub (peraturan gubernur) tentang bagaimana masyarakat menjaga Jakarta,” tegas dia.
    Saat ditanya detail mengenakan pergub tersebut, Rano belum bisa membeberkannya kepada publik karena masih dalam proses pembahasan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Festival Budaya Jepang bakal digelar di Jakarta pada September 2025

    Festival Budaya Jepang bakal digelar di Jakarta pada September 2025

    Ketua Umum Djakarta Ennichi Hardiyanto Kenneth (kedua kanan) saat berfoto dengan sejumlah penggemar budaya Jepang. ANTARA/HO-Dokimentasi pribadi

    Festival Budaya Jepang bakal digelar di Jakarta pada September 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 07 Agustus 2025 – 17:49 WIB

    Elshinta.com – Provinsi DKI Jakarta bakal menghadirkan kembali festival budaya Jepang berskala besar, yaitu “Connext Japan Djakarta Ennich” pada September 2025.

    “Kami mendorong penguatan kerja sama budaya internasional di Jakarta. Apalagi Jakarta adalah kota global dan budaya,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Festival budaya Jepang di Jakarta ini sekaligus menegaskan posisi daerah itu sebagai kota global yang terbuka dan dinamis. Jakarta juga sebagai anggota “World Cities Culture Forum” 

    Sebagai wujud dari kota terbesar di Indonesia, Jakarta terus aktif menjadi wadah bagi berbagai ekspresi budaya dunia.

    Ketua Umum Djakarta Ennichi, Hardiyanto Kenneth mengapresiasi dorongan Gubernur Jakarta Pramono terkait kegiatan tersebut.

    Menurut dia, festival ini tak akan terselenggara dengan baik tanpa dukungan kepala daerah dan ia berharap festival Jepang ini dapat terselenggara dengan baik.

    “Saya mendorong terciptanya ruang kreatif bagi komunitas, seniman dan generasi muda pecinta budaya Jepang,” kata Kenneth, yang juga anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan.

    “Connext Japan Djakarta Ennichi” rencananya digelar pada 6-7 September 2025 di kawasan bersejarah, yakni Batavia, Kota Tua, Jakarta Barat. Lokasi itu dipilih sebagai simbol pertemuan antara sejarah kota Jakarta dan jejak budaya Jepang di Tanah Air.

    Festival ini juga menjadi kelanjutan semangat dari “Ennichisai”, festival budaya Jepang yang pernah menjadi ikon kawasan Blok M dari tahun 2010 hingga 2019.

    Festival budaya Jepang yang bangkit kembali ini diprakarsai oleh Asosiasi Budaya Jepang Indonesia (ABJI), komunitas praktisi budaya Jepang yang diwakili oleh Edo selaku Duta Yosakoi Kochi, Pepen selaku duta Taiko Okinawa dan Zhuge selaku praktisi cosplay Indonesia.

    Mereka berkolaborasi di bawah bimbingan Bang Kenneth, sapaan akrab Hardiyanto Kenneth dan menyelenggarakan festival ini bersama “Connext Japan”, “intellectual property” milik perusahaan Jepang Wownas Co. Ltd yang selama ini fokus membangun jembatan antara Jepang dan dunia internasional.

    Festival ini juga mendapat dukungan dari Ketua Komite Ennichisai, Daisei Takeya sebagai bentuk baru dari semangat kebersamaan antara dua budaya, Jepang dan Indonesia, yang menjadi ciri khas “Ennichisai”.

    Dengan mengusung tema “Shinshō Babak Baru”, festival ini hadir untuk membangkitkan kembali kenangan manis festival budaya Jepang yang sempat menjadi favorit masyarakat Jakarta. Sekaligus menghadirkan wajah baru yang lebih inklusif, segar dan terbuka untuk semua kalangan.

    Festival ini terbuka untuk umum dan dapat dihadiri masyarakat Jakarta dan sekitarnya secara gratis. Nantinya, konsep utama festival ini, yakni akan menghadirkan “booth” budaya dari berbagai prefektur Jepang dan institusi resmi.

    Selain itu gerai kuliner Jepang-Indonesia serta pameran produk kreatif komunitas, pertunjukan seni tradisional dan moderen dari kedua negara serta parade budaya kolaboratif, yakni Mikoshi Jepang bersama Ondel-Ondel Jakarta.

    “Connext Japan Djakarta Ennichi” bukan sekadar festival budaya, melainkan bentuk nyata kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang melibatkan pemerintah, komunitas, pelaku seni dan masyarakat luas.

    Festival ini diharapkan menjadi pilar baru budaya Jakarta dalam menyambut masa depan sebagai kota global yang merangkul keberagaman.

    Sumber : Antara

  • Bobby Nasution Segera Eksekusi Sarang-Sarang Narkoba di Sumut

    Bobby Nasution Segera Eksekusi Sarang-Sarang Narkoba di Sumut

    Bisnis.com, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyuarakan komitmen keras untuk membebaskan provinsi ini dari belenggu narkoba. Dalam semangat bulan kemerdekaan, ia menyerukan agar seluruh elemen pemerintah dan aparat penegak hukum bersatu melakukan langkah nyata dan agresif untuk memberantas jaringan narkotika di Sumut.

    “Para pelaku yang terbukti terlibat dalam peredaran narkoba akan kami eksekusi secara hukum. Tidak ada toleransi. Ini penyakit kronis yang menggerogoti Sumatera Utara bertahun-tahun. Saatnya kita bertindak tegas,” ujar Bobby dalam sambutannya di sidang paripurna DPRD Sumut dengan agenda pengesahan RPJMD Sumut 2025 – 2030 di Gedung DPRD Sumut, Kamis (7/8/2025).

    Bobby menegaskan, peringatan kemerdekaan tidak hanya sebatas seremoni, tapi menjadi momen revolusi moral dalam memerangi narkoba. Ia mengajak DPRD, Forkopimda, serta aparat TNI dan Polri untuk bersama-sama menutup ruang gerak para pelaku dan menghancurkan pusat-pusat peredaran narkoba yang telah lama dikenal publik.

    “Kalau bisa, semua lokasi yang menjadi sarang narkoba kita bersihkan. Kita musnahkan. Kita tunjukkan bahwa Sumatera Utara bisa merdeka dari narkoba,” ucapnya dengan nada tegas.

    Ia juga menekankan bahwa upaya pemberantasan tidak cukup hanya di wilayah darat. Menurutnya, banyak jalur masuk narkoba melalui pelabuhan kecil dan lintasan ilegal, bahkan hingga wilayah laut yang terhubung ke negara-negara tetangga.

    “Pintu-pintu kecil yang selama ini jadi jalur masuk dari luar, seperti dari arah Thailand, harus kita tutup rapat. Tidak boleh ada celah lagi. Kita semua harus waspada dan bertindak,” tambahnya.

    Bobby juga mengungkapkan, koordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) sudah dilakukan secara intensif. Seluruh aparat penegak hukum disebut telah sepakat untuk bergerak serentak di lapangan dan menutup celah-celah distribusi narkoba.

    “Kita tidak bisa terus-menerus menjadi juara bertahan dalam hal kasus narkoba. Ini saatnya Sumut keluar dari stigma itu. Kami sudah sepakat dengan TNI, Polri, dan Kejaksaan. Semua pintu masuk akan kita tutup,” tegasnya.

    Ia menekankan, penanganan narkoba tidak bisa hanya mengandalkan pencegahan di atas kertas. Pelaksanaan di lapangan, menurutnya, harus dilakukan secara kolaboratif, cepat, dan menyeluruh.

    “Dari sisi pencegahan, tentu akan terus dilakukan. Tapi harus dibarengi dengan tindakan nyata. Ini bukan hanya tugas satu pihak, tapi tugas kita semua,” tutupnya dengan penuh keyakinan.