Kementrian Lembaga: DPRD

  • Penjelasan Kapolda Sulsel soal Tak Adanya Polisi Saat Kericuhan di Makassar

    Penjelasan Kapolda Sulsel soal Tak Adanya Polisi Saat Kericuhan di Makassar

    Liputan6.com, Makassar – Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Rusdi Hartono muncul ke publik pasca kerusuhan yang terjadi di sejumlah titik vital di Kota Makassar, yang terjadi pada Jumat 29 Agustus 2025.

    Adapun kehadirannya terlihat pada acara Deklarasi Damai Forkopimda Sulsel yang digelar di Markas Kodam XIV Hasanuddin, Minggu (31/8/2025).

    Dalam kesempatan itu, Rusdi dicecar awak media terkait keberadaan personel Polri saat kerusuhan di Makassar, di mana Gedung DPRD Kota Makassar, dan Sulsel kena amukan massa dan terbakar.

     

    “Semua ada, kita ada. Kami ada dan kami di-backup oleh Pangdam (XIV Hasanuddin),” jawab Rusdi.

    Sebagai informasi, pantauan Liputan6.com aparat kepolisian berseragam lengkap tak terpantau sama sekali dalam kerusuhan yang terjadi di titik-titik vital di Kota Makassar pada Jumat (29/8/2025) malam hingga Sabtu (30/8/2025) dini hari.

    Aksi damai awalnya digelar oleh sejumlah titik pada Jumat siang sebagai bentuk solidaritas tewasnya Affan Kurniawan yang dilindas mobil baracuda milik Brimob Polri. Di antara di depan Kampus Unhas, depan Kampus UMI, depan Kampus Unibos, depan Kampus UNM, depan Kampus Unismuh dan beberapa titik lainnya di Kota Makassar.

    Aksi tersebut berlanjut hingga malam. Sekitat pukul 20.30 Wita, sekelompok massa kemudian membakar Pos Polantas yang berada di pertigaan Jalan AP Pettarani-Jalan Sultan Alauddin.

     

  • Video Menag Sambangi Keluarga Korban Tewas Akibat Demo Ricuh di Makassar

    Video Menag Sambangi Keluarga Korban Tewas Akibat Demo Ricuh di Makassar

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar sambangi kediaman Muhammad Akbar Basri alias Abay (26), salah satu korban tewas kebakaran akibat demo ricuh di kantor DPRD Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat 29 Agustus malam.

    Kedatangan Nasaruddin mewakili Presiden Prabowo untuk menyampaikan duka mendalam kepada keluarga Abay. Ia bersama rombongan disambut hangat oleh keluarga Abay.

    detikers, klik di sini untuk menonton video 20Detik lainnya!

  • Polisi Didesak Usut Tuntas Pelaku Kerusuhan Aksi di Makassar

    Polisi Didesak Usut Tuntas Pelaku Kerusuhan Aksi di Makassar

    Liputan6.com, Jakarta Aksi demo yang berlangsung di depan kantor DPRD Kota Makassar berakhir tragis, menimbulkan kerusakan parah dan korban jiwa. Gedung dewan dibakar, kendaraan dibakar, dan fasilitas umum dirusak.

    Seiring dengan memanasnya situasi, Dewan Pimpinan Provinsi Perhimpunan Pemuda Hindu (DPP Peradah) Sulawesi Selatan menyampaikan keprihatinan mendalam serta mendesak pihak kepolisian untuk bertindak tegas terhadap oknum yang melakukan penjarahan dan perusakan.

    “Ketua DPP Peradah Sulsel, Candra Guna Laksana, menyampaikan duka kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan dalam insiden tersebut.

    “Kami turut berduka yang mendalam terhadap korban dalam aksi yang terjadi. Kami sangat menyesalkan insiden ini sampai terjadi,” kata Candra dalam keterangannya di Makassar, sebagaimana dilansir dari Merdeka, Minggu (31/8/2025).

    Dia menekankan pentingnya menjaga nilai dan esensi dari aksi unjuk rasa. Ia meminta polri mengambil tindakan kepada oknum-oknum yang merusak esensi perjuangan

    “Peradah Sulsel mendukung Polri menindak perusuh dan penjarah dalam aksi demi kondusivitas,” kata Candra.

  • Video Aktris Bella Shofie Mundur dari Anggota DPRD Kabupaten Buru

    Video Aktris Bella Shofie Mundur dari Anggota DPRD Kabupaten Buru

    Aktris sekaligus politisi Bella Shofie umumkan pengunduran diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Buru, Maluku dari Partai NasDem. Surat pengunduran itu rupanya telah ia ajukan sejak tanggal 14 Agustus 2025 lalu.

    Bella menegaskan keputusannya itu diambil tanpa tekanan ataupun paksaan dari pihak manapun.

    detikers, klik di sini untuk menonton video 20Detik lainnya!

  • Anggota DPRD Tuban Ini Tolak Tunjangan DPR, Alasan Prihatin Kondisi Ekonomi Rakyat

    Anggota DPRD Tuban Ini Tolak Tunjangan DPR, Alasan Prihatin Kondisi Ekonomi Rakyat

    Tuban (beritajatim.com) – Anggota DPRD Tuban dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fahmi Fikroni, menyatakan menolak adanya tunjangan DPR. Sikap ini ia sampaikan menanggapi polemik tunjangan perumahan DPR RI yang sempat viral dan menuai sorotan publik.

    Fahmi, yang juga anggota Komisi II Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Ketenagakerjaan, menegaskan penolakannya didasarkan pada keprihatinan terhadap kondisi ekonomi masyarakat saat ini.

    “Alasannya ya rakyat sekarang sedang tidak baik-baik saja, masih serba kesulitan,” ujar Fahmi, Minggu (31/8/2025).

    Ia menilai, pejabat seharusnya peka dengan situasi yang dihadapi rakyat, bukan justru memikirkan tambahan fasilitas di tengah tekanan ekonomi.

    “Jangan hanya memikirkan dirinya sendiri, tapi memikirkan bagaimana kondisi yang ada di bawah,” tegasnya.

    Fahmi menambahkan, sikap penolakan terhadap tunjangan DPR juga ia sampaikan secara terbuka melalui akun media sosial pribadinya.

    “Intinya, saya menolak tunjangan DPR,” pungkasnya. [dya/but]

     

     

  • Museum Bagawanta Bhari Kediri Turut Dijarah Massa Aksi, Arca Ganesha Hilang

    Museum Bagawanta Bhari Kediri Turut Dijarah Massa Aksi, Arca Ganesha Hilang

    Kediri (beritajatim.com) – Aksi anarkis yang dilakukan massa tak bertanggung jawab di komplek kantor Pemerintah Kabupaten Kediri pada Sabtu (30/8/2025) malam ikut menyasar Museum Bagawanta Bhari. Massa menjarah salah satu benda peninggalan budaya.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, akibat aksi malam itu kaca-kaca museum pecah. Salah satu benda peninggalan budaya yang hilang yakni fragmen arca Kepala Ganesha dan tiga koleksi wastra kain batik. Selain itu juga perusakan miniatur lumbung serta Arca Bodhisatwa.

    Mas Dhito, sapaannya mengimbau kepada masyarakat bilamana ada yang mengetahui keberadaan peninggalan budaya yang hilang tersebut untuk melapor. Khususnya bagi oknum yang merasa mengambil dan menyimpan diharapkan untuk mau mengembalikan ke Pemkab Kediri.

    “Kami berharap sekali bisa kembali, karena peninggalan budaya memiliki nilai sejarah jadi sangat tidak pantas untuk menjadi sasaran,” katanya dalam press release yang didampingi Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa, Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji serta Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Minggu (31/8/2025).

    Sementara itu, benda-benda peninggalan budaya yang ada di Museum Bagawanta Bhari pasca kejadian tersebut pada Minggu sore langsung diamankan oleh petugas dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri.

    Mas Dhito menegaskan, pihaknya tidak membenarkan kejadian yang dilakukan massa Sabtu malam. Selain museum, sebagian besar bangunan di komplek Kantor Pemkab Kediri hangus dibakar dan hanya menyisakan puing-puing. Beberapa mobil yang terparkir di dalam juga tak luput dari sasaran. Kondisi itu pun menjadikan kantor pemerintahan lumpuh.

    Gedung DPRD Kabupaten Kediri yang berada satu komplek juga ikut menjadi sasaran pembakaran. Begitupula dengan Kantor Samsat di Jalan Soekarno-Hatta, Katang atau di depan komplek Kantor Pemkab Kediri.

    Meski belasan kantor dan ruangan yang ada di Pemkab Kediri itu hangus dan dihadapkan pada keterbatasan baik tempat maupun sarana prasarana, Mas Dhito menekankan, jalannya pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat akan tetap berjalan.

    “Terutama dalam bidang pelayanan publik tetap berjalan,” ungkapnya. [nm/but]

  • AHY Perintahkan Kadernya di DPR Jaga Lisan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Agustus 2025

    AHY Perintahkan Kadernya di DPR Jaga Lisan Nasional 31 Agustus 2025

    AHY Perintahkan Kadernya di DPR Jaga Lisan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta seluruh kadernya di parlemen, baik di DPR RI, DPRD provinsi, kabupaten, maupun kota, untuk mengontrol pernyataannya di publik.
    Baginya, dalam situasi hari ini, para kader Demokrat yang menjadi anggota dewan tidak hanya harus menjaga diri, tetapi juga tutur kata.
    “Bukan hanya menjaga diri, ingat menjaga lisan itu penting sekali. Jangan menyakiti perasaan masyarakat. Hal yang mungkin kita anggap biasa tetapi begitu mendasar dan sensitif bagi masyarakat, janganlah kemudian kita ringan melukai perasaan masyarakat. Itu pesan saya kepada seluruh kader Demokrat,” tutur AHY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/8/2025).
    Selain itu, AHY juga meminta para anggota dewan untuk membuka ruang dialog dengan masyarakat.
    Pasalnya, aspirasi masyarakat adalah tanggung jawab yang mesti diperjuangkan oleh para kader Demokrat.
    “Kita harus terus menjadi rumah aspirasi yang membuka ruang dialog, mendengarkan masukan dan harapan. Kalau ada yang mengekspresikan kemarahan atau emosinya, sabar dengarkan baik-baik. Ini rakyat kita sendiri,” tuturnya.
    Ia juga mengingatkan, tanpa suara dari masyarakat, para kader Demokrat tak mungkin bisa duduk di parlemen.
    “Kalau bukan karena rakyat yang kita wakili, tidak mungkin ada kita semua di sini, tidak mungkin ada DPR atau DPRD yang seyogianya, sejatinya adalah rumah bagi suara rakyat. Suara rakyat adalah suara Tuhan, patut dan harus kita dengar baik-baik,” imbuh dia.
    Diketahui, salah satu isu yang diprotes dalam demonstrasi Agustus 2025 adalah angka tunjangan DPR RI, utamanya tunjangan perumahan DPR sebesar Rp50 juta per bulan.
    Saat ini, berbagai fraksi di DPR RI sudah menyatakan sikapnya untuk mengevaluasi bahkan mencabut tunjangan yang dianggap menyakiti hati masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala Bappisus: Mari Rukun, Pertikaian Hanya Untungkan Pihak Lain
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Agustus 2025

    Kepala Bappisus: Mari Rukun, Pertikaian Hanya Untungkan Pihak Lain Nasional 31 Agustus 2025

    Kepala Bappisus: Mari Rukun, Pertikaian Hanya Untungkan Pihak Lain
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aries Marsudiyanto, mengajak seluruh masyarakat saling rukun merespons situasi sepekan belakangan ini.
    “Pak Presiden sudah memberikan statemen kepada masyarakat, bagaimanapun juga kita semua anak bangsa. Kalau saling bertikai, menang jadi arang, kalah jadi abu, yang diuntungkan mungkin pihak-pihak lain,” kata Aries di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (31/8/2025) malam.
    Dia barus aja mengikuti sidang paripurna Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, membahas perkembangan situasi keamanan nasional belakangan ini yang diwarnai demonstrasi dan kerusuhan di pelbagai daerah.
    “Marilah kita sama-sama rukun membangun bangsa ini,” ujarnya.
    Aries menjelaskan bahwa Presiden Prabowo sudah menyampaikan pesan persatuan tersebut sebagai kunci Indonesia bangkit.
    “Beliau juga sudah menyampaikan, apabila ada tindakan-tindakan anarkis, menjarah, masuk rumah orang, akan ditindak tegas oleh aparat,” ujarnya.
    Demonstrasi besar sejak 25 Agustus 2025 memprotes soal tunjangan anggota DPR serta memprotes pernyataan anggota DPR.
    Buruh, mahasiswa, hingga elemen-elemen masyarakat sipil berunjuk rasa di seluruh Indonesia.
    Pengemudi ojek online (ojol) tewas dilindas mobil kendaraan taktis (rantis) di Jakarta Pusat pada suasana protes 28 Agustus 2025 malam.
    Terjadi pula penjarahan terhadap rumah anggota DPR Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani.
    Gedung DPRD Makassar dan Gedung Grahadi di Surabaya dibakar. Sejumlah fasilitas publik juga rusak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaga Lisan, Jangan Sakiti Masyarakat

    Jaga Lisan, Jangan Sakiti Masyarakat

    Jakarta

    Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan keterangan terkait polemik tunjangan bagi anggota DPR yang memancing gelombang demonstrasi di Indonesia. AHY mengingatkan seluruh kader Demokrat untuk menjaga tutur bahasa kepada rakyat.

    “Seluruh kader Partai Demokrat khususnya para wakil rakyat baik di DPR RI, DPRD provinsi maupun kabupaten kota bisa bukan hanya menjaga diri. Ingat menjaga lisan itu penting sekali, jangan menyakiti perasaan masyarakat,” kata AHY di Jakarta, Minggu (31/8/2025).

    AHY meminta para politikus Demokrat untuk cermat dalam menyampaikan pendapat di muka publik. Dia mengingatkan para kadernya untuk memiliki kepekaan dalam membaca situasi rakyat.

    “Hal yang mungkin kita anggap biasa tetapi begitu mendasar, sensitif bagi masyarakat janganlah kemudian kita ringan melukai perasaan masyarakat. Itu pesan saya ke seluruh kader Demokrat,” jelas AHY.

    AHY juga mendorong seluruh kader Demokrat untuk selalu terbuka menerima tiap aspirasi masyarakat. Dia berharap seluruh kader Demokrat tidak reaktif dalam merespons kritik yang terlontar dari masyarakat.

    Hari ini Presiden Prabowo Subianto diketahui telah menggelar pertemuan dengan ketua umum partai politik pemilik kursi DPR di Istana. Dalam pertemuan itu, sejumlah isu mulai dari demonstrasi dan tunjangan anggota DPR dibahas.

    (ygs/imk)

  • Pedagang Teras Malioboro Diimbau Tutup Sementara pada 1 September
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        31 Agustus 2025

    Pedagang Teras Malioboro Diimbau Tutup Sementara pada 1 September Yogyakarta 31 Agustus 2025

    Pedagang Teras Malioboro Diimbau Tutup Sementara pada 1 September
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Beredar tangkapan layar surat edaran dengan kop Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, yang berisi imbauan agar tenant di Teras Malioboro tutup sementara pada 1 September 2025.
    Surat tersebut diedarkan setelah adanya informasi demonstrasi yang akan digelar di DPRD DIY.
    Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop UMKM) DIY, Srie Nurkyatsiwi membenarkan adanya surat edaran yang berisi imbauan untuk tutup sementara.
    Hal itu bertujuan menjaga keamanan para pedagang
    tenant
    di Teras Malioboro sekaligus wisatawan yang datang.
    “Karena kita kan nggak tahu demo itu benar adanya atau masih wacana. Jangan sampai di belakangnya ada kesalahan. Kesepakatan menutup atau tidak itu melalui kesepakatan dengan para tenant dan Polresta Jogja,” kata Siwi saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).
    “Sementara, menunggu informasi dari apa yang terjadi besok kita kan belum tahu. Kalau masih seperti itu (demo digelar) sepakat dengan para tenant untuk tutup dulu,” ucap dia.
    Ia mengatakan, apabila besok demonstrasi urung digelar, pihaknya memperbolehkan para
    tenant
    untuk membuka lapak dan berjualan kembali.
    “Ya kalau massa hanya demo. Tapi kalau terjadi melihat yang terjadi sekarang ini, kan harus berjaga. Jadi lebih baik untuk menjaga, para tenant juga diminta untuk saling menjaga,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.