Skandal Korupsi Pertamina 2018-2023, Pertalite Dioplos Jadi Pertamax
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Kejaksaan Agung
(Kejagung) menduga telah terjadi pengoplosan Pertamax dengan Pertalite dalam konstruksi kasus dugaan
korupsi tata kelola minyak mentah
dan produk kilang pada PT
Pertamina
Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
Dilansir dari keterangan Kejagung, PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite untuk kemudian di-
blend
atau dioplos di depo/
storage
menjadi Pertamax.
Pada saat pembelian, Pertalite tersebut dibeli dengan harga Pertamax.
“Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah kemudian dilakukan
blending
di
storage
/depo untuk menjadi Ron 92,” demikian bunyi keterangan Kejagung, dilansir pada Selasa (25/2/2025).
“Dan hal tersebut tidak diperbolehkan,” imbuh keterangan itu.
Pengoplosan Pertamax dan Pertalite ini dinilai telah melanggar hak-hak para konsumen.
Mantan Ketua Komisi Advokasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Rolas Sitinjak, menyebutkan, sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, pihak penjual harus memberikan informasi yang jelas kepada konsumen.
Rolas menilai, dalam hal pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), masyarakat telah memercayakan ini kepada pemerintah, yaitu Pertamina.
Namun, kasus dugaan korupsi justru ditemukan di salah satu anak perusahaan penyuplai BBM ini.
“Di benak masyarakat, negara seharusnya dipercaya 100 persen. Kalau bukan negara, siapa lagi yang akan dipercaya. Kalau dia melakukan penipuan publik, itu fatal,” ujar Rolas kepada
Kompas.com
, Selasa (25/2/2025).
Rolas menekankan, pemerintah harus melakukan audit total kepada PT Pertamina Patra Niaga atas kasus dugaan korupsi yang merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun.
“Menurut saya, ada SOP (
standard operating procedure
). Ini diperlukan audit total,” lanjutnya.
Dia menilai, pemerintah harus melakukan audit total kepada semua hal yang berkaitan dengan Pertamina, bukan hanya penjualan BBM.
Hal lain yang bisa diaudit adalah urusan di kilang-kilang minyak yang bisa diperjualbelikan.
Sementara itu, pakar otomotif dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jayan Sentanuhady mengungkapkan, ada dampak yang akan dialami jika kendaraan memakai jenis BBM yang salah.
BBM jenis Pertalite dengan oktan RON 90 seharusnya dipakai untuk mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.400 cc dan motor dengan kapasitas mesin di bawah 250 cc.
Sebaliknya, kendaraan berkapasitas mesin di atas 1.400 cc dan memiliki rasio kompresi tinggi atau teknologi canggih harus menggunakan Pertamax dengan oktan minimal 92.
“Oktan yang rendah akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna,” kata Jayan saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Selasa.
Jayan menyebutkan, kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya penyalaan dini pada mesin kendaraan.
Akibatnya, bisa terjadi
knocking
atau suara ketukan pada mesin. Hal ini bisa menurunkan akselerasi mesin dan merusak komponen kendaraan.
Selain itu, salah pakai BBM bisa membuat pembakaran mesin kurang efisien.
Tindakan tersebut juga membuat deposit berupa endapan karbon atau kerak yang menempel pada komponen mesin menjadi lebih banyak.
Akibatnya, berisiko merusak mesin kendaraan.
Meski risiko dari salah pakai jenis BBM untuk kendaraan cukup besar, Jayan menyatakan, masyarakat tidak perlu menguras atau memeriksakan kendaraannya ke bengkel.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio menilai kasus korupsi di anak perusahaan Pertamina itu bakal mencoreng kredibilitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Praktik ini tidak hanya merugikan masyarakat dan negara, tetapi juga mencoreng kredibilitas BUMN kita,” kata Eko saat dikonfirmasi, Selasa (25/2/2025).
Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ke depan oleh BUMN, yang pertama adalah penguatan pengawasan internal.
Eko menilai sistem pengawasan di anak usaha BUMN harus diperketat.
“Manajemen harus menerapkan ketentuan hukum yang berlaku secara menyeluruh terhadap tata kelola distribusi BBM untuk menutup celah yang memungkinkan praktik kecurangan seperti ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pertamina juga mesti meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Eko mendorong Pertamina selaku BUMN untuk lebih terbuka dalam melaporkan kebijakan dan operasionalnya, terutama terkait tata kelola bahan bakar.
“Kami di Komisi VI akan meminta laporan lebih detail mengenai mekanisme kontrol yang diterapkan selama ini dan mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki,” ujar Eko.
Ketiga, dia menilai perlu ada sanksi tegas untuk internal BUMN yang terlibat korupsi.
“Tidak hanya pihak eksternal atau pelaku lapangan yang harus disalahkan. Jika ada oknum di dalam BUMN yang terbukti terlibat, mereka juga harus ditindak tegas untuk memberikan efek jera,” kata Eko.
PT Pertamina (Persero) memastikan distribusi energi ke masyarakat tetap berjalan normal meski empat petinggi anak usaha atau
subholding
ditetapkan menjadi tersangka.
“Di tengah proses tersebut, Pertamina memastikan bahwa layanan distribusi energi kepada masyarakat di seluruh Indonesia tetap berjalan lancar,” ujar VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangannya, Selasa (25/2/2025).
“Pertamina juga menjamin pelayanan distribusi energi kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama dan berjalan normal seperti biasa,” imbuh dia.
Fadjar juga membantah tudingan adanya bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang dioplos dengan BBM jenis Pertalite, sekaligus memastikan bahwa Pertamax yang beredar di masyarakat sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
“Narasi oplosan itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Kejaksaan,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso ketika ditemui di Gedung DPD RI, Jakarta, dikutip dari
Antara
, Rabu (26/2/2025).
Menurut Fadjar, terdapat narasi yang keliru ketika memahami pemaparan oleh Kejaksaan Agung. Fadjar menjelaskan bahwa yang dipermasalahkan oleh Kejaksaan Agung adalah pembelian RON 90 dan RON 92, bukan terkait adanya oplosan Pertalite menjadi Pertamax.
RON 90 adalah jenis bahan bakar minyak (BBM) yang memiliki nilai oktan sebesar 90. Pada produk Pertamina, RON 90 adalah Pertalite, di sisi lain RON 92 adalah Pertamax.
Fadjar menegaskan bahwa produk Pertamax yang sampai ke masyarakat sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Terkait penetapan para petinggi
subholding
menjadi tersangka, Fadjar mengatakan, Pertamina menghormati langkah Kejagung dan aparat penegak hukum lainnya yang menjalankan tugas serta kewenangannya dalam proses hukum yang berjalan di
subholding
Pertamina.
“Pertamina siap bekerja sama dengan aparat berwenang dan berharap proses hukum dapat berjalan lancar dengan tetap mengedepankan asas hukum praduga tak bersalah,” kata dia.
Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan 7 tersangka atas kasus tersebut, di mana 4 di antaranya merupakan petinggi dari anak usaha atau
subholding
Pertamina.
Keempatnya yakni Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS); Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi (YF); Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin (SDS); dan VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional Agus Purwono (AP).
Sedangkan tiga broker yang menjadi tersangka yakni MKAR selaku
beneficial owner
PT Navigator Khatulistiwa; DW selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim; dan GRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: DPR RI
-
/data/photo/2025/02/26/67be414fa5330.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Skandal Korupsi Pertamina 2018-2023, Pertalite Dioplos Jadi Pertamax Nasional
-

Ketua KPK: Penyidik Sedang Fokus Selesaikan Berkas Perkara Hasto
Jakarta –
Tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan, Hasto Kristiyanto, mengajukan penangguhan penahanan ke KPK. KPK belum menerima surat penangguhan penahanan dari pihak Sekjen PDIP tersebut.
“Surat permohonannya belum kami terima,” ujar Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu lewat pesan singkat kepada detikcom, Selasa (25/2/2025). Guntur menjawab pertanyaan wartawan terkait kapan KPK akan memberikan keputusan terkait penangguhan penahanan Hasto.
Sementara itu, Ketua KPK Setyo Budiyanto tak menanggapi pertanyaan terkait penangguhan penahanan Hasto. Ia hanya mengatakan saat ini penyidik KPK fokus membereskan berkas perkara Hasto agar bisa segera dilimpahkan ke pengadilan.
“Penyidik sedang fokus untuk menyelesaikan berkas perkaranya,” kata Setyo saat dikonfirmasi terpisah.
Sebelumnya, pengacara Hasto, Maqdir Ismail, mengaku telah mengajukan permohonan penangguhan penahanan Hasto. Permohonan itu diajukan setelah Hasto Kristiyanto resmi ditahan KPK terkait suap dan perintangan penyidikan buron Harun Masiku.
“Tadi saya sudah sampaikan surat penangguhan penahanan,” ungkap Maqdir kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/2).
Keterlibatan Hasto di Kasus Harun Masiku
Kasus yang menjerat Hasto ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 2020. KPK kemudian menetapkan Wahyu Setiawan yang saat itu Komisioner KPU RI, orang kepercayaan Wahyu bernama Agustiani Tio, pihak swasta bernama Saeful, dan Harun Masiku selaku caleg PDIP pada Pileg 2019 sebagai tersangka.
Wahyu, Agustiani, dan Saeful telah menjalani proses hukum hingga divonis bersalah oleh pengadilan. Wahyu dinyatakan bersalah menerima suap sekitar Rp 600 juta agar mengupayakan Harun Masiku menjadi anggota DPR lewat Pergantian Antarwaktu (PAW).
Sementara itu, Harun Masiku masih menjadi buron. Pada akhir 2024, KPK menetapkan Sekjen PDIP Hasto serta pengacara bernama Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka baru.
KPK menduga Hasto berupaya menggagalkan Riezky Aprilia, yang memperoleh suara terbanyak kedua, menjadi anggota DPR lewat jalur PAW setelah Nazarudin Kiemas meninggal dunia. KPK menyebutkan Hasto diduga meminta KPU segera melaksanakan putusan MA berkaitan dengan PAW agar Harun Masiku bisa masuk DPR.
Hasto juga diduga menyuruh Donny melobi Wahyu Setiawan agar menetapkan Harun Masiku sebagai anggota DPR terpilih dari dapil I Sumsel. Donny juga disuruh Hasto mengantar duit suap ke Wahyu. KPK menduga sebagian uang suap ke Wahyu itu berasal dari Hasto.
Selain itu, Hasto diduga berupaya merintangi penyidikan Harun Masiku. Hasto diduga memerintahkan Harun Masiku merendam handphone sebelum kabur. Hasto juga diduga memerintahkan salah satu pegawai merendam ponselnya sebelum diperiksa KPK pada Juni 2024. KPK juga menduga Hasto meminta saksi memberi kesaksian palsu ke KPK.
(isa/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

TB Hasanuddin Desak Semua Prajurit TNI yang Terlibat Penyerangan Mapolres Tarakan Dihukum Berat – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, mengecam aksi penyerangan ke Markas Kepolisian Resor (Polres) Tarakan oleh sekelompok diduga anggota TNI terjadi pada Senin (24/2/2025) malam.
Hasanuddin pun meminta untuk menindak tegas dan menghukum berat semua prajurit yang terlibat penyerangan tersebut.
“Kami mengecam penyerangan yang dilakukan puluhan oknum prajurit TNI tersebut,” kata Hasanuddin dalam keterangannya, Selasa (25/2/2025).
Dia juga meminta Panglima Kodam setempat untuk mengambil tindakan keras kepada prajurit yang terlibat dalam serangan tersebut.
“Kalau perlu beri hukuman keras dua tingkat keatas, beri tindakan kepada para Komandan Peleton, dan Komandan Kompi nya,” ujar Hasanuddin.
Hasanuddin mengusulkan para komandan di tingkat bawah, seperti Komandan Peleton (Dan Ton) dan Komandan Kompi (Dan Kie), tinggal bersama prajurit di barak agar pengawasan terhadap prajurit dapat lebih optimal.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya membangun komunikasi dan kerja sama yang baik antara prajurit TNI dengan aparat keamanan setempat.
“Kemudian setiap satuan supaya mengadakan sosialisasi dan silaturahmi dengan pasukan-pasukan tetangga lain termasuk TNI dan Polri,” ucapnya.
Kronologis Penyerangan
Sebelumnya Senin (24/2/2025) malam, ketika sekitar 20 oknum anggota TNI menyerang Markas Polres Tarakan.
Penyerangan ini menyebabkan lima anggota Polres mengalami luka-luka dan kerusakan pada fasilitas mako.
Informasi yang diterima Tribunnews.com, pada pukul 22.45 Wita, sekelompok oknum TNI tiba di lokasi menggunakan truk berwarna hijau.
Mereka kemudian turun dan berjalan menuju mako Polres Tarakan dengan membawa batu, kayu, dan besi.
Setibanya di lokasi, mereka langsung menyerang anggota jaga, Bripda Muhammad Nur Rizky dan Bripda Rahmat Kurniawan, dengan alat yang dibawa.
Setelah melakukan pemukulan, kelompok tersebut melanjutkan aksi pengerusakan di mako Polres Tarakan.
Beberapa saat kemudian, mobil patroli tiba di lokasi, dan oknum TNI tersebut melanjutkan tindakan pengejaran terhadap anggota lainnya, termasuk Bripda I Putu Anugrah, yang mengalami pengeroyokan dan kehilangan senjata api.
Akibat penyerangan ini, fasilitas Mako Polres Tarakan juga mengalami kerusakan, termasuk:
Meja dan kursi di depan SPKT
Kaca ruang SPKT dan ruang kapolres
Pintu kaca ruangan ETLE dan jendela kaca ruang ETLEDugaan Senjata
Dalam penyerangan ini, oknum TNI diduga menggunakan senjata tajam seperti sangkur dan kerambit, serta senjata api laras pendek jenis airsoft gun.
Sebanyak 5 personel Polres Tarakan mengalami luka yang mana saat ini masih dalam perawatan di RSUD Jusuf SK.
Mereka adalah:
1. Nama : Muhammad Nur Rizky
Luka yang dialami : Luka robek pada kepala bagian atas dan luka lebam pada lengan sebelah kiri2. Nama : I Putu Anugerah
Luka yang dialami : Luka robek pada kepala bagian belakang3. Nama : Fauzan Hidayat
Luka yang dialami : Luka lebam pada kepala dan tangan4. Nama : Rahmat Kurniawan
Luka yang dialami : Luka lebam pada pipi sebalah kanan dan kiri serta luka lebam pada kedua belah lengan tangan
5. Nama : Richard Pasambo
Luka yang dialami : Luka lebam pada kepala bagian kiriDipicu Kesalahpahaman
Terkait insiden ini, Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman, buka suara.
Kepala Penerangan Kodam VI/Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto, mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi akibat kesalahpahaman.
“Kodam VI/Mulawarman bersama Korem 092/Mrl dan Brigif 24/BC telah mengambil langkah cepat dan terukur untuk menyelesaikan permasalahan ini secara profesional,” kata Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2/2025).
Kristiyanto menuturkan, seluruh pihak, termasuk jajaran Polres Tarakan, telah berkoordinasi dan melakukan mediasi guna mencegah eskalasi lebih lanjut.
-

Terima Kasih Berkenan Hadir, Semoga Persahabatan Terjaga
PIKIRAN RAKYAT – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengapresiasi kehadiran Puan Maharani sebagai perwakilan dari PDIP pada Penutupan Kongres VI Partai Demokrat, Selasa, 25 Februari 2025.
Puan yang menjabat Ketua DPR diketahui juga sebagai Ketua DPP Partai PDIP. Dalam kesempatan itu, AHY mengaku senang dengan kehadiran Puan dan berharap hubungan persahabatan tetap terus terjaga ke depannya.
Mulanya AHY memperkenalkan satu per satu tokoh politik yang hadir dalam penutupan Kongres VI Partai Demokrat yang digelar di Ballroom Ritz-Carlton, Jakarta Selatan.
“Kemarin saya menghampiri beliau (Puan) saat peluncuran Danantara di Istana dan saya senang karena beliau menyampaikan berkenan hadir dalam acara penutupan kongres ini. Terima kasih Mba Puan semoga persahabatan ini bisa kita jaga seterusnya,” kata AHY.
Ketua Umum parpol atau pun yang mewakili pimpinan koalisi Indonesia Maju Plus hadir dalam penutupan Kongres tersebut. Mereka hadir dengan mengenakan busana yang melambangkan identitas partai masing masing.
Para Menteri kabinet merah putih juga turut terlihat datang. Mereka di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafidz, Menteri BUMN Erick Thohir.
Presiden Prabowo Subianto hadir bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendampingi kedatangan Prabowo dan Gibran ke dalam ruangan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Pramono cs Telat Hadir di Retret Kepala Daerah, PAN: Dinamika Politik Selesai?
PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyambut baik kehadiran Gubernur Jakarta Pramono Anung dan para kepala daerah dari PDIP di retret Magelang.
Bagi Eddy kehadiran Pramono dan jajaran kepala daerah dari PDIP bisa merubah suasana politik yang dirasa menjadi tanda tanya masyarakat.
“Kami berharap bahwa dinamika politik ataupun suasana politik yang sebelumnya banyak menjadi tanda tanya di masyarakat itu sudah bisa terselesaikan dengan kehadiran teman-teman dari PDIP, Kepala Daerah yang sudah hadir,” ujar Eddy di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 25 Februari 2025.
Menurut Eddy retret yang digelar bisa memberikan manfaat bagi kepala daerah, terlebih program itu sudah dilaksanakan, oleh pemerintah, dan terkomunikasikan sejak awal, bahkan sebelum pelantikan daripada Kepala Daerah.
“Jadi Kepala Daerah pun akan memetik banyak manfaat dari pelaksanaan retreat itu, karena satu bisa memahami program-program pemerintah pusat yang nanti akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah,” katanya.
“Plus juga melakukan networking, membangun jaringan dengan sesama Kepala Daerah yang lain, agar kerjasama ke depan itu akan jauh lebih mudah karena sudah saling mengenal bahkan ke tahap pengenalan yang sudah dekat dan pribadi,” lanjut ujarnya.
Pramono tiba di lokasi penyelenggaraan retret Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah bersama 18 kepala daerah dari partainya pada hari Senin 24 Februari 2025 kemarin.
Dia mengatakan, kepala daerah dari kader PDI-P ini mengikuti retret adalah keputusan bersama setelah komunikasi berlangsung.
“Saya tetap berkomunikasi dengan Ibu Megawati, dengan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai, apa yang kemudian menjadi keputusan bersama,” kata Pramono saat ditemui di Magelang, Jawa Tengah, Senin 24 Februari 2025.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Danantara Terwujud karena Dukungan Presiden Sebelumnya
loading…
Presiden Prabowo Subianto menyinggung peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) saat menghadiri Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025). Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin, 24 Februari 2025. Lembaga tersebut akan mengelola seluruh aset BUMN senilai USD900 miliar atau sekitar Rp15.000 triliun.
Prabowo mengungkapkan rasa syukurnya karena hadir sejumlah tokoh penting, termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), serta para Wakil Presiden, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Ketua DPD.
Dia menekankan peluncuran Danantara terwujud berkat upaya dari para presiden sebelumnya yang telah menjaga dan mengamankan Tanah Air.
“Saudara-saudara ini bisa karena Presiden-presiden sebelumnya yang mengamankan, yang menjaga Republik kita, yang sekian tahun tidak diinvasi oleh orang (negara) lain yang sekian tahun tidak mengganggu bangsa lain,” ujar Prabowo saat menghadiri Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Dia mengungkapkan optimisme meskipun ada kekurangan dalam perjalanan bangsa, Indonesia kini memiliki potensi yang kuat untuk berkembang lebih baik. “Inilah bernegara, ada kekurangan, tentunya. Tapi sekarang kita punya potensi yang kuat,” ucapnya.
Menurut Prabowo, presiden pendahulu akan mendukung terciptanya Danantara. Pasalnya, semangat Danantara adalah memperjuangkan cita-cita proklamator agar Indonesia dapat berdiri di atas kaki sendiri.
“Dan saya luncurkan, nuwun sewu, Pak Presiden, saya merasa Bung Karno juga dukung. Karena kita meneruskan dan cita-cita proklamator cita-cita Bung Karno kita ingin berdiri di atas kaki sendiri dan Bung Karno mengajarkan kita harus punya kepribadian nasional,” tegasnya.
Prabowo juga menyinggung pentingnya pengelolaan anggaran yang efisien dan penggunaan dana untuk hal-hal yang lebih penting. “Dan ternyata kita melihat di mana-dimana kita bisa menghemat, menghemat itu baik, menghemat adalah untuk dipakai di bidang yang lebih penting,” katanya.
“Memang kadang sulit orang yang sudah nyaman. Banyak studi banding ke luar negeri ya kan, saya paham, rakyat kita banyak yang ya kan, anggota kader-kader kita juga nggak pernah ke luar negeri, saya paham. Tapi percayalah, saya yang sering ke luar negeri, di luar negeri ya gitu-gitu aja,” ungkap Prabowo.
(jon)
-

Kehadiran Rohingya Meresahkan, Tidak Bisa Kita Biarkan
BANDA ACEH – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah mengatakan bahwa kehadiran Rohingya di tanah rencong meresahkan, pemerintah bakal mengambil sikap terkait keberadaan para pengungsi tersebut.
“Secara manusiawi oke, kita punya aturan, saya mendapatkan laporan dari sejumlah daerah. Kehadiran mereka justru meresahkan kita, mungkin ini tidak bisa kita biarkan,” kata wagub yang akrab disapa Dek Fadh, di Aceh Besar, Selasa, 25 Februari dilansir ANTARA.
Pernyataan itu disampaikannya menjawab pertanyaan wartawan terkait usulan Imigrasi Aceh untuk mencarikan pulau khusus penempatan pengungsi Rohingya, di sela-sela peninjauan gudang Bulog Aceh, di Aceh Besar.
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi XIII DPR RI, Kanwil Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh, Novianto Sulastono mengusulkan dicarikan pulau khusus di Indonesia untuk penampungan pengungsi Rohingya.
Disebutkan pengungsi Rohingya di Aceh saat ini ada 576 orang, tersebar di empat kamp penampungan, yaitu di bekas kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe 93 orang, Kabupaten Aceh Timur 360 orang, di Desa Kule Kabupaten Pidie 59 orang, dan Mina Raya, Pidie 64 orang.
Disampaikan juga, masyarakat Aceh akhir-akhir ini merasa resah karena para pengungsi ada beberapa yang tidak sesuai syariat Islam, sehingga menimbulkan rasa kekhawatiran masyarakat.
Beberapa masalah pengungsi Rohingya yang diinventarisasi yaitu pelecehan sesama pengungsi, melarikan diri yang dicurigai kabur ke Malaysia, penolakan warga, kecemburuan sosial dan lain sebagainya.
Terkait hal ini, kata Dek Fadh, pihaknya akan meninjau kembali kehadiran para pengungsi Rohingya tersebut, apakah memberikan beban berat bagi Aceh atau bagaimana.
Dirinya menegaskan, secara manusiawi tidak ada masalah, tetapi pemerintah memiliki peraturan terkait hal ini. Apalagi, pihaknya telah menerima banyak laporan masyarakat yang resah dengan keberadaan mereka.
Meskipun baru menjabat 13 hari, lanjut dia, pihaknya juga telah menerima banyak laporan, karena itu nantinya akan diambil sikap tertentu.
“Kita baru 13 hari menjabat. Laporan kami terima, tetapi langkah nanti akan kami ambil. Kalau terganggu masyarakat Aceh, mungkin kita akan ambil sikap nanti,” ujar Fadhlullah.
-

Rahayu Saraswati sebut Indonesia harus punya kantor berita `flagship`
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (25/2/2025). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
Rahayu Saraswati sebut Indonesia harus punya kantor berita `flagship`
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Selasa, 25 Februari 2025 – 16:13 WIBElshinta.com – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan bahwa Republik Indonesia harus memiliki kantor berita yang menjadi unggulan atau flagship sebagai acuan utama sumber informasi. Saat ini, Indonesia memiliki tiga media massa resmi dari negara, yakni TVRI, RRI, dan ANTARA, yang juga menjadi mitra dari Komisi VII DPR RI. Menurut dia, kantor berita flagship Indonesia tidak perlu hanya cukup satu saja.
“Amerika ada dua yang besar, ada Fox News dan CNN. Kita ini perlu untuk adanya suara resmilah bisa dikatakan, yang dipercaya, yang diandalkan, yang menjadi acuan utama,” kata Rahayu saat diwawancarai ANTARA di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa.
Komisi VII DPR RI yang membidangi perindustrian, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, dan sarana publikasi ini berharap bahwa Indonesia memiliki kantor berita sekelas BBC (Inggris), ABC (Australia), dan NHK (Jepang) yang menjadi corong informasi tentang negara-negara tersebut.
Selain itu, menurut dia, butuh kantor berita unggulan untuk melawan maraknya berita-berita hoaks. Keberadaanya diperlukan agar komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat menjadi lebih baik.
“Perlu ada bantuan untuk bisa memastikan, kebijakan-kebijakan itu, kegiatan, mereka itu tersampaikan dengan baik. Itu sosialisasinyalah. Oleh karena itu, bagian dari tugas negara, dan harusnya kalau media itu menjadi sarana komunikasinya negara,” kata dia.
Di samping itu, menurut dia, kehadiran kantor berita bisa membantu pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui promosi-promosi yang disiarkan. Indonesia, kata dia, punya produk-produk lokal yang bisa dibanggakan dan perlu diketahui oleh negara-negara lain.
Komisi VII DPR RI, menurut dia, sudah memiliki Rancangan Undang-Undang tentang Radio dan Televisi Republik Indonesia. Namun, pihaknya masih merumuskan terkait dengan bentuk yang akan dihasilkan melalui RUU tersebut.
“Kita juga masih belum tahu bentuknya, nanti ujungnya akan seperti apa. Akan tetapi, visinya yang saya tangkap dan sepertinya juga disepakati oleh teman-teman di komisi walaupun dia mitra dari komisi lain, bahwa kita ini perlu ada flagship-nya,” kata dia.
Sumber : Antara

