Kementrian Lembaga: DPR RI

  • Kisah Sukses Murdaya Poo, dari Penjual Koran hingga Jadi Pemilik PIM

    Kisah Sukses Murdaya Poo, dari Penjual Koran hingga Jadi Pemilik PIM

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia bisnis Indonesia baru saja kehilangan salah satu tokoh besar, Murdaya Widyawimarta Poo, seorang pengusaha visioner yang dikenal luas di sektor properti dan ritel, tutup usia pada Senin (7/4/2025), di Singapura.

    Kepergian Murdaya Poo menjadi duka mendalam bagi kalangan dunia usaha nasional. Sosoknya dikenal karena keberaniannya berinovasi dan kontribusinya yang besar dalam pengembangan kawasan komersial strategis di Tanah Air.

    Namun, siapa yang tahu bahwa perjalanan bisnis Murdaya Poo ini memiliki kisah yang cukup panjang. Ia memulai bisnisnya sebagai penjual koran hingga menjadi salah satu pengusaha sukses di Tanah Air.

    Lantas, bagaimana perjalanan bisnis Murdaya Poo ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut lengkapnya!

    Perjalanan Sukses Murdaya Poo

    1. Berawal dari penjual koran

    Murdaya memulai perjalanan hidupnya dari bawah. Di masa mudanya, ia bekerja sebagai penjual koran eceran. Dalam kesehariannya, ia harus berhadapan dengan teriknya matahari, debu jalanan, dan kerasnya hidup.

    Namun, kondisi itu tak menyurutkan semangatnya. Justru, pengalaman inilah yang menumbuhkan tekad kuat dalam dirinya untuk mencari peluang yang lebih baik.

    2. Menjadi kontraktor

    Titik balik dalam hidup Murdaya terjadi pada tahun 1972, saat ia memulai usaha di bidang konstruksi. Berkat kegigihan dan kerja kerasnya, bisnis tersebut berkembang dengan pesat.

    Pada masa itu, bidang kontraktor belum banyak digeluti, sehingga Murdaya berhasil menangkap peluang besar yang belum dimanfaatkan oleh banyak orang.

    Visinya yang tajam dalam melihat kebutuhan pasar membuatnya berhasil merintis dan mengembangkan bisnis ini menjadi salah satu yang terdepan di Indonesia.

    3. Lahirnya Central Cipta Murdaya Group

    Perkembangan bisnis kontraktornya yang begitu pesat membawanya pada pendirian perusahaan yang lebih besar, yaitu Central Cipta Murdaya Group (CCM Group), juga pada tahun 1972. Perusahaan ini kemudian menjadi fondasi dari ekspansi bisnis Murdaya ke berbagai sektor lainnya.

    4. Arsitek di balik JIExpo

    Salah satu karya besarnya adalah pengembangan kawasan Jakarta International Expo (JIExpo) di Kemayoran. Di bawah visinya, JIExpo berkembang menjadi pusat konvensi dan pameran bertaraf internasional yang kerap menjadi tuan rumah acara besar seperti konser musik dan pameran dagang internasional.

    5. Pemilik saham terbesar Pondok Indah Mall

    Nama Murdaya juga lekat dengan kesuksesan Pondok Indah Mall (PIM), yang dikelola oleh PT Metropolitan Kentjana Tbk., di mana ia memiliki saham mayoritas. Sejak dibuka pada tahun 1991, PIM telah menjelma menjadi ikon pusat perbelanjaan modern di Jakarta.

    Kini, kawasan ini terdiri dari beberapa bagian, yakni PIM 1, PIM 2, PIM 3, dan Street Gallery, yang terus ramai dikunjungi masyarakat.

    6. Merambah ke berbagai sektor

    Kesuksesan di sektor properti tidak membuat Murdaya puas. Ia pun mulai melebarkan portofolio usahanya ke berbagai bidang lainnya, seperti teknologi informasi, industri manufaktur, baja, real estate, hingga agribisnis.

    7. Perjalanan di dunia politik

    Selain aktif di dunia bisnis, Murdaya juga pernah berkecimpung di dunia politik. Ia tercatat sebagai anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada periode 2004–2009.

    Bahkan, sebelum menjabat sebagai anggota DPR, ia juga sempat mengemban tugas sebagai bendahara serta pimpinan cabang di partainya.

    Dari penjual koran hingga menjadi salah satu miliarder Tanah Air, kisah hidup Murdaya Poo menjadi inspirasi bahwa kerja keras dan keberanian melihat peluang adalah kunci dari kesuksesan sejati.

  • Pengusaha Murdaya Poo Meninggal Dunia

    Pengusaha Murdaya Poo Meninggal Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha Murdaya Widyawimarta Poo atau Murdaya Poo meninggal dunia pada hari ini, Senin (7/4/2025). Salah satu tokoh umat Buddha Indonesia itu, dikabarkan meninggal dunia di Singapura.

    Informasi mengenai wafatnya pengusaha yang pernah terjun ke dunia politik itu diunggah di laman Instagram resmi Dewan Pengurus Pusat alias DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).

    “Segenap jajaran Walubi turut berduka cita atas meninggalnya bapak Murdaya Widyawimarta Poo, semoga kebajikan semasa hidup mendiang mengkondisikan terlahir di alam bahagia,” demikian bunyi unggahan yang dikutip, Senin (7/4/2025).

    Murdaya lahir di Blitar Jawa Timur pada tahun 1946. Dia dikenal sebagai pengusaha yang memiliki sejumlah proyek prestisius melalui group usahanya, Central Cipta Murdaya. Selain di dunia usaha, Murdaya juga pernah berkiprah di dunia politik 

    Murdaya Poo tercatat pernah menjadi anggota PDI Perjuangan (PDIP). Dia bahkan pernah menjabat sebagai anggota DPR dari tahun 2004-2009.

  • DPR Desak Kapolri Basmi Preman Pasar dan Begal Jalanan

    DPR Desak Kapolri Basmi Preman Pasar dan Begal Jalanan

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi III DPR mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membasmi preman yang suka memalak pedagang maupun pengusaha serta begal jalanan karena tindakannya meresahkan. Mereka harus ditangkap, dihukum berat, dan dibubarkan elompoknya.  

    “Dengan berbagai insiden belakangan ini, kami di Komisi III mendesak polisi agar tangkap, bubarkan, dan tindak serius para preman dan begal ini. Telusuri kelompoknya sampai atas dan beri mereka konsekuensi hukum yang berat,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni kepada wartawan di Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Sahroni mengungkapkan aksi premanisme dengan modus pungutan liar (pungli) seperti minta THR atau jatah untuk organisasi, serta begal marak terjadi di masyarakat belakangan. 

    Terbaru, kata dia, sebuah video memperlihatkan dua preman memalak pedagang di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat. Setelah ditangkap, preman tersebut mengaku bisa meraup ratusan ribu rupiah perharinya. 

    Selain itu, di Kabupaten Bekasi, kasus lainnya yang juga menjadi sorotan, yaitu aksi brutal sekelompok begal yang menyerang seorang anggota polisi berinisial Briptu AA hingga nyaris tewas. Motor korban pun raib dibawa kabur pelaku. Sahroni menilai, aksi preman pasar ini sudah sungguh meresahkan masyarakat.

    “Aksi preman maupun begal belakangan ini sudah sangat mengkhawatirkan. Belakangan kita tahu di pasar tradisional di Bekasi ada pemalak pedagang tradisional. Ini kan sangat menyusahkan. Orang mau jualan dengan halal malah dipalak dengan berbagai dalihnya,” tandas dia.

    “Maka saya mendorong Pak Kapolri untuk basmi semua preman pasar, sterilkan pasar tradisional dari segala aksi premanisme,” kata Sahroni.

    Sahroni juga turut menyoroti aksi kriminalitas begal yang sangat membahayakan nyawa masyarakat. Dia pun meminta polisi menindak tegas para pelakunya.

    “Selain preman, yang juga mengkhawatirkan adalah begal yang aksinya belakangan ini makin brutal. sampai ada begal yang berani membegal polisi. Ini harus betul-betul ditumpas serius,” pungkas Sahroni.

  • BREAKING NEWS: Pengusaha Murdaya Poo Dikabarkan Meninggal Dunia – Halaman all

    BREAKING NEWS: Pengusaha Murdaya Poo Dikabarkan Meninggal Dunia – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengusaha ternama Murdaya Widyawimarta Poo dikabarkan meninggal dunia pada Senin, 7 April 2025.

    Pengusaha dan juga eks politisi itu meninggal dunia  di Singapura. 

    Kabar ini diketahui dari unggahan pada laman Instagram resmi Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Jakarta.

    Berita duka cita terkait wafatnya Murdaya juga diunggah oleh DPP WALUBI dalam unggahan di akun Instagram resminya.

    “Segenap Jajaran Dewan Pengurus Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Murdaya Widyawimarta Po, semoga kebajikan semasa hidup mendiang mengkondisikan terlahir di alam Bahagia,” tulis Walubi Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Konglomerat Indonesia

    Murdaya Poo dikenal sebagai pendiri Central Cipta Murdaya.

    Perusahannya bergerak di berbagai sektor, termasuk teknik, teknologi informasi, minyak kelapa sawit, dan kayu lapis.

    Ia juga memiliki saham besar di pengembang properti Metropolitan Kentjana.

    Murdaya Poo memulai kariernya di dunia usaha sejak 1972 dengan terjun ke sektor konstruksi.

    Pada 1992, ia mendirikan Central Cipta Murdaya Group, yang kemudian berkembang ke berbagai sektor industri. 

    Salah satu proyek utama yang dikembangkannya adalah Jakarta International Expo, pusat konvensi terbesar di ibu kota.

    Ia juga memiliki kepemilikan signifikan di Metropolitan Kentjana, pengembang properti yang mengelola beberapa pusat perbelanjaan dan kompleks perumahan di Jakarta, termasuk Pondok Indah Mall.

    Menurut Forbes, per Maret 2023, kekayaan bersih Murdaya Poo mencapai US$ 1,2 miliar.

    Ini menjadikannya orang terkaya ke-37 di Indonesia dan ke-2324 di dunia.

    Pernah aktif di politik

    Selain di dunia bisnis, Murdaya Poo juga aktif di politik. 

    Ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 1998 dan menjabat sebagai bendahara serta pemimpin cabang partai. 

    Pada 2004, ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mewakili Jakarta untuk periode 2004–2009.

    Murdaya Poo lahir di Blitar pada 12 Januari 1946.

    Ia menikah dengan Siti Hartati Murdaya, yang juga seorang pengusaha dan mantan politisi.

    Pasangan ini dikaruniai empat anak yakni Prajna, Metta, Upekkha, dan Karuna.

    Dikenal sebagai seorang vegetarian, ia juga memiliki hobi bermain golf.

    Sumber: Kontan.co.id/Tribunnews.com

     

  • Subsidi Transportasi Laut Dinilai Tak Merata, DPR Minta Pemerintah Evaluasi

    Subsidi Transportasi Laut Dinilai Tak Merata, DPR Minta Pemerintah Evaluasi

    Jakarta

    Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyoroti pentingnya subsidi pemerintah untuk menunjang operasional kapal selama puncak arus balik Lebaran. Menurutnya, subsidi harus diberikan secara adil dan tidak parsial, agar kapal tetap bisa beroperasi dan masyarakat mendapat pelayanan optimal.

    Dalam kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Bambang mengapresiasi kelancaran arus mudik dan balik tahun ini. Ia menilai koordinasi antar pemangku kepentingan di sektor perhubungan berjalan maksimal, termasuk meningkatnya animo masyarakat terhadap moda transportasi laut.

    “Transportasi laut mulai jadi pilihan utama masyarakat. Ke depan, perlu ada antisipasi lebih awal agar tak ada kekosongan armada,” ujar Bambang, dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).

    Bambang mendorong agar subsidi diarahkan pada masa kritis, seperti H-1 hingga H+3 Lebaran. Menurutnya, kapal yang tetap beroperasi meski dalam kondisi kosong bisa dimanfaatkan secara maksimal jika ada intervensi dari pemerintah.

    “Kalau kapal tetap jalan dan ada subsidi, itu bisa mempercepat arus balik. Jangan sampai karena tak ada subsidi, kapal berhenti operasi,” jelasnya.

    Namun, ia mengingatkan agar skema subsidi tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Ia menilai, pendekatan yang terlalu teknokratis misalnya hanya berdasarkan jumlah penumpang justru bisa merugikan masyarakat yang seharusnya mendapat layanan setara.

    “Subsidi tak bisa parsial. Jangan sampai satu kapal separuh penumpangnya dapat subsidi, separuh lainnya tidak. Ini bisa jadi sumber ketidakpuasan publik,” tegasnya.

    Berdasarkan data yang diterima, arus mudik tahun ini turun sekitar 15%. Namun, BHS menyebut penurunan ini bukan karena daya beli melemah, melainkan karena strategi pemerintah yang dianggap efektif.

    “Dengan THR dicairkan lebih awal dan kebijakan Work From Anywhere, penyebaran arus mudik jadi lebih merata,” katanya, didampingi Kepala KSOP Tanjung Emas.

    Ia menilai kebijakan tersebut mampu menekan lonjakan penumpang, mengurangi kemacetan, serta menjaga kapasitas layanan angkutan tetap optimal. Karena itu, ia mendorong agar strategi serupa diterapkan sejak dini pada tahun-tahun berikutnya.

    Selain itu, BHS juga memuji kesiapsiagaan operator dan regulator transportasi laut yang tetap siaga 24 jam selama arus mudik dan balik. Ia menyebut tidak ada kapal yang masuk dok selama periode tersebut.

    “Ini prestasi luar biasa dari Kementerian Perhubungan dan seluruh jajarannya. Pelayanan harus tetap prima hingga arus balik selesai,” pungkasnya.

    (rrd/rir)

  • DPR Usulkan Solusi Kritis Hadapi Dampak Tarif Resiprokal AS: Temukan Pasar Baru atau Rugi Daya Saing – Halaman all

    DPR Usulkan Solusi Kritis Hadapi Dampak Tarif Resiprokal AS: Temukan Pasar Baru atau Rugi Daya Saing – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) menuai kekhawatiran luas, termasuk dari kalangan legislatif Indonesia. 

    Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menegaskan, kebijakan ini memicu babak baru dalam perang dagang dunia yang bisa merugikan Indonesia, yang kini dihadapkan pada tarif tambahan sebesar 32 persen untuk berbagai produk ekspor. 

    Adies menilai langkah ini bisa meruntuhkan daya saing produk-produk unggulan Indonesia, mulai dari elektronik hingga produk perikanan laut.

    Dengan lebih dari 180 negara terdampak, kebijakan ini berpotensi besar mengganggu industri ekspor Indonesia, yang sangat bergantung pada pasar AS.

    “Apakah itu kesegeraan negosiasi dengan mitra dagang AS ataukah dukungan fasilitasi menemukan pasar pengganti AS. Hal ini diperlukan agar keberlanjutan produksi dan kapasitas produksi produsen ekspor tidak terdampak secara signifikan, termasuk mitigasi terhadap implikasi PHK karena menurunnya volume penjualan sebagai akibat kebijakan tarif AS,” jelas Adies dalam keterangan tertulis kepada awak media, Senin (7/4/2025).

    Selain itu, legislator Partai Golkar tersebut juga menilai Pemerintah perlu merumuskan langkah antisipatif jangka pendek untuk mencegah terjadinya spill over.

    Adapun spillover yang dimaksud yakni membanjirnya produk-produk asing ke Indonesia dari negara-negara yang terdampak kebijakan tarif resiprokal AS.

    “Lebih jauh lagi, kami DPR RI concern dan mendukung adanya langkah-langkah dan upaya-upaya koordinatif mitigasi risiko instabilitas keuangan yang mungkin dapat saja terjadi dalam jangka pendek ini,” kata dia.

    “Misalnya, perlunya narasi dan komunikasi atas kebijakan yang sedang ditempuh pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan, untuk memitigasi dan mengurangi reaksi ataupun sentimen negatif yang dapat menekan pelemahan pasar modal (pelemahan harga saham), pasar uang (kekeringan likuiditas dan suku bunga pasar uang antar bank), pasar valuta asing (pelemahan nilai tukar rupiah) dan pasar hutang (kenaikan Yield/Imbal hasil SBN),” sambungnya.

    Adies juga menilai perlu dilakukan upaya untuk tetap menjaga dan memelihara hubungan baik dengan negara mitra dagang, termasuk AS.

    Pemerintah kata dia, perlu melakukan diplomasi dan negosiasi dengan Pemerintah AS terkait dengan kebijakan tarif resiprokal.

    “Kami mendukung penuh Instruksi Presiden Prabowo kepada Kabinet Merah Putih untuk menempuh langkah strategis dan perbaikan struktural serta kebijakan Deregulasi yaitu penyederhanaan regulasi dan penghapusan regulasi yang menghambat, khususnya terkait dengan Non-Tariff Barrier,” kata dia.

    Tak hanya itu, menurut Adies, Indonesia juga perlu terus memantau dinamika global yang sedang berlangsung. 

    Pasalnya kata dia, hal itu dapat memitigasi dampak yang lebih buruk terhadap ketidakpastian atas perang dagang yang sedang dilakukan AS saat ini.”Kami juga memandang perlu penyampaian narasi dan komunikasi yang terpadu, konsisten dan berkelanjutan untuk memitigasi, mengurangi ketidakpastian, meredam sentimen negatif dan menepis keraguan baik investor maupun pelaku pasar,” tukas dia.

  • Profil Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall yang Meninggal Dunia

    Profil Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall yang Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia bisnis Indonesia kembali berduka atas kepergian salah satu tokoh penting, Murdaya Widyawimarta Poo. Ia dilaporkan meninggal dunia pada Senin (7/4/2025) di Singapura.

    Pengusaha kawakan yang dikenal sebagai pemilik Pondok Indah Mall (PIM) dan pengembang Jakarta International Expo (JIExpo) menghembuskan napas terakhir pada usia 79 tahun setelah berjuang melawan komplikasi penyakit serta kanker yang dideritanya.

    Kepergian Murdaya menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi dunia usaha, tetapi juga masyarakat Indonesia, mengingat kontribusi besar yang ia berikan dalam pembangunan kawasan perdagangan dan pusat konvensi di tanah air.

    Profil dan Perjalanan Karier Murdaya Poo

    Murdaya Poo lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 12 Januari 1946. Ia dikenal sebagai sosok yang memulai segalanya dari bawah. Awalnya, Murdaya bekerja sebagai penjual koran sebelum akhirnya terjun ke dunia konstruksi dengan mendirikan perusahaan kontraktor pada tahun 1972.

    Langkah besarnya dimulai saat ia mendirikan Central Cipta Murdaya Group pada tahun 1992, sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti teknik, teknologi informasi, manufaktur, baja, agribisnis, hingga properti.

    Salah satu karya besarnya adalah pengembangan JIExpo, yang kini menjadi salah satu pusat konvensi terbesar dan tersibuk di Jakarta. Selain itu, Murdaya juga memiliki kepemilikan saham yang signifikan di PT Metropolitan Kentjana Tbk., pengembang properti yang terkenal dengan proyek prestisius seperti Pondok Indah Mall.

    Sejak dibuka pada tahun 1991, Pondok Indah Mall telah tumbuh menjadi ikon pusat perbelanjaan modern di Indonesia. Kini, kompleks tersebut terdiri dari beberapa bagian, yakni PIM 1, PIM 2, PIM 3, dan Street Gallery, yang menjadikannya salah satu kawasan komersial paling ramai di Jakarta.

    Kehidupan Pribadi

    Pada tahun 1971, Murdaya menikah dengan Siti Hartati Murdaya. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai empat orang anak, yakni Pajna Murdaya, Metra Murdaya, Uppeicha Murdaya, dan Karuna Murdaya.

    Selain di dunia bisnis, Murdaya juga sempat aktif di dunia politik. Pada tahun 1998, ia bergabung dengan sebuah partai politik dan bahkan dipercaya menjabat sebagai bendahara serta ketua cabang partai. Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

    Kekayaan Fantastis

    Menurut data dari majalah Forbes Indonesia tahun 2024, Murdaya Poo berada di peringkat ke-45 dalam daftar orang terkaya di Indonesia, dengan estimasi kekayaan mencapai US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 19,6 triliun.

    Kekayaan tersebut berasal dari portofolio bisnis yang luas, meliputi sektor properti premium, industri kelapa sawit, kayu lapis, manufaktur, hingga teknologi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

    Murdaya Widyawimarta Poo akan selalu dikenang sebagai sosok visioner dan pionir dalam industri properti dan pusat perbelanjaan Indonesia. Kiprahnya membawa transformasi besar dalam wajah perniagaan modern di tanah air.

  • 5 Fakta Lucky Hakim Liburan ke Jepang: Wamendagri Minta Klarifikasi, Dedi Mulyadi Beri Teguran – Halaman all

    5 Fakta Lucky Hakim Liburan ke Jepang: Wamendagri Minta Klarifikasi, Dedi Mulyadi Beri Teguran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polemik Bupati Indramayu, Lucky Hakim liburan ke Jepang mendapat sorotan dari anggota DPR RI, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Meski mengaku tak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), namun plesiran ke Jepang dilakukan saat libur lebaran 2025.

    Dalam surat edaran yang dikeluarkan Kemendagri, kepala daerah dilarang bepergian keluar negeri selama libur lebaran 2025.

    Lucky Hakim dan keluarganya berangkat ke Jepang pada Rabu (2/4/2025).

    Dedi Mulyadi baru mengetahui Lucky Hakim berada di Jepang pada Minggu (6/4/2025) dari postingan Instagram @japantour.id.

    Foto Lucky Hakim jalan-jalan ke Jepang diunggah ulang Dedi Mulyadi di akun TikTok @dedimulyadiofficial dan diberi tulisan sindiran.

    “Selamat Berlibur Pak Lucky Hakim, Nanti Kalau ke Jepang Lagi, Bilang Dulu Yah…” tulis Dedi Mulyadi.

    Berikut 5 fakta Lucky Hakim jalan-jalan ke Jepang tanpa izin:
    1. Wamendagri akan Panggil Lucky Hakim

    Wakil Menteri Dalam Negeri RI (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, mengaku sudah menghubungi Lucky Hakim dan meminta klarifikasi terkait keluar negeri tanpa izin.

    “Saya sudah komunikasi dengan pak Bupati, kami akan minta penjelasan langsung,” ujarnya.

    Informasi yang disampaikan Lucky Hakim belum detail dan akan meminta keterangan sepulang dari Jepang.

    “Belum detail menjelaskan,” imbuhnya.

    Ia membenarkan adanya undang-undang yang mengatur perjalanan kepala daerah keluar negeri.

    “Dalam UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, di dalam Pasal 76 Ayat (1) huruf i KDH dan WKDH (Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah) dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin dari Menteri,” tegasnya.

    Bima Arya enggan membahas sanksi yang akan dijatuhkan ke Lucky Hakim lantaran belum ada klarifikasi.

    “Soal sanksi nanti, yang penting kita dengar dulu penjelasan beliau,” terangnya.

    2. Kata Ketua Komisi II DPR RI

    Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, meminta Kemendagri untuk memberikan sanksi tegas ke Lucky Hakim.

    “Peristiwa Lucky Hakim ini harus menjadi pembelajaran bagi seluruh kepala daerah di Indonesia agar lebih disiplin. Saya mendorong Kemendagri untuk memberikan sanksi,” ungkapnya.

    Rifqinizamy Karsayuda menegaskan, kepala daerah memiliki tanggung jawab pelayanan publik sehingga tak mengenal hari libur.

    “Kalau bupati atau wali kota, izinnya harus melalui gubernur dan selanjutnya ke Mendagri. Kalau gubernur, langsung ke presiden,” tuturnya.

    3. Kata DPW NasDem Jabar

    Ketua DPW NasDem Jawa Barat, Mamat Rachmat, mengaku masih menunggu Lucky Hakim memberikan klarifikasi.

    Mamat mengetahui Lucky Hakim liburan ke Jepang dari media sosial.

    “Saya belum mendapatkan update, justru baru tahu dari media juga. Jadi, kami belum berkomunikasi dengan yang bersangkutan,” tuturnya, Senin (7/4/2025).

    Partai NasDem akan memanggil Lucky Hakim sepulang dari Jepang untuk dimintai keterangan.

    “Mungkin setelah pulang nanti, kami akan konfirmasi ke yang bersangkutan,” tandasnya.

    4. Pengakuan Lucky Hakim

    Lucky Hakim membenarkan sedang liburan ke Jepang bersama keluarga.

    Pria 45 tahun itu menjelaskan, berangkat ke Jepang pada Rabu (2/4/2025) dan kembali ke Indonesia pada Minggu (6/4/2025).

    “Setahu saya cuti bersama sampai tanggal 7 dan tentu insyaallah tanggal 8 sudah kembali kerja,” ucapnya, Minggu.

    Sepulang dari Jepang, Lucky Hakim akan menghadap Kemendagri untuk memberikan penjelasan perjalanannya ke luar negeri.

    Lucky menegaskan, liburan ke Jepang menggunakan biaya pribadi.

    “Saya sebagai Bupati Indramayu juga beberapa waktu lalu mencoret anggaran perjalanan dinas ke luar negeri sebesar Rp500 juta dan anggaran mobil dinas Baru sebesar Rp 1 miliar,” lanjutnya.

    Menurutnya, penghematan anggaran yang dilakukan selama ini untuk biaya program satu desa satu sarjana.

    “Yakni yang jumlahnya ada 317 orang per tahun,” tuturnya.

    5. Teguran Dedi Mulyadi

    Menurut Dedi Mulyadi, Lucky Hakim tak pernah berkomunikasi dengan dirinya perihal perjalanan ke Jepang.

    “Enggak ada (izin), pemberitauan ke saya juga enggak ada. Lucky Hakim ke saya WhatsApp, ke Jepang enggak ada.”

    “Malah beberapa kali saya WA enggak direspons. Saya kan suka memberitahu kegiatan, ada ini, itu, enggak direspons. Pas buka WA ternyata di Jepang,” ungkapnya, Minggu (6/4/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

    Politisi partai Gerindra tersebut, meminta kepala daerah menjadikan momentum lebaran untuk silaturrahmi bersama warganya.

    Selama arus mudik dan arus balik, kepala daerah di Jawa Barat juga diminta memantau agar tak terjadi kecelakaan.

    “Kemudian juga berbagai problem bisa terjadi ketika Lebaran, arus macet kemudian berbagai peristiwa sering terjadi situasi juga makanya harus standby. Apalagi keluar negeri tanpa izin,” tegasnya.

    Dedi menambahkan, tindakan Lucky Hakim melanggar undang-undang dan terancam sanksi pemberhentian selama tiga bulan.

    “Ada di undang-undangnya itu, dilihat di undang-undang diberhentikan selama tiga bulan. Ada di situ,” ucapnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Liburannya Disindir KDM, Bupati Indramayu Lucky Hakim Bakal ke Kemendagri, Sebut Pakai Dana Pribadi

    (Tribunnews.com/Mohay/Rizki Sandi) (TribunJabar.id/Nazmi/Handika Rahmah) 

  • 3
                    
                        Warga Kembali Berkemah di Depan DPR, Terus Suarakan Penolakan RUU TNI
                        Nasional

    3 Warga Kembali Berkemah di Depan DPR, Terus Suarakan Penolakan RUU TNI Nasional

    Warga Kembali Berkemah di Depan DPR, Terus Suarakan Penolakan RUU TNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Hampir tiga pekan sejak disahkan, penolakan terhadap Revisi Undang-Undang (RUU) TNI masih terus disuarakan.
    Sejumlah warga bahkan menggelar aksi damai dengan mendirikan tenda di depan Gerbang Pancasila,
    Gedung DPR RI
    , Senin (7/4/2025).
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, tiga tenda didirikan tepat di depan gerbang besi setinggi kurang lebih 2 meter yang membentengi Kompleks Parlemen.
    Tenda berwarna merah dan hitam itu dihadapkan ke arah Jalan Gelora.
    Di bagian depan tenda digelar tikar-tikar yang menjadi alas bagi belasan pedemo.
    Mereka tampak beraktivitas layaknya sedang berkemah; ada yang saling berbincang-bincang hingga membaca buku di dalam maupun di luar tenda.
    Meski begitu, belum terlihat ada poster maupun spanduk berisi pesan penolakan
    RUU TNI
    yang dibentangkan oleh massa aksi.
    Saat ditemui, para massa aksi mengaku tidak mengatasnamakan organisasi atau kelompok tertentu.
    Mereka mengatakan bahwa aksi ini digelar secara kolektif oleh masing-masing peserta sebagai masyarakat sipil biasa.
    “Kita dari kolektif masyarakat sipil biasa aja, enggak terikat dari aliansi manapun,” ujar Al, salah seorang peserta aksi di depan Gerbang Pancasila, Gedung DPR RI, Senin (7/4/2025).
    Menurut Al, aksi damai dengan berkemah di depan Gedung DPR RI mulai digelar sejak Senin pagi.
    Tujuan utamanya tentu menyuarakan penolakan terhadap RUU TNI dan mendesak pemerintah serta DPR membatalkan pengesahan beleid tersebut.
    “Tuntutannya kita ingin membatalkan rancangan Undang-Undang TNI yang sudah disahkan. Prioritasnya, skala prioritasnya di situ, karena walaupun masih banyak isu yang perlu dijawab, tapi kita ingin membatalkan Undang-Undang TNI,” kata Al.
    Al berpandangan, aksi berkemah ini menjadi salah satu alternatif cara dalam berdemo yang dilakukannya bersama para peserta lain.
    Sebab, cara ini dianggap lebih aman bagi peserta aksi, yang kerap mendapat tindakan represif dari aparat.
    “Kalau misalkan kita menggelar aksi yang besar dengan skala yang besar, itu sangat berisiko untuk memakan korban jiwa ataupun korban luka. Dan kita ingin belajar, mencoba menggunakan metode lain yang sekiranya bisa lebih baik atau lebih aman, dan kita coba,” kata Al.
    Pria yang berstatus pekerja swasta ini menyatakan, semua pihak yang ingin berpartisipasi dalam aksi berkemah pun bisa langsung bergabung.
    Sebab, dalam aksi ini tidak ada sekat atau eksklusivitas bagi kelompok tertentu.
    “Kita juga terbuka untuk berbagi kelompok masyarakat atau kelompok seniman yang ingin bergabung. Kita bisa menyuarakan pendapat sesuai dengan apa yang biasa dilakukan, misalnya seniman bermusik atau teater,” ungkap Al.
    Saat ditanya mengenai sampai kapan aksi damai dengan berkemah digelar, Al menyatakan bahwa kegiatan ini akan dilakukan hingga pengesahan RUU TNI dibatalkan.
    “Sampai UU TNI dibatalkan,” tegas Al.
    Dia pun meyakini bahwa para peserta aksi akan terus berdatangan setiap harinya.
    Termasuk dirinya yang akan kembali datang ke lokasi sepulang bekerja.
    “Saya sendiri juga mungkin besok enggak langsung bisa hadir, karena besok bekerja dulu. Jadi digantikan sama orang lain dulu. Kita pun enggak bisa menjumlahkan atau menghitung, karena pastinya dari sosial media akan datang lagi, datang lagi, datang lagi,” pungkas Al.
    Diketahui, RUU TNI disahkan menjadi undang-undang lewat rapat paripurna DPR pada Kamis (20/3/2025).
    Meski RUU TNI sudah disahkan, gelombang protes terus terjadi di berbagai daerah, tak jarang aksi unjuk rasa itu diwarnai kekerasan oleh aparat.
    Adapun RUU TNI ini mencakup perubahan empat pasal, yakni Pasal 3 mengenai kedudukan TNI, Pasal 7 soal tugas pokok TNI, Pasal 53 soal usia pensiun prajurit, serta Pasal 47 berkaitan dengan penempatan prajurit aktif di jabatan sipil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Said Didu Sentil DPR Hanya Mewakili Oligarki Bukan Rakyat, Kader Demokrat Beri Respons Menohok

    Said Didu Sentil DPR Hanya Mewakili Oligarki Bukan Rakyat, Kader Demokrat Beri Respons Menohok

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Demokrat Andi Arief membantah keraguan Muhammad Said Didu mengenai para anggota DPR RI dan Partai Politik tetap mewakili suara rakyat.

    Andi Arief menegaskan bahwa Demokrat hingga hari ini tetap berdiri pada porosnya, menjadi penyambung lidah rakyat.

    “Belum tentu, bahkan saya pastikan seluruh anggota DPR RI, Provinsi dan Kabupaten dari Partai Demokrat itu mewakili rakyat dan mewakili partai,” kata Andi Arief di X @Andiarief_ (7/4/2025).

    Sebelumnya, Said Didu ditantang oleh netizen untuk menjadi wakil rakyat. Mengingat, mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu selalu membawa nama rakyat pada setiap gerakannya.

    “Pak Didu ini mengatasnamakan rakyat dimana-mana, tapi kok tidak mau jadi wakil rakyat,” ucap akun @Wage_Esuk.

    Tambahnya, jika Said Didu menjadi Wakil Rakyat di Senayan, maka apa yang diperjuangkan selama ini bersama barisan rakyat akan lebih mudah mendapatkan solusi.

    “Di sana bisa membantu membentuk kebijakan pro rakyat,” imbuhnya.

    Ia pun tidak tanggung-tanggung menantang Said Didu. Menyebut bahwa jika hanya bersuara di platform Medsos, maka hanya terbilang sia-sia.

    “Jika cuma omon-omon di X dan diberbagai forum tetap akan jadi bualan belaka,” cetusnya.

    Menanggapi tantangan tersebut, Said Didu mempertanyakan kembali mengenai Wakil Rakyat yang dimaksud.

    “Wakil Rakyat?,” ujar pria kelahiran Pinrang ini.

    Said Didu blak-blakan mengungkapkan keraguannya terhadap para anggota DPR dan Partai Politik yang menyokongnya.

    “Memangnya anggota DPR dan Partai sekarang mewakili suara rakyat?,” tandasnya.