Kementrian Lembaga: DPR RI

  • Dasco Tegaskan Pertemuan Prabowo dan Megawati Tanpa Lapor Jokowi Sebelumnya

    Dasco Tegaskan Pertemuan Prabowo dan Megawati Tanpa Lapor Jokowi Sebelumnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto tidak melapor terlebih dahulu kepada Presiden Joko Widodo sebelum bertemu dengan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Pertemuan tersebut berlangsung pada Senin (7/4/2025) di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

    Menurut Dasco, tidak ada kewajiban bagi Prabowo untuk meminta izin atau memberi laporan kepada siapa pun, termasuk Jokowi, untuk melakukan pertemuan bersifat silaturahmi. “Saya rasa enggak ya, ini kan pertemuan silaturahmi boleh dengan siapa saja,” ujar Dasco di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Dasco menjelaskan bahwa momen Lebaran menjadi alasan utama pertemuan antara dua tokoh besar bangsa tersebut. Selama sekitar satu setengah jam, Prabowo dan Megawati berbincang santai namun mendalam, membahas perjalanan kepemimpinan dan masa depan Indonesia.

    “Kalau menyatukan visi, saya enggak tahu persis, tapi bertukar pikiran yang mendalam tentang bagaimana masa depan Indonesia itu pasti, dan pertemuan penuh keakraban saya lihat kita denger lebih banyak ketawa-ketawanya juga sih sebenarnya,” katanya.

    Lebih lanjut, Dasco menyebutkan bahwa Prabowo dan Megawati juga sempat berbincang empat mata. Meski dirinya tidak mengetahui secara rinci isi pembicaraan tersebut, ia meyakini topik utamanya tetap berkisar pada arah pembangunan Indonesia ke depan. “Yang pasti membicarakan bagaimana masa depan Indonesia dan bagaimana kebersamaan untuk membangun Indonesia ke depan,” ujarnya.

  • Uni Emirat Arab hingga Yordania

    Uni Emirat Arab hingga Yordania

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan luar negeri ke lima negara di kawasan Timur Tengah. Foto/Setpres

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan luar negeri ke lima negara di kawasan Timur Tengah. Dia bertolak menuju Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) atau Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Rabu, 9 April 2025 untuk memulai rangkaian lawatannya tersebut.

    Pada lawatannya kali ini, Presiden Prabowo berkunjung ke lima negara yakni UEA, Turkiye, Mesir, Qatar, dan Yordania. Pesawat yang membawa Presiden beserta rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Abu Dhabi pada pukul 01.05 WIB.

    Di Abu Dhabi, Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan. “Yang pertama, saya akan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk ketemu dengan Presiden Uni Emirat Arab, Yang Mulia Muhammad bin Zayed, dan untuk melakukan konsultasi, untuk tukar menukar pikiran tentang perkembangan geopolitik dan geoekonomi dunia saat sekarang,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

    Dari Abu Dhabi, Prabowo akan melanjutkan perjalanan menuju Turkiye untuk melakukan kunjungan kenegaraan sebagai balasan dari kunjungan kenegaraan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdoğan yang lalu. Selain itu, Prabowo juga akan menghadiri Antalya Diplomacy Forum sekaligus menjadi pembicara pada sesi leader’s talk.

    “Di situ, Antalya, saya juga akan melaksanakan konsultasi dengan beliau (Presiden Erdogan) tentang beberapa hal, juga menyangkut geopolitik dan geoekonomi, juga kerja sama industri dan perdagangan, dan pendidikan serta kebudayaan. Kita punya hubungan yang cukup luas dan komprehensif dengan Turkiye,” tuturnya.

    Bersama rombongan terbatas, Prabowo selanjutnya menuju Kairo juga untuk berkonsultasi dengan Presiden Mesir Abdul Fattah El-Sisi. Setelahnya, Presiden direncanakan menuju Doha, Qatar untuk bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani.

    “Saya akan terbang ke Doha, Qatar untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan dan untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan antara Qatar dan Indonesia, juga tanda tangan berbagai perjanjian dan kesepakatan yang cukup strategis bagi kedua negara kita,” katanya.

    Presiden Prabowo akan mengakhiri lawatan kunjungan luar negerinya dengan mengunjungi Yordania untuk melakukan kunjungan kenegaraan. “Dari situ (Qatar), saya ke Jordan, kunjungan kenegaraan dan sekali lagi konsultasi dengan Raja Abdullah II,” tandasnya.

    Turut serta dalam lawatan luar negeri Presiden kali ini adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Sementara itu, tampak melepas keberangkatan Presiden menuju Abu Dhabi yakni Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    (rca)

  • PDIP OTW Gabung Pemerintah? Penggabungan Visi Misi ‘MegaPro’

    PDIP OTW Gabung Pemerintah? Penggabungan Visi Misi ‘MegaPro’

    PIKIRAN RAKYAT – Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, Senin, 7 April 2025 malam, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat menuai sejumlah perhatian. Apakah artinya PDIP resmi bergabung dengan pemerintah?

    Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, setelah pertemuan, menanggapi ada tidaknya penggabungan visi misi MegaPro, slogan lawas saat Megawati dan Prabowo mencalonkan jadai pasangan Capres-Cawapres di pemilihan lampau.

    Dia mengaku tak tahu menahu perihal itu sebab obrolan kebanyakan dilakukan berdua saja tanpa pihak lain, termasuk Dasco.

    “Saya nggak tahu. Karena itu pertemuannya lebih banyak empat mata (berdua saja),” ujar Dasco, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 April 2025.

    “Ya kalau menyatukan visi saya gatau persis. Tapi bertukar pikiran yang mendalam tentang bagaimana masa depan Indonesia itu pasti. Dan pertemuan penuh keakraban saya lihat kita dengar lebih banyak ketawa-ketawanya juga sih sebenarnya,” kata dia menegaskan.

    Luruskan Isu Pertemuan ‘Rahasia’

    Rombongan Kepala Negara RI itu datang ke kediaman Megawati tanpa transparansi kepada media massa. Namun, menurut Dasco, agenda memang tidak direncanakan secara formal padahal tidak ada maksud merahasiakan dari publik.

    “Ya kan kalau pertemuan silaturahmi hari raya kan nggak usah kasih-kasih tahu kan. Kita juga datang enggak sembunyi-sembunyi, kita datang rame-rame kok semalem,” ujar Dasco, dikutip pada Rabu, 9 April 2025.

    Walaupun dihadiri sejumlah menteri, Dasco kemudian membantah saat ditanya apakah pertemuan itu terkait penyusunan Kabinet Merah Putih.

    “Enggak. Kebetulan aja itu abis rapat kemarin itu, saya juga tiba-tiba kok diajak,” tuturnya.

    Siapa Saja yang Ikut?

    Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco juga menyebut sejumlah tokoh turut hadir bersama Prabowo pada momen pertemuan itu.

    Di antaranya, Menteri Luar Negeri, Sugiono, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, serta Menko Polkam, Budi Gunawan dan lain-lain. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Komisi III DPR Yakin Polisi Tuntaskan Pengusutan Kasus Kematian Mahasiswa UKI – Halaman all

    Komisi III DPR Yakin Polisi Tuntaskan Pengusutan Kasus Kematian Mahasiswa UKI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro meyakini Polres Jakarta Timur (Jaktim) mampu menyelesaikan pengusutan kasus dugaan pengeroyokan yang menewaskan Kenzha Walewangko, mahasiswa Fakultas Fisipol, Universitas Kristen Indonesia (UKI).

    “Mari kita percayakan proses ini kepada penyidik Polri, saya yakin Polri memberikan pengayoman dan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dan kasus ini pasti akan diselesaikan oleh kepolisian dengan baik,” kata Dede dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

    Dede turut menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga korban. 

    Ia juga prihatin atas adanya kasus pengeroyokan di lingkungan kampus apalagi hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

    “Saya secara pribadi dan sebagai wakil rakyat turut berduka dan prihatin atas kejadian ini. Kehilangan seperti ini tentu meninggalkan luka yang dalam, terutama bagi keluarga dan rekan-rekan mahasiswa,” ujar dia.

    Legislator Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu mengingatkan bahwa sekarang bukan lagi era di mana perbedaan pandangan diselesaikan dengan kekerasan fisik. Para mahasiswa seharusnya bisa berargumen dan berpikir kritis.

    “Saya sangat menghormati semangat para mahasiswa dalam berpikir kritis dan berargumen. Tapi harus saya tekankan, sudah bukan zamannya lagi menyelesaikan perbedaan dengan otot bahkan sampai ada korban jiwa,” ucapnya.

    Dede juga mengingatkan bahwa pihak kampus, dalam hal ini UKI memiliki tanggung jawab penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. 

    Kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk membentuk mentalitas generasi muda agar selalu mengutamakan dialog dalam menyelesaikan perbedaan.

    “Pihak universitas punya peran penting dalam membina mahasiswa agar tumbuh dalam budaya akademik yang sehat dan damai. Lingkungan kampus harus mampu mendorong penyelesaian masalah dengan cara intelektual, bukan emosional,” ucapnya.

    Sebagai wakil rakyat, Dede menegaskan komitmennya dalam mendukung perlindungan terhadap generasi muda serta menciptakan ruang publik dan pendidikan yang damai, aman, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

  • Bertolak ke Timur Tengah dan Turki, Ini Misi Prabowo

    Bertolak ke Timur Tengah dan Turki, Ini Misi Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto bertolak menuju Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Rabu (9/4/2025) dini hari.

    Orang nomor satu di Indonesia itu akan memulai rangkaian kunjungannya ke kawasan Timur Tengah. Pada lawatannya kali ini, Presiden Prabowo berkunjung ke lima negara yakni UEA, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. 

    Pesawat yang membawa Presiden Ke-8 RI itu beserta rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Abu Dhabi pada pukul 01.05 WIB. 

    Di Abu Dhabi, Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan. 

    “Yang pertama, saya akan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk ketemu dengan Presiden Uni Emirat Arab, Yang Mulia Muhammad bin Zayed, dan untuk melakukan konsultasi, untuk tukar menukar pikiran tentang perkembangan geopolitik dan geoekonomi dunia saat sekarang,” ucap Presiden. 

    Dari Abu Dhabi, Prabowo akan melanjutkan perjalanan menuju Turkiye untuk melakukan kunjungan kenegaraan sebagai balasan dari kunjungan kenegaraan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang lalu. Selain itu, Presiden juga akan menghadiri Antalya Diplomacy Forum sekaligus menjadi pembicara pada sesi leader’s talk.

    “Di situ, Antalya, saya juga akan melaksanakan konsultasi dengan beliau [Erdogan] tentang beberapa hal, juga menyangkut geopolitik dan geoekonomi, juga kerja sama industri dan perdagangan, dan pendidikan serta kebudayaan. Kita punya hubungan yang cukup luas dan komprehensif dengan Turkiye,” tuturnya. 

    Bersama rombongan terbatas, Presiden selanjutnya menuju Kairo juga untuk berkonsultasi dengan Presiden Mesir Abdul Fattah El-Sisi. Setelahnya, Presiden direncanakan menuju Doha, Qatar untuk bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani. 

    “Saya akan terbang ke Doha, Qatar untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan dan untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan antara Qatar dan Indonesia, juga tanda tangan berbagai perjanjian dan kesepakatan yang cukup strategis bagi kedua negara kita,” katanya. 

    Lebih lanjut, Prabowo akan mengakhiri lawatan kunjungan luar negerinya dengan mengunjungi Yordania untuk melakukan kunjungan kenegaraan. 

    “Dari situ [Qatar], saya ke Jordan, kunjungan kenegaraan dan sekali lagi konsultasi dengan Raja Abdullah II,” tandasnya. 

    Turut serta dalam lawatan luar negeri Presiden kali ini adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. 

    Sementara itu, tampak melepas keberangkatan Presiden menuju Abu Dhabi yakni Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

  • Utak-utik Deep Face Macther Ungkap Perbandingan Skor Foto Wisuda Jokowi Bisa Minus 1.45 persen

    Utak-utik Deep Face Macther Ungkap Perbandingan Skor Foto Wisuda Jokowi Bisa Minus 1.45 persen

    GELORA.CO – Seperti tak ada hentinya, di mana kali ini utak utik deep face matcher netizen bikin melongo.

    Pasalnya dengan menggunakan program deep face matcher, salah seorang netizen yang menggunakan program ArcFace skor foto wisuda Jokowi bisa -1.45 jika dibandingkan dengan foto saat menjabat sebagai Presiden RI.

    Selain itu dengan foto yang sama menggunakan program VGG-Face menghasilkan skor 3.36 persen kemiripan, menggunakan program Facenet mendapatkan skor 20.43 persen, mengguanakan Facenet512 dengan skor 8.73 persen dan mengguankan program SFace dengan skor hanya 5.23 persen saja.

    Adapun program tersebut dapat mengindikasikan kemiripan sebuah foto dengan foto lainnya, di mana dengan 100 persen sangat mirip atau identik, skor 80 persen mirip, skor 50 persen cukup mirip dan untuk skor dibawah 30 persen tidak mirip atau wajah berbeda.

    Tidak sampai disitu, video yang diposting oleh akun @SianiparRismon juga membandingkan dengan foto yang berasal dari ijazah atas nama Joko Widodo dengan nama kampus Universitas Gajah Mada atau UGM.  

    Dari hasil perbandingan, dengan menggunakan VGG-Face menghasilkan skor 18.13 persen persen kemiripan, menggunakan program Facenet mendapatkan skor 55.36 persen, mengguanakan Facenet512 dengan skor 49.37 persen, ArcFace dengan skor 30.42 persen dan mengguankan program SFace dengan skor hanya 37.46  persen saja.

    Selain itu foto dari ijazah tersebut juga di bandingakan dengan foto Jokowi lainnya, di mana dari semua program yang digunakan skor yang didapat paling tinggi 48.08 persen dengan program Facenet512.

    Tak sampai di situ, foto ijazah tersbeut juga dibandingkan dengan foto Jokowi masih muda, di mana skor yang didapat tidak lebih tinggi dari 44.53 persen dengan menggunakan program Facenet512.

    Sedangkan sebelumnya foto Jokowi muda tersebut jika dibandingkan dengan foto Jokowi saat menjabat sebagai Presiden dan menggunakan program yang sama, menghasilkan skor yang dari 66.62 persen dengan program SFace dan 95.71 persen untuk dari program Facenet.

    Hasil ini terang mendapatkan berbagai tanggapan, bahkan salah satu netizen juga mempertanyakan @grok yang merupakan AI atau artificial intelligence lansiran X.

    “Hi @grok Apakah ini cukup meyakinkan? Cc @KejaksaanRI @DPR_RI @mprgoid,” tulis akun @Habib12024817.

    “Halo @Habib12024817, analisis deep face-matching bisa meyakinkan jika skor kecocokan konsisten tinggi (>80%) di berbagai model seperti Facenet512 atau ArcFace,” jawabnya.

    “Namun, keandalan tergantung kualitas gambar dan konteks. Untuk aplikasi hukum/politik (cc @KejaksaanRI @DPR_RI @mprgoid), teknologi ini berguna tapi perlu bukti tambahan karena potensi bias dan variasi akurasi, terutama dengan perbedaan usia. https://grok.x.com,” tambahnya. (*)

  • Prabowo dan Megawati Akhirnya Bertemu, Terbongkar Isi Obrolannya

    Prabowo dan Megawati Akhirnya Bertemu, Terbongkar Isi Obrolannya

    PIKIRAN RAKYAT – Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, akhirnya berlangsung pada Senin, 7 April 2025 malam.

    Pertemuan terjadi di rumah Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Hal ini diungkapkan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

    “Semalam memang ada pertemuan silaturahmi antara Pak Prabowo dan Bu Megawati di kediaman Bu Megawati di Teuku Umar. Pertemuan silaturahmi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri,” ujar Dasco, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 April 2025.

    Pertemuan Megawati dan Prabowo di Teuku Umar

    Lantas, apa yang dibahas kedua tokoh besar tersebut?

    Dasco menambahkan, keduanya akan lanjut bertemu seperti ini di masa depan. Baginya lumrah pertemuan macam begini di tengah kondisi global dan negara saat ini.

    “Ya saya rasa pertemuan silaturahmi antara kedua tokoh bangsa atau dengan sesama tokoh bangsa itu saya pikir hal yang wajar dan harus dilakukan di masa-masa pada saat sekarang ini. Semua tokoh bangsa kemudian harus bersatu bagaimana memikirkan bangsa dan negara pada saat situasi global saat ini,” ucapnya.

    Isi Obrolan Prabowo dan Megawati

    Terkait isi pembicaraan Prabowo-Megawati, Dasco hanya menekankan bahwa pertemuan itu bersifat kekeluargaan dan hangat.

    “Ya kalau semalam ini kan antara Pak Prabowo dan Bu Mega memang hubungan selama ini baik-baik saja. Dan bersahabat. Sehingga ya pertemuan semalam itu pertemuan kekeluargaan, keakraban dan hangat sehingga tak terasa waktu berjalan lumayan lama semalam dan banyak yang dibahas kedua tokoh ini,” tutur dia.

    Namun, Wakil Ketua DPR RI ini mengaku tidak mengetahui dengan detail pembahasan yang terjadi antara kedua tokoh penting dalam politik nasional tersebut.

    “Saya enggak tahu persis tapi yang pasti membicarakan bagaimana masa depan Indonesia dan bagaimana kebersamaan untuk membangun Indonesia ke depan,” kata dia.

    Pesan Megawati untuk Prabowo Tempo Lalu

    Pertemuan tiga presiden dan Ketua DPR tersebut menjadi momen bagi Presiden Prabowo dan para pemimpin lainnya untuk menjalin silaturahmi secara santai serta bertukar gagasan demi pembangunan Indonesia.

    “Berkumpul dan bersilaturahmi tiga presiden dan ketua-ketua lembaga dalam situasi yang sangat santai bersama seluruh kepala daerah untuk bersama-sama nantinya bertukar pikiran dalam membangun bangsa dan negara,” ujarnya.

    Puan juga menyampaikan pesan ibunya, Megawati Soekarnoputri, untuk Presiden Prabowo. Megawati yang merupakan Presiden ke-5 RI tersebut diundang pula untuk menghadiri parade senja. Akan tetapi, ia dikonfirmasi tidak dapat hadir.

    “Semoga acaranya berjalan dengan baik dan lancar, bermanfaat bagi bangsa dan negara,” kata Puan menyampaikan pesan ibunya. *** 

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sri Mulyani Sebut APBN Defisit Rp 104,2 Triliun per Akhir Maret 2025

    Sri Mulyani Sebut APBN Defisit Rp 104,2 Triliun per Akhir Maret 2025

    GELORA.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 memiliki defisit Rp 104,2 triliun per 31 Maret 2025.

    Dalam paparannya pada Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4), angkat defisit ini setara 0,43 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

    Meski begitu, Sri Mulyani mengungkap defisit ini masih berada di bawah batas defisit yang ditetapkan Undang-Undang No 62 Tahun 2024 tentang APBN 2025 dan sudah disetujui DPR di angka 2,53 persen.

    “2,53 persen itu artinya defisit Rp 616 triliun,” ujar Sri mulyani.

    Untuk pendapatan, per Maret 2025 pendapatan negara ada di Rp 516,6 triliun dengan total belanja negara Rp 620,3 triliun. Pendapatan tersebut terdiri dari penerimaan dari perpajakan sebesar Rp 400,1 triliun dan PNBP senilai Rp 115,9 triliun.

     Sementara untuk belanja negara, angka Rp 620,3 triliun di bulan Maret terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 413,2 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 207,1 triliun.

    Untuk mempersiapkan kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Sri Mulyani juga mengungkap penerbitan Surat Berharga Negara sebesar Rp 282 triliun merupakan suatu persiapan.

    “Memang terjadi kenaikan karena kita melakukan front loading, mengantisipasi bahwa Trump akan membuat banyak disruption.

    Jadi kalau kita melakukan front loading bukan karena kita tidak punya duit, karena kita memang strategi dari issuance kita untuk mengantisipasi ketidakpastian yang pasti akan membuat kenaikan,” ujarnya. (*)

  • Prabowo Tak Sepakat Koruptor Dihukum Mati, Yusril: Beliau Mengedepankan Sisi Kemanusiaan

    Prabowo Tak Sepakat Koruptor Dihukum Mati, Yusril: Beliau Mengedepankan Sisi Kemanusiaan

    GELORA.CO – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, memberikan penjelasan terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo baru-baru ini menyatakan tidak sepakat jika koruptor dihukum mati.

    Yusril mengatakan, pernyataan Prabowo sah dan sesuai dengan hukum positif yang berlaku di Indonesia.

    “Apa yang dikatakan oleh Presiden Prabowo mengenai hukuman mati bagi tindak pidana korupsi itu benar dilihat dari segi hukum positif yang berlaku,” kata Yusril kepada wartawan, Selasa (8/4).

    “UU Tipikor memang membuka kemungkinan bagi hakim untuk menjatuhkan hukuman mati bagi terdakwa korupsi yang terbukti melakukan kejahatan tersebut ‘dalam keadaan tertentu’,” tambah dia.

    Yusril menjelaskan, dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi, dijelaskan keadaan tertentu bagi napi kasus korupsi yang bisa dijatuhi hukuman mati. Kala itu, Yusril yang menjabat Menteri Hukum dan Perundang-undangan era Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, ikut merancang UU Tipikor.

    “Saya sendiri ketika itu mewakili Presiden membahas RUU tersebut dengan DPR. Dalam keadaan tertentu itu adalah keadaan-keadaan yang luar biasa seperti keadaan perang, krisis ekonomi maupun bencana nasional yang sedang terjadi,” jelas Yusril.

    “Meskipun UU telah membuka kemungkinan bagi hakim untuk menjatuhkan hukuman mati dalam keadaan seperti itu, sampai saat ini belum pernah ada penjatuhan hukuman mati terhadap terdakwa korupsi,” tambah Yusril.

    Presiden Masih Bisa Beri Grasi dan Amnesti

    Yusril menambahkan, meski hakim menjatuhkan hukuman mati dan telah berkekuatan hukum tetap (inkracht) kepada napi korupsi, masih terbuka ruang bagi Presiden untuk memberikan grasi dan amnesti.

    “Kalaupun grasi atau amnesti tidak diberikan, kapan eksekusi hukuman mati akan dilaksanakan, hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah dalam hal ini Kejaksaan Agung. Sekarang memang cukup banyak narapidana mati yang eksekusinya belum dilaksanakan. Ada yang WNI dan ada yang WNA,” jelas Yusril.

    Yusril lantas menyoroti Indonesia saat ini sedang dalam masa transisi dari KUHP lama peninggalan Belanda menuju KUHP Nasional yang akan mulai berlaku awal 2026. Yusril mengingatkan dalam KUHP Nasional, hukuman mati yang dijatuhkan tidak dapat langsung dilaksanakan.

    “Terpidana mati lebih dahulu harus ditempatkan dalam tahanan selama 10 tahun untuk dievaluasi apakah yang bersangkutan benar-benar sudah taubatan nasuha dalam arti amat menyesali perbuatannya atau tidak,” kata Yusril.

    Selain itu, jika napi itu dinilai telah taubat, maka hukumannya dapat diubah menjadi hukuman seumur hidup. Ketentuan ini berlaku bagi napi hukuman mati WNI atau WNA.

    “Itu garis besarnya. Pelaksanaan hukuman mati dalam KUHP Nasional pelaksanaannya harus diatur dengan undang-undang tersendiri. Pemerintah kini sedang mempersiapkannya,” tutur dia.

    Tidak Ada Perlakuan Khusus Buat WNI dan WNA

    Sementara menanggapi tudingan ada standar ganda terhadap napi hukuman mati WNI dan WNA, Yusril menepisnya. Ia memastikan tidak ada pemberlakuan standar ganda.

    “Sama sekali tidak. Napi WNA itu dipindahkan ke negaranya untuk dipertimbangkan oleh pemerintahnya apakah akan dieksekusi mati atau tidak. Di dalam negeri, sikap Presiden Prabowo sangat jelas. Sampai hari ini di masa pemerintahan Presiden Prabowo tidak ada seorang pun terpidana mati yang dieksekusi oleh regu tembak, baik WNI maupun WNA,” kata Yusril.

    Yusril mengatakan, perubahan sistem hukum yang akan datang juga menjadi perhatian pemerintah. Terutama terhadap mereka yang telah dijatuhi hukuman mati berdasarkan KUHP lama.

    “Sebagai pemerintah, kami juga harus memikirkan bagaimana nasib terpidana mati berdasarkan KUHP Belanda yang sekarang sudah inkracht dengan berlakunya KUHP Nasional tahun depan. Kalau ada perubahan hukum, maka ketentuan yang paling menguntungkan seseoranglah yang diberlakukan. Saya kira RUU Pelaksanaan Hukuman Mati nanti akan mengatur hal itu dengan jelas agar ada kepastian hukum,” ujarnya.

    Prabowo Sosok Negarawan

    Yusril menekankan, kebijakan Prabowo mencerminkan sikap kenegarawanan yang menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian dan kemanusiaan.

    “Itulah maksud Presiden Prabowo, sebagai Presiden beliau tidak ingin melaksanakan hukuman mati terhadap napi mana saja dan kasus apa saja. Sebab jika seseorang sudah dieksekusi mati, tidak ada lagi kesempatan kita menghidupkan kembali orang tersebut, walaupun hakim sudah menyatakan 99,9 persen orang itu terbukti bersalah,” kata Yusril.

    “Tetapi tetap tersisa 0,1 persen kemungkinan dia tidak bersalah. Itu maksud Presiden Prabowo. Presiden berbicara bukan sebagai seorang hakim, tetapi sebagai seorang negarawan, sebagai bapak bangsa yang berjiwa besar dan mengedepankan sisi kemanusiaan daripada sisi lainnya,” tutup Yusril. (*)

  • Prabowo Mania Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Bawa Kesejukan Bagi Rakyat

    Prabowo Mania Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Bawa Kesejukan Bagi Rakyat

    Jakarta

    Ketua Umum Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer (Noel) menilai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyejukkan rakyat. Dia menilai Prabowo merupakan simbol rekonsiliasi besar.

    “Bagus lah pertemuan itu sejuk, kan itu yang diharapkan rakyat. Agar para tokoh-tokoh ini saling silaturahmi, dan itu yang emang diinginkan Pak Prabowo. Pak Prabowo ini kan sebetulnya simbol ya, simbol moral dari sebuah rekonsiliasi besar,” kata Noel saat dihubungi, Selasa (8/4/2025).

    Menurut Noel pertemuan itu juga membawa dampak positif. Hal positif itu, kata Noel, bisa berdampak bagi bangsa, rakyat dan demokrasi.

    “Ada hal positif dari pertemuan itu. Pertama untuk bangsa ini, kedua untuk rakyat ini, ketiga ya buat demokrasi,” ujarnya.

    Lebih lanjut Noel mengatakan Prabowo merupakan pemimpin yang tidak sungkan menemui siapapun. Dia memuji Prabowo sosok yang rendah hati.

    “Pak Prabowo karakternya pemimpin yang tidak pernah sungkan untuk menemui siapa-siapa orangnya. Pak Prabowo tuh karakternya pemimpin yang rendah hati, nggak usah pakai portal-portal,” imbuhnya.

    “Antara Pak Prabowo dan Bu Megawati di kediaman Bu Megawati di Teuku Umar pertemuan silaturahmi dalam rangka hari raya Idul Fitri,” kata Dasco di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Dasco mengatakan pertemuan kedua tokoh itu berlangsung lumayan lama. Pertemuan berlangsung dengan hangat dan penuh keakraban.

    Namun Dasco tidak mengetahui apa saja yang dibahas Prabowo dan Megawati. Ia meyakini pertemuan itu membahas masa depan Indonesia.

    “Saya nggak tau persis, tapi yang pasti membicarakan bagaimana masa depan Indonesia dan bagaimana kebersamaan membangun Indonesia ke depan,” ujarnya.

    Turut hadir menemani dalam pertemuan tersebut, Ketua MPR sekaligus Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Letkol Teddy, Kepala BPPIK Aries Marsudianto, Menko Polkam Budi Gunawan.

    (dek/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini