Kementrian Lembaga: DPD

  • Hari Ini, Jenazah WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Bakal Dipulangkan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Januari 2025

    Hari Ini, Jenazah WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Bakal Dipulangkan Nasional 29 Januari 2025

    Hari Ini, Jenazah WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Bakal Dipulangkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa seorang jenazah warga negara Indonesia (WNI) korban penembakan Petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) dipulangkan pada Rabu (29/1/2025).
    Hingga kini, pihaknya bersama KBRI Kuala Lumpur sedang mengurus pemulasaraan satu WNI yang meninggal.
    Adapun jenazah tersebut berinisial B, asal Provinsi Riau.

    Repatriasi jenazah
    direncanakan dilakukan hari Rabu (29/1),” kata Judha dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).
    Ia membeberkan bahwa pemulangan jenazah akan melalui penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru.
    Kemudian, dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju kampung halaman WNI tersebut di Pulau Rupat, Provinsi Riau.
    Pemulangan jenazah ini juga disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono.
    “Benar jenazah akan dipulangkan besok,” kata Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, kepada
    Kompas.com
    , Selasa (28/1/2025) malam.
    Ia menjelaskan bahwa atase kepolisian dan staf Kedutaan Besar RI di Malaysia sudah bertemu dengan korban.
    Para korban meminta agar turut dipulangkan dan melanjutkan pengobatan di Indonesia.
    “Mereka minta melanjutkan pengobatan di Indonesia, kecuali satu orang yang agak parah. Kami minta agar mereka sembuh betul,” beber Hermono.
    Sebagai informasi, insiden tragis itu terjadi di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada tanggal 24 Januari 2025.
    Sedikitnya ada lima warga Indonesia yang menjadi korban penembakan.
    Kejadian penembakan itu melibatkan sekelompok pekerja migran Indonesia yang berusaha keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan sebuah perahu.
    Menurut anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, ada 26 TKI yang berusaha melarikan diri dengan boat.
    Perahu itu akhirnya terdeteksi oleh APMM dan kemudian dikejar oleh Kantor Patroli Malaysia.
    Dalam situasi genting ini, petugas maritim Malaysia melepaskan tembakan ke arah
    boat
    yang diisi oleh WNI dengan jarak sekitar 20 hingga 25 meter, di tengah kegelapan malam.
    Menurut pernyataan resmi Kepolisian Malaysia, penembakan terjadi sebagai respons terhadap perlawanan dari WNI.
    Namun, pernyataan ini dibantah oleh saksi korban yang selamat.
    “Saya konfirmasi ke korban berulang dan pengakuannya tidak ada perlawanan sama sekali. Menurutnya, mereka bisa melawan dengan apa sebagai sipil dan tanpa alat,” ungkap Haji Uma.
    Setelah insiden penembakan,
    boat
    yang ditumpangi para WNI berhasil melarikan diri dan merapat di kawasan hutan bakau di daerah Banting, yang masih berada di kawasan Selangor, Malaysia.
    Haji Uma menjelaskan bahwa para korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Serdang Selangor Malaysia oleh Tekong, atau nakhoda
    boat
    .
    Dari lima korban yang mengalami luka akibat penembakan tersebut, dua di antaranya berasal dari Aceh.
    Andry Ramadhana (30) dari Gampong Keude Pante Raja, Kabupaten Pidie, mengalami luka tembak di lengan, sedangkan Muhammad Hanafiah (40) dari Gampong Alue Bugeng, Kabupaten Aceh Timur, tertembak di paha.
    Muhammad Hanafiah dan tiga WNI lainnya yang mengalami luka saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Malaysia.
    Tragisnya, satu WNI bernama Basri dari Rokan Hulu, Riau, yang merupakan anak buah kapal (ABK), meninggal dunia akibat insiden ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Golkar Prihatin Nasib Honorer, Dorong DPRD Jember Bentuk Pansus

    Golkar Prihatin Nasib Honorer, Dorong DPRD Jember Bentuk Pansus

    Jember (beritajatim.com) – Partai Golongan Karya prihatin dengan nasib ribuan orang pegawai honorer non aparatur sipil negara (ASN) yang terancam tidak bekerja. Golkar mendorong Pemerintah Kabupaten dan DPRD Jember, Jawa Timur, segera mencari solusi untuk disampaikan kepada pemerintah pusat.

    “Kami prihatin, karena tenaga honorer selama ini mengabdi dan menjadi tulang punggung birokrasi. Mengacu pada aspek keadilan, kami memandang perlu ada solusi, baik itu untuk disikapi pemerintah pusat maupun kearifan lokal daerah,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jember Karimullah Dahrujiadi, Selasa (28/1/2025).

    Saat ini ada 11.680 orang pegawai honorer yang bekerja di Pemkab Jember. Ribuan orang d antaranya terancam diberhentikan karena tidak terekrut sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Sementara itu pengelolaan ASN sudah harus selesai pada 31 Desember 2024, dan sesudahnya tidak boleh lagi ada pengangkatan pegawai honorer.

    “Ini perlu pembahasan lebih detail dan serius oleh Pemkab dan DPRD, lebih pada menjadi sandaran agar tidak terjadi pada masa mendatang. DPRD Jember bisa membentuk panitia khusus soal masalah kepegawaian ini kalau memang dirasa perlu berdasarkan kajian bersama,” kata Karimullah.

    Karimullah mengatakan pansus tersebut tidak untuk mencari kambing hitam maupun kesalahan pihak-pihak tertentu. Dia menegaskan, usulan itu berangkat dari keprihatinan dan keinginan untuk mencari solusi bersama katena ini menyangkut kesejahteraan para honorer.

    “Menurut pandangan masyarakat dan keluarga, bekerja di pemda itu adalah kebanggaan. Tidak bisa kemudian dirumahkan begitu saja. Ini menyangkut psikologi personal di keluarga dan masyarakat,” kata Karimullah.

    Karimullah menyerahkan nama pansus tersebut kepada eksekutif dan legislatif. Yang jelas, ia ingin agar pansus menelurkan rekomendasi yang bisa dijadikan masukan buat pemerintah pusat untuk menyelesaikan persoalan tersebut. “Tidak bisa dibiarkan orang yang sudah mengabdi karena regulasi, lantas tidak ada regulasi lanjutan,” tegasnya.

    Rekomendasi pansus juga diharapkan Karimullah bisa mendorong pemerintah pusat untuk menambah alokasi anggaran bagi pegawai honorer. “Ini kan ada tenaga yang sudah mengabdi dan dalam posisi dirumahkan. Apakah perlu ada penambahan kuota yang masuk data base, sehingga pegawai yang akan direkrut pada masa mendatang tidak melebar,” katanya.

    Rekomendasi pansus akan memperkuat semua wacana dan pemikiran bersama yang ingin menyelamatkan para tenaga honorer yang terancam dirumahkan. Ini juga akan menjadi sandaran bagi para pemimpin Jember ke depan agar tidak mudah menerbitkan kebijakan daerah soal perekrutan pegawai.

    “Kita tidak dalam rangka menghakimi siapa yang salah, tapi pada nilai kemanusiaan dan kesejahteraan,” kata Karimullah.

    DPD Golkar Jember masih belum berkomunikasi dengan fraksi di DPRD untuk menindaklanjuti penyelesaian masalah tersebut. “Kami tidak dalam posisi mengatur harus ada pansus. Tapi wacana itu perlu untuk menguatkan aspirasi yang disampaikan Dewan ke pusat,” kata Karimullah. [wir]

  • Kahfi Sudah 4 Periode, Pengamat: PAN Sulsel Butuh Penyegaran

    Kahfi Sudah 4 Periode, Pengamat: PAN Sulsel Butuh Penyegaran

    Melihat catatan tersebut, Risal menuturkan bahwa PAN tidak lagi masuk ke dalam jajaran lima Partai pemenang di Sulsel.

    “Menurut saya itu menjadi acuan perlunya regenerasi kepemimpinan,” ucapnya.

    Lanjut Risal, mengenai figur pengganti Kahfi, PAN harus melihat beberapa sosok yang betul-betul dianggap bisa menjadi penerus.

    “Apalagi pak Kahfi sudah di DPR RI, pernah menjabat ketua komisi, tentu regenerasi di wilayah perlu diberi kesempatan. Ini diberi kesempatan kepada kader-kader PAN yang menang di Pilkada,” imbuhnya.

    Beberapa figur yang menang di Pilkada itu yang dimaksud Risal, seperti Andi Syafril Chaidir Syam di Maros dan Husniah Talenrang di Gowa.

    “Ini kan semua ketua-ketua DPD PAN Kabupaten yah, kemudian ada juga di Bulukumba. Jadi beberapa kepala Daerah bisa menjadi bagian dari proses regenerasi itu,” Risal menuturkan.

    “Menurut saya yang lumayan dan kekaderannya bagus yah tentu ketua-ketua DPD I, DPD II yang menjadi kepala daerah. Jadi bisa misalnya ada Haidir Syam di Maros, kemudian Husnia Talenrang,” tambahnya.

    Selain itu, kata Risal, bisa juga melihat dari anggota DPRD Provinsi yang sudah beberapa periode.

    “Tapi kayaknya sekarang agak terbatas kalau PAN, periode ini karena Irwandi sudah tidak duduk, Usman Lonta sudah tidak,” tukasnya.

    Risal menggarisbawahi bahwa sosok pemimpin PAN selanjutnya harus bisa menjaga hubungan harmonisnya dengan Muhammadiyah.

    “Karena tidak bisa dipungkiri basis pemilh PAN masih beririsan besar dengan pemilih Muhammadiyah, termasuk dari aspek historisnya,” terangnya.

  • Lampion Imlek Hiasi Kantor Golkar Surabaya, Komitmen pada Keberagaman

    Lampion Imlek Hiasi Kantor Golkar Surabaya, Komitmen pada Keberagaman

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam semangat merayakan Tahun Baru Imlek, DPD Partai Golkar Surabaya menghias kantor mereka di Jalan Adityawarman dengan lampion-lampion khas Imlek. Langkah ini menjadi simbol komitmen partai terhadap keberagaman dan toleransi, sekaligus memperkuat rasa kebangsaan.

    Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni, menegaskan bahwa keberagaman adalah pondasi bangsa Indonesia yang terus dijunjung oleh Partai Golkar.

    “Keberagaman ini disatukan oleh ideologi Pancasila yang menjadi nafas gerak Partai Golkar. Hymne Partai Golkar pun mencerminkan komitmen kami sebagai pembela setia Pancasila,” ujar Fathoni, Selasa (28/1/2025).

    Fathoni juga menyoroti berbagai kegiatan Golkar Surabaya yang mengapresiasi keberagaman, seperti peringatan Isra’ Mi’raj dengan khotmil Quran bersama anak yatim. Kini, perayaan Imlek menjadi bagian dari upaya partai untuk menjadikan kantor mereka sebagai rumah kebangsaan dan laboratorium keberagaman.

    “Kini, kami menyambut Tahun Baru Imlek dengan menghias kantor partai menggunakan lampion. Kami ingin menjadikan Golkar Surabaya sebagai rumah kebangsaan dan laboratorium keberagaman,” tambah Fathoni.

    Lebih lanjut, Fathoni menyampaikan harapan agar masyarakat Tionghoa di Surabaya dapat merasakan kegembiraan di momen Imlek. Ia juga menegaskan pentingnya persatuan yang mencerminkan wajah keberagaman bangsa Indonesia.

    “Semoga kesuksesan dan kebahagiaan senantiasa mengiringi saudara-saudara kita Tionghoa di Kota Surabaya,” tutupnya. [asg/beq]

  • Cukup Presiden dan Wapres Dapat Patwal, Pengguna Jalan Bisa Stres Kalau Semua Dikawal

    Cukup Presiden dan Wapres Dapat Patwal, Pengguna Jalan Bisa Stres Kalau Semua Dikawal

    Jakarta

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menilai patroli dan pengawalan petugas kepolisian tidak menyasar pada semua pejabat, cukup Presiden dan Wakil Presiden saja.

    Patwal merupakan unit kepolisian yang bertugas mengawal konvoi kendaraan VIP, iring-iringan bantuan kemanusiaan, atau kendaraan prioritas lainnya seperti pemadam kebakaran dan ambulans. Dengan kemampuan khusus, personel Patwal bertugas memastikan perjalanan bebas hambatan bagi kendaraan-kendaraan yang mereka kawal.

    Namun Patwal belakangan jadi sorotan. Terlebih saat melakukan tugas mengawal pejabat publik.

    “Patroli dan pengawalan atau patwal belakangan menimbulkan persepsi kurang baik dari masyarakat. Terlebih yang terjadi belakangan terakhir kabar iring-iringan kendaraan berplat RI 36 yang dikawal patwal memicu perdebatan di media sosial,” kata Djoko dalam keterangannya dikutip Selasa (28/1/2025).

    Djoko menyarankan supaya Patwal hanya dibatasi untuk Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan pejabat negara yang lain tidak perlu dikawal.

    “Jika memang perlu sekali harus rapat, angkutan umum di Jakarta di Jakarta sudah memberikan pelayanan yang cakupannya setara dengan kota-kota di dunia, yakni 89,5 persen wilayah Jakarta,” kata dia.

    Dia menilai semakin banyaknya pejabat di jalan maka masyarakat harus bersinggungan dengan pengawalan di jalan. Hal ini bisa memicu kecemburuan sosial.

    “Perhitungkan, sekarang setiap hari lebih dari 100-an kendaraan harus dikawal polisi menuju tempat beraktivitas, jalan-jalan di Jakarta akan semakin macet dan membikin pengguna jalan menjadi stress dengan bunyi-bunyian sirene kendaraan patwal. Jalan yang dibangun melalui pungutan pajak digunakan oleh masyarakat umum,” ujar dia.

    “Tentunya semua masyarakat berhak menikmatinya, kecuali ada kekhususan bagi kendaraan tertentu seusai pasal 134 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” kata Djoko.

    Siapa sih pejabat yang boleh dikawal oleh patwal?

    Aturan itu ada di UU 22 nomor 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Aturannya tercantum di Pasal 134, berikut isinya:

    Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan urutan berikut:
    a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
    b. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
    c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
    d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
    e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
    f. Iring-iringan pengantar jenazah; dan
    g. Konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Sedangkan konvoi atau kendaraan kepentingan tertentu dalam Pasal 134 UU 22 Tahun 2009 huruf g, disebutkan “menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia”.

    Lebih lanjut tertuang dalam Peraturan Kepala Kepolisian (Perkap) Nomor 4 tahun 2017 Tentang Penugasan Anggota Kepolisian Negara RI di Luar Struktur Organisasi Kepolisian Negara RI disebutkan penugasan sebagai ajudan dan atau personel pengamanan dan pengawalan Pejabat Negara tertuang dalam pasal 8 ayat 2, antara lain:

    a. Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia;

    b. Ketua/Wakil Ketua MPR;

    c. Ketua/Wakil Ketua DPR dan DPD;

    d. Ketua/Wakil Ketua Mahkamah Agung;

    e. Hakim Agung;

    f. Ketua/Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi;

    g. Ketua/Wakil Ketua Komisi Yudisial;

    h. Ketua/Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;

    i. Menteri atau pejabat setingkat Menteri;

    j. Gubernur/Wakil Gubenur; dan

    k. Bupati atau Walikota

    Disebutkan dalam pasal 8, penugasan sebagai ajudan atau personel pengamanan dan pengawalan pejabat negara diberikan kepada:

    – Pejabat negara Republik Indonesia
    – Pejabat negara asing yang berkedudukan di Indonesia
    – Mantan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia
    – Suami atau istri Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
    – Kepala badan/lembaga/komisi
    – Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia, atau
    – Pejabat lainnya atas persetujuan Kapolri

    (riar/din)

  • Top 5 News: Kronologi Emilia Contessa hingga Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Maluku Barat Daya

    Top 5 News: Kronologi Emilia Contessa hingga Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Maluku Barat Daya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kronologi meninggalnya Emilia Contessa dan mobil Subaru bisa diretas melalui internet menjadi berita terpopuler atau top 5 news sepanjang Senin (27/1/2025).

    Berita lainnya yang tidak kalah menarik, yaitu ayah korban mutilasi di Ngawi meminta tersangka dihukum mati, lalu lintas menuju Pantai Anyer macet 3 kilometer, hingga gempa magnitudo 5,2 guncang Maluku barat daya.

    Berikut lima berita terpopuler atau top 5 news di Beritasatu.com yang dirangkum pada Selasa (28/1/2025).

    1. Kronologi Meninggalnya Emilia Contessa, Ibu Denada yang Dijuluki Singa Panggung Asia

    Artis senior juga mantan anggota DPD  Emilia Contessa meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan atas penyakit yang dideritanya di RSUD Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (27/1/2025).

    Adik bungsu Emilia Contessa, Dino Rosano Hansa mengatakan artis legendaris yang lahir pada 27 September 1957 itu meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Blambangan.

    2. Waspada, Mobil Subaru Bisa Diretas Melalui Internet Tanpa Diketahui Pemilik

    Sebuah celah keamanan yang ditemukan pada beberapa model mobil Subaru mengungkapkan potensi kerentanan yang memungkinkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengendalikan mobil tersebut melalui internet tanpa sepengetahuan pemiliknya.

    Peneliti keamanan Sam Curry mengidentifikasi masalah ini pada sistem Starlink yang terintegrasi dengan mobil Subaru, yang memberikan akses kepada pelaku kejahatan untuk memperoleh informasi pribadi pengemudi serta mengakses kendali atas kendaraan tersebut.

    3. Pelaku Mutilasi Ngawi Tertangkap, Ayah Kandung Korban Meminta Tersangka Dihukum Mati

    Top 5 news berikutnya adalah ayah korban mutilasi Ngawi Uswatun Khasanah (29), Nur Khalim, meminta pelaku RTH dihukum mati.

    Keluarga Uswatun korban berharap bisa segera membawa pulang potongan tubuh korban dan menguburkannya di Blitar. 

    4. Lalu Lintas Menuju Pantai Anyer Macet 3 Km, Wisatawan Terjebak Berjam-jam

    Arus lalu lintas menuju wisata Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten macet hingga 3 kilometer lebih, Senin (27/1/2025) sore. Kemacetan terjadi karena banyak warga ingin menikmati libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025 ke Anyer.

    Pantauan di lokasi dari pukul 14.28 WIB hingga 15.50 WIB terlihat antrean kendaraan mencapai sekitar 3 kilometer di Jalan Raya Cilegon-Anyer hingga kawasan wisata pantai.

    5. Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Maluku Barat Daya, Tidak Berpotensi Tsunami

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 5,2 di Maluku Barat Daya pada Senin (27/1/2025) pukul 17.50 WIB. 

    Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa Maluku Barat Daya ini terjadi di kedalaman 142 kilometer.

    Demikian top 5 news Beritasatu.com yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Kronologi Meninggalnya Emilia Contessa, Ibu Denada yang Dijuluki Singa Panggung Asia

    Kronologi Meninggalnya Emilia Contessa, Ibu Denada yang Dijuluki Singa Panggung Asia

    Banyuwangi, Beritasatu.com – Artis senior juga mantan anggota DPD  Emilia Contessa meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan atas penyakit yang dideritanya di RSUD Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (27/1/2025).

    Adik bungsu Emilia Contessa, Dino Rosano Hansa mengatakan artis legendaris yang lahir pada 27 September 1957 itu meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Blambangan.

    “Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB dibawa ke RSUD Blambangan karena mengeluh sakit. Sebenarnya keluh kesah sakitnya sejak tadi malam, namun dibawa ke rumah sakit pagi tadi,” katanya kepada wartawan saat ditemui di rumah duka di Jalan Gajah Mada Nomor 20, Banyuwangi.

    Dino Rosano menceritakan, saat tiba di rumah sakit ibunda artis Denada Tambunan itu juga sudah mendapatkan penanganan medis tim dokter RSUD Blambangan.

    Namun, sejak pukul 07.00 WIB kondisi kesehatan Emilia Contessa terus menurun, dan sekitar pukul 18.00 WIB meninggal dunia.

    “Jadi almarhumah memang punya (penyakit) diabetes, dan dari hasil pemeriksaan tim dokter, diabetesnya naik terus mulai dari 400, 450, 500 sampai (drop),” kata Dino Rosano dikutip dari Antara.

    Emilia yang bernama asli Nur Indah Cintra Sukma Munsyi dikenal sebagai penyanyi, bintang film, dan model sejak era 1970-an, sebelum terjun ke dunia politik. Pada 1975, majalah Asia Week pernah menjuluki Emilia Contessa sebagai Singa Panggung Asia. 

  • UMKM yang Terlibat MBG Dapat Akses Pembiayaan, Fahira Idris: Perluang Besar bagi UMKM
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Januari 2025

    UMKM yang Terlibat MBG Dapat Akses Pembiayaan, Fahira Idris: Perluang Besar bagi UMKM Nasional 27 Januari 2025

    UMKM yang Terlibat MBG Dapat Akses Pembiayaan, Fahira Idris: Perluang Besar bagi UMKM
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Daerah Khusus Jakarta
    Fahira Idris
    mendukung rencana pemerintah memberikan modal kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (
    UMKM
    ) yang terlibat dalam program
    Makan Bergizi Gratis
    (
    MBG
    ). 
    Kebijakan tersebut sesuai dengan salah satu tujuan program MBG, yaitu menciptakan ekosistem usaha baru yang mendukung kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan ekonomi lokal.
    “Saya mengapresiasi rencana pemerintah memberikan modal kepada UMKM yang terlibat dalam program MBG. Program MBG merupakan peluang besar bagi UMKM untuk tidak hanya berkembang, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap perbaikan gizi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Fahira dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (27/1/2025).
    Dengan langkah strategis yang terkoordinasi antara pemerintah dan pelaku UMKM, pihaknya yakin UMKM di berbagai daerah dapat menjadi penggerak utama program MBG.
    Fahira melanjutkan, sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, UMKM memiliki potensi besar untuk mendukung implementasi program MBG. 
    Berdasarkan data Kementerian UMKM, terdapat 2,9 juta pelaku usaha kuliner di Indonesia. Seluruh pelaku UMKM di bidang ini separuhnya adalah perempuan. 
    “Dukungan permodalan dari pemerintah akan menjadikan UMKM terutama yang dikelola perempuan akan berkembang dan berkontribusi optimal dalam program MBG,” kata Fahira.
    Agar UMKM dapat menjadi penggerak utama program MBG, selain kemudahan akses pendanaan, pemerintah perlu memberikan pendampingan dan pelatihan intensif kepada UMKM, terutama yang berada di daerah terpencil. 
    Inisiatif tersebut dinilai penting untuk memastikan UMKM memiliki kapasitas dan kemampuan yang memadai untuk mendukung keberhasilan program MBG. 
    “Pendampingan dan pelatihan ini harus dirancang secara holistik, mencakup berbagai aspek krusial seperti peningkatan standar kualitas bahan makanan dan pengelolaan bisnis yang efisien,” terangnya.
    Ia mencontohkan, pada aspek standar kualitas bahan makanan, pelatihan harus mencakup edukasi tentang pentingnya pemilihan bahan yang segar, lokal, dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan. 
    Pemerintah dan dinas terkait juga perlu bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan bahwa UMKM memahami dan mampu mematuhi standar gizi yang telah ditetapkan.
    Jika UMKM berhasil menjadi penggerak utama program MBG, dampaknya akan sangat luas. 

    Pertama
    , tercipta lapangan kerja baru di sektor kuliner dan katering.
    Kedua
    , pendapatan petani dan peternak lokal sebagai pemasok bahan mentah juga meningkat karena adanya permintaan yang konsisten.
    Ketiga
    , UMKM ikut berkontribusi menghasilkan generasi yang lebih produktif, mendukung visi Indonesia Emas 2045,” ujar Fahira.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Penembakan WNI di Perairan Malaysia, Ada Upaya Diplomatik agar Diusut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Januari 2025

    Kasus Penembakan WNI di Perairan Malaysia, Ada Upaya Diplomatik agar Diusut Regional 27 Januari 2025

    Kasus Penembakan WNI di Perairan Malaysia, Ada Upaya Diplomatik agar Diusut
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – Lima warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban penembakan Petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
    Para korban merupakan
    pekerja migran Indonesia
    (PMI) yang menumpang perahu di perairan tersebut.
    Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, menyatakan bahwa insiden penembakan terjadi saat 26 PMI berusaha keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan boat.
    Boat yang mereka tumpangi terdeteksi oleh APMM, sehingga terjadi kejar-kejaran antara kapal patroli dan boat tersebut.
    Di tengah situasi tersebut, petugas maritim Malaysia melepaskan tembakan yang diduga dilakukan secara membabi buta ke arah boat WNI dengan jarak antara 20 hingga 25 meter, dalam kondisi malam yang gelap.
    Menurut pernyataan Kepolisian Malaysia, penembakan terjadi karena adanya perlawanan dari WNI.
    Namun, pernyataan ini dibantah oleh saksi korban yang selamat.
    “Saya konfirmasi ke korban berulang dan pengakuannya tidak ada perlawanan sama sekali. Menurutnya, mereka bisa melawan dengan apa sebagai sipil dan tanpa alat,” ungkap Haji Uma dalam keterangan tertulisnya pada Senin (27/1/2025).
    Haji Uma juga menjelaskan bahwa boat yang ditumpangi para WNI berhasil melarikan diri setelah penembakan dan merapat di kawasan hutan bakau daerah Banting, yang masih berada di kawasan Selangor, Malaysia.
    “Setelah itu, para korban dibawa ke rumah sakit Serdang
    Selangor Malaysia
    oleh Tekong,” tambahnya.
    Terkait insiden ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah melakukan upaya diplomatik untuk memastikan kasus ini diusut pemerintah Malaysia.
    Haji Uma menyampaikan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Kementerian Luar Negeri, Yudha Nugraha.
    Yudha menginformasikan bahwa kasus ini akan diupayakan penyelesaiannya secara hukum melalui pendekatan diplomatik.
    “Saya telah berkomunikasi dengan Pak Yudha Nugraha, kasus ini akan didorong melalui upaya diplomatik agar diusut tuntas oleh otoritas pemerintah Malaysia dan diselesaikan secara hukum yang berlaku,” pungkasnya.
    Dari lima korban, dua di antaranya adalah warga Aceh.
    Andry Ramadhana (30) dari Gampong Keude Pante Raja, Kabupaten Pidie, mengalami luka tembak di lengan, sedangkan Muhammad Hanafiah (40) dari Gampong Alue Bugeng, Kabupaten Aceh Timur, tertembak di bagian paha.
    Muhammad Hanafiah bersama tiga WNI lainnya yang mengalami luka saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit di Malaysia.
    Sementara itu, satu WNI bernama Basri dari Rokan Hulu, Riau, yang berperan sebagai anak buah kapal (ABK), meninggal dunia akibat insiden penembakan tersebut.
    Andry Ramadhana juga menjalani pengobatan terpisah di sebuah klinik di Malaysia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Dari 5 WNI yang Ditembak di Malaysia Ternyata Warga Aceh, Begini Kronologinya

    2 Dari 5 WNI yang Ditembak di Malaysia Ternyata Warga Aceh, Begini Kronologinya

    Lhokseumawe, Beritasatu.com – Dua dari lima WNI yang ditembak oleh petugas patrol Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1/2025) dini hari, diketahui berasal dari Aceh. Kronologinya terungkap.

    Hal itu diungkapkan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh Sudirman alias Haji Uma dalam keterangannya kepada Beritasatu.com, Senin (27/1/2025).

    Haji Uma mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan sejumlah warga Aceh di Malaysia, sehingga diketahui ada dua pekerja migran Indonesia (PMI) asal Serambi Makkah yang menjadi korban penembakan tersebut. 

    Kedua korban, yakni Andry Ramadhana (30) warga asal Gampong (Desa) Keude Pante Raja, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya yang mengalami luka tembak di lengan. 

    Kemudian Muhammad Hanafiah (40) warga Gampong Alue Bugeng Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur yang tertembak di bagian paha. 

    Muhammad Hanafiah dan dua WNI lain yang terluka akibat ditembak petugas otoritas maritim Malaysia masih menjalani perawatan di rumah sakit Negeri Jiran. Sementara Andry Ramadhana menjalani pengobatan secara terpisah di sebuah klinik di Malaysia. 

    Sedangkan satu korban lagi bernama Basri, warga Rokan Hulu, Riau yang berperan sebagai awak buah kapal (ABK) meninggal dunia akibat penembakan tersebut. 

    Haji Uma mengungkapkan kronologi penembakan para PMI tersebut berdasarkan informasi yang diterimanya dari sejumlah WNI di Malaysia. Menurunya penembakan terjadi saat sekitar 26 PMI termasuk dua warga Aceh hendak keluar dari Malaysia diduga secara ilegal menggunakan kapal.

    Namun, kapal yang ditumpangi para WNI tersebut terdeteksi oleh petugas orotitas maritim Malaysia. Kemudian mereka mengejar dengan kapal patrol APMM dan berhasil menyalip kapal WNI. 

    Petugas maritim Malaysia diduga melepas tembakan secara membabi buta ke arah kapal ditumpangi WNI yang berjarak antara 20 meter hingga 25 meter di tengah malam gelap. 

    Menurut pernyataan kepolisian Malaysia, penembakan terjadi karena adanya perlawanan oleh WNI. Namun, Haji Uma membantahnya. 

    “Saya konfirmasi ke korban berulang-ulang dan pengakuan mereka tidak ada perlawanan sama sekali,” kata Haji Uma.

    Haji Uma mengatakan WNI dalam kapal tersebut hanya masyarakat sipil biasa, tidak punya alat untuk melawan petugas maritim Malaysia yang dilengkapi senjata api.

    Haji Uma menambahkan kapal yang ditumpangi para WNI tersebut berhasil kabur seusai penembakan dan selanjutnya merapat di kawasan hutan bakau daerah Banting yang masih di kawasan Selangor, Malaysia. 

    Setelah itu diketahui ada lima WNI yang tertembak. Para korban kemudian dibawa ke rumah sakit di Serdang, Selangor, Malaysia oleh tekong. 

    Kementerian Luar Negeri RI telah melakukan upaya diplomatik agar kasus penembakan WNI itu diusut tuntas oleh Pemerintah Malaysia. 

    “Saya telah berkomunikasi dengan Pak Judha Nugraha, direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemenlu dan kasus ini akan didorong melalui upaya diplomatik agar diusut tuntas oleh otoritas Pemerintah Malaysia dan diselesaikan secara hukum yang berlaku,” kata Haji Uma.