Kementrian Lembaga: DMI

  • Pegadaian Dukung Gerakan Masjid Ramah Lingkungan, Perkuat Komitmen Keberlanjutan untuk Umat – Page 3

    Pegadaian Dukung Gerakan Masjid Ramah Lingkungan, Perkuat Komitmen Keberlanjutan untuk Umat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebagai bentuk komitmen nyata terhadap pembangunan berkelanjutan, Pegadaian turut ambil bagian dalam mendukung penyelenggaraan Kompetisi Masjid Eco-Friendly yang diinisiasi oleh IDN Times. Ajang ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebagai langkah strategis untuk mendorong peran masjid dalam isu lingkungan hidup.

    Acara puncak ditandai dengan pengumuman tiga masjid terbaik yang dinilai berhasil mengimplementasikan prinsip-prinsip ramah lingkungan. Masjid Jami Miftahul Jannah di Cakung, Jakarta Timur, keluar sebagai juara utama dan menerima langsung Piala Gubernur DKI Jakarta dari Gubernur Pramono Anung dalam seremoni penghargaan yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, 26 Juni 2025 lalu.

    Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa masjid kini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga bisa menjadi role model dalam gerakan pelestarian lingkungan di kawasan perkotaan. Inisiatif seperti ini juga mencerminkan semangat kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong perubahan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

    “Karena sekarang ini untuk bisa menjadi ramah itu enggak gampang dalam tekanan dunia global yang seperti ini, perang dan sebagainya. Sehingga dengan memikirkan sekali lagi saya mengucapkan selamat,” ujar Pramono. 

    Selain Masjid Jami Miftahul Jannah sebagai juara pertama, Masjid Agung Sunda Kelapa dan Masjid Asy Syifa RSCM masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga. Kompetisi ini menarik antusiasme yang sangat tinggi, lebih dari 50 masjid Jakarta berpartisipasi, dengan penilaian berdasarkan delapan kriteria ramah lingkungan, mulai dari limbah hingga energi dan pemberdayaan masyarakat. 

    “Kami di Pegadaian percaya bahwa keberlanjutan adalah bagian dari iman dan tindakan nyata. Dukungan kami terhadap program ini adalah cerminan dari komitmen Pegadaian untuk MengEMASkan Indonesia, bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga melalui gerakan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Executive Vice President PT Pegadaian, Rully Yusuf. 

     

    Kompetisi ini menjadi bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun ke-478 DKI Jakarta, yang ingin menekankan semangat kolaborasi dalam membangun Jakarta sebagai kota yang inklusif, hijau, dan spiritual. Tidak hanya penilaian dari segi fisik, aspek sosial, inovasi, dan keberlanjutan juga menjadi sorotan utama tim juri dalam menentukan pemenang. 

    Selain mendukung Kompetisi Masjid Eco-Friendly, Pegadaian pada awal tahun 2025 juga menjalankan Program Cuci Karpet Masjid Gratis di 50 masjid yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Program ini merupakan bentuk kepedulian Pegadaian dalam mempersiapkan rumah ibadah agar layak menyambut jamaah pada Hari Raya Idul Fitri. 

    Karpet masjid merupakan bagian penting dalam ibadah umat Islam, melalui pembersihan profesional yang higienis, Pegadaian membantu memastikan bahwa masjid-masjid ini tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga nyaman secara spiritual. Program ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen Pegadaian terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin 11, yakni Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.

    Masjid yang bersih dan sehat mencerminkan lingkungan yang layak huni dan mendukung kualitas hidup masyarakat. Pegadaian percaya bahwa setiap kontribusi, sekecil apa pun, bisa menjadi bagian dari kebaikan yang lebih besar. Melalui Program Pegadaian Peduli Masjid, Pegadaian hadir bukan dengan pelayanan, tapi dengan ketulusan dalam membantu masyarakat melaksanakan ibadah dengan hati yang tenang dan tempat yang layak.  

     

    (*)

  • Rano ingatkan fungsi masjid juga sebagai pusat pendidikan

    Rano ingatkan fungsi masjid juga sebagai pusat pendidikan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengingatkan bahwa fungsi masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga pusat pendidikan dan pemberdayaan umat.

    “Masjid bukan hanya tempat ibadah tetapi juga bisa menjadi pusat pendidikan, pemberdayaan dan persaudaraan antarumat beragama,” ujar dia di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Dia menyampaikan apresiasi atas dukungan dan komitmen yang diberikan pihak-pihak seperti Baznas (Bazis) DKI Jakarta dalam mendukung pelestarian budaya Islam melalui penghargaan kepada masjid-masjid inspiratif di Jakarta, yakni “Masjid Award”.

    Inisiatif ini, menurut dia, merupakan langkah nyata dalam memperkuat peran masjid sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial masyarakat.

    “Penganugerahan ini merupakan bentuk penghargaan bagi masjid-masjid yang telah menjadi contoh baik dalam menghadirkan rumah ibadah yang bersih, nyaman, tertib serta mampu menyemai nilai-nilai keislaman yang damai dan inklusif,” ujar Rano.

    Melalui kegiatan tersebut, dia berharap akan tumbuh semangat yang lebih besar di kalangan pengurus masjid lainnya untuk terus berbenah.

    Dalam kesempatan itu, Ketua Baznas (Bazis) DKI Jakarta, Akhmad Abubakar menjelaskan, “Masjid Award” tahun 2025 terbagi menjadi enam kategori.

    Yakni masjid ramah anak, masjid ramah lansia, masjid ramah pemuda, masjid ramah dhuafa, masjid ramah disabilitas dan masjid tanggap bencana.

    Awalnya sebanyak 155 masjid terdata mengikuti kegiatan. Namun setelah dilakukan verifikasi administrasi, tersisa sebanyak 73 masjid yang masuk dalam kategori.

    Kemudian, dari sisa sebanyak 73 masjid itu dilakukan seleksi lanjutan hingga menjadi lima masjid di tiap kategori.

    Setelah itu, penilaian akhir dilakukan dengan cara melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan program dan visi pengurus masjid sesuai dengan masing-masing kategori.

    Selanjutnya, hasil dari penilaian menetapkan tiga pemenang setiap kategori kecuali di kategori masjid ramah disabilitas yang hanya dua pemenang. Bagi pemenang pertama diberikan hadiah senilai Rp 25 juta, juara kedua Rp 15 juta dan juara ketiga Rp 10 juta.

    “Dalam kegiatan ini kami juga melakukan MoU bersama Bank Jakarta, Hebitren, DMI dan STIAMI serta ‘soft launching’ aplikasi UPZ. Lalu juga ada tausiah oleh Kh Ibnu Aqil Siradj,” ujarnya.

    Berikut 3 masjid yang menerima “Masjid Achievement Award”, yakni, Masjid Al Alam Marunda, Masjid Jami’ Assalafiyah Pangeran Jayakarta dan Masjid Al Ansor Pekojan.

    Kemudian pemenang keenam kategori “Masjid Award” tahun 2025, yakni:

    A. Ramah Anak

    1. Masjid Agung Sunda Kelapa

    2. Masjid Al-Falah

    3. Masjid Baiturrahim

    B. Ramah Pemuda

    1. Masjid Baitul Fatah

    2. Masjid Jami Attaqwa

    3. Masjid Jami Al Muttaqien

    C. Ramah Lansia

    1. Masjid Miftahul Jannah

    2. Masjid Jami Alhidayah

    3. Masjid Annur Permata Timur

    D. Ramah Dhuafa

    1. Masjid Jami Yasri

    2. Masjid Arraudhah

    3. Masjid Al Istiqomah Aneka Elok

    E. Ramah Disabilitas

    1. Masjid Baiturahman Jaya Ancol

    2. Masjid El Syifa

    F. Masjid Tanggap Bencana

    1. Masjid Al Bakrie Taman Rasuna

    2. Masjid Baitus Shabirin

    3. Masjid Gubah Alhaddad

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamenag Hadiri Tasyakuran 1 Muharram di Masjid Darussalam Bogor

    Wamenag Hadiri Tasyakuran 1 Muharram di Masjid Darussalam Bogor

    Bogor

    Sebanyak 700 peserta mengikuti Festival Azan Nusantara digelar di Masjid Darussalam, Kota Wisata, Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Romo R Muhammad Syafi’i.

    Kegiatan ini diselenggarakan sekaligus dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. Dalam sambutannya, Romo Syafi’i menyampaikan keutamaan masjid.

    “Masjid Darussalam bukan hanya megah secara fisik, tapi juga luar biasa dalam pengelolaan dan kontribusi sosialnya. Saya melihat bagaimana masjid ini berkembang dari yang dulu eksklusif menjadi inklusif,” ujar Romo Syafi’i, Minggu (29/6/2025).

    Romo menyampaikan fungsi masjid tidak sebatas tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kehidupan umat. Sebagaimana sejarah di masa Rasulullah SAW, selain sebagai tempat pusat dakwah, masjid juga menjadi tempat pembinaan ilmu, ekonomi, kesehatan, dan pelayanan sosial.

    “Umat yang kesulitan modal usaha, butuh pendidikan, atau layanan kesehatan, semestinya bisa datang ke masjid. Dan program-program di Masjid Darussalam sudah mulai mengarah ke sana,” lanjutnya.

    “Kami sampaikan selamat datang di Masjid Darussalam. Ini merupakan kehormatan bagi kami semua. Masjid ini telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang sejak tahun 1999, berawal dari kegiatan salat tarawih berjamaah di salah satu klaster perumahan,” ujar Hengki.

    Festival Adzan Nusantara yang merupakan kompetisi adzan internasional ini diikuti lebih dari 700 orang peserta dari berbagai negara. Masjid Darusallam sebagai penyelenggara tempat kini mengusung paradigma baru, dari yang sebelumnya bersifat eksklusif menjadi inklusif dan terbuka untuk seluruh kalangan.

    Atas berbagai capaian tersebut, Masjid Darussalam Kota Wisata mendapatkan penghargaan dari Dewan Masjid Indonesia sebagai masjid terbaik tingkat nasional dalam tiga kategori. Prestasi ini menjadi bukti komitmen masjid dalam memberikan pelayanan maksimal kepada umat dan masyarakat luas.

    “Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan atas kerja keras dan dedikasi seluruh pihak yang terlibat. Semoga Masjid Darussalam terus menjadi teladan dalam memakmurkan masjid dan menguatkan peran Islam dalam kehidupan berbangsa,” tuturnya.

    (mei/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • DMI Jakut nilai Polri semakin dekat dengan masyarakat

    DMI Jakut nilai Polri semakin dekat dengan masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jakarta Utara Ustadz Suwardi menilai Kepolisian Republik Indonesia (Polri) semakin dekat dengan masyarakat melalui komitmen untuk selalu hadir sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dalam setiap aspek kehidupan.

    “Perayaan HUT Ke-79 Bhayangkara ini mengambil tema ‘Polri Untuk Masyarakat’ dan ini menegaskan komitmen Polri untuk terus hadir di tengah masyarakat,” kata dia di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, selama ini Polri hadir bukan hanya sebagai aparat penegak hukum, tapi juga sebagai mitra masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban dan keadilan sosial.

    Hal ini tergambar dari berbagai kegiatan sosial yang digelar dalam rangkaian peringatan HUT Bhayangkara seperti bakti kesehatan, donor darah, bakti sosial dan bakti religi.

    Kemudian anjangsana, tabur bunga dan pertandingan olah raga. Bahkan Polres Pelabuhan Tanjung Priok menyelenggarakan perlombaan baris berbaris.

    Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian dan kedekatan Polri dengan masyarakat.

    Ia mengatakan, masyarakat menyambut positif perubahan dan keterbukaan Polri yang terus membangun kepercayaan publik.

    Ia mengatakan, di era digital dan demokrasi seperti saat ini, transparansi dan kecepatan dalam melayani masyarakat menjadi kunci utama dalam membangun sinergi antara Polri dan warga negara.

    Ia mengatakan memasuki usia ke-79, Polri diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dengan tetap berpijak pada nilai-nilai moral, etika, Tribrata dan Catur Prasetya.

    “Dengan semangat pengabdian dan integritas tinggi, Polri terus berkomitmen menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedamaian bangsa,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DMI soal Imam Masjid Sodomi 13 Bocah di Garut: Harusnya Jadi Contoh Baik

    DMI soal Imam Masjid Sodomi 13 Bocah di Garut: Harusnya Jadi Contoh Baik

    Jakarta

    Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) Rahmat Hidayat mengaku prihatin ada oknum imam masjid di Garut, Jawa Barat (Jabar) diduga melakukan sodomi terhadap belasan anak di bawah umur. Rahmat mengatakan imam masjid seharusnya menjadi contoh yang baik di masyarakat.

    “Saya selaku pribadi maupun sebagai Sekjen DMI sangat prihatin terhadap kejadian tersebut jika benar. Seorang imam masjid harusnya menjadi contoh yang baik di tengah-tengah masyarakat,” kata Rahmat kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).

    Rahmat meminta oknum imam masjid itu dihukum sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dia juga meminta orang tua meningkatkan pengawasan terhadap anak.

    “Oleh karena itu atas kejadian dan perilaku menyimpang tersebut harus diambil tindakan dihukum sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Bagi orang tua perlu melakukan pengawasan terhadap anak-anak kita. Semoga kejadian tersebut tidak terjadi lagi,” kata Rahmat.

    13 Bocah Jadi Korban

    Dilansir detikJabar, polisi masih mendalami kasus dugaan aksi sodomi yang dilakukan oknum imam masjid asal Garut terhadap anak di bawah umur. Saat ini anak lelaki yang menjadi korban dalam dugaan aksi sodomi berjumlah 13 orang.

    “Kita sudah melakukan pemeriksaan sejauh ini terhadap 13 orang anak korban yang melapor,” ucap Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, dilansir detikJabar, Selasa (10/6).

    IY kemudian langsung diciduk polisi di rumahnya, yang berlokasi di Kecamatan Cikajang, Garut, tanpa perlawanan tak berselang lama setelah dipolisikan orang tua korban.

    (whn/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polres Malang Sembelih 11 Sapi dan 3 Kambing Kurban

    Polres Malang Sembelih 11 Sapi dan 3 Kambing Kurban

    Malang (beritajatim.com) – Polres Malang menyembelih belasan hewan kurban dalam rangka perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025). Penyembelihan dilakukan di halaman belakang Mapolres Malang, usai pelaksanaan Salat Idul Adha.

    Sebanyak 11 ekor sapi dan 3 ekor kambing dipotong langsung di lingkungan Mapolres. Sementara sisanya dari total 19 ekor sapi dan 29 kambing yang terkumpul didistribusikan ke sejumlah instansi, tokoh agama, serta masyarakat di wilayah Kabupaten Malang.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menyampaikan, bahwa kegiatan kurban ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen Polri dalam berbagi dengan masyarakat, khususnya warga yang tinggal di sekitar lingkungan Mapolres.

    “Penyembelihan hewan kurban ini tidak hanya menjadi bagian dari perayaan Idul Adha, tetapi juga merupakan sarana untuk mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat,” ujar Bambang, Jumat (6/6/2025).

    Penyembelihan hewan Kurban dari Polres Malang.

    Daging kurban yang telah dipotong, kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar, termasuk ke sejumlah yayasan dan lembaga sosial yang telah mengajukan permohonan. Proses distribusi dilakukan oleh panitia yang terdiri dari anggota Polres dan relawan masyarakat.

    “Alhamdulillah seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar. Daging kurban langsung kami salurkan ke warga agar manfaatnya bisa dirasakan secepat mungkin,” lanjut Bambang.

    Sementara pelaksanaan salat Idul Adha dimulai pukul 06.30 WIB di Halaman Mapolres Malang, diikuti sekitar 1.000 jamaah, termasuk Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S, serta warga sekitar. Bertindak sebagai imam dan khatib yaitu KH Imam Sibaweh, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Malang.

    Usai salat, Kapolres dan jajaran menyerahkan hewan kurban secara simbolis kepada panitia penyembelihan. Proses pemotongan hewan berlangsung hingga siang hari.

    AKP Bambang menambahkan, kegiatan kurban di Polres Malang telah menjadi agenda tahunan yang rutin digelar. Selain bentuk ibadah, kurban juga menjadi bagian dari upaya Polres membangun citra positif dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

    “Semoga kegiatan ini membawa berkah dan menjadi ladang amal bagi semua yang terlibat. Ke depan kami berharap sinergi dan kedekatan antara Polri dan masyarakat semakin erat,” pungkasnya. (yog/but)

  • Pelatihan Juleha di Diwek Jombang: Sinau Sembelih Kurban yang Halal, Beradab, dan Thayyib

    Pelatihan Juleha di Diwek Jombang: Sinau Sembelih Kurban yang Halal, Beradab, dan Thayyib

    Jombang (beritajatim.com) – Di Masjid Besar Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, ratusan peserta tampak khusyuk mengikuti pelatihan “Sinau Bareng Sembelih Hewan Kurban” yang digelar pada Minggu (1/6/2025).

    Mereka datang dari berbagai desa sekitar Diwek. Di hadapan mereka, Cholis—pengurus Juru Sembelih Halal (Juleha) Jombang—berdiri dengan semangat, membimbing para peserta agar memahami pentingnya teknik penyembelihan yang sesuai syariat.

    Dengan menggunakan boneka hewan sebagai alat peraga, Cholis mempraktikkan teknik menjatuhkan hewan secara perlahan dan tanpa menyakiti. Simulasi ini penting, mengingat proses melumpuhkan hewan adalah tahapan awal yang menentukan sah tidaknya kurban. Di sisi lain, rekan Cholis memperagakan penggunaan jenis pisau yang ideal dan memberi tutorial cara mengasah pisau secara benar.

    “Proses penyembelihan adalah titik krusial dari ibadah kurban. Kalau salah, daging bisa tak halal. Padahal ini ibadah, bukan sekadar motong,” tegas Cholis saat berbincang usai sesi praktik.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari rutinitas tim Juleha Jombang menjelang Iduladha. Mereka berkeliling dari satu kecamatan ke kecamatan lain untuk melatih takmir masjid dan musala—kelompok yang menjadi garda depan dalam penyembelihan hewan kurban di tingkat komunitas.

    Menurut Cholis, setiap tahun muncul masalah klasik: minimnya jagal yang kompeten. “Banyak yang asal potong. Bukan hanya dari sisi teknik, tapi juga secara syariat banyak yang luput,” ujarnya.

    Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya dibekali teori, tapi juga diberi kesempatan praktik langsung. Mulai dari teknik menjatuhkan hewan, mengasah pisau, membaca doa, hingga memosisikan diri sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Peserta juga diajarkan cara membersihkan hewan setelah disembelih, menjaga kebersihan tangan, serta memisahkan jeroan dan daging secara rapi.

    Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan hadiah berupa pisau sembelih untuk peserta terpilih. Di sisi lain, anggota Juleha juga memberikan layanan asah pisau gratis bagi peserta yang membawa alat masing-masing.

    Peserta dan panitia Sinau Bareng Sembelih Hewan Kurban di Masjid Besar Diwek Jombang

    Camat Diwek, Agus Sholihudin, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasinya. Ia menilai pelatihan semacam ini berdampak besar terhadap kualitas ibadah kurban. “Kita ingin semua penyembelihan dilakukan dengan benar, tidak hanya dari sisi agama, tapi juga kesehatan dan kebersihan,” katanya.

    Sementara itu, Ketua DMI Diwek, Ahmad Muzani atau Gus Zani, menyampaikan bahwa masjid harus menjadi pusat kegiatan umat, tak hanya tempat salat. “Masjid tidak boleh sekadar tempat salat. Harus menjadi sentrum pencerahan, termasuk dalam hal ibadah sosial seperti kurban,” tegasnya.

    Gus Zani juga menekankan bahwa menjadi jagal bukan perkara sepele. “Itu amanah berat, baik secara fikih maupun sosial. Karena di tangan jagal, ada nilai keabsahan ibadah seluruh umat.”

    Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan semangat baru untuk menyambut Iduladha yang lebih bermakna. Harapannya, penyembelihan hewan kurban tahun ini akan dilakukan dengan lebih baik, lebih manusiawi, dan lebih sesuai dengan ajaran Islam.

    Kurban bukan sekadar potong—ia ibadah yang dimulai dengan niat suci dan berakhir dengan daging yang menyehatkan, menentramkan, dan menyatukan umat. [suf]

  • Jakut edukasi panitia kurban terkait tata cara pemotongan hewan kurban

    Jakut edukasi panitia kurban terkait tata cara pemotongan hewan kurban

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Jakarta Utara mengedukasi para pengurus masjid dan panitia pemotongan hewan kurban terkait tata cara pemotongan hewan kurban.

    “Ada 100 peserta dari enam kecamatan yang ada di Jakarta Utara mengikuti pelatihan ini,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara Unang Rustanto di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, para peserta dibekali dengan materi tentang pemotongan hewan kurban dan penanganan daging. Kemudian tata cara pemilihan ternak dan estimasi hasil daging, fiqih kurban dan penyembelihan.

    “Untuk narasumber, kami bersinergi dengan IPB dan DMI Jakarta Utara,” kata dia.

    Selain itu dari hasil sosialisasi dan edukasi ini nantinya dilakukan pengecekan di lapangan, apakah tata cara penyembelihan yang benar sudah diterapkan secara optimal.

    Menurut dia, selain mendapat wawasan, para peserta juga menerima peralatan penyembelihan hewan kurban seperti pisau sembelih dan terpal yang merupakan bantuan dana tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) perusahaan di Jakarta Utara.

    “Kami berharap dapat memahami dan menerapkan tata cara penyembelihan hewan kurban yang benar,” kata dia.

    Sebelumnya, Suku Dinas KPKP Jakarta Utara (Jakut) memastikan kelayakan dan kesehatan hewan kurban yang ada di daerah setempat untuk Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

    Pengawasan penjualan hewan kurban ini dilakukan dengan pengecekan administrasi daerah asal hewan kurban.

    Kemudian, memastikan kondisi kesehatan dan ketentuan atau syarat kurban. Termasuk, untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). “Hewan yang sehat akan diberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” kata dia.

    Ia mengatakan total ada 1.065 hewan kurban dari 21 tempat penampungan yang tersebar di enam kecamatan yang ada di Jakarta Utara telah diperiksa oleh petugas.

    Hewan kurban yang telah diperiksa di Kecamatan Cilincing di 13 lokasi sebanyak 542 ekor, Kecamatan Koja di empat lokasi ada 183 ekor, satu lokasi di Kecamatan Tanjung Priok sebanyak 200 ekor.

    Kemudian di Kecamatan Kelapa Gading dua lokasi ada 109 ekor dan Kecamatan Pademangan satu lokasi sejumlah 31 ekor.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DMI Kembali Bagikan Bantuan Pangan untuk Warga Gaza Utara – Page 3

    DMI Kembali Bagikan Bantuan Pangan untuk Warga Gaza Utara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Relawan Dewan Masjid Indonesia (DMI) kembali membagikan makanan siap saji kepada 5.000 pengungsi di Al Daraj dan Shuja’iyya Gaza Utara pada 18 dan 19 April 2025.

    Bantuan makanan siap saji ini merupakan program bantuan pangan darurat DMI yang dibagikan kepada pengungsi Palestina di Jalur Gaza.

    Makanan siap saji yang dibagikan ini merupakan makanan pokok masyarakat lokal Gaza yang bahan-bahannya mudah didapatkan di sekitar wilayah tersebut.

    Sebab, bahan baku untuk makanan bergizi lainnya sangat sulit didapatkan karena jalur masuk perbatasan Mesir dengan Gaza masih diblokade oleh tentara Israel (IDF).

    Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla menjelaskan bahwa dana yang telah terkumpul dari donasi umat Islam sekitar USD 100.000. Dana tersebut telah dikirim ke mitra lokal DMI di Gaza untuk mendukung program pangan darurat tersebut.

    “Program ini akan dipantau terus perkembangannya, sampai betul-betul blokade distribusi pangan telah dibuka oleh pihak Israel,” kata Jusuf Kalla dikutip dari siaran pers, Minggu (20/4/2025).

    Seperti diketahui, pertengahan Maret 2025 lalu, pihak Israel kembali melancarkan agresi militer ke jalur Gaza untuk menekan kelompok-kelompok perlawanan di sana menghentikan aksinya dan menyetujui proposal perdamaian yang diajukan Israel.

    Namun, Hamas menolak meyetujui dan menandatangani salah satu poin dari proposal yang diajukan Israel, yaitu perlucutan senjata kelompok-kelompok perlawanan Palestina.

    Akibatnya, pihak Israel tetap menutup akses bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Diperkirakan sekitar 2 juta warga Palestina di sepanjang Jalur Gaza terancam kelaparan.

    Mereka sampai saat ini masih bertahan di kamp-kamp pengungsian dan di antara reruntuhan bangunan milik mereka yang masih bisa digunakan berteduh.

    Baca juga Menteri Agama Imbau Para Jemaah Haji Indonesia Ikut Doakan Palestina

    Komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina tak pernah surut. Pemerintah terus mengupayakan berbagai langkah agar rakyat Palestina dapat terbebas dari penjajahan Israel. Selain bantuan kemanusiaan, dukungan diplomatik terus diperkuat…

  • 15 Golongan yang Berhak Dapat Transportasi Umum Gratis DKI Jakarta, Ini Syarat dan Caranya!

    15 Golongan yang Berhak Dapat Transportasi Umum Gratis DKI Jakarta, Ini Syarat dan Caranya!

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan program transportasi gratis untuk 15 golongan masyarakat. Program ini berlaku untuk layanan Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.

    Program juga merupakan bagian dari prioritas 100 hari kerja pertama Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

    Golongan yang Berhak Dapat Transportasi Gratis

    Berikut adalah daftar 15 golongan yang berhak mendapatkan layanan transportasi gratis di Jakarta:

    Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta dan pensiunannya Tenaga kontrak yang bekerja di Pemprov DKI Jakarta Peserta didik penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Karyawan swasta tertentu atau pekerja dengan gaji UMP melalui Bank DKI Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tim Penggerak PKK Penduduk dengan KTP Kepulauan Seribu Penerima Beras Keluarga Sejahtera (Raskin) di Jabodetabek Anggota TNI dan Polri Veteran Republik Indonesia Penyandang disabilitas Lansia (usia di atas 60 tahun) Pengurus masjid (marbot) Pendidik dan tenaga kependidikan PAUD Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Cara Mendapatkan Transportasi Publik Gratis di Jakarta

    Untuk memperoleh layanan transportasi publik gratis, setiap golongan masyarakat harus melakukan pendaftaran menggunakan kartu tertentu, yaitu Kartu Layanan Gratis Transjakarta (TJ Card) atau Jakcard Combo, sesuai dengan golongan masing-masing.

    Kartu ini diberikan berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 133 Tahun 2018, yang mengubah Pergub Nomor 160 Tahun 2016 mengenai layanan Transjakarta gratis dan bus gratis bagi masyarakat tertentu.

    Cara Mendaftar Berdasarkan Golongan:

    – Golongan 1–6: Wajib mendaftar ke Bank DKI untuk mendapatkan Jakcard Combo. Dokumen yang diperlukan adalah KTP, Kartu Keluarga (KK), dan pasfoto.

    – Golongan 7–15: Mendaftar secara online melalui situs resmi Transjakarta untuk mendapatkan TJ Card. Dokumen yang diperlukan adalah KTP, KK, pasfoto, dan dokumen pendukung sesuai kategori.

    Setelah mendaftar dan lolos verifikasi, pemohon akan diberitahu mengenai jadwal dan lokasi pengambilan kartu.

    Penggunaan Kartu

    Kartu yang diperoleh bisa digunakan untuk layanan Transjakarta, MRT, dan LRT secara gratis.

    Informasi Pendaftaran

    Untuk informasi lebih lanjut, pendaftaran dapat dilakukan dengan mengunjungi kantor cabang Bank DKI terdekat, atau menghubungi contact center Transjakarta di nomor 1500-102 atau melalui akun Instagram @pt_transjakarta.

    Syarat Khusus Berdasarkan Golongan:

    Lansia: KTP DKI Jakarta Disabilitas: KTP nasional dan bukti rekam medis Veteran: KTP dan Kartu Veteran Penerima Raskin: KTP dan Kartu Keluarga Sejahtera aktif Warga Kepulauan Seribu: KTP setempat Marbot: KTP dan SK Dewan Masjid Indonesia tahun berjalan PAUD: KTP dan SK mengajar tahun berjalan Jumantik: KTP dan SK Jumantik tahun berjalan TNI/Polri: KTP, foto berseragam, dan kartu anggota aktif

    Dengan mengikuti prosedur ini, masyarakat yang memenuhi syarat dapat menikmati layanan transportasi publik gratis di Jakarta. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News