Kementrian Lembaga: DMI

  • 3 Mahasiswa Palestina Ditembak di Vermont, Pelaku Masih Buron

    3 Mahasiswa Palestina Ditembak di Vermont, Pelaku Masih Buron

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tiga mahasiswa asal Palestina jadi korban penembakan di Vermont, Amerika Serikat (AS). Ketiga mahasiswa itu ditembak di area dekat Universitas Vermont, Burlington, Sabtu malam (25/11).

    Kepala Polisi Burlington Jon Murad mengatakan mulanya petugas merespons permintaan bantuan dan menemukan dua korban, dengan korban ketiga berada tidak jauh dari lokasi penembakan, semuanya dekat dengan kampus Universitas Vermont.

    Menurut Jon setelah itu para korban langsung dibawa ke University of Vermont Medical Center, mengutip CNN.

    Polisi belum bisa mengidentifikasi pelaku penembakan, kata Jon, “dan departemen kepolisian sedang dalam tahap awal penyelidikan kejahatan ini.”

    Ketiga korban tersebut merupakan lulusan Ramallah Friends School, sebuah sekolah nirlaba swasta yang dikelola oleh Quaker di Ramallah, Palestina.

    Sekolah tersebut mengidentifikasi para siswa dalam sebuah unggahan di Facebook sebagai Hisham Awartani, Kinnan Abdelhamid dan Tahseen Ahmed.

    Menurut Ramallah Friends School, ketiganya adalah mahasiswa di perguruan tinggi Amerika. Haverford College di Pennsylvania mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa Abdelhamid adalah mahasiswa junior di perguruan tinggi tersebut, sedang dalam masa pemulihan dari luka tembak di sebuah rumah sakit.

    Husam Zomlot, duta besar Palestina untuk Inggris, memposting di X tentang insiden tersebut, menyebutkan nama-nama mahasiswa dan mengidentifikasi mereka sebagai “tiga pemuda Palestina.”

    “Kejahatan kebencian terhadap warga Palestina harus dihentikan. Warga Palestina di mana pun membutuhkan perlindungan,” tulis Zomlot di X (sebelumnya Twitter).

    Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab mengatakan dalam sebuah rilis berita bahwa mereka “memiliki alasan untuk meyakini bahwa penembakan ini terjadi karena para korban adalah orang Arab.” Organisasi hak-hak sipil tersebut menambahkan bahwa dua dari mahasiswa tersebut masih dalam perawatan intensif dan satu lainnya mengalami “luka yang sangat kritis dan serius.”

    Mereka juga mengumumkan bahwa ada hadiah sebesar US$10.000 untuk “informasi yang dapat membantu menangkap dan menghukum pelaku penembakan.”

    Penembakan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan kejahatan kebencian di AS dalam beberapa minggu sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan mematikan di Israel dan Israel membalas dengan serangan udara yang menghancurkan di Gaza.

    Pada bulan Oktober, seorang anak laki-laki Amerika keturunan Palestina berusia 6 tahun ditikam hingga tewas oleh pemilik rumah keluarganya dalam sebuah kasus yang oleh pihak berwenang disebut sebagai kejahatan kebencian.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Biden Umumkan Pembebasan Abigail, Bocah 4 Tahun yang Disandera Hamas

    Biden Umumkan Pembebasan Abigail, Bocah 4 Tahun yang Disandera Hamas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan pembebasan bocah perempuan berusia 4 tahun yang sempat ditawan kelompok militan Hamas.

    Menurut Biden bocah perempuan warga negara AS itu kini sudah berada di Israel dengan selamat setelah dibebaskan pada hari Minggu (26/11).

    “Dia sudah bebas dan dia ada di Israel sekarang,” kata Biden, mengutip AFP.

    “Dia mengalami trauma yang mengerikan,” tambah Biden.

    Anak perempuan berusia 4 tahun itu yang sempat disandera Hamas itu bernama Abigail Edan. Ia diculik kelompok Hamas pada 7 Oktober.

    Edan menjadi yatim piatu ketika orang tuanya dibunuh oleh Hamas pada peristiwa penculikan tahun tersebut. Dia berusia 3 tahun saat diculik, dan melewati ulang tahun ke-4 saat disandera.

    Abigail merupakan satu dari 17 sandera yang dibebaskan pada Minggu (26/11). Menurut laporan IDF, 17 orang sandera yang diserahkan ke Palang Merah, 14 di antaranya warga Israel dan tiga lainnya warga negara asing.

    Sebelumnya, Israel dan milisi Hamas sepakat gencatan senjata empat hari usai nyaris 50 hari pasukan Zionis menggempur Palestina. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, hingga pertukaran tahanan atau sandera dari kedua pihak.

    Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

    Ini merupakan gencatan senjata pertama dalam konflik tersebut sejak para pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

    Menanggapi serangan tersebut, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di bagian utara.

    Akibat bombardir Israel, otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • IDF: Palang Merah Terima 14 Sandera yang Ditawan di Gaza

    IDF: Palang Merah Terima 14 Sandera yang Ditawan di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut Palang Merah telah menerima 14 sandera yang ditawan di Gaza, Palestina, Minggu (26/11).

    Menurut IDF, selain 14 sandera asal Israel yang diserahkan ke Palang Merah, ada tiga warga negara asing yang ikut dibebaskan hari ini.

    “Berdasarkan informasi yang diterima dari Palang Merah, 14 sandera Israel dan tiga sandera asing telah diserahkan kepada Palang Merah,” demikian pernyataan yang dikeluarkan IDF, Minggu (26/11), mengutip AFP.

    Kelompok ini merupakan bagian dari rencana pertukaran sandera tahap ketiga yang ditahan di Gaza dengan para tahanan Palestina, yang akan dilakukan dalam gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas.

    Sebelumnya, Israel dan milisi Hamas sepakat gencatan senjata empat hari usai nyaris 50 hari pasukan Zionis menggempur Palestina. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, hingga pertukaran tahanan atau sandera dari kedua pihak.

    Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

    Pada Minggu (26/11), gencatan senjata memasuki hari ketiga.

    Sejauh ini, total sandera Israel yang dibebaskan Hamas mencapai 40 orang. Di hari pertama tercatat 13 orang, dan dihari kedua, yakni pada Sabtu, juga terdapat 13 orang, dan di hari ketiga dilaporkan 14 orang.

    Di hari pertama, Hamas juga membebaskan 10 warga Thailand dan satu warga asing. Kemudian di hari kedua, empat warga Thailand turut dilepas milisi itu, dan hari ketiga empat warga asing turut dibebaskan.

    Namun, pembebasan warga asing ini tak termasuk dalam kesepakatan Israel-Hamas.

    Gencatan senjata ini muncul usai puluhan hari Israel melancarkan agresi ke Palestina. Sepanjang agresi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah hingga rumah sakit.

    Imbas serangan pasukan Israel, lebih dari 14.800 orang di Palestina meninggal.

    Deret Simbol-Slogan Perlawanan Palestina ke Israel (Foto: CNN Indonesia/ Agder Maulana) (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Serangan Udara Israel Kembali Bombardir Bandara Utama Suriah

    Serangan Udara Israel Kembali Bombardir Bandara Utama Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel kembali melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Damaskus di Suriah, sehingga membuat bandara itu tidak dapat beroperasi lagi. Bandara ini sebetulnya baru beroperasi kembali setelah mendapat serangan serupa bulan lalu.

    “Pesawat-pesawat tempur Israel pada hari Minggu sore melakukan serangan baru yang menargetkan bandara internasional Damaskus, membuatnya tidak beroperasi lagi,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, Minggu (26/11).

    Serangan tersebut menargetkan landasan pacu, dan melaporkan suara ledakan dari arah bandara militer di tempat lain di ibukota.

    Israel telah melancarkan ratusan serangan udara ke negara tetangganya di utara sejak perang saudara Suriah dimulai pada tahun 2011, terutama menargetkan para pejuang Hizbullah Lebanon dan pasukan yang didukung Iran serta posisi-posisi tentara Suriah.

    Namun, serangan-serangan tersebut semakin meningkat sejak perang antara Israel dan Hamas, sekutu Hizbullah, dimulai 7 Oktober, dan serangan-serangan Israel terhadap bandara Damaskus dan bandara Aleppo di bagian utara pada tanggal 12 Oktober dan 22 Oktober membuat kedua fasilitas tersebut tidak beroperasi.

    Dua kantor tiket di ibukota mengatakan kepada AFP bahwa penerbangan telah kembali dibuka dari Damaskus pada hari Minggu, dan media lokal juga melaporkan pembukaan kembali.

    Pihak berwenang belum memberikan pengumuman resmi mengenai hal ini. Penerbangan dialihkan ke Latakia di pantai barat setelah serangan 22 Oktober.

    Israel jarang mengomentari serangan individu yang menargetkan Suriah, namun telah berulang kali mengatakan tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, memperluas kehadirannya di sana.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gedung Putih Yakin Hamas Segera Bebaskan Sandera Asal AS

    Gedung Putih Yakin Hamas Segera Bebaskan Sandera Asal AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, optimistis sandera asal Amerika Serikat akan dibebaskan oleh Hamas hari ini, Minggu (26/11).

    “Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa salah satu warga AS tersebut akan dibebaskan hari ini,” kata Sullivan, Minggu (26/11).

    Kendati begitu, Sullivan menolak memberikan identitas sandera yang mungkin akan dibebaskan oleh Hamas. Ketika ditanya kemungkinan sandera yang akan dibebaskan adalah seorang anak perempuan berusia empat tahun yang orang tuanya terbunuh, ia mengatakan “Kami tahu siapa dia, tapi saya tidak bisa memastikannya.”

    Israel dan Hamas sepakat saling menukar 50 sandera yang ditahan militan Palestina itu dengan 150 tawanan di penjara-penjara Israel selama periode gencatan senjata empat hari.

    Mengutip Reuters, sejauh ini Hamas telah membebaskan 26 warga Israel dan empat warga Thailand yang disandera. Sementara, Israel telah membebaskan 78 warga Palestina.

    Mesir, yang membantu memediasi kesepakatan tersebut, mengatakan bahwa mereka telah menerima daftar 13 warga Israel dan 39 warga Palestina yang dijadwalkan untuk pembebasan ketiga pada hari Minggu.

    Ini merupakan gencatan senjata pertama dalam konflik tersebut sejak para pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

    Menanggapi serangan tersebut, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di bagian utara.

    Akibat bombardir Israel, otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (Reuters/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Tentara Israel Bunuh 6 Warga Palestina di Tepi Barat

    Tentara Israel Bunuh 6 Warga Palestina di Tepi Barat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel membunuh enam warga Palestina di Tepi Barat, Sabtu (25/11). Israel masih melakukan aksi kekerasan meski ada kesepakatan gencatan senjata selama empat hari di jalur Gaza.

    Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Palestina, salah satu warga yang tewas dibunuh Israel adalah seorang dokter berusia 25 tahun. Ia dibunuh pada Sabtu pagi di luar rumahnya di Qabatiya, dekat Jenin.

    Seorang warga Palestina lainnya terbunuh di el-Bireh, dekat Ramallah, mengutip AFP.

    Empat orang juga tewas oleh tembakan tentara Israel di Jenin, dalam sebuah serbuan jumlah besar kendaraan lapis baja ke kota itu, yang baru-baru ini menjadi tempat serangan Israel paling mematikan di Tepi Barat dalam hampir 20 tahun terakhir.

    Para saksi mata mengatakan kepada AFP pada hari Sabtu bahwa tentara Israel mengepung rumah sakit umum Jenin dan klinik Ibnu Sina, dan bahwa para tentara menggeledah ambulans.

    Mereka juga melaporkan pertempuran sengit dengan senjata otomatis.

    Tepi Barat telah mengalami peningkatan kekerasan sejak serangan lintas perbatasan 7 Oktober terhadap Israel oleh Hamas bulan lalu, di mana para militan dari Jalur Gaza menewaskan 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut pihak berwenang Israel.

    Israel kemudian membalas dengan pengeboman dan serangan darat di Gaza, yang menewaskan hampir 15.000 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pemerintah Hamas.

    Sementara itu, sekitar 230 warga Palestina di Tepi Barat telah dibunuh oleh pemukim dan tentara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hamas Kembali Bebaskan 13 Sandera Israel, 7 di Antaranya Anak-anak

    Hamas Kembali Bebaskan 13 Sandera Israel, 7 di Antaranya Anak-anak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan milisi Hamas sudah melepaskan 13 sandera asal Israel dan empat warga asing, Sabtu malam (25/11) waktu setempat, setelah sempat terjadi penundaan.

    Kesepakatan pembebasan sandera kembali ke jalurnya setelah penundaan sementara karena perselisihan tentang pasokan bantuan ke utara Gaza.

    “13 warga Israel dan empat warga asing diterima oleh ICRC dan sedang dalam perjalanan menuju Rafah,” ujar juru bicara kementerian luar negeri Qatar, Majed Al Ansari, dalam sebuah pernyataan di media sosial X, yang sebelumnya dikenal dengan nama Twitter.

    Gambar-gambar TV menunjukkan kendaraan Palang Merah di penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir.

    Seorang pejabat Palestina yang mengetahui diplomasi tersebut mengatakan Hamas akan melanjutkan gencatan senjata selama empat hari yang telah disepakati dengan Israel, yang merupakan jeda pertama dalam pertempuran selama tujuh minggu.

    Al Ansari sebelumnya mengatakan penundaan singkat dan hambatan pembebasan sandera telah diatasi melalui kontak Qatar-Mesir dengan kedua belah pihak, dan menambahkan bahwa 39 warga sipil Palestina akan dibebaskan sebagai gantinya.

    Al Ansari mengatakan 13 sandera Israel yang dibebaskan itu, tujuh di antaranya adalah anak-anak dan enam lainnya perempuan. Sementara warga Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel terdiri dari 33 anak-anak dan enam perempuan.

    Presiden AS Joe Biden sebelumnya juga sudah berbicara dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengenai penundaan kesepakatan pembebasan sandera, ujar Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih. Sekitar 3,5 jam setelah panggilan telepon mereka, Gedung Putih mendapat kabar dari pihak Qatar bahwa kesepakatan telah kembali berjalan dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) bergerak untuk mengumpulkan para sandera, tambah Watson.

    Sayap bersenjata Hamas sebelumnya mengatakan bahwa mereka menunda pembebasan sandera putaran kedua yang dijadwalkan pada hari Sabtu hingga Israel memenuhi semua persyaratan gencatan senjata, termasuk berkomitmen untuk mengizinkan truk-truk bantuan masuk ke Gaza utara.

    Juru bicara Hamas Osama Hamdan mengatakan hanya 65 dari 340 truk bantuan yang telah memasuki Gaza sejak Jumat yang telah mencapai Gaza utara, yang merupakan “kurang dari setengah dari yang disepakati Israel.”

    Brigade Al-Qassam juga mengatakan bahwa Israel telah gagal untuk menghormati persyaratan pembebasan tahanan Palestina. Qadura Fares, komisaris Palestina untuk tahanan, mengatakan Israel tidak membebaskan tahanan berdasarkan senioritas, seperti yang diharapkan.

    Menteri Pertanian Avi Dichter, anggota kabinet keamanan Israel, mengatakan kepada Channel 13 News bahwa Israel “mematuhi kesepakatan” dengan Hamas yang dimediasi oleh Qatar.

    Israel mengatakan bahwa 50 truk berisi makanan, air, perlengkapan tempat tinggal dan pasokan medis telah dikirim ke Gaza utara di bawah pengawasan PBB, yang merupakan pengiriman bantuan signifikan pertama ke sana sejak dimulainya perang.

    Perselisihan singkat mengenai gencatan senjata ini menimbulkan kekhawatiran akan kelancaran pelaksanaan kesepakatan pembebasan sandera setelah 13 wanita dan anak-anak Israel dibebaskan oleh Hamas pada hari Jumat. Sebanyak 39 wanita dan remaja Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

    Juru bicara militer Israel Olivier Rafowicz mengatakan kepada televisi Prancis bahwa Israel sangat menghormati ketentuan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa militer tidak melakukan serangan atau operasi ofensif di Gaza pada hari Sabtu.

    (Reuters/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Qatar Pastikan Pembebasan Tawanan Israel-Hamas Berlanjut

    Qatar Pastikan Pembebasan Tawanan Israel-Hamas Berlanjut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pihak Qatar memastikan proses pembebasan tawanan berlanjut setelah Israel dan Hamas menyelesaikan perselisihan mengenai persyaratan.

    Hambatan yang menyebabkan penundaan pembebasan sandera dan tawanan hari ini “telah diatasi” melalui mediasi, kata juru bicara kementerian luar negeri Qatar.

    “Setelah penundaan pelaksanaan pembebasan tahanan dari kedua belah pihak, hambatan-hambatan tersebut telah diatasi melalui komunikasi Qatar-Mesir dengan kedua belah pihak, dan malam ini 39 warga sipil Palestina akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 13 tahanan Israel dari Gaza di samping 7 orang asing di luar kerangka kesepakatan,” kata juru bicara Qatar, Majed Al-Ansari, mengutip CNN, Sabtu (25/11).

    Sebelumnya, Brigade Al Qassam, kelompok sayap militer Hamas memutuskan menunda pembebasan sandera tahap kedua yang sedianya dijadwalkan Sabtu (25/11) sampai Israel berkomitmen mengizinkan truk-truk bantuan masuk ke Gaza utara.

    Brigade Al-Qassam mengatakan pembebasan sandera akan ditunda jika Israel tidak mematuhi persyaratan yang telah disepakati untuk membebaskan orang-orang Palestina yang ditahan.

    Rencananya 13 tawanan Israel diperkirakan akan dibebaskan. Sebagai gantinya, 39 tawanan Palestina akan dibebaskan dari tahanan Israel.

    Di bawah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar, sebanyak 50 sandera akan ditukar dengan 150 tahanan Palestina, beberapa di antaranya dihukum karena tuduhan senjata dan pelanggaran kekerasan, selama empat hari.

    Dalam pertukaran pertama pada hari Jumat, 13 wanita dan anak-anak Israel yang ditangkap oleh pejuang Hamas dalam sebuah serangan di Israel pada 7 Oktober telah dibebaskan. Sementara 24 wanita dan 15 anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

    Keputusan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Mesir, yang mengontrol penyeberangan perbatasan Rafah ke Gaza selatan di mana pasokan bantuan penting telah dilanjutkan, mengatakan telah menerima “sinyal positif” dari semua pihak mengenai kemungkinan perpanjangan kesepakatan tersebut.

    Diaa Rashwan, kepala Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kairo sedang mengadakan pembicaraan ekstensif dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan yang berarti “pembebasan lebih banyak tahanan di Gaza dan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.”

    Israel mengatakan bahwa gencatan senjata dapat diperpanjang jika Hamas terus membebaskan sandera dengan kecepatan setidaknya 10 orang per hari. Sebuah sumber Palestina mengatakan bahwa hingga 100 sandera dapat dibebaskan.

    Israel dan Hamas telah mengatakan bahwa pertempuran akan berlanjut setelah gencatan senjata berakhir, meskipun Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa ada peluang nyata untuk memperpanjang gencatan senjata.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Nyaris 100 Orang Tewas Akibat Banjir di Somalia

    Nyaris 100 Orang Tewas Akibat Banjir di Somalia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Jumlah korban tewas akibat banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di Somalia bertambah menjadi 96 orang pada Sabtu (25/11).

    “Jumlah korban tewas akibat banjir di Somalia naik menjadi 96 orang,” kata kantor berita negara SONNA dalam sebuah postingan di X (sebelumnya bernama Twitter), dan menambahkan bahwa angka tersebut telah dikonfirmasi oleh Mahamuud Moallim, kepala badan penanggulangan bencana di negara tersebut.

    Seperti halnya wilayah timur Afrika lainnya, Somalia telah dilanda hujan lebat tanpa henti yang dimulai pada bulan Oktober. Hujan lebat tanpa henti itu disebabkan oleh fenomena cuaca El Nino dan Indian Ocean Dipole, mengutip Reuters.

    Keduanya merupakan pola iklim yang berdampak pada suhu permukaan laut dan menyebabkan curah hujan di atas rata-rata.

    Banjir ini digambarkan sebagai yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir dan telah menyebabkan sekitar 700.000 orang mengungsi, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Hujan deras telah menyebabkan banjir yang meluas di seluruh negeri, memicu pengungsian dan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah ada akibat pemberontakan selama bertahun-tahun.

    Di negara tetangga, Kenya, banjir sejauh ini telah menewaskan 76 orang, menurut Palang Merah Kenya, dan juga menyebabkan pengungsian yang meluas, hancurnya jalan dan jembatan serta menyebabkan banyak penduduk tanpa tempat tinggal, persediaan air dan makanan, menurut badan amal Médecins Sans Frontières (MSF).

    (Reuters/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Disebut Bakal Kembali Serang Gaza Jika Sandera Tak Dibebaskan

    Israel Disebut Bakal Kembali Serang Gaza Jika Sandera Tak Dibebaskan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Israel dilaporkan akan kembali bombardir Gaza jika Hamas tidak membebaskan para tawanan pada tengah malam waktu Israel.

    “Ini dilaporkan oleh media Israel dan tidak ada yang secara resmi dikonfirmasi,” kata Sara Khairat, jurnalis Al Jazeera, melaporkan dari Yerusalem, Sabtu (25/11).

    “Media Israel melaporkan sumber-sumber diplomatik bahwa Israel tidak melanggar perjanjian, bertentangan dengan apa yang dikatakan Brigade Al Qassam. Mereka mengutip pejabat keamanan yang mengatakan bahwa jika para tawanan tidak dibebaskan pada tengah malam, kami akan kembali melakukan operasi di jalur tersebut.”

    Gideon Levy, kolumnis Haaretz, mengatakan jika gencatan senjata gagal, hal itu akan menjadi “hal yang mengerikan bagi para keluarga: keluarga para sandera Israel dan keluarga para tawanan Palestina”.

    “Jangan lupa bahwa ada puluhan keluarga Palestina yang sedang menunggu orang-orang yang mereka cintai,” katanya, mengutip Al Jazeera.

    Sebelumnya, Brigade Al Qassam, kelompok sayap militer Hamas memutuskan menunda pembebasan sandera tahap kedua yang sedianya dijadwalkan Sabtu (25/11) sampai Israel berkomitmen mengizinkan truk-truk bantuan masuk ke Gaza utara.

    Brigade Al-Qassam mengatakan pembebasan sandera akan ditunda jika Israel tidak mematuhi persyaratan yang telah disepakati untuk membebaskan orang-orang Palestina yang ditahan.

    Seorang juru bicara militer Israel sebelumnya mengatakan bahwa kecuali ada perubahan di menit-menit terakhir, 13 sandera Israel diperkirakan akan dibebaskan. Dia mengatakan 39 tawanan Palestina akan dibebaskan sebagai imbalannya, mengutip Reuters.

    Di bawah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar, sebanyak 50 sandera akan ditukar dengan 150 tawanan Palestina, beberapa di antaranya dihukum karena tuduhan senjata dan pelanggaran kekerasan, selama empat hari.

    Dalam pertukaran pertama pada hari Jumat, 13 wanita dan anak-anak Israel yang ditangkap oleh pejuang Hamas dalam sebuah serangan di Israel pada 7 Oktober telah dibebaskan. Sementara 24 wanita dan 15 anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]