Kementrian Lembaga: DMI

  • HNI gaungkan kolaborasi untuk majukan ekonomi umat dan bangsa

    HNI gaungkan kolaborasi untuk majukan ekonomi umat dan bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Halal Network International (HNI) terus menggaungkan kolaborasi lintas sektor untuk memajukan perekonomian umat dan bangsa sekaligus menjayakan negeri di usianya yang menginjak 13 tahun.

    Direktur Utama PT HNI Agung Yulianto dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan, meski dunia tengah dilanda krisis ekonomi global, namun produk-produk HNI tetap bertumbuh.

    Menurut dia, kunci keberhasilan ini adalah kolaborasi, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW dan para pendiri bangsa Indonesia.

    “Rasulullah selalu berkolaborasi dengan berbagai komponen masyarakat dalam membangun peradaban, baik di bidang pemerintahan maupun ekonomi. Pendiri bangsa kita juga melakukan hal yang sama, seperti NU dan Muhammadiyah yang memiliki kontribusi besar dalam sejarah Indonesia,” katanya.

    Agung mengatakan, HNI telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk 100 pesantren, Universitas YARSI dalam riset herbal, dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

    “Kami tidak hanya menjadi jaringan produk halal, tetapi juga membangun platform kolaborasi untuk kemajuan umat,” ujar Agung.

    Perusahaan yang kini memiliki jutaan mitra dan ribuan Halal Mart di seluruh Indonesia ini akan terus mengembangkan jaringan bisnisnya dengan menghadirkan produk halal, sehat dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

    Terkait seruan boikot produk afiliasi Israel, Agung menyebut HNI mendapat berkah dari situasi tersebut karena menjadi alternatif utama bagi konsumen yang ingin meninggalkan produk-produk terafiliasi dengan Israel.

    “Alhamdulillah, HNI memfasilitasi konsumen yang ingin benar-benar mendukung produk asli Indonesia. Produk kami 100 persen lokal, sehingga selain halal juga membantu mengurangi ketergantungan impor dan menjaga devisa negara,” paparnya.

    Tokoh nasional sekaligus mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang hadir dalam acara tersebut juga mendorong HNI untuk memperluas pasar, termasuk ke generasi muda seperti Gen Z dan Gen Alpha.

    Apalagi, generasi muda adalah segmen potensial yang membutuhkan pendekatan digital dan kreatif.

    “Gen Z sangat kritis dan detail dalam memilih produk. Mereka ingin tahu kehalalan dan kualitas sebuah produk secara transparan. HNI bisa memanfaatkan peluang ini dengan membangun platform kolaborasi digital yang menghadirkan konten inspiratif, produk berkelanjutan, serta memberi dampak sosial positif,” kata Sandiaga.

    Dia optimistis HNI terus melebarkan sayap melalui inovasi dan strategi pemasaran yang relevan dengan gaya hidup generasi muda.

    Sebelumnya, HNI merayakan Milad ke-13 di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Minggu (21/9).

    Perayaan ini mengusung tema “Kolaborasi Menjayakan Negeri” yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk memperkuat ekonomi umat dan bangsa.

    Dalam acara yang dipandu Arie Untung dan Denny Chandra serta dimeriahkan penampilan Wali Band tersebut juga dihadiri Ketua ICMI Pusat Arif Satria, Sekjen APLI Ina H Rahman, dan Ketua Umum BKsPPI KH. Didin Hafidudin.

    Acara itu juga mengumpulkan donasi untuk saudara Muslim di Palestina dengan total Rp3,4 Miliar.

    Sebagai bentuk apresiasi di acara Milad, HNI memberikan penghargaan Annual Awarding HNI 2025 kepada mitra berprestasi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DMI Dukung Kakorlantas Larang Penggunaan Sirene Saat Azan Berkumandang

    DMI Dukung Kakorlantas Larang Penggunaan Sirene Saat Azan Berkumandang

    Jakarta

    Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Ad Daruquthni, mendukung penuh Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho yang melarang penggunaan sirene saat azan berkumandang. Imam mengaku sangat menghargai keputusan Kakorlantas.

    “Iya (mendukung). Patut diacungi jempol,” kata Imam kepada wartawan, Sabtu (20/9/2025).

    Menurutnya, masyarakat umumnya tidak menyukai suasana yang memecah keheningan. Dia menilai suara sirene merupakan instrumen yang menimbulkan respons keterkejutan dan kepanikan.

    “Saya pikir sudah bisa dimaklumi publik mengapa muncul aspirasi yang cukup kritis di masyarakat, akan perlunya meninjau secara bijak tentang penggunaan sirene secara masif dalam arti hanya menginginkan diperoleh privilege bagi pengguna, apa itu pejabat, lebih-lebih oknum tertentu, hanya karena klaim personal dengan semata-mata pernyataan dan kelas sosial,” ungkapnya.

    Selain itu, dia menilai penggunaan sirene yang berlebihan dapat memancing amarah publik. Padahal, kata dia, masyarakat lebih menikmati suasana yang damai dan hening.

    “Apalagi jika saat azan dan waktu-waktu magrib dan malam hari, maka jika pihak polisi atau siapapun, apakah perorangan atau instansional/kelembagaan yang merasa memiliki semacam claim of rights secara bijak mengeluarkan anjuran untuk melarang penggunaan sirene secara eksesif, maka hal itu sangat dihargai,” tuturnya.

    Sebelumnya, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho membekukan sementara penggunaan sirene dan strobo saat pengawalan kendaraan pejabat negara. Irjen Agus juga melarang penggunaan sirene pada saat-saat tertentu, seperti pada saat azan berkumandang.

    Arahan Irjen Agus ini merespons positif kritik dan masukan masyarakat terkait pengawalan lalu lintas. Irjen Agus meminta jajarannya untuk mengedepankan humanisme sesuai program Polantas Menyapa yang digagasnya.

    “Saat sore atau malam atau adanya suara azan agar jangan menggunakan sirene,” kata Agus Suryonugroho, dalam keterangannya, Sabtu (19/9).

    Kakorlantas menekankan, penggunaan sirene hanya boleh dilakukan pada kondisi tertentu yang benar-benar membutuhkan prioritas.

    (amw/dhn)

  • Jakarta sudah miliki 49 masjid ramah anak

    Jakarta sudah miliki 49 masjid ramah anak

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat saat ini terdapat 49 masjid ramah anak se-DKI Jakarta dan jumlahnya akan terus ditingkatkan sebagai upaya membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

    “Kalau dari target yang diharapkan jumlah masjid dan mushala di DKI Jakarta, data dari BPS DKI Jakarta tahun 2024 terdapat di 3.920 masjid. Kemudian untuk masjid ramah anak belum banyak, ada 49 masjid se-DKI Jakarta,” kata Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Iin Mutmainnah di Jakarta, Senin.

    Iin dalam kegiatan “Sosialisasi Masjid Ramah Anak tingkat Provinsi DKI Jakarta” mengaku optimistis bisa mewujudkan masjid-masjid se-Jakarta ramah anak secara bertahap, salah satunya karena didukung Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta beserta jajaran di tingkat kota dan kabupaten.

    Tak hanya itu, masjid diharapkan dapat menjadi tempat yang membantu menghindarkan anak-anak dari pengalaman negatif seperti kekerasan verbal atau fisik yang dapat meninggalkan trauma.

    “Ini harus kerja sama oleh semua pihak, baik pengurus masjid, anggota masjid maupun jamaah masjid,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah Paling Terdampak

    BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah Paling Terdampak

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti potensi cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan dinamika atmosfer yang saat ini cukup kompleks berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, longsor, hingga gelombang tinggi.

    “Potensi hujan lebat hingga sangat lebat dengan angin kencang perlu diantisipasi masyarakat maupun pemerintah daerah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko banjir, longsor, maupun gelombang tinggi,” ujar Dwikorita dalam keterangan resminya, Jumat (12/9/2025).

    Faktor Pemicu Cuaca Ekstrem

    BMKG menjelaskan, sejumlah faktor atmosfer memicu kondisi ini, antara lain Dipole Mode Index (DMI) negatif, anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR), aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, Rossby ekuator, serta gelombang atmosfer frekuensi rendah.

    Selain itu, keberadaan bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia barat Bengkulu serta pola siklonik di Kalimantan Utara memperbesar potensi terbentuknya hujan lebat.

    BMKG memprakirakan pada periode 12 hingga 14 September, hujan lebat berpotensi terjadi di Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

    Sementara angin kencang berpeluang terjadi di Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

    Adapun pada 15 hingga 18 September, hujan deras diprediksi melanda Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Potensi angin kencang masih mengintai Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

    Banjir Besar di Bali Jadi ‘Warning’

    Cuaca ekstrem sebelumnya sudah memicu banjir dan longsor di Bali pada 9 hingga 10 September 2025. BNPB mencatat bencana terjadi di tujuh kabupaten/kota dengan lebih dari 120 titik banjir.

    Denpasar menjadi wilayah terparah dengan 81 titik genangan, disusul Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan 8 titik, serta Karangasem, Jembrana, dan Klungkung masing-masing 4 titik.

    BMKG melaporkan curah hujan harian ekstrem menjadi pemicu utama. Di Jembrana, intensitas hujan mencapai 385,5 mm per hari, disusul Tampak Siring 373,8 mm, Karangasem 316,6 mm, Klungkung 296 mm, dan Abiansemal 284,6 mm. Padahal, secara klimatologis, hujan di atas 150 mm/hari sudah masuk kategori ekstrem.

    Menurut Dwikorita, fenomena itu diperparah kondisi atmosfer yang labil serta faktor lingkungan, mulai dari sistem drainase yang tidak memadai hingga alih fungsi lahan yang mengurangi daya serap tanah.

    Dwikorita menegaskan, peringatan dini sudah dikeluarkan BMKG sejak 5 September melalui prospek cuaca sepekan, peringatan tiga harian, hingga pembaruan jam-jaman lewat sistem nowcasting. Pada periode 9-10 September saja, BMKG menerbitkan 11 kali pembaruan peringatan dini untuk Bali.

    Ia mengimbau masyarakat rutin memantau informasi resmi BMKG melalui aplikasi, media sosial, dan siaran televisi. Selain itu, langkah mitigasi seperti menjaga kebersihan drainase serta tidak membuang sampah sembarangan sangat diperlukan untuk mengurangi dampak genangan.

    “Dengan kesiapsiagaan dan mitigasi yang baik, kita bisa meminimalkan risiko bencana akibat cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung beberapa hari ke depan,” kata Dwikorita.

    (naf/naf)

  • Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Peringatkan Risiko Banjir dan Longsor di Sejumlah Daerah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 September 2025

    Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Peringatkan Risiko Banjir dan Longsor di Sejumlah Daerah Nasional 12 September 2025

    Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Peringatkan Risiko Banjir dan Longsor di Sejumlah Daerah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan risiko banjir dan tanah longsor di tengah potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia selama sepekan ke depan.
    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, dinamika atmosfer saat ini cukup kompleks dan dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi di berbagai daerah.
    “Dinamika atmosfer saat ini memicu potensi hujan lebat hingga sangat lebat, disertai angin kencang yang perlu diwaspadai masyarakat maupun pemerintah daerah. Cuaca ekstrem ini dapat meningkatkan risiko banjir, longsor, maupun gelombang tinggi,” ujar Dwikorita, dalam keterangan pers, Jumat (12/9/2025).
    Dwikorita menuturkan, terdapat sejumlah faktor atmosfer yang memicu kondisi ini.
    Fase Dipole Mode Index (DMI) negatif (-1,27) dan anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) bernilai negatif yang mendukung pembentukan awan hujan.
    “Keadaan ini diperkuat oleh aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, Rossby ekuator, serta gelombang atmosfer frekuensi rendah yang sedang aktif,” ucap dia.
    Tak hanya itu, bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia barat Bengkulu juga menciptakan konvergensi dan konfluensi angin, sementara pola siklonik di Kalimantan Utara turun memperbesar peluang hujan.
    Banjir dan longsor yang melanda Bali pada 9–10 September 2025 memperlihatkan dampak hidrometeorologi basah yang luar biasa.
    Laporan BNPB mencatat bencana terjadi di tujuh kabupaten/kota dengan lebih dari 120 titik banjir.
    Kota Denpasar menjadi wilayah dengan jumlah titik terbanyak, mencapai 81, disusul Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan 8 titik, Karangasem dan Jembrana masing-masing 4 titik, serta Klungkung di Kecamatan Dawan.
    “Curah hujan harian ekstrem yang menjadi pemicu utama banjir besar tersebut. Di Jembrana, curah hujan tercatat mencapai 385,5 mm dalam satu hari, disusul Tampak Siring 373,8 mm,” tutur dia.
    Kemudian Karangasem 316,6 mm, Klungkung 296 mm, dan Abiansemal 284,6 mm.
    Bahkan, beberapa titik lain seperti Denpasar Barat, Petang, Kerambitan, dan Padangbai juga mencatat curah hujan di atas 200 mm per hari.
    Padahal, secara klimatologis, hujan di atas 150 mm/hari sudah dikategorikan ekstrem.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Bencana di Jateng Selatan, Hujan Lebat Berisiko Turun 3 Hari ke Depan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 September 2025

    Waspada Bencana di Jateng Selatan, Hujan Lebat Berisiko Turun 3 Hari ke Depan Regional 10 September 2025

    Waspada Bencana di Jateng Selatan, Hujan Lebat Berisiko Turun 3 Hari ke Depan
    Tim Redaksi
    CILACAP, KOMPAS.com
    – Masyarakat di Jawa Tengah bagian selatan diimbau untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memperkirakan bahwa dalam beberapa hari ke depan, wilayah ini masih berpotensi mengalami hujan lebat.
    “Potensi hujan sedang hingga lebat diprakirakan masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, kepada wartawan pada Rabu (10/9/2025).
    Teguh menjelaskan bahwa potensi hujan ini dipicu oleh beberapa dinamika atmosfer.
    “Pantauan kami menunjukkan indeks Dipole Mode (DMI) negatif tercatat hingga minus 1,27, sehingga meningkatkan curah hujan di Indonesia bagian barat,” ujarnya.
    Selain itu, terdapat gelombang Rossby ekuatorial yang melewati Pulau Jawa, serta tekanan rendah di Samudera Hindia barat daya Sumatera.
    Data yang diperoleh pada Senin (8/9/2025) menunjukkan bahwa wilayah Cilacap sempat diguyur hujan dengan intensitas sedang sebesar 23 milimeter setelah sebelumnya mengalami cuaca relatif cerah hingga berawan.
    Pada Selasa (9/9/2025), curah hujan di wilayah perkotaan Cilacap tercatat 10 milimeter (kategori ringan), Sidareja sebesar 64 milimeter (kategori lebat), Dayeuhluhur 85 milimeter (kategori lebat), Cimanggu 135 milimeter (kategori sangat lebat), dan Maos 35 milimeter (kategori sedang).
    Dalam tiga hari ke depan, Teguh memprediksi arah angin akan bertiup dari timur hingga selatan dengan kecepatan 5-40 kilometer per jam.
    Suhu udara diperkirakan berkisar antara 24-32 derajat Celsius, dengan kelembapan udara mencapai 63-96 persen.
    Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DMI Jatim 2025-2030 Dilantik, JK Soroti Peran Masjid untuk Ekonomi Umat

    DMI Jatim 2025-2030 Dilantik, JK Soroti Peran Masjid untuk Ekonomi Umat

    Surabaya (beritajatim.com) – Pengurus Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur resmi dilantik di Gedung Islamic Center Surabaya pada Sabtu (6/9/2025), menandai awal masa khidmat 2025-2030.

    Acara pelantikan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Umum DMI sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.

    Ribuan undangan yang terdiri dari takmir masjid, pengurus masjid dari berbagai daerah di Jawa Timur, perwakilan PD DMI se-Jatim, serta berbagai organisasi Islam lainnya memadati lokasi acara. Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi DMI Jatim untuk menegaskan komitmen dalam memakmurkan masjid dan meningkatkan peran strategisnya di masyarakat.

    Dr. KH. Sudjak, M.Ag., terpilih sebagai Ketua DMI Provinsi Jawa Timur untuk periode 2025-2030 melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) yang digelar pada 25 Mei lalu di Hotel Aria Centra Surabaya. Pemilihan dilakukan secara aklamasi, mencerminkan kepercayaan dan dukungan penuh dari seluruh peserta Muswil terhadap kepemimpinan KH. Sudjak.

    Selain KH. Sudjak, Drs. H. Suhadi dilantik sebagai sekretaris dan Hj. Nur Syamsiah, S.H., M.H sebagai bendahara PW DMI Jatim.

    Dalam sambutan usai pelantikan, KH. Sudjak menekankan bahwa amanah ini adalah tanggung jawab besar untuk terus memakmurkan masjid dan memposisikannya sebagai pusat dakwah, pendidikan, serta penguatan ukhuwah Islamiyah.

    “Kita harus bergerak bersama, menjadikan DMI sebagai motor penggerak kemajuan umat di Jawa Timur,” tegas KH. Sudjak saat ditemui di Aula Islamic Center Surabaya.

    KH. Sudjak juga mengajak seluruh anggota PW DMI Jatim untuk lebih menekankan fungsi-fungsi masjid, khususnya di seluruh wilayah Jawa Timur. Program-program unggulan yang akan diprioritaskan meliputi Uang Kehormatan Imam Masjid (UKIM), Masjid Award yang sudah berjalan, serta pembentukan Ekosistem Industri Halal yang akan segera dijalankan.

    “Program-program ini adalah bagian dari upaya kita untuk meningkatkan kualitas dan peran masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam di Jawa Timur,” jelas KH. Sudjak.

    Sementara itu, Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla, dalam pidatonya menyoroti pentingnya peran masjid dalam memajukan ekonomi umat. Ia menekankan bahwa masjid seharusnya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan ekonomi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

    “Kemajuan beragama kita di Indonesia tercermin dari jumlah masjid yang terus bertambah. Masjid harus berfungsi bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kemajuan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

    JK menambahkan, DMI akan terus memberikan semangat kepada masyarakat untuk bergerak, bekerja, dan menjalankan ekonomi yang maju. Semangat dakwah juga harus berbicara tentang muamalah, bukan hanya tentang ibadah.

    Dengan pelantikan ini, PW DMI Jatim diharapkan dapat segera menjalankan program-programnya dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan umat Islam di Jawa Timur, khususnya dalam bidang keagamaan, sosial, dan ekonomi. (tok/kun)

  • Elemen masyarakat Tanah Abang gelar deklarasi damai jaga Jakarta

    Elemen masyarakat Tanah Abang gelar deklarasi damai jaga Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah elemen masyarakat di Tanah Abang, Jakarta Pusat, menggelar deklarasi damai untuk bersama-sama menjaga Jakarta dari perusak dan pelaku anarkis.

    Ratusan masyarakat Tanah Abang itu berkumpul di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin siang, untuk menyerukan perdamaian dan bersama-sama mengutuk tindakan anarkis yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

    Ketua Rumah Guyub Tenabang Heru di Jakarta, Senin, mengatakan deklarasi damai itu bertujuan menjaga Jakarta dari para pelaku anarkis yang telah menyusup ke dalam massa unjuk rasa.

    “Aksi pada siang hari ini bentuk keprihatinan masyarakat Tanah Abang yang dirusak orang yang anarki dan ini perlawanan kami,” kata Heru.

    Menurut dia, unjuk rasa yang digelar sejumlah elemen masyarakat memang perlu dilakukan untuk mengingatkan pemerintah supaya kembali ke jalur yang benar.

    Akan tetapi, lanjut dia, tindakan anarkis berupa perusakan di sejumlah tempat umum tidak dibenarkan, dan tindakan tersebut yang ditentang oleh warga Tanah Abang.

    “Kami akan melawan siapa pun yang merusak Jakarta. Dan kami akan konsolidasi lintas ormas dan tokoh masyarakat dalam menyikapi situasi Jakarta seperti saat ini,” ujar Heru.

    Sejumlah elemen masyarakat saat menggelar deklarasi damai di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025). ANTARA/Khaerul Izan.

    Sementara itu, Tokoh Betawi Jakarta Dedi Sukur mengajak masyarakat untuk bersatu menjaga Kota Jakarta agar tetap kondusif dan aman, serta tidak lagi dirusak oleh penyusup.

    “Masyarakat untuk bersatu menjaga kampungnya sendiri, ini menyangkut stabilitas. Maka kami menolak segala jenis kekerasan dan anarkisme,” seru Dedi.

    Dalam kegiatan deklarasi damai tersebut, sejumlah elemen masyarakat, di antaranya RW, LMK, Dewan Kota, Jakmania, MUI, DMI, dan Karang Taruna bersepakat untuk menjaga Jakarta dari perusak.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres Gresik Tindak Tegas Kerumunan Massa Pengganggu Kamtibmas

    Polres Gresik Tindak Tegas Kerumunan Massa Pengganggu Kamtibmas

    Gresik (beritajatim.com) – Aparat Kepolisian Resort (Polres) Gresik menindak tegas kerumunan massa yang mengganggu keamanan ketertiban masyarakat, atau kamtibmas di beberapa titik di wilayah Gresik. Tindakan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga kondusifitas serta mencegah potensi gangguan yang menimbulkan anarkisme.

    Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan, petugas gabungan dari polres, TNI, Satpol PP, perguruan silat, ormas serta warga dilibatkan dalam pengamanan kamtibmas. “Kami telah memerintah jajaran Polsek di wilayah Gresik melibatkan semua unsur menjaga keamanan serta kondusifitas di wilayah masing-masing,” katanya, Senin (1/9/2025).

    Selain melibatkan semua unsur eleman masyarakat, lanjut dia, Polres Gresik juga menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) Gresik turut serta melakukan himbauan terhadap masyarakat supaya tidak menciptakan kerumunan yang bisa mengundang massa. “Dari himbauan DMI itu, kami mohon orang tua tetap mengawasi anak-anaknya agar tidak keluar malam hari yang tidak jelas kegiatannya,” ujarnya.

    AKBP Rovan menegaskan terkait dengan situasi saat ini. Pihaknya tidak akan segan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran serupa ke depan. “Masyarakat wajib mematuhi aturan dan menjaga ketertiban lingkungan. Kerumunan tanpa izin, apalagi mengganggu warga, tidak bisa ditoleransi,” paparnya.

    Perwira menengah Polri ini juga menggelorakan tagline ‘Jaga Gresik Damai’ yang digelorakan di semua lapisan masyarakat demi terciptanya kondusifitas di wilayah hukum Polres Gresik. “Melalui tagline tersebut kami berharap kondisi Gresik yang sudah tenang jangan sampai disusupi orang yang tidak bertanggungjawab,” pungkas Rovan. [dny/kun]

  • Dorong Keberlanjutan, Pegadaian Dukung Kompetisi Masjid Eco-Friendly

    Dorong Keberlanjutan, Pegadaian Dukung Kompetisi Masjid Eco-Friendly

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pegadaian senantiasa berkomitmen dan fokus terhadap keberlanjutan untuk masyarakat. Salah satunya dibuktikan melalui dukungan Pegadaian dalam penyelenggaraan Kompetisi Masjid Eco-Friendly.

    Kegiatan ini mendapat perhatian penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Puncak kegiatan ditandai dengan pengumuman tiga masjid terbaik yang berhasil menjadi inspirasi dalam penerapan prinsip keberlanjutan. Masjid Jami Miftahul Jannah, Cakung, Jakarta Timur, diumumkan sebagai juara utama dan menerima langsung Piala Gubernur DKI Jakarta dari Gubernur Pramono Anung dalam seremoni penghargaan di Balai Kota pada akhir bulan Juni lalu (26/6/2025).

    Adapun kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menjadikan masjid tidak hanya sebagai pusat spiritual, melainkan sebagai pionir gerakan lingkungan hidup di perkotaan, selaras dengan yang disampaikan oleh Gubernur Pramono Anung.

    “Karena sekarang ini untuk bisa menjadi ramah itu enggak gampang dalam tekanan dunia global yang seperti ini, perang dan sebagainya. Sehingga dengan memikirkan sekali lagi saya mengucapkan selamat,” ujar Pramono dalam keterangan tertulis, Senin (28/7/2025).

    Selain Masjid Jami Miftahul Jannah sebagai juara pertama, Masjid Agung Sunda Kelapa dan Masjid Asy Syifa RSCM masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga. Kompetisi ini menarik antusiasme yang sangat tinggi, lebih dari 50 masjid Jakarta berpartisipasi, dengan penilaian berdasarkan delapan kriteria ramah lingkungan, mulai dari limbah hingga energi dan pemberdayaan masyarakat.

    “Kami di Pegadaian percaya bahwa keberlanjutan adalah bagian dari iman dan tindakan nyata. Dukungan kami terhadap program ini adalah cerminan dari komitmen Pegadaian untuk MengEMASkan Indonesia, bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga melalui gerakan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Executive Vice President PT Pegadaian, Rully Yusuf.

    Tak hanya itu, kompetisi ini juga menjadi bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun ke-478 DKI Jakarta, yang ingin menekankan semangat kolaborasi dalam membangun Jakarta sebagai kota yang inklusif, hijau, dan spiritual. Bukan hanya penilaian dari segi fisik, aspek sosial, inovasi, dan keberlanjutan juga menjadi sorotan utama tim juri dalam menentukan pemenang.

    Selain mendukung Kompetisi Masjid Eco-Friendly, Pegadaian pada awal tahun 2025 juga menjalankan Program Cuci Karpet Masjid Gratis di 50 masjid yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Program ini merupakan bentuk kepedulian Pegadaian dalam mempersiapkan rumah ibadah agar layak menyambut jamaah pada Hari Raya Idul Fitri.

    Karpet masjid merupakan bagian penting dalam ibadah umat Islam, melalui pembersihan profesional yang higienis, Pegadaian membantu memastikan bahwa masjid-masjid ini tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga nyaman secara spiritual. Program ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen Pegadaian terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin 11, yakni Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Masjid yang bersih dan sehat mencerminkan lingkungan yang layak huni dan mendukung kualitas hidup masyarakat.

    Lebih jauh, Pegadaian percaya bahwa setiap kontribusi, sekecil apa pun, bisa menjadi bagian dari kebaikan yang lebih besar. Melalui Program Pegadaian Peduli Masjid, Pegadaian hadir bukan dengan pelayanan, tapi dengan ketulusan dalam membantu masyarakat melaksanakan ibadah dengan hati yang tenang dan tempat yang layak.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]