Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Mbak Wali dan Ning Faiqoh Berikan Paket Bantuan Pangan Kepada Balita Stunting di Kelurahan Gayam

    Mbak Wali dan Ning Faiqoh Berikan Paket Bantuan Pangan Kepada Balita Stunting di Kelurahan Gayam

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad memberikan paket bantuan pangan secara simbolis kepada 3 balita stunting yang ada di Kelurahan Gayam, Rabu (28/5/2025).

    Saat berbincang untuk mengetahui kondisi para balita, Mbak Wali juga menitipkan pesan kepada ibu balita agar paket bantuan pangan ini dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mendukung tumbuh kembang balita. “Bahan pangan ini bisa diolah dan dikreasikan, dibuat menarik agar si anak mau makan. Semoga para balita ini selalu sehat dan tumbuh kembangnya baik,” terangnya.

    Wali Kota Kediri menambahkan, dalam paket bantuan pangan Gemarikan ini juga tersedia contoh menu olahan yang mudah, namun tetap mempertimbangkan prinsip pangan yang B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman). Lalu perlu diperhatikan juga tata cara penyimpanan bahan pangan ini apabila tidak segera habis.

    “Perhatikan masa simpan bahan pangan ini, apabila sudah mendekati masa kadaluwarsa segera diolah dan dikonsumsi. Jaga selalu kebersihan dan kesehatan, serta rutin datang ke posyandu,” pesannya.

    Perlu diketahui, para balita stunting tersebut diberikan bantuan makanan tambahan berbahan baku ikan yakni 2 pak Abon Ikan Tuna Kemasan 100 gram, 2 pak Bakso Ikan Lele kemasan 250 gram, 1 pak Otak-otak Ikan Lele 500 gram, 1 pak Ikan Lele Marinasi 700 gram, dan 1 pak Ikan Gurame marinasi 500 gram.

    Selain itu, juga diberikan makanan pendamping (MPASI) yakni 1 pak beras kemasan 3 kg, 1 pak daging ayam beku kemasan 1 kg, 1 pak telur ayam ras kemasan 1 kg, 1 pak nugget ayam kemasan 250 gram, 1 bungkus kacang hijau kemasan 1 kg, 1 bungkus wortel segar kemasan 500 gram, 4 bungkus agar-agar instan, serta 4 bungkus fiber cream.

    Turut mendampingi Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Muhammad Ridwan, Kepala DP3AP2KB Arief Cholisudin Yuswanto, Kepala Bappeda Chevy Ning Suyudi, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri, Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono, Lurah Gayam Andri, kader kesehatan dan warga. [nm/ian]

  • Mbak Wali Vinanda dan Gus Qowim Jamin Kesehatan Masyarakat Kota Kediri

    Mbak Wali Vinanda dan Gus Qowim Jamin Kesehatan Masyarakat Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Peningkatan kualitas kesehatan menjadi salah satu fokus Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin dalam memimpin Kota Kediri. Salah satunya melalui penandatangan perjanjian kerjasama penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Kota Kediri yaitu pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang tidak dicakup Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Untuk yang pertama bekerjasama dengan RS Bhayangkara Kediri.

    Wali Kota Kediri mengungkapkan kesehatan merupakan salah satu sektor prioritas yang menjadi bagian dari Nawa Cita Persiden Prabowo. Oleh karena itu, pemerintah sangat concern memberikan program jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Baik melalui berbagai program kebijakan dan juga melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan. Namun ada beberapa layanan Kesehatan yang tidak bisa diklaim dengan JKN.

    Oleh karena itu Pemerintah Kota Kediri hadir memberikan jaminan pelayanan kesehatan di luar cakupan JKN pada seluruh warganya. Pelayanan yang diberikan antara lain, IGD di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut, rawat inap kelas 3 di RSUD, kecelakaan tunggal yang bukan kategori kecelakaan kerja yang tidak terlaporkan di kepolisian.

    Lalu gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol, gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri, pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah yang tidak dibiayai oleh pemerintah pusat. Serta pelayanan kesehatan akibat tindak pidana penganiayaan, kekerasan seksual, korban terorisme, dan tindak pidana perdagangan orang.

    “Ini adalah komitmen saya dan Gus Qowim untuk memberikan layanan kesehatan yang prima kepada masyarakat. Jadi kesehatan masyarakat Kota Kediri ini sudah terjamin. Kesehatan ini salah satu pondasi untuk mewujudkan Kota Kediri yang lebih baik dan MAPAN,” ujar wali kota termuda ini, Rabu (28/05/2025).

    Mbak Wali menambahkan apabila tidak masuk dalam kriteria kegawatdaruratan, pihak rumah sakit tetap wajib memberikan pelayanan kesehatan. Seperti, untuk pelayanan di IGD dilakukan penanganan, observasi dan pelayanan penunjang untuk kepentingan penegakan diagnosa. Selanjutnya, apabila menurut dokter penanggung jawab (DPJP) tidak termasuk dalam kasus gawat darurat maka pasien tersebut dilakukan penanganan kegawatdaruratan disertai dengan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan untuk penegakan diagnosa, dan pasien dipulangkan dengan terapi maksimal untuk tiga hari dan dianjurkan untuk berkunjung ke FKTP tempat pasien tersebut terdaftar.

    Terakhir, apabila menurut DPJP termasuk gawat darurat dan memerlukan rawat inap, tetapi pelayanannya tidak bisa ditanggung oleh BPJS, maka pasien tersebut dilakukan penanganan kegawatdaruratan disertai dengan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan untuk penegakan diagnosa dan apabila keadaan pasien aman dalam transportasi selama proses rujukan, segera dirujuk di Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah yaitu RSUD Gambiran dan RSUD Kilisuci untuk pelayanan rawat inap.

    Rumah Sakit yang bekerjasama bisa memberikan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan kepada pasien, dengan persyaratan memiliki Dokumen Kependudukan sebagai warga Kota Kediri selambatnya dalam waktu 1 x 24 jam kerja sejak pasien masuk.

    “Saat ini kita telah bekerjasama dengan RS Bhayangkara Kota Kediri untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar tanggunggan JKN. Pembiayaannya dapat diklaim pada Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan. Ke depan secara bertahap kita juga akan bekerjasama dengan rumah sakit dan klinik kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan yang sama,” jelas Mbak Wali Vinanda. [nm/ian]

  • Apresiasi Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Kak Seto: Semua Anak Berubah Ingin Jadi TNI
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        28 Mei 2025

    Apresiasi Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Kak Seto: Semua Anak Berubah Ingin Jadi TNI Denpasar 28 Mei 2025

    Apresiasi Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Kak Seto: Semua Anak Berubah Ingin Jadi TNI
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menilai program
    pendidikan berkarakter
    yang digagas Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , berhasil untuk perkembangan psikologi anak.
    Program tersebut mampu mengubah sikap dan karakter anak. Bahkan, ada anak yang sebelumnya bercita-cita jadi dokter, berubah ingin menjadi anggota TNI.
    “Sekarang tanya kepada anak dan lihat hasilnya, ternyata sangat cocok. Bahkan semua anak yang ingin menjadi dokter,
    lawyer
    , YouTuber berubah kok, ingin jadi anggota TNI. Alasannya apa? Mencintai Tanah Air, disiplin, jadi percaya diri, dan sebagainya,” kata
    Kak Seto
    di Denpasar, Bali, pada Rabu (28/5/2025).
    Ia mengungkapkan, anak-anak yang mengikuti program tersebut banyak yang mengaku senang dan merasa bangga.
    “Kami diizinkan untuk melihat juga dan suara anak juga menyatakan sangat bangga, sangat senang karena hidupnya teratur dan tetap diberikan waktu untuk tetap belajar,” kata dia.
    Meski diklaim sukses, Kak Seto mengatakan program mengirim anak bermasalah ke barak militer tersebut tidak serta-merta bisa diterapkan di provinsi lain.
    Menurutnya, setiap provinsi harus memiliki program tersendiri sesuai karakter kedaerahan setempat. Asalkan, bisa mengatasi persoalan anak bermasalah dan mengubah mereka menjadi lebih baik.
    “Kan ini sudah di semacam
    treatment
    oleh pendidikan nonformal di barak, dan apapun itu mau barak militer. Kalau gubernur DKI kan ke perpustakaan, ke gelanggang olahraga, ke alam bebas, monggo silakan. Pilihan masing-masing dari pemda, tapi arahnya demi kepentingan terbaik anak dan tetap ramah anak. Kami lihat bahwa Kang Dedi Mulyadi sudah cukup bijak, ada melibatkan unsur Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perlindungan Anak untuk mengobrol,” kata dia.
    Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjalankan program
    Pendidikan Berkarakter
    Bela Negara dalam rangka mendidik anak-anak “nakal” di Jawa Barat.
    Program tersebut bekerja sama dengan Kodam III Siliwangi.
    Di sisi lain, program ini juga tak luput dari kritik sejumlah pihak.
    Salah satunya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (
    KPAI
    ) yang mendesak Dedi Mulyadi agar menghentikan program pengiriman siswa bermasalah ke barak militer.
    Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, menegaskan, penghentian program tersebut harus dilakukan hingga ada evaluasi mengenai pelaksanaan dan dampaknya terhadap anak-anak.
    “Kami sudah menyampaikan hasil pengawasan kemarin kepada pemerintah daerah. Dan hasil pengawasan kita itu pertama agar program ini untuk sementara dihentikan, sampai dilakukan evaluasi terutama terkait regulasi,” ujar Jasra saat dilansir dari
    Kompas.com
    , Senin (26/5/2025).
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angka Stunting di Tuban Turun Drastis Jadi 11,3 Persen Berkat Kolaborasi Lintas Sektor

    Angka Stunting di Tuban Turun Drastis Jadi 11,3 Persen Berkat Kolaborasi Lintas Sektor

    Tuban (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban mencatat keberhasilan signifikan dalam menurunkan angka stunting. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis Kementerian Kesehatan, angka stunting di Kabupaten Tuban turun menjadi 11,3 persen. Penurunan ini diumumkan pada Rabu (28/5/2025).

    Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya penurunan stunting tersebut.

    “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Penurunan stunting ini adalah hasil dari kolaborasi luar biasa lintas sektor, baik pemerintah kabupaten, kecamatan sampai di tingkat desa, stakeholder terkait, dan semua elemen masyarakat. Semuanya patut mendapat apresiasi,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Lindra.

    SSGI 2024 mencatat prevalensi stunting di Tuban menurun tajam dari 25,1 persen pada 2021 menjadi hanya 11,3 persen pada 2024. Di tingkat provinsi, angka stunting Jawa Timur turun dari 19,2 persen menjadi 14,7 persen.

    “Keberhasilan ini merupakan wujud nyata dari kerja bersama dan komitmen kuat yang terus dikawal oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tuban,” imbuhnya.

    Mas Lindra menegaskan bahwa upaya Pemkab Tuban tidak hanya fokus pada intervensi gizi langsung, tetapi juga mencakup edukasi, perbaikan lingkungan, dan pola asuh anak yang baik.

    “Saya menyampaikan terima kasih kepada Tim TPPS, OPD terkait, para camat, kepala desa, PKK, tenaga kesehatan, kader posyandu, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen yang bergerak bersama dari hulu ke hilir. Ini adalah kerja kolaboratif yang nyata, dan harus terus kita jaga,” lanjutnya.

    Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Dra. Esti Surahmi, Apt., menambahkan bahwa penurunan dari 17,8 persen menjadi 11,3 persen dalam setahun adalah pencapaian luar biasa.

    “Berbagai program telah dilakukan, termasuk edukasi gizi kepada remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan balita,” ungkap Esti Surahmi.

    Ia juga menekankan pentingnya penguatan sanitasi dengan menjadikan Kabupaten Tuban sebagai wilayah layak Open Defecation Free (ODF).

    “Alhamdulillah, ini hasil dari kerja hebat bersama. Tapi perjuangan belum selesai. Kita harus terus menjaga momentum ini dan memperkuat pencegahan sejak dini,” pungkasnya. [dya/beq]

  • KAI rutin adakan pelatihan keamanan pangan untuk pelaku usaha

    KAI rutin adakan pelatihan keamanan pangan untuk pelaku usaha

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta rutin mengadakan pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji (KPSS) pada pemilik usaha makanan dan minuman di area stasiun operasional Daop 1 untuk memastikan keamanan produk yang mereka jual.

    “Dengan pelatihan ini, KAI ingin menjamin bahwa makanan dan minuman yang dijual di area stasiun aman dikonsumsi serta memenuhi standar kesehatan. Ini juga sebagai upaya meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap layanan kami,” ujar Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, di Jakarta, Rabu.

    Adapun kegiatan pelatihan melibatkan perwakilan KAI Services dan tim dari Unit Kesehatan Daop 1, tim suku dinas kesehatan serta puskesmas. Materi pelatihan mencakup higiene perorangan, sanitasi lingkungan, potensi cemaran pangan, serta prosedur penyajian makanan yang memenuhi standar kesehatan.

    Peserta yang dinyatakan lulus akan memperoleh Sertifikat Pelatihan KPSS yang dapat diverifikasi secara daring melalui situs resmi Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

    Pelatihan semacam ini diselenggarakan secara rutin dan gratis sebagai bentuk kolaborasi antara KAI dan instansi terkait untuk meningkatkan kualitas layanan di lingkungan stasiun.

    Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji (KPSS) Batch II Tahun 2025 diadakan di Ruang Rapat Jayakarta, Kantor Daop 1 Jakarta pada Selasa (27/5), diikuti para tenant di bidang usaha makanan dan minuman di wilayah operasional Daop 1.

    Dalam sambutannya, Plt. Manajer Kesehatan Daop 1 Jakarta, Muhammad Wahyu Santoso, mengatakan pelatihan ini menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit bawaan makanan serta mendukung ekosistem makanan yang aman dan sehat di stasiun.

    Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Novita Suprapto Wati menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari Standar Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan pembekalan menyeluruh kepada para penjamah pangan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Razia Prostitusi Warung Remang-remang di Madiun, Satu PSK Positif HIV dan Satu Sifilis
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 Mei 2025

    Razia Prostitusi Warung Remang-remang di Madiun, Satu PSK Positif HIV dan Satu Sifilis Surabaya 27 Mei 2025

    Razia Prostitusi Warung Remang-remang di Madiun, Satu PSK Positif HIV dan Satu Sifilis
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com
    – Tim gabungan Pemkab Madiun melakukan razia praktik prostitusi di warung remang-remang pada Senin (26/5/2025) malam.
    Razia yang melibatkan Satpol PP, dinas kesehatan, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah, dan Dinas Sosial Kabupaten Madiun ini menemukan satu pekerja seks komersial (PSK) positif HIV/AIDS dan satu lainnya menderita sifilis.
    Kabid Penegakan Produk Hukum Daerah (PPHD) Satpol PP Kabupaten Madiun, Danny Yudi Satriawan, menjelaskan bahwa razia ini bertujuan untuk mencegah penularan HIV/AIDS di Kabupaten Madiun.
    “Kami menyasar sejumlah warung-warung remang yang terindikasi menjajakan PSK. Wilayah yang kami sasar yakni sekitar GOR Pangeran Timur, Mejayan, dan eks lokalisasi Pasar Muneng, Pilngkenceng,” ungkapnya.
    Dari razia tersebut, dua pelaku usaha warung remang-remang dan enam PSK berhasil diamankan.
    “Setelah kami lakukan pemeriksaan, satu positif HIV dan satu sifilis,” tambah Danny.
    Setelah temuan tersebut, Satpol PP menyerahkan dua PSK yang terinfeksi kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk penanganan dan pengobatan lebih lanjut.
    Danny menegaskan bahwa Satpol PP akan rutin menggelar razia untuk memberantas praktik prostitusi dan menjaring orang-orang yang terjangkit HIV agar segera mendapatkan penanganan.
    Koordinator Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Agung Dodik Pujianto, memastikan bahwa kedua PSK yang terjaring razia tersebut adalah kasus baru.
    “Dari hasil rapid test, terdapat satu PSK positif HIV dan satu orang positif penyakit sifilis atau Raja Singa. Keduanya terlihat sehat secara fisik, sehingga dimungkinkan mereka baru berada di stadium awal terjangkit HIV maupun sifilis,” ungkap Agung.
    Setelah dinyatakan positif terjangkit
    penyakit menular seksual
    , data kedua PSK yang berasal dari Mejayan dan Gemarang akan diberikan ke puskesmas masing-masing untuk mendapatkan pengobatan.
    Selain itu, puskesmas diharapkan melakukan pelacakan terkait potensi penyebaran ke orang lain, mengingat kedua PSK tersebut telah berhubungan badan dengan berganti-ganti pasangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 11.323 warga Jakarta Utara terjangkit Tuberkulosis pada 2024

    11.323 warga Jakarta Utara terjangkit Tuberkulosis pada 2024

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 11.323 warga Jakarta Utara terjangkit Tuberkulosis atau TBC pada 2024 sehingga perlu keterlibatan semua sektor dalam menanggulangi penyakit ini.

    “Pada tahun 2024 ditemukan 11.323 kasus TBC dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di Jakarta Utara,” kata Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara sudah membentuk “Kampung Siaga TBC” sebagai upaya dalam mengatasi penyebaran penyakit menular tersebut.

    “Kami berharap ‘Kampung Siaga TBC’ dapat bergerak dalam menangani kasus ini sehingga, masyarakat Jakarta Utara selalu sehat dan terhindar dari penyakit,” ungkapnya.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Ratna Sari mengatakan, ribuan kasus yang ditemukan pada tahun 2024 di Jakarta Utara telah berhasil dilakukan pengobatan sebesar 82 persen.

    “Angka ini mendekati target nasional di angka 90 persen,” kata dia.

    Pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi masalah penyakit menular ini.

    “Mari kita basmi TBC bersama-sama. Saya juga berharap masyarakat bisa terus tanggap, peduli, dan mencegah penyakit untuk mencapai eliminasi TBC di 2030,” tegasnya.

    Ketua RW 03, Kelurahan Rawa Badak Selatan Muhtar mengaku sangat mendukung upaya penanggulangan kasus TBC.

    Ia menyebutkan di wilayahnya ditemukan ada 22 kasus penderita TBC dan masalah ini harus ditangani secara serius agar tidak semakin meluas.

    “Kami ingatkan kepada masyarakat untuk tidak berlebihan terhadap penderita TBC tapi tetap dirangkul agar mereka cepat pulih,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakut optimalkan upaya pencegahan Tuberkulosis

    Jakut optimalkan upaya pencegahan Tuberkulosis

    Jakarta (ANTARA) –

    Pemerintah Kota Jakarta Utara mengoptimalkan upaya mengatasi dan mencegah Tuberkulosis atau TBC di wilayah tersebut dalam Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2025.

    “TBC masih menjadi masalah kesehatan di dunia bahkan Indonesia menjadi negara kedua tertinggi,” kata Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat saat Peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia Tahun 2025 di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan, peringatan ini sebagai momentum untuk pengingat bagi semua bahwa penyakit penular ini harus dilakukan percepatan penanggulangan penyakit ini.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara melalui Suku Dinas Kesehatan setempat sudah melakukan berbagai upaya. Da mencontohkan adanya pembentukan “Kampung Siaga TBC” di wilayah Jakarta Utara.

    “Saat ini sudah ada 33 RW di 31 kelurahan yang memiliki Kampung Siaga TBC,” kata dia.

    Dia berharap “Kampung Siaga TBC” ini dapat terus dijalankan secara terpadu dan terukur seperti meningkatkan jumlah skrining atau pemeriksaan, pemberian terapi pencegahan dan sebagainya.

    Ia juga berharap masyarakat, khususnya RW yang telah terbentuk “Kampung Siaga TBC” dapat bergerak dan bekerjasama dalam menangani kasus ini.

    “Sehingga, masyarakat Jakarta Utara selalu sehat dan terhindar dari penyakit,” kata dia.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Ratna Sari menambahkan, peringatan Hari TBC Sedunia Tingkat Kota Jakarta Utara diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk pemeriksaan kesehatan paru-paru.

    Kemudian, dialog interaktif seputar TBC dengan menghadirkan dua narasumber berkompeten yakni, Betty Nababan yang menyampaikan materi terkait “Optimalisasi Kampung Siaga TBC” dan Haruyuki Dewi Faisal yang membahas tentang “Infeksi Laten TBC”.

    “Kami juga sekaligus mencanangkan 12 RW ‘Kampung Siaga TBC’ terdiri dari lima RW di Kelurahan Pluit, enam RW di Kelurahan Koja, dan satu RW di Kelurahan Marunda,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Job Fair di Cikarang Membeludak, Sejumlah Pelamar Pingsan

    Job Fair di Cikarang Membeludak, Sejumlah Pelamar Pingsan

    Jakarta

    Pengunjung job fair yang digelar di salah satu universitas di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), membeludak. Bahkan ada beberapa pelamar kerja yang pingsan.

    “Iya, membeludak, tapi secara umum tertangani. Pagi sempat ada kepadatan, tapi secara umum tertangani dengan baik,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa saat dihubungi, Selasa (27/5/2025).

    Mustofa mengatakan pelamar yang datang ke job fair tersebut tembus 25 ribu orang. Beberapa pelamar ada yang pingsan lantaran kondisi padat.

    “Dari informasi, memang ada beberapa orang yang pingsan. Tadi kalau penyampaian Pak Bupati, ada 25 ribu lebih (pelamar datang),” ujarnya.

    Mustofa mengatakan ratusan personel gabungan sudah disiagakan di lokasi job fair. Saat ini kondisi di lokasi sudah kondusif.

    “Kalau pengamanan kita melibatkan 311 personel gabungan Polres, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes, dan sekuriti sekitaran Jababeka. Kondisi saat ini sudah kondusif. Arus lalu lintas juga sudah mencair,” tuturnya.

    (wnv/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lapor Mbak Wali 112 Resmi Diluncurkan, Warga Kediri Kini Bisa Lapor Darurat 24 Jam Nonstop

    Lapor Mbak Wali 112 Resmi Diluncurkan, Warga Kediri Kini Bisa Lapor Darurat 24 Jam Nonstop

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memimpin Apel Siaga Lapor Mbak Wali 112 pada Selasa (27/5/2025), sekaligus menandai peluncuran resmi Program Lapor Mbak Wali 112.

    Dalam apel tersebut, Vinanda yang akrab disapa Mbak Wali menyematkan pin kepada petugas 112 sebagai tanda simbolis pelepasan tugas. Petugas yang hadir antara lain dari Damkar, Satpol PP, Dishub, BPBD, Dinas Kesehatan, dan operator Call Center 112.

    Program ini merupakan wujud nyata komitmen Mbak Wali Vinanda dan Wakil Wali Kota Qowimuddin dalam membangun pelayanan publik yang responsif, cepat, dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat. Selaras dengan visi misi MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni) serta mendukung Sapta Cita kelima, yaitu Smart Living.

    “Alhamdulillah pagi ini kita bisa berkumpul untuk memulai langkah baru dalam perjalanan pelayanan publik di Kota Kediri. Kita resmi meluncurkan program Lapor Mbak Wali 112. Sebuah layanan pengaduan masyarakat yang aktif 24 jam penuh, responsif, dan terintegritas,” ujar Mbak Wali dalam pidatonya.

    Masyarakat dapat menggunakan layanan ini secara gratis, bahkan saat ponsel dalam kondisi terkunci. Selain melalui panggilan telepon ke 112, pengaduan juga dapat disampaikan lewat media sosial Instagram resmi @lapormbakwali112.

    Layanan ini memungkinkan pelaporan beragam masalah, mulai dari kebakaran, kecelakaan, gangguan keamanan, kondisi medis darurat, hingga persoalan non-darurat seperti sampah menumpuk, fasilitas umum rusak, saluran air terganggu, pohon tumbang, dan keluhan sosial lainnya.

    Warga hanya perlu menghubungi 112, dan operator akan segera merespons laporan yang masuk. Layanan ini hadir sebagai bentuk penyederhanaan dan integrasi lintas sektor dalam satu sistem terpadu.

    Wali Kota Vinanda menekankan bahwa call center 112 bukan sekadar nomor darurat, melainkan jembatan harapan antara masyarakat dan pemerintah.

    “Lebih dari itu, Lapor Mbak Wali 112 juga hadir sebagai simbol sinergi lintas sektor. Menyatukan berbagai layanan call center dari berbagai instansi ke dalam satu pintu, satu nomor, dan satu sistem terpadu,” ungkapnya.

    Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan layanan ini secara bijak dan tidak main-main. Efektivitas layanan sangat bergantung pada kerja sama tim, komando, dan koordinasi yang baik antarpersonel lapangan dan petugas call center.

    “Satu laporan bisa menyelamatkan banyak warga. Satu tindakan kecil dapat membawa perubahan besar. Serta satu respon cepat dapat menumbuhkan kepercayaan yang langgeng,” tegasnya.

    Untuk petugas, ia berpesan agar tetap melayani dengan hati, melaporkan dengan transparan, dan menjunjung tinggi kerja sama lintas OPD.

    “Perlu diingat Lapor Mbak Wali 112 bukan hanya sekedar sistem tetapi wajah pelayanan kita kepada masyarakat. Mari kita jalankan amanah ini dengan semangat dan ketulusan,” ujar Mbak Wali.

    Peluncuran ini turut dihadiri Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. [nm/beq]