Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Pedagang hewan kurban sebut daya beli masyarakat menurun

    Pedagang hewan kurban sebut daya beli masyarakat menurun

    Jakarta (ANTARA) – Pedagang hewan kurban di Jagakarsa, Jakarta Selatan menyebutkan daya beli masyarakat untuk membeli hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025 mengalami penurunan.

    “Tahun ini sengaja kita kurangi stoknya mengingat daya beli masyarakat belakangan cenderung menurun,” kata pedagang hewan kurban, Nur Wahid saat ditemui di Jakarta, Kamis.

    Hingga saat ini, hewan kurban jenis sapi yang telah terjual sebanyak 70 persen dari 90 ekor sapi yang dijualnya.

    “Target sampai lebaran itu 90 ekor harus habis,” ujarnya.

    Namun, hal itu berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang bisa menjual sebanyak 100 ekor sapi.

    Adapun per harinya, biasa terjual tiga hingga empat ekor sapi dengan satuannya dijual mulai dari Rp21 juta/ekor (sapi Bali) hingga Rp100 juta (seperti sapi PO). Rata-rata pembeli berasal dari Depok dan Jakarta Selatan.

    Kendati demikian, pihaknya tetap mengutamakan kualitas dan kesehatan sapi yang dijualnya dengan menggandeng Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan.

    “Pemeriksaan ini sebagai bahan untuk pembelajaran kita juga, mulai dari mengetahui apa yang kurang seperti kualitas kandang atau pakan,” ujarnya.

    Dia berharap adanya pemeriksaan itu bisa menyasar ke pedagang lainnya agar pengetahuan mengenai kualitas hewan kurban yang diperjualbelikan.

    Sebanyak 6.500 ekor hewan kurban sudah diperiksa kesehatannya oleh Sudin KPKP Jakarta Selatan dalam pada periode 15-28 Mei 2025.

    Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari kesehatan hewan, umur hewan serta pertumbuhan gigi dan tanduk.

    Ribuan hewan itu diperiksa dari 53 lokasi dan sudah dinyatakan sehat, layak kurban dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Covid-19 Kembali Meneror, Seberapa Mengerikan? – Page 3

    Covid-19 Kembali Meneror, Seberapa Mengerikan? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Setelah lima tahun lalu memorak-porandakan dunia, Covid-19 kembali meneror. Sejumlah negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong, kembali diserang virus mematikan itu. Tidak terkecuali di Indonesia.

    Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Profesor Tjandra Yoga Aditama, menyampaikan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di negara tetangga, seperti Thailand yang kembali mencatat ribuan kasus dan kematian dalam waktu singkat, harus menjadi alarm bagi Indonesia.

    “Sudah ada sekolah di Samut Prakan, Thailand, yang kembali menerapkan pembelajaran daring karena peningkatan kasus. Ini menjadi alarm bahwa Covid-19 belum sepenuhnya hilang,” ujar Tjandra dilansir Antara, Rabu, 4 Juni 2025.

    Pemerintah Thailand mengumumkan penutupan sementara sekolah dan kembali menerapkan pembelajaran online setelah lonjakan kasus Covid-19 terjadi di penghujung Mei 2025. Dalam kurun waktu 25–31 Mei 2025, tercatat sebanyak 65.880 kasus baru dan 3 kematian akibat infeksi SARS-CoV-2.

    Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsuthin, menyatakan bahwa angka tersebut menandai titik puncak kasus Covid di Thailand tahun ini, namun masyarakat tetap diminta untuk waspada karena penularan masih cukup tinggi.

    “Meski penyebaran virus SARS-CoV-2 telah melewati puncaknya, warga, terutama kelompok berisiko tinggi, tetap harus mengenakan masker dan rajin mencuci tangan karena tingkat infeksi mingguan masih tinggi,” ujar Somsak dalam konferensi pers pada Senin, 2 Juni 2025.

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Plt Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit, Murti Utami, sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus Covid-19 pada 23 Mei 2025.

    Isi SE bernomor SR.03.01/C/1422/2025 tersebut mengenai peningkatan kewaspadaan akan Covid mengingat kasus di beberapa negara Asia seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia dan Singapura sudah naik.

    “Memasuki minggu ke-12 tahun 2025 sampai dengan saat ini, Covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hong Kong, Malaysia maupun Singapura,” tulis Murti Utami.

    Lewat surat edaran tersebut, Kemenkes meminta agar Dinas Kesehatan serta beberapa UPT lebih waspada menghadapi Covid.

    “Surat edaran ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan Covid-19 maupun penyakit potensial KLB/wabah lainnya bagi Dinas Kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan para pemangku kepentingan,” tulis Murti Utami.

    Saat ini, Kemenkes mencatat ada tujuh kasus Covid-19 di tanah air. Kasus tersebut tercatat pada minggu ke-22 tahun 2025, tepatnya 25 Mei-31 Mei 2025.

    Data ini dilihat berdasarkan laman resmi Infeksi Emerging Kemenkes RI yang Health Liputan6.com pantau pada Selasa sore, 3 Juni 2025. Dari data tersebut juga terlihat ada satu kasus sembuh dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

    Sebuah perusahaan perhiasan Israel membuat masker wajah Covid-19 termahal di dunia. Masker itu dipatok dengan harga 1,5 juta Dolar Amerika dengan lapisan emas putih 18 karat bertabur 3600 berlian putih dan hitam.

  • Pemkab Sampang Matangkan Implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok

    Pemkab Sampang Matangkan Implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok

    Sampang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) terus mematangkan proses finalisasi implementasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Meskipun Perda KTR telah disahkan dalam sidang Paripurna DPRD Kabupaten Sampang, pelaksanaannya masih menunggu pengesahan Peraturan Bupati (Perbup) sebagai dasar teknis operasional.

    Beberapa lokasi yang telah ditetapkan menjadi bagian dari KTR meliputi tempat pelayanan kesehatan, tempat pendidikan, taman bermain anak, tempat ibadah, tempat kerja, angkutan umum, serta sejumlah ruang publik lainnya. Kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari paparan asap rokok.

    Namun hingga saat ini, Tim Satuan Tugas (Satgas) KTR Kabupaten Sampang belum terbentuk. Kepala Dinas Kesehatan Herlinda Lusi menyampaikan bahwa pembentukan tim pelaksana baru dapat dilakukan setelah Perbup disahkan dan sosialisasi kepada masyarakat digelar.

    “Memang masih butuh proses lagi. Setelah Perda disahkan, Perbup sebagai dasar teknis pelaksanaan segera ditetapkan. Baru kita bisa bentuk tim dan mulai melakukan sosialisasi serta penegakan,” jelas Herlinda, Kamis (5/6/2025).

    Ia menegaskan bahwa Pemkab Sampang memiliki komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat melalui penerapan KTR, namun regulasi dan persiapan teknis harus dipenuhi agar pelaksanaannya berjalan optimal.

    “Diharapkan setelah seluruh tahapan selesai, implementasi KTR bisa berjalan optimal di seluruh wilayah Kabupaten Sampang,” pungkasnya. [sar/beq]

  • 15 orang positif COVID-19 pada 2025 di Jaksel

    15 orang positif COVID-19 pada 2025 di Jaksel

    Arsip foto – Warga menggunakan masker saat berjalan di Jakarta, Jumat (8/11/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A (ANTARA)

    15 orang positif COVID-19 pada 2025 di Jaksel
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 11:55 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 15 orang positif terjangkit COVID-19 pada 2025 di Jakarta Selatan berdasarkan “New All Record” (NAR) yang merupakan sistem database kesehatan milik Kementerian Kesehatan.

    “Kami menerima laporan COVID-19 sebanyak 15 orang,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Yudi mengatakan, kasus COVID-19 di Jakarta Selatan (Jaksel) pada Januari sebanyak 14 orang dan satu orang pada bulan Mei 2025. Hingga awal Juni belum ditemukan kasus.

    “Tidak terlihat ada peningkatan kasus,” katanya.

    Angka ini terbilang menurun jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang mencapai 743 orang terjangkit COVID-19.

    Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran COVID-19.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) guna meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 pada sejumlah negara di Asia.

    Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (31/5), Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami mengatakan, memasuki minggu ke-12/2025 sampai saat ini, COVID-19 menunjukkan peningkatan pada beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.

    Kemenkes Republik Indonesia (RI) mencatat terdapat temuan tujuh kasus COVID-19 di Indonesia.

    Sumber : Antara

  • Prabowo Salurkan 985 Sapi Kurban Idul Adha 2025 ke Seluruh Wilayah Indonesia – Page 3

    Prabowo Salurkan 985 Sapi Kurban Idul Adha 2025 ke Seluruh Wilayah Indonesia – Page 3

    Selain memberikan lewat pemerintah daerah, sapi dari Prabowo akan disalurkan lewat tokoh, pondok pesantren, hingga kelompok yang dinilai memang layak dan perlu menerima.

    “Jumlahnya kalau dari sapi yang diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat tadi jumlahnya 378 sapi. Sementara tadi yang diserahkan kepada pemerintahan daerah, yang diserahkan melalui pemerintahan daerah itu sebanyak 607 ekor sapi,” ungkapnya.

    Juri memastikan, sapi yang disalurkan itu dalam kondisi sehat sesuai pemeriksaan dinas kesehatan serta bersertifikat. Tidak ketinggalan, sapi juga memenuhi syariat sebagai hewan kurban.

    “Sudah berumur lebih dari dua tahun, sapi itu sehat dan tidak cacat. Kemudian, sapi yang disalurkan itu dari jenis sapi-sapi limosin, simental, peranakan ongole, brahman, angus, dan sapi bali. Nah, dari mana sapi-sapi ini diperoleh, sapi-sapi ini diperoleh dari peternak-peternak lokal di seluruh daerah. Ada 573 peternak sapi lokal yang diberdayakan untuk dibeli sapinya,” Juri menandaskan.

  • Kriteria warga yang bisa dapatkan layanan kesehatan “Pasukan Putih”

    Kriteria warga yang bisa dapatkan layanan kesehatan “Pasukan Putih”

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyampaikan kriteria warga Jakarta yang bisa mendapatkan layanan kesehatan dari “Pasukan Putih”, yakni memiliki ketergantungan berat atau total, dalam arti tidak bisa menjalani aktivitas dasar secara mandiri.

    “Sasaran khusus, tidak untuk semua warga, yakni memiliki ketergantungan berat atau total, yaitu tidak bisa datang ke Puskesmas,” kata Ketua SubKelompok Promosi Kesehatan dan Tata Kelola Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Robin Andriyanto di Jakarta, Kamis.

    Robin dalam acara bertema “Pasukan Putih, Layanan Kesehatan Baru untuk Warga Jakarta” yang diadakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyampaikan warga Jakarta yang bisa mendapatkan layanan dari “Pasukan Putih” juga harus memiliki anggota keluarga atau pendamping tetap yang membantu di rumah.

    “Bila memenuhi kriteria itu bisa didata melalui kader Dasawisma di wilayah setempat atau datang ke Puskesmas. Nanti ‘Pasukan Putih’ menjadwalkan kunjungan layanan,” ujar dia.

    “Pasukan Putih” bertugas untuk melaksanakan layanan kesehatan kepada warga Jakarta melalui kunjungan rumah yang terjadwal. Pasukan ini terdiri dari satu perawat dan dua petugas layanan kesehatan warga.

    Perawat yang akan bertindak sebagai koordinator layanan, didukung petugas layanan warga ke rumah-rumah dengan penjadwalan.

    Layanan kesehatan yang bisa didapatkan warga antara lain penilaian aktivitas kehidupan sehari-hari, skrining kesehatan, pemantauan kesehatan, perawatan mandiri, bantu mobilitas, dukungan emosional dan edukasi kesehatan.

    “Prinsipnya, apa yang sudah disediakan Puskesmas, karena ada warga yang tidak mengakses, ini kami bantu sediakan melalui tim ‘Pasukan Putih’,” kata Robin.

    Hadirnya “Pasukan Putih” diharapkan dapat untuk meningkatkan kesehatan dan kemandirian warga. Hingga Mei 2025, sebanyak 88 dari 267 kelurahan di Jakarta sudah memiliki “Pasukan Putih” yang melaksanakan program layanan kesehatan bagi warga Jakarta ke rumah.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Vaksinasi ulangan COVID-19 jadi rekomendasi untuk kelompok berisiko

    Vaksinasi ulangan COVID-19 jadi rekomendasi untuk kelompok berisiko

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan vaksinasi ulangan COVID-19 menjadi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kelompok risiko tinggi.

    Yang sekarang ada dalam rekomendasi WHO adalah vaksin ulangan satu tahun sesudah vaksinasi yang lalu.

    “Tapi utamanya untuk kelompok risiko tinggi, seperti lansia dan mereka dengan komorbid berat,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Pada akhir Mei lalu, kasus COVID-19 dilaporkan meningkat di sejumlah negara seperti Singapura, Thailand, Hong Kong dan Malaysia.

    Hal ini menyebabkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap peningkatan kasus COVID-19, yang ditujukan pada berbagai jajaran kesehatan di daerah termasuk Dinas Kesehatan.

    Tjandra mengatakan, pemerintah harus terus meningkatkan pengamatan yang sistematis dan berkelanjutan (surveilans) epidemiologik untuk mengetahui jumlah kasus dan kematian serta pasien di pelayanan kesehatan.

    Selain itu juga melakukan surveilans genomik untuk mengetahui varian atau subvarian yang masih dan sedang beredar dan menginformasikannya kepada masyarakat.

    Dia juga mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga menurunkan risiko terkena COVID-19 ataupun penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

    “(PHBS) Ini adalah modalitas utama kita, yang selalu harus kita lakukan, ada atau tidaknya peningkatan kasus COVID-19,” ujar Tjandra yang menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu.

    Dia mengatakan, peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara tak perlu disikapi dengan panik tetapi masyarakat tetap harus waspada.

    Sementara itu di Jakarta, Gubernur Jakarta Pramono Anung menunggu arahan Kemenkes terkait kasus COVID-19 di wilayah Jakarta. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan termasuk imbauan penggunaan masker bagi penumpang transportasi umum kepada Kemenkes.

    Adapun di DKI Jakarta, tercatat 17 orang positif COVID-19. Dua orang warga Jakarta Timur dan sudah dinyatakan sembuh pada akhir Mei lalu. Sementara itu, 15 orang lainnya warga Jakarta Selatan dilaporkan positif COVID-19.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cegah COVID-19, Jaktim gencarkan pola hidup sehat dan pakai masker

    Cegah COVID-19, Jaktim gencarkan pola hidup sehat dan pakai masker

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur menggencarkan pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan memakai masker jika di luar rumah untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19.

    “Kami terus meningkatkan promosi kesehatan pada masyarakat luas terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan memakai masker untuk cegah COVID-19,” kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Herwin menyebutkan, pihaknya terus melakukan peningkatan promosi kesehatan ke masyarakat luas dan melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan program untuk antisipasi lonjakan kasus COVID-19.

    Selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, Sudin Kesehatan Jakarta Timur (Jaktim) juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker jika sakit atau berada di kerumunan.

    “Berdasarkan Surat Edaran (SE) Kemenkes saat ini sudah disampaikan terkait peningkatan promosi kesehatan, salah satunya menggunakan masker bagi masyarakat yang sakit atau jika berada di kerumunan,” ujar Herwin.

    Arsip foto – Warga menggunakan masker berjalan di jembatan penyeberangan orang (JPO) halte Transjakarta Setiabudi Utara Aini, Jakarta, Jumat (11/12/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/aa.

    Lalu, beberapa personel Sudin Kesehatan juga meminta masyarakat untuk rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun (cuci tangan pakai sabun/CTPS) atau “hand sanitizer”.

    Herwin menjelaskan, masyarakat juga harus melakukan isolasi mandiri dan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan melalui ketika mengalami gejala COVID-19.

    Hal itu agar pihak medis bisa segera memberikan penanganan yang cepat, tepat dan sesuai dengan prosedur penanganan COVID-19.

    “Kami minta masyarakat segera ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan,” katanya.

    Arsip foto – Warga menggunakan masker saat berjalan di Jakarta, Jumat (8/11/2023). Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengimbau masyarakat kembali taat mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker mengingat kasus COVID-19 di Indonesia mulai menunjukkan tren kenaikan kasus. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim melalui Suku Dinas Kesehatan telah menemukan dua warga Jakarta Timur yang positif COVID-19 pada Mei 2025.

    “Jadi ada dua warga Jakarta Timur yang hasil skriningnya positif COVID-19 pada awal bulan Mei 2025,” kata Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy saat dihubungi di Jakarta, Rabu (4/6).

    Herwin menyebutkan, dua warga tersebut berasal dari Kecamatan Cipayung dan Cakung. Mereka sudah dinyatakan sembuh pada akhir Mei 2025.

    Selain itu, Herwin mengatakan, dua warga itu terdeteksi COVID-19 saat tengah dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sintanala Tangerang karena penyakit lain.

    Temuan dua kasus COVID-19 yang merupakan warga Jaktim ini menjadi data tersendiri untuk Sudin Kesehatan Jaktim dan imbauan bagi warga setempat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cegah COVID-19, Jaktim pantau tren infeksi saluran pernapasan

    Cegah COVID-19, Jaktim pantau tren infeksi saluran pernapasan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur memantau tren kasus infeksi saluran pernapasan untuk mencegah terjadinya lonjakan COVID-19 di wilayah tersebut.

    “Tentunya kami terus meningkatkan kewaspadaan dini terhadap lonjakan COVID-19 dengan memantau tren kasus infeksi saluran pernapasan melalui pelaporan rutin surveilans penyakit,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Hal tersebut sebagai tindak lanjut Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2025, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 di sejumlah negara di Asia.

    Herwin menyebutkan, pemantauan perkembangan situasi COVID-19 juga bisa dilakukan secara global maupun regional melalui kanal resmi Kemenkes dan organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO).

    Berdasarkan laporan saat ini, kata Herwin, belum menunjukkan adanya status lonjakan COVID-19 di wilayah Jakarta Timur (Jaktim).

    Untuk saat ini berdasarkan laporan yang ada, kata dia, belum terlihat adanya lonjakan kasus COVID-19 di wilayah Jakarta Timur jika dibandingkan dengan periode minggu atau bulan yang sama di tahun sebelumnya.

    Jika terjadi peningkatan kasus, Herwin meminta masyarakat untuk segera melapor ke Puskesmas, rumah sakit atau Suku Dinas (Sudin) Kesehatan setempat.

    “Kami minta masyarakat terus melapor jika ada tanda-tanda kasus COVID-19 dan kami terus berkomitmen untuk merespon kurang dari 24 jam melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini (SKDR),” katanya.

    Sepanjang tahun 2025, pihaknya menemukan dua warga positif COVID-19 pada awal Mei. Hal ini memperlihatkan kasus COVID-19 di Jaktim masih cukup rendah sesuai dengan angka “positivity rate” yang juga masih rendah sampai Mei 2025 yakni 1,7 persen.

    “Positivity rate” merupakan proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites. Angka tersebut dihitung dengan membandingkan jumlah orang yang positif dengan jumlah orang yang diperiksa.

    “Kewaspadaan harus tetap ditingkatkan mengingat negara tetangga saat ini terjadi peningkatan COVID-19,” kata Herwin.

    Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) guna meningkatkan kewaspadaan COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 di sejumlah negara di Asia.

    Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (31/5), Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami mengatakan, memasuki minggu ke-12 2025 sampai saat ini, COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.

    Varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1 dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).

    “Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah dan angka kematiannya juga rendah,” ujar Murti.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Total 15 Orang Positif COVID-19 Selama Januari-Juni 2025 di Jaksel

    Total 15 Orang Positif COVID-19 Selama Januari-Juni 2025 di Jaksel

    Jakarta

    Pemprov Jakarta mencatat total sebanyak 15 orang positif COVID-19 sejak Januari hingga Juni 2025 di Jakarta Selatan. Data tersebut berdasarkan “New All Record” (NAR) yang merupakan sistem database kesehatan milik Kementerian Kesehatan.

    “Kami menerima laporan COVID-19 sebanyak 15 orang,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati, dilansir Antara, Kamis (5/6/2025).

    Yudi mengatakan, kasus COVID-19 di Jakarta Selatan (Jaksel) pada Januari tercatat sebanyak 14 orang dan satu orang pada bulan Mei 2025. Kemudian hingga awal Juni belum ditemukan kasus.

    “Tidak terlihat ada peningkatan kasus,” katanya.

    Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang mencapai 743 orang terjangkit COVID-19.

    Namun demikian, masyarakat tetap diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran COVID-19.

    Dalam keterangan pada Sabtu (31/5), Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami mengatakan, memasuki minggu ke-12/2025 sampai saat ini, COVID-19 menunjukkan peningkatan pada beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.

    Kemenkes Republik Indonesia (RI) mencatat terdapat temuan tujuh kasus COVID-19 di Indonesia.

    (yld/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini