Kementrian Lembaga: Dinkes

  • BGN Cek Kebersihan Kuku Pengelola Dapur MBG di Bengkulu: Kuku Sarang Kuman
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Oktober 2025

    BGN Cek Kebersihan Kuku Pengelola Dapur MBG di Bengkulu: Kuku Sarang Kuman Regional 11 Oktober 2025

    BGN Cek Kebersihan Kuku Pengelola Dapur MBG di Bengkulu: Kuku Sarang Kuman
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN), Achmad Kudori, melakukan pemeriksaan kebersihan kuku para pengelola dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) saat kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) di Bengkulu, Sabtu (11/10/2025).
    Dalam kesempatan itu, Achmad mengingatkan pentingnya kedisiplinan dan kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP) dalam pengelolaan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    “Saya harapkan bapak ibu betul-betul taat SOP, memahami apa tugas lalu dilaksanakan setulus hati. Contoh kecil, kalau kepala SPPG memerintahkan kuku harus bersih. Coba lihat kukunya, apakah sudah bersih semua?” kata Achmad Kudori sambil memeriksa kuku beberapa peserta Bimtek.
    Para peserta pun menjawab serentak.
     
    “Kuku kami bersih dan pendek, Pak.”
    Achmad menegaskan bahwa menjaga kebersihan kuku bukan hal sepele, karena kuku dapat menjadi sarang kuman yang berpotensi mencemari makanan.
    “Kebersihan kuku itu contoh kecil yang wajib diperhatikan. Kepala SPPG harus jeli melihat kerja anak buahnya. Bahkan batuk harus diperhatikan, jangan batuk di sekitar makanan terutama bagian pemorsian,” ujarnya.
    Achmad mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi nasional, mayoritas kasus keracunan dalam program MBG disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap SOP.
    “Kurangnya penerapan SOP, ada langkah-langkah yang dilaksanakan belum maksimal,” tegasnya.
    Atas dasar itu, pemerintah terus menggelar Bimtek secara masif untuk memastikan seluruh pengelola dapur SPPG memahami prinsip kebersihan, higienitas, dan standar gizi dalam pelaksanaan program MBG.
    Kegiatan Bimtek tersebut digelar selama dua hari, Sabtu (11/10/2025) hingga Minggu (12/10/2025), dan diikuti 3.600 peserta dari 75 SPPG se-Provinsi Bengkulu.
    Acara menghadirkan narasumber dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, BGN, dan sejumlah instansi terkait lainnya.
    Selama kegiatan, peserta aktif mengajukan berbagai pertanyaan kepada narasumber, mulai dari penanganan siswa dengan alergi makanan tertentu, pengelolaan makanan beku sebelum dimasak, hingga standar suhu penyimpanan bahan pangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Jakarta yang Butuh Curhat Bisa Akses JakCare
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Oktober 2025

    Warga Jakarta yang Butuh Curhat Bisa Akses JakCare Megapolitan 11 Oktober 2025

    Warga Jakarta yang Butuh Curhat Bisa Akses JakCare
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sri Puji Wahyuni, mengatakan, warga Jakarta yang merasa cemas terus-menerus atau menghadapi masalah psikologis bisa mencurahkan isi hatinya melalui layanan konseling “Jakarta Counseling and Assistance for Resilience and Empowerment” (JakCare).
    “Bisa akses JakCare sementara untuk melegakan saja. Curhat dulu,” kata Sri dilansir dari
    Antara
    , Sabtu (11/10/2025).
    Puji menjelaskan, JakCare dapat diakses melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) atau dengan menghubungi 0800-1500-119 tanpa biaya konsultasi.
    Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, layanan ini telah diakses oleh 1.279 penelepon sejak Mei hingga 7 Oktober 2025. Nomor panggilan JakCare ditangani oleh tenaga profesional yang bekerja secara bergantian dalam tiga
    shift
    setiap hari.
    Puji mengatakan, JakCare menjadi alternatif bagi warga yang belum sempat mengunjungi Puskesmas atau Posyandu dengan layanan kesehatan jiwa.
    Pada Maret 2025, 28 dari 44 Puskesmas Kecamatan di Jakarta sudah menyediakan layanan konsultasi dengan psikolog.
    Layanan ini merupakan bagian dari upaya promotif dan preventif, yaitu untuk mendeteksi atau mengenali masalah kesehatan mental dan, bila diperlukan, menindaklanjutinya ke fasilitas kesehatan (faskes).
    “Semua keluhan dengan mental itu kami skrining, nanti ketemu gangguan mental emosional. Baru dari situ kami dalami lagi, nanti dirujuk ke fasilitas kesehatan, didalami lagi jenisnya (gangguan kesehatan mental) apa,” ujar Puji.
    Layanan JakCare juga dirancang untuk menangani kasus darurat, termasuk indikasi bunuh diri. Hingga Mei 2025, JakCare telah menyelamatkan dua orang yang berniat bunuh diri.
    Keluhan yang biasanya ditemukan meliputi gangguan cemas, gangguan panik, dan depresi.
    Setelah pengguna menghubungi layanan, dilakukan asesmen awal menggunakan instrumen “JakCare Skrining” (JCS). Tindak lanjut JCS ditetapkan berdasarkan empat kriteria warna, yakni:
    Pemeriksaan kesehatan jiwa dilakukan secara berkala dan mandiri menggunakan instrumen SRQ-29 (
    Self Reporting Questionnaire
    ) pada aplikasi e-Jiwa, dengan periode pemeriksaan setiap tiga bulan hingga satu tahun.
    Layanan ini juga menghubungkan pengguna ke fasilitas pelayanan kesehatan serta instansi atau unit pelayanan terkait.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Jakarta bisa curhat lewat JakCare

    Warga Jakarta bisa curhat lewat JakCare

    Jakarta (ANTARA) – Warga Jakarta yang merasa cemas terus-menerus atau menghadapi masalah psikologi bisa mencurahkan isi hati dengan mengakses layanan konseling “Jakarta Counseling and Assistance for Resilience and Empowerment” (JakCare).

    “Bisa akses JakCare sementara untuk melegakan saja. Curhat dulu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

    JakCare dapat diakses melalui aplikasi JAKI (Jakarta Kini) atau menghubungi 0800-1500-119 tanpa biaya konsultasi. Merujuk data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, layanan ini sudah diakses 1.279 penelepon terhitung sejak Mei 2025 hingga 7 Oktober 2025.

    Nomor panggilan (call center) JakCare ditangani tenaga profesional yang bekerja secara bergantian dalam tiga shift setiap hari.

    Puji mengatakan, JakCare menjadi alternatif bagi warga yang belum sempat mengunjungi Puskesmas atau Posyandu dengan layanan kesehatan jiwa. Adapun pada Maret 2025, 28 dari 44 Puskesmas Kecamatan di Jakarta sudah memiliki layanan konsultasi dengan psikolog.

    Tindak lanjut JCS ditetapkan berdasarkan empat kriteria warna, yakni warna hijau, merupakan kasus “Sehat Mental” yang dapat ditangani dengan melakukan psikoedukasi.

    Pemeriksaan kesehatan jiwa dilakukan berkala secara mandiri menggunakan instrumen SRQ 29 (Self Reporting Questionnaire) pada aplikasi e-Jiwa dengan periode setiap 3 bulan sampai dengan 1 tahun.

    Lalu, warna kuning, merupakan kasus “Risiko Sedang” yang memerlukan konsultasi lebih lanjut dengan psikolog klinis melalui telepon dengan durasi maksimal 60 menit.

    Selanjutnya, warna oranye, merupakan kasus “RisikoTinggi Tidak Darurat” yang memerlukan konsultasi lebih lanjut dengan psikolog klinis melalui telepon dengan durasi maksimal 60 menit.

    Terakhir, warna merah, merupakan kondisi kegawatdaruratan psikiatri, pengguna akan langsung terhubung dengan layanan krisis melalui mekanisme yang telah ditetapkan.

    Layanan akan menghubungkan pengguna layanan ke fasilitas pelayanan kesehatan dan instansi/unit pelayanan terkait.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kemarin, kebakaran lapak di Jaktim hingga antisipasi banjir rob

    DKI kemarin, kebakaran lapak di Jaktim hingga antisipasi banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Jumat (10/10), di antaranya kerugian akibat kebakaran lapak barang bekas di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, hingga ratusan unit pompa permanen (stasioner) untuk mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Kerugian akibat kebakaran lapak di Duren Sawit capai Rp80 juta

    Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengungkapkan kerugian akibat kebakaran lapak barang bekas di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, mencapai Rp80 juta.

    “Objek yang terbakar lapak barang bekas atau rongsok dengan luas area kurang lebih 150 meter persegi. Akibatnya, total kerugian sekitar Rp80 juta,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Buka malam hari, Pemprov DKI akan tambah CCTV di Ragunan

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah kamera pengawas atau Closed-Circuit Television (CCTV) seiring uji coba pembukaan Taman Margasatwa Ragunan pada malam hari.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebut hal itu dilakukan guna meningkatkan keamanan dan mencegah terjadinya tindak asusila di destinasi wisata tersebut.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Pemprov DKI segera buka trase LRT baru

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera membuka trase atau jalur lintasan Light Rail Transit (LRT) baru mulai dari daerah Dukuh Atas hingga Pasar Baru.

    “Kami segera akan mengembangkan di Kota Tua, Glodok, Pasar Baru. Ini akan menjadi hub-hub baru, termasuk di Dukuh Atas ini,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Arsip foto – Pengunjung menaiki mobil wisata saat berlibur di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat (30/5/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.)

    4. Dinas SDA DKI siagakan 609 unit pompa stasioner antisipasi banjir rob

    Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan 609 unit pompa stasioner yang tersebar di 209 lokasi guna mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.

    “Berdasarkan data hingga 29 September 2025, juga terdapat 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta,” ujar Ketua Subkelompok Pengembangan Pesisir Pantai, Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI Jakarta Yursid Suryanegara saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. 2.391 posyandu lansia di Jakarta punya layanan skrining kesehatan jiwa

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan sebanyak 2.391 posyandu lansia yang tersebar di seluruh kelurahan di Jakarta saat ini sudah bisa melakukan skrining kesehatan jiwa sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa.

    “Seluruh posyandu lansia melaksanakan skrining kesehatan jiwa melalui SKILAS (Skrining Kognitif dan Depresi Lansia) sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 2.391 posyandu lansia di Jakarta punya layanan skrining kesehatan jiwa

    2.391 posyandu lansia di Jakarta punya layanan skrining kesehatan jiwa

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan sebanyak 2.391 posyandu lansia yang tersebar di seluruh kelurahan di Jakarta saat ini sudah bisa melakukan skrining kesehatan jiwa sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa.

    “Seluruh posyandu lansia melaksanakan skrining kesehatan jiwa melalui SKILAS (Skrining Kognitif dan Depresi Lansia) sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Terdapat beberapa komponen pertanyaan yang menjadi fokus skrining, yakni pemeriksaan penurunan kognitif, pemeriksaan terkait keterbatasan mobilitas, pemeriksaan risiko malnutrisi, pemeriksaan gangguan penglihatan, pemeriksaan gangguan pendengaran, dan pemeriksaan gejala depresi.

    Dia menyampaikan layanan kesehatan jiwa di posyandu lansia berfokus pada deteksi dini, edukasi, dan promosi kesehatan jiwa mereka.

    “Posyandu tidak melakukan terapi atau pengobatan langsung. Lansia yang teridentifikasi memiliki gejala gangguan jiwa dirujuk ke puskesmas untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan,” ujar Puji.

    Sejak 2024, Pemprov DKI menghadirkan layanan kesehatan jiwa di posyandu berbagai kelompok usia, mulai dari anak hingga lansia, sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan jiwa bagi warga Jakarta.

    Kader di posyandu pun tidak hanya melayani terkait gizi dan imunisasi, tetapi juga memberikan edukasi serta dukungan awal bagi warga yang membutuhkan bantuan psikologis.

    “Kapasitas atau kompetensi kader harus naik. Upaya kami juga peningkatan kompetensi (kader posyandu),” tutur Puji.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dinkes DKI ingatkan lansia rentan kena depresi

    Dinkes DKI ingatkan lansia rentan kena depresi

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengingatkan lansia merupakan kelompok usia yang rentan terkena depresi, salah satunya karena keterbatasan fisik mereka.

    “Banyak hal lansia itu bisa kenapa depresi. Dari penyakit fisiknya bisa menyebabkan depresi juga, keterbatasan fisik, dia di rumah, ditinggal itu juga bisa depresi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Merujuk data Posyandu Lansia di daerah Pancoran, Jakarta Selatan, dari 83.832 lansia yang telah diperiksa, ditemukan 1.184 lansia (1,4 persen) dengan indikasi depresi berdasarkan hasil Skrining Kognitif dan Depresi Lansia (SKILAS).

    Menurut dia, selain karena penyakit fisik, penyebab lainnya, yaitu sebagian dari mereka mulai mengalami demensia (penurunan fungsi kognitif), kemudian bertengkar dengan keluarga dan berujung menyebabkan mereka depresi.

    “Lalu, karena tidak ada teman, biasanya mereka butuh dukungan peer (teman sebaya),” ujar Puji.

    Depresi, sambung dia, dapat ditandai dengan kesedihan berkepanjangan, kehilangan minat serta gejala fisik, seperti gangguan tidur dan nafsu makan.

    Agar tak mengalami depresi, Puji menyarankan agar mengunjungi posyandu lansia. Di sana, lansia bisa mendapatkan informasi pola makan sehat, aktivitas fisik, kiat menjaga kesehatan serta mencegah penyakit sesuai kondisi dan kebutuhan.

    Selain itu, mereka juga dapat mengetahui risiko masalah kesehatan, seperti hipertensi, diabetes, tuberkulosis (TB), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan skrining risiko ketidakmampuan menjalankan aktivitas.

    Di posyandu lansia, mereka juga sekaligus mendapatkan tempat bersosialiasi sehingga mengurangi rasa kesepian sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

    “Ikut posyandu lansia, supaya mereka punya teman,” ucap Puji.

    Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI, jumlah lansia pada semester I-2025 mencapai 1,1 juta orang, atau sekitar 10,6 persen dari total penduduk di Jakarta.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Nasi Kuning dan Sayur MBG Diduga Jadi Pemicu Keracunan Anak Sekolah di Martapura

    Nasi Kuning dan Sayur MBG Diduga Jadi Pemicu Keracunan Anak Sekolah di Martapura

    Liputan6.com, Banjar – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar mengungkap hasil sementara penyelidikan terkait kasus dugaan keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa Sekolah Islam Terpadu (SIT) Assalam Martapura, Kamis (9/10/2025).

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Banjar, Dr. H. Nooripansyah, mengatakan, hasil uji laboratorium sementara menunjukkan bahwa nasi kuning dan sayur yang disajikan dalam program MBG terindikasi jadi pemicu keracunan.

    “Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, nasi kuning dan sayur menunjukkan hasil positif mengandung zat penyebab keracunan. Sedangkan ayam dalam menu tersebut tidak terdeteksi adanya kontaminasi,” ujar Nooripansyah kepada wartawan, Kamis malam.

    Menurutnya, temuan itu masih bersifat awal. Tim gabungan dari Dinkes Banjar bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan akan melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk menelusuri dapur penyedia makanan program tersebut.

    “Kami bersama tim dari provinsi akan turun langsung ke dapur penyedia untuk memastikan keamanan makanan. Karena kegiatan makan bersama masih akan berlanjut, jadi harus benar-benar dipastikan aman,” tegasnya.

    Nooripansyah menambahkan, pemeriksaan lanjutan akan terus dilakukan hingga penyebab pasti keracunan dapat dipastikan.

    Ia juga menegaskan bahwa evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

    Kasus dugaan keracunan ini sebelumnya menimpa puluhan siswa SIT Assalam Martapura yang mengalami gejala mual, muntah, dan pusing setelah menyantap menu MBG berupa nasi kuning, sayur, dan ayam suwir.

    Sebagian korban sempat mendapat perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan di Martapura.

     

  • Badan Gizi Nasional Turun ke Lamongan, Temukan Pelanggaran Program Bergizi Gratis

    Badan Gizi Nasional Turun ke Lamongan, Temukan Pelanggaran Program Bergizi Gratis

    Lamongan (beritajatim.com) – Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan, Dadang Hendrayudha, melakukan evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lamongan, Kamis (9/10/2025).

    Evaluasi yang berlangsung di Guest House Lamongan tersebut dilakukan untuk memastikan petunjuk teknis (juknis) dari BGN benar-benar direalisasikan di lapangan. Pasalnya, masih ditemukan adanya oknum yang tidak serius menjalankan program MBG sesuai aturan.

    Dadang menegaskan, kelalaian dalam pelaksanaan juknis dapat berdampak fatal bagi kualitas program. Karena itu, mulai hari ini BGN bersama pemerintah daerah, Polri, dan TNI akan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang tidak mematuhi petunjuk teknis tersebut.

    Petunjuk teknis yang wajib dipatuhi mencakup standar kelayakan gizi, komponen bahan baku, operasional, hingga sewa sarana pendukung.

    Menanggapi hal itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan komitmennya untuk menindaklanjuti peningkatan kualitas pelayanan program MBG di wilayahnya. “Langkah yang kami lakukan antara lain pemberian sertifikat keamanan pangan dan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) hasil uji laboratorium bersama Dinas Kesehatan Lamongan,” ujar Yuhronur.

    Upaya tersebut bertujuan memastikan setiap paket makanan memenuhi standar gizi dan kelayakan konsumsi bagi anak-anak penerima manfaat. Program yang diinisiasi langsung oleh Presiden Prabowo Subianto ini diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi, menekan angka gizi buruk dan stunting, serta mendukung tumbuh kembang anak agar menjadi generasi sehat dan berprestasi.

    Selain itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan untuk melaporkan daftar menu makanan serta kandungan gizinya setiap minggu sebagai bagian dari pengawasan mutu. “Pemkab Lamongan berkomitmen terus meningkatkan kualitas pelayanan program MBG. Semua masukan akan kami tampung dan dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan berikutnya,” tambah Yuhronur.

    Sementara itu, Kepala Satgas MBG Kabupaten Lamongan Nalikan melaporkan bahwa target keberadaan SPPG di Lamongan mencapai 111 titik. “Saat ini sudah beroperasi sebanyak 79 SPPG yang tersebar di 27 kecamatan. Jumlah paket makanan yang telah disalurkan mencapai 149.896 paket,” jelasnya. (fak/kun)

  • Ratusan Personel Dikerahkan Amankan Pacu Jalur Sambut HUT ke-26 Kuansing

    Ratusan Personel Dikerahkan Amankan Pacu Jalur Sambut HUT ke-26 Kuansing

    Kuantan Singingi

    Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) kembali menggelar Pacu Jalur dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26. Polres Kuansing menyiapkan ratusan personel untuk melakukan pengamanan.

    Menjelang Pacu Jalur, Polres Kuansing menggelar apel pasukan pada Kamis pagi (9/10/2025). Kegiatan apel ini merupakan bentuk pengecekan akhir terhadap kesiapan seluruh personel pengamanan menjelang pelaksanaan Pacu Jalur Tradisional Sempena HUT ke-26 Kabupaten Kuantan Singingi, yang akan digelar pada tanggal 10 hingga 12 Oktober 2025, di Tepian Narosa.

    “Kegiatan Pacu Jalur tahun ini akan diikuti oleh 74 jalur, termasuk dari kabupaten tetangga seperti Indragiri Hulu. Tentu suasananya akan ramai dan meriah, sehingga perlu kesiapan maksimal dari seluruh personel yang terlibat,” ujar AKBP Ricky.

    Polres Kuantan Singingi menurunkan 260 personel gabungan untuk mengamankan seluruh titik kegiatan, mulai dari arena pacu, jalur masuk dan keluar, area parkir, hingga pemukiman warga di sekitar lokasi acara.

    “Kegiatan Pacu Jalur ini sudah menjadi tradisi dan kebanggaan masyarakat Kuansing. Dari pelaksanaan Rayon I hingga Rayon IV sebelumnya, kita bersyukur semua berjalan aman dan kondusif. Namun, saya tekankan agar seluruh personel tidak menganggap remeh situasi di lapangan. Tetap waspada terhadap potensi gangguan sekecil apa pun,” tegasnya.

    Foto: Polres Kuansing menggelar ratusan personel untuk mengamankan Pacu Jalur dalam rangka HUT ke-26 Kabupaten Kuantan Singingi. Apel pasukan dipimpin Kapolres Kuansing AKBP R Ricky Pratidiningrat. (dok. Polres Kuansing)

    Dalam amanatnya, Kapolres menekankan pentingnya sinergitas antarinstansi, termasuk Pemda, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinas Kesehatan, BPBD, dan unsur masyarakat, untuk memastikan kegiatan berjalan tertib, aman, dan lancar.

    “Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, disiplin, dan profesional sesuai SOP. Jadikan kegiatan pengamanan ini sebagai ladang ibadah dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” imbuhnya.

    Selain itu, kegiatan juga melibatkan kekuatan personel dari berbagai instansi, di antaranya 80 personel Brimob Polda Riau, 3 personel Polairud Polda Riau, 260 personel Polres dan Polsek jajaran, personel TNI-AD, Satpol PP, Dishub, BPBD, PLN Teluk Kuantan, hingga Pemuda Pancasila.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh personel dan instansi terkait atas kerja sama yang baik. Mari kita tingkatkan kesiapsiagaan, jaga kekompakan, dan berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Semoga seluruh rangkaian kegiatan Pacu Jalur tahun ini berjalan aman, tertib, dan lancar,” tutup Kapolres.

    (mea/eva)

  • Pemprov DKI Operasikan Ambulans Listrik Pertama

    Pemprov DKI Operasikan Ambulans Listrik Pertama

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengoperasikan ambulans listrik pertama. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menerima ambulans listrik berbasis DFSK Gelora E.

    Dikutip dari siaran persnya, ini menjadi ambulans listrik pertama yang akan dioperasikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

    “Jadi, ini adalah ambulans listrik pertama yang akan dioperasikan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Sehingga, secara khusus, Pak Mochammad Bihar Ketua Yayasan Life After Mine/LINE), kami berterima kasih banget. Ini sebagai wujud kerja sama antara swasta dengan pemerintah bersinergi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

    Melalui UPT Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D), saat ini Dinas Kesehatan mengoperasikan 96 unit ambulans advance yang melayani kebutuhan pra-hospital, evakuasi antarfasilitas kesehatan. Ambulans-ambulans itu juga hadir di berbagai kegiatan besar, baik nasional maupun internasional.

    “Saya berpesan supaya ini dirawat dengan baik. Ini menjadi model awal, karena kalau nanti memang secara signifikan beroperasi dengan baik, tentunya untuk selanjutnya kita akan memulai menggunakan ambulans listrik. Ini merupakan ambulans yang ke-97 yang dioperasikan oleh Pemerintah DKI Jakarta,” ujar Gubernur Pramono.

    Penggunaan ambulans listrik sejalan dengan komitmen Jakarta menuju transisi energi hijau dan kota berketahanan iklim (climate-resilient city). Kehadiran ambulans listrik mendukung terciptanya udara Jakarta yang bersih dan sehat.

    Ketua Yayasan LINE, Mochammad Bihar, mengatakan, dari sisi performa ambulans ini memiliki daya tempuh hingga 300 kilometer dalam sekali pengisian daya.

    “Proses pengisian daya didukung oleh fitur basis charging, mencapai 20-80 persen dalam waktu 80 menit, dan pengisian standar 220V 16A. Penyerahan ambulans listrik ini bukan hanya simbol kerja sama, tapi juga komitmen kami untuk memperluas dampak sosial positif, bahwa transisi energi bersih juga bisa hadir di sektor pelayanan kesehatan,” jelasnya.

    “Saya percaya kemajuan masyarakat tidak hanya dibangun melalui inovasi, tapi juga melalui kolaborasi. Kami percaya sektor swasta, pembangun sosial, dan pemerintah memiliki peran yang saling melengkapi dan membangun sistem layanan publik yang tangguh dan berkelanjutan,” tutupnya.

    (rgr/dry)