Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Ini Kemudahan BPJS Kesehatan Pasuruan Selama Lebaran

    Ini Kemudahan BPJS Kesehatan Pasuruan Selama Lebaran

    Pasuruan (beritajatim.com) – BPJS Kesehatan memastikan ketersediaan akses pelayanan kesehatan selama periode cuti bersama dan libur lebaran mulai tanggal 8 hingga 15 April 2024. Komitmen ini mengikuti prinsip portabilitas yang telah diterapkan oleh BPJS Kesehatan.

    Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pasuruan, Dina Diana Permata, menjelaskan bahwa prinsip portabilitas tersebut bertujuan untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi peserta JKN di seluruh Indonesia. Peserta yang berada di luar wilayah tempat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar dapat mengakses pelayanan rawat jalan di FKTP lain dengan batas maksimal 3 kali kunjungan dalam waktu satu bulan.

    “Dalam rangka memberikan layanan yang optimal, BPJS Kesehatan menyediakan berbagai kanal layanan seperti pelayanan piket di kantor cabang, layanan non-tatap muka melalui Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), serta layanan informasi, administrasi, dan pengaduan bagi peserta JKN. Peserta juga dapat memanfaatkan layanan administrasi JKN melalui Aplikasi Mobile JKN,” ujar Dina.

    BPJS Kesehatan juga telah menyiapkan Posko Mudik Kesehatan mulai dari tanggal 5 hingga 9 April 2024 di berbagai titik strategis seperti Terminal Pulo Gebang di Jakarta Timur, Pelabuhan Merak di Banten, dan lokasi lainnya.

    “Posko tersebut menyediakan berbagai layanan seperti konsultasi kesehatan, fasilitas relaksasi bagi pemudik, pemeriksaan kesehatan, penyediaan obat-obatan, tindakan sederhana darurat, dan pemberian rujukan bila diperlukan. Kami berharap masyarakat dapat merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses layanan kesehatan selama libur lebaran,” tambah Dina.

    Menanggapi hal tersebut Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinkes, Kota Pasuruan Ika Anggraeni mengatakan bahwa selama cuti dan libur lebaran fasilitas kesehatan juga tetap buka. Namun, untuk jam operasional faskes tersebut dibatasi mulai jam 08.00 hingga 12.00 WIB.

    “Untuk akses pelayanan kesehatan di Kota Pasuruan kami pastikan akan tetap mudah pada saat libur bersama idul fitri. Untuk pasien UGD dapat langsung daftar di BPJS kesehatan, dan juga puskesmas tetap buka di jam layanan pukul 08.00 sampai jam 12.00 WIB,” jelas Ika. [ada/aje]

  • RS Gatoel Terbakar, RS Sekitar Diminta Siap Terima Limpahan Pasien

    RS Gatoel Terbakar, RS Sekitar Diminta Siap Terima Limpahan Pasien

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moch Ali Kuncoro meminta agar rumah sakit dan puskesmas di Kota Mojokerto siap menerima pasien dari Rumah Sakit (RS) Gatoel yang terbakar. Meski kebakaran yang terjadi di RS Gatoel dipastikan tidak berdampak ke pasien.

    Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto saat terjun ke lokasi kebakaran. “Pasien tidak terdampak, alhamdulillah. Jadi tidak ada dampak ke pasien karena gedung yang terbakar itu di atas,” ungkapnya, Kamis (21/3/2024).

    Namun, Mas Pj (sapaan akrab, red) meminta Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto, seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kota Mojokerto antisipasi jika dibutuhkan evakuasi pasien dari RS Gatoel.

    “Setelah saya mendengar kabar (RS Gatoel terbakar) saya sudah perintahkan mitigasi dan antisipasi kepada Kadinkes, Direktur rumah sakit dan puskesmas agar antisipasi kalau ada dampak terhadap pasien. Evakuasi rumah sakit sekitar sudah siap,” katanya.

    Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Gatoel Kota Monjokerto terbakar hebat, Kamis (21/3/2024) dini hari. Api berkobar di atas gedung rumah sakit yang berada di Jalan Raden Wijaya, Kelurahan Kranggan Kecamatan Kranggan tersebut. Asap tebal juga membumbung tinggi. [tin/aje]

  • BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto Ingatkan Status Kepesertaan JKN Aktif

    BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto Ingatkan Status Kepesertaan JKN Aktif

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Mojokerto mengingatkan agar para peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak lupa membayar iuran tepat waktu agar status kepesertaan JKN aktif selalu. Meski selama periode cuti bersama dan libur Lebaran, akses pelayanan kesehatan yang diperlukan dipermudah.

    Hal tersebut disampaikan Pejabat Pengganti Sementara (PPS), Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Indri Lestari Maharani di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Rabu (20/3/2024). Komitmen tersebut mengacu pada prinsip portabilitas yang telah diterapkan BPJS Kesehatan.

    “Selama periode cuti bersama dan libur lebaran, tanggal 8 hingga 15 April 2024, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk memudahkan peserta JKN dengan memberikan akses pelayanan kesehatan yang diperlukan. Prinsip portabilitas diwujudkan dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi peserta JKN di seluruh wilayah Indonesia,” ungkapnya.

    Peserta yang berada di luar wilayah tempat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar, dapat mengakses pelayanan rawat jalan di FKTP lain paling banyak tiga kali kunjungan dalam waktu satu bulan. BPJS Kesehatan juga menyediakan berbagai kanal layanan seperti pelayanan piket di kantor cabang dan Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA).

    “Jam operasi dari pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. Layanan yang disediakan bagi peserta JKN mencakup administrasi, pemberian informasi, dan penanganan pengaduan. Selain itu, peserta JKN juga dapat memanfaatkan layanan administrasi JKN melalui Aplikasi Mobile JKN. Kita juga memberikan sosialisasi kepada peserta melalui poster, spanduk, leaflet, banner,” katanya.

    Selain itu, dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada pemudik selama libur Lebaran, BPJS Kesehatan menyiapkan Posko Mudik mulai dari tanggal 5 hingga 9 April 2024. Lokasi Posko Mudik Kesehatan tersebar di beberapa titik strategis seperti di Terminal Purabaya Sidoarjo. Posko tersebut menyediakan berbagai layanan seperti konsultasi dan pemeriksaan kesehatan dan lainnya.

    “Diharapkan masyarakat dapat merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses layanan kesehatan selama periode libur lebaran ini. Namun para peserta untuk jangan lupa bayar iuran tepat waktu agar status kepesertaan JKN aktif selalu. Karena jika status kepesertaannya tidak aktif, dendanya cukup besar yakni 5 persen dari biaya yang dibebankan kali tunggakan,” ujarnya.

    Untuk peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang dikenal sebagai peserta mandiri, diimbau untuk rutin melakukan pembayaran iuran setiap bulannya per tanggal 10 agar status kepesertaan tetap aktif. BPJS Kesehatan juga telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 960 ribu kanal pembayaran untuk mempermudah peserta JKN dalam melakukan pembayaran iuran.

    “BPJS Kesehatan telah menerapkan janji layanan JKN di fasilitas kesehatan, yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam rangka Transformasi Mutu Layanan. Dengan adanya janji layanan JKN, peserta JKN dapat merasakan berbagai kemudahan dalam mengakses layanan JKN. Seperti cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan,” tegasnya.

    Peserta JKN juga dapat langsung menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 165 untuk pencarian informasi fasilitas terdekat bagi yang melakukan perjalanan mudik dan mengakses melalui Aplikasi Mobile JKN untuk mengetahui lokasi fasilitas kesehatan terdekat. Kini terdapat fitur i-Care JKN yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan.

    “Bagi yang melakukan perjalanan mudik untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan makanan bergizi seimbang, kurangi makanan tinggi gula, perbanyak asupan air putih, istirahat cukup, dan usahakan tetap berolahraga ringan. Jangan lupa juga untuk selalu memastikan status kepesertaan JKN kita semua aktif, sehingga saat hendak mengakses layanan di fasilitas kesehatan tidak terkendala,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto dr Farida Mariana menambahkan, rumah sakit di Kota Mojokerto selama cuti bersama dan libur Lebaran menerima rujukan dari Puskesmas, Pos Kesehatan Terpadu, Public Safety Center (PSC)  dan Palang Merah Indonesia (PMI).

    “Rumah sakit menugaskan dokter jaga onsite dan oncall selama mudik dan libur Lebaran. Jika tidak ada dokter spesialis yang bertugas maka, Puskesmas dan Pos Kesehatan Terpadu akan merujuk ke rumah sakit rujukan yang sudah ditentukan. Di Puskesmas, klinik, PSC dan PMI, selain menugaskan tim kesehatan juga menyiapkan ambulance lengkap dengan alat kesehatan dan obat-obatan emergency,” tambahnya. [tin/aje]

  • BPOM Surabaya Uji Mamin Pedagang di Kawasan Alun-alun Kota Pasuruan

    BPOM Surabaya Uji Mamin Pedagang di Kawasan Alun-alun Kota Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Surabaya beserta Dinkes dan Disperindag Kota Pasuruan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pedagang di wilayah alun-alun setempat.

    Menurut salah satu penjual di sekitaran alun-alun yakni Rahmat mengatakan bahwa setiap tahun selalu ada uji kelayakan makanan. Uji kelayakan makanan ini untuk mengecek adanya kandungan boraks maupun formalin.

    “Tadi yang dicek ada pentol, tahu, goreng, dan juga lontong. Diuji sampelnya. Ini sudah biasa, karena tahun sebelumnya juga dilakukan cek seperti ini,” kata Rahmat, Selasa (19/3/2024).

    Setidaknya ada 34 makanan dan minuman yang diambil sampel, mulai dari penjual bakso, nasi goreng, cilok, dan minuman. Makanan dan minuman teraebut kemudian diuji langsung di mobil BPOM Surabaya.

    Menurut Devi Shintya, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama BPOM Surabaya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya. Meski begitu, Devi masih belum memaparkan hasil dari pengambilan sampling di kawasan alun-alun.

    “Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kota Pasuruan khusus dalam memilih buka puasa. Tapi hasilnya belum bisa kita pastikan hari ini, jika sudah nanti akan kami berikan ke Dinkes Kota Pasuruan,” jelas Devi.

    Devi juga menjelaskan, jika ditemukan adanya makanan atau minuman yang mengandung bahan kimia berbahaya akan diberikan pembinaan, yang nantinya langsung dibina oleh Dinkes Kota Pasuruan. [ada/suf]

  • Tanggap Banjir Semarang, Kemensos Dirikan Dapur Umum dan Pasok Logistik

    Tanggap Banjir Semarang, Kemensos Dirikan Dapur Umum dan Pasok Logistik

    Semarang (beritajatim.com) – Hujan deras disertai petir dan angin kencang sejak Rabu (13/3) mengakibatkan banjir di Kota Semarang.

    Data BPBD Kota Semarang per 15 Maret 2024 menunjukkan 169.991 warga terdampak. Banjir Kanal Timur (BKT) meluap karena tak mampu menampung debit air dari daerah Ungaran dan sekitarnya, memperparah situasi.

    Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat, mendirikan dapur umum di beberapa titik untuk menyediakan logistik. Bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Dinas Sosial Kota Semarang, TNI, Polri, Relawan, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kemensos memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan kesehatan mereka.

    Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico didampingi Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Delmi, dan Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Iyan Kusmadiana, turun langsung meninjau kondisi banjir di beberapa wilayah, posko pengungsian, dan posko bantuan Kemensos pada Jum’at (15/3). Kelurahan Kaligawe merupakan salah satu kawasan terparah.

    “Kita membuat empat dapur umum, dan membantu beberapa dapur umum mandiri yang dibuat warga,” kata Robben Rico.

    Kemensos, melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), bersinergi dengan berbagai Sentra Terpadu mengirimkan bantuan makanan siap saji, kebutuhan wanita dan anak, kasur, selimut, dan tenda.

    Bantuan Makanan Kemensos untuk banjir di Jateng

    Banjir parah membuat beberapa masyarakat mengungsi. Robben Rico bersama tim mendistribusikan bantuan langsung kepada masyarakat di pengungsian, salah satunya di Gedung Serbaguna Universitas Semarang.

    “Tadi sampai jam 3 pagi kita keliling di beberapa tempat, mensupply kasur dan selimut. Harapannya warga bisa beristirahat dengan baik dan nyaman di pengungsian,” ucap Robben.

    Salah satu pengungsi, Etty, mengucapkan rasa terima kasihnya. “Sebelumnya, tidur hanya dengan alas tikar, sehingga selimut dan kasur ini sangat dibutuhkan,” Ucap Etty.

    Bantuan Kemensos untuk bencana banjir di Kota Semarang total nilai sebesar Rp. 3,088 miliar. Bantuan tersebut sebagai bentuk komitmen Kemensos untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir agar dapat melewati masa sulit ini dengan lebih baik. (ted)

  • Musim Hujan, Pj Bupati Pasuruan Ingatkan Potensi Munculnya Penyakit

    Musim Hujan, Pj Bupati Pasuruan Ingatkan Potensi Munculnya Penyakit

    Pasuruan (beritajatim.com) – Musim hujan yang melanda Kabupaten Pasuruan beberapa hari terakhir ini membawa potensi munculnya berbagai penyakit. Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan Andriyanto menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit penyerta pasca banjir.

    “Masyarakat perlu mewaspadai beberapa penyakit akibat banjir. Genangan air yang tidak surut dapat menyebabkan hipotermia dan diare,” ujar Andriyanto, Kamis (14/3/2024).

    Andriyanto juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit Leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira Interrogans yang ditularkan melalui tikus.

    “Pemkab Pasuruan berupaya mempercepat surutnya banjir dan memulihkan kondisi lokasi terdampak bencana. Dinas PU Bina Marga, Dinas SDA Cipta Karya, dan DLH sudah bergerak untuk membersihkan lumpur,” terangnya.

    Di sisi lain, Andriyanto mengapresiasi kesigapan Dinas Kesehatan dan OPD terkait dalam penanganan bencana. Tim medis dengan mobil ambulans dan Puskesmas siaga membantu warga, serta pembersihan rumah dan jalan dari endapan lumpur juga dilakukan.

    “Dampak bencana alam memang besar, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) sigap dalam menangani setiap daerah yang terkena bencana,” pungkasnya. [ada/suf]

  • Usai Takziah, Pemkot Malang Minta Dinkes Pantau Kasus Penolakan Pasien di RS Hermina

    Usai Takziah, Pemkot Malang Minta Dinkes Pantau Kasus Penolakan Pasien di RS Hermina

    Malang (beritajatim.com) – Kasus meninggalnya Wahyu Widianto warga Jalan Bareng Tenes, Kota Malang membuat Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat turut berduka. Mendiang Wahyu meninggal dunia karena tidak segera mendapat perawatan oleh RS Hermina padahal saat itu kondisinya sedang kritis.

    Versi keluarga Wahyu tidak mendapat penanganan karena RS Hermina beralasan bed penuh. Sementara versi RS Hermina mereka telah menyiapkan bed secara diam-diam tanpa memberitahu keluarga pasien.

    “Saya sempatkan untuk takziah ke rumah duka dan sudah omongan dengan istri dan anak-anak beliau. Saya menyampaikan duka cita atas nama saya pribadi dan Pemkot Malang,” ujar Wahyu, Rabu, (13/3/2024).

    Wahyu mengatakan, Dinkes selaku pengapu Rumah Sakit yang ada di Kota Malang telah diminta untuk melakukan penelusuran terkait kabar ini. Penelusuran untuk memastikan kabar kebenaran penolakan pasien oleh RS Hermina.

    “Kan informasi yang saya dapat masih simpang siur. Dari pihak RS seperti itu (membantah), dari keluarga korban juga gitu. Ini kan dibawah binaan Dinkes. Saya sudah minta Kadinkes untuk mendata keseluruhan,” ujar Wahyu.

    Wahyu mengatakan, bahwa Dinkes terus memantau perkembangan kasus penolakan pasien oleh RS Hermina. Apalagi informasinya sedang ditangani polisi atas pengaduan masyarakat. Jika terbukti, Pemkot Malang akan menyiapkan sanksi untuk RS Hermina.

    “Kita akan tunggu kepolisian juga. Tapi saya minta Kadinkes untuk memantau perkembangannya. Apabila terbukti tentu akan kita tindaklanjuti tapi harus jelas dulu. Sanksi juga kita lihat dulu,” ujar Wahyu.

    Wahyu yang saat itu mengidap penyakit diabetes diantar oleh keluarga menggunakan becak motor sekira pukul 18.30 WIB, Senin, (11/3/2024) karena kondisinya kritis. Disana keluarga sempat berdebat dengan pihak RS Hermina karena Wahyu tidak mendapat penanganan dengan alasan bed penuh.

    Karena tidak mendapat penanganan keluarga ditolong oleh ambulans salah satu relawan untuk dibawa ke Rumah Sakit Saifu Anwar (RSSA) Kota Malang. Pada pukul 19.00 WIB Wahyu tiba dan dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapat perawatan medis di RSSA. (luc/ian)

  • BPOM Kediri Temukan Minuman Berbahan Pewarna Tekstil di Pasar Takjil Blitar

    BPOM Kediri Temukan Minuman Berbahan Pewarna Tekstil di Pasar Takjil Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kediri menemukan 3 jenis minuman dengan kandungan zat berbahaya yang dijual di Pasar Takjil Kota Blitar. Ketiga minuman berbuka tersebut diketahui mengandung pewarna tekstil atau Rhodamin B.

    Pewarna tekstil ini diduga berasal dari mutiara yang digunakan sebagai kondimen (bahan pelengkap) minuman takjil. Atas temuan tersebut BPOM Kediri akan melakukan penindakan dan uji konfirmasi kepada pedagang yang bersangkutan.

    “Rhodamin B itu kan pewarna tekstil dia berisiko terhadap kesehatan seperti sakit perut gangguan pencernaan,” kata Dian Reni Agustina, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda BPOM Kediri, Rabu (13/03/24).

    Penggunaan pewarna tekstil dalam makanan ini berbahaya bagi kesehatan tubuh. Pasalnya jika seseorang mengkonsumsi pewarna tekstil maka dirinya beresiko mengalami gangguan pencernaan.

    “Kami imbau kepada pedagang untuk tetap memperhatikan keamanan pangan,” tegasnya.

    Dalam sidak takjil ini, BPOM Kediri bersama Dinas Kesehatan Kota Blitar melakukan uji sampel terhadap 17 makanan dan minuman yang dijual oleh para pedagang. Hasilnya dari 17 uji sampel tersebut, ada 3 jenis minuman yang diduga mengandung rhodamin B atau bahan pewarna tekstil.

    “Yang diduga positif mengandung rhodamin B itu ada mutiara ya, jadi kita tadi sampling ada 3 jenis mutiara di dalam es yang biasanya digunakan untuk kondimen di es itu dari 3 yang diuji semua positif rhodamin B,” paparnya.

    Diduga para pedagang ini kurang memahami tentang kandungan bahan makanan yang mereka jual. Sehingga mereka tidak menyadari bahwa minuman yang dijualnya mengandung pewarna tekstil.

    BPOM Kediri dan Dinas Kesehatan Kota Blitar pun bakal mengedukasi sejumlah pedagang agar tetap memperhatikan keamanan pangan. Uji konfirmasi ke 3 pedagang minuman yang diduga menggunakan bahan pewarna tekstil pun juga akan langsung dilakukan. (owi/ian)

  • Anggota DPRD Kota Malang Geram Sikap RS Hermina Karena Tolak Beri Penanganan ke Wahyu

    Anggota DPRD Kota Malang Geram Sikap RS Hermina Karena Tolak Beri Penanganan ke Wahyu

    Malang (beritajatim.com) – Kasus meninggalnya Wahyu Widianto warga Jalan Bareng Tenes, Kota Malang membuat anggota DPRD setempat geram. Wahyu meninggal dunia karena tidak segera mendapat perawatan oleh RS Hermina padahal saat itu kondisinya sedang kritis.

    Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang Arief Wahyudi langsung meminta klarifikasi pada RS Hermina. Arief adalah tetangga dekat Wahyu. Dia bertemu dengan Wakil Direktur RS Hermina Malang, Yuli Ningsih meminta jawaban atas kabar bahwa Wahyu tidak ditangani karena alasan bed penuh.

    “Ada keteledoran setelah kami bicara. Mereka mengaku menyiapkan tempat tidur, tapi tidak diberitahukan kepada keluarga pasien sehingga kondisi pasien terlantar. Seharusnya diinformasikan kepada keluarga untuk menunggu sehingga tidak akan membawa pasien ke RSSA,” ujar Arief.

    Wahyu yang saat itu mengidap penyakit diabetes diantar oleh keluarga menggunakan becak motor sekira pukul 18.30 WIB, Senin, (11/3/2024) karena kondisinya kritis. Disana keluarga sempat berdebat dengan pihak RS Hermina karena Wahyu tidak mendapat penanganan dengan alasan bed penuh.

    Karena tidak mendapat penanganan keluarga ditolong oleh ambulans salah satu relawan untuk dibawa ke Rumah Sakit Saifu Anwar (RSSA) Kota Malang. Pada pukul 19.00 WIB Wahyu tiba dan dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapat perawatan medis di RSSA.

    “Aneh dan tidak masuk akal melakukan penanganan tapi keluarga pasien tidak diberi tahu padahal kondisinya kritis. Sampai minta bantuan relawan yang sudah siap dengan ambulans. Kalau keluarga dibertahu untuk menunggu, pasti menunggu,” ujar Arief.

    Dia pun berencana melaporkan kejadian ini ke Dinas Kesehatan Kota Malang agar RS Hermina mendapat sanksi atas kasus ini. Menurutnya, jika ada pasien yang kritis seharus RS Hermina memberikan penanganan karena berkaitan dengan nyawa.

    “Nyawa lebih penting dari apapun. Kalau perlu ditaruh di tempat Kami di legislatif akan kaji terlebih dahulu. Kalau memang dibutuhkan sanksi, kami rekomendasikan untuk itu,” ujar Arief.

    Sebelumnya, melalui Wakil Direktur RS Hermina Malang, Yuli Ningsih membantah anggapan itu. Mereka mengklaim telah memberikan penanganan awal lewat dokter jaga yang berpakaian tidak formal atau non dinas.

    “Sudah kami lakukan juga untuk penanganan awal dimana dokter jaga kami sudah memeriksa dan ditemukan juga bahwa saturasi (oksigen) 77,” ujar Yuli.

    Soal kamar pasien penuh dia juga menyangkal. Mereka mengklaim telah menyiapkan bed untuk mendiang Wahyu namun diam-diam tidak memberi tahu keluarga pasien.

    “Kami sudah menangani dengan kondisi memang bed kami saat itu full dan ada pasien yang duduk. Sehingga kami harus koordinasi internal untuk melakukan penambahan bed dari rawat inap yang harus kami turunkan ke IGD sesuai dengan keperluan pasien. Tapi tidak kami beritahukan ke keluarga” ujar Yuli.

    Yuli menyebut, bahwa saat pasien datang kondisinya masih bernafas. RS Hermina juga membenarkan bahwa pasien saat itu dalam kondisi gawat darurat atau perlu penanganan lebih lanjut.

    “Masih hidup (kondisi pasien). Tetapi memang butuh emergency atau penanganan lebih lanjut. Tapi kami sudah koordinasikan bahwa kami akan menurunkan bed tapi gak kita komunikasikan ke keluarga,” ujar Yuli. (luc/ian)

  • Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim, Ini Kata Dinkes Bangkalan

    Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim, Ini Kata Dinkes Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kasus bayi meninggal saat lahir di Puskesmas Kedungdung menggegerkan warga Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan. Bayi itu berhasil dikeluarkan namun dengan kondisi kepala tertinggal di dalam rahim ibunya.

    Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Nur Chotibah mengatakan kejadian bermula saat pasien datang ke Puskesmas Kedungdung dengan kondisi kehamilan berusia 45 minggu.

    “Jadi HPL-nya itu 2 Februari. Pasien datang ke Puskesmas pada 5 Maret jadi usianya sudah 45 minggu dan lebih 4 mingguan dari HPL,” terangnya, Selasa (12/3/2024).

    Saat datang ke Puskesmas Kedungdung, kata Chotibah, tensi darah pasien mencapai 180. Sehingga hal itu membuat bayi yang ada di dalam kandungan mengalami keracunan dari tubuh ibunya.

    “Berat bayi 1 kilogram dan mengalami keracunan karena tensi ibunya tinggi sehingga hal itu yang menghambat perkembangan bayi,” imbuhnya.

    Chotibah juga mengatakan, pihaknya juga melakukan audit bersama tim Intrauterine Fetal Death (IUfD). Hasilnya menyatakan bayi meninggal sekitar 7 hingga 10 hari sebelum pasien tiba di Puskesmas Kedungdung pada 5 Maret itu.

    “Kondisi bayi meninggal di dalam kandungan kurang lebih 10 hari,” jelasnya.

    Petugas Puskesmas Kedungdung berusaha merujuk pasien ke rumah sakit di Bangkalan. Namun, sebelum dirujuk pasien mengalami pembukaan dan bayi yang dalam kondisi sungsang itu keluar melalui jalan lahir.

    “Bagian bokong bayi itu keluar sehingga petugas melakukan pertolongan pada pasien dan sebelum itu juga sudah disampaikan bahwa bayi sudah tidak ada detak jantung,” imbuhnya.

    Tak hanya itu, kondisi bayi yang sudah mengalami maserasi atau melepuh membuat tubuh bayi lemah dan akibatnya bayi yang sungsang itu bagian kepalanya terpotong sehingga tertinggal di dalam rahim.

    “Tubuh bayi juga mulai melepuh atau maserasi sehingga hal itu mengakibatkan kepala bayi tertinggal di dalam rahim,” tandasnya. [sar/beq]