Kementrian Lembaga: Dinkes

  • PJ Wali Kota Kediri Tinjau Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional

    PJ Wali Kota Kediri Tinjau Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional

    Kediri (beritajatim.com) – PJ Wali Kota Kediri Zanariah meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional Kota Kediri yang dilaksanakan di depan Taman Makam Pahlawan, Senin (1/4/2024).

    Gerakan pangan murah serentak ini merupakan upaya Badan Pangan Nasional dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen serta pengendalian inflasi, dengan menggandeng stakeholder terkait. Selain itu juga untuk memberikan kemudahan aksesibilitas pangan bagi masyarakat.

    Setelah meninjau, PJ Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini dilakukan agar masyarakat tidak mengantri panjang untuk dapat bahan pangan murah. Masyarakat juga tidak perlu bingung cari bahan pangan murah.

    Harapannya setelah Idul Fitri 1445 H, harga bahan pangan tidak naik. Ketersediaan pasokan juga masih aman setelah lebaran nanti. TPID Kota Kediri juga selalu mengupayakan agar stabilitas harga pangan di Kota Kediri terjaga, ketersediaan pasokan juga aman.

    “Saya tadi cek untuk membuktikan benar enak atau tidak bahan pangan yang dijual di sini seperti sayur, beras, aneka bawang dan juga telur. Saya juga minta kepada rekan media agar disebarluaskan kegiatan ini agar masyarakat tahu dan bisa belanja,” ujar Zanariah.

    Antusias masyarakat untuk belanja pada Gerakan Pangan Murah Serentak ini sangat luar biasa. Karena sebelum pukul 08.00 WIB, masyarakat sudah mulai memenuhi lokasi untuk belanja. Seperti halnya Fajar warga Kelurahan Burengan yang juga belanja berbagai komoditas seperti sayur, beras, gula, dan juga telur.

    Menurutnya, adanya Gerakan Pangan Murah ini sangat membantu masyarakat. Walaupun kegiatan ini serentak dilakukan di seluruh daerah di Indonesia, namun harapannya bisa diadakan rutin oleh pemerintah daerah.

    “Saya tahu Gerakan Pangan Murah Serentak ini saat melewati depan sini. Lalu saya mampir terus belanja. Senang adanya Gerakan Pangan Murah ini karena bisa dapat bahan pangan dengan harga yang lebih rendah,” terangnya.

    Berbagai komoditas dijual dalam Gerakan Pangan Serentak ini dimana harganya di bawah pasaran. Ada Beras SPHP Rp 10.400/kg, beras premium Rp 13.600/kg, beras zakat Rp 40.800/pak, minyak goreng mulai Rp 16.000/liter, sayuran serba Rp 5.000/pak, telur Rp 25.000/kg, gula Rp 15.500/kg.

    Bawang putih Rp 38.000/kg, bawang merah Rp 29.000/kg, Ikan Lele Rp 20.000/kg, dan aneka cabai Rp 22.000/kg. Tersedia juga bahan pangan lain seperti tepung terigu, aneka makanan kemasan, sirup, santan instan dan lainnya.

    Turut mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Mohammad Ridwan. [nm/kun]

  • Pembagian Takjil Jadi Tradisi Warga Mayang Jember, Baru Tahun Ini Ada Keracunan

    Pembagian Takjil Jadi Tradisi Warga Mayang Jember, Baru Tahun Ini Ada Keracunan

    Jember (beritajatim.com) – Pembagian takjil merupakan tradisi warga Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, setiap kali Ramadan. Namun baru tahun ini ada insiden keracunan massal yang diduga akibat mengonsumsi takjil tersebut.

    Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember Hafidi mengatakan, masyarakat di salah satu rukun warga Desa Mayang tersebut setiap pekan mengumpulkan uang patungan. “Nah, ketika Ramadan, mereka berbagi dengan masyarakat sekitar dengan membuat takjil bergotong rotong, seperti es dan makanan ringan,” katanya, Senin (1/4/2024).

    “Kebetulan tahun ini, takjil itu berupa bingkisan nasi dengan lauk. Lauknya daging ayam, lalapan, dan olahan tempe. Masyarakat membagikan 300 paket takjil di tepi jalan depan bekas Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan Mayang, Jalan Tanjung Sari, Minggu (31/3/2024) sore,” kata Hafidi.

    Tidak disangka, setelah mengonsumsi takjil itu, puluhan orang mengalami mual dan muntah. “Entah dari makanan yang mana, masih belum dilakukan uji lab. Mulai dari anak kecil sampai orang tua, sampai pukul 00.30 WIB semalam, sudah 31 orang warga yang keracunan dirawat di Puskesmas Mayang,” kata Hafidi.

    Sebanyak 13 orang diraway di Klinik Bakti Pratama dan 1 orang dirawat di Puskesmas Pakusari. “Itu di radius daerah Mayang. Sementara makanan itu kan menyebar. Informasi yang saya terima, pada pukul 23.30 kemarin malam, ada yang masuk Puskesmas Kalisat,” kata Hafidi. Total hingga pukul 01.15 dini hari, ada 52 orang yang jadi korban keracunan.

    Hafidi yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian langsung mendatangi Puskesmas Mayang dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah taktis. Dinkes memerintahkan Kepala Puskesmas Silo, Kalisat, dan Pakusari di wilayah Jember timur untuk waspada dan bertindak cepat mengatasi lonjakan kasus pasien keracunan.

    “Ambulans di puskesmas-puskesmas samping segera disiapkan. Sekitar pukul 22.00 WIB, aparat Polsek Mayang dan Pemerintah Desa Mayang menyisir bersama RT dan RW menggunakan ambulans untuk mencari warga yang mengalami mual, muntah, diare hingga lemas. Hasilnya banyak dan bisa dibawa,” kata Hafidi.

    Hafidi memuji kerja Dinas Kesehatan yang sigap dalam menangani persoalan ini. “Sehingga masyarakat bisa tertolong. Namun ada juga warga yang memilih minum air kelapa untuk menawarkan racun. Alhamdulllah, tidak perlu perawatan serius. Setelah dicek di Klinik Bakti Pratama, mereka dirawat jalan,” katanya. [wir]

  • Pelunasan Bipih Tahap II, 85 persen CJH Asal Kabupaten Mojokerto Lunas

    Pelunasan Bipih Tahap II, 85 persen CJH Asal Kabupaten Mojokerto Lunas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap II untuk Calon Jamaah Haji (CJH) reguler berakhir pada, Selasa (26/3/2024) lalu. Dalam proses pelunasan Bipih tahap II, CJH reguler asal Kabupaten Mojokerto masih mencapai 85 persen.

    Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto, Muttakin menjelaskan, perpanjangan waktu pelunasan Bipih tahap II untuk CHJ reguler Tahun 2024/1445 H telah berakhir. “Iya, pelunasan biaya haji reguler tahap II, tanggal 13-26 Maret 2024,” ungkapnya, Sabtu (30/3/2024).

    Sebagian besar CJH asal Kabupaten Mojokerto sudah melakukan pelunasan Bipih, sedangkan mayoritas yang belum lunas Bipih adalah CJH pendamping. Sesuai data monitoring pelunasan Bipih tahap II Tahun 2024 dari Kemenag Jawa Timur, terhitung hari ke-9 (25/3/2024), yang berhak lunas sebanyak 144 CJH.

    “Yang sudah lunas 119 orang dan belum lunas 25 CJH. Pelunasan tahap II yang belum lunas dari kuota pendampingan. Saat ini, sudah (Lunas Bipih) 85 persen. Para CJH reguler yang belum lunas Bipih masih menunggu surat Istitoah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto yang merupakan syarat wajib bagi CJH untuk melakukan pelunasan Bipih,” katanya.

    Masih kata Muttakin, pihaknya belum dapat memastikan terkait adanya pelunasan Bipih tahap III. Sebab, kebijakan maupun keputusan jadwal pelunasan Bipih haji reguler 2024 merupakan wewenang pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenag Republik Indonesia.

    “Jadi yang belum lunas disebabkan Istitoah kesehatanya belum muncul. Kemungkinan besar tidak ada, meski saya belum dapat memastikannya. Sambil menunggu aturan baru, kita fokus pada penyelesain administrasi calon jamaah hajiInsya Allah haji Kabupaten Mojokerto masuk gelombang 5 se-wilayah kerja Surabaya. Kemungkinan berangkat akhir Mei atau awal Juni,” jelasnya.

    Kemenag Kabupaten Mojokerto saat ini mulai melakukan persiapan menyiapkan administrasi CJH. Jika tidak ada perubahan, CJH asal Kabupaten Mojokerto bakal berangkat ke tanah suci pada akhir Mei 2024 mendatang. Total CJH Kabupaten Mojokerto termasuk cadangan sebanyak 1.378 orang dengan besaran pelunasan Bipih 2024 yakni senilai Rp35,5 juta.[tin/kun]

  • Upaya Cegah DBD, Pemkot Mojokerto Kerja Bakti Massal

    Upaya Cegah DBD, Pemkot Mojokerto Kerja Bakti Massal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto secara serentak di masing-masing RW se-Kota Mojokerto menggelar kerja bakti, Jumat (29/3/2024). Kerja bakti massal ini sebagai upaya Pemkot Mojokerto dalam rangka mencegah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Secara langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro memimpin kerja bakti yang berlangsung di Jalan Kelud Gang 8 RT 01 RW 05, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Bersama warga, Mas Pj (sapaan akrab, red) turut kerja bakti dan memeriksa jentik nyamuk.

    Orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini menuturkan, bahwa kasus DBD di Jawa Timur saat ini mengalami lonjakan dan cara paling efektif untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran DBD adalah dengan memperkuat Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 MPlus.

    “Untuk mencegah DBD diperlukan kesadaran dari semua pihak untuk terbiasa menanamkan budaya hidup bersih pada diri sendiri dan lingkungan masing-masing. Kami berharap kerja bakti massal ini dapat menjadi titik balik untuk meningkatkan kesadaran seluruh warga Kota Mojokerto dalam bergotong-royong menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing,” katanya.

    Dalam kerja bakti massal sore ini  yang menjadi target utama Mas Pj adalah membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk seperti barang-barang bekas yang sekiranya dapat menjadi tempat penampungan air hujan. Sehingga diharapkan sudah tidak ada lagi tempat untuk jentik nyamuk berkembang biak.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) Kota Mojokerto, dr Farida Mariana menyampaikan, kegiatan preventif PSN 3M Plus meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

    “Sementara Plus-nya antara lain dengan melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan, menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk seperti lavender, serai, dan daun mint, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air (1 rumah 1 jumantik), memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras serta meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup,” terangnya.

    Terkait fogging atau pengasapan, dr Farida menegaskan, bukan merupakan solusi terbaik untuk mencegah DBD. Menurutnya banyak efek samping dari pengasapan karena nyamuk semakin kebal sehingga lebih sulit untuk dibasmi dan hanya membunuh nyamuk dewasa, jentiknya masih hidup.

    “Fogging juga mengakibatkan pencemaran lingkungan. Di samping itu, juga berbahaya bagi manusia, seperti  karsinogenik penyebab kanker, merusak paru-paru, menurunkan sistem kekebalan tubuh bahkan dapat merusak gen dan kromosom pada janin sehingga janin rentan kecacatan,” pungkasnya. [tin/but]

  • Sidak Makanan, BPOM Temukan Sate Bekicot Mengandung Formalin di Tulungagung

    Sidak Makanan, BPOM Temukan Sate Bekicot Mengandung Formalin di Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan temuan mengejutkan terkait makanan takjil di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Dalam inspeksi yang dilakukan pada Selasa, 26 Maret 2024, BPOM menemukan adanya zat berbahaya jenis formalin dan Rhodamin B dalam beberapa sampel makanan.

    Dari total 20 sampel makanan yang dibeli secara acak dari empat pedagang takjil di sekitar Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Tulungagung, tiga di antaranya dinyatakan positif mengandung zat berbahaya. Dua kemasan kerupuk ditemukan mengandung Rhodamin B, sedangkan sate bekicot terdeteksi mengandung zat formalin.

    “Inspeksi ini bertujuan untuk melindungi konsumen dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya,” ujar Apoteker Senior Dinkes Tulungagung, Renta Nantasari.

    Rhodamin B, yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil, dapat dikenali dari warna makanan yang cerah dan mencolok. Sementara itu, formalin biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat dan konsumsinya dapat menyebabkan gangguan pencernaan hingga gagal ginjal dan gangguan fungsi hati.

    BPOM dan Dinkes akan menindaklanjuti temuan ini hingga ke tingkat produsen, khususnya untuk produk industri rumah tangga. “Kami berkolaborasi dengan Dinkes untuk melindungi masyarakat,” kata staf BPOM Kediri, Andrias Jaya Jadi Kusuma.

    Andrias menambahkan, formalin sering ditemukan di makanan hewani seperti ikan atau daging yang mengandung protein tinggi dan mudah rusak. Untuk mendeteksi kandungan zat berbahaya, BPOM menggunakan tes kit yang cukup akurat meski tidak dapat mengetahui kadar zat tersebut. [ian]

  • 750.000 Gram Ikan Kembung Dibagikan untuk Bantu Atasi Stunting di Surabaya

    750.000 Gram Ikan Kembung Dibagikan untuk Bantu Atasi Stunting di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 750.000 gram ikan kembung hasil donasi penjualan tiket event “Move A Run” diubah menjadi 1.000 paket abon ikan.

    Donasi ini diserahkan secara simbolis kepada Dinas Kesehatan di taman bermain anak Sensory Park Surabaya pada hari Sabtu (23/3/2024). Abon ikan ini akan didistribusikan kepada 250 balita stunting di kota Surabaya.

    Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam pemenuhan gizi seimbang untuk keluarga berisiko stunting dan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.

    Hadir dalam acara ini perwakilan dari Dinas Kesehatan, Disbudporapar, Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, serta HIPMI dan KADIN Surabaya. Orangtua dan anak berisiko stunting dari 63 Puskesmas rekomendasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya juga diundang untuk menikmati fasilitas yang disediakan.

    “Kami yakin setiap anak berhak mendapatkan awal kehidupan yang sehat dan bergizi. Program Move A Run bekerja sama dengan Dinkes, Disbudporapar, dan TP PKK Kota Surabaya untuk mewujudkan tujuan ini. Melalui upaya bersama ini, kami ingin menciptakan dampak positif dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, khususnya bagi peserta Move A Run di Kota Surabaya,” ungkap Promotor “Move A Run”, Fajar Firsada.

    Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Move A Run yang berfokus pada gaya hidup sehat bagi masyarakat dan mendukung program Pemerintah dalam pemenuhan gizi seimbang untuk keluarga berisiko stunting. Hal ini dilakukan demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu mencapai Indonesia Emas 2045.

    “Fokus pemerintah saat ini adalah mengatasi problem stunting. Oleh karena itu, kami ingin berkontribusi untuk Indonesia Emas 2045. Hashtag kami adalah bergerak serentak untuk membantu saudara kita di Surabaya dalam mengatasi stunting. Harapannya, tidak hanya kami saja yang membuat event seperti ini, tetapi ada juga dari EO, lembaga atau organisasi lain yang tergerak untuk membantu mengatasi stunting di kota Surabaya,” ujar Fajar Firsada.

    Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Kartika Sri Redjeki mengapresiasi dan berterimakasih atas dukungan “Move A Run” kepada Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi problem stunting di kota pahlawan ini.

    Ia menegaskan bahwa sejak beberapa tahun terakhir, Pemkot Surabaya telah gencar menekan angka stunting. Bahkan di tahun 2022, Surabaya telah berhasil mencapai “Zero Growth Stunting”. Saat ini, fokus Pemkot Surabaya adalah mengatasi balita stunting yang masih ada.

    “Saat ini jumlah balita stunting di kota Surabaya tinggal 250 balita. Angka ini turun drastis dari awal 2022 sebanyak 1.954 balita. Awal 2023 kembali turun menjadi 923 balita. Perlu ditekankan, sejak tahun 2022 Surabaya telah berhasil mencapai zero growth stunting,” ungkap Kartika Sri Redjeki.

    Untuk menekan angka stunting, Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya, seperti:

    Program “Aksi bergizi cegah stunting” dengan mengajak senam, cuci tangan, gosok gigi, sarapan bersama, minum tablet tambah darah, dan konseling di SMP dan SMA.

    Pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan bagi calon pengantin oleh tim DP3A.
    Kolaborasi dengan berbagai dinas, seperti Dinas Pertanian, untuk menyalurkan CSR dalam bentuk makanan bergizi untuk balita stunting.

    Kartika Sri Redjeki menjelaskan bahwa stunting adalah akibat dari asupan gizi yang kurang secara kronis dan infeksi secara berulang. Pada beberapa balita stunting, terdapat penyakit penyerta seperti down syndrome dan TBC.

    “Saat ini yang tersisa kebanyakan ya dari balita stunting dengan penyakit. Ini yang sedang kami kejar, bagaimana jumlahnya terus turun,” pungkasnya. (ted)

  • Gus Muhdlor Lantik Fenny Apridawati Jadi Sekdakab Sidoarjo

    Gus Muhdlor Lantik Fenny Apridawati Jadi Sekdakab Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) melantik Fenny Apridawati sebagai Sekretaris Derah Kabupaten (Sekdakab) Sidoarjo. Pelantikan berlangsung di Pendopo Delta Wibawa, Jumat (22/3/2024) malam.

    Mantan Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo itu dilantik bersama tiga pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lainnya. Mereka adalah Makhmud sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sidoarjo, Dwijo Prawito sebagai Kepala Dinas Perikanan Sidoarjo, serta Budi Basuki sebagai Kepala BKD Sidoarjo.

    Selain pelantikan pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Gus Muhdlor juga melantik pejabat administrator dan pengawas serta kepala SD negeri dan SMP Negeri. Rinciannya 69 pejabat administrator, 158 orang pengawas, 237 kepala SD negeri, dan 27 kepala SMP negeri.

    Gus Muhdlor berpesan agar jabatan baru yang diemban dapat dijadikan spirit baru untuk lebih mengabdi kepada bangsa. Tugas dan pengabdian melayani masyarakat masih panjang. Oleh karenanya pembangunan Kabupaten Sidoarjo harus terus berjalan.

    “Yang baru saja dilantik saya ucapkan selamat, bahwa ini adalah awal yang masih sangat panjang sebagai bentuk pengabdian diri kita kepada Kabupaten Sidoarjo yang kita cintai ini,” terangnya.

    Gus Muhdlor menjelaskan pembangunan Kabupaten Sidoarjo berjalan dengan masif. Untuk itu seluruh pejabat yang baru saja dilantik agar dapat menjaganya. Kontinuitas pembangunan harus dapat dilakukan.

    “Kontinuitas ini agar dapat menjaga RPM kita yang tinggi, menjaga pembangunan yang masif sebagai bentuk pelayanan kita di bawah bagi siapapun sesuai dengan bidangnya harus berjalan seiring dengan pembangunan itu,” pintanya.

    Gus Muhdlor menyampaikan bahwa tidak ada batasan bagi seseorang untuk berbuat baik. Apalagi sebagai abdi negara yang notabenenya adalah pelayan masyarakat. Menurutnya diperintah atau tidak diperintah, seorang ASN wajib berbuat baik bagi kemajuan pembangunan Kabupaten Sidoarjo.

    “Kalau lokomotif ini berjalan dengan cepat, pastikan semua yang hadir disini, yang baru saja dilantik, yang baru saja mengemban tugas yang baru, jangan sampai menjadi gerbong yang memperlambat lokomotif yang sedang berjalan ini,” imbuhnya.

    Sebelumnya telah digelar seleksi terbuka pengisian jabatan Pimpinan Tinggi Pratama/JPTP Sekda Sidoarjo tahun lalu. Bulan November lalu, panitia seleksi JPTP Sekda Sidoarjo mengumumkan tiga pejabat Pimpinan Tinggi Pratama sebagai peserta dengan nilai terbaik.

    Selain Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Fenny Apridawati, terdapat juga Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Setda Sidoarjo Ainur Rahman serta Kepala Inspektorat Sidoarjo Andjar Surjadianto yang sebelumnya ditunjuk Gus Muhdlor sebagai Pj. Sekda Sidoarjo.

    Dari tiga pejabat Pimpinan Tinggi Pratama terbaik itu, Bupati Gus Muhdlor akhirnya mempercayakan Fenny Apridawati mengemban jabatan Sekda Sidoarjo di tahun 2024 ini. [isa/beq]

  • Dinkes dan BPOM Kediri Temukan Takjil Mengandung Boraks

    Dinkes dan BPOM Kediri Temukan Takjil Mengandung Boraks

    Kediri (beritajatim.com) – Dinas Kesehatan Kota Kediri dan BPOM Kediri melakukan sidak ke pedagang takjil dadakan di Jalan Agung Suprapto, pada Kamis sore (21/3/2024). Hasilnya, petugas menemukan takjil yang mengandung zat berbahaya seperti boraks dan formalin.

    Kepala Dinkes Kota Kediri Mohammad Fajri mengatakan dari 30 sampel makanan yang diuji, dua di antaranya positif mengandung boraks dan formalin. Dua bahan berbahaya itu ditemukan pada janggelan (cincau) dan sate kerang.

    “Itu hasil uji cepat kita saat ini. Jadi sementara nanti kita akan lakukan uji konfirmasi lagi untuk memastikan apakah memang Ini memang positif ya,” tegasnya.

    Sebanyak 30 sampel makanan takjil yang diuji itu mulai es buah, es campur, cireng, sempol, dan makanan berat. Tes itu dilakukan di lokasi sidak.

    Terhadap pedagang yang terbukti menjual makanan berbahaya itu, Fajri mengaku akan melakukan pembinaan. Pihaknya juga melarang penggunaan bahan berbahaya lagi.

    Terpisah, Gidion selaku Kepala BPOM Kediri mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli makanan takjil. Makanan yang biasanya berwarna mencolok sebaiknya dihindari, sebab kemungkinan menggunakan pewarna tekstil.

    “itu yang tidak boleh untuk makanan karena mengganggu kesehatan dan juga kayak seperti bakso ataupun olahan tepung. Itu kalau dia terlalu kenyal, keras itu susah pecahnya itu juga bisa mengandung boraks atau formalin,” tutupnya. [nm/beq]

  • Sidak, Dinkes Blitar Temukan Jajanan Lebaran Kedaluwarsa Dijual di Toko

    Sidak, Dinkes Blitar Temukan Jajanan Lebaran Kedaluwarsa Dijual di Toko

    Blitar (beritajatim.com) – Sejumlah jajanan lebaran yang sudah kedaluwarsa ditemukan oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Blitar saat melakukan sidak ke sejumlah toko. Meski sudah kedaluwarsa namun makan ringan tersebut masih saja dijual oleh para pedagang.

    Jajanan yang sudah lewat (habis) jangka waktunya ini tentu membahayakan jika dikonsumsi. Maka dari itu petugas meminta pedagang untuk menarik jajanan lebaran yang sudak kedaluwarsa atau expired tersebut.

    “Kami menemukan ada produk yang kemasannya penyok dan bersudut, dimana ini bisa membuat bakteri masuk serta bisa membahayakan bagi siapapun yang mengkonsumsinya,” kata Dadik Setyo ketua tim sidak Dinas Kesehatan Kota Blitar, Kamis (21/03/24).

    Selain kedaluwarsa, petugas Dinkes Kota Blitar juga menemukan produk makanan yang rusak kemasannya. Kondisi ini bisa membuat bakteri masuk dan membahayakan orang yang mengkonsumsinya.

    Kemudian, petugas juga menemukan adanya produk pangan yang seharusnya perizinannya cukup PIRT, namun mencantumkan izin dari Depkes saja. Atas temuan ini, pemilik toko langsung diberikan teguran dan surat peringatan agar tidak menjual jajanan yang telah rusak dan tidak mengantongi izin.

    “Semua makanan tersebut kami minta ditarik, dan kami berikan pemahaman kepada pemilik toko tentang bahaya mengkonsumsi makanan yang kedaluwarsa maupun kemasannya rusak,” tegasnya.

    Menjelang lebaran ini memang permintaan produk pangan meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa. Untuk memastikan produk pangan layak konsumsi, Tim gabungan Kota Blitar yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan instansi terkait lainnya melakukan sidak makanan minuman di sejumlah swalayan yang ada di Kota Blitar, pada hari ini Kamis (21/03/24).

    Total ada 4 toko dan swalayan yang didatangi oleh tim gabungan, diantaranya berada di Kelurahan Tanjungsari, jalan Mawar, jalan A Yani dan Jalan Semeru Kota Blitar. Tujuan dilakukan sidak ini adalah untuk memastikan produk pangan yang dijual dalam kondisi aman dan layak konsumsi. Artinya, dari segi kemasan tidak rusak dan tidak kadaluarsa serta jenis perizinannya sesuai.

    “Hari ini kami melakukan pemantauan ke sejumlah swalayan yang ada di Kota Blitar untuk memastikan produk pangan yang dijual itu aman dan layak konsumsi. Tim ini mendatangi empat toko,” pungkasnya. [owi/aje]

  • Banyak Mamin Tak Penuhi Standar Masih Dijual di Swalayan Pasuruan

    Banyak Mamin Tak Penuhi Standar Masih Dijual di Swalayan Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Menjelang Idul Fitri, Tim gabungan Kota Pasuruan lakukan sidak makanan dan minuman (mamin) disejumlah minimarket. Tim gabungan tersebut terdiri dari Dinkes, Disperindag, dan Dinas Pertanian Kota Pasuruan.

    Menurut Kabid Pelayanan dan Sumberdaya Kesehatan Kota Pasuruan, Ika Anggraeni mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

    “Kami memastikan bahwa makanan yang tersedia di pasaran memenuhi standar keamanan, termasuk tanggal produksi, tanggal kadaluwarsa, komposisi, dan label harga,” ungkapnya selama inspeksi.

    Selama melakukan sidak, tim gabungan ini menemukan beberapa mamin yang tidak layak untuk dikonsumsi. Seperti halnya kadaluarsa, tidak adanya label, kemasan yang rusak, dan komposisi produk yang tidak sesuai.

    “Ikut mendapati kemasan yang tidak memiliki label tanggal produksi, kadaluarsa, dan komposisi di toko tersebut. Sedangkan di minimarket, beberapa kemasan Mamin ditemukan rusak,” tambah Ika.

    Kerusakan mamin tersebut diketahui di dua tempat, yaitu di Toko Leo di Pasar Besar dan Minimarket di Jalan Panglima Sudirman, Kota Pasuruan. Sehingga nantinya pihaknya akan memberikan tindakan terhadap pemilik atau penjual mamin yang tak layak.

    “Kami akan terus melakukan pembinaan agar produk yang dijual aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” tambahnya.

    Diketahui sidak mamin ini akan terus dilakukan oleh tim gabungan Kota Pasuruan hingga tanggal 22 Maret nantinya. [ada/aje]