Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Tekan stunting, Jaksel edukasi orangtua tentang pola gizi seimbang

    Tekan stunting, Jaksel edukasi orangtua tentang pola gizi seimbang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengedukasi orangtua untuk memiliki pola asuh gizi seimbang sehingga dapat berkontribusi dalam menekan angka stunting pada anak bawah lima tahun (balita) di wilayah itu.

    “Tantangan dalam penanganan stunting salah satunya yang berperan adalah kesadaran orang tua bagi balita terkait stunting itu sendiri,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Yudi mengatakan pola asuh yang baik berpengaruh pada kebutuhan gizi agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak.

    Sebagai misal, jika pola asuh orang tua selama ini membiarkan anaknya makan tidak dengan gizi seimbang, maka pasti mempengaruhi tumbuh kembang anaknya.

    “Pentingnya pola asuh orangtua yang memperhatikan makanan anak karena anak memerlukan gizi seimbang,” ujarnya.

    Salah satu kebutuhan gizi yang penting yakni adanya peran protein yang dikenalkan melalui Kelas Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) untuk memastikan anak baik tumbuh kembangnya.

    Menurut dia, anak akan selalu bersama dengan orang tuanya, maka usai mengikuti kelas tersebut diharapkan orangtua mampu melanjutkan upaya-upaya penanganan dan pencegahan di rumah.

    Lokus kelurahan yang terpilih dilakukan intervensi di Jakarta Selatan pada 2024 dan 2025 ada 15 kelurahan yaitu Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Pondok Labu, Cipete Utara, Kramat Pela dan Grogol Selatan.

    Berdasarkan pendataan melalui program Grebek Stunting diketahui ada 58.291 anak terinput di elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM) dan telah ditemukan 1.053 bermasalah gizi, di antaranya terdapat 719 balita terindikasi stunting di Jakarta Selatan pada awal 2024.

    Pada 2023, Pemkot Jaksel berhasil menjangkau 615 balita terindikasi stunting dan 68 balita lulus sampai Desember 2023 atau mencapai 11 persen.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • DKI kemarin, pembangunan tanggul laut hingga penanganan stunting   

    DKI kemarin, pembangunan tanggul laut hingga penanganan stunting  

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada hari Senin (18/11), mulai dari Pj. Gubernur Jakarta meminta untuk mempercepat pembangunan tanggul laut di pesisir utara sebagai upaya mengurangi dampak rob hingga Jakarta Utara tangani 1.412 anak stunting.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    Pj Gubernur DKI minta jajaran percepat pembangunan tanggul laut

    Jakarta (ANTARA) – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meminta jajarannya untuk mempercepat pembangunan tanggul laut di pesisir Utara sebagai upaya mengurangi dampak rob (banjir pasang).

    “Saya sudah instruksikan untuk mempercepat pembangunan tanggul pantai yang saat ini masih dalam pengerjaan empat kilometer lagi,” kata Teguh di Jakarta, Senin, saat meninjau banjir rob di Muara Angke dengan didampingi Sekretaris Daerah (Setda) DKI Jakarta Marullah Matali.

    Baca selengkapnya di sini

    Jakut tangani 1.412 anak stunting

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menangani anak stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di wilayah tersebut yang jumlahnya mencapai 1.412 anak pada Agustus 2024.

    “Target prevalensi stunting di Jakarta Utara tahun 2025 sebesar 15,8 persen sesuai dengan pemuktahiran target prevalensi stunting nasional dan provinsi,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Lysbeth Regina Pandjaitan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Transjakarta tersedia hingga 23.00 saat laga Timnas Indonesia-Arab

    Jakarta (ANTARA) – Perseroan Terbatas (PT) Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyediakan armada pada hari Selasa (19/11) hingga pukul 23.00 WIB khusus rute yang bersinggungan dengan area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBGBK) untuk memberikan layanan kepada penonton laga Timnas Indonesia versus Arab Saudi.

    Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta, Ayu Wardhani dalam keterangannya di Jakarta, Senin menyebut rute-rute yang akan dilakukan perpanjangan waktu operasional antara lain Koridor 1 (Blok M – Kota), Koridor 2 (Monumen Nasional – Pulo Gadung), dan Koridor 13 (Tegal Mampang – Puri Beta).

    Baca selengkapnya di sini

    DKI telah bangun sumur resapan di 29.000 titik guna kurangi genangan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun sumur resapan di sebanyak 29.845 titik untuk periode 2019—2023 yang tersebar di lima kota dan satu kabupaten administrasi guna mengurangi genangan atau banjir khususnya saat hujan turun.

    “Total sumur resapan Dinas Sumber Daya Air periode 2019—2023 adalah sebanyak 29.845 titik. Pada tahun ini masih dilakukan pendataan,” kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Jakpus beri edukasi dan sanksi tegas untuk cegah kekerasan di sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat memberikan edukasi dan sanksi tegas sebagai upaya mencegah tindakan kekerasan di lingkungan sekolah.

    “Kami melakukan langkah pencegahan tindakan kekerasan baik dari guru ke siswa maupun antarsiswa dalam bentuk sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan kekerasan,” kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Bambang Eko Prabowo saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jakut tangani 1.412 anak stunting

    Jakut tangani 1.412 anak stunting

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menangani anak stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di wilayah tersebut yang jumlahnya mencapai 1.412 anak pada Agustus 2024.

    “Target prevalensi stunting di Jakarta Utara tahun 2025 sebesar 15,8 persen sesuai dengan pemuktahiran target prevalensi stunting nasional dan provinsi,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Lysbeth Regina Pandjaitan di Jakarta, Senin.

    Dalam menyembuhkan anak yang mengalami stunting atau tengkes, pihaknya memulai dengan intervensi spesifik, yaitu intervensi pada 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) yang dimulai dari ibu hamil sampai balita usia 2 tahun.

    Menurut dia, upaya-upaya yang telah dilakukan, yakni memastikan semua ibu hamil dipantau kehamilannya dengan Antenatal Care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan terstandar minimal 6 kali.

    Kemudian memastikan ibu hamil yang berisiko Kurang Energi Kronik (KEK) mendapatkan asupan makanan tambahan (PMT).

    Selanjutnya memastikan bayi baru lahir mendapatkan skrining bayi baru lahir dan bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

    Setelah itu memastikan balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya setiap bulan,l dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita yang bermasalah gizi.

    Ia mengatakan, balita kategori “weight faltering” atau tidak naik berat badannya secara adekuat dan “under weight” atau berat badan kurang diberikan PMT pangan lokal selama 14 hari.

    “Sementara balita gizi kurang diberikan PMT selama 56 hari dan balita Gizi buruk diberikan F-100 selama 90 hari,” kata dia.

    Pihaknya juga melakukan intervensi sensitif berupa skrining dan edukasi kesehatan kepada calon pengantin.

    Kemudian melakukan skrining anemia pada remaja puteri dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan mendorong penerapan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

    Dia menambahkan, penanganan atau penyembuhan balita stunting dilakukan dengan terapi Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) oleh dokter spesialis anak di RSUD yang ada di Jakarta Utara.

    “Balita stunting dirujuk oleh Puskesmas ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan secara komprehensif oleh dokter spesialis anak” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Petugas Gabungan Razia Kos di Kota Blitar, Puluhan Penghuni Jalani Tes Urine

    Petugas Gabungan Razia Kos di Kota Blitar, Puluhan Penghuni Jalani Tes Urine

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Tim gabungan dari Satpol PP, Bakesbangpol, BNN Blitar, dan Polres Blitar Kota menggelar razia sejumlah tempat kos di Kota Blitar, Minggu (17/11/2024) malam.

    Dalam razia itu, petugas juga melakukan tes urine kepada sejumlah penghuni tempat kos.

    Kepala Bakesbangpol Kota Blitar, Toto Robandiyo mengatakan, petugas gabungan menyisir sejumlah tempat kos di tiga kecamatan Kota Blitar.

    Tiap kecamatan ada dua tempat kos yang didatangi petugas.

    Petugas memeriksa identitas penghuni tempat kos.

    Selanjutnya, petugas melakukan tes urine kepada para penghuni tempat kos.

    “Dari sejumlah tempat kos yang kami datangi, kami melakukan tes urine kepada 47 orang penghuni tempat kos,” kata Toto.

    Dikatakan Toto, dari 47 penghuni tempat kos yang dilakukan tes urine, ada satu penghuni yang positif.

    Setelah dilakukan klarifikasi, satu orang yang dinyatakan positif itu sedang sakit dan mengkonsumsi obat batuk yang mengandung kodein.

    “Dan ini dibuktikan dengan resep dokter. Kami juga coba tes kedua kali dan hasilnya sama. Untuk itu, yang bersangkutan kami berikan kebebasan karena memang sedang sakit,” ujarnya.

    Selain melakukan tes urine, kata Toto, petugas juga memberi pembinaan kepada para penghuni agar menggunakan tempat kos secara baik.

    “Kegiatan ini rutin kami laksanakan setiap tahun. Untuk pembinaan nanti dilakukan lintas sektor khususnya satpol PP, Dinkes maupun DPMPTSP,” katanya.

    Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Blitar, M Yusuf Eko Haryanto mengatakan dalam kegiatan ini, BNN Kabupaten Blitar berkolaborasi dengan BNK Kota Blitar.

    Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di Kota Blitar.

    “Kami temukan satu penghuni tempat di kos yang positif. Setelah kami telusuri ternyata dia minum obat batuk, jadi bukan penyalahgunaan,” ujarnya.

  • Terjang Badai-Tempuh Puluhan Km, Ini Perjuangan ASN Urus Berkas

    Terjang Badai-Tempuh Puluhan Km, Ini Perjuangan ASN Urus Berkas

    Kepulauan Anambas

    Pemerintah terus menggalakkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk melakukan digitalisasi di bidang birokrasi.

    Tujuannya, agar pelayanan di berbagai sektor mulai dari catatan sipil, kesehatan, hingga pendidikan semakin cepat dan efisien. Penerapan SPBE ini juga turut diimplementasikan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

    SPBE di Desa Rewak, Kecamatan Jemaja tak lepas dari hadirnya internet yang membawa perubahan dalam sistem administrasi dan pelayanan desa. Menurut Kaur Perencana Desa Rewak, Cindy P. Wardani (24), sebelum adanya internet yang difasilitasi oleh BAKTI Komdigi (dulu Kominfo) di kantor desanya, pihaknya harus mencari sinyal ke desa tetangga, Letung, yang jaraknya cukup jauh.

    “Untuk layanan sebelum adanya BAKTI Aksi, kami di sini sangat terhambat. Seharusnya surat itu selesai hari ini. Kami tunda untuk pergi ke Letung dulu (untuk) mencari sinyal. Jadi besok suratnya baru dibuat,” ujar Cindy ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

    Diceritakan Cindy, sejak ada program akses internet (AKSI) dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) program Aksi (akses internet), ia dan rekan kerjanya tidak perlu lagi mencari sinyal ke desa tetangga.

    Kemudian di sektor pendidikan, Koordinator Wilayah Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Jemaja Timur Noviar dan stafnya harus mencari sinyal sejauh 10 Km demi mendapatkan sinyal internet. Ia harus pergi ke Kelurahan Letung di mana secara kepadatan penduduk lebih ramai dan sarana publik lebih memadai, termasuk internet.

    Jarak dari Ulu Maras ke Letung berkisar 10 Km. Setiap ada keperluan mengirim berkas, men-download, atau mencari referensi persuratan, ia dan stafnya pun harus pergi ke Letung.

    “Dari sini ke Letung itu sekitar 10-an kilometer. Jadi kami cari sinyal itu terkadang memang jauh,” ujar Noviar.

    BAKTI Komdigi menghadirkan jaringan internet VSAT melalui Program Aksi di Kantor Korwil Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Jemaja Timur. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Bahkan sebelumnya, untuk mengirim berkas ke Dinas Pendidikan Kabupaten Anambas, Noviar dan stafnya harus menggunakan cara manual yakni mengirim langsung menggunakan pompong atau perahu kecil. Letak Kantor Korwil Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Jemaja Timur memang berbeda pulau dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Anambas. Sehingga untuk keperluan administrasi tertentu berkas harus dikirim secara manual.

    Namun pada 2019, BAKTI Komdigi menghadirkan jaringan internet VSAT melalui Program Aksi di Kantor Korwil Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Jemaja Timur. Hadirnya internet tersebut dikatakan Noviar, sangat membantu layanan dan urusan administrasi di kantornya.

    “Dulunya kami tidak ada BAKTI Aksi itu, kami harus menempuh puluhan kilometer untuk mengirim berkas. Jadi memang adanya BAKTI Aksi ini kami sangat terbantu,” kata Noviar.

    Proses pemberkasan yang dulunya bisa berhari-hari pun kini bisa lebih cepat dikirim. Noviar dan stafnya bahkan tak perlu repot lagi mencari sinyal hingga puluhan kilometer ke desa tetangga.

    “Jadi kami sebelum ada BAKTI Aksi ini kami melakukan pengiriman berkas itu melalui manual. Itu kami harus tunggu pompong (perahu). Jadi sekarang kami tidak menggunakan itu lagi, jadi (sekarang) secara langsung,” terangnya.

    Kepala Puskesmas Letung Adymulianto Manurung (41) mengungkapkan hal serupa dengan Noviar. Dahulu, ia dan para staf Puskesmas harus menumpang ke RSUD atau SD demi mendapatkan akses internet.

    “Bersyukurnya setelah ada jaringan internet, sekarang kt tidak lagi menumpang untuk melakukan pekerjaan. Dan khususnya saat COVID itu, kita harus menginput data untuk memberikan vaksin, memang kami harus numpang di tempat lain,” kata Adymulianto.

    Pada saat tersebut, Puskesmas Letung harus melaporkan kasus COVID ke Dinas Kesehatan yang berlokasi di Tarempa sebelum dilanjutkan ke pusat. Agar pelaporannya lebih cepat dan akurat, dirinya bahkan harus bolak-balik RSUD-Puskesmas sebanyak 5-8 kali sehari.

    BAKTI Komdigi menghadirkan jaringan internet VSAT melalui Program Aksi di Kantor Korwil Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Jemaja Timur. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Kemudahan akses internet juga sangat berpengaruh bagi Mellania (28) yang merupakan perawat di Puskesmas Letung. Dahulu, ia harus melakukan pengiriman berkas ke Dinkes melalui kapal ferry yang memakan waktu sekitar 1-2 hari.

    “Waktu sebelum ada internet kita membuat laporan manual. Kita ketik, kita print, habis itu baru dikirim menggunakan kapal,” kata Mellania.

    “Tapi setelah ada internet semuanya mudah diakses dan tidak membutuhkan waktu. Lebih efektif, yang kiranya (biasanya) berkas dikirim 1 hari 2 hari sampai setelah ada internet jadi 1 hari saja,” tambahnya.

    Berbagai kendala saat surat mengurus administrasi mulai dari berkas hilang hingga cuaca buruk pun dihadapi Mellania. Beruntungnya, saat BAKTI Aksi direlokasi bersamaan dengan Puskesmas Letung ke lokasi baru pada 2021.

    “Tapi begitu tahun 2021 ketika pindah ke sini, BAKTI dipindah ke sini, direlokasi, akhirnya kami tidak perlu kemana-mana untuk mengakses internet,” kata Mellania.

    detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

    (hnu/ega)

  • Ratusan anak dan orang tua kampanyekan “Peduli Iklim Bebas DBD”

    Ratusan anak dan orang tua kampanyekan “Peduli Iklim Bebas DBD”

    Ratusan anak dan orang tua yang tergabung dalam Child Campaigner Save the Children Indonesia di Provinsi Jakarta kampanyekan gerakan edukasi bertema “Peduli Iklim Bebas DBD” di area Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (17/11/2024). (ANTARA/Ho-Child Campaigner)

    Ratusan anak dan orang tua kampanyekan “Peduli Iklim Bebas DBD”
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Minggu, 17 November 2024 – 12:27 WIB

    Elshinta.com – Ratusan anak dan orang tua yang tergabung dalam kelompok Child Campaigner Save the Children Indonesia di Provinsi DKI Jakarta menginisiasi gerakan edukasi bertema “Peduli Iklim Bebas DBD” di area Car Free Day (CFD) Jakarta Pusat, Minggu.

    “Melalui kampanye ini, kami ingin menunjukkan bahwa kami—anak dan orang muda—sebagai pihak yang paling terdampak dapat ikut membantu menghentikan penderitaan karena DBD yang dikhawatirkan terus terjadi lewat aksi yang kami lakukan dan aspirasi yang kami berikan. Sekarang saatnya untuk kita mulai peduli iklim dan basmi jentik untuk lingkungan yang lebih baik,” kata Anggota Child Campaigner Jakarta Elvira melalui keterangan resminya, Minggu.

    Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta dalam pertemuan para mitra di Balai Kota melaporkan per September 2024, sekitar 12 ribu kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di wilayah Jakarta.

    Yang semakin juga harus menjadi perhatian bersama adalah data yang dibagikan menyebutkan total angka DBD secara nasional mencapai 210.644 kasus dengan 1239 kematian terlaporkan dari 482 kabupaten/kota pada Oktober 2024. Hal ini memperlihatkan peningkatan 3 kali lipat dibanding tahun 2023 pada periode yang sama.

    “Kegiatan kampanye ini merupakan bagian dari Kampanye Nasional Aksi Generasi Iklim – Save the Children Indonesia yang bertujuan untuk memastikan agar anak-anak dan keluarga yang paling terdampak dari krisis iklim dapat bertahan hidup dan beradaptasi,” ujar Elvira.

    Para Child Campaigner yang tinggal di Jakarta mengalami dan mengamati sampah yang menumpuk, terutama yang berisi air tergenang seperti kaleng bekas, ban, botol plastik, atau wadah lainnya, menjadi habitat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penularan DBD.

    Hal itu diperparah, ketika memasuki musim hujan, di mana beberapa area di Jakarta masih ditemukan adanya genangan yang berpotensi menjadi sarang bagi jentik nyamuk DBD ini.

    “Peningkatan kasus DBD salah satunya disebabkan fenomena El-Nino dan perubahan iklim. Inisiatif anak-anak hari ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan melakukan aksi nyata untuk mencegah kasus DBD yang terus bertambah. Karena satu nyawa sangatlah berharga.” ucap Interim Chief Advocacy, Campaign, Communication & Media Save the Children Indonesia Tata Sudrajat.

    Dia mengatakan bahwa peningkatan suhu bumi menjadi salah satu faktor mempercepat siklus hidup nyamuk Aedes aegypti yang berkontribusi pada peningkatan kasus DBD.

    “Permasalahan DBD di Jakarta mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Anak yang terkena DBD mengganggu aktivitas sekolah, bersosialisasi, dan bermain, dan bahkan dihadapkan dengan ancaman kematian,” katanya.

    Dia juga menjelaskan bahwa gerakan “Peduli Iklim Bebas DBD” ini merupakan puncak acara dari rangkaian kampanye yang telah dilakukan oleh Child Campaigner Jakarta selama 5 bulan terakhir.

    Selain melakukan jalan sehat, ratusan anak, orang muda serta para peserta CFD dapat menyaksikan mini talkshow, Pameran Edukasi, Permainan Interaktif tentang Krisis Iklim dan Cegah DBD serta kegiatan menarik lainnya. Beragam bentuk dialog, edukasi, dan kompetisi di sekolah-sekolah juga telah dilakukan dengan tema mengusung sekolah anti jentik nyamuk DBD.

    Sumber : Antara

  • Pasien Mengeluh Tak Dibolehkan Pakai Ambulans Puskesmas, Akhirnya Masih di Ranjang Didorong Keluar

    Pasien Mengeluh Tak Dibolehkan Pakai Ambulans Puskesmas, Akhirnya Masih di Ranjang Didorong Keluar

    TRIBUNJATIM.COM – Sebuah video tersebar di sosial media dan grup perpesanan Whatsapp (WA) pada Kamis (14/11/2024).

    Dalam video viral tersebut dinarasikan pasien tak diperbolehkan memakai mobil ambulans Puskesmas.

    Terlihat pasien yang tergolek di ranjang didorong oleh keluarga keluar dari Puskesmas. 

    Video yang tersebar ini berdurasi 23 detik.

    Saat diperhatikan, diketahui lokasi tersebut berada di Puskesmas Kemalang.

    Setelah pasien dibawa keluar, terdapat satu mobil bak terbuka Colt L300.

    Mobil tersebut sudah terparkir tepat di depan pintu masuk.

    “Iki nang Puskesmas Kemalang. Rujukan ra oleh, nyilih fasilitas ambulans yo ra oleh. Akhire digowo L sapek.

    (Ini di Puskesmas Kemalang. Rujukan tidak dapat, meminjam fasilitas ambulans juga tidak boleh. Akhirnya dibawa menggunakan pikap),” ujar perekam video.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, membenarkan adanya video tersebut.

    “Saya mendapat kabar, hari Kamis jam 16.00 sore,” ujar Anggit.

    Informasi yang ia dapat dari Kepala Puskesmas, hal itu lantaran tidak adanya rujukan yang dikeluarkan oleh Puskesmas.

    “Jadi itu pasien yang periksa di sana. Menurut medis dan paramedis di IGD, itu bisa dirawat di Puskesmas,” jelasnya.

    “Namun keluarga minta dirujuk ke rumah sakit,” tambahnya.

    Video viral keluarga pasien keluhkan tak dapat pakai ambulans Puskesmas di Klaten (Istimewa)

    Kendati begitu, pihak Puskesmas tak mengeluarkan rujukan.

    Lantaran sakit si pasien masih bisa dirawat di sana.

    “Intinya, kalau Puskesmas tidak merujukkan tidak (bisa) memakai ambulans (Puskesmas).”

    “Kalau secara aturan tidak bisa, karena bukan proses rujukan,” ujar Anggit, melansir Tribun Solo.

    Informasi yang ia terima bahwa pihak Puskesmas Kemalang mengatakan, kasus tersebut sebenarnya bisa ditangani di Puskesmas.

    “Menurut dokter periksa itu bisa ditangani di Puskesmas, dan kalau mau rawat jalan atau rawat inap di Puskesmas bisa,” paparnya.

    Kendati demikian, keluarga pasien meminta agar pasien dirawat di rumah sakit.

    Hal ini membuat status pasien tersebut menjadi pulang dari Puskesmas.

    Anggit juga mengatakan, pihaknya telah melakukan klarifikasi oleh pihak Puskesmas dan pasien tersebut.

    “Ini hanya miss komunikasi, setelah Kepala Puskesmas mendatangi keluarga pasien di rumah sakit. Semua baik-baik saja,” ujar Anggit.

    Sang pasien sendiri saat ini sudah dirawat di rumah sakit Soeradji Tirtonegoro.

    Kondisi pasien juga sudah membaik.

    Anggit mengatakan, pihak Puskesmas lalu menghubungi dokter periksa dan membuat rujukan manual untuk disusulkan.

    “Apa yang dikehendaki keluarga akhirnya terjadi di situ, walaupun menurut pemeriksaan, masih sanggup di Puskesmas,” kata Anggit.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto (TRIBUNSOLO.COM/IBNU DWI TAMTOMO)

    Bupati Klaten, Sri Mulyani, turut memberikan respons terkait beredarnya video pasien yang ditolak Puskesmas untuk memakai ambulans.

    “Saya belum ada laporan secara teknis (detail) dari OPD terkait, akan saya cek,” ujar Sri Mulyani pada Jumat (15/11/2024).

    Namun demikian, ia memberikan respons terkait hal tersebut.

    “Kalau ambulans (Puskesmas) dipinjam oleh masyarakat apa ya boleh? Ambulans tugas kami pemerintah kita yang membawa, bukan dipinjam,” ucapnya.

    “Kecuali ambulans, yang tentunya punya relawan,” tambahnya.

    Sri Mulyani memaparkan, bila ambulans Puskesmas yang ia ketahui untuk operasional dilakukan oleh petugas terkait.

    “Kalau setahu saya SOP nya pasti dari Puskesmas, SOP nya itu setiap ambulans jalan mengambil kedaruratan.”

    “Itu harus ada driver dan tenaga medisnya,” kata Sri Mulyani.

    Lantas bagaimana aturan dalam menggunakan ambulans Puskesmas?

    Ambulans adalah layanan transportasi yang disediakan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan Puskesmas.

    Mengutip Kompas.com, Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah mengatakan, layanan ambulans menjadi salah satu manfaat yang bisa diakses oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.

    Adapun manfaat pelayanan kesehatan yang dijamin BPJS Kesehatan di antaranya pelayanan kesehatan tingkat pertama, pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, pelayanan gawat darurat, serta pelayanan ambulans darat dan air.

    Dengan demikian, layanan ambulans masuk ke dalam daftar manfaat yang didapatkan peserta BPJS Kesehatan.

    “Pelayanan ambulans diberikan untuk pasien rujukan dengan kondisi tertentu dari fasilitas kesehatan (faskes) ke faskes,” kata Rizzky, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/7/2024).

    Keluarga pasien keluhkan tak dapat pakai ambulans Puskesmas di Klaten (Istimewa)

    Namun layanan ambulans yang ditanggung BPJS Kesehatan tidak bisa diakses sembarangan.

    Terdapat beberapa ketentuan agar layanan ambulans bisa ditanggung BPJS Kesehatan.

    Lebih lanjut, Rizzky menjelaskan, layanan ambulans diberikan untuk menjaga kestabilan kondisi pasien dan kepentingan keselamatan pasien.

    Pelayanan ambulans yang ditanggung BPJS Kesehatan meliputi pelayanan ambulans darat dan ambulans air untuk rujukan pada:

    Dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) satu ke FKTP lain
    Dari FKTP ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL)
    Dari FKRTL satu ke FKRTL lain

    Di luar itu, layanan ambulans tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • UI gandeng Puskesmas Untung Jawa untuk periksa kesehatan gratis

    UI gandeng Puskesmas Untung Jawa untuk periksa kesehatan gratis

    Jakarta (ANTARA) – Tim Pengabdi Universitas Indonesia (U) menggandeng Puskesmas Kelurahan Untung Jawa, Kepulauan Seribu untuk menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat kelompok pekerja sentra kuliner.

    “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan serta mendeteksi dini penyakit yang berpotensi membahayakan kesehatan,” kata Guru Besar Universitas Indonesia Indri Hapsari Susilowati di Jakarta, Sabtu.

    Indri mengatakan pemeriksaan kesehatan ini merupakan salah satu kegiatan pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang bekerja sama dengan puskesmas.

    Terlebih, pembentukan Pos UKK di Taman Arsa dan Sakura Pulau Untung Jawa sudah diinisiasi UI bersama Dinas Kesehatan, Kelurahan dan Puskesmas Pulau Untung Jawa sejak 2022 sampai sekarang.

    “Dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini kami berharap derajat kesehatan pekerja dan lingkungan kerja semakin meningkat dan sehat,” ujar Asmida.

    Asmida menjelaskan kegiatan ini bertujuan agar pekerja tetap sehat dan produktif serta terlindungi dari risiko penyakit akibat kerja dan kecelakaan di tempat kerja.

    Ditekankan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Puskesmas Kelurahan Untung Jawa untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup mereka.

    Lalu, Penanggung jawab Kesehatan Kerja dan Olahraga (Pj Kesjaor) Puskesmas Kelurahan Untung Jawa Karina Dayanti Putri berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan pemeriksaan gratis tetapi juga edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan secara rutin.

    Kegiatan pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, asam urat, berat badan dan lingkar perut serta konsultasi kesehatan dengan dokter secara langsung.

    Selain itu, masyarakat juga mendapatkan penyuluhan mengenai pola hidup sehat dan pencegahan penyakit dan saran untuk segera ke puskesmas jika ada kondisi kesehatan tertentu yang menjadi temuan.

    Lebih dari 30 peserta usia dewasa berpartisipasi dalam acara ini.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • 5 Korban Luka Berat Kecelakaan Tol Cipularang Masih Dirawat di RS Abdul Radjak Purwakarta

    5 Korban Luka Berat Kecelakaan Tol Cipularang Masih Dirawat di RS Abdul Radjak Purwakarta

    Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Yandi Nurhadian menambahkan, berdasarkan laporan yang diterima jajarannya dari RS Abdul Radjak, saat ini masih ada lima korban yang masih menjalani perawatan medis.

    “Kami sudah cek ke RS Abdul Radjak. Untuk korban luka akibat kecelakaan, itu tersisa 5 pasien yang masih dirawat,” ujar Yandi.

    Adapun kelima korban yang masih dirawat, lanjut Yandi, masing-masing atas nama Jhonson (54) Perum GCC B F48/11 RT 023/012, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Kemudian, Eko (40) warga Sidodadi – Bangun Rejo, Lampung Tengah.

    Selanjutnya, Erni (40) warga Pondok Cabe Ilir Kecamatab Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Lalu, Wami (60) Jalan Lestari II RT 002/005 Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Terakhir, Supriyanto (31) Kampung Bojongsari RT 06/06 Desa Seruwa Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

    “Untuk korban yang dirawat, itu satu perempuan 4 laki-laki. Saat ini, tinggal proses pemulihan,” jelas dia.

    Yandi menegaskan, Dinas Kesehatan Purwakarta siap memfasilitasi jika pasien membutuhkan bantuan. Pihaknya, saat juga telah menyiagakan kendaraan jikalau keluarga pasien membutuhkan armada untuk pulang.

    “Kami siap membantu, terutama bagi keluarga pasien yang membutuhkan armada untuk pulang,” tambah dia.

    Untuk diketahui, data dari RS Abdul Radjak Kabupaten Purwakarta mencatat, jumlah korban dari kecelakaan Tol Cipularang berjumlah 30 orang. Dengan rincian, 1 orang meninggal dunia, 7 luka berat 22 luka ringan.

    Belasan korban yang sebelumnya sempat dirawat, bertahap sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Saat ini ada sebanyak 5 pasien yang masih dirawat. Mereka, merupakan pasien yang mengalami luka berat dan telah menjalani operasi dan saat ini dalam proses observasi pemulihan.

  • KPU DKI sediakan ambulans bagi KPPS yang sakit saat hari pencoblosan

    KPU DKI sediakan ambulans bagi KPPS yang sakit saat hari pencoblosan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyediakan fasilitas ambulans untuk mengantisipasi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sakit saat pencoblosan atau pemungutan dan rekapitulasi suara pada Pilkada 2024.

    “Fasilitas ambulans untuk menjaga dan antisipasi jika ada gangguan kesehatan yang terjadi pada teman-teman Badan Ad Hoc mulai dari KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan saat rekapitulasi berjenjang di kecamatan,” ujar Kepala Divisi Perencanaan dan Logistik KPU DKI Jakarta Nelvia Gustina saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Adapun jumlah ambulans yang disediakan akan ditentukan oleh Dinas Kesehatan. Nelvia mengatakan ambulans dalam posisi siap saat rekapitulasi suara di kecamatan.

    “Kalau saat pemungutan dan penghitungan ambulans dalam posisi siap on-call jika dibutuhkan di TPS terdekat,” kata dia.

    Terkait upaya menjaga kesehatan KPPS selama bertugas, dia mengatakan KPU RI sudah memitigasi dengan mensyaratkan surat keterangan sehat bagi calon KPPS yang akan mendaftar dan menerima KPPS yang memiliki keterangan sehat.

    Selain itu, KPU RI juga sudah meningkatkan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) sehingga lebih memudahkan KPPS saat merekapitulasi suara di TPS.

    “KPU sudah meng-‘upgrade’ Sirekap dengan beberapa perubahan yang lebih mudah dan peningkatan aplikasi Sirekap yang akan lebih memudahkan KPPS di TPS nanti sehingga waktu yang dibutuhkan lebih singkat dan mempercepat selesainya tugas KPPS saat hari H,” katanya.

    KPU DKI mencatat jumlah petugas KPPS yang bertugas di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 sebanyak 103.845 orang. Mereka ini tersebar di 14.835 TPS se-Jakarta.

    Sebelum bertugas, KPU DKI membekali mereka sejumlah materi praktis pekerjaan KPPS di TPS saat Pilkada, yakni terkait pemungutan suara, perhitungan suara, logistik di TPS dan penggunaan aplikasi sebagai sarana publikasi perhitungan suara dan rekapitulasi hasil perhitungan suara (Sirekap).

    ​​​​​​​

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024