Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Belasan Santri di Blitar Dilarikan ke Puskesmas Akibat Keracunan Makanan

    Belasan Santri di Blitar Dilarikan ke Puskesmas Akibat Keracunan Makanan

    Blitar, Beritasatu.com – Sebanyak 12 santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar mengalami keracunan setelah diduga menyantap nasi putih, sayur bobor daun singkong, dan lauk ikan tuna goreng pada saat sarapan pagi pada pukul 06.00 WIB.

    Kasi Humas Polres Blitar Iptu Samsul Anwar membenarkan adanya peristiwa keracunan tersebut. Kata dia, 12 santri yang mengalami keracunan langsung dibawa ke puskesmas terdekat.

    “Korban keracunan Langsung dibawa ke Puskesmas Srengat. Sepuluh di antaranya diperbolehkan pulang, sementara dua korban lainnya masih di puskesmas untuk dilakukan observasi lebih lanjut,” kata Kasi Humas Polres Blitar Iptu Samsul Anwar kepada awak media, Rabu (4/12/2024).

    Dia menjelaskan, kronologis keracunan yang dialami para santri itu bermula saat sarapan bersama di pondok pesantren. Sekitar satu jam seusai sarapan, para santri mengeluh pusing, gatal-gatal dan panas di sekujur tubuh.

    “Mereka yang mengalami keluhan itu, kemudian dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan,” terangnya.

    Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mendatangi lokasi kejadian untuk mengambil sampel makanan.

    “Kasusnya masih dalam penyelidikan. Petugas dari dinkes sudah ke lokasi dengan membawa sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium,” tandasnya.

  • Kondisi Bingung Jalan Pulang, Kakek Magetan Ditemukan di Jurang 20 Meter, Sempat Hilang 24 Jam

    Kondisi Bingung Jalan Pulang, Kakek Magetan Ditemukan di Jurang 20 Meter, Sempat Hilang 24 Jam

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN – BPBD Kabupaten Magetan mengevakuasi seorang kakek bernama Sadirun (80), warga Desa Tamanan, Kecamatan Sukomoro, Rabu (4/12/2024).

    Saat ditemukan oleh petugas, Sadirun sedang duduk di dasar jurang kedalaman 20 meter. Lokasinya tidak jauh dari kediaman Sadirun.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menuturkan, si kakek sebelumnya dilaporkan hilang pada 24 jam lalu. Tepatnya Selasa (3/11/2024) sekira pukul 12.20 WIB.

    “Proses evakuasi melibatkan berbagai unsur terkait. Korban ditandu menggunakan tandu darurat, guna mengangkat korban dari dasar jurang,”tutur Eka.

    Ia menambahkan, Sadirun yang sudah pikun kondisinya masih hidup, dan sadar setelah sempat dilaporkan hilang oleh masyarakat maupun perangkat desa.

    “Korban meninggalkan rumahnya tanpa sepengetahuan keluarga,” imbuhnya.

    Untuk penanganan lebih lanjut, Sadirun dibawa menggunakan Ambulance PSC Dinkes 119 Magetan. Selanjutnya, korban dirujuk ke RS Sayidiman Magetan guna pemeriksaan medis lebih lanjut. 

    “Hingga saat ini, kondisi korban dilaporkan stabil dan sadar,” ucapnya.

    BPBD Magetan mengimbau masyarakat, khususnya yang memiliki anggota keluarga lansia dengan kondisi pikun, agar meningkatkan kewaspadaan. 

    “Pastikan lansia selalu berada dalam pengawasan keluarga.Hindari membiarkan mereka bepergian sendiri tanpa pendamping.Pertimbangkan memberikan identitas berupa gelang atau kartu yang mencantumkan informasi kontak keluarga,” pungkas Eka.

  • Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    JAKARTA – Satu per satu, piring-piring besar berisi lauk pauk disajikan di hadapan pelanggan, berjejer di atas meja dalam takaran yang melimpah. Begitu pelayan datang dengan bakul bambu berisi lauk, mereka akan menyajikannya langsung ke meja. Itulah khasnya rumah makan Minang.

    Biasanya, nasi putih yang masih panas akan ditemani beragam lauk seperti rendang daging sapi, ayam pop, gulai tunjang (juga dikenal sebagai gulai kikil), sambal hijau atau sambal lado merah, ikan balado, dan masih banyak lagi.

    Di rumah makan tersebut pula, setiap santapan seolah bercerita tentang tradisi panjang, yang membawa pengunjung seakan-akan pulang ke tanah Minangkabau, tempat asal semua cita rasa ini bermula. Setiap hidangan yang terhidang di meja bukan sekadar makanan, melainkan sebuah perjalanan waktu yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

    Dalam setiap piring yang disajikan, terkandung filosofi hidup mendalam, yang menjaga keseimbangan antara rasa, kesehatan, dan hubungan sosial.

    Inilah salah satu pengalaman budaya yang menonjol dalam kuliner Sumatra Barat, yakni penyajian lauk pauk yang tidak pelit bumbu dan kekayaan santan dalam hidangannya.

    Santan memang menjadi bahan yang tidak terpisahkan dalam masakan Minang. Ia memberi rasa yang kaya, gurih, dan tekstur kental menjadi ciri khas setiap hidangan. Meski santan sering dianggap mengandung lemak jenuh yang berisiko bagi kesehatan jantung, kenyataannya masakan Minang yang kaya santan ini tidak cenderung menyebabkan masalah kardiovaskular pada banyak orang Minang.

    Mengapa bisa demikian? Jawabannya terletak pada cara tradisional dalam memasak dan keseimbangan pola makan yang diterapkan secara alami dalam budaya Minangkabau.

    Yan Heri, salah seorang pemilik restoran di Kota Padang, mengungkapkan meskipun melimpah, penggunaan santan saat proses memasak tidaklah sembarangan. Santan yang digunakan berasal dari kelapa segar yang diperah langsung dan dimasak dalam waktu lama dengan api kecil sehingga dapat mengeluarkan sebagian besar minyak dari santan, menjadikannya lemak yang mudah diserap tubuh. Selain itu ia juga menggunakan aneka rempah-rempah yang tidak hanya memberi rasa, tetapi berfungsi sebagai penyeimbang bagi kesehatan tubuh.

    “Hidangan yang disajikan di sini adalah makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Apalagi mencampurkan rempah-rempah di dalamnya sehingga rasa autentik di dalamnya tetap terjaga. Kami juga tidak menggunakan santan kemasan yang biasanya mengandung bahan pengawet atau zat aditif lain,” kata pemilik Restoran Sederhana itu seperti dilansir dari ANTARA.

    Klaim tersebut selaras dengan temuan pakar gizi Universitas Andalas, Prof. Masrul, yang menekankan bahwa keseimbangan bahan dan cara pengolahan adalah kunci dari keberhasilan masakan Minang dalam menjaga kesehatan jantung meskipun menggunakan santan.

    Rempah-rempah yang digunakan dalam masakan Padang, seperti kunyit, jahe, lada, dan cabe, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat menurunkan risiko peradangan dan mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah, dua faktor utama yang disebut Masrul memengaruhi kesehatan kardiovaskular.

    “Santan ini ternyata secara biokimia punya rantai ganda, jadi tidak termasuk yang tinggi resikonya. Sebab, kalau memang santan menjadi penyebab, saya pikir tentu dulu sudah lama dihentikan oleh masyarakat di sini. Yang kedua kaya akan bumbu itu sudah ada penelitian, rempah juga sebagai antioksidan, yang ketiga banyak sayuran,” katanya.

    Selain rempah-rempah, warisan kuliner khas Sumatra Barat, seperti dadih juga menjadi cerminan nilai-nilai kearifan lokal dan bentuk kepedulian terhadap kesehatan.

    Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Agam, 2021, produk olahan susu kerbau tersebut telah menjadi bagian dari tradisi sehari-hari masyarakat, yang tidak hanya sebagai hidangan lezat, tetapi juga sebagai penawar alami untuk mengendalikan kolesterol.

    Terbuat dari susu sapi yang difermentasi secara tradisional, dadih mengandung probiotik alami yang terbukti meningkatkan kesehatan pencernaan serta membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroflora di usus, mendukung kesehatan pencernaan, dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan, termasuk lemak dari santan.

    ANTARA pun berkesempatan untuk menengok proses pembuatan dadih di kediaman Iskal, salah satu generasi penerus tradisi pembuatan dadih, yang tinggal di Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sumatra Barat. Di sini, dadih dibuat dengan cara yang sangat tradisional, menggunakan susu kerbau segar yang diperah langsung dari ternak.

    Dadih yang diproduksi ini berasal dari kerbau peliharaan Iskal sendiri. Untuk menghasilkan susu yang berkualitas baik, kerbau perlu diberi makan rumput kering sehingga kadar airnya rendah dan susu yang dihasilkan tidak asam.

    Proses pembuatan dadih dimulai dengan pemanasan susu kerbau yang telah diperah, lalu disaring dan dimasukkan ke dalam bambu agar dapat mengikat bau dan lebih cepat mengental. Setelah itu, dicampurkan dengan bakteri probiotik alami yang berfungsi untuk fermentasi.

    Selama fermentasi berlangsung, susu berubah menjadi dadih dengan tekstur lembut dan rasa yang sedikit asam. Proses fermentasi ini memakan waktu beberapa jam hingga dadih siap disajikan.

    Umumnya, masyarakat mencampur dadih dengan makanan berlemak seperti sayur cincang, namun ada juga yg membuatnya sebagai hidangan penutup, seperti ampiang dadiah, penganan khas Sumatra Barat yang terbuat dari beras ketan.

    Masyarakat Ngarai masih banyak yang mengonsumsi dadih. Biasanya Iskal menjual dadih hingga ke pasar-pasar, bisa mencapai puluhan tabung dadih sehari.

    Rempah-rempah dan dadih menjadi dua unsur khas dari kuliner tradisional Sumatera Barat. Keduanya memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, yang pada gilirannya turut berkontribusi terhadap peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat.

    Namun, manfaat kesehatan kuliner tradisional ini tidak hanya terbatas pada pengolahan makanan yang cermat dan pemilihan bahan alami. Pemerintah daerah juga memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan angka harapan hidup masyarakat dengan meningkatkan pencegahan dan penanganan penyakit, terutama penyakit katastropik dan kardiovaskular, yang kerap menjadi penyebab utama kematian di banyak negara, termasuk Indonesia.

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat Lila Yanwar mengungkapkan pentingnya deteksi dini dan pencegahan dalam menangani penyakit-penyakit yang berpotensi mematikan, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

    Peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat kini tercatat mencapai 73,5 tahun atau hampir menyentuh rerata usia harapan hidup penduduk Indonesia yang mencapai 73,93 tahun.

    Ini merupakan pencapaian yang menggembirakan dan mencerminkan kemajuan signifikan dalam sektor kesehatan. Salah satu faktor yang berkontribusi pada pencapaian ini adalah kombinasi antara upaya preventif melalui pola makan sehat dan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit katastropik, termasuk penyakit kardiovaskular yang sering menjadi penyebab utama kematian.

    Selain kebiasaan makan sehat yang sudah menjadi bagian dari budaya lokal, Dinkes Sumbar juga menekankan pentingnya mencegah dan mendeteksi penyakit lebih cepat untuk mengurangi kematian akibat penyakit. Pola hidup sehat itulah yang menjadikan angka harapan hidup penduduk Sumbar menjadi lebih baik.

    Dengan akses yang semakin baik terhadap layanan kesehatan dan keberhasilan program-program deteksi dini, masyarakat Sumatra Barat kini lebih mampu mengelola kesehatan mereka dengan lebih baik, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan angka harapan hidup.

    Dinkes Sumbar memang intens turun ke lapangan bikin acara di setiap daerah terkait dengan gerakan masyarakat hidup sehat, seperti senam bersama, lalu menjadikan buah-buahan sebagai konsumsi saat rapat.

    Dengan demikian, masakan khas Minang yang selama ini sering ditakuti karena kandungan santan dan lemak jenuhnya, dari hasil riset Prof. Masrul itu, diketahui tidak berpengaruh negatif terhadap penurunan kesehatan masyarakat Sumatra Barat.

    Melalui pengolahan yang tepat serta keseimbangan penggunaan rempah-rempah–apalagi bila diiringi dengan mengonsumsi dadih–masakan Minang malah memberikan manfaat kesehatan, sepanjang dikonsumsi dengan bijak.

  • 79 persen permintaan rujukan di DKI direspon kurang dari 30 menit

    79 persen permintaan rujukan di DKI direspon kurang dari 30 menit

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan sebanyak 79 persen permintaan rujukan layanan kesehatan di Jakarta saat ini dapat direspon kurang dari 30 menit setelah hadirnya sistem manajemen layanan rujukan terintegrasi, JakConnected.

    “Sesudah satu bulan lebih JakConnected kami implementasikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Rabu.

    Pihaknya dapat angka persentase rujukan masuk yang kemudian direspon kurang dari 30 menit itu sudah di atas angka 70 persen, bahkan sekitar 79 persen.

    JakConnected yang diluncurkan pada 11 November lalu, merupakan sistem manajemen layanan rujukan terintegrasi berbasis kompetensi dan kapasitas fasilitas kesehatan di DKI Jakarta.

    Sistem ini akan membantu tenaga kesehatan menemukan rumah sakit yang paling sesuai dengan kebutuhan medis pasien.

    “Proses ini berjalan dengan cepat sehingga bisa difasilitasi dengan layanan rujukan ambulans untuk mempercepat pasien mengakses faskes yang lebih sesuai,” ujar Ani.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • 44 pohon di Jakpus terkena dampak hujan disertai angin kencang

    44 pohon di Jakpus terkena dampak hujan disertai angin kencang

    Petugas tengah menangani pohon yang roboh akibat angin kencang di wilayah Letjen Suprapto, Kelurahan Harapan Mulia, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta.

    44 pohon di Jakpus terkena dampak hujan disertai angin kencang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 03 Desember 2024 – 16:29 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 44 pohon di Jakarta Pusat terkena dampak (roboh hingga patah dahan) akibat hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Senin (2/12) sore.

    “Sebanyak 44 pohon tersebut terdiri atas 26 pohon patah dahan atau ranting (sempal) yang menutupi rambu-rambu lalu lintas ataupun lampu di jalanan dan 18 pohon tumbang,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan (Tamhut) Kota Jakarta Pusat Mila Ananda saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
     

    Akibat peristiwa tersebut, Suku Dinas Tamhut Jakarta Pusat menurunkan lebih dari 100 personel Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) yang terdiri atas Tim Penanganan Pohon, Tim Truk, dan PJLP Perawat Ruang Terbuka Hijau (RTH).

    Tim tersebut di bawah koordinasi langsung Wali kota Jakarta Pusat. Selain itu, penanganan pohon tumbang dan sempal juga didukung personel Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) di wilayah Jakarta Pusat, yaitu Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup, Kecamatan, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan.

    Lalu, Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), Suku Dinas Bina Marga, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Suku Dinas Perhubungan. Sebelumnya di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Harapan Mulia, Jakarta Pusat, dua orang harus dilarikan ke rumah sakit karena rumahnya tertimpa pohon besar yang tumbang akibat hujan disertai angin kencang pada Senin (2/12).

    “Kejadian pohon tumbang menimpa rumah di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Harapan Mulya, Kemayoran, terdapat dua orang korban,” kata Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Subadi saat dihubungi di Jakarta, Senin (2/12).
     

    Selain menutup ruas jalan, batang pohon yang tumbang juga merusak rumah warga yang tertimpa pohon. Dua korban tersebut, yakni William (32) dan Kardi (70). Setelah dievakuasi di tempat kejadian perkara (TKP) langsung dilarikan ke rumah sakit. Korban dibawa oleh Pusat Krisis Dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) dan ditangani bersama Dinas Kesehatan Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Wisuda SOTH Kecamatan Mojoroto, Pj Wali Kota Kediri Tekankan Ayah Turut Aktif Terlibat Pola Pengasuhan Anak

    Wisuda SOTH Kecamatan Mojoroto, Pj Wali Kota Kediri Tekankan Ayah Turut Aktif Terlibat Pola Pengasuhan Anak

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah memwisuda 210 orang yang telah lulus mengikuti Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Kecamatan Mojoroto, Selasa (3/12/2024) bertempat di Balai Kelurahan Bangsal. Pada SOTH 2024 ini di Kecamatan Mojoroto ada 12 kelurahan. Yakni, Tamanan, Ngampel, Banjarmlati, Mojoroto, Campurejo, Bandar Lor, Bandar Kidul, Bujel, Mrican, Pojok, Sukorame, dan Lirboyo.

    “Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada ibu-ibu yang telah berkomitmen mengikuti seluruh pembelajaran hingga tuntas. Bahkan di tengah kesibukan tidak menghalangi diri untuk memanfaatkan kesempatan, meluangkan waktu menimba ilmu. Semoga dengan keikhlasan Ibu-ibu dalam belajar ilmu yang didapat senantiasa diberkahi,” ujarnya.

    Zanariah mengungkapkan SOTH merupakan terobosan dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Karena sampai saat ini belum ada sekolah formal untuk menjadi orang tua yang baik.

    Terlebih saat ini, semua dihadapkan berbagai tantangan kompleks yang berkaitan dengan anak. Salah satunya stunting, yang mengancam tumbuh kembang anak. Saat ini menurut data survei kesehatan Inonesia, prevalensi stunting Kota Kediri pada tahun 2023 berada di angka 18,3 persen.

    j Wali Kota Kediri Zanariah memwisuda 210 orang lulusan SOTH

    “Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk segera menuntaskan hingga berada di bawah 14 persen. Maka perlu ada kolaborasi yang baik antara pemerintah sebagai pemangku kebijakan dengan para orang tua. Salah satunya melalui SOTH ini,” ungkapnya.

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan melalui SOTH ini para orang tua dibekali ilmu pola asuh, pemenuhan gizi, dan penumbuhan karakter yang relevan di era sekarang. Ditambah, SOTH ini tidak hanya menekankan peran ibu, tapi juga mengajak para ayah aktif membersamai fase tumbub kembang anak agar lebih optimal. Sekaligus memutus mata rantai fenomena fatherless.

    Melalui acara ini diharapkan kepedulian orang tua atas pola asuh anak di Kota Kediri semakin meningkat. Sehingga anak-anak Kota Kediri dapat bertumbuh kembang dengan baik, berkarakter, dan siap menjadi generasi penerus yang unggul serta berdaya saing.

    “Saya harap wisudawati tetap mau untuk terus belajar dimanapun dan kapanpun. Mengingat, berbagai ilmu pengetahuan khusunya pola asuh anak akan terus berkembang. Saya juga berpesan lulusan SOTH ini turut menyebarluaskan ilmu yang telah didapat,” pungkasnya.

    Salah satu wisudawati SOTH terbaik Tyas Indrya Wati bersyukur dapat mengikuti SOTH hingga tuntas. Melalui SOTH, sebagai orang tua menjadi paham bagaimana mendidik anak secara tepat dan memantau tumbuh kembang anak. Lalu juga semakin paham bagaimana peran mendalam sebagai orang tua. Dimama dalam mengasuh anak tidak hanya ibu namun juga ayah yang harus mengambil peran.

    “Saya merasa sangat beruntung mengikuti SOTH ini hingga tuntas. Menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya, namun di sini dapat ilmu yang kami dapat. Kami berkembang untuk anak-anak menjadi generasi emas,” ujar warga Kelurahan Banjarmlati.

    Dalam kegiatan ini, Pj Wali Kota Kediri memberikan penghargaan kepada kelurahan yang menyelenggarakan SOTH 2024 dan kepasa wisudawati terbaik di setiap kelurahan. Ada juga pemberian apresiasi kepada para kader di setiap kelurahan.

    Turut hadir, Kepala DP3AP2KB Arief Cholisudin, Kepala Dinkes Muh. Fajri, Camat Mojoroto Bambang Tri, Lurah, Ketua TP PKK Kecamatan Mojoroto, Ketua TP PKK Kelurahan se-Mojoroto, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Pj Wali Kota Kediri Resmikan Ruang VVIP Tegowangi RSUD Gambiran

    Pj Wali Kota Kediri Resmikan Ruang VVIP Tegowangi RSUD Gambiran

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah meresmikan Ruang VVIP Tegowangi RSUD Gambiran Kota Kediri, Senin (2/12/2024). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita.

    Pada kesempatan ini, Pj Wali Kota Kediri menuturkan bahwa RSUD Gambiran bukanlah satu-satunya layanan kesehatan di Kota Kediri. Hal ini, harus menjadi perhatian tersendiri bagi RSUD Gambiran agar mampu bersaing secara sehat dan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.

    Zanariah menambahkan, Pemerintah Kota Kediri sebagai pemilik Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran, mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus mendorong dan mengembangkan pelayanannya guna memenuhi kebutuhan pelayanan bagi masyarakat, khususnya di Kota Kediri dan sekitarnya.

    Pj Wali Kota Kediri Resmikan Ruang VVIP Tegowangi RSUD Gambiran

    Peresmian ini bukan sekadar peresmian ruangan, tetapi juga representasi dari komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat sekaligus bukti nyata bahwa, Kota Kediri terus bergerak maju dan berkembang.

    “Atas nama Pemerintah Kota Kediri, saya memberikan apresiasi serta dukungan atas dibangunnya kamar pelayanan rawat inap VVIP Tegowangi. Hal ini membuktikan adanya keseriusan manajemen dan stakeholder di RSUD Gambiran untuk melakukan pengembangan jenis layanan terbaru demi terciptanya kemudahan, serta memaksimalkan pelayanan rumah sakit kepada para pasien,” terang Pj Wali Kota Kediri.

    Adanya fasilitas ruang VVIP baru di RSUD Gambiran ini, Pj Wali Kota Kediri berharap semangat kerja dan inovasi civitas hospitalia akan semakin meningkat. Tidak kalah pentingnya juga, karena telah menjadi harapan masyarakat, RSUD Gambiran dapat terus memberikan pelayanan yang paripurna dan prima kepada masyarakat, dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan diri dalam bekerja.

    Pj Wali Kota Kediri Resmikan Ruang VVIP Tegowangi RSUD Gambiran

    Setelah acara seremoni peresmian Ruang VVIP Tegowangi, Pj Wali Kota Kediri, Direktur RSUD Gambiran dan lainnya meninjau langsung ruangan yang telah diresmikan tersebut.

    Hadir pula, Direktur RSUD Gambiran Aditya Bagus, segenap Dewan Pengawas RSUD Gambiran yaitu Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri, Kepala Bagian Perekonomian Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Umum Miko Mardiyanto, dan Dewan Pengawas Didik Harsoyo. [nm/aje]

  • Pemkot Tangsel Gencarkan Program Cegah Anemia dan Stunting

    Pemkot Tangsel Gencarkan Program Cegah Anemia dan Stunting

    Tangerang Selatan: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus melaksanakan program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja putri, ibu hamil, dan ibu nifas. Program ini bertujuan mencegah anemia serta mendukung penurunan angka stunting.

    Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendalin, mengatakan penyakit anemia yang dialami remaja putri akan berdampak pada kesehatan reproduksinya.

    “TTD menjadi langkah preventif yang sangat penting dan sebagai upaya penurunan angka stunting,” kata Allin di Tangerang Selatan, Senin, 2 Desember 2024.
     

    Sementara pemberian TTD kepada ibu hamil dilakukan guna menurunkan kasus kehamilan berisiko tinggi serta mencegah kematian ibu dan anak.

    Allin menjelaskan TTD disediakan secara gratis bagi sasaran program dengan mekanisme pemberian melalui puskesmas dan posyandu. Bagi remaja putri, pemberian TTD melibatkan kerja sama antara puskesmas dan sekolah, serta diakses melalui posyandu remaja.

    “Dinkes Tangsel juga melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Dinas Pendidikan, DP3AP2KB, serta Kemenag dalam memastikan kelancaran program,” jelasnya.

    Remaja putri dengan Hemoglobin (Hb) normal mendapat TTD sekali seminggu, sedangkan remaja pengidap anemia akan menjalani terapi intensif hingga kadar Hb kembali normal.

    “Untuk ibu hamil, TTD diberikan satu kali sehari jika Hb normal, atau dua kali sehari bagi yang mengalami anemia,” jelas Allin.

    Menurut Allin Dinkes Tangsel akan memantau efektivitas program ini melalui skrining anemia dan tata laksana kasus anemia pada remaja. “Kami juga membentuk Doremi Fasollasido sebagai duta pencegahan anemia untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat,” ujarnya.

    Program ini dirancang untuk jangka panjang hingga tahun 2029 dengan target 95 persen cakupan remaja putri dan ibu hamil. Allin mengimbau masyarakat untuk melancarkan program ini dengan rutin mengonsumsi TTD, sarapan bergizi, dan aktif berolahraga melalui Aksi Bergizi.

    Tangerang Selatan: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus melaksanakan program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja putri, ibu hamil, dan ibu nifas. Program ini bertujuan mencegah anemia serta mendukung penurunan angka stunting.
     
    Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendalin, mengatakan penyakit anemia yang dialami remaja putri akan berdampak pada kesehatan reproduksinya.
     
    “TTD menjadi langkah preventif yang sangat penting dan sebagai upaya penurunan angka stunting,” kata Allin di Tangerang Selatan, Senin, 2 Desember 2024.
     

    Sementara pemberian TTD kepada ibu hamil dilakukan guna menurunkan kasus kehamilan berisiko tinggi serta mencegah kematian ibu dan anak.
    Allin menjelaskan TTD disediakan secara gratis bagi sasaran program dengan mekanisme pemberian melalui puskesmas dan posyandu. Bagi remaja putri, pemberian TTD melibatkan kerja sama antara puskesmas dan sekolah, serta diakses melalui posyandu remaja.
     
    “Dinkes Tangsel juga melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Dinas Pendidikan, DP3AP2KB, serta Kemenag dalam memastikan kelancaran program,” jelasnya.
     
    Remaja putri dengan Hemoglobin (Hb) normal mendapat TTD sekali seminggu, sedangkan remaja pengidap anemia akan menjalani terapi intensif hingga kadar Hb kembali normal.
     
    “Untuk ibu hamil, TTD diberikan satu kali sehari jika Hb normal, atau dua kali sehari bagi yang mengalami anemia,” jelas Allin.
     
    Menurut Allin Dinkes Tangsel akan memantau efektivitas program ini melalui skrining anemia dan tata laksana kasus anemia pada remaja. “Kami juga membentuk Doremi Fasollasido sebagai duta pencegahan anemia untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat,” ujarnya.
     
    Program ini dirancang untuk jangka panjang hingga tahun 2029 dengan target 95 persen cakupan remaja putri dan ibu hamil. Allin mengimbau masyarakat untuk melancarkan program ini dengan rutin mengonsumsi TTD, sarapan bergizi, dan aktif berolahraga melalui Aksi Bergizi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Pohon tumbang di Kemayoran saat hujan, 2 korban dilarikan ke RS

    Pohon tumbang di Kemayoran saat hujan, 2 korban dilarikan ke RS

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah pohon di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Harapan Mulia, Jakarta Pusat, tumbang saat hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan dua orang tertimpa rumah dan dilarikan ke rumah sakit (RS).

    “Kejadian pohon tumbang menimpa rumah di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Harapan Mulya, Kemayoran, terdapat dua orang korban,” kata Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Subadi saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Saat ini petugas masih melakukan upaya penyelamatan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi adanya korban lainnya.

    Selain menutup ruas jalan, batang pohon yang tumbang juga merusak rumah warga yang tertimpa pohon.

    Dua korban tersebut, yakni William (32) dan Kardi (70). Setelah dievakuasi di tempat kejadian perkara (TKP) langsung dilarikan ke rumah sakit.

    Namun, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut lokasi rumah sakit yang menangani korban tersebut. Korban dibawa oleh Pusat Krisis Dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) dan ditangani bersama Dinas Kesehatan Jakarta.

    “Korbannya ada dua tertimpa, mereka luka. Sudah dalam penanganan di TKP terus dibawa ke rumah sakit. Cuma kita belum terinfo lagi karena dibawa oleh petugas kesehatan,” ujar Subadi.

    Hingga saat ini, Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat bersama jajaran dari Sudin Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) serta petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) setempat.

    “Saat ini, kita masih upaya penyelamatan di TKP. Kita masih penanganan bersama jajaran samping,” kata Subadi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kota Bandung Tertinggi Kasus DBD di Jawa Barat

    Kota Bandung Tertinggi Kasus DBD di Jawa Barat

    JABAR EKSPRES – Kota Bandung duduki peringkat pertama terkait kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat. Hingga 1 Desember 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar mencatat telah terjadi 7.268 kasus diidap masyarakat Kota Kembang dengan 29 orang meninggal.

    Melansir data Dinkes Kota Bandung, trend kenaikan kasus DBD naik tiga kali lipat dari tahun 2023. Adapun rinciannya yakni 1.865 kasus DBD terjadi di tahun sebelumnya dengan delapan orang meninggal dunia.

    Menanggapi hal ini, Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian menyebut, pihaknya tengah melakukan langkah pengantisipasian lewat penerapan teknologi Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia.

    Dirinya optimis, penerapan teknologi ini akan berjalan sukses menekan angka kasus DBD di Kota Bandung.

    BACA JUGARahasia Baterai iPhone Tetap Awet, Begini Cara Merawatnya!

    “Kami optimis kegiatan ini bisa berhasil di Kiaracondong sebagaimana yang sudah berjalan di Ujungberung. Respon dari tokoh masyarakat dan aparat kewilayahan sangat positif,” kata Anhar kepada Jabar Ekspres, Senin (2/12)

    Adapun terkait melambungnya angka kasus DBD di Kota Kembang, diakui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Ira Dewi Jani berkenaan dengan iklim kemarau panjang yang terjadi di wilayah Indonesia.

    Sehingga, hal ini menyebabkan telur nyamuk Aedes Aegypti berproduksi secara baik. Proses tersebut kemudian menjadi penghasil virus dengue yang diidap oleh masyarakat.

    “Ketika memasuki musim hujan membuat permukaan air naik, jadi telur yang menempel di dinding itu sekarang teredam air. Telur tersebut menetas jadi nyamuk aedes aegypti dewasa yang menjadi penular virus dengue,” katanya.

    BACA JUGA:Realisasi Setoran Tahura Djuanda Capai Rp7,3 Miliar

    Maka dari itu, dirinya berharap, seluruh elemen masyarakat bisa meningkatkan level kewaspadaan terkait persebaraan kasus DBD di Kota Bandung.

    Menurutnya, langkah mudah yang bisa dilakukan oleh masyarakat yakni memberantas sarang-sarang nyamuk menggunakan bubuk abate yang sudah tersedia di puskesmas terdekat, dan tidak dipungut biaya alias gratis.

    “Kami juga mendorong gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik). Masyarakat diharuskan memeriksa ada tidaknya jentik nyamuk di rumah dan lingkungan sekitar. Jika diperlukan, bubuk abate dapat digunakan dan tersedia gratis di puskesmas terdekat,” pungkasnya. (Dam)