Kementrian Lembaga: Dinkes

  • DKI kemarin, audit usia pohon hingga tingkatkan wisata kebugaran

    DKI kemarin, audit usia pohon hingga tingkatkan wisata kebugaran

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta pada Kamis (20/11) antara lain Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) mendesak Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta untuk mengaudit usia pohon hingga peningkatan wisata kebugaran (wellness tourism) untuk mewujudkan ambisi masuk ke dalam Indeks Kota Bahagia (Happy City Index) pada 2027.

    Berikut lima pemberitaan DKI Jakarta kemarin yang masih dapat dinikmati para pembaca untuk mengawali pagi hari ini:

    Distamhut DKI didesak audit usia pohon untuk antisipasi tumbang

    Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) mendesak Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta untuk mengaudit usia pohon sebagai langkah antisipasi tumbang agar tidak merugikan masyarakat maupun fasilitas yang ada.

    “Dinas Pertamanan DKI Jakarta seharusnya melakukan audit terhadap usia pohon di Jakarta, maupun yang sekiranya rawan tumbang,” kata Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Jaksel tangani 453.725 kasus ISPA hingga Oktober 2025

    Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kota Administrasi Jakarta Selatan telah menangani sebanyak 453.725 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sejak Januari hingga Oktober 2025.

    “Sejak awal tahun hingga Oktober 2025, total kasus ISPA mencapai lebih dari 453 ribu,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Rawan prostitusi gay, Taman Daan Mogot KM 12 dipasangi 10 lampu PJU

    Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat (Jakbar) memasang 10 lampu Penerang Jalan Umum (PJU) di Taman Daan Mogot KM 12, Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis malam, imbas lokasi tersebut rawan prostitusi gay.

    Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Utilitas Kota dan Penerangan Jalan Umum (PSUK-PJU) Sudin Bina Marga Jakbar Abdul Jabbar mengatakan pihaknya mengerahkan 10 personel dan saru mobil skylift untuk memasang 10 lampu PJU tersebut.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pramono bantah isu petugas Ragunan bawa pulang pakan harimau

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo membantah isu adanya petugas Taman Margasatwa Ragunan yang diduga membawa pulang pakan harimau.

    “Jadi yang diviralkan bahwa seakan-akan pakannya itu dibawa pulang ke rumah, nggak benar. Sekali lagi nggak benar,” tegas Pramono usai meninjau langsung harimau di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    DKI tingkatkan wisata kebugaran untuk wujudkan kota bahagia

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan wisata kebugaran (wellness tourism) untuk mewujudkan ambisi masuk ke dalam Indeks Kota Bahagia (Happy City Index) pada 2027.

    “Kami terus mendorong terwujudnya tekad besar untuk membuat Jakarta masuk dalam ‘Happy City Index’ 2027,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno di Jakarta Selatan, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 126 Kelurahan Masuk Zona Endemis

    126 Kelurahan Masuk Zona Endemis

    Liputan6.com, Lampung Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung mencatat 382 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari hingga November 2025.

    Meski jumlah kasus bulanan menunjukkan penurunan sejak awal tahun, sebaran wilayah endemis masih tergolong luas.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung, mengatakan 78 dari total 126 kelurahan masuk kategori endemis atau sekitar 60 persen wilayah kota.

    “Dari 382 kasus itu, Januari ada 58 kasus, Februari 57, Maret 49, April 46, Mei 42, Juni 31, Juli 26, Agustus 28, September dan Oktober masing-masing 20 kasus, dan November 5 kasus. Sebanyak 78 kelurahan endemis, sementara 48 lainnya sporadis,” ujar Muhtadi, Kamis (20/11/2025).

    Dia menjelaskan, wilayah endemis adalah area yang setiap tahun selalu mencatat kasus DBD, sedangkan kategori sporadis hanya muncul pada waktu tertentu.

    Dari seluruh puskesmas, Rajabasa Indah menjadi wilayah dengan kasus terbanyak, yakni 49 kasus. Posisi berikutnya Puskesmas Bakung dengan 34 kasus, disusul Sumur Batu dengan 29 kasus.

    Setiap temuan kasus, kata Muhtadi, akan diikuti penyelidikan epidemiologi untuk menelusuri penularan di lingkungan sekitar.

     

  • Berburu Entung Jati, Warga Ngawi Raih Cuan Rp 750.000 Per Hari
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        20 November 2025

    Berburu Entung Jati, Warga Ngawi Raih Cuan Rp 750.000 Per Hari Surabaya 20 November 2025

    Berburu Entung Jati, Warga Ngawi Raih Cuan Rp 750.000 Per Hari
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Dua pekan terakhir, warga Desa Bangunrejo Lor, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tampak sibuk mencari entung jati.
    Tak hanya untuk dikonsumsi sendiri,
    entung jati
    juga menghasilkan cuan bagi warga setempat.
    Bahkan, bila beruntung, satu warga dapat meraup cuan hingga Rp 750.000 per harinya.
    Peminat serangga musiman yang memiliki kandungan protein tinggi itu banyak.
    Yeyen, seorang pencari entung warga Desa Bangunrejo Lor menyatakan bahwa musim entung jati biasanya terjadi saat pergantian musim kemarau ke
    musim penghujan
    .
    Untuk mendapatkan entung itu, warga tak kesulitan.
    “Entung tinggal ambil di tanah yang ada di atasnya ada pohon jati. Karena entung jati berasal dari ulat jati yang hidup dan memakan daun pohon jati. Setelah memakan daun pohon jati, ulat akan turun ke tanah untuk membuat sarang. Selanjutnya, ulat berdiam diri hingga berubah menjadi entung,” ujar Yeyen, Kamis (20/11/2025).
    Menurut Yeyen, bila telat mengambilnya, entung akan berubah menjadi kupu-kupu.
    Biasanya, proses entung menjadi kupu-kupu berlangsung sekitar satu minggu.
    Saat musim entung jati, kata Yeyen, penghasilan warga setempat bisa bertambah. 
    Dalam sehari, Yeyen bisa menjual hingga 10 kilogram jika stok sedang banyak.
    Satu kilogram entung, Yeyen menjualnya dengan harga Rp 75.000.
    Bila mendapatkan 10 kilogram, maka Yeyen meraup cuan Rp 750.000 dalam satu hari. “Kalau pas banyak, bisa dapat uang sampai Rp 750.000,” kata Yeyen.
    Bila musim entung tiba, warga berbondong-bondong memasuki hutan jati.
    Mereka mengumpulkan entung untuk dijadikan lauk pauk hingga dijual dengan harga tinggi.
    “Musim entung ini sudah mulai dua minggu yang lalu. Banyak warga yang mencari untuk dijadikan tambahan penghasilan,” ungkap Yeyen.
    Kendati memiliki kandungan protein tinggi, mengonsumsi entung berlebihan dapat menyebabkan alergi.
    Untuk itu, warga diminta berhati-hati dalam mengonsumsi entung. “Mengonsumsi entung berlebihan dapat menimbulkan reaksi alergi seperti gatal-gatal, muntah, maupun mual,” kata Sri Surantini, ahli gizi Dinkes Kabupaten Ngawi.
    Menurut Sri, respons tubuh setiap orang berbeda-beda saat mengonsumsi makanan.
    Oleh karena itu, disarankan untuk tidak langsung banyak mengonsumsi entung agar terhindar dari alergi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD Pamekasan Petakan Potensi Bencana Musim Penghujan

    BPBD Pamekasan Petakan Potensi Bencana Musim Penghujan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, memetakan beragam jenis bencana alam yang berpotensi terjadi di wilayah setempat, khususnya memasuki musim penghujan 2025.

    “Berdasarkan dokumen KRB (Kajian Resiko Bencana) Pamekasan, terdapat beragam jenis potensi bencana alam yang berpotensi terjadi selama musim penghujan, di antaranya bencana angin kencang, banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, longsor, serta puting beliung,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Kamis (20/11/2025).

    Berdasar data yang dimilikinya, bencana angin kencang dan cuaca ekstrem berpotensi terjadi hampir di semua kecamatan di Pamekasan, kecuali kecamatan Pasean. Gelombang ekstrem dan abrasi potensi terjadi di wilayah pesisir Pamekasan.

    “Pada musim penghujan, jenis potensi bencana alam bisa berupa banjir biasa terjadi di Kecamatan Pamekasan, Pademawu, dan Pasean. Untuk longsor hampir terjadi di semua kecamatan kecuali Tlanakan, sedangkan cuaca ekstrem potensi terjadi di seluruh kecamatan di Pamekasan,” ungkapnya.

    Sementara dari beragam potensi bencana alam di wilayah setempat, setidaknya terdapat 11 jenis bencana yang berpotensi terjadi di Pamekasan. “Selain potensi bencana di musim hujan, juga terdapat berbagai jenis bencana lainnya. Di antaranya epidemi, gempa bumi, karhutla, kekeringan, kebakaran gedung dan pemukiman hingga gagal teknologi.

    “Dari itu kami kembali mengingatkan seluruh masyarakat, agar selalu waspada terhadap beragam potensi bencana di daerah masing-masing. Setidaknya selalu meningkatkan kewaspadaan serta mengantisipasi terhadap beragam jenis bencana,” sambung Dhofir.

    Sebaran Titik Bencana Alam di Pamekasan Tahun 2024. [Gambar: BPBD Pamekasan]Tidak hanya itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar segera melaporkan kepada petugas terdekat jika mendapatkan beragam potensi bencana. “Segera hubungi pihak terkait jika ada beberapa kejadian yang berpotensi terhadap bencana, baik di tingkat desa, kecamatan atau bisa juga melalui pos terpadu,” imbaunya.

    “Untuk musim penghujan tahun ini, terdapat bencana angin kencang disertai hujan deras yang mengakibatkan 14 rumah warga maupun bangunan rusak di empat kecamatan berbeda di Pamekasan, Senin (3/11/2025). Jumlah itu tersebar di 5 desa dan satu kelurahan, yakni kecamatan Kadur, Pagantenan, Palengaan dan Pamekasan (Kota),” jelasnya.

    Akibat peristiwa tersebut, belasan rumah warga Sebagian besar rusak pada bagian atap, serta tiga pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik, satu di antaranya menimpa rumah warga. Bahkan sekitar dua hingga tiga rumah juga ambruk dan rata dengan tanah. ”Kejadian ini merupakan peristiwa pertama yang terjadi pada musim penghujan tahun ini,” pungkasnya.

    Sementara untuk menghadapi beragam potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, sudah melaksanakan Apel Bersama Ketenteraman dan Ketertiban Umum, serta Kesiapsiagaan Bencana yang dipimpin langsung oleh Bupati Kholilurrahman di area Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Selasa (11/11/2025).

    Dalam kegiatan tersebut tampak hadir sejumlah unsur OPD di lingkungan Pemkab Pamekasan, di antaranya para camat, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP dan Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perhubungan (Dishub) hingga para petugas parkir.

    Berdasar data BPBD Pamekasan Tahun 2024, terdapat sebanyak 476 total bencana alam, meliputi banir (20 kejadian), tanah longsor (23), cuaca ekstrem (103), gempa bumi (1), karhutla (31), kekeringan (269), kebakaran gedung dan pemukiman (28), gagal teknologi (1). [pin/kun]

  • Ledakan SMAN 72, psikolog dan mobil SAPA masih disiagakan

    Ledakan SMAN 72, psikolog dan mobil SAPA masih disiagakan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga saat ini masih menyiagakan psikolog dan mobil Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) di SMA Negeri 72.

    “Sampai saat ini anak-anak belajar juga masih didampingi, beberapa kami ‘standby’-kan psikolog dan mobil SAPA masih ada di sana,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Nahdiana saat dijumpai di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis.

    Nahdiana mengatakan bahwa proses penanganan dan penyembuhan trauma terus dilakukan oleh Pemerintah Jakarta bersama Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP), Dinas Kesehatan hingga Dinas Sosial.

    Selain itu, Disdik Jakarta juga bekerja sama dengan Angkatan Laut dan Mabes Polri.

    Lebih lanjut, Nahdiana memaparkan hingga saat ini proses belajar mengajar luring sudah berjalan 87 persen.

    “Anak-anak yang memilih daring itu sisanya, lalu yang sakit dan izin juga terkonfirmasi. Jadi, kami juga akan terus dampingi lebih lanjut,” ujar Nahdiana.

    Sementara itu, hingga Senin (17/11), tingkat kehadiran murid SMA 72 secara luring sebanyak 69,44 persen, kehadiran murid secara daring 26,60 persen, ketidakhadiran murid 3,96 persen, sakit 3,07 persen dan izin 0,89 persen.

    Kemudian pada Selasa (18/11), tingkat kehadiran murid secara luring 86,06 persen, kehadiran murid secara daring 7,67 persen, ketidakhadiran murid 6,27 persen, sakit 4,86 persen dan izin 1,41 persen.

    Pada Rabu (19/11), tingkat kehadiran murid secara luring 87,60 persen, kehadiran murid secara daring 6,01 persen, ketidakhadiran murid 6,39 persen, sakit 4,60 persen dan izin 1,79 persen.

    Sebelumnya, ledakan terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11) siang di area masjid sekolah itu.

    Ledakan tersebut diduga berasal dari bom rakitan yang dibawa dan diledakkan oleh seorang siswa sekolah tersebut. Akibatnya, korban luka mencapai 96 orang yang sebagian besar adalah siswa.

    Motif utamanya masih didalami oleh kepolisian, namun isu dugaan korban perundungan (bullying) yang dialami pelaku menjadi salah satu aspek yang diselidiki.

    Pelaku juga diketahui sering mengakses situs gelap (dark web) dan mengonsumsi konten-konten kekerasan yang diduga menjadi sumber tutorial perakitan bom.

    Hingga saat ini, pihak berwenang, termasuk Densus 88 Antiteror Polri, memastikan bahwa insiden ini bukan tindak pidana terorisme, melainkan murni kriminal umum yang merupakan reaksi personal terhadap kekerasan lingkungan atau tekanan psikis.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sudinkes Jaksel tangani 1.384 kasus DBD hingga November 2025

    Sudinkes Jaksel tangani 1.384 kasus DBD hingga November 2025

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan telah menangani 1.384 kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari hingga pertengahan November 2025.

    “Sampai pertengahan November ini, total kasus DBD di Jakarta Selatan tercatat 1.384,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Yudi mengatakan angka tersebut berasal dari laporan bulanan di 10 kecamatan, dengan pola fluktuatif sejak Januari 2025.

    Menurut data Sudinkes Jaksel, kasus tertinggi terjadi pada Juli sebanyak 181 kasus, disusul Januari 169 kasus dan Februari 141 kasus.

    Kemudian, secara wilayah, lima kecamatan dengan kasus tertinggi sepanjang 2025 adalah Pancoran dengan 216 kasus, Jagakarsa 192 kasus, Mampang Prapatan 171 kasus, Pasar Minggu 160 kasus, dan Pesanggrahan 145 kasus.

    Dia mengatakan kasus DBD masih menjadi perhatian serius, meski beberapa bulan terakhir menunjukkan tren penurunan. “Kita terus memonitor dan memperkuat langkah pencegahan di seluruh kecamatan,” ucapnya.

    Upaya Suku Dinas Jakarta Selatan menangani DBD di wilayahnya, di antaranya memaksimalkan peran kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dua kali seminggu.

    Lalu, melakukan pengasapan atau fogging di lingkungan sekolah dan pemukiman warga, serta sosialisasi kepada warga tentang pencegahan DBD, termasuk juga praktek pembuatan perangkap nyamuk (flytrap) di sejumlah sekolah.

    Yudi juga mengimbau masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala demam tinggi, nyeri otot, atau tanda-tanda yang mengarah pada DBD.

    Berdasarkan data yang dihimpun ANTARA, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menangani 9.362 kasus DBD hingga pertengahan November 2025. Jakarta Barat menjadi wilayah kasus DBD tertinggi di Jakarta dengan 2.676 kasus.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terobos Gladak Perak Saat Awan Panas Semeru, Pasutri Asal Kediri Alami Luka Bakar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 November 2025

    Terobos Gladak Perak Saat Awan Panas Semeru, Pasutri Asal Kediri Alami Luka Bakar Surabaya 19 November 2025

    Terobos Gladak Perak Saat Awan Panas Semeru, Pasutri Asal Kediri Alami Luka Bakar
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Pasangan suami istri asal Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menjadi korban awan panas Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025).
    Keduanya diduga nekat menerobos Jembatan
    Gladak Perak
    di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten
    Lumajang
    , saat
    awan panas
    guguran (APG) Gunung
    Semeru
    tengah melintas di bawah jembatan tersebut, Rabu (19/11/2025), petang.
    Korban diidentifikasi bernama Haryono (49) dan Normawati (43), warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.
    Korban menderita
    luka bakar
    akibat terpapar abu panas dari erupsi
    Gunung Semeru
    .
    Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Lumajang, dr Rosyidah mengatakan bahwa pasutri tersebut mengendarai sepeda motor melintasi Jembatan Gladak Perak saat awan panas lewat di bawah jembatan.
    “Dampak awan panas dua orang dari Kediri karena melintas di Jembatan Gladak Perak saat ada awan panas,” kata Rosyidah di Balai Desa Penanggal, Rabu (19/11/2025).
    Menurut Rosyidah, dua orang pasutri tersebut mengalami luka bakar di bagian lengan dan wajah.
    Saat ini, kedua orang tersebut tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian.
    Menurut Rosyidah, data sementara menunjukkan belum ada korban jiwa akibat erupsi yang terjadi sore tadi.
    “Korban jiwa sementara belum ada, semoga tidak ada korban,” ujar dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengakses JakCare paling banyak dewasa muda dan remaja

    Pengakses JakCare paling banyak dewasa muda dan remaja

    Jakarta (ANTARA) – Pengakses layanan telekonsultasi kesehatan mental JakCare paling banyak adalah kategori usia dewasa muda dan remaja.

    “Usia dewasa dan remaja cukup mendominasi. Biasanya mereka (remaja) mengeluhkan permasalahan di sekolah, kasus-kasus ‘bullying’ (perundungan),” ujar Psikolog Layanan JakCARE, Liza Gardyanie Hermawan dalam Siniar Rabu Belajar bertema “JakCARE: Teman Bicaramu Ruang Aman Jiwamu” di Jakarta, Rabu.

    Ia menyebut, sesuai data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, penelepon kategori usia dewasa muda (20-40 tahun) mencapai 1.242 orang, diikuti remaja (11-19 tahun) sebanyak 139 penelepon, dewasa madya (41-65 tahun) sebanyak 98 penelepon, kemudian anak usia 0-4 tahun (empat penelepon), serta lansia atau di atas usia 65 tahun (satu penelepon).

    Liza mengatakan, penelepon dari kalangan usia dewasa muda umumnya mengeluhkan stres akibat pekerjaan dan masalah terkait relasi misalnya hubungan pernikahan atau pranikah.

    Menurut dia, para ibu umumnya menanyakan seputar cara menerapkan pola asuh yang sesuai dengan usia perkembangan anak mereka.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ponpes Wali Barokah Mewakili Kota Kediri Ikuti Verifikasi ECO Pesantren Jatim

    Ponpes Wali Barokah Mewakili Kota Kediri Ikuti Verifikasi ECO Pesantren Jatim

    Kediri (beritajatim.com) – Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri menjadi salah satu dari delapan pesantren yang terpilih sebagai nominator peraih penghargaan Eco Pesantren dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur tahun 2025. Dalam rangkaian penilaian, Ponpes Wali Barokah mengikuti sesi verifikasi daring pada Senin pagi (17/11) di Wisma Tentram.

    Acara tersebut dihadiri Ketua Ponpes Wali Barokah KH. Sunarto, Wakil Ketua Agung Riyanto, Agus DS, Humas Pondok Asyhari Eko Prayitno, serta pengurus lainnya. Turut mendampingi pula Ridwan Salimin, Pengawas Lingkungan Hidup dari DLHKP Kota Kediri, serta 3 Pilar Kelurahan Burengan.

    Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah, Agung Riyanto yang juga Ketua LDII Kota Kediri, menjelaskan bahwa program Eco Pesantren sebenarnya sudah sejalan dengan kebiasaan yang telah lama diterapkan di pondok.

    “Sejak awal didirikan, pendiri pondok sudah menekankan kerapihan, kebersihan, dan kedisiplinan. Kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan dan kebersihan sudah menjadi kebiasaan harian para santri, sehingga penerapan Eco Pesantren bukan hal baru bagi kami. Seandainya pun tidak ada penilaian, kami sudah terbiasa seperti ini,” terangnya.

    Menurutnya, tujuan utama dari program ini adalah mengintegrasikan seluruh aktivitas pondok dengan prinsip kelestarian lingkungan, mencakup pengelolaan sampah menuju zero waste, menjaga sanitasi sehat, hingga pemanfaatan lahan secara efektif dan berkelanjutan.

    “Pendampingan dari Dinas LHKP Kota Kediri, Kelurahan Burengan, Dinas Kesehatan, serta instansi terkait sangat kami butuhkan untuk terus melaksanakan kesehatan lingkungan seperti yang biasa kami lakukan,” ujarnya.

    “Saya berharap Ponpes Wali Barokah dapat memenuhi semua persyaratan dan meraih hasil terbaik, serta dapat menjadi percontohan bagi pesantren lainnya dalam menerapkan konsep Eco Pesantren. Ini juga selaras dengan program LDII di Bidang Lingkungan Hidup,” tambahnya.

    Sekretaris Ponpes Wali Barokah, Daud Soleh, dalam pemaparannya di hadapan verifikator dari DLH Jatim, mengatakan bahwa dalam verifikasi Eco Pesantren ini ada 10 bidang pengelolaan lingkungan di Ponpes Wali Barokah diperiksa secara mendalam oleh DLH Provinsi Jawa Timur.

    “Bidang-bidang tersebut meliputi kebersihan kamar santri dan toilet, tempat pengolahan sampah sementara (TPS), area pembibitan tanaman dan biopori, fasilitas resapan air, kondisi perpustakaan dan kantin, pemanfaatan energi listrik dengan PLTS, pengelolaan limbah air dan sanitasi, dan ruang terbuka hijau,” jelasnya.

    Ia menambahkan, selain aspek lingkungan, kemandirian ekonomi juga menjadi poin penilaian tambahan dari DLH Provinsi Jawa Timur.

    “Sejak 2019, Ponpes Wali Barokah telah memiliki unit usaha roti Alqomar Bakery yang dikelola bersama santri, sebagai bagian dari pendidikan karakter dan penguatan kemandirian pesantren serta mendukung program Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa, yaitu One Pesantren One Product (OPOP),” imbuhnya.

    Sementara itu, Indun Munawaroh, Kepala DLHKP Kota Kediri memberikan apresiasi positif. Ia menilai pengelolaan lingkungan di Ponpes Wali Barokah sudah berjalan sangat baik, didukung oleh kesadaran aktif dari para santri dan kurikulum yang mengintegrasikan antara Pendidikan agama dengan pendidikan lingkungan.

    “Pengolahan lingkungan benar-benar bersinergi, antara pengurus, guru dan santri saling melakukan dan mendukung kebersihan lingkungan. Kebiasaan warga pondok pesantren yang bersih dan rapi, bisa menciptakan lingkungan pondok yang sehat,” kata Indun.

    Menurutnya, salah satu contoh kesadaran perilaku rapi adalah sandal yang berjajar tertata rapi. “Saat mau masuk masjid, santri dan warga secara mandiri menata sandalnya, tanpa ada pengawas, saya pun akhirnya terbawa dengan habbit tersebut,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Indun berharap kebiasaan ini bisa terus terjaga sehingga dapat menginspirasi serta menjadi motivasi lembaga pendidikan yang lain di Kota Kediri untuk senantiasa sadar akan kebersihan, kerapihan dan kedisiplinan lingkungan. [nm/but]

  • Pendapatan Daerah Probolinggo Turun Rp49 Miliar, Wali Kota Soroti Rendahnya Kepatuhan Pajak

    Pendapatan Daerah Probolinggo Turun Rp49 Miliar, Wali Kota Soroti Rendahnya Kepatuhan Pajak

    Probolinggo (beritajatim.com) – Pembahasan Rancangan APBD 2026 Kota Probolinggo kembali membuka tantangan besar dalam kemampuan fiskal daerah. Pemerintah daerah mencatat penurunan pendapatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

    Angka pendapatan 2026 tercatat awalnya sebesar Rp918,44 miliar. Setelah koreksi, jumlah itu naik menjadi Rp938,58 miliar.

    Meski ada penyesuaian ke atas, angka tersebut tetap belum mampu menyamai pendapatan tahun 2025 yang mencapai Rp987,87 miliar. Selisih penurunan mencapai sekitar Rp49 miliar.

    Belanja daerah juga mengalami penurunan hampir Rp89 miliar dari tahun sebelumnya. Anggaran yang semula Rp1,076 triliun di 2025 kini menjadi Rp987,85 miliar.

    Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, menjelaskan bahwa rendahnya penerimaan pajak dan retribusi menjadi penyebab utama turunnya PAD. Ia menilai tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar kewajiban daerah masih belum ideal.

    “Kesadaran dan kepatuhan wajib pajak rendah karena masih minimnya pemahaman akan manfaatnya bagi pembangunan Kota Probolinggo,” ujar Aminuddin. Ia menekankan perlunya edukasi yang lebih intens kepada masyarakat.

    Aminuddin juga menyoroti kondisi pariwisata lokal yang kini dipenuhi destinasi berorientasi ekonomi menengah ke bawah. Akibatnya, kontribusi sektor wisata terhadap PAD tidak dapat diandalkan.

    “Banyak tempat wisata baru yang tumbuh, tetapi tidak signifikan dalam peningkatan pendapatan,” katanya. Hal ini turut menekan potensi penerimaan daerah.

    Untuk itu, Pemkot menyiapkan strategi penguatan PAD melalui sosialisasi intensif dan penataan infrastruktur. Upaya ini diharapkan memperbaiki kualitas layanan publik sekaligus meningkatkan penerimaan.

    Rincian pendapatan R-APBD 2026 juga menunjukkan struktur fiskal yang masih membutuhkan penguatan di sektor PAD. Angka PAD tercatat sebesar Rp265,58 miliar.

    Komponen pendapatan lainnya meliputi Dana Insentif Fiskal sebesar Rp14,58 juta dan Dana Bagi Hasil Rp39,92 juta. Sementara DAU mencapai Rp480,71 juta.

    DAK juga memberikan kontribusi sebesar Rp88,18 juta. Sedangkan Transfer Antar Daerah berada di angka Rp64,16 juta.

    Untuk belanja, sektor pendidikan memperoleh porsi terbesar dengan Rp203,58 miliar. RSUD dr. Moh Saleh menyusul dengan anggaran Rp141,81 miliar.

    Dinas Kesehatan PPKB juga menerima alokasi besar yakni Rp104,45 miliar. Selain itu, RSUD Ar-Rozy memperoleh Rp57,60 miliar dan Dinas PU menganggarkan Rp45,76 miliar.

    Belanja strategis lainnya tersebar di berbagai SKPD seperti Sekretariat Daerah dengan Rp45,23 miliar dan Diskominfo Rp10,11 miliar. Dinas Perhubungan memperoleh Rp25,90 miliar dengan DLH menerima Rp41,47 miliar.

    Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan mendapatkan jatah Rp12,21 miliar, sedangkan BPPKAD menerima Rp33,66 miliar. Seluruh kecamatan memperoleh anggaran antara Rp14 hingga Rp17 miliar.

    Total sebanyak 30 SKPD masuk dalam struktur belanja daerah 2026. Pemerintah menekankan bahwa efisiensi belanja menjadi prioritas agar pembangunan tetap berjalan optimal.

    Aminuddin berharap berbagai upaya penataan fiskal dapat memperbaiki kondisi penerimaan daerah tahun mendatang. Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas layanan publik.

    “Kami akan terus memperkuat strategi agar pendapatan daerah bisa kembali meningkat,” tegas Aminuddin. Ia mengajak masyarakat turut mendukung dengan menaati kewajiban pajak dan retribusi. (ada/ian)