Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Sempat Kena Prank Pemda Polman, Bidan Teladan Akhirnya Dapat 3 Motor

    Sempat Kena Prank Pemda Polman, Bidan Teladan Akhirnya Dapat 3 Motor

    Polewali Mandar, Beritasatu.com – Setelah viral di media, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, akhirnya menyerahkan hadiah sepeda motor kepada bidan teladan di Desa Taloba, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

    Penyerahan hadiah sepeda motor ini diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Polman yang baru Muhammad Hamzih kepada bidan Rusmiati Aminuddin yang berlangsung di halaman kantor Bupati setelah upacara apel koordinasi bersama seluruh ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Polman.

    Tangis haru mewarnai penyerahan hadiah sepeda motor lantaran Bidan Rusmiati tidak menyangka akan menerima sepeda motor dari penjabat bupati Polman yang baru.

    Sehingga jumlah sepeda motor yang diterima sebanyak tiga unit sepeda motor, yakni 1 sepeda motor dinas dari Pemkab Polman, satu unit sepeda motor dari Pj Bupati Polman Ilham Borahima dan satu motor dari Pj Bupati Polman yang baru Muhammad Hamzi.

    Seusai penyerahan bidan Rusmiati lalu mencoba mengendarai sepeda motor miliknya berkeliling kantor Bupati.

    Hadiah sepeda motor yang diserahkan hari ini merupakan motor jenis bebek 4 tak merek Honda Revo Fit dengan nomor pelat DC 2895 XX. Hadiah sepeda motor ini merupakan hadiah pemberian dari penjabat Bupati Polman sebelumnya Ilham Borahima. 

    Sementara dua unit motor lainnya dari penjabat bupati Polman yang baru akan diberikan dalam beberapa hari ke depan. Motor dinas dari Dinas kesehatan Polman akan diserahkan setelah anggaran dari badan keuangan telah cair.

    Penjabat (Pj) Bupati Polman Muhammad Hamzih mengatakan tiga unit hadiah sepeda motor ini akan diberikan secara bertahap. Ia memastikan akan menuntaskan polemik hadiah sepeda motor ini. 

    “Hari ini kita menyerahkan bantuan motor dari bapak Pj Bupati Polman Ilham Borahima. Beliau sudah menuntaskan janjinya makanya kami serahkan sementara motor dinas masih dalam proses, akan diserahkan setelah pencairan anggaran di badan keuangan.” kata Hamzih kepada wartawan, Rabu (15/01/2025).

    Menurutnya, ia juga akan memberikan hadiah sepeda motor yang baru kepada bidan Rusmiati untuk menunjang kinerjanya di lapangan. 

    “Saya juga akan berikan hadiah sepeda motor secara pribadi untuk menunjang kinerjanya. Saya akan berikan dalam waktu dekat. Kalau bisa hari ini kita berikan, paling lambat besok kita serahkan,” ujarnya.

    Sementara itu, bidan Rusmiati Aminuddin mengaku sangat senang dan terharu atas pemberian hadiah sepeda motor ini. Ia sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Polman dinas kesehatan ,dan media atas kerja samanya selama ini.

    “Saya sangat bahagia dan terharu karena saya tidak menyangka akan dapat tiga motor. Awalnya saya hanya diberi satu sekarang menjadi tiga,” ujarnya.

    Rencananya sepeda motor ini akan digunakan bekerja di Puskesmas Pembantu Desa Taloba Kecamatan Tutar untuk melayani pasien dalam pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. 

    Sebelumnya, seorang bidan teladan berprestasi yang bertugas di Desa Taloba, Kecamatan Tutar, terkena prank oleh pemda setempat karena memberikan hadiah sepeda motor saat Hari Kesehatan Nasional pada 12 November 2024. 

    Namun, seusai penyerahan  hadiah sepeda motor secara simbolis untuk kebutuhan foto-foto, hadiah sepeda motor tersebut kembali ditarik oleh dealer karena belum dibayar lunas oleh pemda setempat.

  • Dinkes Depok Soal Kasus HMPV: Warga Jangan Panik dan Tetap Waspada – Page 3

    Dinkes Depok Soal Kasus HMPV: Warga Jangan Panik dan Tetap Waspada – Page 3

     

     

    Liputan6.com, Jakarta – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok meminta masyarakat tidak panik dan tetap waspada terhadap virus Human Metapneumovirus (HMPV). Saat ini Kota Depok masih nol kasus dan masyarakat tetap melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, HMPV merupakan salah satu virus yang menularkan. Penularan HMPV melalui percikan air ludah atau droplet, pada waktu pasien yang sakit batuk, bersin atau bersentuhan tangan.

    “Penyakit tersebut dapat menularkan melalui kontak dengan barang yang terkontaminasi orang yang sakit, itu bisa tertular,” ujar Mary saat ditemui Liputan6.com, di Balai Kota Depok, Rabu (15/1/2025).

    Mary menjelaskan, penyakit HMPV memiliki kemiripan dengan Covid-19 namun tidak separah penyakit tersebut. Mary meminta masyarakat tidak cemas namun perlu meningkatkan kewaspadaan untuk tidak tertular HMPV.

    “Eggak parah sebenarnya, tapi ya kita tetap waspada kalau terkena sama yang punya komorbid yang imunnya rendah, bisa jadi parah juga,” jelas Mary.

    Orang yang memiliki komorbid terkena HMPV akan mengalami sesak nafas. Penyakit tersebut berbeda dengan flu biasa. Dinkes Kota Depok meminta masyarakat tidak panik dan tetap waspada untuk mencegah tertular HMPV.

    “Pada tahap atau pada kasus yang masih masa inkubasinya (penyembuhan) 3 sampai 6 hari, ketika misalnya ada yang sakit kemudian kita kontak, ya kita bisa kena ketularan itu antara 3 sampai 6 hari setelah kita kontak dengan pasien sakit,” terang Mary.

    Mary menegaskan, masyarakat yang terkena HMPV masa penyembuhannya tergantung dari tingkat terpaparnya. Apabila HMPV terdeteksi sejak awal, maka masa penyembuhannya dapat disembuhkan dalam waktu tidak lama.

    “Enggak usah panik tapi tetap waspada, caranya dengan menjaga PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),” ucap Mary.

    Pada masa pandemi Covid-19 memberikan pelajaran kepada masyarakat untuk menerapkan PHBS. Hal itu pun dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan HMPV, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, makan gizi yang seimbang dan istirahat yang teratur, berolahraga, serta menghindari stress.

    “Kalau HMPV sementara belum ada ya di Depok, belum ada laporannya,” kata Mary.

    Mary mengungkapkan, Dinkes Kota Depok berupaya melakukan pencegahan dengan sosialisasi hingga melakukan surveilans Influenza-Like Illness (ILI). Hal itu untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya pasien terkena HMPV.

    “Surveilens ILI tetap dijalankan untuk memantau, memastikan bahwa ini flu biasa bukan HMPV,” ungkap Mary.

     

     

  • BPOM Wanti-wanti Bahaya Obat Setelan, Banyak Dijual di Warung hingga Lapak Online

    BPOM Wanti-wanti Bahaya Obat Setelan, Banyak Dijual di Warung hingga Lapak Online

    Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mewanti-wanti bahaya peredaran obat setelan. Obat setelan merupakan obat dalam bentuk tablet maupun kapsul yang dikemas dalam satu plastik dan dijual bebas di lapak online atau e-commerce hingga warung-warung terdekat.

    Pasalnya, obat setelan tersebut tidak terjamin secara keamanan, khasiat, dan mutunya, lantaran tidak diketahui pasti kandungannya. Obat setelan yang dijual juga pada umumnya termasuk golongan keras sehingga wajib menggunakan resep dokter.

    Obat-obat semacam ini dikemas ulang dan dikeluarkan dari kemasan asli industri farmasi. Jenis obat setelan terbagi dua yakni:

    Obat setelan bermerek

    Obat setelan ini dikemas dalam sebuah plastik, karton, atau dalam bentuk rentengan dengan merek dan penandaan tertentu

    Obat setelan tanpa merek

    Dikemas dalam plastik berklip atau dalam bentuk rentengan.

    Bila masyarakat menemukan obat setelan, segera melapor ke BPOM RI melalui sejumlah platform media sosial maupun HALO BPOM 1500533.

    Belum lama ini, BPOM menemukan dugaan tindak pidana penyalahgunaan obat di sebuah apotek di Cilegon, Banten. Apotek tersebut melakukan pelepasan kemasan asli obat dan membungkusnya di dalam sebuah klip plastik atau biasa disebut ‘obat setelan’.

    Kepala Balai Besar POM di Serang Mozaza Sirait mengatakan dugaan tindakan pidana ini terkait sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar mutu dan persyaratan keamanan. BBPOM Serang bersama Korwas Polda Banten, Dinas Kesehatan Cilegon, dan BAIS melakukan penindakan pada 9 Oktober 2024.

    “Pada saat operasi penindakan penyidik menemukan tempat penyimpanan obat yang telah dilepaskan dari kemasan aslinya dan dikemas kembali menggunakan plastik klip sebagai obat setelan,” kata Mozaza di Serang, Banten, Senin (6/1/2025).

    (naf/kna)

  • Usai Uji Coba PKG, Dinkes Depok Temukan Sejumlah Catatan Evaluasi – Page 3

    Usai Uji Coba PKG, Dinkes Depok Temukan Sejumlah Catatan Evaluasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok telah melakukan uji coba Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di UPTD Puskesmas Beji. Hasil dari uji coba tersebut terdapat sejumlah catatan yang dapat dijadikan bahan evaluasi sebelum kick off PKG serentak di Kota Depok.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok, Mary Liziawati membenarkan telah melakukan uji coba PKG di UPTD Puskesmas Beji. Hasilnya, terdapat beberapa poin yang perlu dilakukan perbaikan sebagai evaluasi kedepannya.

    “Tadi yang perlu diperbaiki dari alurnya ya, tadi satu orang bisa dua jam,” ujar Mary saat ditemui Liputan6.com, Selasa (14/1/2024).

    Mary menjelaskan, proses pelaksanaan PKG pada petunjuk teknisnya akan ditetapkan Kementerian Kesehatan. Selain itu, telah dilakukan pembuatan draf untuk dilakukan perbaikan dan penambahan.

    “Waktu lama pelayanan untuk satu orang yang akan melakukan PKG ini kita hitung, beserta catatan pelaporannya,” jelas Mary.

    UPTD Puskesmas Beji melakukan uji coba PKG berupa skrining kesehatan penyakit tidak menular. Nantinya pada pelaksanaan PKG akan ada pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, dan pemeriksaan lainnya.

    “Ini sambil berjalan (persiapannya). Kita sudah diminta membuat proposal yang kita tujukan ke Kementerian Kesehatan, alat kesehatan maupun bahan habis pakai apa saja yang dibutuhkan selama proses program PKG,” terang Mary.

    Program PKG tidak mesti ditujukan kepada masyarakat yang sakit, program tersebut ditujukan kepada masyarakat yang sehat. Apabila masyarakat mengalami gangguan kesehatan dapat dilakukan penanganan di Poli Klinik.

    “Jadi (program PKG) kayak medical check up, layanannya ada di Puskesmas,” ucap Mary.

    Dinkes Kota Depok belum mengetahui secara pasti evaluasi yang akan dilakukan Kementerian Kesehatan terhadap program PKG. Selain itu, Dinkes Kota Depok belum mendapatkan informasi kembali terkait adanya uji coba kembali ke depannya.

    “Saya belum tahu lagi apakah nanti Kemenkes akan apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu diuji coba lagi, kita belum tahu, belum ada info. Atau mungkin ada uji coba di puskesmas lainnya untuk melihat kesiapan seperti apa,” kata Mary.

     

     

  • Gubernur Jatim pastikan sapi layak dijual saat wabah PMK

    Gubernur Jatim pastikan sapi layak dijual saat wabah PMK

    Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memastikan hewan ternak sapi di pasar hewan layak dijual di tengah meningkatnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di provinsi setempat.

    “Kelayakan setiap hewan ternak yang dipasarkan penting dilakukan untuk memastikan bahwa ekonomi Jawa Timur harus tetap stabil di tengah maraknya wabah PMK,” katanya saat meninjau proses jual beli hewan ternak sapi di pasar hewan Kelurahan Jrebeg Kidul, Kota Probolinggo, Selasa.

    Pj Gubernur Adhy yang didampingi Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani dan Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha Triyono langsung meninjau alur keluar masuk kendaraan yang membawa hewan ternak sapi dan terlihat petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) langsung menyemprotkan disinfektan pada setiap kendaraan yang akan masuk ke pasar tersebut.

    “Itu salah satu pasar hewan yang saya monitor langsung untuk melihat bagaimana kondisinya terkait meningkatnya wabah PMK, sehingga tadi kami sepakati dengan para penjual adalah ekonomi harus tetap stabil, sehingga tidak menutup pasar hewan itu,” tuturnya.

    Ia mengingatkan seluruh pihak, baik pengelola pasar hewan maupun penjual untuk bersama-sama menjaga sterilisasi ternak dari PMK, sehingga mengimbau agar peternak yang mempunyai sapi dengan gejala PMK tidak dibawa ke pasar hewan karena berpotensi besar menularkan kepada hewan ternak yang lain.

    “Sapi yang sakit diobati dulu, kasih vitamin, dan setelah sehat baru dibawa ke pasar hewan. Jadi itu memang salah satu langkah untuk mengantisipasi menjangkitnya PMK di tempat-tempat seperti pasar hewan,” katanya.

    Adhy menjelaskan terkait vaksin PMK akan terus disalurkan kepada peternak. Ketersediaan vaksin PMK pada Januari 2025 sebanyak 12.500 dosis dari bantuan Kementerian Pertanian dan melihat kebutuhan yang banyak, maka Pemprov Jatim akan mengalokasikan 320.000 dosis vaksin PMK pada akhir Januari 2025.

    “Yang sudah diberikan ke masyarakat 25.000 dosis vaksin. Bulan depan kami juga akan ada tambahan 1,4 juta dosis vaksin dari Kementan. Kekurangannya kami akan membeli lagi dan untuk peternakan yang sudah besar, semua sepakat akan dilakukan pengobatan secara mandiri,” ujarnya.

    Ia mengatakan sejumlah langkah preventif juga perlu diambil dengan salah satunya adalah pengendalian lalu lintas hewan ternak antardaerah.

    “Pintu-pintu yang harus dijaga adalah lalu lintas antarprovinsi, sehingga yang boleh masuk hanya hewan ternak yang sudah divaksin. Jadi ini mohon kesadaran kepada pemilik sapi untuk tetap waspada, ikuti kebijakan pemerintah dan jangan khawatir, kami sudah siapkan vitamin, obat, maupun vaksinnya,” katanya.

    Berdasarkan update data melalui iSIKHNAS atau system pelaporan real time berbasis android per 13 Januari 2025 pukul 16.00 WIB total ternak yang terserang PMK di Jatim sejak 1 Desember 2024 hingga 13 Januari 2025 sebanyak 12.934 ekor sapi atau setara 0,4 persen dari total populasi sapi potong dan sapi perah di Jatim sebanyak 3,3 juta ekor.

    Dari total 12.934 ekor sapi yang terserang PMK, sebanyak 8.500 ekor (65 persen) dalam proses pengobatan, sebanyak 3.473 ekor (26 persen) sudah sembuh atau recovery, sebanyak 689 ekor (5,4 persen) mati, dan 272 ekor (2,1 persen) potong paksa.

    Pewarta: Zumrotun Solichah
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Empat kasus HMPV pada awal 2025 semua sudah sembuh

    Empat kasus HMPV pada awal 2025 semua sudah sembuh

    Pemeriksaan virus HMPV. ANTARA/HO-Dinkes Kota Bogor/pri.

    Pemkot Jaktim: Empat kasus HMPV pada awal 2025 semua sudah sembuh
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 14 Januari 2025 – 09:55 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (Jaktim) menyebut empat kasus Human Metapneumovirus (HMPV) yang ditemukan pada Januari 2025, seluruhnya sudah dinyatakan sembuh.

    “Berdasarkan laporan surveilans, terdapat empat kasus dimana kasus berusia 5, 8, 31, dan 40 tahun. Semua kasus sudah dinyatakan sembuh,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifrendy saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Orang yang terkena kasus HMPV berusia 31 tahun ditemukan di wilayah Ciracas, lalu yang berusia 8 dan 40 tahun di Cipayung, sedangkan yang 5 tahun ditemukan di Pasar Rebo. Herwin menyebut, kelompok rentan yang mudah terpapar virus ini yakni anak-anak di bawah usia lima tahun, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, orang yang memiliki sistem imun lemah, dan seseorang dengan penyakit pernapasan kronis.

    Cara Penularan HMPV ini bisa kontak langsung dengan penderita, melalui udara (droplet) dan sentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi.

    “Pengobatan bagi penderita, cukup banyak istirahat, hidrasi, mengonsumsi obat antivirus (untuk kasus berat). Selain itu pemberian oksigen dan perawatan pendukung,” ucap Herwin.

    Menurut Herwin, gejala HMPV ini berupa flu biasa, tidak seperti COVID-19 yang memang merupakan kasus virus baru. Sehingga tidak ada penanganan khusus untuk kasus HMPV, kecuali jika orang tersebut mengalami kesulitan bernapas.

    “Biasanya paling cepat tiga hari sudah sembuh, paling lama kurang dari 14 hari. Kalau ada kesulitan bernapas, baru ada penanganan khusus,” ujar Herwin.

    Lebih lanjut, Herwin menjelaskan, HMPV pertama kali teridentifikasi pada 2001 oleh tim peneliti di Belanda, meskipun bukti tes darah (serologis) menunjukkan virus ini telah beredar sejak 1950-an. Pola musim virus ini bersamaan dengan virus lain yang menyerang saluran pernafasan seperti influenza, dan respiratory syncytial virus (RSV) yang merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru dan saluran pernapasan.

    Virus tersebut sering ditemukan pada musim semi dan musim dingin di belahan bumi utara. Di daerah tropis, infeksi HMPV dilaporkan memiliki pola yang lebih variatif, sering kali berkaitan dengan musim hujan.

    Oleh karena itu, Herwin mengimbau sebagai kewaspadaan, langkah preventif dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah sakit, menghindari penularan dengan etika batuk, rajin mencuci tangan dan menggunakan masker ketika sakit.

    Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memaparkan, dari data hasil pemeriksaan, kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV sudah ada sejak 2022 di Jakarta. Virus penyebab ISPA selain HMPV yang saat ini beredar dan dominan yakni virus influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus dan Respiratory Syncytial Virus.

    Sebanyak 214 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diakibatkan oleh Human Metapneumovirus (HMPV) sejak 2023 hingga Januari 2025. Angka ratusan itu yakni 13 kasus pada 2023, 121 kasus pada 2024, dan 79 kasus pada 2025.

    Sumber : Antara

  • Penyebaran wolbachia bakal dilakukan di seluruh Jakbar

    Penyebaran wolbachia bakal dilakukan di seluruh Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Penyebaran bibit nyamuk berwolbachia bakal dilakukan di seluruh kecamatan Jakarta Barat (Jakbar) untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) pada daerah itu.

    Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari di Jakarta, Selasa, menyebut bahwa penyebaran kini sedang berlangsung di 1.180 titik di Meruya Utara, Kembangan, setelah sebelumnya rampung disebar di Kembangan Utara.

    “Setelah semua kelurahan di Kembangan (Kembangan Utara, Meruya Utara, Kembangan Selatan, Meruya Selatan, Joglo dan Srengseng) dilakukan penyebaran bibit nyamuk berwolbachia, akan dilanjutkan ke kecamatan lainnya di Jakarta Barat,” ucapnya.

    Ia hingga kini belum dapat memastikan waktu pasti rampungnya penyebaran wolbachia di seluruh Jakarta Barat.

    “Penyebaran ini baru berjalan sekitar tiga bulan dan baru masuk ke dua kelurahan di Kembangan,” kata dia.

    Meskipun demikian, ia menyebut bahwa efek atau hasil implementasi metode nyamuk berwolbachia terhadap penurunan kasus DBD belum dapat dinilai secara signifikan lantaran evaluasi metode itu baru bisa dilakukan dalam kurun waktu dua tahun.

    “Masih terlalu cepat untuk dapat dinilai signifikansi dari penyebaran wolbachia di Jakarta Barat. Namun, saat ini (penyebarannya) sudah masuk Meruya Utara,” katanya.

    Sebelumnya, sepanjang 2024, mulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2024 jumlah kasus DBD di Jakbar terhitung fluktuatif.

    Januari tercatat 94 kasus, Februari 249 kasus, Maret 626 kasus, April 799 kasus, Mei 797 kasus.

    Kemudian, kasus DBD mulai turun sejak Juni 2024 dengan 354 kasus, kemudian pada Juli 216 kasus, Agustus 188 kasus, September 101 kasus, Oktober 79 kasus, November 97 kasus dan Desember 119 kasus.

    “Pada Januari 2025, baru ada 11 kasus DBD di Jakarta Barat,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kasus DBD di Jakbar kembali meningkat pada triwulan IV 2024

    Kasus DBD di Jakbar kembali meningkat pada triwulan IV 2024

    Jakarta (ANTARA) – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Barat (Jakbar) kembali meningkat pada triwulan IV 2024 yakni dari 79 kasus pada Oktober 2024, lalu 97 kasus pada November hingga menjadi 119 kasus pada Desember.

    Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari di Jakarta, Selasa, menyebut peningkatan kasus tiga bulan belakangan itu merupakan bagian dari pola yang terjadi setiap tahun.

    “Mulai Oktober sampai Desember ada kecenderungan tren peningkatan kasus DBD di Jakarta Barat,” ujarnya.

    Peningkatan kasus, kata Erizon, biasanya akan mencapai puncaknya pada April sampai dengan Juni.

    “September mulai naik, capai puncak April sampai Juni, lalu biasanya akan turun lagi,” ucap Erizon.

    Sementara itu sepanjang 2024, mulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2024 jumlah kasus DBD di Jakbar terhitung fluktuatif.

    “Januari tercatat 94 kasus, Februari 249 kasus, Maret 626 kasus, April 799 kasus, Mei 797 kasus,” kata Erizon merinci data DBD yang meningkat drastis pada awal tahun.

    Kemudian, lanjut dia, kasus DBD mulai turun sejak Juni 2024 dengan 354 kasus, kemudian pada Juli 216 kasus, Agustus 188 kasus, September 101 kasus, Oktober 79 kasus, November 97 kasus dan Desember 119 kasus.

    “Pada Januari 2025, baru ada 11 kasus DBD yang tercatat di Jakarta Barat,” kata Erizon.

    Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari menyebut faktor kebersihan lingkungan, genangan air serta cuaca menjadi penyebab utama meningkatnya kasus DBD di wilayah itu.

    “Faktor cuaca dan kelembapan udara di Jakarta Barat sangat potensial sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aigypti (vektor pembawa virus DBD), hal ini sulit untuk dihindari,” kata Arum.

    Namun, lanjut dia, masyarakat bisa meminimalisasi tempat perkembangbiakan nyamuk dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M plus, yakni menguras tempat air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.

    “Kemudian waspada apabila ada anggota keluarga yang demam lebih dari tiga hari untuk dilakukan pemeriksaan darah. Jangan menunda-nunda karena penyakit DBD justru mencapai titik kritis saat demam sudah mulai turun (hari keempat atau kelima) dan bisa terjadi syok dan kematian,” kata Arum.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sudah Siap Dapat Medical Check Up Gratis? Syaratnya, Harus Aktif BPJS Dulu

    Sudah Siap Dapat Medical Check Up Gratis? Syaratnya, Harus Aktif BPJS Dulu

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan kepesertaan aktif Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan perlu dipersiapkan para penerima manfaat Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di hari ulang tahun. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Kerja Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes, Rima Damayanti.

    Apabila masyarakat mengalami kendala aktivasi kepesertaan BPJS kesehatan, Kemenkes akan memberikan tenggat waktu selama 30 hari sejak tanggal lahir untuk reaktivasi kepesertaan ataupun mendaftar.

    “Skriningnya mungkin gratis karena ada bantuan pemerintah juga. Tetapi tindaklanjutnya ini yang harus disesuaikan dengan kepesertaan BPJS-nya misalnya ada tindak lanjut diabetes dan lainnya,” katanya dalam webinar daring, Senin (13/1/2025)

    “Notifikasi PKG akan kami kirim via WhatsApp H-30 agar masyarakat yang tidak punya BPJS Kesehatan atau tidak aktif bisa mendaftarkan dulu,” sambungnya.

    Adapun tempat pelaksanaan PKG atau pemeriksaan kesehatan gratis di hari ulang tahun bagi bayi baru lahir dapat dilaksanakan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FTKP) maupun fasilitas kesehatan tindak lanjut (FKTL).

    “PKG di Hari Ulang Tahun bagi kelompok usia lainnya dilaksanakan di FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,” katanya.

    Rima juga menyebut Puskesmas dapat mendelegasikan PKG di hari ulang tahun kepada Puskesmas Pembantu atau Unit Pelayanan Kesehatan di Desa/Kelurahan lainnya sesuai alur Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).

    Sementara pemeriksaan laboratorium PKG bagi bayi baru lahir dilaksanakan di laboratorium jejaring yang telah ditetapkan. Pemeriksaan laboratorium pada PKG bagi kelompok usia lainnya dilaksanakan di FKTP dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas). Labkesmas menjadi tempat rujukan pemeriksaan spesimen skrining yang tidak dapat dilaksanakan di Puskesmas.

    “Fasilitas lainnya dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan PKG di bawah koordinasi dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dan Puskesmas setempat,” katanya.

    (suc/naf)

  • Kecewa dan Malu Terlanjur Viral, Bidan Teladan Dijanjikan Hadiah Motor oleh Pj Bupati, Ternyata Zonk – Halaman all

    Kecewa dan Malu Terlanjur Viral, Bidan Teladan Dijanjikan Hadiah Motor oleh Pj Bupati, Ternyata Zonk – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM – Kecewa bercampur malu dirasakan seorang bidan teladan bernama Rusmiati Aminuddin di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar).

    Rusmiati dijanjikan oleh penjabat bupati Polewali Mandar akan mendapatkan hadiah sepeda motor pada November 2024 sebagai bentuk penghargaan oleh negara kepadanya sebagai bidan teladan.

    Kabar tersebut terlanjur viral dan menyebar di masyarakat. Tapi sayangnya motor yang dijanjikan tersebut tidak kunjung dikirim ke rumahnya di Desa Taloba, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar

    Padahal Rusmiati telah dijanjikan oleh Pj Bupati Polewali Mandar Andi Ilham Borahima untuk diberikan sepeda motor gratis buah dari 

    Untuk diketahui, Rusmiati terpilih sebagai bidan teladan nasional dan diberikan penghargaan oleh Kementerian Kesehatan di bulan November 2024 lalu.

    Saat bertemu Pj Bupati Andi Ilham Borahima, Rusmiati dijanjikan akan diberikan sepeda motor dalam upacara di Hari Kesehatan Nasional di Polewali Mandar, Rusmiati menerima serah terima kunci sepeda motor tersebut.

    “Saat di kantor Bupati Polewali Mandar saya bertemu dengan Pj Bupati,” ungkap Rusmiati, dilansir dari tayangan di kanal YouTube METRO TV, Sabtu (11/1/2025).

    Di momen bahagia itu, Rusmiati pun mengajak teman-temannya berfoto di depan sepeda motor hadiah tersebut.

    Namun alangkah terkejutnya Rusmiati, ia mendapatkan kabar tak disangka setelah selesai upacara.

    Rusmiati syok karena sepeda motornya ditarik lagi oleh pihak Pemkab Polewali Mandar. 

    Saat itu pihak Pemkab menyebut administrasi sepeda motor tersebut belum selesai. Bahkan motor tersebut ternyata belum lunas pembayarannya.

    “Pada saat upacara hari kesehatan nasional 12 November 2024, di sanalah saya diberikan motor tersebut.”

    “Dan saya sudah foto-foto dan video di motor tersebut bersama teman-teman saya.”

    “Pas selesai acara, ternyata motor tersebut diambil kembali, katanya administrasinya belum selesai,” beber Rusmiati.

    Namun setelah mendatangi Dinas Kesehatan Polewali Mandar, Rusmiati kembali syok usai mendengar penjelasan Dinkes.

    Bahwa ternyata sepeda motor tersebut ditarik lagi oleh dealer karena belum dilunasi. Alhasil, hingga kini Rusmiati belum menerima sepeda motor tersebut.

    “Sampai sekarang, saya konfirmasi ke pihak Dinkes, ternyata setahu saya dari pihak Dinkes, administrasi sudah lengkap semuanya.”

    “Katanya dari pihak Pemda belum sempat membayarkan motor tersebut,” ungkap Rusmiati.

    Motor Yamaha Gear yang diserahkan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 12 November 2024, hanya dipinjamkan sesaat untuk foto bersama.

    Kini setelah dua bulan berlalu, Rusmiati belum juga mendapatkan motor tersebut.

    Rusmiati mengungkapkan rasa kecewanya.

    “Ya jelas kecewa dan malu. Sudah viral di media sosial katanya diberi hadiah sebagai bidan teladan nasional, faktanya motor yang dijanjikan malah ditarik kembali,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (10/1/2025)

    “Saya sih dikasih atau tidak dikasih hadiah tidak masalah, cuma kalau sudah dijanjikan dan diserahkan secara formal apalagi sampai viral, harusnya betul-betul diserahkan kepada pemiliknya.”

    “Ini bisa jadi preseden buruk ke depannya,” sambung dia.

    Terkait dengan polemik ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Mustaman, buka suara.

    Diakui Mustaman, pihak Dinkes telah mengupayakan anggaran untuk pembelian sepeda motor.

    Namun hingga kini penganggaran tersebut belum disetujui. “Saya akan mengupayakan untuk memberikan motor dalam hal ini motor dinas.”

    “Dalam hal penganggaran, kita sudah anggarkan dan sudah masuk SPM di badan keuangan.”

    “Tapi ternyata belum keluar sampai sekarang,” ujar Mustaman.

    Mustaman lalu meminta Rusmiati bersabar, dia menyebut motor tersebut bisa langsung diambil di dealer jika anggarannya telah cair.

    “Semua berkas administrasi dan SPJ sudah selesai semua dan telah diserahkan ke Badan Keuangan. Jika uangnya sudah cair maka langsung dibayar ke dealer dan motornya bisa diambil,” ujarnya.

    Di sisi lain Rusmiati sendiri sempat viral lantaran jadi bidan teladan yang inspiratif.

    Betapa tidak, Rusmiati yang telah bekerja selama 14 tahun ini rela mengabdi di pedalaman Polewali Mandar.

    Bahkan Rusmiati pernah menelusuri desa selama 10 jam demi bisa merawat warga yang sakit.

    “Ini adalah buah dari perjuangan saya 14 tahun bertugas di desa, alhamdulillah karena perjalanan saya ikhlas melayani pasien.”

    “Selalu bersabar bertugas di terpencil meskipun perjalanannya sulit, banyak tantangan dan rintangan.”

    “Alhamdulillah 14 tahun berhasil melewati itu,” ungkap Rusmiati.

    Berkat kerja keras Rusmiati menjadi bidan, angka kematian ibu dan anak di daerahnya terhitung rendah.

    Diakui Rusmiati, ia ikhlas menjadi tenaga kesehatan untuk menolong warganya kendati tidak memiliki kendaraan mewah.

    “Tidak ada angka kematian ibu dan bayi, alhamdulillah tidak ada selama 14 tahun.”

    “Merupakan sebuah sejarah buat saya sebagai bidan desa, saya yang selalu berjalan di tengah hutan, alhamdulillah bisa sampai ke Jakarta berkat diundang Kemenkes,” pungkas Rusmiati.

    Laporan Reporter: Alga | Sumber: Tribun Jatim