Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Jumlah Pasien Keracunan Massal di Sleman Capai 160 Orang, Dinkes: Masuk Kategori KLB

    Jumlah Pasien Keracunan Massal di Sleman Capai 160 Orang, Dinkes: Masuk Kategori KLB

    Sleman, Beritasatu.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menyebut keracunan massal yang terjadi saat hajatan pernikahan di Dusun Krasakan, Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Sleman, DI Yogyakarta, masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB).

    Namun, penetapan status KLB akibat keracunan massal itu secara resmi masih menunggu surat keputusan dari bupati Sleman.

    Hingga Senin (10/2/2025) sore, jumlah korban keracunan makanan terus bertambah hingga mencapai 160 orang. Dari jumlah tersebut, 39 orang harus menjalani perawatan inap di sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan akibat mengalami gejala cukup parah, seperti diare, mual, nyeri otot, dan panas tidak turun.

    “Update-nya 160 orang, yang opname 39. Observasi sudah mulai berkurang, tinggal puluhan beberapa sudah pulang,” kata Kepala Puskesmas Tempel 1 Sleman Diana Kusumawati.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sleman Dini Melani menyatakan, pihaknya telah bersurat ke bupati Sleman untuk menetapkan status KLB.

    Jika status ini resmi diterapkan, maka penjaminan kesehatan bagi para korban dapat dilakukan melalui Jaring Pengaman Sosial. Dengan demikian, biaya perawatan pasien, baik rawat jalan maupun rawat inap, bisa diklaim ke Dinkes Sleman atau Pemkab Sleman.

    “Apabila ada kejadian luar biasa yang sudah dinyatakan oleh bupati sebagai penguasa wilayah, itu penjaminan kesehatan melalui JPS Kesehatan yang ada di dinas sosial,” ujar Dini Melani.

    Salah satu korban, Zulfa, yang menjalani perawatan di posko kesehatan mengungkapkan, dia mulai merasa mual dan lemas pada Minggu (9/2/2025) dini hari setelah mengonsumsi makanan di acara pernikahan pada Sabtu (8/2/2025).

    “Makan siomai sama satai, yang dirasakan sakit perut,” ujar Zulfa.

    Sebelumnya warga yang mengalami gejala keracunan menghadiri hajatan pernikahan di Dusun Krasakan pada Sabtu siang. Mereka menyantap hidangan yang disajikan. Pada Minggu dini hari hingga siang, banyak warga mulai merasakan gejala demam, mual, pusing, dan diare.

    Dinkes Sleman masih melakukan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab pasti keracunan massal ini. Sampel makanan yang dikonsumsi oleh para korban telah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
     

  • 881 Puskesmas di Jateng Gelar Cek Kesehatan Gratis, Ini Cara Daftarnya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Februari 2025

    881 Puskesmas di Jateng Gelar Cek Kesehatan Gratis, Ini Cara Daftarnya Regional 10 Februari 2025

    881 Puskesmas di Jateng Gelar Cek Kesehatan Gratis, Ini Cara Daftarnya
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Sebanyak 881 Puskesmas yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah mulai membuka layanan
    Cek Kesehatan Gratis
    (CKG) secara serentak pada Senin (10/2/2025).
    Layanan ini diberikan satu kali dalam setahun, saat masyarakat berulang tahun dan berlaku hingga satu bulan setelah ulang tahun.
    Pada hari pertama pelaksanaan program, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, meninjau langsung dan berbincang dengan sejumlah warga yang memanfaatkan layanan tersebut di Puskesmas Pandanaran, Kota Semarang.

    Cek kesehatan gratis
    hari ini diluncurkan Presiden RI, dilaksanakan di seluruh Indonesia,” kata Nana di lokasi tinjauan.
    Untuk wilayah Jawa Tengah, sebanyak 881 Puskesmas mulai melaksanakan program ini. Nana berharap program tersebut dapat meningkatkan deteksi dini terhadap penyakit bagi masyarakat.
    Oleh karena itu, ia mendorong warga untuk memanfaatkan layanan gratis ini guna memeriksakan kesehatannya setidaknya setahun sekali.
    Nana juga mengimbau agar warga yang telah memanfaatkan layanan ini dapat menyebarkan informasi kepada keluarga, kerabat, dan masyarakat luas.
    Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran pemeriksaan kesehatan gratis saat ulang tahun ini terbagi dalam beberapa kategori. Di antaranya:
    Dalam proses pendaftaran, masyarakat dapat mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile di Play Store dan melakukan registrasi atau pendaftaran.
    30 hari sebelum ulang tahun, pengguna akan menerima notifikasi atau pemberitahuan dari aplikasi tersebut.
    Kemudian, tujuh hari sebelum ulang tahun, masyarakat yang mendaftar diwajibkan mengisi skrining mandiri melalui aplikasi. Skrining ini berupa kuesioner yang menanyakan ada atau tidaknya gejala penyakit tertentu.
    “Kemudian, masyarakat nanti bisa memilih tanggal pemeriksaan, kapan, dan lokasinya,” tutur Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, yang turut mendampingi kunjungan Pj Nana.
     
    Salah satu peserta layanan, Viona Anisa, warga Semarang Barat, sempat membuat vlog saat mengantre bersama Pj Nana, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, serta Kepala Dinkes Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam.
    Dalam video yang ia unggah, Viona mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
    Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-27 pada akhir Januari 2025 lalu, Viona memanfaatkan layanan CKG, yang baru saja diluncurkan serentak di seluruh Indonesia. Apalagi, layanan ini berlaku hingga satu bulan setelah ulang tahun masyarakat.
    “Jujur awalnya aku kepo karena sebelumnya nggak pernah ada
    cek kesehatan gratis
    . Cek kesehatan juga sudah lama banget, jadi mumpung ada kesempatan, walaupun memang nggak sakit, bisa dimanfaatkan,” ungkap Viona.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kick Off Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Sekda Indarto Ingatkan Pentingnya Deteksi Penyakit Sejak Dini

    Kick Off Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Sekda Indarto Ingatkan Pentingnya Deteksi Penyakit Sejak Dini

    TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA – Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara, Indarto telah melakukan launching atau kick off kegiatan Pemeriksaan Kesahatan Gratis (PKG) Kabupaten Banjarnegara yang dilangsungkan di Puskesmas Banjarnegara 2 pada Senin (10/02/2025). 

    Adanya acara ini sebagai pertanda mulainya program pemeriksaan kesehatan gratis yang ditunjukan kepada seluruh masyarakat Banjarnegara yang sedang berulang tahun. 

    Pada sambutan acara ini Sekda Indarto memberikan ucapan selamat atas penempatan gedung Puskesmas Banjarnegara 2 yang baru direhab pada tahun 2024 dan telah diresmikan oleh Pj Bupati Banjarnegara. 

    Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memberikan dukungan sepenuhnya kegiatan PKG ini dengan dimulainya kick off pemeriksaan gratis di Puskesmas Banjarnegara 2. 

    Selain itu PKG  ini sendiri merupakan wujud dari komitmen pemerintah pusat dalam memberikan dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. 

    “Kesehatan adalah investasi penting bagi kemajuan daerah. Dengan masyarakat yang sehat, kita bisa membangun Banjarnegara yang lebih baik,” ujar Indarto pada keterangan resmi yang diterima Tribunjateng.com Senin (10/02/2025).

    Lebih jauh Indarto menyatakan harapannya kepada para camat dan jajarannya untuk menyampaikan informasi ini kepada seluruh masyarakat terkait dengan program pemeriksaan kesehatan gratis ini bagi para warga yang berulang tahun per 1 Januari 2025 hingga 31 Desember 2025 di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Banjarnegara. 

    “Melalui pemeriksaan kesehatan gratis ini, kita berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan keluarga. Dengan deteksi dini, penyakit bisa ditangani lebih awal dan kesembuhan lebih besar,” tambahnya.

    Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dr.Latifa Hesty Purwaningtyas dalam keterangan resmi yang diterima Tribunjateng.com pada Senin (10/02/2025) memberikan penjelasan program PKG ini diperuntukan bagi warga yang sedang berulang tahun meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan laboratorium sederhana hingga konsultasi kesehatan. 

    “Masyarakat dapat memanfaatkan program ini secara gratis di seluruh puskesmas di Kabupaten Banjarnegara,” ucapnya. 

    Hesty juga turut menyampaikan untuk mendapatkan pemeriksaan gratis ini dapat dilakukan warga Banjarnegara dengan mengunduh terlebih dahulu aplikasi SATUSEHAT Mobile. Setelah diunduh masyarakat bisa membuat akun dan melengkapi profile, selanjutnya tunggu notifikasi yang akan diberikan lewat aplikasi satu sehat. 

    Untuk pemeriksaan kesahatan gratis ini mengikuti siklus hidup bayi baru lahir (2 hari), balita dan anak usia pra sekolah (1-6 tahun), usia sekolah dan remaja (7-17 tahun), dewasa (18-59 tahun) dan lansia (lebih dari 60 tahun) dengan memanfaatkan 3 momen yakni pemeriksaan kesahata gratis ulang tahun mulai Februari 2025, pemeriksaan kesehatan gratis sekolah tahun ajaran baru Juli 2025 dan PKG khusus ibu hamil dan balita. 

    Kick off PKG ini dihadiri oleh para camat Kabupaten Banjarnegara, forkompinca Banjarnegara, kelurahan, berbagai tokoh masyarakat, perwakilan OPD terkait serta tenaga kesehatan. 

    Selanjutnya diharapkan masyarakat Banjarnegara dapat menyambut baik program ini sehingga program ini dapat terus berlanjut hingga dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan masyarakat Banjarnegara. 

    “Pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan salah satu program Presiden RI dalam bidang kesehatan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan dan deteksi dini penyakit. Dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis ini diharapkan masyarakat dapat mengakses layanan berkualitas tanpa terkendala biaya,” jelasnya. (*)

  • Kuota Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Jateng Hanya 30 Pasien per Hari, Begini Aturannya Regional 10 Februari 2025

    Kuota Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Jateng Hanya 30 Pasien per Hari, Begini Aturannya
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
     Puskesmas mulai melayani 30 peserta yang mendaftar untuk pemeriksaan gratis melalui Satu Sehat Mobile.
    Saat ini, total 881 Puskesmas di Jawa Tengah telah membuka layanan
    Cek Kesehatan
    Gratis (CKG) secara serentak pada Senin (10/2/2025).
    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, mengatakan bahwa pengaturan jadwal pendaftaran CKG dilakukan setiap hari untuk menghindari penumpukan peserta pada hari tertentu.
     “Batasannya 30 (warga setiap hari) dan ini kan diatur, hampir setiap hari dilaksanakan, tiap hari itu buka, nanti diatur waktunya, dibikin yang nyaman bagi para masyarakat yang melakukan
    cek kesehatan
    gratis,” tutur Yunita saat meninjau CKG di Puskesmas Pandanaran Semarang, Senin (10/2/2025).
    Pengaturan jadwal itu disebut telah tersistem melalui Satu Sehat Mobile.
    Mengingat pelayanan CKG ini berlaku selama 30 hari setelah masyarakat berulang tahun, maka masyarakat dapat memilih jadwal pemeriksaan dalam rentang tanggal ulang tahunnya hingga 30 hari berikutnya.
    Kemudian, Yunita memastikan warga yang telah datang langsung tetap bisa melakukan
    cek kesehatan gratis
    sesuai antrean yang sudah berjalan.
     
    “(CKG berlaku selama) 30 hari diberi waktu 30 hari. Tetapi kalau ada yang datang (selain 30 pendaftar di aplikasi) enggak mungkin ditolak ya. Yang penting sabar karena apa? Semua harus dilayani bertahap, karena screening-nya kan cukup banyak,” lanjut dia.
    Sementata itu, bagi masyarakat yang berada di perantauan tetap dapat mengakses layanan CKG selama memiliki BPJS dan aplikasi Satu Sehat Mobile.
    “Ketika dia periksa di tempat lain ya sudah enggak apa-apa. Ya, karena waktunya kan 30 hari. Seyogyanya memang di tempat asal, tapi kalau memang tidak ada waktu (untuk pulang), tidak ada masalah, yang penting dia milih,” imbuh Yunita.
    Yunita menilai kesehatan merupakan tanggung jawab individu masyarakat. Sedangkan tugas pemerintah ialah memberikan fasilitas serta mempermudah pelayanan.
    Untuk itu dia mengimbau agar masyarakat menyadari kondisi kesehatan masing-masing.
    “Jadi kesehatan itu tanggung jawab kita masing-masing, tetapi pemerintah memfasilitasi harus ada faskesnya, harus ada tenaga kesehatan harus ada informasinya,” tegasnya.
    Dia juga menyampaikan pemeriksaan kesehatan gratis ini harus dijalankan oleh masyarakat sebagai langkah preventif untuk mendeteksi penyakit.
    “Pemeriksaan kesehatan kenapa harus dilakukan karena orientasinya adalah pencegahan ya, preventif dan promotif. Bagaimana kita melakukan pencegahan, maka sedini mungkin dilakukan deteksi,” tandas dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Jaksel sebut 266 RW sudah terbebas dari BAB sembarangan

    Pemkot Jaksel sebut 266 RW sudah terbebas dari BAB sembarangan

    Dengan lingkungan yang bersih tidak ada kuman atau kotoran, tentunya membuat kita semua menjadi sehat

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menyatakan sebanyak 266 Rukun Warga (RW) di wilayahnya sudah terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF).

    Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati mengatakan, ratusan RW yang sudah ODF tersebut diketahui setelah dilakukan pendataan dan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

    “Alhamdulillah untuk deklarasi STBM dengan menggalang komitmen stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) bersama seluruh elemen masyarakat sudah kita lakukan di 10 Kecamatan se-Jakarta Selatan,” kata Yudi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Adapun 266 RW yang sudah ODF diantaranya berada di Kecamatan Cilandak sebanyak 23 RW, Jagakarsa 26 RW, Kebayoran Baru 40 RW, Kebayoran Lama 27 RW, Mampang Prapatan 12 RW, Pancoran 25 RW, Pasar Minggu 21 RW, Pesanggrahan 30 RW, Setiabudi 30 RW dan Kecamatan Tebet 32 RW.

    “Ada 10 kelurahan yang seluruh RW-nya sudah menggunakan tangki septik atau ODF Murni, yakni Kelurahan Lebak Bulus, Melawai, Pulo, Selong, Senayan, Cikoko, Petukangan Selatan, Guntur, Karet Semanggi dan Kelurahan Setiabudi,” ujarnya.

    Dalam proses Jakarta Selatan bebas BAB sembarangan itu, pihaknya bersinergi dengan pihak lainnya baik pemerintahan atau swasta untuk terus menggalakkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang limbah langsung ke kali atau sungai.

    “Dengan lingkungan yang bersih tidak ada kuman atau kotoran, tentunya membuat kita semua menjadi sehat. Balita bisa juga terbebas dari indikasi stunting (tengkes),” ujarnya.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menargetkan penyelesaian masalah buang air besar sembarangan (BABS) dalam kurun waktu satu hingga dua tahun untuk mewujudkan stop BAB sembarangan (open defecation free/ODF) di wilayah tersebut.

    Pembuatan tangki septik dalam program STBM ini menargetkan 6-10 kelurahan untuk tercapainya kawasan ODF. Satu tangki septik komunal bisa dipakai untuk 10-15 kepala keluarga (KK).

    Berdasarkan data STBM Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, jumlah rumah tangga atau KK yang masih melakukan praktik BAB sembarangan pada 2023 sebanyak 5,47 persen KK dari seluruh KK di Provinsi DKI Jakarta.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini Modus Tersangka Korupsi Dana BLUD Puskesmas Rp5 M di Mojokerto

    Ini Modus Tersangka Korupsi Dana BLUD Puskesmas Rp5 M di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – YF (34) ditetapkan tersangka Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penggunaan Dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas di Wilayah Kabupaten Mojokerto tahun anggaran 2021-2022 senilai Rp5 miliar. Modus yang dilakukan tersangka dengan melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

    “YF ditetapkan tersangka pada 31 Januari 2025. Tersangka adalah rekanan selaku koordinator dengan modus melakukan perbuatannya tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Contohnya pemalsuan dokumen dan pembuatan beberapa kontrak tidak sesuai aturan yang ada,” ungkap Kepala Kejari (Kajari) Kabupaten Mojokerto, Endang Tirtana, Senin (10/2/2025).

    Penetapan tersangka tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan serangkaian tindakan, mulai dari penyelidikan, penyidikan dan meminta Perwakilan Badan Pemeriksaan Keuangan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur untuk menghitung kerugian keuangan negara. Total anggaran sekitar Rp5,2 miliar dan berdasarkan penghitungan perwakilan BPKP Jawa Timue kerugian negara sekitar Rp5 miliar.

    “Saat ini tersangka belum kita tahan, penahanan tersangka berdasarkan pada situasi dan kondisi. Kita lihat Pasal 21 KUHP dan kebutuhan penyidik. Ini masih penyidikan dalam rangka mengumpulkan alat bukti dan menetapkan tersangka. Untuk sementara kami baru menetapkan satu tersangka, nanti kita lihat fakta persidangan. Apa ada pihak lain yang ikut bertanggungjawab terhadap perkara ini?” katanya.

    Dalam perkara tersebut sudah kerugian negara dari dana BLUD 27 Puskesmas se-Kabupaten Mojokerto tahun anggaran 2021-2022. Tersangka YF disangkakan Pasal 2 ayat (1) dan pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

    “Sudah ada kerugian negara, apakah masuk ke rekening tersangka akan diungkap di persidangan. Penetapan tersangka sudah, mohon doanya penyidik segera merampungkan berkas perkara dan setelah P21 akan segera kami limpahkan ke Pengadilan. Tersangka belum diperiksa sebagai tersangka, dalam minggu ini akan kami periksa,” tegasnya.

    Kajari menegaskan dari penetapan tersangka tersebut dua Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Pihaknya akan melihat fakta persidangan, jika ada seseorang yang lebih bertanggungjawab dalam perkara tersebut maka akan tindaklanjuti.

    Sebelumnya, Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penggunaan Dana BLUD Puskesmas di Wilayah Kabupaten Mojokerto tahun anggaran 2021-2022 senilai Rp5,2 miliar di Kabupaten Mojokerto memasuki babak baru. Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Mojokerto menetapkan satu tersangka yakni rekanan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto.

    Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penggunaan Dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas di Wilayah Kabupaten Mojokerto tahun anggaran 2021-2022 ini dinyatakan naik ke tahap penyidikan pada November 2023 lalu. Ini setelah jaksa penyidik mengantongi keterangan lebih dari 60 orang saksi termasuk para kepala puskesmas dan Kepala Dinkes Kabupaten Mojokerto.

    Hal ini menindaklanjuti surat perintah penyelidikan Kepala Kejari Kabupaten Mojokerto Nomor : PRINT-1200/M.5.23.Fd.1/08/2023 tertanggal 23 Agustus 2023. Dari audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) ditaksir kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp5 miliar lebih. [tin/beq]

  • Harapan Warga soal Cek Kesehatan Gratis, Ketahuan Sakit Langsung Ada Tindakan    
        Harapan Warga soal Cek Kesehatan Gratis, Ketahuan Sakit Langsung Ada Tindakan

    Harapan Warga soal Cek Kesehatan Gratis, Ketahuan Sakit Langsung Ada Tindakan Harapan Warga soal Cek Kesehatan Gratis, Ketahuan Sakit Langsung Ada Tindakan

    Jakarta

    Haerudin (63) warga Jakarta Timur menceritakan pengalamannya pertama kali mengikuti program cek kesehatan gratis (CKG), Senin (10/2/2025). Ia menjadi salah satu peserta cek kesehatan gratis di Puskemas Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

    Menurutnya, langkah pemerintah untuk melakukan tindakan preventif pencegahan berbagai penyakit merupakan hal yang positif. Terlebih menurutnya, semakin ke sini semakin banyak orang yang sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

    “Kalau menurut saya sih bagus ya untuk antisipasi itu penuhnya rumah sakit segala macam. Di rumah juga banyak kan orang-orang yang ngerokok ngopi gaya hidup yang nggak sehat,” ucap Haerudin ketika berbincang dengan detikcom di Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, kondisi kesehatan Haerudin, baik gula darah maupun jantung, dalam kondisi baik. Ia hanya mengalami masalah gigi berlubang.

    Meski secara keseluruhan merasa progam ini cukup baik, ia berpendapat bahwa sebaiknya pasien yang diketahui memiliki masalah kesehatan setelah CKG bisa langsung ditangani saat itu juga. Menurutnya itu dapat menyempurnakan proses CKG.

    “Kalau saya pengennya sih sekalian diobati penyakitnya apa, kalau misalnya punya berlubang ya sebaiknya ditambal langsung,” ucap Haerudin.

    Ia juga menilai tenaga kesehatan yang bertugas juga masih kurang persiapan sehingga pasien-pasien yang datang masih banyak mengalami kebingungan. Meski begitu, ia memaklumi hal itu karena program CKG baru saja dimulai.

    Senada dengan Haerudin, Saeful Bahri (49) asal Jakarta Timur juga mengapresiasi adanya program CKG. Menurutnya program CKG memiliki manfaat yang besar untuk pencegahan berbagai risiko penyakit dan memiliki proses pendaftaran yang mudah.

    Dengan mengetahui risiko tubuh masing-masing, maka masyarakat bisa melakukan perubahan gaya hidup yang lebih baik atau penanganan medis secara dini.

    “Jadi kita tahu untuk menjaga dan antisipasi biar nggak sampai sakit parah. Dengan kita sudah tahu sebelumnya, sudah diperiksa oh ini ada gejalanya segala macam dari dokter, bisa berobat antisipasi menjaga kesehatan,” katanya.

    NEXT: Jenis-jenis pemeriksaan dalam Cek Kesehatan Gratis

    Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan jenis pemeriksaan CKG berbeda untuk tiap kelompok umur. Apabila nantinya ditemukan risiko, maka pemeriksaan lanjutan sesuai kebutuhan pasien.

    “Selain itu, juga dilakukan deteksi dini untuk kanker itu kanker payudara menggunakan pemeriksaan sadanis (pemeriksaan payudara klinis), kemudian kanker paru, dan untuk kanker serviks kami menggunakan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) test,” tandasnya.

    Cek kesehatan gratis merupakan program pemerintah yang mulai dilaksanakan pada Senin, 10 Februari 2025. Program ini memberikan layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis sebagai ‘kado ulang tahun’ untuk masyarakat.

    Program ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit melalui deteksi dini.

  • Ingat! Batasan Cek Kesehatan Gratis 30 Hari Sejak Tanggal Ulang Tahun

    Ingat! Batasan Cek Kesehatan Gratis 30 Hari Sejak Tanggal Ulang Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memulai program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini berlaku sejak ulang tahun peserta hingga 30 hari setelahnya. 

    Mengutip keterangan resmi Kementerian Kesehatan, program CKG disebut sebagai kalo ulang tahun dari negara kepada masyarakat yang dimulai pada Senin hari ini (10/2/2025). Adapun, pembatasan tersebut dilakukan agar masyarakat nantinya tak perlu menunggu lama untuk menikmati layanan tersebut.  

    “Masyarakat bisa mendapatkan CKG dalam kurun waktu mulai dari hari ulang tahun +30 hari. Hal ini diharapkan mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan tanpa harus menunggu lama,” tulis keterangan resmi tersebut, yang dikutip Senin (10/2/2025). 

    Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Maria Endang Sumiwi juga menyebut bahwa program CKG hadir sebagai upaya preventif terhadap berbagai penyakit yang banyak terjadi di Indonesia.

    “Program cek kesehatan gratis ini diharapkan bisa memberikan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia. Pemeriksaan kesehatan ini akan membantu masyarakat mengetahui kondisi kesehatannya,” tutur Endang, dikutip dari keterangan resmi. 

    Adapun, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati juga menyebut bahwa pelaksanaan CKG dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan usia. 

    “Ada kelompok muda 6 tahun, kemudian kelompok dewasa 18 sampai dengan 59 tahun, dan kelompok lansia. Itu adalah kelompok yang masuk ke kriteria cek kesehatan gratis ulang tahun,” jelasnya kepada wartawan, di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/2). 

    Nantinya, masing-masing kelompok akan memiliki pemeriksaan yang berbeda-beda. Contohnya seperti pemeriksaan antropometri (dimensi tubuh manusia), gula darah, kesehatan gigi, otot, HIV hingga deteksi dini untuk kanker. 

  • Buntut 115 Warga Keracunan di Sleman, Polisi Periksa Pemilik Hajatan hingga Pihak Katering – Halaman all

    Buntut 115 Warga Keracunan di Sleman, Polisi Periksa Pemilik Hajatan hingga Pihak Katering – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Sleman – Satuan Reskrim Polresta Sleman telah memulai penyelidikan terkait dugaan keracunan massal yang terjadi setelah hajatan pernikahan di Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman.

    Hingga saat ini, delapan orang telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini.

    Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo membenarkan sudah memintai keterangans sejumlah saksi.

    “Kami sedang melakukan pemeriksaan saksi-saksi, periksa penyelenggara hajatan dan penyedia makanan. Perkara ini ditangani Satreskrim. Yang diperiksa sudah 8 orang,” katanya, Senin (10/2/2025). 

    Dugaan keracunan massal ini bermula dari hajatan pernikahan yang berlangsung pada Sabtu, 8 Februari 2025.

    Akad nikah dilaksanakan pada pagi hari, diikuti dengan resepsi di siang hari.

    Sebagian makanan dari acara tersebut dibagikan kepada warga sekitar.

    Setelah menyantap sajian tersebut, pada malam hari, sejumlah warga mulai mengalami gejala keracunan ringan.

    Pada Minggu pagi, warga mulai berdatangan ke RSUD Sleman untuk mendapatkan perawatan.

    Tindakan Pihak Kesehatan

    Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, menjelaskan bahwa lonjakan jumlah pasien yang datang ke RSUD Sleman dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan ditindaklanjuti dengan pembentukan posko penanganan.

    “Umumnya, warga mengalami gejala demam dan diare,” ujar Diana.

    Dari total 151 orang yang bergejala, 27 di antaranya harus dirawat inap di rumah sakit.

    Hingga saat ini, 14 orang masih menjalani observasi di posko penanganan.

    Mereka yang mengalami gejala berat, seperti tekanan darah rendah, mendapatkan perawatan infus dan antibiotik.

    “Walaupun penyebab keracunan belum diketahui, hasil pemeriksaan feses menunjukkan adanya infeksi di pencernaan,” tambah Diana.

    Pengujian Sampel Makanan

    Sebagai langkah lanjutan, petugas kesehatan telah mengambil sampel makanan untuk diuji di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi DIY.

    Sampel yang diambil mencakup siomay, tahu, kentang, telur, sambel kacang, bakso, sate, dan es krim.

    “Sampel sudah masuk ke BLKK DIY dan kami masih menunggu hasilnya,” tutup Diana.

    (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Alat Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Belum Lengkap Warga Bisa Dirujuk ke Faskes Lain – Halaman all

    Alat Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Belum Lengkap Warga Bisa Dirujuk ke Faskes Lain – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi menyebut, belum semua puskesmas memiliki fasilitas dan alat kesehatan yang memadai untuk Cek Kesehatan Gratis (CKG).

    Karena itu, warga bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan (faskes) atau laboratorium terdekat.

    “Jika di puskesmas ini nggak ada nanti dinas kesehatan akan memandu warga tetap mendapatkan pemeriksaan, misalnya di puskesmas sebelah atau ke laboratorium, nanti dari dinkes masing-masing,” kata dia saat ditemui di Puskesmas Tanah Abang, Jakarta, Senin (10/2/2025).

    Ia mengatakan, pada tahap awal ini Kemenkes menargetkan, warga setidaknya sudah bisa melakukan pemeriksaan awal yang sederhana seperti tekanan darah, gula darah, mata, pendengaran maupun tinggi badan dan berat badan.

    “Jika ada pemeriksaan lanjutan misalnya EKG untuk yang hipertensi dan gula darahnya tinggi. EKG kalau di puskesmas itu belum ada, nanti di-refer ke puskesmas terdekat. Itu dinas kesehatan sudah melakukan pemetaan dan juga melakukan peta jalan rujukannya jadi nanti akan diinformasikan kepada pasien,” jelas Maria Endang.

    Dari data Kemenkes, baru ada sekitar 60 persen puskesmas yang memiliki peralatan lengkap, dimana puskesmas itu mayoritas berada di pulau Jawa.

    Sementara 40 persen lainnya, masih akan dilakukan pemenuhan alat dan fasilitas secara bertahap oleh Kemenkes dalam 2-3 tahun ke depan.

    “Semua pemeriksaan saat ini masih bisa berjalan. Harapannya masyarakat menggunakan. Ini kan budaya baru, biasanya sakit baru ke yankes, sekarang belum sakit sudah periksa. Tolong digunakan layanan ini, kami ingin masyarakat yang sehat dan membangun budaya sehat,” pesan dia.

    Seorang warga Bendungan Hilir, Jakarta Pusat Saut (63) menuturkan, dirinya sudah mengikuti serangkaian cek kesehatan gratis sederhana hari ini.

    Ia masih akan berlanjut untuk pemeriksaan lanjut di laboratorium pada keesokan harinya​.